Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
CBR KIA.docx
1. PENCEMARAN UDARA
NAMA MAHASISWA : HISKIA NDRAHA
NIM : 202111013
DOSEN PENGAMPU : Drs. DESMAN TELAUMBANUA, M.Pd
UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
CRITICAL BOOK REVIEW
MK EKOLOGI DAN
LINGKUNGAN HIDUP
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
NILAI :
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya Critical Book Review ini
dapat terselesaikan, meskipun banyak kekurangan di dalam CBR ini. CBR ini disusun untuk
memenuhi tugas mata EKOLOGI DAN LINGKUNGAN HIDUP Dalam makalah ini dijelaskan
tentang pencemaran Udara, Semoga critikal ini dapat bermanfaat untuk membantu dalam
memahami pencemaran terutama yang berhubungan dengan peserta didik. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu masukan dan kritikan sangat saya
harapkan untuk penyusunan yang lebih baik.
gunungsitoli, 17 juli 2023
(hiskia ndraha)
3. DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................................
Daftar isi..................................................................................................................
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................
A. Resionalisasi pentingnya CBR..............................................................
B. Tujuan CBR .........................................................................................
C. Manfaat CBR ........................................................................................
D. Identitas buku........................................................................................
Bab II Ringkasan isi buku.......................................................................................
Bab III Pembanding................................................................................................
Bab IV Penutup.......................................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
Daftar pustaka.........................................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Dalam Critical Book Review ini mahasiswa di tuntut untuk mengkritisi buku, dan
meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat di pahami oleh mahasiswa yang
melakukan Critical Book reveiw ini, termasuk di dalamnya mengerti akan kelebihan dan
kelemahan dari buku yang akan di kritisi. Dalam hal ini saya akan mengkritik buku utama
“Keselamatan Kerja Dan Tata Letak Bengkel” dan membandingkan dengan buku lainnya yang
relevan.
Adapun dalam penuntasan tugas Critical Book Review ini mahasiswa dituntut dalam
meringkas, menganalisa, dan membandingkan serta memberikan kritik berupa kelebihan dan
kelemahan pada suatu buku. Penugasan Critical Book Review ini juga merupakan bentuk
pembiasaan agar mahasiswa terampil dalam menciptakan ide ide kreatif dan berpikir secara
analitis sehingga pada saat pembuatan tugas tugas yang sama mahasiswa pun menjadi terbiasa
serta semakin mahir dalam penyempurnaan tugas tersebut. Pembuatan tugas Critical Book
Review ini juga melatih, menambah, serta menguatkan pemahaman mahasiswa betapa
pentingnya mengkritikalisasi suatu karya berdasarkan data faktual sehingga dengan begitu
terciptalah mahasiswa-mahasiswa yang berkarakter logis.
B. Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas Critical Book Review
2. Untuk mengetahui Pengaruh Buruk Pencemaran Udara
3. Untuk mengetahui Pengaruh Buruk Pencemaran Air
C. Manfaat
1. Memahami tentang materi Pencemaran Udara dan Air
2. Memahami tentang Pengaruh buruk dari pencemaran terhadap lingkungan dan
kesehatan
3. Menganalisa pembahasan setiap buku
D. Identitas buku
5. BUKU UTAMA
1. Judul buku : Keselamatan Kerja Dan Tata Bengkel
2. Edisi : Edisi Pertama
3. Pengarang : Daryatmo BA
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 1981
6. Penerbit : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
6. BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Pencemaran Udara
1. Pengotoran debu serta pengaruhnya terhadap manusia
Yang dimaksud dengan debu disini adalah partikel-partikel dengan diameter kira-kira
kurang dari seperjuta sentimeter. Dan yang lebih penting lagi adalah bahaya jumlah seluruh
permukaan dari debu yang halus paling tidak sama dengan seluruh permukaan debu yang kasar.
2. Pengotoran Karena Gas-gas beracun
Beberapa proses pengolahan mengakibatkan terdapatnya pencemaran-pencemaran
berbentuk gas seperti oksida belerang, Oksida belerang, Oksidasi nitrogen, Karbonmonoksida
dan hidrokarbon. Tiga yang pertama merupakan gas-gas yang paling banyak dikeluarkan karena
gas-gas yang disebut terbentuk oleh pemakaian bahan bakar fosil dengan proses suhu tinggi.
7. BAB III
PEMBANDING
A. PENCEMARAN UDARA
1. Penyebab Pencemaran Udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran
yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung
dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil
dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer.
B. Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh
sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya.
2. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
8. 3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan
global.
4. Pemanasan Global
Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan
sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin
besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan
bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-
rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi
kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan
memperlambat laju. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun
pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya
kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa
surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
9. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang kendaraan bermotor, dimana zat
tersebut berdampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk dapat mengendalikan
pencemaran tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan
pembakaran sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi yang
strategis untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan hukum. Sedangkan untuk
meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara pengemudia yang baik dan benar dapat dilakukan
melalui pendekatan edukatif.
B. Saran
Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran udara dan air, disarankan para
pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada pembahasan ini. Selain itu,
diharapkan para pembaca setelah membaca cbr ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari – hari dalam menjaga kelestarian lingkungan beserta penyusun yang ada di dalamnya.
10. Daftar Pustaka
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112Santiyono, 1994.
Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
Masalah penanggulangan pencemaran dalam industri besi dan Baja
GAPBESI-1977
Keadaan Pencemaran Lingkungan Industri Logam Dan Mesin.
M.I.D.C,-197
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta.