Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, cara pemasangan dan pelepasan kateter. Kateter digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan dari uretra dan terbuat dari bahan seperti karet atau plastik. Ada dua jenis kateter yaitu sementara dan menetap, dengan tujuan antara lain mengeluarkan urine dan mendapatkan sampel urine. Prosedur pemasangan dan pelepasan kateter meliputi sterilisasi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMASANGAN NGT , STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN NGT, Cara Pemasangan NGT, Tugas Mata Kuliah Sistem Pencernaan , UNSRIT (Universitas Sariputra Indonesia Tomohon) Fakultas Keperawatan Semester 4
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...aulia rahmah
Pemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan
Oral
Parenteral
Topikal
Inhalasi
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkn pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMASANGAN NGT , STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN NGT, Cara Pemasangan NGT, Tugas Mata Kuliah Sistem Pencernaan , UNSRIT (Universitas Sariputra Indonesia Tomohon) Fakultas Keperawatan Semester 4
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...aulia rahmah
Pemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan
Oral
Parenteral
Topikal
Inhalasi
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkn pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.
Industry Insights - Presented at Salary Benchmark Press Conference (Nov 4, 2015)Karir.com
About Karir.com
What our database is telling us about industries during October 2015: Service, Financial/Banking, Trading, Retail, Manufacturing
Karir.com & Kelly Services Partnership: background, our mission
How career seekers & companies can benefit from the Salary Benchmark feature
User experience
Here is Vermeulens 2015 Q3 market outlook document outlining the trends with construction cost forecasting, procurement and timing decisions for this rising market.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
3. Kateterisasi kandung kemih adalah
dimasukkannya kateter melalui urethra ke
dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air
seni atau urine.
Kateter adalah pipa untuk memasukkan
atau mengeluarkan cairan yang
dimasukkan ke uretra. Kateter terutama
terbuat dari bahan karet atau plastik,
metal.
4.
5. Kateter sementara (straight kateter)
Pemasangan kateter sementara dilakukan dengan
cara kateter lurus yang sekali pakai dimasukkan
sampai mencapai kandung kemih yang bertujuan untuk
mengeluarkan urin. Tindakan ini dapat dilakukan
selama 5 sampai 10 menit.
Keteter menetap (foley kateter)
Kateter menetap digunakan untuk periode waktu
yang lebih lama. Kateter menetap ditempatkan
dalam kandung kemih untuk beberapa minggu
pemakaian sebelum dilakukan pergantian kateter.
6. PEMASANGAN KATETER
Pemasangan kateter urin merupakan tindakan
keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke
dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan
membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai
pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat, 2006).
Pemasangan kateter menggantikan kebiasaan
normal dari pasien untuk berkemih. Penggunaan
kateter intermiten dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan pasien mengalami ketergantungan
dalam berkemih (Craven dan Zweig, 2000).
7. Tujuan Pemasangan Kateter
1.Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi
kandung kemih.
2.Mendapatkan urine untuk specimen
3.Pengkajian residu urine
4.Penatalaksanaan pasien yang di rawat karena trauma
medula spinalis, gangguan neuro muscular, atau
inkompeten kandung kemih, serta pascaoperasi besar.
5.Mengatasi obstruksi aliran urine
6.Mengatasi retensi perkemihan
8.
9. Perinsip dalam pemasangan
kateter urine
a.Pertahankan prinsip sterilisas
b.Tidak boleh memaksakan kateter apabila
terdapat tahanan pada waktu memasuknya.
Oleh karena hal ini dapat menyebabkan
tahanan pada waktu uretra.
c.Pastikan bahwa balon fiksasi berada didalam
kandung kemih.
d.Persiapan alat
e.Prosedur kerja
10.
11.
12. Cara melakukan pelepasan kateter
Definisi
Melepas drainage urine pada pasien yang di
pasang kateter.
Tujuan
Melatih pasien BAK normal tanpa
menggunakan kateter.
Indikasi
Pasien tidak memerlukan kateter menetap
13. Prosedur
1.Meberitahukan tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien.
2.Mendekatkan alat ke dekat pasien.
3.Memasang sampiran atau menutup
jendela.
4.Mencuci tangan
5.Membuka plester
6.Memakai sarung tangan
14. Next,,,
7. Mengeluarkan isi balon kateter dengan
spuit
8. Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk
tarik nafas panjang, kemudian letakkan
kateter pada bengkok.
9. Olesi area preputium(meatus,uretra)
dengan betadin
10. Membereskan alat
11. Melepaskan sarung tangan
12. Dokumentasi
•Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang, kemudian letakkan kateter pada bengkok.
•Olesi area preputium(meatus,uretra) dengan betadin
•Membereskan alat
•Melepaskan sarung tangan
•Dokumentasi
•Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang, kemudian letakkan kateter pada bengkok.
•Olesi area preputium(meatus,uretra) dengan betadin
•Membereskan alat
•Melepaskan sarung tangan
•Dokumentasi
•Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang, kemudian letakkan kateter pada bengkok.
•Olesi area preputium(meatus,uretra) dengan betadin
•Membereskan alat
•Melepaskan sarung tangan
•Dokumentasi
•Menarik kateter dan anjurkan pasien untuk tarik nafas panjang, kemudian letakkan kateter pada bengkok.
•Olesi area preputium(meatus,uretra) dengan betadin
•Membereskan alat
•Melepaskan sarung tangan
•Dokumentasi