SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
MahasiswaAgent Of Change 
Cermin Agent Of Change 
Berbicara tentang mahasisiwa selalu tidak ada habisnya. Mahsisiwa adalah manusia 
yang dipenuhi idealisme. Mahasiswa senantiasa punya banyak cerita bagi negeri ini. 
Mahsiswa dianggap tunas-tunas baru yang akan menggantikan peran para pemimpin 
dimasa yang akan datang. Ditangan para mahasiswalah sekarang masa depan bangsa 
ini akan terjadi. Tongkat estafet ini akan diteruskan oleh mahasiswa. Disamping 
mahasiswa sebagai penerus kepemimpinan bangsa ini, ternyata mahasiswa berperan 
lebih besar sebagai agent of change. Tugas mahasiswa jangan pernah terhenti, ketika 
pemerintah berjalan baik, mahasiswa harus senantiasa berperan untuk menjadi oposisi 
dengan tetap mengawal pemerintah untuk meneruskan kinerjanya. Saat pemerintah 
mengalami penurunan kinerja, sudah sepatutnya mahasiswa bergerak untuk senantiasa 
mengingatkan tentang bagaimana pemerintah seharusnya bekerja, 
Keadaan ini membuat semakin vitalnya mahasiswa dalam mengawal bangsa ini untuk 
semakin baik. Adanya tugas yang diemban oleh mahasiswa sekarang seakan-akan 
sudah menghilang, hal ini disebabkan oleh adanya aksi-aksi anarkisme yang 
melibatkan mahsiswa dan terkadang aksi-aksi ini terjadi antar mahasisiwa sendiri. 
Ditengah peran dari mahsiswa yang sedemikian besar itu, terkadang mahasiswa 
merasakan suatu beban. Artinya mahasiswa mempunyai tanggungjawab yang tinggi 
terkait dengan statusnya. Mahasiswa harus bisa berkontribusi dalam masyarakat dan 
mahasiswa harus bersikap tegas dan strategis dalam setiap langkahnya. Ditengah 
perkembangan dunia pendidikan dewasa ini, kiranya harapan itu harus ditinjau ulang. 
Karena kenyataan sekarang banyak mahasiswa yang tidak lagi dapat bersikap seperti 
apa yang menjadi harapan masyarakat selama ini. Sebagian besar mahasiswa tidak 
dapat menjalankan fungsi yang selama ini diemban. Fungsi pembelajaran yang 
harusnya dapat ditransformasikan kepada masyarakat terkadang belum dapat 
dilaksanakan, hal ini disebabkan kualitas dari mahasiswa sendiri yang sekarang mulai 
menurun. Mahasiswa seharusnya dapat mentransformsikan sikap kritis dan 
kedewasaaannya dalam masyarakat. Hal terakhir inilah yang sekarang kurang ada dari 
kalangan mahasiswa. Mahasiswa terkadang sering terjebak pada politk praktis sesaat, 
terjebak pada dunia kriminal dan sekarang mahasiswa terjebak dalam anarkisme 
layaknya preman. Anarkisme yang selama ini digemborkan mahasiswa untuk dilawan 
dan diberantas ternyata kurang mendapat respon. Hal ini dikarenakan oleh mahasiswa 
itu sendiri. Kasus paling hangat adalah kasus dalam bentrok antar fakultas di 
Universitas Hasanudin Makasaar. Fisipol dan teknik saling beradu kekuatan. Kejadian 
ini sangat disayangkan ditengah kampanye mereka anti kekerasan. Kedewasaan yang 
sekarang ini ada menjadi sia-sia. Pergerakan mahasiswa untuk bersama-sama dengan 
masyarakat membangun civil society mulai berkurang kepercayaannya. Seharusnya 
mahasiswa dapat berfikir kritis, tidak emosional dan dewasa dalam menghadapi 
masalah seperti itu. Sehingga tindakan-tindakan premanisme dan anarkisme dapat 
dihindarkan. 
Harapan yang selama ini diemban oleh mahasiswa adalah sebagai agent of change 
mulai harus diintrospeksi lagi. Tentunya introspeksi ini harus dimulai dari mahasiswa 
sendiri sebagai solusi. Mahasiswa harus benar-benar menyadari posisi strategisnya 
dan beranjak dari statusnya maka mahasiswa harus berupaya untuk mewujudkan hal 
tersebut kedalam sebuah tindakan-tindakan yag rasional dan dewasa 
Ciri guru Sukses...
Ciri-Ciri Guru Yang Sukses 
October 12th 2009 | Posted by em.yazid 
” Ikhlas dalam mengajarkan ilmu-ilmunya. memiliki tekad yang kuat untuk memberi 
manfaat yang terbaik untuk murid-muridnya, dan berusaha keras mengantarkan mereka 
kepada ketinggian derajat orang-orang yang berilmu ” 
______________________________________________________________________ 
______________ 
Ciri-ciri Guru Yang Sukses : 
Diteladani, disegani, dicintai, dan dihormati oleh murid-muridnya 
Ikhlas dalam mengajarkan ilmu-ilmunya. memiliki tekad yang kuat untuk memberi 
