3. LEGALISASI
Yaitu Tindakan para pihak, untuk mendapatkan Kekuatan Pembuktian Otentik. Kontrak yang dibuat
dibawah tangan oleh para pihak yang memiliki kekuatan pembuktian yang otentik BILA draft perjanjian
tersebut diajukan kepada pejabat Notaris untuk dibacakan dihadapan masing-masing pihak yang terikat.
Contoh legalisasi :
“yang bertanda tangan di bawah ini, saya Dewi Kemala Sari, S.H., M.Kn Notaris di Palu, menerangkan
bahwa saya telah membacakan dan menjelaskan isi akta ini kepada ..., yang saya kenal, sesudah itu
para pihak lalu membuhi tanda tangan/ cap jempol pada akta ini, dihadapan saya, Notaris”.
Kota .....
Stempel Notaris
(Dewi Kemala Sari, S.H., M.Kn)
Notaris
4. GEWAARMERKT
Gewaarmerkt yaitu Pendaftaran.
Para Pihak meminta kepada Notaris untuk membukukan kontrak dibawah tangan ke dalam buku khusus
Notaris. Kontrak yang dibuat para pihak telah ditanda tangani para pihak dan isi kontrak telah disepakati
oleh para pihak. Pembuktian Kontrak walaupun telah didaftarkan sama dengan pembuktian kontrak
dibawah tangan.
Contoh Gewaarmerkt :
Nomor ...
Telah diberi tanda (gewaarmerkt) dan didaftarkan di dalam buku yang disediakan pada hari ini dengan
nomor tersebut diatas, oleh saya Dewi Kemala Sari, S.H., M.Kn Notaris di Kota Palu.
Kota, .....
Stempel Notaris
(Dewi Kemala Sari, S.H., M.Kn)
Notaris
5. LEGALISIR
Legalisir sama dengan SALINAN, dimana berkas yang akan diberikan salinan tersebut sama isinya
dengan apa yang berada diberkas asli.
Contoh Legalisir oleh Notaris :
SALINAN INI SESUAI DENGAN ASLINYA
Kota, .....
(Dewi Kemala Sari, S.H., M.Kn)
Notaris
7. a. Judul
(Singkat, Jelas, Padat)
b. Pembukaan
(Hari, Waktu, lokasi/tempat, serta kedudukan dari para pihak)
c. Identitas Para Pihak/ Komparisi
(Nama, pekerjaan, jabatan, tempat tinggal/alamat, bertindak untuk dan
atas nama (siapa)).
d. Recital/ Premis
(Latar belakang pembuatan suatu kontrak, penjelasan mengenai sebab-
sebab terjadinya kontrak dan siapa yang saling mengikatkan diri).