SlideShare a Scribd company logo
OLEH
SUDARYANTO, S.ST, M.Fis
ANATOMI TMJ
• TMJ dibentuk oleh os mandibula yang bersendi
dengan os temporalis, dan menyesuaikan dgn gigi
bawah.
• Os mandibula merupakan tulang yang paling besar
dan paling kuat pada wajah.
• TMJ merupakan 2 sendi yang secara anatomis
terpisah satu sama lain (kanan dan kiri) tetapi
secara fungsional merupakan 1 sendi yang sama
dan sendi yang sangat mobile.
• Diantara condylus mandibula dan os temporal
terdapat diskus artikular.
• Diskus artikular memisahkan sendi kedalam 2
bagian yaitu bagian upper dan bagian lower.
• Diskus artikular berbentuk bikonkaf dan fleksible,
tersusun oleh jaringan konektif kolagen yang padat
• Diskus melekat pada sudut lateral dan medial dari
condylus mandibula, yang menghasilkan arah
gerakan anterior dan posterior
• Pada bagian anterior dan posterior diskus
diinnervasi oleh saraf.
• Selama proses penuaan, diskus mjd kurang fleksi-
bel dan tebal pada seluruh strukturnya
• Diskus menjadi sumber terjadinya bunyi klik dan
terjadi berulang-ulang serta bunyi popping, yang
khas terjadi selama gerakan yang tidak tepat atau
selama instabilitas.
• Regio intraartikular terletak pada bagian posterior
diskus artikular, yang umumnya dikenal sebagai
area retrodiskal.
Struktur TMJ
Area retrodiskal
Ligamen-ligamen
• Beberapa ligamen pada TMJ berperan menurun-
kan atau meminimalkan gerakan TMJ yang
berlebihan.
• Ligamen TMJ memanjang dari kapsul sendi
bagian lateral sebagai penebalan kapsul
• Selain itu, terdapat ligamen sphenomandibular dan
ligamen stylomandibular :
– Ligamen sphenomandibular, memanjang dari wing
sphenoid ke mandibula (ligamen internal lateral).
– Ligamen stylomandibular, memanjang dari processus
styloideus ke mandibula.
• Kapsul sendi melekat pada fossa mandibular dan
tuberculum artikular kearah superior serta neck
condylus mandibular kearah inferior.
• Secara khas, kapsul sendi laxity kearah anterior
pada cavitas superior tetapi sangat taut (ketat) pada
cavitas inferior antara caput dan diskus.
Struktur kapsul-ligamen
Otot-otot
• Tiga otot yang bertanggung jawab terhadap penu-
tupan rahang yaitu :
– Otot temporalis
– Otot masseter yang sangat kuat
– Otot pterygoidalis medial
• Beberapa otot kecil yang memberikan kontribusi
terhadap pembukaan rahang adalah :
– Otot pterygoidalis lateral
– Otot geniohyoid
– Otot genioglossus
– Otot digastric bagian anterior
– Otot mylohyoid
• Gerak protrusi disempurnakan melalui kontraksi
otot pterygoidalis lateral dan medial
• Gerak retraksi dihasilkan oleh fungsi otot tempora-
lis serabut posterior.
• Gerak lateral merupakan rangkaian kontraksi yang
berurutan dari otot pterygoidalis medial dan lateral
Otot temporalis
Otot Masseter
Otot pterygoid medial et lateral &
group otot hyoid
Group otot hyoid
BIOMEKANIK
• Selama kinematik opening dari TMJ, condylus
mandibula bergeser dari fossa artikular yang
konkaf, kemudian slide ke depan bersamaan
dengan diskus.
• Condylus mandibula mengalami roll-slide sampai
6-9 mm dalam arah yg berlawanan sehingga mem-
berikan stretch struktur jaringan bagian posterior-
superior.
• Diskus memiliki gerak yang bebas dalam arah
anterior dan posterior tetapi bergerak sangat
sedikit dalam arah medial – lateral.
• Untuk mencapai pembukaan mulut yang
maksimal, rotasi angular harus lebih besar dari-
pada angular swing.
• ROM normal dari pembukaan mulut bergantung
pada usia dan jenis kelamin.
• Gallagher et al menjelaskan bahwa ROM rata-rata
