SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TUGAS 
POLUSI UDARA (AIR POLLUTION) 
KELAS X IPA3 (Kelompok 5) 
Disusun Oleh : 
LD. Wahidin Arafah 
Muh. Jihad Amir 
Al Muran Medi 
Muh Andri Saputra 
Betnaldi 
Muhamad. Fandri 
Muh. Rabidin Kima 
Muh. Safrulah 
SMA NEGERI 1 RAHA TAHUN 2014
Kata Pengantar 
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas 
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya 
tulis dengan tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Polusi 
udara", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita 
untuk mempelajari polusi – polusi udara di Indonesia. 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon 
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya 
buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih 
dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan 
manfaat. 
Raha, 3 September 2014 
Penyusun 
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI 
Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
BAB I PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
2. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
3. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
4. BAB II KAJIAN PUSTAKA 
1. Landasan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
2. Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
BAB III PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
BAB IV KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang Masalah 
Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah sangat memprihatinkan. Beberapa 
hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk 
resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap 
tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara 
kota. Meskipun sesekali telah turun hujan langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. 
Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 
Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit 
paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini 
menempati urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga 
meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru. 
Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara 
mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 
10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran 
sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi 
organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap 
serius.Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta 
benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, 
dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor. WHO memperkirakan 
bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan 
bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi 
bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta 
orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, 
para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut 
berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan. 
1. Tujuan 
1. Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di 
bumi. 
2. Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara. 
1. Rumusan Masalah 
Berdasarkan Uraian diatas maka dalam karya ilmiah ini akan diangkat permasalahan: 
1. Apa sajakah dampak polusi uadara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi? 
2. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara?
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisika, kimia, atau biologi di 
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, 
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat 
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan 
fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat 
alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, 
regional, maupun global. 
Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan 
kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan 
manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Banyak 
faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan 
oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran 
udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, 
maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. 
Gas oksigen merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk 
manusia. Komposisi seperti itu merupakan udara normal dan dapat mendukung kehidupan 
manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali 
menurun kualitasnya.Oleh karena itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat ditemukan 
solusi alternatif untuk mengatasi bahayanya pencemaran udara. dan dengan dilaksanakanya 
solusi alternatif tersebut diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan misalnya 
berkurangnya polusi udara,dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat pencemaran udara, 
dampak terhadap tanaman, Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara 
tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, mengurangi efek rumah kaca, hujan 
asam, kerusakan lapisan ozon. 
Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas 
dapat dibedakan menjadi: 
 Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol) 
 Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen 
dioksida) 
 Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon) 
 Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap)
Sedangkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu: 
 Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah 
 Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene 
 Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing. 
Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua, 
yaitu: 
 Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi, pembusukan, 
dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, 
rumah tangga, asap kendaraan bermotor. 
 Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan. 
Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan 
Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi: 
 Sulfur dioksida (SO2) 
 Karbon monoksida (CO) 
 Nitrogen dioksida (NO2) 
 Ozon (O3) 
 Hidro karbon (HC) 
 PM 10, Partikel debu ( PM 2,5 ) 
 TSP (debu) 
 Pb (Timah Hitam) 
Beberapa definisi gangguan fisik pada polusi udara diantaranya : 
 polusi udara. 
 panas. 
 radiasi. 
Beberapa definisi gangguan kimia pada polusi udara diantaranya : 
 asap industri. 
 asap kendaraan bermotor. 
 asap pembangkit listrik. 
 asap kebakaran hutan. 
 asap rokok. 
