2. TERMINOLOGI
• IR (Image Receptor) : Perangkat yang menangkap gambarradiografi yang keluar dari
pasien dapat berupa kaset layar atau perangkat akuisisi digital.
• CR (Central Ray) : bagian paling tengah dari x-ray sinar yang dipancarkan dari tabung
sinar-x—bagian dari sinar sinar-x yang memiliki divergensi paling kecil
• AEC (Automatic Exposure Control): adalah sistem yang digunakan untuk secara
konsisten mengontrol jumlah radiasi yang mencapai reseptor gambar dengan
menghentikan lama paparan. Fungsinya secara otomatis mengakhiri paparan ketika
sejumlah radiasi telah terdeteksi.
• Collimation: adalah batasan berkas sinar-x primer oleh diafragma seperti pisau pada
tabung sinar-x.
3. PA Chest
• Posisi pasien : Tegak, dagu terangkat, tangan di pinggul
dengan telapak tangan terbuka, putar bahu maju
• Pusatkan CR ke wilayah T7 dan bagian atas IR kira-kira 2″ (5
cm) di atas rata-rata bahu pasien
• Pusatkan toraks secara bilateral ke batas IR dengan margin
yang sama pada kedua sisi; memastikan tidak ada rotasi
• CR tegak lurus dengan T7 atau tepat pada sudut bawah skapula,
batas collimation: atas setinggi prominens C7, samping tepat
pada batas kulit
• Ekspos pada akhir inspirasi dalam ke-2
4. Evaluasi
Hasil PA
Anatomi yang terlihat:
• Tampak kedua paru dari apeks ke sudut kostofrenikus
• Terlihat hingga iga 9-10
Posisi
• Dagu terangkat
• Tidak ada rotasi
Exposure
• Garis paru dan diafragma tergambar jelas
• Tergambar jelas garis samar midthoracic dan vertebra
torakalais yang overlap dengan jantung dan struktur
mediastinum
5. Lateral Chest
• Posisi pasien : Tegak, sisi kiri menghadap IR (kecuali lateral
kanan diindikasikan)
• Lengan terangkat, menyilang di atas kepala, dagu ke atas
• True lateral, tidak ada rotasi atau kemiringan Bidang
midsagital sejajar dengan IR (Jangan dorong pinggul ke
dudukan IR)
• Thorax berpusat ke CR, dan ke IR di anterior dan posterior
• CR ⊥, hingga midthorax setinggi T7 Umumnya IR dan CR
harus diturunkan ≈1″ (2 ,5 cm) dari PA rata-rata pasien
• Collimation: Batas atas ke tingkat prominens vertebra, sisi ke
margin kulit anterior dan posterior
•
6. Lateral Dengan Kursi Roda/Stretcher
• Posisi pasien : Tegak, sisi kiri menghadap IR (kecuali lateral
kanan diindikasikan) di kursi roda/stretcher nya
• Lengan terangkat, menyilang di atas kepala, berpegangan pada
tiang penyangga
• True lateral, tidak ada rotasi atau kemiringan Bidang
midsagital sejajar dengan IR (Jangan dorong pinggul ke
dudukan IR)
• Thorax berpusat ke CR, dan ke IR di anterior dan posterior
• CR ⊥, hingga midthorax setinggi T7
• Collimation: Batas atas ke tingkat prominens vertebra, sisi ke
margin kulit anterior dan posterior
•
7. Evaluasi Hasil Lateral
Anatomi yang terlihat:
• Tampak dari apeks hingga sudut costophrenicus dan dari
sternum hingga iga posterior
Posisi
• Dagu dan lengan diangkat untuk mencegah menutupi apeks
• Tidak ada rotasi, iga posterior overlap
Exposure
• Eksposur dan kontras yang cukup terlihat jelas garis tulang
rusuk dan gambaran paru-paru melalui bayangan jantung
8. Lateral Decubitus
• Posisi pasien : Pasien berbaring miring dengan pad di bawa
pasien
• Jika curiga efusi pleura sisi yang dicurigai pada posisi
bawah
• Jika curiga pneumothorax sisi yang dicurigai pada posisi
atas
• Pastikan stretcher tidak bergerak (mengunci roda)
• Angkat kedua tangan di atas kepala, dagu ke atas
• CR horizontal ke T7, 3-4″ (8-10 cm) di bawah lekukan jugularis
• Collimation: Batas sesuai 4 batas jantung dengan batas
atasnya setinggi tonjolan C7
•
9. Evaluasi Hasil LD
Anatomi yang terlihat:
• Tampak dari apeks hingga sudut costophrenicus
Posisi
• Tidak ada rotasi jarak antara tepi iga kanan/kiri ke processus
vertebra equal
Exposure
• Eksposur dan kontras yang cukup bayangan vertebra
terlihat overlap dengan bayangan jantung
10. AP Lordotic
Posisi pasien :
• Pasien berdiri ≈1 kaki (30 cm) dari IR, punggung bersandar ke
papan
• Tangan di pinggul, telapak tangan ke luar, bahu ke depan
• Center dari mediastinum dan IR ke CR, batas atas IR harus 3-4″
(8-10 cm) di atas bahu
• CR tegak lurus dengan IR 10-12 cm bawah jugularis notch
• Collimation: Batas sesuai 4 batas paru dengan batas atasnya
setinggi tonjolan C7
•
11. Evaluasi Hasil LD
Anatomi yang terlihat:
• Tampak seluruh lapang paru termasuk klavikula yang
biasanya tampak di atas apeks
Posisi
• Klavikula tampak horizontal diatas apeks
• Jarak antara medial end clavicula dengan proseccus spinosus
equidistance
Exposure
• Eksposur dan kontras yang cukup bayangan vertebra
terlihat overlap dengan bayangan jantung
12. RAO dan LAO
Posisi pasien :
• Tegak, berotasi 45°, bahu kanan menghadap dudukan IR (RAO)
(Pemeriksaan jantung tertentu memerlukan LAO rotasi 60° dari PA )
• Lengan terjauh dari IR dengan bertumpu pada kepala atau dudukan IR
• Lengan terdekat IR berada di pinggul, pertahankan dagu
• Tengah toraks bergeser lateral ke tepi IR; vertikal ke CR di T7
• CR tegak lurus setinggi level T7
• Collimation: Batas sesuai 4 batas paru
• Catatan : Lokasi yang akan diperiksa harus terjauh dari IR pada anterior
oblique, dan paling dekat dengan IR pada posterior oblique
13. Evaluasi RAO dan LAO
Anatomi yang terlihat:
• Tampak seluruh lapang paru
Posisi
• Dengan rotasi 45°, jarak dari batas rusuk terluar ke vertebra di
sisi terjauh dari IR seharusnya kurang lebih 2 kali jarak sisi
terdekat kepada IR
Exposure
• Bayangan vascular paru dan garis rusuk terlihat jelas
Catatan:
• Proyeksi anterior oblique paling bagus utk menunjukkan sisi
terjauh dari IR
• Proyeksi posterior oblique paling bagus utk memvisualisasikan
sisi terdekat dari IR
• Rotasi yang lebih kecil (15-20 derajat) paling baik menunjukkan
sesuai lokasi paru yang terkena