Mata Kuliah MISI PERKOTAAN discusses the theological meaning of urban mission as bringing souls into fellowship with Christ and the church. It outlines a process model for urban mission involving initial awareness of the gospel fundamentals, positive attitude and implications, personal problem recognition, decision to act, repentance and faith in Christ, becoming a new creature, post-decision evaluation, incorporation into the body of believers, and conceptual and behavioral growth through communion with God and stewardship.
Proses konseling krisis meliputi 7 tahapan utama yaitu memberikan intervensi segera, teknik reassurance, mengambil tindakan, mengembalikan keseimbangan, membantu mengembangkan harapan dan kemungkinan positif, memberikan dukungan, serta fokus pada pemecahan masalah. Tujuannya adalah mengembalikan kestabilan emosi klien dan membantu mereka mengatasi masalah melalui brainstorming solusi dan komitmen untuk tindakan
Teori perilaku menjelaskan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan serta pembelajaran. Teori ini menekankan pentingnya aspek kognitif dan sosial dalam membentuk perilaku manusia. Berbagai teknik kaunseling perilaku seperti desensitisasi, terapi implosif, dan pendekatan kognitif digunakan untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku klien.
Mata Kuliah MISI PERKOTAAN discusses the theological meaning of urban mission as bringing souls into fellowship with Christ and the church. It outlines a process model for urban mission involving initial awareness of the gospel fundamentals, positive attitude and implications, personal problem recognition, decision to act, repentance and faith in Christ, becoming a new creature, post-decision evaluation, incorporation into the body of believers, and conceptual and behavioral growth through communion with God and stewardship.
Proses konseling krisis meliputi 7 tahapan utama yaitu memberikan intervensi segera, teknik reassurance, mengambil tindakan, mengembalikan keseimbangan, membantu mengembangkan harapan dan kemungkinan positif, memberikan dukungan, serta fokus pada pemecahan masalah. Tujuannya adalah mengembalikan kestabilan emosi klien dan membantu mereka mengatasi masalah melalui brainstorming solusi dan komitmen untuk tindakan
Teori perilaku menjelaskan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan serta pembelajaran. Teori ini menekankan pentingnya aspek kognitif dan sosial dalam membentuk perilaku manusia. Berbagai teknik kaunseling perilaku seperti desensitisasi, terapi implosif, dan pendekatan kognitif digunakan untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku klien.
Dokumen tersebut membahas konsep perubahan dalam konteks keperawatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan (1) pengertian dan jenis-jenis perubahan, (2) teori-teori perubahan menurut para ahli seperti Kurt Lewin dan Everett Rogers, dan (3) peran perawat dalam proses perubahan.
Reality therapy bertujuan untuk membangun hubungan dengan klien, mengeksplorasi masalah dan solusi, serta menerapkan solusi dengan komitmen berdasarkan 14 prinsipnya, yaitu menggalakkan tanggung jawab, fokus pada perilaku daripada perasaan, serta mendorong penilaian dan perencanaan tindakan.
