Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional Indonesia. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan peran strategis sektor pertanian Indonesia, permasalahan dan tantangan ketahanan pangan global dan nasional, serta kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia untuk menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan di tingkat nasional.
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis kolam terpal untuk budidaya lele, yaitu kolam terpal di atas tanah dan kolam terpal bawah tanah. Kolam terpal di atas tanah cocok untuk lahan datar dan berpasir, sedangkan kolam terpal bawah tanah membutuhkan penggalian tanah. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan, persiapan bibit, pakan, dan pemanenan lele di kolam terpal.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional Indonesia. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menjelaskan peran strategis sektor pertanian Indonesia, permasalahan dan tantangan ketahanan pangan global dan nasional, serta kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia untuk menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan di tingkat nasional.
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis kolam terpal untuk budidaya lele, yaitu kolam terpal di atas tanah dan kolam terpal bawah tanah. Kolam terpal di atas tanah cocok untuk lahan datar dan berpasir, sedangkan kolam terpal bawah tanah membutuhkan penggalian tanah. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan, persiapan bibit, pakan, dan pemanenan lele di kolam terpal.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pengelolaan hutan lestari berbasis hasil hutan non kayu dengan melibatkan masyarakat. Teknik budidaya ubi jalar pada lahan di bawah tegakan hutan dijelaskan sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan kawasan konservasi, meningkatkan sumber pangan dan pendapatan masyarakat. Dokumen memberikan gambaran singkat tentang manfaat dan kandungan gizi ubi jalar serta teknik bud
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan pasca panen sagu, mulai dari jenis-jenis tanaman sagu, manfaat sagu, syarat mutu tepung sagu, kegiatan pasca panen sagu seperti pemanenan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengambilan aci sagu, serta peta produksi hasil olahan sagu.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sebagai kebun mini untuk menanam berbagai tanaman pangan dan buah-buahan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Dokumen juga menyarankan pemanfaatan pekarangan secara kolektif di lingkungan permukiman untuk membent
Dokumen tersebut membahas tentang potensi talas sebagai tanaman industri di Halmahera Barat. Talas dapat diolah menjadi tepung, bioetanol, bioplastik, keripik, dan bahan pangan lainnya. Dokumen ini memberikan contoh bisnis plan produksi keripik talas dengan analisis biaya produksi, pendapatan, dan keuntungan.
Mata kuliah Biologi Laut membahas tentang biologi dan keanekaragaman organisme laut, adaptasi mereka terhadap lingkungan perairan intertidal, subtidal, dan laut dalam, serta hubungan antara biologi laut dengan ilmu lainnya. Mata kuliah ini mencakup taksonomi, morfologi, sebaran, dan adaptasi fisiologi organisme laut di berbagai ekosistem laut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman sayur organik. Sayuran organik adalah sayuran yang dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia. Terdapat beberapa manfaat sayuran organik seperti tidak mencemari tanah, menyehatkan tubuh, dan rasanya lebih enak. Ada beberapa metode budidaya sayuran organik seperti potting, hidroponik, aeroponik, dan kultur jaringan. Dokumen ini juga memberikan tugas untuk mengerjakan
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptxIrhamAlmafas
Dokumen tersebut membahas tentang produk pertanian non-pangan dan prospeknya. Produk non-pangan terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu biofuel dan bioenergi, serat tanaman, farmasi, biopolimer, dan bahan kimia khusus. Setiap kelompok memiliki bahan baku dan produk yang berbeda-beda serta prospek pengembangan di masa depan.
Kelompok tani "Hudeep Beusaree" berusaha meningkatkan kesuburan lahan pertanian di Kabupaten Bireuen, Aceh, dengan mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik. Mereka meminta dana untuk membangun fasilitas pengolahan limbah dan peternakan sapi guna memproduksi pupuk organik dan memberdayakan anggota kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pengelolaan hutan lestari berbasis hasil hutan non kayu dengan melibatkan masyarakat. Teknik budidaya ubi jalar pada lahan di bawah tegakan hutan dijelaskan sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan kawasan konservasi, meningkatkan sumber pangan dan pendapatan masyarakat. Dokumen memberikan gambaran singkat tentang manfaat dan kandungan gizi ubi jalar serta teknik bud
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan pasca panen sagu, mulai dari jenis-jenis tanaman sagu, manfaat sagu, syarat mutu tepung sagu, kegiatan pasca panen sagu seperti pemanenan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengambilan aci sagu, serta peta produksi hasil olahan sagu.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sebagai kebun mini untuk menanam berbagai tanaman pangan dan buah-buahan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Dokumen juga menyarankan pemanfaatan pekarangan secara kolektif di lingkungan permukiman untuk membent
Dokumen tersebut membahas tentang potensi talas sebagai tanaman industri di Halmahera Barat. Talas dapat diolah menjadi tepung, bioetanol, bioplastik, keripik, dan bahan pangan lainnya. Dokumen ini memberikan contoh bisnis plan produksi keripik talas dengan analisis biaya produksi, pendapatan, dan keuntungan.
