Dokumen tersebut membahas tentang gandum di Indonesia, mulai dari latar belakang tingginya impor gandum, syarat hidup tanaman gandum, klasifikasi dan morfologi, hingga tahapan budidaya gandum termasuk persiapan benih, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, dan panen. Dokumen memberikan informasi mendetail tentang upaya pemerintah mengurangi ketergantungan impor gandum dengan mengembangkan budidaya gandum domestik.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Budidaya tanaman jagung, Cara Budidaya tanaman jagung, Teknik Budidaya tanaman jagung, Kerja Budidaya tanaman jagung, Berhasil Budidaya tanaman jagung,
perbedaan gutasi dan transpirasi, evaporasi, pengertian difusi, osmosis, potensial air, imbibisi, faktor dan mekanisme buka tutup stomata, 4 tahap penting respirasi aerob
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
1. GabriellaBunga
GANDUM
1. Latar Belakang
a. Indonesia tercatat sebagai negara pengimpor gandum terbesar kedua di dunia.
Berdasarkan laporan United State Department of Agriculture (USDA) Mei 2012,
impor gandum Indonesia diprediksi menembus 7,1 juta ton, dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang hanya 6,7 juta ton.
b. Bagi pemerintah, impor gandum yang semakin meningkat dari segi volume dan
nilai menjadi masalah tersendiri. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia melakukan
berbagai upaya untuk mengatasi peningkatan impor gandum ini yang menjadi
bagian program ketahanan pangan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah
adalah mengembangkan tanaman gandum di beberapa wilayah di Indonesia
(Universitas Andalas, 2013).
c. Konsumsi pangan berbasis gandum di Indonesia terus meningkat dari tahun ke
tahun, akibat dari perubahan pola kunsumsi pangan di masyarakat seperti mie,
bihun, kue, cornflakes, cococrunch dan lain sebagainya. Hal ini sangat
mempengaruhi ketahanan pangan di dalam negeri karena kebutuhan gandum
nasional seluruhnya dipenuhi dari impor. Bila konsumsi gandum terus meningkat
dengan harga yang terus merangkak naik di pasar dunia, diperkirakan akan terjadi
kelangkaan terigu di pasar dalam negeri. Ini akan menjadi kendala bagi
keberlanjutan industri pangan berbasis gandum.
d. Indonesia mempunyai potensi lahan untuk mengembangkan gandum seluas 73.455
hektar yang tersebar di 15 provinsi, yang terluas di Provinsi Bengkulu seluas 30.800
hektar dan terkecil di Sumatera Barat seluas 125 hektar. Sehingga peluang untuk
mengembangkan gandum cukup terbuka (Dirjen Tanaman Pangan, 2010)
2. Syarat hidup gandum
a. Iklim
· Ketinggian diatas lahan yang sesuai 800 m dpl
· Suhu Optimum 20 25° C
· Curah hujan 600 825 mm/tahun
· Kelembapan ratarata 80 90%
· Intensitas penyinaran 9 12 jam/hari
b. Tanah
· Jenis tanah adalah Andosol, Regosol kelabu, Latosol dan Aluvial
2. GabriellaBunga
· pH tanah berkisar 6 7
· Syarat tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman gandum adalah :
a). hara yang diperlukan cukup tersedia,
b). tidak ada zat toksit,
c). kelembaban mendekati kapasitas lapang,
d). suhu tanah ratarata berkisar 15 28° C,
e). aerasi tanah baik,
f).tidak ada lapisan padat yang menghambat penetrasi akar gandum untuk me
nyusuri tanah
3. klasifikasi dan morfologi
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Sub kimdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub ordo : Lilianae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Triticum L
Spesies : Triticum aestivum L.
Morfologi :
a. Biji
Biji pada gandum memiliki panjang sekitar 6 sampai 8 mm dengan diameter yaitu
2 sampai 3 mm dan memiliki bentuk oval. Selain itu, biji gandum juga memiliki
tekstur yang cukup keras sama halnya dengan tanaman serealia lainnya.
