SlideShare a Scribd company logo
IODINE CONTRAST MEDIA


Romdhani Arsanto
dani.arsanto@gmail.com




 August 24, 2012                           1
Radiographic Contrast Media

         1904, Udara dipakai untuk study bladder
         1906, Radiopaque contrast agents pertama kali dipakai
         1923, Rowntree, et al. penggunaan bahan kontras melaui iv untuk
       memperlihatkan sistem urinari
         1928, Dr. Moses Swick mempublikasikan penemuan water-soluble
       iodinated contrast media
       > 1928, Diatrizoic acid (Hypaque and Renografin) dan iothalamate
                (Conray) digunakan secara luas.
        1950s, Digunakannya garam Sodium and Meglumine dari tri-iodinated
       benzoic acid
         1968, Dr. Torsten Almen berusaha mengurangi toksisitas kontras iodine
                 dengan mengatur ionisitas dan osmolalitas bahannya ( yang
       dihasilkan dalam: Metrizamide [ Amipaque ], Iohexol [Omnipaque],
       Ioxaglate [ Hexabrix ], Iopamidol [ Isovue, Niopam ]
        1980s, Diperkenalkan non ionic dimeric contrast media




August 24, 2012                                                                  2
DEFINISI CONTRATS MEDIA
 Adalah zat diagnostik yang digunakan dalam lingkup
  radiologi, untuk menegaskan (menyangatkan) atau
  membuat penampakan kontras yang diinginkan pada
  suatu image antar organ, pembuluh atau saluran yang
  diisinya, dan jaringan pada tubuh. Agar dapat
  memperlihatkan struktur anatomi dan fungsi fisiologis
  organ dimaksud, yang tidak tampak pada pemeriksaan
  rutin tanpa kontras.

 Zat ini dapat dimasukkan kedalam tubuh melalui : gastro-
   intestinal tract (oral atau rectal), peredaran darah (iv),
   cerebrospinal fluid (intratechal), atau langsung kedalam
   ductus atau tractus (pemb. Limfa, duct. lacrimal, dsb)

August 24, 2012                                                 3
KLASIFIKASI CONTRAST MEDIA
 Zat kontras berdasarkan sifat fisika radiasinya dibagi dua:
 1. Zat Kontras Negatif
 Berbahan gas, karena nomor atom dan berat atomnya
    rendah, maka ia menyerap radiasi lebih sedikit dibanding
    jaringan tubuh disekitarnya.
 2. Zat Kontras Positif
 Adalah bahan yang menyerap x-ray lebih besar dari jaringan
    tubuh, karena nomor atom dan beratnya lebih tinggi.
 Ada 3 jenis zat kontras positif :
 BaSo4, zat kontras Iodine, dan zat kontras untuk MRI atau
    USG

August 24, 2012                                                 4
KLASIFIKASI CONTRAST MEDIA




August 24, 2012              5
PENGGUNAAN IODINE SEBAGAI BAHAN DASAR
  Iodine (I 53) digunakan sebagai bahan dasar kontras x-ray karena:
 1. Memiliki densitas kontras yang tinggi.
 2. Karakteristik kimianya mudah untuk diikat oleh cincin benzena,
    dengan variasi yang banyak.
 3. Toksisitas rendah




              Struktur benzene         Figure 4: The first tri-iodinated X-ray contrast medium




August 24, 2012                                                                                  6
STRUKTUR
 Zat Kontras Ionik
 Molekul ionik terdiri dari cation yang bermuatan positif dan anion yang
   bermuatan negatif.
 Anion dalam zat kontras ionik adalah molekul triiodinated benzoic acid, dan
   cation –nya adalah natrium (Na⁺), calcium (Ca²⁺) atau meglumine
 Dalam larutan, zat kontras ionik melepaskan dua partikelnya, anion dan cation




August 24, 2012                                                                  7
STRUKTUR
 Zat Kontras Non Ionik
 Zat kontras ini tidak berionisasi dalam larutan, wujudnya tetap molekul utuh,
   karena strukturnya berupa grup amida dengan bagian asam.




August 24, 2012                                                                  8
STRUKTUR
 Molekul Monomer dan Dimer
 Zat kontras Monomer, hanya memiliki satu inti (nkleus) benzene.
   Sedangkan dimer, memiliki dua inti benzene yang bergabung pada
   posisi kaki 3 dan kaki 5 antar nukleusnya.




   Secara umum zat kontras dibagi kedalam 4 golongan :
   Ionic monomers                        Nonionic monomers
   Ionic Dimers                          Nonionic dimers

August 24, 2012                                                     9
OSMOLALITAS
 Adalah sifat dasar zat cair (liquid) untuk memberi air atau menyerap air dari
    liquid lainnya yang dipisahkan oleh membran semi-permeable.
 Osmolalitas larutan besarannya sebanding dengan jumlah partikel dalam larutan
    itu (kepekatan / konsentrasi).
 Liquid yang hyposmolar, akan memberikan airnya kepada cairan kedua ,
    sedangkan hyperosmolar akan mengambil air dari cairan ke dua
 Pada zat kontras, osmolalitas berkaitan dengan kelasnya.