Mata kuliah Biologi Laut membahas tentang biologi dan keanekaragaman organisme laut, adaptasi mereka terhadap lingkungan perairan intertidal, subtidal, dan laut dalam, serta hubungan antara biologi laut dengan ilmu lainnya. Mata kuliah ini mencakup taksonomi, morfologi, sebaran, dan adaptasi fisiologi organisme laut di berbagai ekosistem laut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman sayur organik. Sayuran organik adalah sayuran yang dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia. Terdapat beberapa manfaat sayuran organik seperti tidak mencemari tanah, menyehatkan tubuh, dan rasanya lebih enak. Ada beberapa metode budidaya sayuran organik seperti potting, hidroponik, aeroponik, dan kultur jaringan. Dokumen ini juga memberikan tugas untuk mengerjakan
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptxIrhamAlmafas
Dokumen tersebut membahas tentang produk pertanian non-pangan dan prospeknya. Produk non-pangan terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu biofuel dan bioenergi, serat tanaman, farmasi, biopolimer, dan bahan kimia khusus. Setiap kelompok memiliki bahan baku dan produk yang berbeda-beda serta prospek pengembangan di masa depan.
Kelompok tani "Hudeep Beusaree" berusaha meningkatkan kesuburan lahan pertanian di Kabupaten Bireuen, Aceh, dengan mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik. Mereka meminta dana untuk membangun fasilitas pengolahan limbah dan peternakan sapi guna memproduksi pupuk organik dan memberdayakan anggota kelompok.
Dokumen tersebut merupakan analisis laba rugi usaha budidaya tebu selama 3 panen. Pada panen pertama, asumsi produksi 800 kuintal dengan rendemen 7,1% dan 8% menghasilkan laba masing-masing Rp4,9 juta dan Rp9 juta. Pada panen kedua, biaya berkurang Rp7,1 juta sehingga laba menjadi Rp16,1 juta dengan asumsi yang sama. Pada panen ketiga, produksi diperkirakan turun 10
Teks tersebut membahas tentang pengelolaan usahatani jagung yang berwawasan lingkungan pada lahan kering. Teknologi yang ditawarkan meliputi penanaman tepat waktu, pola tanam ganda, penyiapan lahan minimal, pemupukan berimbang, dan varietas unggul yang toleran terhadap lingkungan lahan kering.
Proposal ini membahas rencana usaha budidaya ayam pedaging (broiler) untuk menghasilkan daging ayam. Usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi pengangguran. Rencana usaha ini mencakup lokasi, jadwal, informasi produk, analisis ekonomi, dan harapan keuntungan dari penjualan ayam yang diternak selama satu siklus panen.
EKTRAKURIKULER KEAGAMAAN : ALTERNATIF PEMBENTUKAN KARAKTERamron rosyidi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kegiatan ekstrakurikuler diniyah (keagamaan) merupakan alternatif dalam pembentukan karakter siswa.
2. Kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk siswa yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan bertanggung jawab.
3. Kegiatan ekstrakurikuler diniyah meliputi pengenalan kitab suci, ibadah, ke
Dokumen tersebut membahas tentang sistematika dan morfologi tanaman mentimun serta beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan. Terdapat informasi mengenai klasifikasi ilmiah tanaman mentimun, ciri-ciri beberapa varietas mentimun hibrida seperti Hercules dan varietas lokal."
Proposal ini membahas rencana usaha makanan berupa puding jagung yang akan dijalankan oleh dua pelajar SMA. Produk ini diharapkan dapat bersaing di pasar dengan menawarkan rasa yang lezat serta harga terjangkau. Analisis SWOT menunjukkan peluang bisnis ini namun juga tantangan seperti banyaknya pesaing. Resep dan analisis keuntungan usaha disajikan untuk merencanakan pengembangan bisnis puding jagung ini.