pada laki-laki adalah 41 – 44 mm opening mouth
dengan usia 16 – 65 tahun, pada wanita adalah 39
– 43 mm dengan usia 15 – 65 tahun
• LPP dan CPP pada TMJ masih diperdebatkan.
• Rocabado menjelaskan bahwa CPP rahang adalah
selama pembukaan mulut secara penuh, sedangkan
ahli lainnya menjelaskan CPP adalah bervariasi
pada pembukaan mulut.
• LPP secara umum diduga pada sedikit retraksi
rahang dengan penempatan lidah mendekati garis
atap mulut.
• Gerakan patologi pada rahang dapat menyebabkan
beban atau tension yg berlebihan pada struktur
retrodiskal
• Kerusakan dapat menyebabkan potensial
perpindahan diskus kearah anterior, yang merupa-
kan problem utama dari disfungsi intraartikular
• Ketika diskus gagal menyesuaikan selama gerak
condylus, maka condylus akan mendorong diskus
kearah anterior bawah pada permukaan artikular
temporal selama proses pembukaan mulut.
• Aksi ini akan mengulur lebih jauh jaringan retro-
diskal sampai diskus berbunyi dan lepas dari
condylus sehingga menyebabkan bunyi klik.
Proses Pembukaan Mulut Yang Normal
Proses Pembukaan Mulut Yang Patologi
 Anamnesis
 Inspeksi
 Quick test
 Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
 Pemeriksaan Spesifik/Khusus
 Data medik/kesehatan lain yang mendukung
 Diagnosa Fisioterapi
 Apakah ada nyeri saat membuka atau menutup mulut :
ï‚¡ Jika nyeri saat membuka mulut penuh untuk menggigit makanan
lunak maka biasanya berkaitan dengan problem extraartikular
ï‚¡ Jika nyeri saat membuka mulut penuh untuk menggigit makanan
keras maka biasanya berkaitan dengan problem intraartikular
 Apakah nyeri saat mengunyah :
ï‚¡ Apakah satu sisi atau kedua sisi
ï‚¡ Jika salah satu sisi nyeri berkaitan dengan lesi diskus
 Apakah nyeri saat menggerakkan rahang :
ï‚¡ Berkaitan dengan lesi kapsul atau arthrosis TMJ
 Apakah pasien mengeluh bunyi klik :
ï‚¡ Secara normal condylus TMJ slide ke depan dan kearah tepi diskus
ï‚¡ Bunyi klik sebagai hasil dari gerakan abnormal dari diskus dan
mandibula.
ï‚¡ Apakah bunyi klik pada awal pembukaan mulut atau akhir
penutupan mulut
ï‚¡ Bunyi klik juga dapat disebabkan oleh adhesion
ï‚¡ Inflamasi ligament dalam spine (ligamen longitudinal
posterior/anterior)
 Apakah rahang atau mulut pernah terkunci :
ï‚¡ Penguncian biasanya diawali dengan bunyi klik
ï‚¡ Penyebabnya berkaitan dengan lesi diskus
 Apakah giginya menimbulkan nyeri atau rasa tidak enak
ï‚¡ Berkaitan dengan gigi lepas shg terjadi perubahan pola mengunyah
ï‚¡ Perubahan pola mengunyah dapat menimbulkan stress abnormal
pada TMJ.
 Apakah ada problem pada telinga :
ï‚¡ Gejala hilangnya pendengaran, terasa bunyi dering di telinga, sakit
telinga, pusing dapat disebabkan oleh gangguan didalam telinga,
problem cervical, atau problem TMJ.
 Apakah pasien memiliki
kebiasaan forward head
posture
 Apakah pasien pernah
merasakan headache 
problem TMJ dapat
menimbulkan nyeri
menjalar sampai ke kepala.
 Apakah pasien pernah
berobat ke dokter gigi.
 Nyeri rujukan :
ï‚¡ Nyeri viscera yang terasa pd bagian badan segmen yg
sama, misalnya nyeri jantung = Th1 – 5, nyeri hati/
intestinal = Th6 – 12.
ï‚¡ Sering lokalisasi nyeri tidak jelas.
 Perhatikan face, apakah simetris secara horisontal dan
vertikal serta proporsi normal dari facial :
ï‚¡ Observasi simetrisnya secara horisontal dan vertikal pada alis mata,
mata, hidung, kedua telinga dan tepi mulut.
ï‚¡ Secara horisontal, face dewasa terbagi atas 3 yang menunjukkan
dimensi vertikal normal  terdiri dari hair line, bipupital line, nose
line, chin line
ï‚¡ Untuk mengukur dimensi vertikal digunakan tiga garis yaitu
bipupital line, otic line, occlusive line  secara normal, ke3 garis
tersebut harus paralel satu sama lain.
ï‚¡ Pengukuran cepat untuk dimensi vertikal adalah mengukur jarak dari
tepi lateral mata ke tepi mulut dan jarak dari hidung ke dagu 
secara normal kedua pengukuran tersebut sama.
ï‚¡ Jika pengukuran kedua lebih kecil 1 mm atau lebih daripada
pengukuran pertama maka terdapat gangguan dimensi vertikal 
dapat disebabkan karena hilangnya gigi, bentuk gigi overbite, atau
disfungsi TMJ
 Observasi posisi gigi saat rest, apakah terdapat crossbite,
underbite, atau over bite
ï‚¡ Crossbite adalah gigi-gigi mandibula dalam posisi lateral satu sisi
terhadap gigi-gigi maxilla ; anterior crossbite, gigi seri bgn bawah
dalam posisi ke depan dari gigi seri bgn atas; posterior crossbite,
terjadi abnormal transversal
ï‚¡ Underbite adalah gigi-gigi mandibula terletak di depan terhadap
gigi-gigi maxilla secara unilateral atau bilateral
ï‚¡ Overbite adalah gigi seri anterior dari maxilla terletak di depan
terhadap gigi seri anterior mandibula ; biasanya besar overbite
sekitar 2 – 3 mm shg arkus maxilla sedikit lebih panjang daripada
arkus mandibula
VERTICAL DIMENSION
PENGUKURAN VERTICAL
DIMENSION
QUICK MEASUREMENT
VERTICAL DIMENSION
UNDERBITE, OVERBITE
 Postur memiliki hubungan dengan disfungsi TMJ seperti :
 Forward head posture (C0 – C1)
 Deviasi kepala (C0 – C1 – C2)
ï‚¡ Elevasi shoulder girdle (tension trapezius)
ï‚¡ Forward head dapat mempengaruhi fungsi masticatory
 Depresi – Elevasi TMJ :
ï‚¡ Perhatikan alur gerakan mulut
 Berbentuk C maka terjadi gangguan pada diskus sisi yang
konkaf
 Berbentuk L maka terjadi gangguan pada kapsul sendi
(hipomobile) pada sisi ujung L
 Berbentuk S maka terjadi gangguan pada diskus kedua sisi.
ï‚¡ Perhatikan adanya krepitasi : raba proc. mastoideus TMJ
untuk memastikan adanya krepitasi  gangguan pada
diskus
ï‚¡ Perhatikan adanya keterbatasan gerak
 Tes fungsi (bila diperlukan) :
ï‚¡ Tes mengunyah : perhatikan pola gerak, keluasan gerak,
penggunaan gigi geraham, nyeri dan crepitasi
ï‚¡ Tes menelan : kesulitan kecepatan menelan, perhatikan
gerak tulang hyoid, aktivitas otot-otot supra dan infra
hyoid.
 Fleksi – extensi atlanto-occipital joint
 Rotasi atlanto-axial joint
 Fleksi – extensi, lateral fleksi ka-ki, rotasi ka-ki
lower cervical
 Depresi – Elevasi :
 Alur gerakan mulut  C, L, atau S
 ROM normal : 3 PIP jari II – IV (41 – 44 mm untuk laki2
usia 16 – 65 tahun, 39 – 43 mm untuk wanita usia 15 – 65
tahun)
ï‚¡ Bunyi klik atau krepitasi
 Protrusi – Retrusi :
ï‚¡ Protrusi menghasilkan anterior displacement dari rahang
bawah  jar. retrodiskal tertarik :
 Simetris atau asimetris
 Bunyi klik atau krepitasi
ï‚¡ Retrusi menghasilkan gerakan anterior ke posterior dari
rahang bawah  jar. retrodiskal terkompresi :
 Simetris atau asimetris
 Bunyi klik atau krepitasi
 Lateral Deviasi :
ï‚¡ Gerak medial translasi dan lateral translasi yang
menghasilkan gerakan medial dan lateral dari rahang
bawah terhadap maxilla.
ï‚¡ Perhatikan simetris atau asimetris dan bunyi klik atau
krepitasi
 Depresi  perhatikan :
ï‚¡ Alur gerakan mulut
ï‚¡ ROM pasif
ï‚¡ Nyeri gerak pasif
ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel
ï‚¡ Krepitasi
 Elevasi  perhatikan :
 Pertemuan gigi  simetris/asimetris
ï‚¡ Nyeri gerak pasif
ï‚¡ ROM pasif
ï‚¡ Krepitasi
ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel
PASIF DEPRESI PASIF ELEVASI
 Protrusi :
