Glaukoma adalah neuropati optik kronik yang ditandai dengan pencekungan diskus optik dan penyempitan lapangan pandang yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti produksi cairan akueus, resistensi aliran, dan tekanan vena episklera. Glaukoma dapat dibedakan menjadi primer, kongenital, dan sekunder berdasarkan etiologinya. Diagnosis gl
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Dokumen tersebut merangkum tentang luka akut, luka kronis, dan luka bakar. Menguraikan tahapan penyembuhan luka serta pengelolaan luka akut dan kronis, termasuk debridement, irigasi, dan penutupan luka. Juga membahas tentang epidemiologi, kedalaman, luas luka bakar, serta resusitasi cairan pada luka bakar besar.
Glaukoma adalah neuropati optik kronik yang ditandai dengan pencekungan diskus optik dan penyempitan lapangan pandang yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular seperti produksi cairan akueus, resistensi aliran, dan tekanan vena episklera. Glaukoma dapat dibedakan menjadi primer, kongenital, dan sekunder berdasarkan etiologinya. Diagnosis gl
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Dokumen tersebut merangkum tentang luka akut, luka kronis, dan luka bakar. Menguraikan tahapan penyembuhan luka serta pengelolaan luka akut dan kronis, termasuk debridement, irigasi, dan penutupan luka. Juga membahas tentang epidemiologi, kedalaman, luas luka bakar, serta resusitasi cairan pada luka bakar besar.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi fisiologi persepsi sensori. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang 5 sistem sensori utama yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan beserta proses kerjanya mulai dari rangsangan masuk, transduksi, konduksi saraf, dan persepsi. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensori."
Paradigma keperawatan mencakup konsep manusia sebagai sistem holistik yang berinteraksi dengan lingkungannya, konsep keperawatan sebagai layanan kesehatan untuk mempromosikan kesehatan, dan konsep lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang mempengaruhi status kesehatan seseorang. Falsafah keperawatan penting sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan perawatan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang dapat berupa positif maupun negatif. Respon konsep diri yang positif adalah aktualisasi diri dengan pengalaman yang sukses, sedangkan yang negatif adalah gangguan identitas dan depersonalisasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Faktor yang mempengaruhi konsep diri antara lain pengalaman masa lalu, tekanan, dan perubahan peran sosial seseorang.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fungsi lima sistem indra utama yaitu penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan. Setiap sistem indra memiliki organ khusus dan reseptor yang dapat mendeteksi rangsangan tertentu dari lingkungan luar."
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
1. Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa stratum yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh.
2. Dermis berisi jaringan ikat, otot, dan saraf yang memberikan sensori dan elastisitas. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai penyangga.
3. Sistem integumen meliputi kulit, rambut, kuku, kelenjar, dan adneksa yang bersama-
Bioakustik adalah ilmu yang mempelajari proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup melalui gelombang bunyi yang dihasilkan getaran molekul dalam medium. Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika intensitasnya terlalu besar.
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematology.
Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, cara pemasangan dan pelepasan kateter. Kateter digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan dari uretra dan terbuat dari bahan seperti karet atau plastik. Ada dua jenis kateter yaitu sementara dan menetap, dengan tujuan antara lain mengeluarkan urine dan mendapatkan sampel urine. Prosedur pemasangan dan pelepasan kateter meliputi sterilisasi
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
Modul ini membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, termasuk definisi, kompartemen cairan tubuh, pengaturan keseimbangan cairan melalui intake dan output cairan, serta mekanisme perpindahan cairan antar kompartemen melalui filtrasi, difusi, osmosis dan transport aktif. Tujuan pembelajaran khusus modul ini adalah memahami konsep tersebut.
Presentasi ini membahas tentang biooptik fisika yang mencakup anatomi dan fisiologi mata, serta penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya. Bagian-bagian mata dijelaskan beserta fungsinya dalam proses penglihatan. Dibahas pula tentang daya akomodasi mata, pembiasan cahaya pada lensa, hubungan antara jarak fokus dengan jarak benda dan bayangan, serta berbagai penyimpangan penglihatan seperti mi
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi fisiologi persepsi sensori. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang 5 sistem sensori utama yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan beserta proses kerjanya mulai dari rangsangan masuk, transduksi, konduksi saraf, dan persepsi. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensori."
Paradigma keperawatan mencakup konsep manusia sebagai sistem holistik yang berinteraksi dengan lingkungannya, konsep keperawatan sebagai layanan kesehatan untuk mempromosikan kesehatan, dan konsep lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang mempengaruhi status kesehatan seseorang. Falsafah keperawatan penting sebagai pedoman bagi perawat dalam memberikan perawatan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang dapat berupa positif maupun negatif. Respon konsep diri yang positif adalah aktualisasi diri dengan pengalaman yang sukses, sedangkan yang negatif adalah gangguan identitas dan depersonalisasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Faktor yang mempengaruhi konsep diri antara lain pengalaman masa lalu, tekanan, dan perubahan peran sosial seseorang.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fungsi lima sistem indra utama yaitu penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan. Setiap sistem indra memiliki organ khusus dan reseptor yang dapat mendeteksi rangsangan tertentu dari lingkungan luar."