Dokumen tersebut membahas tentang Koperasi Kelompok Tani Sari Rejeki di Desa Pulosari, Kabupaten Karanganyar. Koperasi ini beranggotakan petani lokal dengan berbagai aspek usaha seperti pemberian modal, sarana produksi pertanian, dan pemasaran hasil pertanian.
Proposal padi organik srimukti desa atapangirwandeni
Proposal ini mengajukan dana untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi organik di Desa Katapang, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, dengan menerapkan teknik budidaya padi organik berbasis teknologi nano, Sistem Inovasi Pertanian Rakyat, dan pengelolaan tanaman terpadu untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta mendukung program swasembada beras nasional.
Budidaya tanaman jagung, Cara Budidaya tanaman jagung, Teknik Budidaya tanaman jagung, Kerja Budidaya tanaman jagung, Berhasil Budidaya tanaman jagung,
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim gabriellapatric
Dokumen tersebut membahas tentang gandum di Indonesia, mulai dari latar belakang tingginya impor gandum, syarat hidup tanaman gandum, klasifikasi dan morfologi, hingga tahapan budidaya gandum termasuk persiapan benih, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, dan panen. Dokumen memberikan informasi mendetail tentang upaya pemerintah mengurangi ketergantungan impor gandum dengan mengembangkan budidaya gandum domestik.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman jagung. Ia menjelaskan tentang syarat tumbuh jagung, teknik budidaya meliputi varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, serta pengairan. Dokumen ini bertujuan memberikan panduan lengkap kepada petani tentang cara budidaya jagung yang tepat untuk memperoleh hasil yang optimal.
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, dan budidaya padi. Secara ringkas: Padi berasal dari Asia dan Afrika, telah dibudidayakan sejak 3000 SM di Cina. Terdapat dua jenis padi utama yaitu padi sawah dan gogo, dengan teknik budidaya yang berbeda seperti pola tanam, penanaman, pemeliharaan, dan pengairan.
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang budidaya jagung, mulai dari syarat pertumbuhan, persyaratan benih dan lahan, teknik budidaya seperti pemupukan dan pengelolaan tanaman, hingga tahap panen dan pasca panen. Budidaya jagung memerlukan curah hujan 85-200 mm/bulan dan suhu 23-30°C, serta dilakukan pada ketinggian 1000-1800 m dpl. Teknik budidaya mencakup persiapan benih dan lahan
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, dan syarat tumbuh ketela pohon. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Sentra utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Syarat tumbuh yang optimal adalah curah hujan 1500-2500 mm/tahun, suhu 10°C, kelembaban 60-65%, dan sinar
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. 1. PELUANG AGRIBISNIS
Jagung merupakan komoditas pangan sumber karbohidrat kedua setelah
beras, sangat penting untuk ketahanan pangan. Jagung juga berperan penting
dalam industri pakan ternak dan industri pangan. Dalam kurun lima tahun terakhir,
kebutuhan jagung nasional untuk bahan industri pakan, makanan dan minuman
meningkat ±10%-15%/tahun.
Pengembangan jagung diarahkan untuk mewujudkan Indonesia menjadi
produsen jagung yang tangguh dan mandiri pada tahun 2025 dengan ciri-ciri
produksi yang cukup dan efisien, kualitas dan nilai tambah yang berdaya saing,
penguasaan pasar yang luas, meluasnya peran stakeholder, serta adanya dukungan
pemerintah yang kondusif. Dalam periode 2005-2025, produksi jagung nasional
diproyeksikan rata-rata tumbuh sebesar 4,26%.
Kondisi di atas menggambarkan bahwa komoditi jagung mempunyai peluang
yang sangat besar untuk dikembangkan melalui agribisnis.
2. KEUNGGULAN KOMPARATIF
Jagung banyak diolah dalam bentuk tepung, makanan ringan atau digunakan
untuk bahan baku pakan ternak. Hampir seluruh bagian tanaman dapat
dimanfaatkan untuk keperluan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Sejalan dengan perkembangan industri pengolah jagung dan perkembangan sektor
peternakan, permintaan akan jagung cenderung semakin meningkat.
Sebagai daerah yang paling dengan pusat pelayanan (ibu kota Propinsi Jawa
Barat), pengembangan jagung di Kabupaten Sumedang memiliki keunggulan
komparatif dibanding daerah lain karena proses produksi dan distribusi hasil dapat
dikembangkan lebih efisien.
3. LINGKUNGAN BUDIDAYA
3.1. Iklim
- Iklim sedang hingga daerah beriklim basah.
- Pada lahan tidak beririgasi, curah hujan ideal 85-200 mm/bulan dan harus merata.
- Sinar matahari cukup dan tidak ternaungi
- Suhu 21-340
C, optimum 23-270
C. Perkecambahan benih memerlukan suhu ±
300
C.
2. 3.2. Media Tanam
- Tanah gembur, subur dan kaya humus.
- Jenis tanah: andosol, latosol, grumosol, dan tanah berpasir. Tanah grumosol
memerlukan pengolahan tanah yang baik. Tanah terbaik bertekstur lempung/liat
berdebu.
- pH tanah 5,6 - 7,5.
- Aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik.
- Kemiringan ≤ 8%, lahan miring > 8%, perlu di teras.
- Tinggi tempat 1.000-1800 m dpl, optimum 0-600 m dpl.
4. WILAYAH PENGEMBANGAN
Wilayah pengembangan jagung di Kabupaten Sumedang: adalah Kecamatan
Cibugel, Wado, Tanjungsari, Rancakalong, Cimanggung, Jatinangor, Buahdua,
Tanjungmedar dan Pamulihan
5. TEKNOLOGI BUDIDAYA
5.1. Penyiapan Benih
1) Persyaratan Benih
- Bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologinya.
- Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, murni, tidak mengandung
kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang terjamin adalah benih
bersertifikat.
Jagung hibrida berpotensi produksi tinggi, namun mempunyai kelemahan yaitu
harga benih lebih mahal, dapat digunakan maksimal 2 kali turunan. Beberapa
varietas unggul jagung seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Beberapa Contoh Varietas Jagung Hibrida
Varietas Umur
Potensi
Hasil
(Ton/ha)
Rata- rata
Hasil (Ton/ha)
C6 98-105 - 10-10,3
C7 95-105 10-12,4 8,1
Pioneer
13
90-115 10-11 8,027
Pioneer 89-112 10-11 7,578
3. 14
CPI -1 97 - 6,2
CPI- 2 97 8-9 6,2
IPB 4 100-105 - 6,6
Semar 2 91 - 5,0-6,1
Semar 3 94 8-9 5,3
2) Penyiapan Benih;
- Benih jagung komposit dapat diperoleh dari penanaman sendiri, dari jagung
yang tumbuh sehat.
- Dari tanaman terpilih, diambil jagung yang tongkolnya besar, barisan biji lurus
dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama penyakit.
- Tongkol dipetik setelah lewat fase matang fisiologi dengan ciri: biji mengeras dan
sebagian besar daun menguning.
- Tongkol dikupas dan dikeringkan, bila benih akan disimpan dalam jangka lama,
setelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan di tempat kering.
- Dari tongkol kering, diambil biji bagian tengah. Biji di bagian ujung dan pangkal
tidak digunakan sebagai benih.
- Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-
30 kg/ha.
3) Perlakuan Benih
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dengan fungisida, terutama apabila
diduga akan ada serangan jamur. Bila diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat
agrotis, sebaiknya benih dimasukkan ke dalam lubang bersama-sama dengan
insektisida butiran dan sistemik.
5.2. Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah bekas pertanaman padi dilaksanakan setelah membabad
jermi. Jerami dapat digunakan sebagai mulsa/penutup tanah setelah jagung
ditanam. Kegunaan mulsa yaitu mengurangi penguapan tanah, menghambat
pertumbuhan gulma, menahan pukulan air hujan dan lama kelamaan mulsa menjadi
4. pupuk hijau. Pengolahan tanah pada lahan kering cukup sampai dengan kedalaman
10 cm dan semua limbah digunakan sebagai mulsa.
Pada saat pengolahan tanah setiap 3 m perlu disiapkan saluran air sedalam 20
cm dan lebar 30 cm yang berfungsi untuk memasukkan air pada saat kekurangan air
dan pembuangan air pada saat air berlebih.
Tanah dengan pH kurang dari 5,0, harus dikapur 1 bulan sebelum tanam. Jumlah
kapur yang diberikan 1-3 ton/ha untuk 2-3 tahun disebar merata atau pada barisan
tanaman, Dapat pula digunakan dosis 300 kg/ha per musim tanam dengan cara
disebar pada barisan tanaman atau menggunakan mineral zeolit dengan dosis
sesuai dengan petunjuk produsen.