ï‚¡ Alur gerakan
ï‚¡ Nyeri gerak
ï‚¡ ROM pasif
ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel
ï‚¡ Krepitasi (bunyi klik)
 Retrusi :
ï‚¡ Alur gerakan
ï‚¡ Nyeri gerak
ï‚¡ ROM pasif
ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel
ï‚¡ Krepitasi (bunyi klik)
 Lateral Deviasi :
ï‚¡ Alur gerakan
ï‚¡ Nyeri gerak
ï‚¡ ROM pasif
ï‚¡ Endfeel : normalnya elas-
tic endfeel
ï‚¡ Krepitasi (bunyi klik)
 Depresi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan
otot pterygoidalis lateral, geniohyoid, genioglossus,
digastric bagian anterior, dan mylohyoid.
 Elevasi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan
otot temporalis, masseter yang sangat kuat, ptery-
goidalis medial
 Protrusi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan
otot pterygoidalis lateral dan medial
 Retrusi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan
otot temporalis serabut posterior
 Lateral deviasi : untuk tes inflamasi/spasme/
kekuatan otot pterygoidalis medial dan lateral
ISOMETRIK DEPRESI ISOMETRIK ELEVASI
 Palpasi :
ï‚¡ Tulang mandibula dan maxilla
ï‚¡ Sendi TMJ
ï‚¡ Otot masseter, temporalis, pterygoidalis medial dan
lateral, suprahyoid – infrahyoid.
 Chvostek test ; untuk menentukan patologi pada
nervus cranialis VII (N. facialis) ; caranya dengan
mengetuk kelenjar parotid yang terletak diatas otot
masseter  jika muncul kontraksi twitch otot
facialis maka tes positif
 Tes auskultasi terhadap gerakan TMJ
CHVOSTEK TEST
TES AUSKULTASI TMJ
 Joint Play Movement :
 Caudal traction/glide  tes untuk peregangan kapsul
sendi dan otot masticatory system.
 Ventral glide/translasi  tes untuk kapsul-ligamen
bagian posterior dan intact diskus
 Posterior glide  tes untuk kapsul-ligamen bagian
anterior dan intact diskus
 Medial – lateral translasi  tes untuk kapsul-ligamen
bagian medial sisi ipsilateral dan bagian lateral sisi
kontralateral
CAUDAL VENTRAL GLIDE LATERAL – MEDIAL GLIDE
MEDIAL GLIDE POSTERIOR GLIDE
 Ventrocaudal translasi 
tes untuk struktur kapsul-
sendi bagian posterior-
superior
ï‚¡ Posterior-anterior mobili-
sasi  tes untuk struktur
kapsul-sendi bagian ante-
rior-posterior
 Kompresi test : translasi
mandibula kearah cranial
 Tes sensasi :
ï‚¡ Dermatome zone
 Jaw reflex : Refleks masseter
 X-ray
 Rujukan Dokter Gigi
 Mobilisasi Sendi (gangguan internal sendi) :
ï‚¡ Caudal traction/glide, untuk gangguan diskus dan
internal derangement :
 Dilakukan beberapa kali,
 Mulai pada pembatasan ROM,
 Dapat dilakukan diluar
ï‚¡ Anterior glide/translasi, untuk gangguan internal
derangement :
 Dilakukan beberapa kali,
 Untuk menambah ROM depresi dan protrusi,
 Tekanan pd sisi posterior condylus mandibulae arah anterior
 Mulai pada pembatasan ROM
CAUDAL TRACTION/GLIDE ANTERIOR GLIDE
ï‚¡ Ventrocaudal translasi, untuk gangguan internal derangement :
 Untuk menambah ROM depresi dan protrusi
 Mulai pada pembatasan ROM
 Medial – lateral translasi, untuk gangguan internal
derangement :
 Untuk menambah ROM lateral deviasi
 Mulai pada pembatasan ROM
 Tekanan pd sisi lateral condylus mandibulae arah medial
 Roll – slide mobilisasi  depresi disertai dengan anterior glide
 untuk gangguan diskus
 Myofascial release technique untuk kasus myofascial
pain.
 Transverse friction.
 Terapi Latihan :
ï‚¡ Isometrik exercise
ï‚¡ Isotonik exercise
ï‚¡ Mc.Kenzie Cervical
MEDIAL –LATERAL TRANSLASI ROLL – SLIDE TMJ
MRT PADA MASSETER MRT PADA MEDIAL
PTERYGOIDALIS
MRT SISI LATERAL TMJ
TEKNIK REDUKSI DISKUS
Terapi manual TMJ dalam Fisioterapi

