Dokumen tersebut memberikan informasi tentang teknik budidaya tanaman nilam, mulai dari persyaratan ekologi, persiapan lahan dan benih, teknik penanaman, hingga pemeliharaan tanaman. Teknik budidaya nilam memerlukan kondisi yang sesuai seperti curah hujan 2000-2500 mm/tahun dan suhu 24-28°C, persiapan media semai dan lahan yang subur, serta pemeliharaan melalui penyiangan, pemupukan, dan pengendal
Teks ini membahas tentang pertanian berkelanjutan di era Society 5.0 dengan menjelaskan perkembangan masyarakat dan revolusi industri dari era ke era. Teknologi seperti sensor, pertanian cerdas, dan biologi sintetis dipaparkan sebagai solusi untuk mencapai pertanian berkelanjutan."
Teks tersebut membahas tentang budidaya tanaman kentang di Indonesia, meliputi syarat pertumbuhan tanaman kentang, persiapan lahan, pembenihan, pemupukan, dan varietas tanaman kentang yang umum dibudidayakan. Dua varietas tanaman kentang utama yang disebutkan adalah varietas Cipanas dan Cosima, yang memiliki potensi hasil antara 13-36 ton per hektar.
Dokumen tersebut membahas dua sistem pertanian yaitu HEIA (High External Input Agriculture) yang sangat bergantung pada pupuk kimia dan pestisida serta LEIA (Low External Input Agriculture) yang lebih banyak mengandalkan sumber daya lokal. Kedua sistem memiliki kelemahan masing-masing seperti ketergantungan yang tinggi terhadap impor dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini menganjurkan penerapan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) yang me
Teks ini membahas tentang pertanian berkelanjutan di era Society 5.0 dengan menjelaskan perkembangan masyarakat dan revolusi industri dari era ke era. Teknologi seperti sensor, pertanian cerdas, dan biologi sintetis dipaparkan sebagai solusi untuk mencapai pertanian berkelanjutan."
Teks tersebut membahas tentang budidaya tanaman kentang di Indonesia, meliputi syarat pertumbuhan tanaman kentang, persiapan lahan, pembenihan, pemupukan, dan varietas tanaman kentang yang umum dibudidayakan. Dua varietas tanaman kentang utama yang disebutkan adalah varietas Cipanas dan Cosima, yang memiliki potensi hasil antara 13-36 ton per hektar.
Dokumen tersebut membahas dua sistem pertanian yaitu HEIA (High External Input Agriculture) yang sangat bergantung pada pupuk kimia dan pestisida serta LEIA (Low External Input Agriculture) yang lebih banyak mengandalkan sumber daya lokal. Kedua sistem memiliki kelemahan masing-masing seperti ketergantungan yang tinggi terhadap impor dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini menganjurkan penerapan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) yang me
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang risiko bisnis. Diberikan definisi risiko sebagai konsekuensi yang dapat menimbulkan dampak merugikan. Jenis-jenis risiko bisnis dijelaskan seperti risiko murni dan spekulatif beserta contoh-contohnya. Langkah-langkah pengelolaan risiko seperti dikontrol, ditransfer, dibiayai sendiri, dan dihindari. Diberikan tips praktis mengenai pentingnya memahami
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Tugas ini membahas tentang panen dan fisiologi lepas panen pada tanaman. Pembahasan meliputi pengertian panen, penentuan waktu panen, cara panen, perubahan setelah panen, dan penanganan pasca panen. Tujuannya adalah mempelajari proses dan teknik yang tepat dalam menangani hasil panen agar mutunya terjaga hingga konsumsi."
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Budidaya mentimun membutuhkan kondisi tertentu seperti jenis tanah lempung dan pH 5,5-6,8. Beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan adalah Mayapada F-1, Panda, dan Venus. Perawatan tanaman meliputi pemangkasan cabang, pemasangan ajir penopang, dan pengairan rutin. Hama dan penyakit yang sering menyerang antara lain thrips, tungau, penyakit downy mildew, dan powdery mildew
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai teknik budidaya gaharu, termasuk habitat yang cocok, teknik perbanyakan, penanganan bibit, penanaman, dan pengendalian hama dan penyakitnya.