August 24, 2012                                                              10
OSMOLALITAS
  Ionic monomers
 Dalam larutan, tiap molekul zat melepaskan dua partikel.
 Sedang jumlah atom iodine dalam tiap molekul 3 buah (komponen utama zat kontras).
 Maka rasio atom iodine terhadap partikel adalah 3:2, sehingga disebut juga
 Molekul rasio- 1.5
  Ionic dimers
 Monoionic dimers mengionisasi 2 partikel, namun memiliki 6 atom iodine .
 Rasionya atom terhadap partkel adalah 6:2, atau molekul rasio-3
 Diionic dimers melepaskan 3 partikel, dan mempunyai 6 atom iodine.
 Rasionya atom terhadap partikel menjadi 6:3, atau molekul rasio-2
  Nonionic monomers
 Karena tidak mengionisasi, ia hanya memiliki 3 atom iodine saja. Maka zat ini termasuk
    molekul rasio-3
  Nonionic dimers
 Dalam setiap molekulnya memberikan 6 atom iodine, maka termasuk molekul rasio-6

August 24, 2012                                                                           11
STRUKTUR DAN OSMOLALITAS




August 24, 2012            12
STRUKTUR DAN OSMOLALITAS
  Secara osmolalitas, zat kontras terbagi menjadi high-osmolar, low -osmolar
    dan iso-osmolar dengan sifat sebagai berikut :
 High-osmolar :
  Ionic monomers
 Kurang toleran terhadap tubuh, kemungkinan side efect tinggi.
 Low-osmolar :
  Ionic dimers (monoionic dan diionic)
  Nonionic monomers
 Iso-osmolar :
  Nonionic dimers
 Zat kontras low dan iso-osmolar bertoleransi lebih baik kepada tubuh, sehingga
    kemungkinan side effect lebih sedikit.

 Perlu dibedakan antara molekul nonionic dengan molekul low-osmolar. Sebab
   molekul low-osmolar dapat berupa molekul ionik. Dimana nonionic dapat
   langsung di injeksi kedalam subarachnoid space, sedang ionic tidak bisa.

August 24, 2012                                                                   13
SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS
      Larut dalam air dan bermuatan
      Viskositas
     Adalah kemampuan larutan mengalir (kekentalan), akibat friksi internal molekul,
        satuannya mPa.s.
     Viskositas zat kontras tergantung pada ukuran molekul, konsentrasi dan suhunya. Semakin
        rendah viskositas, semakin mudah zat mengalir.




Figure 11: Viscosity as a function of concentration     Figure 12: Viscosity as a function of temperature

                                                                                                       14
•Sebagian besar Contrast Media x-ray berbasis iodine
 • Iodine dalam contrast media-lah yang menjadikan
 gambar kontras (cerah)
 • Jika,          konsentrasi iodine = gambar lebih cerah
 • Maka, konsentrasi iodine           = viscositas
 • Sehingga, jika konsentrasi iodine         = harga




August 24, 2012                                             15
August 24, 2012   16
SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS
  Osmolalitas
 Kemampuan zat kontras untuk berosmosis pada membran semipermeable. Kemampuan ini
   ditentukan oleh pergerakan partikel (aktivitas osmotik = osmol, diukur dengan 6 x 10²³
   aktivitas osmosis partikel per larutan).
 Satuan kecepatan osmosis / osmolalitas adalah mOsm/kgH2O.




August 24, 2012                                                                         17
August 24, 2012   18
CM Type     Iodine (mg/ml)   mOsm/kg (37’C)   mPa·s (37’C)




                  Iopromide        370              800             9.9


                  Iopamidol        370              800             9.4


                   Iohexol         350              830             10.7


                   Optiray         350              790             8.3


                   Optiray         320              710             6.1


                   Iohexol         300              680             6.0


                   Optiray         300              630             5.0


                  Iopamidol        300              620             4.7


                  Iopromide        300              610             5.1




August 24, 2012                                                                19
SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS
  Hidrofilia dan Lipofilia
 Zat kontras yang bersifat hidrofilia, lebih toleran terhadap tubuh dibanding lipofilia.
 Lapisan dalam sel bersifat lipophilic, sedang kan lapisan luar bersifat hydrophilic.
 Lapisan dalam sel terdiri dari banyak protein yang berfungsi sebagai pembawa makanan .
 Zat kontras yang bisa menembus inti sel , besifat lipophilic, menumpang protein
    pengangkut. Sedang zat kontras hydrophilic tidak mampu menembus masuk kedalam
    sel. Namun reaksi merugikan hydrophilic kepada tubuh lebih rendah.




August 24, 2012                                                                            20
SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS




     Optiray (Ioversol)                    Iopamiro (Iohexol)            Ultravist (Iopromide)


                  Optiray is the most hydrophilic (water loving) nonionic contrast
                  agent because it has no methyl groups and has 6 evenly distributed
                  hydroxyl (-OH) groups in the side chains which shields the tri-
                  iodinated benzene ring. This creates a balanced hydrophilicity state.




August 24, 2012                                                                           21
FARMAKOLOGI
  Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari apa yang dilakukan
    tubuh terhadap obat (drug)
  Terhadap produk iv, proses yang diketahui adalah :
 . Distribusi
 Zat kontras dalam tubuh didistribsikan oleh plasma (darah), lalu diikat oleh albumin. Hal
    ini yang menyebabkan zat tertahan dalam tubuh.
 . Metabolisme
 Zat kontras didistribusikan pada extracellular saja, hanya sedikit yang dapat menembus
    intraselular, karena larutannya rendah protein. Jika bisa masuk ke intraselular, zat
    kontrs akan bertahan disitu.
 . Eliminasi
 Zat kontras dihilangkan (eliminasi) dari tubuh melalui ginjal setelah disaring oleh
    glomerulus. Atau oleh hati melalui saluran biliernya.
 Pada ginjal normal, 50% zat dibuang dalam 2 jam pertama, 75% dalam 4 jam, dan 98%
    dalam 24 jam. Orang dengan fungsi ginjal rendah, memerlukan waktu berhari-hari .