More Related Content

What's hot

Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar Elektroterapi
Yanto Physio
 
Core Stability Exercise
Core Stability ExerciseCore Stability Exercise
Core Stability Exercise
Yanto Physio
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
aditya romadhon
 
PNF cervical
PNF cervicalPNF cervical
PNF cervical
Yanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Yanto Physio
 
PNF tungkai
PNF tungkaiPNF tungkai
PNF tungkai
Yanto Physio
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalPrastuti Waraharini
 
Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
Melda RD
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressive
Student
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturYabniel Lit Jingga
 
Konsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganKonsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulligan
Yanto Physio
 
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
Imron Rosyadi
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi Latihan
Yanto Physio
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
Tri Kusniati
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Seascape Surveys
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
Yanto Physio
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
kristanto djuwahir
 

What's hot (20)

Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar Elektroterapi
 
Core Stability Exercise
Core Stability ExerciseCore Stability Exercise
Core Stability Exercise
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
 
PNF cervical
PNF cervicalPNF cervical
PNF cervical
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
PNF tungkai
PNF tungkaiPNF tungkai
PNF tungkai
 
Manifulasi
ManifulasiManifulasi
Manifulasi
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressive
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Konsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganKonsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulligan
 
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi Latihan
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
 

Similar to Terapi manual TMJ dalam Fisioterapi

608 1355-1-sm
608 1355-1-sm608 1355-1-sm
608 1355-1-sm
DanieAurellia
 
fix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).ppt
fix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).pptfix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).ppt
fix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).ppt
cindyramadhan2
 
2093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-201512162093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-20151216
DanieAurellia
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
pjj_kemenkes
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
Titik Kadarsih
 
Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3Aditya A
 
Makalah torus mandibula
Makalah torus mandibulaMakalah torus mandibula
Makalah torus mandibula
Ferdiana Agustin
 
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalSistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Budionno Abdulloh
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinal
Anna Lestari
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
FaringgaAlHafez2
 
dasar-dasaranatomi-pdf
dasar-dasaranatomi-pdfdasar-dasaranatomi-pdf
dasar-dasaranatomi-pdf
SintiyaAprilianiNurA
 
Dasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomiDasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomi
Charming Raspberry
 
Anatomi 1
Anatomi 1Anatomi 1
Anatomi 1SLIM_FKM
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular jointAmalia Annisa
 
Struktur otot tubuh
Struktur otot tubuhStruktur otot tubuh
Struktur otot tubuh
Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
jokokusnanto2
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
Linda pertiwi
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
kanakalawana
 

Similar to Terapi manual TMJ dalam Fisioterapi (20)

608 1355-1-sm
608 1355-1-sm608 1355-1-sm
608 1355-1-sm
 
fix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).ppt
fix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).pptfix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).ppt
fix ppt GNATO OTOT PENGUNYAHAN presentasi (1).ppt
 
2093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-201512162093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-20151216
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3Bahan ngajar tumbang new harun 3
Bahan ngajar tumbang new harun 3
 
Makalah torus mandibula
Makalah torus mandibulaMakalah torus mandibula
Makalah torus mandibula
 
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faalSistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
Sistem pengunyahan, sistem penelanan, dan faal
 
Embriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinalEmbriologi gastrointestinal
Embriologi gastrointestinal
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
dasar-dasaranatomi-pdf
dasar-dasaranatomi-pdfdasar-dasaranatomi-pdf
dasar-dasaranatomi-pdf
 
Dasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomiDasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomi
 
Anatomi 1
Anatomi 1Anatomi 1
Anatomi 1
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular joint
 
Struktur otot tubuh
Struktur otot tubuhStruktur otot tubuh
Struktur otot tubuh
 
Struktur otot tubuh
Struktur otot tubuhStruktur otot tubuh
Struktur otot tubuh
 
Susunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusiaSusunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusia
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusiaSistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
Sistem rangka pada manusia , menjelaskan bagaimana sistem rangka pada manusia
 