manfaat yang terbaik untuk murid-muridnya, dan berusaha keras mengantarkan mereka 
kepada ketinggian derajat orang-orang yang berilmu 
Tidak berperilaku yang menakutkan, tidak bersikap kasar, senantiasa menyayangi 
murid-muridnya dan mereka pun menyayanginya 
Tekun memperdalam bidang keahlian dan perhatiannya, menonjol dibidangnya, dan 
menguasai seluruh materinya dengan baik 
Rajin mengkaji, berwawasan luas, mengenal baik adat bdan budaya masyarakatnya, 
dan memahami betul permasalahan-permasalahan ummatnya 
Bersemangat dalam menyampaikan ilmu, memberi motivasi kepada murid-muridnya, 
dan selalu ramah dan ceria dihadapan mereka 
Tertib, tepat dalam janjinya, dan rapi dalam setiap pekerjaannya 
Menjauhi hal-hal yang syubhat (meregukan), meninggalkan setiap perilaku yang buruk, 
dan bersifat terpuji dalam segala hal 
Tidak larut dalam canda, kelalaian, kebodohan, perkataan kotor, dan hanya bertutur 
kata dengan lembut dan santun. http://tanbihun.com/pendidikan/ciri-ciri-guru-yang-suksesciri- 
ciri-guru-yang-sukses/ 
Paradigma pengembangan sekolah unggulan 
Paradigma Pengembangan Sekolah Unggulan 
Sekolah Unggulan dapat diartikan sebagai sekolah bermutu namu dalam penerapan 
saya bahkan penerapan semua kalangan bahwa dalam kategori unggulan tersirat 
harapan-harapan terhadap apa yang dapat diharapkan dimiliki oleh siswa setelah 
keluar dari sekolah unggulan. Harapan itu tak lain adalah sangat penting dan sangat 
dibutuhkan oleh orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan oleh siswa itu sendiri 
yaitu sejauh mana keluaran (output) sekolah itu memiliki kemampuan intelektual, moral 
dan keterampilan yang dapat berguna bagi masyarakat. 
Untuk menyikapi semua itu, kita harus mengubah system pembelajaran yang selama ini 
berlaku disemua tingkat pendidikan yaitu adanya keterkungkungan siswa dana guru 
dalam melaksanakan PBM, saya selaku pengajar di SMA Negeri 1 Bulukumba telah 
merubah sisten itu sejak januari 2006. Sistem yang saya maksud adalah system 
dimana Siswa dan Guru dikejar dengan pencapaian target kurikulum dalam artian guru 
dituntut menyelesaikan semua materi yang ada dalam kurikulum tanpa memperhatikan 
ketuntasan belajar siswa, disamping itu adanya anggapan bahwa belajr adalah berupa 
transformasi pengetahuan (Transfer of knowlwdge).
Pada sisi unggulan semua system itu seharusnya tidak diterapkan agar apa yang 
menjadi harapan siswa, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan kita selaku 
pengajar dan pendidik dapat tercapai. Mari kita sama-sama merubah semua itu dengan 
mengembangkan Learning How to Learn (Murphi,1992) atau belajar bagaimana belajar, 
artinya belajar itu tidak hanya berupa transformasi pengetahuan tetapi jauh lebih 
penting adalah mempersiapkan siswa belajar lebih jauh dari sumber-sumber yang 
mereka temukan dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain maupun dari 
lingkungan dimana dia tumbuh guna mengembangkan potensi dan perkembangan 
dirinya atau dengan kata lain belajar pada hakekatnya bagaimana mengartikulasikan 
pengetahu an-pengetahuan siswa kedalam kenyataan hidup yang sedang dan yang 
akan dihadapi oleh siswa. 
Secara pribadi dalam hal mengembangkan sekolah kearah sekolah unggulan (sekolah 
bermutu) disamping perubahan-perubahan tersebut masih banyak hal yang perlu 
diperhatikan diantaranya : Sarana dan prasarana, Menejmen persekolahan,Visi dan 
Misi sekolah, Profesionalisme Guru dan lain-lain. Untuk Profesionalisme bukan berarti 
menguasai sebagian besar pengetahuan tatapi lebih penting adalah bagaimana 
membuat siswa dapat belajar, guru dan siswa disederhanakan agat tidat tercipta gep, 
adanya perilaku guru yang membuat siswa tersisih atau terpisah dari gurunya, guru dan 
siswa harus terjalin komunikasi agar dalam proses pembelajaran ada keterbukaan 
siswa mengeritik dan mengeluarkan pendapat. Sebab bukan tidak mungkin dengan 
pengaruh perkembangan teknologi siswa lebih pintar dari gurunya. 
Itulah asumsi saya mengenai pengembangan sekolah unggulan, mudah-mudahan, 
pemerintah termasuk kawan-kawan seprofesi dapat menerapka hal tersebut bahkan 
mengembangkan lebih jauh lagi.