August 24, 2012                                                                              22
REAKSI TUBUH TERHADAP ZAT KONTRAS
  Ada dua jenis reaksi tubuh terhadap zat kontras, yaitu: reaksi seketika dan
    reaksi tertunda.
  Reaksi Seketika (Imediate)
 1. Reaksi ringan / minor, biasanya tidak memerlukan perawatan. Yaitu : mual,
    muntah, rasa logam, rasa hangat, memerah, gatal, biduran, pucat, berkeringat,
    nyeri di lengan, bangkis, menguap, sesak nafas ringan dan batuk.
 2. Reaksi sedang, perlu perawatan ringan. Misalnya : pingsan, muntah-muntah,
    biduran hebat, udema wajah atau laryngeal, bronchospasm, dyspneu, sakit
    dada dan perut, pusing, tekanan darah meningkat.
 3. Reaksi berat, memerlukan perawatan intensiv, antara lain: tekanan darah
    sangat rendah, udem paru, mci, henti jantung, lumpuh, coma dan syok.
 4. Reaksi fatal.
  Reaksi Tertunda (Delayed)
 Reaksi terjadi satu jam hingga satu minggu setelah penyuntikan. Biasanya terjadi
    pada zat kontras nonionic dimer. Efeknya antara lain: uticaria, sakit pada area
    penyuntikan, pusing, demam, sakit perut, dsb.


August 24, 2012                                                                   23
KONTRA INDIKASI
  Kelainan thyroid
 Dapat mengakibatkan thyroxicity yang berujung fatal. Pastikan penyimpanan kontras baik
  Riwayat alergi
 Kemungkinan reaksi buruk 2 – 2,5 kali pasien normal. Monitor pasien selama dan sesaat
   setelah kontras. Siapkan antihistamin dan corticoid.
  Penyakit jantung
 Adanya kepekatan tinggi, terutama zat kontras ionik, menaikan volume fluida pembuluh
   darah , akibatnya terjadi vasodilasi kapiler dan turunnya tekanan darah. Pada pasien
   gagal jantung akan terserang angina pectoris.
  Disfungsi ginjal
 Dalam ginjal zat kontras bersifat nephrotropic, yaitu dapat mengganggu kesetimbangan
   hemodinamika dan mikrosirkulasi ginjal (tubuli dan glomeruli), mengakibatkan
   disfungsi dan gagal ginjal. Beri hidrasi pada pasien.
  Multiple myeloma
 Penyakit ini mengakibatkan degeneratif leukosit pada sumsum dan rendahnya imunitas,
   biasanya pasien juga menderita disfungsi ginjal.



August 24, 2012                                                                           24
KONTRA INDIKASI
  Phaeochromocytoma
 Adalah penyakit tumor pada medulla adrenal, sangat jarang terjadi. Berefek meningkatkan
   tekanan darah (hipertensif).
  Diabetes mellitus
 Dapat menyebabkan disfungsi ginjal. Cek kadar creatinin.
  Skin cell anemia
 Adalah penyakit keturunan yang menyebabkan hemoglobin mengkristal, berbentuk sabit,
   akibat kekurangan oksigen atau hypertonic fluid. Merusak SSP, usia penderita < 30 thn.
  Wanita hamil dan menyusui
 Ibu hamil tidak dianjurkan dilakukan tindakan ini ,karena diketahui zat kontras bersifat
    mutagen dan teratogen pada hewan.
 Sedang pada ibu menyusui, 1% iodium akan dimakan oleh bayi (pada pemberian
    300mg/100ml pada ibu, 3 mg Iodium diasup bayi)




August 24, 2012                                                                             25
SKEMA REAKSI ZAT KONTRAS




August 24, 2012            26
ANGKA KEJADIAN EFEK SAMPING ZAT KONTRAS
  Reaksi Seketika Sedang :
 Ionic monomer : 3,8% - 12,7%
 Non ionic monomer : 0,7% - 3,1%

  Reaksi Seketika Fatal :
 Ionic monomer : 0,1% - 0,4%
 Non ionic monomer : 0,02% - 0,04%
  Angka kejadian : 1 – 3 orang dari 100.000 pasien yang menggunakan
   zat kontras
 Reaksi Tertunda
 Variasi 0,5% - 23%, namun hal ini banyak pemicu eksternal yang tidak
   diketahui.
 Reaksi tunda sering muncul pada penggunaan kontras nonionic dimmer



August 24, 2012                                                         27
ANGKA KEJADIAN EFEK SAMPING ZAT KONTRAS
 65% - 85% reaksi seketika sedang : sensasi hangat, mual, muntah,
   pruritis dan uticaria
 70% terjadi dalam waktu 5 menit setelah kontras
 96% reaksi fatal tejadi dalam waktu 20 menit




August 24, 2012                                                     28
Penggunaan Injector
    Availability of injectors for your most demanding requirements:




