SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
RADIOLOGY POSITIONING
THORAX
dr. Suaydiy Okdiyanzah
TERMINOLOGI
• IR (Image Receptor) : Perangkat yang menangkap gambarradiografi yang keluar dari
pasien  dapat berupa kaset layar atau perangkat akuisisi digital.
• CR (Central Ray) : bagian paling tengah dari x-ray sinar yang dipancarkan dari tabung
sinar-x—bagian dari sinar sinar-x yang memiliki divergensi paling kecil
• AEC (Automatic Exposure Control): adalah sistem yang digunakan untuk secara
konsisten mengontrol jumlah radiasi yang mencapai reseptor gambar dengan
menghentikan lama paparan. Fungsinya secara otomatis mengakhiri paparan ketika
sejumlah radiasi telah terdeteksi.
• Collimation: adalah batasan berkas sinar-x primer oleh diafragma seperti pisau pada
tabung sinar-x.
PA Chest
• Posisi pasien : Tegak, dagu terangkat, tangan di pinggul
dengan telapak tangan terbuka, putar bahu maju
• Pusatkan CR ke wilayah T7 dan bagian atas IR kira-kira 2″ (5
cm) di atas rata-rata bahu pasien
• Pusatkan toraks secara bilateral ke batas IR dengan margin
yang sama pada kedua sisi; memastikan tidak ada rotasi
• CR tegak lurus dengan T7 atau tepat pada sudut bawah skapula,
batas collimation: atas setinggi prominens C7, samping tepat
pada batas kulit
• Ekspos pada akhir inspirasi dalam ke-2
Evaluasi
Hasil PA
Anatomi yang terlihat:
• Tampak kedua paru dari apeks ke sudut kostofrenikus
• Terlihat hingga iga 9-10
Posisi
• Dagu terangkat
• Tidak ada rotasi
Exposure
• Garis paru dan diafragma tergambar jelas
• Tergambar jelas garis samar midthoracic dan vertebra
torakalais yang overlap dengan jantung dan struktur
mediastinum
Lateral Chest
• Posisi pasien : Tegak, sisi kiri menghadap IR (kecuali lateral
kanan diindikasikan)
• Lengan terangkat, menyilang di atas kepala, dagu ke atas
• True lateral, tidak ada rotasi atau kemiringan  Bidang
midsagital sejajar dengan IR (Jangan dorong pinggul ke
dudukan IR)
• Thorax berpusat ke CR, dan ke IR di anterior dan posterior
• CR ⊥, hingga midthorax setinggi T7 Umumnya IR dan CR
harus diturunkan ≈1″ (2 ,5 cm) dari PA rata-rata pasien
• Collimation: Batas atas ke tingkat prominens vertebra, sisi ke
margin kulit anterior dan posterior
•
Lateral Dengan Kursi Roda/Stretcher
• Posisi pasien : Tegak, sisi kiri menghadap IR (kecuali lateral
kanan diindikasikan) di kursi roda/stretcher nya
• Lengan terangkat, menyilang di atas kepala, berpegangan pada
tiang penyangga
• True lateral, tidak ada rotasi atau kemiringan  Bidang
midsagital sejajar dengan IR (Jangan dorong pinggul ke
dudukan IR)
• Thorax berpusat ke CR, dan ke IR di anterior dan posterior
• CR ⊥, hingga midthorax setinggi T7
• Collimation: Batas atas ke tingkat prominens vertebra, sisi ke
margin kulit anterior dan posterior
•
Evaluasi Hasil Lateral
Anatomi yang terlihat:
• Tampak dari apeks hingga sudut costophrenicus dan dari