1). Minimum Tillage
Pada lahan-lahan yang peka terhadap erosi, budidaya jagung perlu diikuti
dengan usaha-usaha konservasi seperti penggunaan mulsa dan sedikit mungkin
pengolahan tanah. Bila waktu tanam mendesak, pengolahan tanah dapat dilakukan
hanya pada barisan tanaman saja, selebar 60 cm dengan kedalaman 15 – 20 cm
2). Zero Tillage (tanpa pengolahan tanah)
Pemberantasan gulma menggunakan herbisida 2-3 lt/ha. Tanah dicangkul hanya
untuk lubang tanaman.
5.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
- Tumpang sari (Intercropping); Penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau
berbeda).
- Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun
dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan
maksimum.
- Tanaman bersisipan (Relay Cropping): dengan cara menyisipkan satu/beberapa
jenis tanaman selain jagung. Misalnya waktu jagung menjelang panen disisipkan
kacang panjang.
- Tanaman Campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas beberapa tanaman
dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya. Pada pola ini lahan efisien,
tetapi riskan terhadap hama dan penyakit.
2) Pembuatan Lubang Tanam
5. Lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3-5 cm, tiap lubang diisi 1 butir
benih. Jarak tanam disesuaikan dengan umur panen. Jagung berumur ≥ 100 hari
jarak tanam 40 x 100 cm (2 tanaman /lubang). jagung.berumur 80-100 hari, jarak
tanamnya 25 x 75 cm (1 tanaman/lubang). Sedangkan jagung. berumur < 80 hari,
jarak tanam 20 x 50 cm (1 tanaman/lubang).
Tabel 2. Jarak tanam dan Populasi Jagung Per Hektar
Varietas
Jarak tanam
(cm x cm)
Populasi
(Tanaman/Ha)
Umur dalam
(>100 hari)
100 x (40-50) 40.000 – 50.000
Umur tengah
(90-100 hari)
75 x (40-50) 53.000 - 66.000
Umur genjah
(80-90 hari)
50 x (20-25) 80.000 – 100.000
3) Cara Penanaman
Saat tanam tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah
kering, perlu diairi, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun. Jumlah benih
per lubang tergantung keinginan, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih
yang dimasukkan 3 biji/lubang, bila dikehendaki 1 tanaman/lubang, maka benih yang
dimasukkan 2 biji/lubang.
Jumlah kebutuhan benih per hektar dengan beberapa alternatif jarak tanam
dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Jarak Tanam dan Kebutuhan Benih Jagung
Jarak tanam
(cm)
Non Hibrida
(kg/ha)
Hibrida
(kg/ha)
100 x 40 22,5 -
75 x 25 32 20
75 x 40 - 30 – 40
75 x 20 40 -
50 x 20 60 -
4) Lain-lain
6. Di lahan irigasi jagung ditanam pada musim kemarau. Di sawah tadah hujan
ditanam pada akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada awal musim hujan
dan akhir musim hujan.
5.4. Pemeliharaan
1) Penjarangan dan Penyulaman
Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman dan hanya dikehendaki 2 atau 1,
tanaman yang tumbuh paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting yang
tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak
boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain.
Benih yang tidak tumbuh/mati perlu disulam, kegiatan ini dilakukan 7-10 hari
sesudah tanam. Penyulaman menggunakan benih dari jenis yang sama.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman muda
menggunakan tangan, cangkul kecil, garpu. Penyiangan harus hati-hati agar tidak
mengganggu perakaran yang belum kuat mencengkeram tanah.
3) Pembumbunan
Pembumbunan bersamaan dengan penyiangan dan pemupukan pada umur 6
minggu. Tanah di kanan dan kiri barisan jagung diurug dengan cangkul, kemudian
ditimbun di barisan tanaman, membentuk guludan memanjang. Pembubunan juga
dilakukan bersamaan penyiangan kedua.
4) Pemupukan
Pemupukan perlu memperhatikan jenis, dosis, waktu dan cara pemberian
pupuk. Pada umumnya varietas unggul lebih banyak memerlukan pupuk
dibandingkan dengan varietas lokal. Pemupukan pada tanaman jagung disajikan
pada tabel 4.
