SlideShare a Scribd company logo
BIO OPTIK
Henri Setiawan, S.Kep.,Ners.
Definisi
• Bio (makhluk hidup/ zat hidup) dan optik
(cahaya atau berkas sinar)
• Fokus utama di biooptik adalah terkait
dengan indera penglihatan manusia, yaitu
mata
Klasifikasi
• Optika Geometri
Mempelajari sifat-sifat perambatan
cahaya seperti pemantulan, pembiasan,
serta prinsip jalannya sinar-sinar.
• Optika Fisik
Menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya
Analogi
Sistem optik mata serupa dengan kamera
bahkan lebih mahal oleh karena :
• Mata bisa mengamati objek dengan sudut
yang sangat besar
• Tiap mata mempunyai kelopak mata dan
ada cairan lubrikasi
• Dalam satu detik dapat memfokuskan
objek berjarak 20 cm
• Mata sangat efektif pada intensitas
cahaya 10 : 1
• Diafragma mata di atur secara otomatis
oleh iris
• Bayangan yang terbentuk oleh mata akan
diteruskan ke otak.
Sumber
Cahaya
Masuk by
Cornea
Melewati
Pupi, yang
lebarnya
diatur ole
iris
Dibiaskan
oleh lensa
Jatuh di
retina dg
bayangan:
nyata,
terbalik dan
diperkecil
Sel-sela
batang dan
sel kerucut
meneruskan
signal
melalui
saraf optik
Otak
membalikan
bayangan
Objek
terlihat
sesuai
aslinya
Mata dan Bagiannya
FOTO RESEPTOR
Ada dua tipe fotoreseptor :
• Rod Cells : Jumlah sel
terbanyak, berfungsi untuk
penglihatan peripheral dan saat
malam, persepsi terhadap
cahaya dan kegelapan, gerakan,
tidak sensitif terhadap warna
• Cone Cells : Berfungsi untuk
penglihatan “straight ahead”,
persepsi warna dan ketajaman
atau detail.
VISUS
• Nilai kebalikan sudut
(dalam menit) terkecil di
mana sebuah benda
masih dapat dilihat dan
dapat dibedakan.
• Visus memberi pengertian
tentang optik, dan
memberi keterangan
mengenai baik buruknya
fungsi mata secara
keseluruhan.
Daya Akomodasi Mata
• Dalam hal memfokuskan objek
pada retina, lensa mata memegang
peranan penting. Kemampuan
lensa mata untuk memfokuskan
objek disebut daya akomodasi
• Titik terdekat di mana lensa mata
memfokuskan suatu bayangan
pada retina disebut titik dekat
(punctum proksimum (+ 25 cm)
Daya Akomodasi Mata
Kelainan Pada Mata
Biooptik Geometris
• Seseorang yang mempunyai mata
normal mengamati suatu benda pada titik
jauh, di mana titik jauh mata normal
adalah tak berhingga. Panjang fokus lensa
mata sama dengan jarak antara kornea
dan retina, yakni 2,5 cm, tentukan (a) jarak
bayangan, (b) kekuatan lensa.
• Sistem kornea-lensa mata berfungsi membiaskan dan memfokuskan berkas cahaya yang masuk
ke dalam mata. Jika hanya disebutkan kornea saja maka anggap saja hanya kornea yang
membiaskan berkas cahaya. Kornea berperan seperti lensa cembung atau lensa konvergen yang
memfokuskan berkas cahaya menuju satu titik.
Diketahui :
Panjang fokus (f) mata = jarak antara kornea dan retina = +2,5 cm (positif karena termasuk lensa
cembung).
Jarak benda (s) = tak berhingga
Ditanya : jarak bayangan (s’)
Jawab :
(a) jarak bayangan
1/f = 1/s + 1/s’
Keterangan : f = panjang fokus, s = jarak benda, s’ = jarak bayangan
1/s’ = 1/f – 1/s = 1 / 2,5 – 1 / ~ = 1 / 2,5 – 0
1/s’ = 1 / 2,5
s’ = 2,5 cm = 0,025 meter
Jika jarak benda (s) adalah tak berhingga maka jarak bayangan (s’) = panjang fokus (f).
• (b) kekuatan alias daya lensa (P)
P = 1/f = 1/ 0,025 meter = 40 Dioptri
• Seseorang yang mempunyai mata normal
mengamati suatu benda pada titik dekat,
di mana titik dekat mata normal adalah 25
cm. Jarak bayangan sama dengan jarak
antara kornea dan retina, yakni 2,5 cm.
Tentukan (a) panjang fokus, (b) kekuatan
lensa.
• Pembahasan
Diketahui :
Jarak benda (s) = 25 cm
Jarak bayangan (s’) = 2,5 cm (bayangan harus berada di retina agar benda terlihat jelas.
Bandingkan dengan pembahasan soal nomor 1)
Jawab :
(a) panjang fokus (f)
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/ 25 + 1/ 2,5 = 1/25 + 10/25 = 11/25
f = 2,27 cm = 0,0227 meter
Jarak fokus bertanda positif karena merupakan lensa cembung atau konvergen. Jarak bayangan
lebih besar sedangkan jarak fokus lebih kecil. Perbedaan jarak bayangan dan jarak fokus = jarak
antara titik fokus dan titik bayangan = 2,5 cm – 2,27 cm = 0,23 cm.
• (b) kekuatan lensa (P)
P = 1/f = 1/ 0,0227 = 44 Dioptri
• Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan soal nomor 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa :
– Perbedaan panjang fokus ketika mata mengamati benda pada jarak tak berhingga (titik jauh)
dan pada jarak 25 cm (titik dekat) adalah 2,5 cm – 2,27 cm = 0,23 cm = 0,0023 meter.
– Perbedaan kekuatan lensa alias daya lensa mata ketika mengamati benda pada jarak tak
berhingga (titik jauh) dan pada jarak 25 cm (titik dekat) adalah 44 D – 40 D = 4 Dioptri.