sternum hingga iga posterior
Posisi
• Dagu dan lengan diangkat untuk mencegah menutupi apeks
• Tidak ada rotasi, iga posterior overlap
Exposure
• Eksposur dan kontras yang cukup  terlihat jelas garis tulang
rusuk dan gambaran paru-paru melalui bayangan jantung
Lateral Decubitus
• Posisi pasien : Pasien berbaring miring dengan pad di bawa
pasien
• Jika curiga efusi pleura  sisi yang dicurigai pada posisi
bawah
• Jika curiga pneumothorax sisi yang dicurigai pada posisi
atas
• Pastikan stretcher tidak bergerak (mengunci roda)
• Angkat kedua tangan di atas kepala, dagu ke atas
• CR horizontal ke T7, 3-4″ (8-10 cm) di bawah lekukan jugularis
• Collimation: Batas sesuai 4 batas jantung dengan batas
atasnya setinggi tonjolan C7
•
Evaluasi Hasil LD
Anatomi yang terlihat:
• Tampak dari apeks hingga sudut costophrenicus
Posisi
• Tidak ada rotasi jarak antara tepi iga kanan/kiri ke processus
vertebra equal
Exposure
• Eksposur dan kontras yang cukup  bayangan vertebra
terlihat overlap dengan bayangan jantung
AP Lordotic
Posisi pasien :
• Pasien berdiri ≈1 kaki (30 cm) dari IR, punggung bersandar ke
papan
• Tangan di pinggul, telapak tangan ke luar, bahu ke depan
• Center dari mediastinum dan IR ke CR, batas atas IR harus 3-4″
(8-10 cm) di atas bahu
• CR tegak lurus dengan IR 10-12 cm bawah jugularis notch
• Collimation: Batas sesuai 4 batas paru dengan batas atasnya
setinggi tonjolan C7
•
Evaluasi Hasil LD
Anatomi yang terlihat:
• Tampak seluruh lapang paru termasuk klavikula yang
biasanya tampak di atas apeks
Posisi
• Klavikula tampak horizontal diatas apeks
• Jarak antara medial end clavicula dengan proseccus spinosus
equidistance
Exposure
• Eksposur dan kontras yang cukup  bayangan vertebra
terlihat overlap dengan bayangan jantung
RAO dan LAO
Posisi pasien :
• Tegak, berotasi 45°, bahu kanan menghadap dudukan IR (RAO)
(Pemeriksaan jantung tertentu memerlukan LAO rotasi 60° dari PA )
• Lengan terjauh dari IR dengan bertumpu pada kepala atau dudukan IR
• Lengan terdekat IR berada di pinggul, pertahankan dagu
• Tengah toraks bergeser lateral ke tepi IR; vertikal ke CR di T7
• CR tegak lurus setinggi level T7
• Collimation: Batas sesuai 4 batas paru
• Catatan : Lokasi yang akan diperiksa harus terjauh dari IR pada anterior
oblique, dan paling dekat dengan IR pada posterior oblique
Evaluasi RAO dan LAO
Anatomi yang terlihat:
• Tampak seluruh lapang paru
Posisi
• Dengan rotasi 45°, jarak dari batas rusuk terluar ke vertebra di
sisi terjauh dari IR seharusnya kurang lebih 2 kali jarak sisi
terdekat kepada IR
Exposure
• Bayangan vascular paru dan garis rusuk terlihat jelas
Catatan:
• Proyeksi anterior oblique paling bagus utk menunjukkan sisi
terjauh dari IR
• Proyeksi posterior oblique paling bagus utk memvisualisasikan
sisi terdekat dari IR
• Rotasi yang lebih kecil (15-20 derajat) paling baik menunjukkan
sesuai lokasi paru yang terkena
Thank You