Buku ini membahas pendekatan yang berbeda untuk membantu orang lain dan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan setiap pendekatan. Beberapa pendekatan yang dijelaskan adalah menasihati, mendukung, dan menantang. Juga didiskusikan model tiga tahap membantu yang meliputi identifikasi masalah, penetapan tujuan, dan perencanaan tindakan. Ditegaskan bahwa tidak ada satu pendekatan terbaik dan faktor
Rangkuman rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan diagnosa nyeri, gangguan mobilitas, ansietas, gangguan citra tubuh dan ketidakseimbangan nutrisi adalah:
1) Melakukan evaluasi karakteristik nyeri, intervensi relaksasi dan analgesik untuk mengurangi nyeri, 2) Membantu aktivitas dan latihan untuk mencegah kekakuan dan meningkatkan mobilitas, 3) Mengurangi kecemasan melalui diskusi dan ter
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pengambilan keputusan dan upaya mengatasi kesulitan dalam pengambilan keputusan. Ada empat strategi utama yang dapat membantu klien mengambil keputusan, yaitu membantu meninjau pilihan, mempertimbangkan keputusan, mengevaluasi pilihan, dan menyusun rencana kerja. Dokumen juga menjelaskan tiga langkah utama dalam pembuatan keputusan yang baik yait
Dokumen tersebut membahas tentang strategi reframing dalam konseling yang bertujuan untuk mengubah persepsi klien terhadap masalahnya sehingga dapat mengurangi tekanan emosinya. Langkah-langkah strategi ini meliputi mengidentifikasi persepsi masalah saat ini, menawarkan persepsi alternatif, memodifikasi persepsi lama, dan berlatih menerapkan persepsi baru. Dokumen tersebut kemudian memberikan contoh penerap
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah pendekatan psikoterapi yang bertujuan untuk memecahkan masalah emosi, tingkah laku, dan kognisi melalui prosedur sistematis. CBT menggabungkan terapi tingkah laku dan kognitif dengan membantu klien mengidentifikasi pola pemikiran dan keyakinan yang menyimpang serta menggantikannya dengan cara berfikir dan bertindak yang lebih produktif. CBT telah terbukti efektif untuk
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan behavior dalam konseling, yang menempatkan pentingnya fungsi konselor sebagai pengajar untuk membantu klien mengembangkan keterampilan baru melalui teknik-teknik seperti latihan asertif, desensitisasi sistematis, pengkondisian aversi, dan pembentukan tingkah laku model.
Apologetik Kristen adalah ilmu yang membela dan menjelaskan iman Kristen. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti pembelaan. Sejak zaman para rasul hingga saat ini, orang-orang Kristen terus berupaya membela iman mereka terhadap berbagai tantangan seperti ajaran sesat, penganiayaan, filsafat yang berlawanan, dan semangat zaman.
Christology the Doctrine of Jesus ChristKirenius Wadu
This document provides an introduction to a 14-part course on Christology, the doctrine of Jesus Christ. The course will cover Jesus' pre-existence, messianic claims, deity, incarnation and virgin birth, humanity, miracles, death, resurrection, ascension, present ministry, and second coming. The introduction discusses the centrality of Christ in Christianity and provides an outline of the topics to be covered. It also explains the meaning behind Jesus' name in both English and its original Hebrew/Greek forms.
Dokumen tersebut membahas konsep perubahan dalam konteks keperawatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan (1) pengertian dan jenis-jenis perubahan, (2) teori-teori perubahan menurut para ahli seperti Kurt Lewin dan Everett Rogers, dan (3) peran perawat dalam proses perubahan.
Reality therapy bertujuan untuk membangun hubungan dengan klien, mengeksplorasi masalah dan solusi, serta menerapkan solusi dengan komitmen berdasarkan 14 prinsipnya, yaitu menggalakkan tanggung jawab, fokus pada perilaku daripada perasaan, serta mendorong penilaian dan perencanaan tindakan.
Buku ini membahas pendekatan yang berbeda untuk membantu orang lain dan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan setiap pendekatan. Beberapa pendekatan yang dijelaskan adalah menasihati, mendukung, dan menantang. Juga didiskusikan model tiga tahap membantu yang meliputi identifikasi masalah, penetapan tujuan, dan perencanaan tindakan. Ditegaskan bahwa tidak ada satu pendekatan terbaik dan faktor
Rangkuman rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan diagnosa nyeri, gangguan mobilitas, ansietas, gangguan citra tubuh dan ketidakseimbangan nutrisi adalah:
1) Melakukan evaluasi karakteristik nyeri, intervensi relaksasi dan analgesik untuk mengurangi nyeri, 2) Membantu aktivitas dan latihan untuk mencegah kekakuan dan meningkatkan mobilitas, 3) Mengurangi kecemasan melalui diskusi dan ter
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pengambilan keputusan dan upaya mengatasi kesulitan dalam pengambilan keputusan. Ada empat strategi utama yang dapat membantu klien mengambil keputusan, yaitu membantu meninjau pilihan, mempertimbangkan keputusan, mengevaluasi pilihan, dan menyusun rencana kerja. Dokumen juga menjelaskan tiga langkah utama dalam pembuatan keputusan yang baik yait
Dokumen tersebut membahas tentang strategi reframing dalam konseling yang bertujuan untuk mengubah persepsi klien terhadap masalahnya sehingga dapat mengurangi tekanan emosinya. Langkah-langkah strategi ini meliputi mengidentifikasi persepsi masalah saat ini, menawarkan persepsi alternatif, memodifikasi persepsi lama, dan berlatih menerapkan persepsi baru. Dokumen tersebut kemudian memberikan contoh penerap
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah pendekatan psikoterapi yang bertujuan untuk memecahkan masalah emosi, tingkah laku, dan kognisi melalui prosedur sistematis. CBT menggabungkan terapi tingkah laku dan kognitif dengan membantu klien mengidentifikasi pola pemikiran dan keyakinan yang menyimpang serta menggantikannya dengan cara berfikir dan bertindak yang lebih produktif. CBT telah terbukti efektif untuk
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan behavior dalam konseling, yang menempatkan pentingnya fungsi konselor sebagai pengajar untuk membantu klien mengembangkan keterampilan baru melalui teknik-teknik seperti latihan asertif, desensitisasi sistematis, pengkondisian aversi, dan pembentukan tingkah laku model.