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang risiko bisnis. Diberikan definisi risiko sebagai konsekuensi yang dapat menimbulkan dampak merugikan. Jenis-jenis risiko bisnis dijelaskan seperti risiko murni dan spekulatif beserta contoh-contohnya. Langkah-langkah pengelolaan risiko seperti dikontrol, ditransfer, dibiayai sendiri, dan dihindari. Diberikan tips praktis mengenai pentingnya memahami
1. Laporan fieldtrip meninjau hama penyakit tanaman wortel di Garut
2. Salah satu penyakit yang diamati adalah Cercospora sp yang menyebabkan bercak daun
3. Pengendalian menggunakan varietas tahan, sanitasi, rotasi tanaman dan fungisida
Tugas ini membahas tentang panen dan fisiologi lepas panen pada tanaman. Pembahasan meliputi pengertian panen, penentuan waktu panen, cara panen, perubahan setelah panen, dan penanganan pasca panen. Tujuannya adalah mempelajari proses dan teknik yang tepat dalam menangani hasil panen agar mutunya terjaga hingga konsumsi."
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Budidaya mentimun membutuhkan kondisi tertentu seperti jenis tanah lempung dan pH 5,5-6,8. Beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan adalah Mayapada F-1, Panda, dan Venus. Perawatan tanaman meliputi pemangkasan cabang, pemasangan ajir penopang, dan pengairan rutin. Hama dan penyakit yang sering menyerang antara lain thrips, tungau, penyakit downy mildew, dan powdery mildew
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai teknik budidaya gaharu, termasuk habitat yang cocok, teknik perbanyakan, penanganan bibit, penanaman, dan pengendalian hama dan penyakitnya.
Dokumen ini membahas tentang budidaya tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L. Randle), mulai dari ciri-ciri tanaman, syarat tumbuh, cara bertanam, pemeliharaan, panen, hingga pengendalian hama dan penyakit. Tanaman serai wangi tumbuh berumpun dengan daun hijau tua beraroma wangi apabila diremas. Budidaya tanaman ini memerlukan suhu 180-250C, curah hujan 1800-2500 mm/tahun, dan tanah subur
Budidaya tanaman pisang membutuhkan syarat tumbuh tertentu seperti suhu dan curah hujan tertentu. Pembibitan dapat dilakukan dari anakan, bonggol, atau bit anakan. Perawatan tanaman meliputi pemupukan, penyiangan gulma, dan perawatan tandan buah. Panen dilakukan berdasarkan tingkat kematangan buah.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi, ciri khusus, budidaya, dan pemupukan tanaman lidah buaya. Dijelaskan bahwa lidah buaya berasal dari Afrika dan termasuk famili liliaceae. Proses budidaya meliputi persiapan lahan, pembuatan bedengan, penanaman bibit, dan pemupukan secara berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis tanaman rambutan dan persyaratan untuk budidaya rambutan. Terdapat 22 jenis rambutan yang dibedakan berdasarkan ciri buahnya. Beberapa jenis populer diantaranya Rambutan Rapiah, Aceh Lebak Bulus, Cimacan, dan Binjai. Budidaya rambutan memerlukan iklim tropis dengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun dan suhu 25°C. Tanah yang subur dan
Proses pembibitan kelapa sawit meliputi kecambah, pre-nursery, dan main nursery. Bibit dirawat dengan penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama sampai siap ditanam pada umur 10-14 bulan. Lahan dan bibit harus disiapkan dengan baik agar pertumbuhan optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman mawar, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra tanamannya, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya, pembibitan, pengolahan media tanam, dan teknik penanaman mawar. Secara ringkas, mawar berasal dari Timur Tengah dan Cina, memiliki berbagai jenis dan varietas, dapat ditanam sebagai tanaman hias di taman atau kebun. Budidaya mawar memerlukan persiap
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman singkong, mulai dari persyaratan tumbuh, persyaratan bibit, pengolahan tanah, cara penanaman, pemeliharaan tanaman termasuk pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga tahap panen. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk budidaya tanaman singkong bagi petani.