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
1. Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa stratum yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh.
2. Dermis berisi jaringan ikat, otot, dan saraf yang memberikan sensori dan elastisitas. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai penyangga.
3. Sistem integumen meliputi kulit, rambut, kuku, kelenjar, dan adneksa yang bersama-
Bioakustik adalah ilmu yang mempelajari proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup melalui gelombang bunyi yang dihasilkan getaran molekul dalam medium. Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika intensitasnya terlalu besar.
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematology.
Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, cara pemasangan dan pelepasan kateter. Kateter digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan dari uretra dan terbuat dari bahan seperti karet atau plastik. Ada dua jenis kateter yaitu sementara dan menetap, dengan tujuan antara lain mengeluarkan urine dan mendapatkan sampel urine. Prosedur pemasangan dan pelepasan kateter meliputi sterilisasi
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian gawat darurat yang terdiri dari pengkajian primer (ABCD) dan sekunder. Pengkajian primer meliputi penilaian terhadap jalan nafas, pernafasan, peredarah darah, tingkat kesadaran dan paparan. Sedangkan pengkajian sekunder meliputi pengukuran vital sign lengkap dan pemberian tindakan kenyamanan.
Modul ini membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, termasuk definisi, kompartemen cairan tubuh, pengaturan keseimbangan cairan melalui intake dan output cairan, serta mekanisme perpindahan cairan antar kompartemen melalui filtrasi, difusi, osmosis dan transport aktif. Tujuan pembelajaran khusus modul ini adalah memahami konsep tersebut.
Presentasi ini membahas tentang biooptik fisika yang mencakup anatomi dan fisiologi mata, serta penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya. Bagian-bagian mata dijelaskan beserta fungsinya dalam proses penglihatan. Dibahas pula tentang daya akomodasi mata, pembiasan cahaya pada lensa, hubungan antara jarak fokus dengan jarak benda dan bayangan, serta berbagai penyimpangan penglihatan seperti mi
Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat optik seperti mata, kacamata, lup, mikroskop, dan teropong. Dijelaskan fungsi bagian-bagian mata dan cacat-cacat penglihatan serta cara mengatasinya dengan kacamata. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja dan rumus perbesaran alat-alat optik seperti lup, mikroskop, dan teropong beserta contoh soalnya.
Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan pembiasan dan pemantulan cahaya, yang dibedakan menjadi alat optik alami seperti mata dan alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong. Dokumen ini menjelaskan bagian-bagian dan cara kerja berbagai alat optik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat cahaya, optik geometrik termasuk lensa dan kesesatannya, serta anatomi dan fungsi mata. Dibahas pula penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya.
Modul ini membahas Optik Geometri yang mencakup pemantulan cahaya pada cermin lengkung, pembiasaan cahaya pada lensa, dan penerapannya pada alat optik seperti kacamata, lup, mikroskop, dan teropong. Modul ini menjelaskan sifat-sifat dan hubungan antar besaran pada cermin lengkung dan lensa serta cara kerja berbagai alat optik tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang alat optik yang meliputi mata, lup, mikroskop, teleskop, dan kamera. Alat-alat tersebut berfungsi untuk memperbesar objek yang ukurannya kecil atau letaknya jauh agar dapat dilihat dengan jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang optika dalam keperawatan, mencakup penjelasan singkat tentang dasar-dasar optika seperti pembiasan cahaya, indeks bias, jenis-jenis lensa dan cermin, serta cacat penglihatan dan teknik koreksinya.
LKS ini membahas tentang optika dan alat-alat optik seperti lup, teropong, dan mikroskop. Terdapat soal-soal untuk menguji pemahaman siswa tentang prinsip kerja dan perhitungan perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh alat-alat tersebut. Juga terdapat praktikum sederhana menggunakan lup untuk mengamati sifat-sifat bayangan.
Alat optik adalah alat bantu penglihatan yang menggunakan lensa dan cahaya. Beberapa alat optik utama adalah mata, kamera, lup, mikroskop, dan teropong, yang semuanya bekerja dengan memfokuskan cahaya menggunakan lensa untuk membentuk bayangan pada permukaan peka cahaya.
Dokumen tersebut merupakan presentasi pembelajaran tentang alat optik mikroskop. Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian mikroskop, rumus perbesaran mikroskop, contoh soal perhitungan perbesaran mikroskop, dan referensi yang digunakan.
2. Definisi
• Bio (makhluk hidup/ zat hidup) dan optik
(cahaya atau berkas sinar)
• Fokus utama di biooptik adalah terkait
dengan indera penglihatan manusia, yaitu
mata
3. Klasifikasi
• Optika Geometri
Mempelajari sifat-sifat perambatan
cahaya seperti pemantulan, pembiasan,
serta prinsip jalannya sinar-sinar.