Apologetik Kristen adalah ilmu yang membela dan menjelaskan iman Kristen. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti pembelaan. Sejak zaman para rasul hingga saat ini, orang-orang Kristen terus berupaya membela iman mereka terhadap berbagai tantangan seperti ajaran sesat, penganiayaan, filsafat yang berlawanan, dan semangat zaman.
Christology the Doctrine of Jesus ChristKirenius Wadu
This document provides an introduction to a 14-part course on Christology, the doctrine of Jesus Christ. The course will cover Jesus' pre-existence, messianic claims, deity, incarnation and virgin birth, humanity, miracles, death, resurrection, ascension, present ministry, and second coming. The introduction discusses the centrality of Christ in Christianity and provides an outline of the topics to be covered. It also explains the meaning behind Jesus' name in both English and its original Hebrew/Greek forms.
The document discusses the distinction between eternity and time. It states that eternity cannot be defined as an endless extension of time, as time involves succession and measurable units, while eternity is immutable and non-sequential. It provides illustrations from philosophers and theologians to clarify this distinction, such as eternity being "the whole thing at once" rather than a gradual progression. The document emphasizes that as creatures of time, humans have difficulty comprehending eternity, but it is important to properly distinguish the two concepts.
This document contains a table of contents for a commentary on I and II Timothy and Titus. The table of contents lists introductions and chapters that analyze each book and section of the New Testament pastoral epistles. It also includes appendices on topics like Greek grammar, textual criticism, and doctrinal statements. Special topic sections analyze various words and concepts mentioned in the epistles like faith, prayer, women's roles, and salvation.
Makalah ini membahas etika Kristen dari perspektif Paulus berdasarkan tulisan-tulisannya di Perjanjian Baru. Sumber-sumber etika Paulus antara lain Perjanjian Lama, pemikiran Helenistik, dan pengajaran Yesus. Etika pribadi Paulus mencakup motivasi seperti kasih, teladan Kristus, dan persatuan dengan Kristus.
1. Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama pada tahun 1879 dan dianggap sebagai pendiri ilmu psikologi modern.
2. Teori strukturalisme dan elementisme menjadi aliran awal dalam psikologi yang mempelajari unsur-unsur dasar kesadaran.
3. Berbagai ilmu semu seperti fisiognomi dan frenologi berusaha menjelaskan sifat manusia berdasarkan bentuk tubuh atau tengkorak.
Dokumen menyebutkan bahwa faktor minimum gereja adalah 65, penting untuk mengetahui faktor minimum dan membuat solusi, serta pengalaman pertumbuhan rohani dari awal membuka hingga sekarang dapat digunakan untuk merefleksi kegiatan.
Teks ini membahas perbedaan pandangan antara Augustine dan Pelagius tentang peran manusia dan Allah dalam keselamatan. Selanjutnya membahas perdebatan Gottschalk, Anselm, Abelard, dan para teolog lainnya mengenai bagaimana kematian Kristus dapat menebus dosa manusia. Berbagai pandangan tersebut kemudian disinkretiskan oleh Peter the Lombard, Bonaventura, Thomas Aquinas, dan Dun Scotus.