Tabel 4 Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk pada Tanaman Jagung
No Jenis
Dosis
(kg/ha)
Waktu pemberian
Dasar 21 HST 35 HST
(kg/ha) (kg/ha) (kg/ha)
1 Non Hibrida
- Urea 200 83,33 166,67 -
- TSP/SP-36 75-100 75-100 - -
- KCL 50 50 - -
7. 2 Hibrida - -
- Urea 300 100 100 100
- TSP/SP-36 100 100 - -
- KCL 50 50 - -
Pertanaman jagung perlu dipupuk dengan pupuk organik 15.000-20.000kg/ha
disebar merata saat pengolahan tanah atau disebar dalam larikan dengan dosis 300
kg/ha.
Pupuk buatan diberikan secara tugal/larikan sedalam ± 10 cm pada kedua sisi
tanaman dengan jarak 7 cm. Pada jarak tanam yang rapat pupuk dapat diberikan di
dalam larikan yang dibuat di kiri kanan barisan tanaman
5) Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah
telah lembab. Pengairan diperlukan pada saat pembentukan malai dan tongkol.
Pemberian air pada pertanaman jagung cukup sampai tingkat kapasitas lapang atau
tidak sampai tergenang.
Pertanaman jagung yang terlalu kering dapat diairi melalui saluran pemasukan
air. Air yang diberikan cukup hanya menggenangi selokan yang ada, dibiarkan satu
malam dan pada pagi harinya sisa air dibuang.
6. HAMA DAN PENYAKIT
6.1. Hama
a) Lalat bibit (Atherigona exigua Stein):
Gejala: daun kekuning-kuningan; di sekitar bagian terserang terjadi pembusukan,
akhirnya tanaman layu, pertumbuhan kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan
ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan dan bergaris, warna
perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm.
Pengendalian: (1) penanaman serentak dan pergiliran tanaman; (2) tanaman
terserang dicabut dan dimusnahkan, agar hama tidak menyebar; (3) kebersihan
areal dijaga dan diperhatikan terutama dari tanaman inang; (4) pengendalian secara
kimiawi menggunakan insektisida efektif.
b) Ulat pemotong
Gejala: tanaman terserang terpotong beberapa sentimeter di atas permukaan
tanah ditandai dengan bekas gigitan pada batang, akibatnya tanaman jagung muda
8. roboh di atas tanah. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong:Agrotis sp. (A.
ipsilon); Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan
penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) tanam serentak
pada areal yang luas dan pergiliran tanaman; (2) mencari dan membunuh ulat yang
biasanya terdapat di dalam tanah; (3) sebelum lahan ditanami jagung, disemprot
dengan insektisida.
6.2. Penyakit
a) Penyakit bulai (Downy mildew):
Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. spora javanicaserta P.
spora philippinensis. merajalela pada suhu diatas 270
C dan udara lembab. Gejala:
(1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing, kecil, kaku dan pertumbuhan
terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan
warna putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman terserang mengalami
gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dimulai dari bagian pangkal daun,
tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis
kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman awal musim hujan; (2)
pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas unggul; (3) tanaman
terserang, kemudian dimusnahkan.
b) Penyakit bercak daun (Leaf bligh).
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak
bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak
berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak
tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning- kuningan,
kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna
coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman guna menekan meluasnya cendawan;
(2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisi lahan tidak lembab;
(3) kimiawi dengan fungisida.
c) Penyakit karat (Rust) ;
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan Puccinia polypora
Underw.Gejala: pada tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua terdapat
titik-titik noda yang berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk
yang berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan kemudian berkembang dan
memanjang, akhirnya karat dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk.
9. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban pada areal tanam; (2) menanam varietas
tahan; (3) melakukan sanitasi (4) kimiawi menggunakan pestisida seperti pada
penyakit bulai dan bercak daun.
d) Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut);
Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw)
Ung,Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: pada tongkol ditandai dengan
masuknya cendawan ini ke dalam biji sehingga terjadi pembengkakan dan
mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus
terdesak hingga pembungkus rusak dan kelenjar keluar dari pembungkus dan spora
tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban areal pertanaman jagung dengan
cara pengeringan dan irigasi; (2) memotong bagian tanaman kemudian dibakar; (3)
benih yang akan ditanam dicampur dengan fungisida secara merata.
e) Penyakit busuk tongkol dan busuk biji;
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae
(Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui
setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau
merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.
Pengendalian: (1) menanam jagung varietas unggul, dilakukan pergiliran tanam,
mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) penyemprotan dengan fungisida setelah
ditemukan gejala serangan.