Beberapa definisi gangguan biologi pada polusi udara diantaranya : 
 timbunan gas metana pada lokasi urungan tanah. 
 timbunan gas metana pada tempat pembuangan sampah. 
 uap pelarut organik.
Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh 
Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang 
nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. 
Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa 
parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain 
diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat 
berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), 
Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), 
dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori 
sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1]. 
Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) 
Kategori Rentang 
Karbon 
monoksida 
(CO) 
Nitrogen 
(NO2) 
Ozon (O3) 
Sulfur 
dioksida 
(SO2) 
Partikulat 
Baik 0-50 Tidak ada efek 
Sedikit 
berbau 
Luka pada 
Beberapa 
spesies 
tumbuhan 
akibat 
kombinasi 
dengan SO2 
(Selama 4 
Jam) 
Luka pada 
Beberapa 
spesies 
tumbuhan 
akibat 
kombinasi 
dengan O3 
(Selama 4 
Jam) 
Tidak ada 
efek 
Sedang 
51 – 
100 
Perubahan 
kimia darah 
tapi tidak 
terdeteksi 
Berbau 
Luka pada 
Beberapa 
spesies 
tumbuhan 
Luka pada 
Beberapa 
spesies 
tumbuhan 
Terjadi 
penurunan 
pada jarak 
pandang 
Tidak 
Sehat 
101 – 
199 
Peningkatan 
pada 
kardiovaskular 
pada perokok 
yang sakit 
jantung 
Bau dan 
kehilangan 
warna. 
Peningkatan 
reaktivitas 
pembuluh 
tenggorokan 
pada 
penderita 
asma 
Penurunan 
kemampuan 
pada atlit yang 
berlatih keras 
Bau, 
Meningkatnya 
kerusakan 
tanaman 
Jarak pandang 
turun dan 
terjadi 
pengotoran 
debu di mana-mana 
Sangat 
Tidak 
Sehat 
200-299 
Meningkatnya 
kardiovaskular 
pada orang 
bukan 
perokok yang 
berpenyakit 
Jantung, dan 
akan tampak 
beberapa 
Meningkatnya 
sensitivitas 
pasien yang 
berpenyakit 
asma dan 
bronchitis 
Olah raga 
ringan 
mengakibatkan 
pengaruh 
parnafasan 
pada pasien 
yang 
berpenyaklt 
paru-paru 
Meningkatnya 
sensitivitas 
pada pasien 
berpenyakit 
asma dan 
bronchitis 
Meningkatnya 
sensitivitas 
pada pasien 
berpenyakit 
asma dan 
bronchitis
kelemahan 
yang terlihat 
secara nyata 
kronis 
Berbahaya 
300 – 
lebih 
Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar 
Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang 
Pencemar Sumber Keterangan 
Karbon 
monoksida (CO) 
Buangan kendaraan 
bermotor; beberapa proses 
industri 
Standar kesehatan: 10 mg/m3 
(9 ppm) 
Sulfur dioksida 
(S02) 
Panas dan fasilitas 
pembangkit listrik 
Standar kesehatan: 80 ug/m3 
(0.03 ppm) 
Partikulat 
Matter 
Buangan kendaraan 
bermotor; beberapa proses 
industri 
Standar kesehatan: 50 ug/m3 
selama 1 tahun; 150 ug/m3 
Nitrogen 
dioksida (N02) 
Buangan kendaraan 
bermotor; panas dan fasilitas 
Standar kesehatan: 100 pg/m3 
(0.05 ppm) selama 1 jam 
Ozon (03) Terbentuk di atmosfir 
Standar kesehatan: 235 ug/m3 
(0.12 ppm) selama 1 jam 
Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah 
melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa adanya 
penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun ke tahun 
sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar 32% (117 
hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu tahun) 
[3]. Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang 
pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya 
penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya 
di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.
BAB III 
PEMBAHASAN 
Tulisan ini mengetengahkan sekilas pandang mengenai pencemaran udara. pengertian, 
pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi terbaru untuk 
menguranginya. Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong semakin bertambahnya 
kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia 
semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran udara kepada kehidupan manusia kian 
hari kian bertambah. Untuk itulah tulisan singkat ini dipersembahkan sebagai bahan awal untuk 
melangkah menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Pencemaran udara adalah 
masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat 
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara 
umum serta menurunkan kualitas lingkungan. 
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. 
Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu 
pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, 
perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat 
diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari 
pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu 
lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi 
terutama di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor 
merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih 
dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir 
menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini. Baik 
melalui penyuluhan kepada masyarakat ataupun dengan mengadakan penelitian bagi penerapan 
teknologi pengurangan emisi. 
Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber almiah 
(natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia 
(anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di 
dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia 
(anthropogenic sources), yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen 
(NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon. 
Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. 
Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, 
baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), 
suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon 
monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% 
timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan 
hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari 
pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor 
industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta 
konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.
# Sumber pencemaran udara # 
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang 
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. 
Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, 
regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. 
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar 
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. 
Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil 
dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi 
pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah 
sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. 
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini 
pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan 
hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin 
meningkat. 
Kegiatan manusia 
 Transportasi 
 Industri 
 Pembangkit listrik 
 Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar) 
 Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC) 
Sumber alami 
 Gunung berapi 
 Rawa-rawa 
 Kebakaran hutan 
 Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi 
Sumber-sumber lain 
 Transportasi amonia 
 Kebocoran tangki klor 
 Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah 
 Uap pelarut organik
Jenis-jenis pencemar 
 Karbon monoksida 
 Oksida nitrogen 
 Oksida sulfur 
 CFC 
 Hidrokarbon 
 Ozon 
 Volatile Organic Compounds 
 Partikulat 
Karbon Monoksida (CO) 
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. 
Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda 
bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini. 
Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses 
pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan 
bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah 
satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai 
perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi 
serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung 
pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon 
monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi 
bagi kendaraan bermotor. 
Nitrogen Dioksida (NO2) 
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat 
mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh 
gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan 
mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau 
kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap 
manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. 
Sulfur Oksida (SOx) 
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas 
yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya 
disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem 
pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 
sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 
1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua 
dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
Ozon (O3) 
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan 
oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat 
berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada 
ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara 
perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul 
O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari 
dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm. 
Hidrokarbon (HC) 
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan 
baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah 
industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan 
merangsang terbentuknya sel-sel kanker. 
Khlorin (Cl2) 
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas 
khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin 
sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang 
menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas 
khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat 
membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. 
Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses 
yang terjadi di bawah ini. 
Partikulat Debu (TSP) 
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang 
dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti 
bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang 
lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. 
Timah Hitam (Pb) 
Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein 
yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala 
keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut 
muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, 
konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang dan gangguan 
penglihatan.
Dampak Pencemaran Udara 
Dampak kesehatan 
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem 
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. 
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat 
berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh 
sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. 
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan 
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat 
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. 
Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan 
kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 
1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 
2015. 
Dampak terhadap tanaman 
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu 
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat 
yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis 
Hujan asam 
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak 
dari hujan asam ini antara lain: 
 Mempengaruhi kualitas air permukaan 
 Merusak tanaman 
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi 
kualitas air tanah dan air permukaan 
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan 
Efek rumah kaca 
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan 
troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. 
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan 
global.
Dampak dari pemanasan global adalah: 
 Pencairan es di kutub 
 Perubahan iklim regional dan global 
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna 
Kerusakan lapisan ozon 
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami 
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian 
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai 
stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih 
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang- lubang pada lapisan ozon. 
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat 
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman. 
Apa yang Harus Dilakukan? 
Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya. 
Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara, maka sektor 
ini harus mendapat perhatian utama. 
 menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini, 
dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. 
Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis 
kendaraan pribadi. 
 juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk 
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal. 
 Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar. 
Solusi 
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor 
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar 
lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta 
kematian yang diakibatkan karenanya. 
* Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan 
angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak. 
* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai 
salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar 
potensi untuk memberi kontribusi polutan udara. 
* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. 
Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran 
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan 
dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat 
laju 
* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun 
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan 
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan 
kelengkapan kendaraan yang lain. 
* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu 
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara. 
 Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas: 
1. Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa 
PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997 
2. Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya 
dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat 
3. Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) 
untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi 
 Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN). Kebijakan pemerintah untuk percepatan 
pembuatan BBN antara lain: 
1. Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional. 
2. Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN. 
3. Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional pengembangan 
BBN untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
BAB IV 
KESIMPULAN 
Dampak Polusi Udara bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi: 
 Mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan 
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan 
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat 
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. 
Dampak terhadap tanaman 
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu 
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat 
yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. 
 merusak estetika 
 mengganggu kenyamanan 
 merusak gedung, kantor, dan perumahan 
Hujan asam 
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak 
dari hujan asam ini antara lain: 
 Mempengaruhi kualitas air permukaan 
 Merusak tanaman 
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi 
kualitas air tanah dan air permukaan 
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca 
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan 
troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. 
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan 
global. 
Dampak dari pemanasan global adalah: 
 Pencairan es di kutub 
 Perubahan iklim regional dan global 
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon 
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami 
bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian 
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai 
stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih 
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang- lubang pada lapisan ozon. 
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat 
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman. 
Melihat kenyataan seperti dituliskan diatas, polusi udara merupakan salah satu permasalahan 
lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah 
kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Uji kelayakan emisi yang sejak 
beberapa tahun terakhir didengung-dengungkan oleh pemerintah dan LSM ternyata juga tidak 
berjalan dengan yang diharapkan. Jumlah kendaraan bermotor di jalan raya kian hari semakin 
meningkat. Di wilayah DKI Jakarta, menambah semakin terpuruknya kondisi lingkungan udara 
kita. Penulis berharap semoga dengan kenaikan harga pokok bahan bakar minyak bagi kendaraan 
yang ditetapkan pemerintah dapat menjadi salah satu momentum bagi kita semua untuk 
melangkah berpikir tentang lingkungan udara yang sehat. Kesadaran masyarakat akan 
pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan massal 
yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi 
manusia Indonesia 
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor 
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar 
lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta 
kematian yang diakibatkan karenanya. 
* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai 
salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar 
potensi untuk memberi kontribusi polutan udara. 
* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. 
Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran 
berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara. 
* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan 
dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat 
laju 
* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun 
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan 
tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan 
kelengkapan kendaraan yang lain. 
* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu 
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
DAFTAR PUSTAKA 
 Sudrajad, Agung., 2006Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan diakses pada 
tanggal 2 Desember 2008 dari: http//kamase_ugm@yahoo.co.id 
 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara, 
Jakarta, 21 – 09 – 2006. 
 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara, 
Jakarta, 21 – 09 – 2006. 
 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengendalian Pencemaran Udara, 
Jakarta, 21 – 09 – 2006. 
 http://gogrenindonesia.blogspot.com 
 http:// http://www.walhi.or.id/ kampanye/cemar/udara/penc_udara_info_020604/ 
 http://kneighsatudarah.blogspot.com/AIR POLLUTION