Dokumen ini membahas tentang hijauan makanan ternak (HMT) yang meliputi rumput, leguminosa, herba, semak dan pohon lokal yang bermanfaat sebagai pakan ternak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pentingnya HMT bagi produksi ternak serta cara budidaya HMT meliputi pengolahan tanah, penanaman, jarak tanam, pemupukan, perawatan tanaman, dan pemanenan.
Teknis budidaya pepaya membutuhkan syarat pertumbuhan tertentu seperti suhu dan kelembaban udara. Bibit dipersiapkan dari biji yang disemai dalam polybag. Tanaman ditanam pada lubang yang telah diberi pupuk, dan dipelihara dengan penyiangan, pemupukan, dan pengairan. Hama dan penyakit yang menyerang diatasi dengan pestisida organik. Pepaya siap panen pada umur 9-12 bulan.
Dokumen tersebut merangkum tentang Kumis kucing (Orthosiphon spp.), termasuk sejarah, klasifikasi, deskripsi tanaman, manfaat, syarat pertumbuhan, budidaya, hama dan penyakit, serta cara panen. Tanaman ini berasal dari Afrika dan Asia, memiliki daun yang bermanfaat sebagai obat batuk, masuk angin, dan penyakit ginjal. Budidaya Kumis kucing memerlukan iklim hujan dan sinar matahari, tanah
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa cabai dan tomat dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki unsur hara cukup. Dokumen juga menjelaskan tahapan budidaya mulai dari persiapan bibit, media tanam, pemupukan, panen, hingga pemeliharaan tanaman.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
1. Budidaya Tanaman Nilam (bagian 2)
Mar.09, 2011 in Dari Kami, Usaha Perkebunan
Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh seperti tanaman herba lainnya. Namun untuk
memperoleh produksi yang maksimal diperlukan kondisi ekologi yang sesuai untuk pertumbuhannya.
Oleh karena itu diperlukan pengetahuan budidaya tanaman nilam yang benar. Dengan tehnik
penanaman yang baik, kualitas dan kuantitas tanaman nilam yang diperolehpun akan baik sehingga
minyak atsiri yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik juga.
Tinggi tempat dan curah hujan
Nilam dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah sampai pada dataran tinggi yang mempunyai
ketinggian 1.200 m diatas permukaan laut. Akan tetapi, nilam akan tumbuh dengan baik dan
berproduksi tinggi pada ketinggian tempat antara 50 – 400 m dpl . Pada dataran rendah kadar minyak
lebih tinggi tetapi kadar patchouli alkohol lebih rendah, sebaiknya pada dataran tinggi kadar minyak
rendah, kadar patchouli alkohol (Pa) tinggi.
Tanaman ini menghendaki suhu yang panas dan lembab, serta membutuhkan curah hujan yang merata
sepanjang tahun. Curah hujan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman nilam berkisar antara 2000-
2500 mm/th dengan penyebaran merata sepanjang tahun,suhu optimum unuk tanaman ini adalah 24 –
28 %C dengan kelembaban lebih dari 75 %
Agar pertumbuhan dan produksi minyak nilam optimal, tanaman nilam memerlukan intensitas
penyinaran berkisar antara 75- 100 %. Pada tempat-tempat yang agak terlindung, nilam masih dapat
tumbuh dengan baik, tetapi kadar minyak lebih rendah dari pada tempat terbuka. Nilam yang ditanam
di bawah naungan akan tumbuh lebih subur, daun lebih lebar dan tipis serta hijau, tetapi kadar
minyaknya rendah. Tanaman nilam yang ditanam di tempat terbuka, pertumbuhan tanaman kurang
rimbun, habitus tanaman lebih kecil, daun agak kecil dan tebal, daun berwarna kekuningan dan sedikit
merah, tetapi kadar minyaknya lebih tinggi,sebaiknya pada awal pertumbuhan diberi sedikit naungan,
karena nilam rentan terhadap cekaman kekeringan.