Ada perdebatan sejarah apakah Maria bebas dari dosa sejak dikandung atau tidak. Radbertus mengajarkan bahwa Maria tidak berdosa sejak dikandung, tetapi gagasan ini ditentang sampai akhirnya diakui secara umum dan menjadi dogma pada tahun 1854.
Dokumen tersebut membahas pandangan Gereja Katolik Roma dan beberapa teolog mengenai doktrin dosa. Gereja Katolik Roma meyakini bahwa manusia memiliki "kebenaran asli" dari Allah namun kehilangan akibat dosa, dan dosa diturunkan dari ayah ke anak. Teolog seperti Gregory dan Anselm mengajarkan bahwa dosa asal timbul dari kelemahan manusia akibat kejatuhan Adam, sementara Thomas Aquinas menyatakan
Pandangan Islam terhadap Kristen dibagi menjadi 4, yaitu:
1) Menolak ajaran Tritunggal karena dianggap melecehkan tauhid Allah.
2) Menganggap Yesus hanya nabi, bukan Tuhan atau anak Tuhan. Yesus juga tidak disalibkan melainkan hanya dimiripkan.
3) Hanya menerima ajaran Yesus, tetapi menolak kitab-kitab Injil karena dianggap sudah dicampuri manusia.
4) Yesus dianggap nabi
Dokumen ini membahas pentingnya melibatkan Tuhan dalam perencanaan masa depan karena hanya Dia yang mengetahui masa depan dan memiliki rencana terbaik untuk hidup manusia. Manusia hanya dapat melihat masa kini dan lalu, sementara masa depan hanya diketahui Tuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah kekudusan dalam Alkitab dan teologi Kristen. Kekudusan berarti dipisahkan untuk tujuan khusus Allah dan terpisah dari yang duniawi. Kekudusan merupakan proses berkelanjutan setelah seseorang menjadi anak Allah melalui kelahiran baru. Proses ini dilakukan dengan bantuan Firman Allah, Roh Kudus, dan upaya manusia untuk taat kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kegiatan pembinaan warga gereja (PWG) di gereja, yang meliputi empat alasan utama yaitu identifikasi masalah dasar manusia seperti dosa dan ketidakberdayaan, lingkungan yang rusak, kealpaan gereja terhadap tugasnya, serta meneruskan pemikiran yang telah dibangun oleh DGI sejak tahun 1950-an tentang pentingnya pembinaan warga gereja.
Dogmatika seasson i doktrin trinitas dalam sejarahKirenius Wadu
Dokumen ini membahas sejarah doktrin Trinitas dalam Gereja perdana, dimulai dari pandangan Tertulianus, Origenes, Irenaeus hingga Konsili-konsili besar seperti Nicea dan Konstantinopel. Konsili-konsili ini berusaha mendefinisikan konsep Trinitas dan menolak ajaran-ajaran sesat seperti Arianisme serta menekankan kesatuan dan kesetaraan Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam satu esensi ilahi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. Ada tujuh (7) cara yang hendak
disampaikan oleh Anthony Yeo di dalam
pembahasan tema ini, yaitu:
1. Penamaan/Pembingkaian Kembali
2. Mengangkat Simtom
3. Mengendalikan Perubahan
4. Penempatan
5. Mengawasi Perilaku Simtomatis
6. Metafora
7. Rencana Terstruktur
4. Ini merupakan cara memandang suatu
situasi sedemikian rupa sehingga klien
akan memberi reaksi berbeda terhadap
situasi itu dan dengan demikian
mengalami perubahan
TUJUAN
Mengubah bingkai dari perilaku atau
situasi klien dan pertama-tama
melihatnya secara positif
5. Ada tujuh (7) hal pengaruh yang berkenaan
dengan sub topik ini, diantaranya:
1. Mengurangi beratnya masalah
2. Mengubah perilaku negatif menjadi positif
3. Mengubah cara pandang terhadap masalah
4. Mempermudah memberikan tanggapan
berbeda
5. Mendorong klien untuk meneruskan
konseling
6. Mengurangi dampak atau seriusnya masalah
7. Belajar mengubah sebutan
6. Menurut Victor Frankl
(1975), mengangkat simtom harus
dengan menggunakan strategi
terapeutis.