August 24, 2012                                              29
PENGGUNAAN INJEKTOR PADA PEMERIKSAAN DENGAN KONTRAS
  Keuntungan penggunaan Injektor Zat Kontras:
 1. Kecepatan penyuntikan stabil (flow rate)
 2. Jumlah zat kontras yang dipakai efektif dan efisien (Volume)
 3. waktu penyuntikan terukur (Time Line)
 4. Dapat ditentukan fase vaskularisasi yang ingin dilihat (arteri , vena,
      run off, delayed)
 5.   Dapat dilakukan patency check
 6.   Protokol pemeriksaan dapat di memorikan
 7.   Dapat dilakukan penggelontoran (flush) zat kontras dengan NaCl
 8.   Penyangatan (enhancement) kontras pada obyek lebih baik dan lama
      (sistem perangkat lunak “optibolus”)
 9.   perangkat untuk mencegah udara (air bulb) dan kelebihan tekanan
      (PsI), serta penghangat suhu zat kontras.


August 24, 2012                                                              30
August 24, 2012   31
August 24, 2012   32
ULRICH




August 24, 2012   33
Swiss Medical Care / CT Expres




August 24, 2012                  34
August 24, 2012   35
August 24, 2012   36
August 24, 2012   37
RESIKO PENGGUNAAN INJEKTOR




August 24, 2012              38
August 24, 2012   39
August 24, 2012   40
Thank You




August 24, 2012               41

More Related Content

What's hot

Ivp
Ivp Ivp
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
Amalia Annisa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
Nona Zesifa
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Nona Zesifa
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Nona Zesifa
 
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Putri Nugraheni
 
Document1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisDocument1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr cruris
Martin Pa Docc
 
Fr 01 Prinsip Umum Media Kontras
Fr 01 Prinsip Umum Media KontrasFr 01 Prinsip Umum Media Kontras
Fr 01 Prinsip Umum Media Kontras
Politeknik Kesehatan Jakarta 2
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Nona Zesifa
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografippt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
Nona Zesifa
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
Amalia Annisa
 
Angiografi.
Angiografi.Angiografi.
Angiografi.
jaaaw9
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
Nona Zesifa
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Nona Zesifa
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Nona Zesifa
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Novita Anggia
 
Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 Panoramic
Nona Zesifa
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
Adina Widi Astuti
 

What's hot (20)

Ivp
Ivp Ivp
Ivp
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
 
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem BiliariTeknik Radiografi 3 Sistem Biliari
Teknik Radiografi 3 Sistem Biliari
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
 
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
 
Document1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisDocument1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr cruris
 
Fr 01 Prinsip Umum Media Kontras
Fr 01 Prinsip Umum Media KontrasFr 01 Prinsip Umum Media Kontras
Fr 01 Prinsip Umum Media Kontras
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografippt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
 
Angiografi.
Angiografi.Angiografi.
Angiografi.
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
 
Ivp fera
Ivp feraIvp fera
Ivp fera
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
 
Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 Panoramic
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
 

Viewers also liked

Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)
YuLiaa IKaa
 
PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?
PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?
PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?
Vladyslava Rykova
 
FDHS Class of 1992 Over the Years
FDHS Class of 1992 Over the YearsFDHS Class of 1992 Over the Years
FDHS Class of 1992 Over the Years
imbarefootin
 
Haza dfr.mak
Haza dfr.makHaza dfr.mak
Haza dfr.mak
hayat alishah
 
What Mobile Users Want
What Mobile Users WantWhat Mobile Users Want
What Mobile Users Want
Harsh Wardhan Dave
 
My secretpotential
My secretpotentialMy secretpotential
My secretpotential
laraanderson
 
Central women committee 1
Central women committee 1Central women committee 1
Central women committee 1
hayat alishah
 
Reclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahas
Reclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahasReclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahas
Reclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahas
hayat alishah
 
FINAL CAMPAIGN PDF-2
FINAL CAMPAIGN PDF-2FINAL CAMPAIGN PDF-2
FINAL CAMPAIGN PDF-2
Cara Sanders
 
Q2 adp 2015-16 sectoral format for sports
Q2 adp 2015-16 sectoral format for sportsQ2 adp 2015-16 sectoral format for sports
Q2 adp 2015-16 sectoral format for sports
hayat alishah
 
Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482
Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482
Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482
ZSL Biodiversity & Palm Oil Platform
 
Language of persuasion
Language of persuasionLanguage of persuasion
Language of persuasion
Universiti Putra Malaysia-KTT
 
The quest for the Entrepreneurial North Star
The quest for the Entrepreneurial North StarThe quest for the Entrepreneurial North Star
The quest for the Entrepreneurial North Star
Ruta Aidis
 
Веб-аналитика. Продвинутый уровень
Веб-аналитика. Продвинутый уровеньВеб-аналитика. Продвинутый уровень
Веб-аналитика. Продвинутый уровень
Vladyslava Rykova
 
Introduction to physics
Introduction to physicsIntroduction to physics
Introduction to physics
mrmbasso
 
サービスと共に成長するチームとアーキテクチャ
サービスと共に成長するチームとアーキテクチャサービスと共に成長するチームとアーキテクチャ
サービスと共に成長するチームとアーキテクチャ
Shinichiro Suzuki
 
33 Ways to Save Money
33 Ways to Save Money33 Ways to Save Money
101社區通短文徵選簡章
101社區通短文徵選簡章101社區通短文徵選簡章
101社區通短文徵選簡章中心 雲
 
Project theme adventure park galiyat
Project theme adventure park galiyatProject theme adventure park galiyat
Project theme adventure park galiyat
hayat alishah
 
Social Media Revolution 2
Social Media Revolution 2Social Media Revolution 2
Social Media Revolution 2
Center for Social Connections
 

Viewers also liked (20)

Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)
 
PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?
PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?
PR в Интернете. С чем будет иметь дело PR-менеджер в вебе?
 