Tanah
Tanah yang subur dan gembur, kaya akan humus dan tidak tergenang dan mempunyai kandungan
minyak banyak, merupakan tanah yang sangat sesuai untuk tanaman nilam. Jenis tanah yang paling
sesuai adalah yang mempunyai tekstur remah, seperti Andosol atau Latosol. Untuk tanah-tanah liat,
diperlukan pengolahan yang lebih intensif agar diperoleh kondisi yang optimal. Pada tanah-tanah yang
kurang humus, pemberian pupuk kandang sangat dianjurkan untuk memperbaiki kesuburan dan
kegemburan tanah.
TEKNIK BUDIDAYA
Pengadaan bahan tanaman
Tanaman nilam dapat diperbanyak dengan cara vegetatif melalui setek batang dan setek cabang. Setek
yang dipilih untuk benih harus berasal dari varietas unggul atau tanaman yang berproduksi tinggi, sehat
serta bebas dari hama dan penyakit.
Batang atau cabang yang diambil untuk setek adalah yang berdiameter 0,8 – 1,0 cm. Setek yang
ditanam berukuran 10 – 20 cm dan paling sedikit harus mempunyai tiga atau empat mata tunas. Benih
nilam dapat juga berupa setek pucuk tetapi harus disemai terlebih dahulu di polibag dan diberi sungkup
untuk menjaga kelembaban.
Persiapan rumah atap, media semai dan sungkup
1. Pilih areal yang sehat/tidak tercemar jamur patogen, dekat sumber air.
2. Buat rumah atap setinggi 2 m yang condong kearah Timur. Bentuk dan luasan disesuaikan dengan
kebutuhan. Siapkan campuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 (v/v).
2. 3. Polibag (yang berlubang) dengan ukuran 15 x 10 cm diisi dengan media yang telah disiapkan dan
diletakkan secara teratur di bawah rumah atap, kemudian disiram dengan menggunakan emprat.
4. Untuk mempertahankan kelembaban agar setek tidak layu setelah ditanam perlu diberi sungkup dari
plastik. Kerangka sungkup dibuat dari bambu dengan ukuran lebar 1 m, tinggi ½ m dan panjang sesuai
kebutuhan.
Setek cabang atau setek cabang dapat langsung ditanam di lapang, namun cara ini kurang efisien
karena seringkali banyak setek yang tidak tumbuh sehingga harus banyak disulam dan pertumbuhan
tidak merata. Disamping itu, tanaman tumbuh lebih lambat dan gulma tumbuh lebih cepat, sehingga
biaya penyiangan lebih tinggi. Dengan demikian, benih nilam sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.
Pembenihan hendaknya dilakukan di sekitar lokasi penanaman dan dekat dengan sumber air untuk
memudahkan penyiraman. Persemaian dapat dilakukan pada bedengan atau polibag.
Pembibitan di bedengan
Tanah untuk persemaian dipilih yang gembur dan datar, dekat dengan sumber air, dan besih dari
tanaman. Untuk memudahkan perkembangan akar, setelah diolah cukup gembur tanah dicampur
dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 2 bagian tanah, 1 bagian pasir, 1 bagian
pupuk kandang.
Bedeng persemaian dibuat dengan ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjangnya tergantung
kebutuhan dan kondisi lahan. Jarak tanam di pembenihan adalah 10 cm x 10 cm. Diantara bedengan-
bedengan tersebut dibuat parit pembuangan air selebar 30 – 40 cm. Parit-parit tersebut sangat berguna
untuk pembuangan air yang berlebihan.