More Related Content

Similar to Paradigma Baru Sekolah Unggulan

4 (Empat) fungsi mahasiswa
4 (Empat) fungsi mahasiswa4 (Empat) fungsi mahasiswa
4 (Empat) fungsi mahasiswanoussevarenna
 
BAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan SosialisasiBAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan SosialisasiKhoufan Itsmi
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...kennedy alip
 
Aksi Nyata Topik 1 apendi.pdf
Aksi Nyata Topik 1 apendi.pdfAksi Nyata Topik 1 apendi.pdf
Aksi Nyata Topik 1 apendi.pdffebiantoduabelas
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..apriliant
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptxDedeSolehudin4
 
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdfkoneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdfssuser2ba3c9
 
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAdelaideaAekUsfinit
 
Aksi Nyata Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...
Aksi Nyata  Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...Aksi Nyata  Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...
Aksi Nyata Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...BahlinorBahlinor
 

Similar to Paradigma Baru Sekolah Unggulan (20)

Hakikat mahasiswa
Hakikat mahasiswaHakikat mahasiswa
Hakikat mahasiswa
 
4 (Empat) fungsi mahasiswa
4 (Empat) fungsi mahasiswa4 (Empat) fungsi mahasiswa
4 (Empat) fungsi mahasiswa
 
Bahagian c ulasan
Bahagian  c ulasanBahagian  c ulasan
Bahagian c ulasan
 
Arti sebenarnya
Arti sebenarnyaArti sebenarnya
Arti sebenarnya
 
BAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan SosialisasiBAB IV Pemuda dan Sosialisasi
BAB IV Pemuda dan Sosialisasi
 
Makalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatanMakalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatan
 
Makalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatanMakalah tentang keshatan
Makalah tentang keshatan
 
Cegah budaya kekerasan.
Cegah budaya kekerasan.Cegah budaya kekerasan.
Cegah budaya kekerasan.
 
Tugasan azhari
Tugasan azhariTugasan azhari
Tugasan azhari
 
Tugasan azhari
Tugasan azhariTugasan azhari
Tugasan azhari
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
 
Aksi Nyata Topik 1 apendi.pdf
Aksi Nyata Topik 1 apendi.pdfAksi Nyata Topik 1 apendi.pdf
Aksi Nyata Topik 1 apendi.pdf
 
Bahan rujukan
Bahan rujukanBahan rujukan
Bahan rujukan
 
Bahan rujukan
Bahan rujukanBahan rujukan
Bahan rujukan
 
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..
Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar (PMM)..
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
 
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdfkoneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Aksi Nyata Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...
Aksi Nyata  Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...Aksi Nyata  Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...
Aksi Nyata Bahlinor-Topik Merdeka Belajar - Menyebarkan Pemahaman Merdeka Be...
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Paradigma Baru Sekolah Unggulan