• Optika Fisik
Menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya
4. Analogi
Sistem optik mata serupa dengan kamera
bahkan lebih mahal oleh karena :
• Mata bisa mengamati objek dengan sudut
yang sangat besar
• Tiap mata mempunyai kelopak mata dan
ada cairan lubrikasi
• Dalam satu detik dapat memfokuskan
objek berjarak 20 cm
• Mata sangat efektif pada intensitas
cahaya 10 : 1
• Diafragma mata di atur secara otomatis
oleh iris
• Bayangan yang terbentuk oleh mata akan
diteruskan ke otak.
5. Sumber
Cahaya
Masuk by
Cornea
Melewati
Pupi, yang
lebarnya
diatur ole
iris
Dibiaskan
oleh lensa
Jatuh di
retina dg
bayangan:
nyata,
terbalik dan
diperkecil
Sel-sela
batang dan
sel kerucut
meneruskan
signal
melalui
saraf optik
Otak
membalikan
bayangan
Objek
terlihat
sesuai
aslinya
7. FOTO RESEPTOR
Ada dua tipe fotoreseptor :
• Rod Cells : Jumlah sel
terbanyak, berfungsi untuk
penglihatan peripheral dan saat
malam, persepsi terhadap
cahaya dan kegelapan, gerakan,
tidak sensitif terhadap warna
• Cone Cells : Berfungsi untuk
penglihatan “straight ahead”,
persepsi warna dan ketajaman
atau detail.
8. VISUS
• Nilai kebalikan sudut
(dalam menit) terkecil di
mana sebuah benda
masih dapat dilihat dan
dapat dibedakan.
• Visus memberi pengertian
tentang optik, dan
memberi keterangan
mengenai baik buruknya
fungsi mata secara
keseluruhan.
9. Daya Akomodasi Mata
• Dalam hal memfokuskan objek
pada retina, lensa mata memegang
peranan penting. Kemampuan
lensa mata untuk memfokuskan
objek disebut daya akomodasi
• Titik terdekat di mana lensa mata
memfokuskan suatu bayangan
pada retina disebut titik dekat
(punctum proksimum (+ 25 cm)
16. • Seseorang yang mempunyai mata
normal mengamati suatu benda pada titik
jauh, di mana titik jauh mata normal
adalah tak berhingga. Panjang fokus lensa
mata sama dengan jarak antara kornea
dan retina, yakni 2,5 cm, tentukan (a) jarak
bayangan, (b) kekuatan lensa.
17. • Sistem kornea-lensa mata berfungsi membiaskan dan memfokuskan berkas cahaya yang masuk
ke dalam mata. Jika hanya disebutkan kornea saja maka anggap saja hanya kornea yang
membiaskan berkas cahaya. Kornea berperan seperti lensa cembung atau lensa konvergen yang
memfokuskan berkas cahaya menuju satu titik.
Diketahui :
Panjang fokus (f) mata = jarak antara kornea dan retina = +2,5 cm (positif karena termasuk lensa
cembung).
Jarak benda (s) = tak berhingga
Ditanya : jarak bayangan (s’)
Jawab :
(a) jarak bayangan
1/f = 1/s + 1/s’
Keterangan : f = panjang fokus, s = jarak benda, s’ = jarak bayangan
1/s’ = 1/f – 1/s = 1 / 2,5 – 1 / ~ = 1 / 2,5 – 0
1/s’ = 1 / 2,5
s’ = 2,5 cm = 0,025 meter
Jika jarak benda (s) adalah tak berhingga maka jarak bayangan (s’) = panjang fokus (f).
• (b) kekuatan alias daya lensa (P)
P = 1/f = 1/ 0,025 meter = 40 Dioptri
18. • Seseorang yang mempunyai mata normal
mengamati suatu benda pada titik dekat,
di mana titik dekat mata normal adalah 25
cm. Jarak bayangan sama dengan jarak
antara kornea dan retina, yakni 2,5 cm.
Tentukan (a) panjang fokus, (b) kekuatan
lensa.
19. • Pembahasan
Diketahui :
Jarak benda (s) = 25 cm
Jarak bayangan (s’) = 2,5 cm (bayangan harus berada di retina agar benda terlihat jelas.
Bandingkan dengan pembahasan soal nomor 1)
Jawab :
(a) panjang fokus (f)
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/ 25 + 1/ 2,5 = 1/25 + 10/25 = 11/25
f = 2,27 cm = 0,0227 meter
Jarak fokus bertanda positif karena merupakan lensa cembung atau konvergen. Jarak bayangan
lebih besar sedangkan jarak fokus lebih kecil. Perbedaan jarak bayangan dan jarak fokus = jarak
antara titik fokus dan titik bayangan = 2,5 cm – 2,27 cm = 0,23 cm.
• (b) kekuatan lensa (P)
P = 1/f = 1/ 0,0227 = 44 Dioptri
• Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan soal nomor 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa :
– Perbedaan panjang fokus ketika mata mengamati benda pada jarak tak berhingga (titik jauh)
dan pada jarak 25 cm (titik dekat) adalah 2,5 cm – 2,27 cm = 0,23 cm = 0,0023 meter.
– Perbedaan kekuatan lensa alias daya lensa mata ketika mengamati benda pada jarak tak
berhingga (titik jauh) dan pada jarak 25 cm (titik dekat) adalah 44 D – 40 D = 4 Dioptri.