Pembibitan di polibag
Setek yang paling baik adalah setek pucuk yang mempunyai 4 – 5 buku. Untuk mengurangi penguapan,
daun tua dibuang sisakan 1 – 2 pasang daun muda/pucuk. Penyemaian dilakukan dengan membenamkan
1 buku kedalam media semai (tanah + pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1) pada polibag (14 x 10
cm) yang berlubang. Untuk mempertahankan kelembaban, benih disungkup dengan sungkup plastik,
kerangka sungkup dibuat dari bambu dengan ukuran lebar 1 m, tinggi ½ m dan panjang sesuai
kebutuhan. Sungkup dibuka setelah tanaman berumur ± 2 minggu. Pemberian pupuk melalui daun dan
penanggulangan hama dan penyakit (kalau diperlukan) dilakukan satu kali seminggu.
Pada saat persemaian, benih membutuhkan naungan. Untuk naungan digunakan daun kelapa atau
alang-alang yang diletakkan pada para-para. Naungan dibuat menghadap ke timur dengan tinggi 180 cm
(bagian timur) dan 150 cm di bagian barat. Setelah berumur 5 – 6 minggu tanaman sudah mempunyai
cukup akar, tunasnya sudah tumbuh dan berdaun. Selanjutnya benih ini dapat dipindahkan ke kebun
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Persiapan lahan
Sebelum benih ditanam, lahan sebaiknya dipersiapkan sedemikian rupa agar penanaman betul-betul
mengikuti cara-cara yang dianjurkan. Persiapan lahan ini dilakukan mulai dalam bentuk pengolahan
tanah. Pengolahan tanah hendaknya dilakukan secara intensif agar diperoleh keadaan tanah yag
gembur dan bebas dari gulma. Tanah harus dibersihkan dari segala jenis rumput-rumputan, kayu, dan
semak belukar. Setelah itu tanah dicangkul dan diolah hingga gembur secara merata. Kemudian dibuat
lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm (p x l x t). Tanaman nilam rentan terhadap penggenangan
oleh karena itu apabila tanah banyak mengandung air, maka harus dibuat parit-parit pembuangan air
sehingga air yang berlebihan dapat dikurangi, serta untuk menghindari serangan hama dan penyakit.
Lebar parit 30 – 40 cm dan dalamnya 50 cm.
Pengolahan tanah pada lahan miring harus dilakukan dengan mengikuti garis kontur, atau melintang
lereng. Pengolahan dengan cara demikian mempunyai kelebihan karena akan terbentuk tangga untuk
menghambat aliran air permukaan dan menghindari terjadinya erosi.
Penanaman
Tanaman nilam membutuhkan tanah yang lembab selama masa pertumbuhannya agar dapat
berproduksi secara optimal. Oleh karena itu penanaman sangat dianjurkan pada awal musim
penghujan. Ada dua cara penanaman, yaitu
1. penanaman secara tidak langsung, dan
2. penanaman secara langsung.
1. Pada penanaman secara tidak langsung, benih diambil dari tempat persemaian yang telah berakar dan
mempunyai 2 – 4 daun. Setiap lubang tanam diisi satu benih. Bila akarnya terlalu panjang sebaiknya
3. dipotong, sebab dalam penanaman akar yang terlalu panjang akan berlipat-lipat. Lipatan akar dalam
tanah seringkali menyebabkan terjadinya serangan penyakit busuk akar.
1. Pada penanaman secara langsung, setiap lubang tanam ditanami 2 – 3 setek utuk menjaga kemungkinan
ada setek yang mati. Kebutuhan setek yang banyak tersebut menjadi perlindungan sehingga cara ini
tidak disarankan untuk diterapkan di perkebunan.