Recently uploaded

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 

Terapi manual TMJ dalam Fisioterapi

  • 2. ANATOMI TMJ • TMJ dibentuk oleh os mandibula yang bersendi dengan os temporalis, dan menyesuaikan dgn gigi bawah. • Os mandibula merupakan tulang yang paling besar dan paling kuat pada wajah. • TMJ merupakan 2 sendi yang secara anatomis terpisah satu sama lain (kanan dan kiri) tetapi secara fungsional merupakan 1 sendi yang sama dan sendi yang sangat mobile.
  • 3. • Diantara condylus mandibula dan os temporal terdapat diskus artikular. • Diskus artikular memisahkan sendi kedalam 2 bagian yaitu bagian upper dan bagian lower. • Diskus artikular berbentuk bikonkaf dan fleksible, tersusun oleh jaringan konektif kolagen yang padat • Diskus melekat pada sudut lateral dan medial dari condylus mandibula, yang menghasilkan arah gerakan anterior dan posterior
  • 4. • Pada bagian anterior dan posterior diskus diinnervasi oleh saraf. • Selama proses penuaan, diskus mjd kurang fleksi- bel dan tebal pada seluruh strukturnya • Diskus menjadi sumber terjadinya bunyi klik dan terjadi berulang-ulang serta bunyi popping, yang khas terjadi selama gerakan yang tidak tepat atau selama instabilitas. • Regio intraartikular terletak pada bagian posterior diskus artikular, yang umumnya dikenal sebagai area retrodiskal.
  • 7. Ligamen-ligamen • Beberapa ligamen pada TMJ berperan menurun- kan atau meminimalkan gerakan TMJ yang berlebihan. • Ligamen TMJ memanjang dari kapsul sendi bagian lateral sebagai penebalan kapsul • Selain itu, terdapat ligamen sphenomandibular dan ligamen stylomandibular :
  • 8. – Ligamen sphenomandibular, memanjang dari wing sphenoid ke mandibula (ligamen internal lateral). – Ligamen stylomandibular, memanjang dari processus styloideus ke mandibula. • Kapsul sendi melekat pada fossa mandibular dan tuberculum artikular kearah superior serta neck condylus mandibular kearah inferior. • Secara khas, kapsul sendi laxity kearah anterior pada cavitas superior tetapi sangat taut (ketat) pada cavitas inferior antara caput dan diskus.
  • 10. Otot-otot • Tiga otot yang bertanggung jawab terhadap penu- tupan rahang yaitu : – Otot temporalis – Otot masseter yang sangat kuat – Otot pterygoidalis medial • Beberapa otot kecil yang memberikan kontribusi terhadap pembukaan rahang adalah : – Otot pterygoidalis lateral – Otot geniohyoid – Otot genioglossus
  • 11. – Otot digastric bagian anterior – Otot mylohyoid • Gerak protrusi disempurnakan melalui kontraksi otot pterygoidalis lateral dan medial • Gerak retraksi dihasilkan oleh fungsi otot tempora- lis serabut posterior. • Gerak lateral merupakan rangkaian kontraksi yang berurutan dari otot pterygoidalis medial dan lateral
  • 14. Otot pterygoid medial et lateral & group otot hyoid
  • 16. BIOMEKANIK • Selama kinematik opening dari TMJ, condylus mandibula bergeser dari fossa artikular yang konkaf, kemudian slide ke depan bersamaan dengan diskus. • Condylus mandibula mengalami roll-slide sampai 6-9 mm dalam arah yg berlawanan sehingga mem- berikan stretch struktur jaringan bagian posterior- superior.
  • 17. • Diskus memiliki gerak yang bebas dalam arah anterior dan posterior tetapi bergerak sangat sedikit dalam arah medial – lateral. • Untuk mencapai pembukaan mulut yang maksimal, rotasi angular harus lebih besar dari- pada angular swing. • ROM normal dari pembukaan mulut bergantung pada usia dan jenis kelamin. • Gallagher et al menjelaskan bahwa ROM rata-rata pada laki-laki adalah 41 – 44 mm opening mouth dengan usia 16 – 65 tahun, pada wanita adalah 39 – 43 mm dengan usia 15 – 65 tahun