Biji pada tanaman gandum dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pada bagian
kulit sering disebut dengan nama bran, lembaga, serta endosperma. Dalam biji yang
terdapat cadangan makanan yang banyak mengandung lemak yaitu pada bagian
lembaga.
a. Endosperm merupakan komponen terbesar gandum, 83% dari biji gandum
merupakan endosperm. Endosperm juga merupakan komponen utama dari gandum
3. GabriellaBunga
yang dimanfaatkan untuk menjadi tepung terigu. Endospermmengandung
karbohidrat, pati, air, protein (Gluten) dan sedikit berminyak.
b. Bran adalah bagian terluar dari biji gandum, terdiri dari 7 lapisan, dan merupakan
14.5% bagian dari setiap biji gandum. Bran adalah komponen yang memberi
tekstur, warna, dan serat pada tepung terigu jenis whole wheat flour (tepung
gandum utuh).
c.Germ merupakan bagian paling dalam dari biji gandum. Bagian dari biji gandum
ini bisa menjadi tempat tunas baru tanaman gandum berkembang (mulai dari
kecambah). Hal ini dapat terjadi apabila tejadinya kondisi kelembaban yang tinggi,
suhu yang relatif hangat, dan kandungan oksigen yang melimpah. Germ memiliki
kandungan lemak yang tinggi dan merupakan bagian terkecil (2.5%) dari biji
gandum.
b. Akar, Batang, dan Daun Gandum
Definisi batang pada tanaman gandum memiliki bentuk beruas-ruas
dengan jumlah 6 ruas pada tia malai. Tumbuhan gandum termasuk dalam keluarga
gramineae, sehingga tumbuhan gandum memiliki sistem perakaran serabut.
Tumbuhan gandum memiliki bentuk daun yang tegak dan melengkung,
tergantung dengan jenis varietas dan memiliki bentuk bergaris seperti pita.
c. Bunga Gandum
Tanaman gandum merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk bunga
majemuk. Bentuk malai gandum menyerupai bunga atau spikelet yang saling
bertumpuk, pada tiap spikelet terdapat kulit ari dan bulir, dari tiap bulir terdapat
batang yang berukuran sangat kecil.
Selain itu tumbuhan gandum juga merupakan salah satu tumbuhan yang
dapat melakukan penyerbukan sendiri, sehingga bunga tanaman gandum dapat
mekar sesudah malai muncul beberapa hari sebelumnya. Pembungaan yang
dilakukan pada tumbuhan gandum bergantung pada musim karena pembungaan
gandum dapat terjadi cukup lama saat musim dingin tiba.
4. Tahap budidaya
a. Persiapan Benih
4. GabriellaBunga
Salah satu keberhasilan dalam budidaya gandum adalah penentuan benih
gandum dalam pembudidayaan, pilihlah benih gandum bersertifikat dengan daya
tumbuh benih minimal 90% serta terbebas bebas dari HPT.
Sebelum benih gandum digunakan terlebih dahulu dilakukan kegiatan
perendaman dalam air hal ini karena Benih gandum mempunyai masa dormansi
(masa istirahat/tunggu perkecambahan) antara 0 – 4 bulan,sehingga kotoran atau
biji rusak dapat terapung,selanjutnya ditiriskan dan siap diuji daya tumbuhnya.
a. Pengolahan Lahan
Bertujuan untuk mengemburkan tanah,meningkatkan aerasi tanah dan
mengendalikan pertumbuhan gulma. Tahapan pengolahan lahan dimulai dengan
membersihkan dari sisa-sisa tanaman dari sejenis semak belukar dan tanaman perdu
yang dapat menganggu pengolahan lahan dengan mengunakan cangkul atau
pembajakan dengan kedalaman 25-30 cm.