Penanaman yang dilakukan dalam barisan menggunakan jarak tanam antar barisan 60 – 100 cm dan
jarak tanam dalam barisan 40 – 60 cm. Pada lahan dengan kesuburan yang tinggi (banyak humus), jarak
tanam sebaiknya 100 x 100 cm, karena pada umur 5 – 6 bulan kanopi sudah bertemu. Dengan demikian
kebutuhan benih diperkirakan sebesar 20.000 setek benih untuk 1 hektar lahan. Jarak tanam yang
digunakan disesuaikan dengan kondisi lahan. Pada lahan datar dan terbuka sebaiknya jarak tanam yang
digunakan lebih lebar karena kanopi/tajuk tanaman nilam cukup luas. Penanaman yang diperjarang ini
dimaksudkan untuk mengurangi persaingan kebutuhan sinar matahari. Pada lahan miring, jarak antar
barisan dapat dipersempit. Arah barisan sebaiknya mengikuti garis kontur.
Pemeliharaan
Selama di lapangan nilam membutuhkan tindakan pemeliharaan yang intensif agar pertumbuhan
tanaman baik, sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Pemeliharaan yang diperlukan meliputi
penyiangan, pemberian mulsa, penyulaman, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama dan
penyakit.
Penyiangan
Setelah tanaman berumur 2 bulan atau saaat tanaman mencapaia ketinggian 20 – 30 cm dan telah
mempunyai cabang bertingkat dengan radius 20 cm, areal pertanaman perlu disiangi. Penyiangan ini
berfungsi untuk membersihkan gulma pengganggu, sehingga tidak terjadi persaingan pengambilan hara
tanaman dan sinar matahari. Penyiangan juga berfungsi untuk menghilanngkan gulma sebagai sarang
hama. Penyiangan selanjutnya dilakukan secara rutin, dengan selanng waktu 2 – 3 bulan tergantung
pertumbuhan gulma. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
1. Secara mekanis : Penyiangan dilakukan dengan menggunakan alat, seperti cangkul, parang dan
sebagainya.
2. Secara kimia : Cara ini dilakukan dengan menyemprotkan herbisida sesuai dengan dosis yang
dianjurkan. Penggunaan bahan herbisida ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu
pertumbuhan nilam. Agar cara kimiawi ini lebih berhasil, penyemprotan sebaiknya dilakukan pada
musim kemarau dan pada saat matahari sudah cukup tinggi, yakni antara pukul 9.00 – 10.00.
Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau tanaman yang pertumbuhannya kurang baik.
Pekerjaan ini dilakukan kurang lebih 2 – 4 minggu setelah tanam, karena pada saat itu telah diketahui
benih yang mati atau pertumbuhannya kurang baik. Tanaman yang mati tersebut diganti dengan
tanaman/benih yang baik.
Pemupukan
Pemupukan sangat penting untuk diperhatikan. Karena hasil yang diambil adalah bagian daunnya, maka
pemupukan dilakukan denga tujuan agar pertumbuhan vegetatif tanaman dapat dicapai secara
maksimal. Untuk itu jenis pupuk yang dianjurkan tidak saja pupuk buatan, yaitu Urea, SP-36 dan KCl,
tetapi diperlukan juga pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau. Pupuk kandang dan kompos yang
digunakan sebaiknya sudah matang, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
Dosis pupuk anjuran untuk nilam adalah 10 ton pupuk kandang, 250 kg Urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg
KCl. Pupuk kandang atau kompos diberikan seminggu sebelum tanam agar pupuk tersebut dapat
bercampur dalam tanah dengan baik. Pupuk urea diberikan 1/3 bagian pada saat tanaman berumur 1
bulan setelah tanam, 2/3 bagian diberikan pada umur 3 bulan.
Pupuk SP-36 dan KCl diberikan pada saat tanam. Pemupukan berikutnya diberikan setiap kali setelah
panen dengan dosis 150 kg Urea, 75 kg SP-36 dan 75 kg KCl.
Pemberian mulsa
Pemberian mulsa dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah, memperbaiki kesuburan tanah, dan
untuk menekan pertumbhan gulma terutama pada awal pertumbuhan. Berapa jenis yang dapat
dipergunakan sebagai mulsa antara lain adalah alang-alang, jerami, glirisidia, dan tanaman legum
lainnya. Pemberian mulsa sebaiknya diberikan setelah tanam dan setelah panen.