More Related Content

Similar to Chest Positioning Radiology (Belajar bersama).pptx

Similar to Chest Positioning Radiology (Belajar bersama).pptx (20)

tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
 
CT SCAN THORAX.pdf
CT SCAN THORAX.pdfCT SCAN THORAX.pdf
CT SCAN THORAX.pdf
 
CT SCAN THORAX.pdf
CT SCAN THORAX.pdfCT SCAN THORAX.pdf
CT SCAN THORAX.pdf
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
FAST tugas .pptx
FAST tugas .pptxFAST tugas .pptx
FAST tugas .pptx
 
FAST tugas .pptx
FAST tugas .pptxFAST tugas .pptx
FAST tugas .pptx
 
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptx
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptxPENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptx
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptx
 
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptx
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptxPENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptx
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN.pptx
 
Atresia ani radiografi
Atresia ani radiografiAtresia ani radiografi
Atresia ani radiografi
 
Atresia ani radiografi
Atresia ani radiografiAtresia ani radiografi
Atresia ani radiografi
 
Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)
 
Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)Total Thyroidectomi (Optek)
Total Thyroidectomi (Optek)
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
 
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienumppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
ppt aplikasi klinis Ct-scan thorax pada kasus Corpus Alienum
 
Teknik operasi gondongentomy
Teknik operasi gondongentomy Teknik operasi gondongentomy
Teknik operasi gondongentomy
 
Teknik operasi gondongentomy
Teknik operasi gondongentomy Teknik operasi gondongentomy
Teknik operasi gondongentomy
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 