7. PANEN
7.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen jagung tergantung pada varietas yang ditanam, tetapi biasanya 2
bulan setelah 50% keluar rambut. Ciri tanaman jagung yang siap dipanen adalah:
- Klobot kering berwarna kuning
- Bila dikupas biji mengkilap.
- Bila biji ditekan dengan kuku tidak berbekas.
- Terdapat bintik hitam pada bagian biji yang melekat pada tongkol
7.2. Cara Panen
- Sebelum dipanen dapat dilakukan pemangkasan batang bagian atas untuk
menurunkan kadar air tonggol disertai dengan pengupasan klobot sebagian atau
seluruhnya
10. - Cara panen dengan memutar tongkol berikut kelobotnya, atau dengan
mematahkan tangkai buah. Pada lahan yang luas dan rata bisa menggunakan alat
mesin pemetikan.
8. PASCAPANEN
8.1. Pengupasan
Jagung dikupas pada saat masih menempel di batang atau setelah di petik.
Pengupasan dilakukan untuk menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat
diturunkan dan kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan atau
mengakibatkan tumbuhnya cendawan. Pengupasan dapat memudahkan atau
memperingan pengangkutan selama proses pengeringan.
8.2. Pengeringan
Pengeringan jagung dapat dilakukan secara alami atau buatan. Secara
tradisional jagung dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air 9–11%.
Penjemuran memakan waktu ± 7-8 hari. Penjemuran dapat dilakukan di lantai,
dengan alas anyaman bambu atau dengan cara diikat dan digantung.
Pengeringan buatan pada musim hujan dilakukan dengan mesin pengering,
Suhu pengeringan 38-430
C, sehingga kadar air turun menjadi 12-13%. Penundaan
waktu pengeringan selama 2 hari dapat meningkatkan kontaminasiAspergilus
flavus yang dapat meningkatkan alfa toxin yang dapat meracuni manusia dan
hewan.dari 14 pbb menjadi 94 pbb (ambang batas Aspergilus flavusmenurut FAO 30
(pbb).
8.3. Pemipilan
Setelah dijemur sampai kering jagung dipipil menggunakan tangan atau alat
pemipil bila jumlah produksi cukup besar. Untuk memudahkan pekerjaan
pemipilan dilakukan pada tongkol kering dan kadar air bji 18%-20%.
8.4. Penyimpanan
a) Tempat Penyimpanan
- Letak gudang strategis, arah bangunan membujur dari barat ke timur sehingga
luas dinding yang tertimpa sinar dapat dikurangi dan gudang tetap dalam kondisi
dingin.
- Guna menghindari serangan hama, gudang dibersihkan. Kontruksi gudang perlu
diperhatikan dari kemungkinan kebocoran, sirkulasi udara yang cukup dan
keamanan.
- Ventilasi gudang harus cukup sehingga suhu dalam tetap stabil dan merata.
11. - Tempat penyimpanan berlantai dilengkapi lantai palsu dengan tinggi minimal 15
cm, sehingga jagung tidak kontak langsung dengan lantai.
- Hindari celah pada dinding yang dapat dijadikan persembunyian hama.
- Sekeliling gudang bersih dari semak agar tidak dimanfaatkan tikus untuk
memanjat, dan gudang tidak lembab.
b) Penyimpanan untuk benih :
- Bentuk tongkol berkelobot, jagung di gantung di para-para dengan pengasapan
tiap hari.
- Bentuk pipilan, setelah dicampur dengan abu kering, biji bungkus rapat-rapat
dengan plastik kedap udara, kemudian simpan dalam wadah dan ditutup. Wadah
dapat berupa semacam silo kayu atau drum. Jika kadar air biji 10%, maka campuran
abu tidak diperlukan.
c) Penyimpanan untuk konsumsi :
Untuk bentuk pipilan dengan kadar air 12%, jagung dibungkus secara rapat
dengan plastik kedap udara atau kaleng, atau dibungkus dengan plastik dilapisi
karung dan disimpan dalam tempat bersih dan kering.