  • 18. • LPP dan CPP pada TMJ masih diperdebatkan. • Rocabado menjelaskan bahwa CPP rahang adalah selama pembukaan mulut secara penuh, sedangkan ahli lainnya menjelaskan CPP adalah bervariasi pada pembukaan mulut. • LPP secara umum diduga pada sedikit retraksi rahang dengan penempatan lidah mendekati garis atap mulut. • Gerakan patologi pada rahang dapat menyebabkan beban atau tension yg berlebihan pada struktur retrodiskal
  • 19. • Kerusakan dapat menyebabkan potensial perpindahan diskus kearah anterior, yang merupa- kan problem utama dari disfungsi intraartikular • Ketika diskus gagal menyesuaikan selama gerak condylus, maka condylus akan mendorong diskus kearah anterior bawah pada permukaan artikular temporal selama proses pembukaan mulut. • Aksi ini akan mengulur lebih jauh jaringan retro- diskal sampai diskus berbunyi dan lepas dari condylus sehingga menyebabkan bunyi klik.
  • 20. Proses Pembukaan Mulut Yang Normal
  • 21. Proses Pembukaan Mulut Yang Patologi
  • 22.  Anamnesis  Inspeksi  Quick test  Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar  Pemeriksaan Spesifik/Khusus  Data medik/kesehatan lain yang mendukung  Diagnosa Fisioterapi
  • 23.  Apakah ada nyeri saat membuka atau menutup mulut : ï‚¡ Jika nyeri saat membuka mulut penuh untuk menggigit makanan lunak maka biasanya berkaitan dengan problem extraartikular ï‚¡ Jika nyeri saat membuka mulut penuh untuk menggigit makanan keras maka biasanya berkaitan dengan problem intraartikular  Apakah nyeri saat mengunyah : ï‚¡ Apakah satu sisi atau kedua sisi ï‚¡ Jika salah satu sisi nyeri berkaitan dengan lesi diskus  Apakah nyeri saat menggerakkan rahang : ï‚¡ Berkaitan dengan lesi kapsul atau arthrosis TMJ  Apakah pasien mengeluh bunyi klik : ï‚¡ Secara normal condylus TMJ slide ke depan dan kearah tepi diskus ï‚¡ Bunyi klik sebagai hasil dari gerakan abnormal dari diskus dan mandibula.
  • 24. ï‚¡ Apakah bunyi klik pada awal pembukaan mulut atau akhir penutupan mulut ï‚¡ Bunyi klik juga dapat disebabkan oleh adhesion ï‚¡ Inflamasi ligament dalam spine (ligamen longitudinal posterior/anterior)  Apakah rahang atau mulut pernah terkunci : ï‚¡ Penguncian biasanya diawali dengan bunyi klik ï‚¡ Penyebabnya berkaitan dengan lesi diskus  Apakah giginya menimbulkan nyeri atau rasa tidak enak ï‚¡ Berkaitan dengan gigi lepas shg terjadi perubahan pola mengunyah ï‚¡ Perubahan pola mengunyah dapat menimbulkan stress abnormal pada TMJ.  Apakah ada problem pada telinga : ï‚¡ Gejala hilangnya pendengaran, terasa bunyi dering di telinga, sakit telinga, pusing dapat disebabkan oleh gangguan didalam telinga, problem cervical, atau problem TMJ.
  • 25.  Apakah pasien memiliki kebiasaan forward head posture  Apakah pasien pernah merasakan headache  problem TMJ dapat menimbulkan nyeri menjalar sampai ke kepala.  Apakah pasien pernah berobat ke dokter gigi.
  • 26.  Nyeri rujukan : ï‚¡ Nyeri viscera yang terasa pd bagian badan segmen yg sama, misalnya nyeri jantung = Th1 – 5, nyeri hati/ intestinal = Th6 – 12. ï‚¡ Sering lokalisasi nyeri tidak jelas.
  • 27.  Perhatikan face, apakah simetris secara horisontal dan vertikal serta proporsi normal dari facial : ï‚¡ Observasi simetrisnya secara horisontal dan vertikal pada alis mata, mata, hidung, kedua telinga dan tepi mulut. ï‚¡ Secara horisontal, face dewasa terbagi atas 3 yang menunjukkan dimensi vertikal normal  terdiri dari hair line, bipupital line, nose line, chin line ï‚¡ Untuk mengukur dimensi vertikal digunakan tiga garis yaitu bipupital line, otic line, occlusive line  secara normal, ke3 garis tersebut harus paralel satu sama lain. ï‚¡ Pengukuran cepat untuk dimensi vertikal adalah mengukur jarak dari tepi lateral mata ke tepi mulut dan jarak dari hidung ke dagu  secara normal kedua pengukuran tersebut sama.