  • 1. MahasiswaAgent Of Change Cermin Agent Of Change Berbicara tentang mahasisiwa selalu tidak ada habisnya. Mahsisiwa adalah manusia yang dipenuhi idealisme. Mahasiswa senantiasa punya banyak cerita bagi negeri ini. Mahsiswa dianggap tunas-tunas baru yang akan menggantikan peran para pemimpin dimasa yang akan datang. Ditangan para mahasiswalah sekarang masa depan bangsa ini akan terjadi. Tongkat estafet ini akan diteruskan oleh mahasiswa. Disamping mahasiswa sebagai penerus kepemimpinan bangsa ini, ternyata mahasiswa berperan lebih besar sebagai agent of change. Tugas mahasiswa jangan pernah terhenti, ketika pemerintah berjalan baik, mahasiswa harus senantiasa berperan untuk menjadi oposisi dengan tetap mengawal pemerintah untuk meneruskan kinerjanya. Saat pemerintah mengalami penurunan kinerja, sudah sepatutnya mahasiswa bergerak untuk senantiasa mengingatkan tentang bagaimana pemerintah seharusnya bekerja, Keadaan ini membuat semakin vitalnya mahasiswa dalam mengawal bangsa ini untuk semakin baik. Adanya tugas yang diemban oleh mahasiswa sekarang seakan-akan sudah menghilang, hal ini disebabkan oleh adanya aksi-aksi anarkisme yang melibatkan mahsiswa dan terkadang aksi-aksi ini terjadi antar mahasisiwa sendiri. Ditengah peran dari mahsiswa yang sedemikian besar itu, terkadang mahasiswa merasakan suatu beban. Artinya mahasiswa mempunyai tanggungjawab yang tinggi terkait dengan statusnya. Mahasiswa harus bisa berkontribusi dalam masyarakat dan mahasiswa harus bersikap tegas dan strategis dalam setiap langkahnya. Ditengah perkembangan dunia pendidikan dewasa ini, kiranya harapan itu harus ditinjau ulang. Karena kenyataan sekarang banyak mahasiswa yang tidak lagi dapat bersikap seperti apa yang menjadi harapan masyarakat selama ini. Sebagian besar mahasiswa tidak dapat menjalankan fungsi yang selama ini diemban. Fungsi pembelajaran yang harusnya dapat ditransformasikan kepada masyarakat terkadang belum dapat dilaksanakan, hal ini disebabkan kualitas dari mahasiswa sendiri yang sekarang mulai menurun. Mahasiswa seharusnya dapat mentransformsikan sikap kritis dan kedewasaaannya dalam masyarakat. Hal terakhir inilah yang sekarang kurang ada dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa terkadang sering terjebak pada politk praktis sesaat, terjebak pada dunia kriminal dan sekarang mahasiswa terjebak dalam anarkisme layaknya preman. Anarkisme yang selama ini digemborkan mahasiswa untuk dilawan dan diberantas ternyata kurang mendapat respon. Hal ini dikarenakan oleh mahasiswa itu sendiri. Kasus paling hangat adalah kasus dalam bentrok antar fakultas di Universitas Hasanudin Makasaar. Fisipol dan teknik saling beradu kekuatan. Kejadian ini sangat disayangkan ditengah kampanye mereka anti kekerasan. Kedewasaan yang sekarang ini ada menjadi sia-sia. Pergerakan mahasiswa untuk bersama-sama dengan masyarakat membangun civil society mulai berkurang kepercayaannya. Seharusnya mahasiswa dapat berfikir kritis, tidak emosional dan dewasa dalam menghadapi masalah seperti itu. Sehingga tindakan-tindakan premanisme dan anarkisme dapat dihindarkan. Harapan yang selama ini diemban oleh mahasiswa adalah sebagai agent of change mulai harus diintrospeksi lagi. Tentunya introspeksi ini harus dimulai dari mahasiswa sendiri sebagai solusi. Mahasiswa harus benar-benar menyadari posisi strategisnya dan beranjak dari statusnya maka mahasiswa harus berupaya untuk mewujudkan hal tersebut kedalam sebuah tindakan-tindakan yag rasional dan dewasa Ciri guru Sukses...