FDHS Class of 1992 Over the Years
FDHS Class of 1992 Over the YearsFDHS Class of 1992 Over the Years
FDHS Class of 1992 Over the Years
 
Haza dfr.mak
Haza dfr.makHaza dfr.mak
Haza dfr.mak
 
What Mobile Users Want
What Mobile Users WantWhat Mobile Users Want
What Mobile Users Want
 
My secretpotential
My secretpotentialMy secretpotential
My secretpotential
 
Central women committee 1
Central women committee 1Central women committee 1
Central women committee 1
 
Reclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahas
Reclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahasReclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahas
Reclaiming prosperity in khyber pakhtunkhwahas
 
FINAL CAMPAIGN PDF-2
FINAL CAMPAIGN PDF-2FINAL CAMPAIGN PDF-2
FINAL CAMPAIGN PDF-2
 
Q2 adp 2015-16 sectoral format for sports
Q2 adp 2015-16 sectoral format for sportsQ2 adp 2015-16 sectoral format for sports
Q2 adp 2015-16 sectoral format for sports
 
Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482
Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482
Session 5-1-darrel-webber-increasing-the-effectiveness-of-the-rspo-1482
 
Language of persuasion
Language of persuasionLanguage of persuasion
Language of persuasion
 
The quest for the Entrepreneurial North Star
The quest for the Entrepreneurial North StarThe quest for the Entrepreneurial North Star
The quest for the Entrepreneurial North Star
 
Веб-аналитика. Продвинутый уровень
Веб-аналитика. Продвинутый уровеньВеб-аналитика. Продвинутый уровень
Веб-аналитика. Продвинутый уровень
 
Introduction to physics
Introduction to physicsIntroduction to physics
Introduction to physics
 
サービスと共に成長するチームとアーキテクチャ
サービスと共に成長するチームとアーキテクチャサービスと共に成長するチームとアーキテクチャ
サービスと共に成長するチームとアーキテクチャ
 
33 Ways to Save Money
33 Ways to Save Money33 Ways to Save Money
33 Ways to Save Money
 
101社區通短文徵選簡章
101社區通短文徵選簡章101社區通短文徵選簡章
101社區通短文徵選簡章
 
Project theme adventure park galiyat
Project theme adventure park galiyatProject theme adventure park galiyat
Project theme adventure park galiyat
 
Social Media Revolution 2
Social Media Revolution 2Social Media Revolution 2
Social Media Revolution 2
 

Similar to Contrast Media pada pemeriksaan MSCT Scan

Praktikum kimia sederhana
Praktikum kimia sederhanaPraktikum kimia sederhana
Praktikum kimia sederhana
Tiwy Mohamad
 
Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1
Mr-Eng Deathbatthefallensevenfoldism
 
Rpp fix
Rpp fixRpp fix
Rpp fix
Ana Fitriana
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Ahmad Dzikrullah
 
1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt
Novisimanungkalit
 
Atom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk KimiaAtom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk Kimia
noviana anjar
 
Tugas pembeljaran elektronik
Tugas pembeljaran elektronikTugas pembeljaran elektronik
Tugas pembeljaran elektronikMeichy Manik
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisPaarief Udin
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
Tjoetnyak Izzatie
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisPaarief Udin
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisPaarief Udin
 
Aplikasi Proses Oksidasi biologi
Aplikasi Proses Oksidasi biologiAplikasi Proses Oksidasi biologi
Aplikasi Proses Oksidasi biologiRiya Khusna
 
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerUIN Alauddin Makassar
 
KOLOID+(9).pdf
KOLOID+(9).pdfKOLOID+(9).pdf
KOLOID+(9).pdf
ssuser8cafc5
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
Paarief Udin
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisPaarief Udin
 
Bab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernBab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernImo Priyanto
 
Koloid
KoloidKoloid
Makalah koloid 9
Makalah koloid 9Makalah koloid 9
Makalah koloid 9
Septian Muna Barakati
 

Similar to Contrast Media pada pemeriksaan MSCT Scan (20)

Praktikum kimia sederhana
Praktikum kimia sederhanaPraktikum kimia sederhana
Praktikum kimia sederhana
 
Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1
 
Rpp fix
Rpp fixRpp fix
Rpp fix
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt1_KOLOID REVISI.ppt
1_KOLOID REVISI.ppt
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Atom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk KimiaAtom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk Kimia
 
Tugas pembeljaran elektronik
Tugas pembeljaran elektronikTugas pembeljaran elektronik
Tugas pembeljaran elektronik
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
 
Aplikasi Proses Oksidasi biologi
Aplikasi Proses Oksidasi biologiAplikasi Proses Oksidasi biologi
Aplikasi Proses Oksidasi biologi
 
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
 
KOLOID+(9).pdf
KOLOID+(9).pdfKOLOID+(9).pdf
KOLOID+(9).pdf
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
 
Koloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.raisKoloid ummi salamah dan m.rais
Koloid ummi salamah dan m.rais
 