8.5. Pewadahan
a) Tujuan
- Memudahkan penanganan (pemindahan dan penyimpanan)
- Perlindungan dari cuaca diharapkan pengemasan dapat melindungi biji jagung
dari cuaca luar yang merugikan misalnya kelembaban udara yang tinggi, bocoran
hujan dll
- Perlindungan dari gangguan hama selama penyimpanan
- Perlindungan dari gangguan cendawan
b) Bahan kemasan yang dapat digunakan; kantung plastik, kertas, karung, atau wadah
yang kaku.
c) Persyaratan bahan
- Bahan pengemasan sebaiknya dapat ditembus udara sehingga kebutuhan udara
biji dapat dipenuhi dan kelebihan asam dapat dibuang
- Mudah didapat dan relatif murah
- Dapat digunakan berulang ulang
- Dapat menghemat ruangan
12. 8.6. Penyortiran dan Penggolongan
Setelah dipipil, biji jagung dipisahkan dari sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah,
biji hampa, dan kotoran Tindakan ini sangat bermanfaat untuk menghindari/menekan
serangan jamur dan hama selama dalam penyimpanan.
Bahan benih membutuhkan keseragaman bentuk dan ukuran biji, sehingga
pemisahan sangat penting. Ada berbagai cara membersihkan atau memisahan
jagung dari campuran kotoran namun demikian pemisahan dengan cara ditampi
akan mendapatkan hasil yang baik.
9. STANDAR PRODUKSI
9.1.Ruang Lingkup
Standar produksi tanaman jagung meliputi: standar klasifikasi, syarat mutu, cara
pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, pengemasan dan rekomondasi.
9.2.Diskripsi
Standar mutu jagung di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia
SNI 01-03920-1995.
9.3.Klasifikasi dan Standar Mutu
Berdasarkan warnanya, jagung kering dibedakan menjadi :
- Jagung kuning adalah jagung yang sekurang-kurangnya 90% bijinya berwarna
kuning),
- Jagung putih adalah jagung yang sekurang-kurangnya 90% bijinya berwarna putih
- Jagung campuran adalah jagung yang tidak memenuhi kedua syarat tersebut.
a) Syarat Umum
- Bebas hama dan penyakit.
- Bebas bau busuk, asam, atau bau asing lainnya.
- Bebas dari bahan kimia, seperti: insektisida dan fungisida.
- Memiliki suhu normal.
b) Syarat Khusus
Jagung berkualitas harus memenuhi syarat khusus seperti terlihat pada tabel 5.
Tabel 5. Standar Mutu Jagung
Komponen
mutu
Mutu
I II III IV
Kadar air
maksimum
14 14 15 17
13. (%)
Butir rusak
maksimum
(%)
2 4 6 8
Butir warna
lain
maksimum
(%)
1 3 7 10
Butir pecah
maksimum
(%)
1 2 3 3
Kotoran
maksimum
(%)
1 1 2 2
Untuk mendapatkan standar mutu yang disyaratkan maka dilakukan beberapa
pengujian diantaranya:
- Penentuan adanya hama dan penyakit, dilakukan secara organoleptik kecuali
adanya bahan kimia dengan menggunakan indera pengelihatan dan penciuman
serta dibantu dengan peralatan dan cara yang diperbolehkan.
- Penentuan adanya butir rusak, warna lain, kotoran dan butir pecah dilakukan
secara manual dengan pinset. Contoh uji 100 gram/sampel. Persentase butir-butir
warna lain, butir rusak, butir pecah, kotoran ditetapkan berdasarkan berat tiap
komponen dibandingkan berat contoh analisa x 100 %
- Penentuan kadar air biji ditentukan dengan Moisture Tester Electronic atau ”Air
Oven Methode” (ISO/r939-1969E atau OACE 930.15). Penentuan kadar aflatoxin
adalah racun hasil metabolisme cendawan Aspergilus flavus, Aflatoxin disini adalah
jumlah semua jenis aflatoxin yang terkandung dalam biji-biji kacang tanah.
9.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung
maksimum 30 karung dari tiap partai barang, dari tiap-tiap karung diambil contoh
maksimum 500 gram. Contoh tersebut dicampur hingga rata, kemudian dibagi empat
dan dua bagian diambil secara diagonal. Cara ini dilakukan beberapa kali sampai
14. mencapai contoh seberat 500 gram. Contoh ini disegel dan diberi label untuk
dianalisa, berat contoh analisa 100 gram.
9.5 Pengemasan
Pengemasan dengan karung bersih dijahit bagian atasnya, berat netto maksimum
75 kg. dan tahan mengalami “handling” waktu pemuatan dan pembongkaran. Di
bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman
yang tidak luntur dan jelas terbaca antara lain: a) Produce of Indonesia, b) Daerah
asal produksi, c) Nama dan mutu barang, d) Nama perusahaan/pengekspor, e)
Berat bruto, f) Berat netto, g) Nomor karung, h) Tujuan.