Recently uploaded (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 

Chest Positioning Radiology (Belajar bersama).pptx

  • 2. TERMINOLOGI • IR (Image Receptor) : Perangkat yang menangkap gambarradiografi yang keluar dari pasien  dapat berupa kaset layar atau perangkat akuisisi digital. • CR (Central Ray) : bagian paling tengah dari x-ray sinar yang dipancarkan dari tabung sinar-x—bagian dari sinar sinar-x yang memiliki divergensi paling kecil • AEC (Automatic Exposure Control): adalah sistem yang digunakan untuk secara konsisten mengontrol jumlah radiasi yang mencapai reseptor gambar dengan menghentikan lama paparan. Fungsinya secara otomatis mengakhiri paparan ketika sejumlah radiasi telah terdeteksi. • Collimation: adalah batasan berkas sinar-x primer oleh diafragma seperti pisau pada tabung sinar-x.
  • 3. PA Chest • Posisi pasien : Tegak, dagu terangkat, tangan di pinggul dengan telapak tangan terbuka, putar bahu maju • Pusatkan CR ke wilayah T7 dan bagian atas IR kira-kira 2″ (5 cm) di atas rata-rata bahu pasien • Pusatkan toraks secara bilateral ke batas IR dengan margin yang sama pada kedua sisi; memastikan tidak ada rotasi • CR tegak lurus dengan T7 atau tepat pada sudut bawah skapula, batas collimation: atas setinggi prominens C7, samping tepat pada batas kulit • Ekspos pada akhir inspirasi dalam ke-2
  • 4. Evaluasi Hasil PA Anatomi yang terlihat: • Tampak kedua paru dari apeks ke sudut kostofrenikus • Terlihat hingga iga 9-10 Posisi • Dagu terangkat • Tidak ada rotasi Exposure • Garis paru dan diafragma tergambar jelas • Tergambar jelas garis samar midthoracic dan vertebra torakalais yang overlap dengan jantung dan struktur mediastinum
  • 5. Lateral Chest • Posisi pasien : Tegak, sisi kiri menghadap IR (kecuali lateral kanan diindikasikan) • Lengan terangkat, menyilang di atas kepala, dagu ke atas • True lateral, tidak ada rotasi atau kemiringan  Bidang midsagital sejajar dengan IR (Jangan dorong pinggul ke dudukan IR) • Thorax berpusat ke CR, dan ke IR di anterior dan posterior • CR ⊥, hingga midthorax setinggi T7 Umumnya IR dan CR harus diturunkan ≈1″ (2 ,5 cm) dari PA rata-rata pasien • Collimation: Batas atas ke tingkat prominens vertebra, sisi ke margin kulit anterior dan posterior •
  • 6. Lateral Dengan Kursi Roda/Stretcher • Posisi pasien : Tegak, sisi kiri menghadap IR (kecuali lateral kanan diindikasikan) di kursi roda/stretcher nya • Lengan terangkat, menyilang di atas kepala, berpegangan pada tiang penyangga • True lateral, tidak ada rotasi atau kemiringan  Bidang midsagital sejajar dengan IR (Jangan dorong pinggul ke dudukan IR) • Thorax berpusat ke CR, dan ke IR di anterior dan posterior • CR ⊥, hingga midthorax setinggi T7 • Collimation: Batas atas ke tingkat prominens vertebra, sisi ke margin kulit anterior dan posterior •
  • 7. Evaluasi Hasil Lateral Anatomi yang terlihat: • Tampak dari apeks hingga sudut costophrenicus dan dari sternum hingga iga posterior Posisi • Dagu dan lengan diangkat untuk mencegah menutupi apeks • Tidak ada rotasi, iga posterior overlap Exposure • Eksposur dan kontras yang cukup  terlihat jelas garis tulang rusuk dan gambaran paru-paru melalui bayangan jantung
  • 8. Lateral Decubitus • Posisi pasien : Pasien berbaring miring dengan pad di bawa pasien • Jika curiga efusi pleura  sisi yang dicurigai pada posisi bawah • Jika curiga pneumothorax sisi yang dicurigai pada posisi atas • Pastikan stretcher tidak bergerak (mengunci roda) • Angkat kedua tangan di atas kepala, dagu ke atas • CR horizontal ke T7, 3-4″ (8-10 cm) di bawah lekukan jugularis • Collimation: Batas sesuai 4 batas jantung dengan batas atasnya setinggi tonjolan C7 •
  • 9. Evaluasi Hasil LD Anatomi yang terlihat: • Tampak dari apeks hingga sudut costophrenicus Posisi • Tidak ada rotasi jarak antara tepi iga kanan/kiri ke processus vertebra equal Exposure • Eksposur dan kontras yang cukup  bayangan vertebra terlihat overlap dengan bayangan jantung
  • 10. AP Lordotic Posisi pasien : • Pasien berdiri ≈1 kaki (30 cm) dari IR, punggung bersandar ke papan • Tangan di pinggul, telapak tangan ke luar, bahu ke depan • Center dari mediastinum dan IR ke CR, batas atas IR harus 3-4″ (8-10 cm) di atas bahu • CR tegak lurus dengan IR 10-12 cm bawah jugularis notch • Collimation: Batas sesuai 4 batas paru dengan batas atasnya setinggi tonjolan C7 •
  • 11. Evaluasi Hasil LD Anatomi yang terlihat: • Tampak seluruh lapang paru termasuk klavikula yang biasanya tampak di atas apeks Posisi • Klavikula tampak horizontal diatas apeks • Jarak antara medial end clavicula dengan proseccus spinosus equidistance Exposure • Eksposur dan kontras yang cukup  bayangan vertebra terlihat overlap dengan bayangan jantung
  • 12. RAO dan LAO Posisi pasien : • Tegak, berotasi 45°, bahu kanan menghadap dudukan IR (RAO) (Pemeriksaan jantung tertentu memerlukan LAO rotasi 60° dari PA ) • Lengan terjauh dari IR dengan bertumpu pada kepala atau dudukan IR • Lengan terdekat IR berada di pinggul, pertahankan dagu • Tengah toraks bergeser lateral ke tepi IR; vertikal ke CR di T7 • CR tegak lurus setinggi level T7 • Collimation: Batas sesuai 4 batas paru • Catatan : Lokasi yang akan diperiksa harus terjauh dari IR pada anterior oblique, dan paling dekat dengan IR pada posterior oblique
  • 13. Evaluasi RAO dan LAO Anatomi yang terlihat: • Tampak seluruh lapang paru Posisi • Dengan rotasi 45°, jarak dari batas rusuk terluar ke vertebra di sisi terjauh dari IR seharusnya kurang lebih 2 kali jarak sisi terdekat kepada IR Exposure • Bayangan vascular paru dan garis rusuk terlihat jelas Catatan: • Proyeksi anterior oblique paling bagus utk menunjukkan sisi terjauh dari IR • Proyeksi posterior oblique paling bagus utk memvisualisasikan sisi terdekat dari IR • Rotasi yang lebih kecil (15-20 derajat) paling baik menunjukkan sesuai lokasi paru yang terkena