  • 2. Ciri-Ciri Guru Yang Sukses October 12th 2009 | Posted by em.yazid ” Ikhlas dalam mengajarkan ilmu-ilmunya. memiliki tekad yang kuat untuk memberi manfaat yang terbaik untuk murid-muridnya, dan berusaha keras mengantarkan mereka kepada ketinggian derajat orang-orang yang berilmu ” ______________________________________________________________________ ______________ Ciri-ciri Guru Yang Sukses : Diteladani, disegani, dicintai, dan dihormati oleh murid-muridnya Ikhlas dalam mengajarkan ilmu-ilmunya. memiliki tekad yang kuat untuk memberi manfaat yang terbaik untuk murid-muridnya, dan berusaha keras mengantarkan mereka kepada ketinggian derajat orang-orang yang berilmu Tidak berperilaku yang menakutkan, tidak bersikap kasar, senantiasa menyayangi murid-muridnya dan mereka pun menyayanginya Tekun memperdalam bidang keahlian dan perhatiannya, menonjol dibidangnya, dan menguasai seluruh materinya dengan baik Rajin mengkaji, berwawasan luas, mengenal baik adat bdan budaya masyarakatnya, dan memahami betul permasalahan-permasalahan ummatnya Bersemangat dalam menyampaikan ilmu, memberi motivasi kepada murid-muridnya, dan selalu ramah dan ceria dihadapan mereka Tertib, tepat dalam janjinya, dan rapi dalam setiap pekerjaannya Menjauhi hal-hal yang syubhat (meregukan), meninggalkan setiap perilaku yang buruk, dan bersifat terpuji dalam segala hal Tidak larut dalam canda, kelalaian, kebodohan, perkataan kotor, dan hanya bertutur kata dengan lembut dan santun. http://tanbihun.com/pendidikan/ciri-ciri-guru-yang-suksesciri- ciri-guru-yang-sukses/ Paradigma pengembangan sekolah unggulan Paradigma Pengembangan Sekolah Unggulan Sekolah Unggulan dapat diartikan sebagai sekolah bermutu namu dalam penerapan saya bahkan penerapan semua kalangan bahwa dalam kategori unggulan tersirat harapan-harapan terhadap apa yang dapat diharapkan dimiliki oleh siswa setelah keluar dari sekolah unggulan. Harapan itu tak lain adalah sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan oleh siswa itu sendiri yaitu sejauh mana keluaran (output) sekolah itu memiliki kemampuan intelektual, moral dan keterampilan yang dapat berguna bagi masyarakat. Untuk menyikapi semua itu, kita harus mengubah system pembelajaran yang selama ini berlaku disemua tingkat pendidikan yaitu adanya keterkungkungan siswa dana guru dalam melaksanakan PBM, saya selaku pengajar di SMA Negeri 1 Bulukumba telah merubah sisten itu sejak januari 2006. Sistem yang saya maksud adalah system dimana Siswa dan Guru dikejar dengan pencapaian target kurikulum dalam artian guru dituntut menyelesaikan semua materi yang ada dalam kurikulum tanpa memperhatikan ketuntasan belajar siswa, disamping itu adanya anggapan bahwa belajr adalah berupa transformasi pengetahuan (Transfer of knowlwdge).
  • 3. Pada sisi unggulan semua system itu seharusnya tidak diterapkan agar apa yang menjadi harapan siswa, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan kita selaku pengajar dan pendidik dapat tercapai. Mari kita sama-sama merubah semua itu dengan mengembangkan Learning How to Learn (Murphi,1992) atau belajar bagaimana belajar, artinya belajar itu tidak hanya berupa transformasi pengetahuan tetapi jauh lebih penting adalah mempersiapkan siswa belajar lebih jauh dari sumber-sumber yang mereka temukan dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain maupun dari lingkungan dimana dia tumbuh guna mengembangkan potensi dan perkembangan dirinya atau dengan kata lain belajar pada hakekatnya bagaimana mengartikulasikan pengetahu an-pengetahuan siswa kedalam kenyataan hidup yang sedang dan yang akan dihadapi oleh siswa. Secara pribadi dalam hal mengembangkan sekolah kearah sekolah unggulan (sekolah bermutu) disamping perubahan-perubahan tersebut masih banyak hal yang perlu diperhatikan diantaranya : Sarana dan prasarana, Menejmen persekolahan,Visi dan Misi sekolah, Profesionalisme Guru dan lain-lain. Untuk Profesionalisme bukan berarti menguasai sebagian besar pengetahuan tatapi lebih penting adalah bagaimana membuat siswa dapat belajar, guru dan siswa disederhanakan agat tidat tercipta gep, adanya perilaku guru yang membuat siswa tersisih atau terpisah dari gurunya, guru dan siswa harus terjalin komunikasi agar dalam proses pembelajaran ada keterbukaan siswa mengeritik dan mengeluarkan pendapat. Sebab bukan tidak mungkin dengan pengaruh perkembangan teknologi siswa lebih pintar dari gurunya. Itulah asumsi saya mengenai pengembangan sekolah unggulan, mudah-mudahan, pemerintah termasuk kawan-kawan seprofesi dapat menerapka hal tersebut bahkan mengembangkan lebih jauh lagi.