TUJUAN
Agar simtom naik ke permukaan dan
dapat di enyahkan. Dan di sinilah peran
dari klien mampu mengendalikan
perilaku tersebut alih-alih membiarkan
perilaku tersebut mengendalikan klien.
7. Bagi para konselor menggunakan cara
ini harus diperhatikan bahwa:
1. Mengangkat simtom membuat klien
mampu mengendalikan
2. Strategi ini efektif untuk menangani
sikap menolak
3. Mengangkat simtom juga bisa
dilakukan dengan cara memodifikasi
simtom.
8. Perubahan sangat diharapkan menjadi
klimaks dalam konseling. Sebagai
seorang konselor, yang harus di
perhatikan adalah bisa menjaga
“frekuensi” kita sebagai konselor.
Sebab, kalau kita yang lebih keras
ketimbang klien ini akan mengakibatkan
klien akan bergantung penuh kepada
konselor.
9. Rohrbaugh dan kawan-kawannya (1977)
menegaskan : agar dapat terjadi
perubahan, bertahanlah dalam situasi yang
sama atau menyerah sama sekali.
TUJUAN
Mencegah klien dari perubahan, kita secara
nyata membuat situasinya sedemikian parah
dan dengan demikian malahan mendorong
klien untuk menginginkan perubahan
mengendalikan klien dalam menghadapi
perubahan yang ia lakukan.
10. Ada tiga (3) cara, yaitu:
1. Dampak negatif perubahan
2. Menahan dan melarang
perubahan
3. Meramalkan kegagalan
11. Dalam pendekatan ini, konselor mengubah
posisi problematis dengan menerima dan
membesar-besarkan keadaan masalah.
Pendekatan ini dimulai dengan
mendengarkan apa yang dikatakan klien
tentang masalahnya.
TUJUAN
Untuk “mengalahkan” pesimisme klien
dengan merumuskan masalahnya sebagai
sesuatu yang bahkan lebih buruk daripada
apa yang ia bayangkan.
12. Untuk bisa dikatakan mengawasi
perilaku simtomatis Anthony Yeo
beranggapan bahwa melakukan
pendekatan ini adalah dengan cara
melakukan intervensi.
TUJUAN
Bisa diawasi dan dikendalikan situasinya.
Melalui pengawasan ini maka akan ada
perubahan terstruktur. Yaitu perilaku
simtomatis diangkat ke permukaan.
13. Metafora adalah kata atau gagasan yang
biasa dipakai untuk menjelaskan kata
atau gagasan lain. Kerap kali, metafora
dipergunakan oleh para klien untuk
menggambarkan masalah mereka.
14. Ketika klien menyadari masalah yang
ada di dirinya besar, ini akan berujung
kepada suatu perancangan kegiatan
yang tidak terstruktur (berantakan).
Maka dari itu, Konselor menolong klien
merencanakan hidup kesehariannya
kembali dengan membicarakan kegiatan
normalnya setiap hari agar tersusun
kembali seperti semula.
15. Berikut adalah 12 metode yang harus diperhatikan perihal
“cara memecahkan masalah” untuk mencegah kegagalan
dalam penggunaan metode ini, yaitu:
1. Hindarilah pendekatan yang “teoritik”
2. Bangunlah relasi terlebih dahulu
3. Manfaatkan jalinan pendukung klien
4. Waspadalah terhadap sikap menolak
5. Perhatikan keadaan mental klien
6. Jangan digunakan untuk klien yang membahayakan diri
sendiri atau orang lain
7. Jangan digunakan untuk klien yang ada dalam krisis
8. Model keluarga yang kurang memberi respons yang baik
9. Keluarga berantakan
10. Keluarga yang kenak-kanakan
11. Keluarga impulsif
12. Keluarga yang melempar tanggung jawab