Setelah tahapan pengolahan lahan dirasa cukup gembur dilajutkan dengan
kegiatan pembuatan bedengan dengan lebar 200 cm dan panjang yang
menyesuaikan luasan serta bentuk kontur tanah. Diantara bedengan dibuat selokan
selebar 50 cm sedalam 25 cm dengan cara mengambil tanah dari galian dan
ditaburkan diatas bedengan,sehingga menimbulkan atau menambah tinggi
bedengan
Dan di setiap bedengan akan terdapat ± 8 barisan tanaman dengan jarak antar
baris 25 cm.Jarak tanam pada tanah yang subur bisa lebih dipersempit, demikian
pula jarak tanam pada musim kemarau lebih sempit dari pada musim
hujan.Ukurannya 20 x 10 cm, 25 x 10 cm, 25 x 5 cm atau 30 x 10 cm.
b. Penanaman Gandum
Waktu tanam yang baik untuk tanaman gandum dilakukan pada akhir musim
hujan atau awal musim kemarau untuk lebih memaksimalkan hasil produksi panen.
Teknik Penanaman dengan cara membuat alur atau larikan pada bedengan
dengan jarak antara 25 cm. Benih yang akan ditanam terlebih dahulu dicampur
terlebih dahulu dengan Dithane.Benih dimasukan dalam alur sedalam 3,5 cm
dengan cara seretan
c. Pengairan
Penetuan waktu musim tanam menjadi salah kunci keberhasilan budidaya
gandum,pengairan pertama dilakukan setelah benih ditanam hal ini, bertujuan agar
benih berkecambah dan tumbuh dengan baik.
5. GabriellaBunga
Selanjutnya pengairan kedua dilakukan diumur 45-65 HST pada waktu fase
bunting sampai keluar malai, hal ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah bunga
dan biji yang dihasilkan banyak. Kemudian dilanjutkan pada fase pengisian biji
sampai masak (± 70 90 HST),hal ini bertujuan menurunkan berat biji yang
dihasilkan
d. Penyiangan
Bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma dilokasi budidaya yang
dikhawatirkan sebagai pesaing utama dalam unsur hara,penyiangan cukup dengan
mencabut gulma yang ada dilokasi budidaya,kegiatan penyiangan dilakukan 2-3
kali tergantung dengan tingkat populasi gulma dilokasi tanam,umumnya kegiatan
penyiangan dilakukan sebelum kegiatan pemupukan akan berlangsung.
Dengan frekuensi penyiangan antara lain;penyiangan pertama dilakukan saat
tanaman gandum memasuki umur tanam 1 bulan,dilanjutkan dengan penyiangan
ke-2 dilakukan minggu ke-3 dari penyiangan pertama dan penyiangan ke-3
dilakukan tergantung dengan banyakya dan tinggi populasi gulma.
e. Pemupukan Gandum
Bertujuan untuk memberikan sejumlah unsur hara tambahan ke dalam tanah
yang dimanfaatkan tanaman untuk pertumbuhan. Waktu pemupukan tanaman
gandum dilakukan sebelum tanam dan sesudah penanaman.
Dosis pemberian pupuk dapat ditentukan oleh jumlah hara yang tersedia
didalam tanah dengan pupuk organik 10 ton/ha, serta pupuk anorganik Urea 120-
200 kg /ha, SP-36 150 kg/ha dan Kcl 70 kg /ha. Pemberian pupuk Urea diberikan
sebanyak 2-3kali melalui tahapan pemberian I : 1/3 bagian bersama dengan pupuk
SP-36 dan Kcl berbentuk pupuk majemuk.
Pemberian II : 1/3 bagian saat bertunas sekitar 25-30 hari setelah tanam.
Dilanjutkan dengan Pemberian III : Sisanya pada saat pembentukan primordia
bunga dalam mendorong pembentukan malai, butir gandum dan peningkatan
protein.
6. GabriellaBunga
f. Masa Panen Gandum
Tanaman gandum siap untuk dipanen ketika tanaman gandum telah memasuki
umur ± 90 untuk dataran rendah, berumur ± 107 hari untuk dataran menengah, dan
± 112 hari untuk untuk dataran tinggi.
Dengan ciri-ciri antara lain Sekam (lemma dan palea) yang menutupi biji
gandum telah mengering, indikator keduan bila,biji gandum di gigit sudah terasa
keras dengan kadar air biji antara 20 30% dan sangat dianjurkan waktu panen
dilakukan pada keadaan cuaca cerah tidak dalam keadaan hujan, hal ini sangat
membantu dalam perontokan biji.