Bab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernBab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modern
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah koloid 9
Makalah koloid 9Makalah koloid 9
Makalah koloid 9
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 

Recently uploaded (12)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 

Contrast Media pada pemeriksaan MSCT Scan

  • 1. IODINE CONTRAST MEDIA Romdhani Arsanto dani.arsanto@gmail.com August 24, 2012 1
  • 2. Radiographic Contrast Media 1904, Udara dipakai untuk study bladder 1906, Radiopaque contrast agents pertama kali dipakai 1923, Rowntree, et al. penggunaan bahan kontras melaui iv untuk memperlihatkan sistem urinari 1928, Dr. Moses Swick mempublikasikan penemuan water-soluble iodinated contrast media > 1928, Diatrizoic acid (Hypaque and Renografin) dan iothalamate (Conray) digunakan secara luas. 1950s, Digunakannya garam Sodium and Meglumine dari tri-iodinated benzoic acid 1968, Dr. Torsten Almen berusaha mengurangi toksisitas kontras iodine dengan mengatur ionisitas dan osmolalitas bahannya ( yang dihasilkan dalam: Metrizamide [ Amipaque ], Iohexol [Omnipaque], Ioxaglate [ Hexabrix ], Iopamidol [ Isovue, Niopam ] 1980s, Diperkenalkan non ionic dimeric contrast media August 24, 2012 2
  • 3. DEFINISI CONTRATS MEDIA Adalah zat diagnostik yang digunakan dalam lingkup radiologi, untuk menegaskan (menyangatkan) atau membuat penampakan kontras yang diinginkan pada suatu image antar organ, pembuluh atau saluran yang diisinya, dan jaringan pada tubuh. Agar dapat memperlihatkan struktur anatomi dan fungsi fisiologis organ dimaksud, yang tidak tampak pada pemeriksaan rutin tanpa kontras. Zat ini dapat dimasukkan kedalam tubuh melalui : gastro- intestinal tract (oral atau rectal), peredaran darah (iv), cerebrospinal fluid (intratechal), atau langsung kedalam ductus atau tractus (pemb. Limfa, duct. lacrimal, dsb) August 24, 2012 3
  • 4. KLASIFIKASI CONTRAST MEDIA Zat kontras berdasarkan sifat fisika radiasinya dibagi dua: 1. Zat Kontras Negatif Berbahan gas, karena nomor atom dan berat atomnya rendah, maka ia menyerap radiasi lebih sedikit dibanding jaringan tubuh disekitarnya. 2. Zat Kontras Positif Adalah bahan yang menyerap x-ray lebih besar dari jaringan tubuh, karena nomor atom dan beratnya lebih tinggi. Ada 3 jenis zat kontras positif : BaSo4, zat kontras Iodine, dan zat kontras untuk MRI atau USG August 24, 2012 4
  • 6. PENGGUNAAN IODINE SEBAGAI BAHAN DASAR  Iodine (I 53) digunakan sebagai bahan dasar kontras x-ray karena: 1. Memiliki densitas kontras yang tinggi. 2. Karakteristik kimianya mudah untuk diikat oleh cincin benzena, dengan variasi yang banyak. 3. Toksisitas rendah Struktur benzene Figure 4: The first tri-iodinated X-ray contrast medium August 24, 2012 6
  • 7. STRUKTUR Zat Kontras Ionik Molekul ionik terdiri dari cation yang bermuatan positif dan anion yang bermuatan negatif. Anion dalam zat kontras ionik adalah molekul triiodinated benzoic acid, dan cation –nya adalah natrium (Na⁺), calcium (Ca²⁺) atau meglumine Dalam larutan, zat kontras ionik melepaskan dua partikelnya, anion dan cation August 24, 2012 7
  • 8. STRUKTUR Zat Kontras Non Ionik Zat kontras ini tidak berionisasi dalam larutan, wujudnya tetap molekul utuh, karena strukturnya berupa grup amida dengan bagian asam. August 24, 2012 8
  • 9. STRUKTUR Molekul Monomer dan Dimer Zat kontras Monomer, hanya memiliki satu inti (nkleus) benzene. Sedangkan dimer, memiliki dua inti benzene yang bergabung pada posisi kaki 3 dan kaki 5 antar nukleusnya. Secara umum zat kontras dibagi kedalam 4 golongan : Ionic monomers Nonionic monomers Ionic Dimers Nonionic dimers August 24, 2012 9
  • 10. OSMOLALITAS Adalah sifat dasar zat cair (liquid) untuk memberi air atau menyerap air dari liquid lainnya yang dipisahkan oleh membran semi-permeable. Osmolalitas larutan besarannya sebanding dengan jumlah partikel dalam larutan itu (kepekatan / konsentrasi). Liquid yang hyposmolar, akan memberikan airnya kepada cairan kedua , sedangkan hyperosmolar akan mengambil air dari cairan ke dua Pada zat kontras, osmolalitas berkaitan dengan kelasnya. August 24, 2012 10