Pembumbunan
4. Pembumbunan umumnya dilakukan setelah panen pertama. Cabang-cabang tanaman yang ditinggalkan
ditimbun dengan tanah dari sekitar tanaman setinggi 10 – 15 cm, sehingga diperoleh rumpun tanaman
yang mempunyai banyak anakan.
POLA TANAM
Penanaman nilam dapat dilakukan baik secara monokultur maupun polikultur, baik secara tumpangsari,
tumpanggilir,maupun budidaya lorong dengan tanaman perkebunan, buah-buahan, sayuran atau
tanaman lainnya.
Dalam pola tanam perlu diperhatikan intensitas cahaya matahari yang tinggi dan terus menerus.
Pemberian naungan ringan (± 25 %) dapat meningkatkan hasil, sebaliknya tingkat naungan yang tinggi
akan menghasilkan tanaman yang kurang vigor dan kandungan minyak yang rendah.
Monokultur
Penanaman pola monokultur memerlukan sistem budidaya intensif, mulai dari kesesuaian lahan ,
penggunaan varietas, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta cara dan waktu panen. Pola
demikian seringkali diterapkan oleh perusahaan swasta dengan luasan yang cukup besar.
Polikultur
Pola polikultur umumnya diterapkan pada pertanaman rakyat dengan luasan yang sangat sempit,
seperti pola tumpangsari dengan tanaman perkebunan atau tanaman semusim, pola tumpanggilir, atau
budidaya lorong. Pola polikultur ini diterapkan untuk menghindari kegagalan panen. Keuntungan lain
dari pola ini adalah pemanfaatan lahan lebih efisien, aneka ragam tanaman, kesuburan tanah dapat
dipertahankan, dan serangan hama lebih mudah dikendalikan. Penanaman pola ini umumnya
dikombinasikan/dicampur dengan tanaman palawija dan holtikultura.
PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TANAMAN NILAM
A. Penyakit layu bakteri
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum, merupakan salah satu penyakit
yang menyebabkan kerugian cukup besar bagi petani nilam.
Gejala serangan yang ditimbulkan berupa kelayunan pada tanaman muda maupun tua, dan dalam
waktu singkat menimbulkan kematian tanaman. Untuk menanggulangi penyakit tersebut telah
dilakukan berbagai upaya antara lain secara kimiawi namun belum memberikan yang memuaskan.
Penyakit layu bakteri dapat menulari tanaman nilam dari tanaman inang yang sudah ada pada lahan
sebelum ditanami nilam, atau dari benih yang telah mengandung penyakit. Untuk mencegah
tertularnya tanaman, sebaiknya sebelum tanam terlebih dahulu diperhatikan tanaman apa saja yang
telah ada dilahan yang akan ditanami dan yang lebih penting yaitu hindari pengambilan setek dari
tanaman yang telah tertular penyakit.
Cara yang paling efektif untuk menekan kerugian karena berkurangnya produksi yang disebabkan oleh
serangan penyakit layu bakteri adalah menanam varietas yang tahan. Untuk mencegah penularan
penyakit, benih yang akan ditanam harus bebas dari penyakit. Gejala penyakit layu bakteri yaitu
tanaman layu, jadi setek jangan diambil dari tanaman yang telah layu.
B. Penyakit yang disebabkan oleh nematoda
Nematoda menyerang akar tanaman nilam, kerusakan akar menyebabkan berkurangnya suplai air ke
daun, sehingga stomata menutup, akibatnya laju fotosintesa menurun. Beberapa jenis nematoda yang
menyerang tanaman nilam antara lain Pratylenchus brachyurus, Meloidogyne incognita, Radhopolus
similis.
Salah satu mekanisme ketahanan nilam terhadap nematoda adalah adanya kandungan fenol dan lignin.
Senyawa fenol dan lignin merupakan proteksi alami dari tanaman terhadap factor biotic.