More Related Content

What's hot

Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitralSalimah Aj
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
STIKES GRAHA MEDIKA
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
mertayasa
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
Mohd Akhyari Manaf
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
Arya Ningrat
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
nita maulida
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
dinda putri
 
Memandikan Pasien
Memandikan PasienMemandikan Pasien
Memandikan Pasien
pjj_kemenkes
 
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Budi Supriyono
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
Widyawati Widyawati
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
DewiAtri
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
Ira Rahmawati
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
depiheryanto
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
pjj_kemenkes
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitral
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Memandikan Pasien
Memandikan PasienMemandikan Pasien
Memandikan Pasien
 
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Makalah febris
Makalah febrisMakalah febris
Makalah febris
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 

Similar to Biooptik.ppt

Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
megaapr
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
ALAT-ALAT OPTIK.pptxALAT-ALAT OPTIK.pptx
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
cendy12
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
Vivi
 
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02Wenny Amoy
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
Cahya
 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Eko Supriyadi
 
ALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMAALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMA
Fadila Rahayu
 
alat optik
alat optik alat optik
alat optik
fina fitrilitha
 
Biooptik as
Biooptik asBiooptik as
Biooptik as
Asnani Baru
 
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptxKEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
hanik44
 
Lembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optikLembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optik
Rizky Ulfa
 
Biooptik fisika
Biooptik fisikaBiooptik fisika
Biooptik fisika
Mawardi Rohby
 
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Sulthan Isa
 
alat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.pptalat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.ppt
HawwaZuwanda1
 
Bahan ajar fisika alat optika fisik mata
Bahan ajar fisika alat optika fisik mataBahan ajar fisika alat optika fisik mata
Bahan ajar fisika alat optika fisik mata
eli priyatna laidan
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
ghumaisha
 
Bahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisiBahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisi
eli priyatna laidan
 

Similar to Biooptik.ppt (20)

Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
ALAT-ALAT OPTIK.pptxALAT-ALAT OPTIK.pptx
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
 
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
Fisikaalatoptik 130313015600-phpapp02
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometri
 
ALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMAALAT OPTIK FISIKA SMA
ALAT OPTIK FISIKA SMA
 
alat optik
alat optik alat optik
alat optik
 
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
Cahaya&Alat Optik (FISIKA X)
 
Biooptik as
Biooptik asBiooptik as
Biooptik as
 
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptxKEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG.pptx
 
Lembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optikLembar kerja siswa alat-alat optik
Lembar kerja siswa alat-alat optik
 
Biooptik fisika
Biooptik fisikaBiooptik fisika
Biooptik fisika
 
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
 
alat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.pptalat-alat-optik-revisi.ppt
alat-alat-optik-revisi.ppt
 
Bahan ajar fisika alat optika fisik mata
Bahan ajar fisika alat optika fisik mataBahan ajar fisika alat optika fisik mata
Bahan ajar fisika alat optika fisik mata
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Bahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisiBahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisi
 

Recently uploaded

Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 

Recently uploaded (12)

Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 

Biooptik.ppt

  • 2. Definisi • Bio (makhluk hidup/ zat hidup) dan optik (cahaya atau berkas sinar) • Fokus utama di biooptik adalah terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu mata
  • 3. Klasifikasi • Optika Geometri Mempelajari sifat-sifat perambatan cahaya seperti pemantulan, pembiasan, serta prinsip jalannya sinar-sinar. • Optika Fisik Menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya
  • 4. Analogi Sistem optik mata serupa dengan kamera bahkan lebih mahal oleh karena : • Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar • Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi • Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm • Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1 • Diafragma mata di atur secara otomatis oleh iris • Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak.
  • 5. Sumber Cahaya Masuk by Cornea Melewati Pupi, yang lebarnya diatur ole iris Dibiaskan oleh lensa Jatuh di retina dg bayangan: nyata, terbalik dan diperkecil Sel-sela batang dan sel kerucut meneruskan signal melalui saraf optik Otak membalikan bayangan Objek terlihat sesuai aslinya
  • 7. FOTO RESEPTOR Ada dua tipe fotoreseptor : • Rod Cells : Jumlah sel terbanyak, berfungsi untuk penglihatan peripheral dan saat malam, persepsi terhadap cahaya dan kegelapan, gerakan, tidak sensitif terhadap warna • Cone Cells : Berfungsi untuk penglihatan “straight ahead”, persepsi warna dan ketajaman atau detail.
  • 8. VISUS • Nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil di mana sebuah benda masih dapat dilihat dan dapat dibedakan. • Visus memberi pengertian tentang optik, dan memberi keterangan mengenai baik buruknya fungsi mata secara keseluruhan.
  • 9. Daya Akomodasi Mata • Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut daya akomodasi • Titik terdekat di mana lensa mata memfokuskan suatu bayangan pada retina disebut titik dekat (punctum proksimum (+ 25 cm)
  • 12.
  • 13.
  • 15.
  • 16. • Seseorang yang mempunyai mata normal mengamati suatu benda pada titik jauh, di mana titik jauh mata normal adalah tak berhingga. Panjang fokus lensa mata sama dengan jarak antara kornea dan retina, yakni 2,5 cm, tentukan (a) jarak bayangan, (b) kekuatan lensa.
  • 17. • Sistem kornea-lensa mata berfungsi membiaskan dan memfokuskan berkas cahaya yang masuk ke dalam mata. Jika hanya disebutkan kornea saja maka anggap saja hanya kornea yang membiaskan berkas cahaya. Kornea berperan seperti lensa cembung atau lensa konvergen yang memfokuskan berkas cahaya menuju satu titik. Diketahui : Panjang fokus (f) mata = jarak antara kornea dan retina = +2,5 cm (positif karena termasuk lensa cembung). Jarak benda (s) = tak berhingga Ditanya : jarak bayangan (s’) Jawab : (a) jarak bayangan 1/f = 1/s + 1/s’ Keterangan : f = panjang fokus, s = jarak benda, s’ = jarak bayangan 1/s’ = 1/f – 1/s = 1 / 2,5 – 1 / ~ = 1 / 2,5 – 0 1/s’ = 1 / 2,5 s’ = 2,5 cm = 0,025 meter Jika jarak benda (s) adalah tak berhingga maka jarak bayangan (s’) = panjang fokus (f). • (b) kekuatan alias daya lensa (P) P = 1/f = 1/ 0,025 meter = 40 Dioptri
  • 18. • Seseorang yang mempunyai mata normal mengamati suatu benda pada titik dekat, di mana titik dekat mata normal adalah 25 cm. Jarak bayangan sama dengan jarak antara kornea dan retina, yakni 2,5 cm. Tentukan (a) panjang fokus, (b) kekuatan lensa.
  • 19. • Pembahasan Diketahui : Jarak benda (s) = 25 cm Jarak bayangan (s’) = 2,5 cm (bayangan harus berada di retina agar benda terlihat jelas. Bandingkan dengan pembahasan soal nomor 1) Jawab : (a) panjang fokus (f) 1/f = 1/s + 1/s’ 1/f = 1/ 25 + 1/ 2,5 = 1/25 + 10/25 = 11/25 f = 2,27 cm = 0,0227 meter Jarak fokus bertanda positif karena merupakan lensa cembung atau konvergen. Jarak bayangan lebih besar sedangkan jarak fokus lebih kecil. Perbedaan jarak bayangan dan jarak fokus = jarak antara titik fokus dan titik bayangan = 2,5 cm – 2,27 cm = 0,23 cm. • (b) kekuatan lensa (P) P = 1/f = 1/ 0,0227 = 44 Dioptri • Kesimpulan : Berdasarkan pembahasan soal nomor 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa : – Perbedaan panjang fokus ketika mata mengamati benda pada jarak tak berhingga (titik jauh) dan pada jarak 25 cm (titik dekat) adalah 2,5 cm – 2,27 cm = 0,23 cm = 0,0023 meter. – Perbedaan kekuatan lensa alias daya lensa mata ketika mengamati benda pada jarak tak berhingga (titik jauh) dan pada jarak 25 cm (titik dekat) adalah 44 D – 40 D = 4 Dioptri.