  • 11. OSMOLALITAS  Ionic monomers Dalam larutan, tiap molekul zat melepaskan dua partikel. Sedang jumlah atom iodine dalam tiap molekul 3 buah (komponen utama zat kontras). Maka rasio atom iodine terhadap partikel adalah 3:2, sehingga disebut juga Molekul rasio- 1.5  Ionic dimers Monoionic dimers mengionisasi 2 partikel, namun memiliki 6 atom iodine . Rasionya atom terhadap partkel adalah 6:2, atau molekul rasio-3 Diionic dimers melepaskan 3 partikel, dan mempunyai 6 atom iodine. Rasionya atom terhadap partikel menjadi 6:3, atau molekul rasio-2  Nonionic monomers Karena tidak mengionisasi, ia hanya memiliki 3 atom iodine saja. Maka zat ini termasuk molekul rasio-3  Nonionic dimers Dalam setiap molekulnya memberikan 6 atom iodine, maka termasuk molekul rasio-6 August 24, 2012 11
  • 13. STRUKTUR DAN OSMOLALITAS  Secara osmolalitas, zat kontras terbagi menjadi high-osmolar, low -osmolar dan iso-osmolar dengan sifat sebagai berikut : High-osmolar :  Ionic monomers Kurang toleran terhadap tubuh, kemungkinan side efect tinggi. Low-osmolar :  Ionic dimers (monoionic dan diionic)  Nonionic monomers Iso-osmolar :  Nonionic dimers Zat kontras low dan iso-osmolar bertoleransi lebih baik kepada tubuh, sehingga kemungkinan side effect lebih sedikit. Perlu dibedakan antara molekul nonionic dengan molekul low-osmolar. Sebab molekul low-osmolar dapat berupa molekul ionik. Dimana nonionic dapat langsung di injeksi kedalam subarachnoid space, sedang ionic tidak bisa. August 24, 2012 13
  • 14. SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS  Larut dalam air dan bermuatan  Viskositas Adalah kemampuan larutan mengalir (kekentalan), akibat friksi internal molekul, satuannya mPa.s. Viskositas zat kontras tergantung pada ukuran molekul, konsentrasi dan suhunya. Semakin rendah viskositas, semakin mudah zat mengalir. Figure 11: Viscosity as a function of concentration Figure 12: Viscosity as a function of temperature 14
  • 15. •Sebagian besar Contrast Media x-ray berbasis iodine • Iodine dalam contrast media-lah yang menjadikan gambar kontras (cerah) • Jika, konsentrasi iodine = gambar lebih cerah • Maka, konsentrasi iodine = viscositas • Sehingga, jika konsentrasi iodine = harga August 24, 2012 15
  • 17. SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS  Osmolalitas Kemampuan zat kontras untuk berosmosis pada membran semipermeable. Kemampuan ini ditentukan oleh pergerakan partikel (aktivitas osmotik = osmol, diukur dengan 6 x 10²³ aktivitas osmosis partikel per larutan). Satuan kecepatan osmosis / osmolalitas adalah mOsm/kgH2O. August 24, 2012 17
  • 19. CM Type Iodine (mg/ml) mOsm/kg (37’C) mPa·s (37’C) Iopromide 370 800 9.9 Iopamidol 370 800 9.4 Iohexol 350 830 10.7 Optiray 350 790 8.3 Optiray 320 710 6.1 Iohexol 300 680 6.0 Optiray 300 630 5.0 Iopamidol 300 620 4.7 Iopromide 300 610 5.1 August 24, 2012 19
  • 20. SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS  Hidrofilia dan Lipofilia Zat kontras yang bersifat hidrofilia, lebih toleran terhadap tubuh dibanding lipofilia. Lapisan dalam sel bersifat lipophilic, sedang kan lapisan luar bersifat hydrophilic. Lapisan dalam sel terdiri dari banyak protein yang berfungsi sebagai pembawa makanan . Zat kontras yang bisa menembus inti sel , besifat lipophilic, menumpang protein pengangkut. Sedang zat kontras hydrophilic tidak mampu menembus masuk kedalam sel. Namun reaksi merugikan hydrophilic kepada tubuh lebih rendah. August 24, 2012 20
  • 21. SIFAT FISIKA-KIMIA ZAT KONTRAS Optiray (Ioversol) Iopamiro (Iohexol) Ultravist (Iopromide) Optiray is the most hydrophilic (water loving) nonionic contrast agent because it has no methyl groups and has 6 evenly distributed hydroxyl (-OH) groups in the side chains which shields the tri- iodinated benzene ring. This creates a balanced hydrophilicity state. August 24, 2012 21
  • 22. FARMAKOLOGI  Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari apa yang dilakukan tubuh terhadap obat (drug)  Terhadap produk iv, proses yang diketahui adalah : . Distribusi Zat kontras dalam tubuh didistribsikan oleh plasma (darah), lalu diikat oleh albumin. Hal ini yang menyebabkan zat tertahan dalam tubuh. . Metabolisme Zat kontras didistribusikan pada extracellular saja, hanya sedikit yang dapat menembus intraselular, karena larutannya rendah protein. Jika bisa masuk ke intraselular, zat kontrs akan bertahan disitu. . Eliminasi Zat kontras dihilangkan (eliminasi) dari tubuh melalui ginjal setelah disaring oleh glomerulus. Atau oleh hati melalui saluran biliernya. Pada ginjal normal, 50% zat dibuang dalam 2 jam pertama, 75% dalam 4 jam, dan 98% dalam 24 jam. Orang dengan fungsi ginjal rendah, memerlukan waktu berhari-hari . August 24, 2012 22