Penanggulangan serangan nematoda, selain dengan varietas yang tahan/toleran, juga dengan agen
hayati (Pasteuria penetrans, Arthrobotrys sp., jamur penjerat nematoda, pestisida nabati (serbuk biji
nimba, bungkil jarak), nematisida dan budidaya (pupuk organik dll) . Kombinasi nematisida (Furadan)
bahan organik dan dolomit dapat menekan populasi nematoda sehingga meningkatkan produksi (terna).
Salah satu cara untuk mencegah penularan nematoda yaitu dengan menanam benih yang bebas dari
nematoda. Gejala serangan nematoda terutama nampak pada warna daun yang berubah menjadi
kecoklatan atau kemerahan. Disamping itu perlu diperhatikan tanaman inang yang telah ada dilokasi
sebelum dipergunakan untuk menanam nilam. Tanaman inang bagi nematoda antara lain : pisang, jahe,
tomat, kacang tanah dll.
C. Penyakit budog
5. Penyakit budog diperkirakan disebabkan oleh virus. . Gejala penyakit terlihat pada batang yang
membengkak, menebal dan daun yang berkerut dan tebal, dengan permukaan bawah berwarna merah,
permukaan atas daun menguning karena kekurangan unsur hara.
Sampai saat ini belum ditemukan bahan kimia yang efektif untuk mengendalikan penyakit budog dan
belum ada varietas nilam yang tahan terhadap penyakit ini. Diduga penyebaran penyakit oleh serangga,
oleh karena itu tindakan budidaya perlu diperhatikan antara lain penyemprotan dengan insektisida
untuk mematikan serangga/ vektor, pergiliran tanaman, sanitasi kebun dan yang terpenting adalah
menggunakan benih sehat. Tanaman yang sudah terserang penyakit tidak boleh diambil seteknya untuk
perbanyakan.
Pengendalian hama pada tanaman nilam
Hama-hama penting yang banyak menyerang tanaman ini adalah ulat penggulung daun, belalalng dan
tungau merah, sedang penyakit pentingnya adalah penyakit layu bakteri, budok, dan penyakit akibat
gangguan nematoda parasit. Serangan hama dan penyakit selain mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman, ternyata juga mampu mengakibatkan kematian tanaman. Oleh karena itu,
pengendalian serangan hama dan penyakit dalam budidaya tanaman nilam merupakan salah satu faktor
penting yang perlu dilaksanakan dengan baik.
Cara pengendalian hama/ulat-ulat tersebut terutama dengan menjaga kebersihan kebun dari gulma,
pengikisan tanaman serta memangkas tanaman yang terserang dikumpulkan lalu dibakar. Untuk
penyakit sama halnya dicabut , dikumpulkan lalu dibakar. Pengendalian dengan insektisida dan
pestisida dapat juga dilakukan antara lain menggunakan ekstark mimba dan bio insektisida seperti
beveria bessiana, metarrhizinia anisophia dengan dosis sesuai anjuran kemasan.
Penggunaan fungisida Dishare M-45 atau coboy dosis 0,3% dapat dilakukan untuk mengendalikan
penyakit bercak daun dan pangkal batang daun, bususk akar. Pengendalian nematoda dengan
menggunakan nematisida Furadan 3G (39Hm) bahan organic dan dolonit.
PANEN
Panen pada umumnya dilakukan dengan memangkas/ memotong daun dengan sedikit cabang sekunder
diambi pada umur 6 bulan setelah tanam. Kemudian berturut-turut setiap 3 – 4 bulan.
Cara panen
Memotong tiga pasang daun teratas beserta batangnya. Setiap kali panen ditinggalkan satu cabang
tanaman untuk merangsang pertumbuhan berikutnya.
Waktu panen
Panen pertama dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan sebelum daun berubah warnanya menjadi
coklat, dilakukan pada waktu pagi atau sore hari agar kandungan minyak dalam daun tetap tinggi.
panen selanjutnya 3 – 4 bulan setelah panen pertama.