More Related Content

Similar to Polusi Udara IPA

Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)Klara Tri Meiyana
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaNurul Afdal Haris
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKmery gita
 
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistemAplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistemWirandaErzaPratama
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupYoga Firmansyah
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraWarnet Raha
 

Similar to Polusi Udara IPA (20)

pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
 
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
Menulis(karya ilmiah hasil pengmtan,penelitian)
 
Makalah polusi
Makalah polusiMakalah polusi
Makalah polusi
 
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Tugas makalah bhs
Tugas makalah bhsTugas makalah bhs
Tugas makalah bhs
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
 
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistemAplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
Aplikasi integral dalam menghitung banyak polutan tang masuk kedalam ekosistem
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
 
Tik tugas ke 5
Tik tugas ke 5Tik tugas ke 5
Tik tugas ke 5
 
Isi makalah iad
Isi makalah iadIsi makalah iad
Isi makalah iad
 
RPP IPA SMK KELAS XI
RPP IPA SMK KELAS XIRPP IPA SMK KELAS XI
RPP IPA SMK KELAS XI
 
PENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptxPENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptx
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

Polusi Udara IPA

  • 1. TUGAS POLUSI UDARA (AIR POLLUTION) KELAS X IPA3 (Kelompok 5) Disusun Oleh : LD. Wahidin Arafah Muh. Jihad Amir Al Muran Medi Muh Andri Saputra Betnaldi Muhamad. Fandri Muh. Rabidin Kima Muh. Safrulah SMA NEGERI 1 RAHA TAHUN 2014
  • 2. Kata Pengantar Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Polusi udara", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari polusi – polusi udara di Indonesia. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, 3 September 2014 Penyusun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Landasan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB III PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB IV KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah sangat memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun hujan langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius.Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor. WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan. 1. Tujuan 1. Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. 2. Menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara. 1. Rumusan Masalah Berdasarkan Uraian diatas maka dalam karya ilmiah ini akan diangkat permasalahan: 1. Apa sajakah dampak polusi uadara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi? 2. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara?
  • 5. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisika, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan manusia. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Gas oksigen merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Komposisi seperti itu merupakan udara normal dan dapat mendukung kehidupan manusia. Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya.Oleh karena itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat ditemukan solusi alternatif untuk mengatasi bahayanya pencemaran udara. dan dengan dilaksanakanya solusi alternatif tersebut diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan misalnya berkurangnya polusi udara,dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat pencemaran udara, dampak terhadap tanaman, Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, mengurangi efek rumah kaca, hujan asam, kerusakan lapisan ozon. Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas dapat dibedakan menjadi:  Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol)  Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen dioksida)  Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon)  Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap)
  • 6. Sedangkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu:  Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah  Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene  Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing. Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu:  Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi, pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan bermotor.  Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan. Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi:  Sulfur dioksida (SO2)  Karbon monoksida (CO)  Nitrogen dioksida (NO2)  Ozon (O3)  Hidro karbon (HC)  PM 10, Partikel debu ( PM 2,5 )  TSP (debu)  Pb (Timah Hitam) Beberapa definisi gangguan fisik pada polusi udara diantaranya :  polusi udara.  panas.  radiasi. Beberapa definisi gangguan kimia pada polusi udara diantaranya :  asap industri.  asap kendaraan bermotor.  asap pembangkit listrik.  asap kebakaran hutan.  asap rokok. Beberapa definisi gangguan biologi pada polusi udara diantaranya :  timbunan gas metana pada lokasi urungan tanah.  timbunan gas metana pada tempat pembuangan sampah.  uap pelarut organik.
  • 7. Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1]. Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kategori Rentang Karbon monoksida (CO) Nitrogen (NO2) Ozon (O3) Sulfur dioksida (SO2) Partikulat Baik 0-50 Tidak ada efek Sedikit berbau Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam) Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam) Tidak ada efek Sedang 51 – 100 Perubahan kimia darah tapi tidak terdeteksi Berbau Luka pada Beberapa spesies tumbuhan Luka pada Beberapa spesies tumbuhan Terjadi penurunan pada jarak pandang Tidak Sehat 101 – 199 Peningkatan pada kardiovaskular pada perokok yang sakit jantung Bau dan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asma Penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih keras Bau, Meningkatnya kerusakan tanaman Jarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana Sangat Tidak Sehat 200-299 Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang berpenyakit Jantung, dan akan tampak beberapa Meningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan bronchitis Olah raga ringan mengakibatkan pengaruh parnafasan pada pasien yang berpenyaklt paru-paru Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis
  • 8. kelemahan yang terlihat secara nyata kronis Berbahaya 300 – lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang Pencemar Sumber Keterangan Karbon monoksida (CO) Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm) Sulfur dioksida (S02) Panas dan fasilitas pembangkit listrik Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm) Partikulat Matter Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3 Nitrogen dioksida (N02) Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitas Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam Ozon (03) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun ke tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar 32% (117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu tahun) [3]. Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.
  • 9. BAB III PEMBAHASAN Tulisan ini mengetengahkan sekilas pandang mengenai pencemaran udara. pengertian, pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi terbaru untuk menguranginya. Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran udara kepada kehidupan manusia kian hari kian bertambah. Untuk itulah tulisan singkat ini dipersembahkan sebagai bahan awal untuk melangkah menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini. Baik melalui penyuluhan kepada masyarakat ataupun dengan mengadakan penelitian bagi penerapan teknologi pengurangan emisi. Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber almiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon. Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas.
  • 10. # Sumber pencemaran udara # Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat. Kegiatan manusia  Transportasi  Industri  Pembangkit listrik  Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)  Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC) Sumber alami  Gunung berapi  Rawa-rawa  Kebakaran hutan  Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi Sumber-sumber lain  Transportasi amonia  Kebocoran tangki klor  Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah  Uap pelarut organik
  • 11. Jenis-jenis pencemar  Karbon monoksida  Oksida nitrogen  Oksida sulfur  CFC  Hidrokarbon  Ozon  Volatile Organic Compounds  Partikulat Karbon Monoksida (CO) Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor. Nitrogen Dioksida (NO2) NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. Sulfur Oksida (SOx) Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
  • 12. Ozon (O3) Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm. Hidrokarbon (HC) Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Khlorin (Cl2) Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini. Partikulat Debu (TSP) Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Timah Hitam (Pb) Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.
  • 13. Dampak Pencemaran Udara Dampak kesehatan Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015. Dampak terhadap tanaman Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:  Mempengaruhi kualitas air permukaan  Merusak tanaman  Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan  Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
  • 14. Dampak dari pemanasan global adalah:  Pencairan es di kutub  Perubahan iklim regional dan global  Perubahan siklus hidup flora dan fauna Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang- lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman. Apa yang Harus Dilakukan? Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.  menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.  juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.  Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri pencemar. Solusi Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya. * Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak. * Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara. * Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
  • 15. * Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju * Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain. * Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.  Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas: 1. Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997 2. Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat 3. Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi  Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN). Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan BBN antara lain: 1. Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional. 2. Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN. 3. Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional pengembangan BBN untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
  • 16. BAB IV KESIMPULAN Dampak Polusi Udara bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi:  Mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Dampak terhadap tanaman Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.  merusak estetika  mengganggu kenyamanan  merusak gedung, kantor, dan perumahan Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:  Mempengaruhi kualitas air permukaan  Merusak tanaman  Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan  Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
  • 17. Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:  Pencairan es di kutub  Perubahan iklim regional dan global  Perubahan siklus hidup flora dan fauna
  • 18. Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang- lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman. Melihat kenyataan seperti dituliskan diatas, polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan peningkatan ekonomi transportasi. Uji kelayakan emisi yang sejak beberapa tahun terakhir didengung-dengungkan oleh pemerintah dan LSM ternyata juga tidak berjalan dengan yang diharapkan. Jumlah kendaraan bermotor di jalan raya kian hari semakin meningkat. Di wilayah DKI Jakarta, menambah semakin terpuruknya kondisi lingkungan udara kita. Penulis berharap semoga dengan kenaikan harga pokok bahan bakar minyak bagi kendaraan yang ditetapkan pemerintah dapat menjadi salah satu momentum bagi kita semua untuk melangkah berpikir tentang lingkungan udara yang sehat. Kesadaran masyarakat akan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan didukung dengan penyediaan angkutan massal yang baik dan nyaman oleh pemerintah akan menciptakan lingkungan udara yang sehat bagi manusia Indonesia Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya. * Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara. * Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara. * Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju * Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain. * Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA  Sudrajad, Agung., 2006Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan diakses pada tanggal 2 Desember 2008 dari: http//kamase_ugm@yahoo.co.id  Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara, Jakarta, 21 – 09 – 2006.  Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara, Jakarta, 21 – 09 – 2006.  Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengendalian Pencemaran Udara, Jakarta, 21 – 09 – 2006.  http://gogrenindonesia.blogspot.com  http:// http://www.walhi.or.id/ kampanye/cemar/udara/penc_udara_info_020604/  http://kneighsatudarah.blogspot.com/AIR POLLUTION