  • 23. REAKSI TUBUH TERHADAP ZAT KONTRAS  Ada dua jenis reaksi tubuh terhadap zat kontras, yaitu: reaksi seketika dan reaksi tertunda.  Reaksi Seketika (Imediate) 1. Reaksi ringan / minor, biasanya tidak memerlukan perawatan. Yaitu : mual, muntah, rasa logam, rasa hangat, memerah, gatal, biduran, pucat, berkeringat, nyeri di lengan, bangkis, menguap, sesak nafas ringan dan batuk. 2. Reaksi sedang, perlu perawatan ringan. Misalnya : pingsan, muntah-muntah, biduran hebat, udema wajah atau laryngeal, bronchospasm, dyspneu, sakit dada dan perut, pusing, tekanan darah meningkat. 3. Reaksi berat, memerlukan perawatan intensiv, antara lain: tekanan darah sangat rendah, udem paru, mci, henti jantung, lumpuh, coma dan syok. 4. Reaksi fatal.  Reaksi Tertunda (Delayed) Reaksi terjadi satu jam hingga satu minggu setelah penyuntikan. Biasanya terjadi pada zat kontras nonionic dimer. Efeknya antara lain: uticaria, sakit pada area penyuntikan, pusing, demam, sakit perut, dsb. August 24, 2012 23
  • 24. KONTRA INDIKASI  Kelainan thyroid Dapat mengakibatkan thyroxicity yang berujung fatal. Pastikan penyimpanan kontras baik  Riwayat alergi Kemungkinan reaksi buruk 2 – 2,5 kali pasien normal. Monitor pasien selama dan sesaat setelah kontras. Siapkan antihistamin dan corticoid.  Penyakit jantung Adanya kepekatan tinggi, terutama zat kontras ionik, menaikan volume fluida pembuluh darah , akibatnya terjadi vasodilasi kapiler dan turunnya tekanan darah. Pada pasien gagal jantung akan terserang angina pectoris.  Disfungsi ginjal Dalam ginjal zat kontras bersifat nephrotropic, yaitu dapat mengganggu kesetimbangan hemodinamika dan mikrosirkulasi ginjal (tubuli dan glomeruli), mengakibatkan disfungsi dan gagal ginjal. Beri hidrasi pada pasien.  Multiple myeloma Penyakit ini mengakibatkan degeneratif leukosit pada sumsum dan rendahnya imunitas, biasanya pasien juga menderita disfungsi ginjal. August 24, 2012 24
  • 25. KONTRA INDIKASI  Phaeochromocytoma Adalah penyakit tumor pada medulla adrenal, sangat jarang terjadi. Berefek meningkatkan tekanan darah (hipertensif).  Diabetes mellitus Dapat menyebabkan disfungsi ginjal. Cek kadar creatinin.  Skin cell anemia Adalah penyakit keturunan yang menyebabkan hemoglobin mengkristal, berbentuk sabit, akibat kekurangan oksigen atau hypertonic fluid. Merusak SSP, usia penderita < 30 thn.  Wanita hamil dan menyusui Ibu hamil tidak dianjurkan dilakukan tindakan ini ,karena diketahui zat kontras bersifat mutagen dan teratogen pada hewan. Sedang pada ibu menyusui, 1% iodium akan dimakan oleh bayi (pada pemberian 300mg/100ml pada ibu, 3 mg Iodium diasup bayi) August 24, 2012 25
  • 26. SKEMA REAKSI ZAT KONTRAS August 24, 2012 26
  • 27. ANGKA KEJADIAN EFEK SAMPING ZAT KONTRAS  Reaksi Seketika Sedang : Ionic monomer : 3,8% - 12,7% Non ionic monomer : 0,7% - 3,1%  Reaksi Seketika Fatal : Ionic monomer : 0,1% - 0,4% Non ionic monomer : 0,02% - 0,04%  Angka kejadian : 1 – 3 orang dari 100.000 pasien yang menggunakan zat kontras Reaksi Tertunda Variasi 0,5% - 23%, namun hal ini banyak pemicu eksternal yang tidak diketahui. Reaksi tunda sering muncul pada penggunaan kontras nonionic dimmer August 24, 2012 27
  • 28. ANGKA KEJADIAN EFEK SAMPING ZAT KONTRAS 65% - 85% reaksi seketika sedang : sensasi hangat, mual, muntah, pruritis dan uticaria 70% terjadi dalam waktu 5 menit setelah kontras 96% reaksi fatal tejadi dalam waktu 20 menit August 24, 2012 28
  • 29. Penggunaan Injector Availability of injectors for your most demanding requirements: August 24, 2012 29
  • 30. PENGGUNAAN INJEKTOR PADA PEMERIKSAAN DENGAN KONTRAS  Keuntungan penggunaan Injektor Zat Kontras: 1. Kecepatan penyuntikan stabil (flow rate) 2. Jumlah zat kontras yang dipakai efektif dan efisien (Volume) 3. waktu penyuntikan terukur (Time Line) 4. Dapat ditentukan fase vaskularisasi yang ingin dilihat (arteri , vena, run off, delayed) 5. Dapat dilakukan patency check 6. Protokol pemeriksaan dapat di memorikan 7. Dapat dilakukan penggelontoran (flush) zat kontras dengan NaCl 8. Penyangatan (enhancement) kontras pada obyek lebih baik dan lama (sistem perangkat lunak “optibolus”) 9. perangkat untuk mencegah udara (air bulb) dan kelebihan tekanan (PsI), serta penghangat suhu zat kontras. August 24, 2012 30
  • 34. Swiss Medical Care / CT Expres August 24, 2012 34

Editor's Notes

  1. 24 August 2012