  • 28. ï‚¡ Jika pengukuran kedua lebih kecil 1 mm atau lebih daripada pengukuran pertama maka terdapat gangguan dimensi vertikal  dapat disebabkan karena hilangnya gigi, bentuk gigi overbite, atau disfungsi TMJ  Observasi posisi gigi saat rest, apakah terdapat crossbite, underbite, atau over bite ï‚¡ Crossbite adalah gigi-gigi mandibula dalam posisi lateral satu sisi terhadap gigi-gigi maxilla ; anterior crossbite, gigi seri bgn bawah dalam posisi ke depan dari gigi seri bgn atas; posterior crossbite, terjadi abnormal transversal ï‚¡ Underbite adalah gigi-gigi mandibula terletak di depan terhadap gigi-gigi maxilla secara unilateral atau bilateral ï‚¡ Overbite adalah gigi seri anterior dari maxilla terletak di depan terhadap gigi seri anterior mandibula ; biasanya besar overbite sekitar 2 – 3 mm shg arkus maxilla sedikit lebih panjang daripada arkus mandibula
  • 31.  Postur memiliki hubungan dengan disfungsi TMJ seperti : ï‚¡ Forward head posture (C0 – C1) ï‚¡ Deviasi kepala (C0 – C1 – C2) ï‚¡ Elevasi shoulder girdle (tension trapezius) ï‚¡ Forward head dapat mempengaruhi fungsi masticatory
  • 32.  Depresi – Elevasi TMJ : ï‚¡ Perhatikan alur gerakan mulut  Berbentuk C maka terjadi gangguan pada diskus sisi yang konkaf  Berbentuk L maka terjadi gangguan pada kapsul sendi (hipomobile) pada sisi ujung L  Berbentuk S maka terjadi gangguan pada diskus kedua sisi. ï‚¡ Perhatikan adanya krepitasi : raba proc. mastoideus TMJ untuk memastikan adanya krepitasi  gangguan pada diskus ï‚¡ Perhatikan adanya keterbatasan gerak
  • 33.
  • 34.  Tes fungsi (bila diperlukan) : ï‚¡ Tes mengunyah : perhatikan pola gerak, keluasan gerak, penggunaan gigi geraham, nyeri dan crepitasi ï‚¡ Tes menelan : kesulitan kecepatan menelan, perhatikan gerak tulang hyoid, aktivitas otot-otot supra dan infra hyoid.  Fleksi – extensi atlanto-occipital joint  Rotasi atlanto-axial joint  Fleksi – extensi, lateral fleksi ka-ki, rotasi ka-ki lower cervical
  • 35.  Depresi – Elevasi : ï‚¡ Alur gerakan mulut  C, L, atau S ï‚¡ ROM normal : 3 PIP jari II – IV (41 – 44 mm untuk laki2 usia 16 – 65 tahun, 39 – 43 mm untuk wanita usia 15 – 65 tahun) ï‚¡ Bunyi klik atau krepitasi  Protrusi – Retrusi : ï‚¡ Protrusi menghasilkan anterior displacement dari rahang bawah  jar. retrodiskal tertarik :  Simetris atau asimetris  Bunyi klik atau krepitasi
  • 36.
  • 37. ï‚¡ Retrusi menghasilkan gerakan anterior ke posterior dari rahang bawah  jar. retrodiskal terkompresi :  Simetris atau asimetris  Bunyi klik atau krepitasi  Lateral Deviasi : ï‚¡ Gerak medial translasi dan lateral translasi yang menghasilkan gerakan medial dan lateral dari rahang bawah terhadap maxilla. ï‚¡ Perhatikan simetris atau asimetris dan bunyi klik atau krepitasi
  • 38.  Depresi  perhatikan : ï‚¡ Alur gerakan mulut ï‚¡ ROM pasif ï‚¡ Nyeri gerak pasif ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel ï‚¡ Krepitasi  Elevasi  perhatikan : ï‚¡ Pertemuan gigi  simetris/asimetris ï‚¡ Nyeri gerak pasif ï‚¡ ROM pasif ï‚¡ Krepitasi ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel
  • 40.  Protrusi : ï‚¡ Alur gerakan ï‚¡ Nyeri gerak ï‚¡ ROM pasif ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel ï‚¡ Krepitasi (bunyi klik)  Retrusi : ï‚¡ Alur gerakan ï‚¡ Nyeri gerak ï‚¡ ROM pasif ï‚¡ Endfeel : normalnya elastic endfeel ï‚¡ Krepitasi (bunyi klik)
  • 41.
  • 42.  Lateral Deviasi : ï‚¡ Alur gerakan ï‚¡ Nyeri gerak ï‚¡ ROM pasif ï‚¡ Endfeel : normalnya elas- tic endfeel ï‚¡ Krepitasi (bunyi klik)
  • 43.  Depresi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan otot pterygoidalis lateral, geniohyoid, genioglossus, digastric bagian anterior, dan mylohyoid.  Elevasi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan otot temporalis, masseter yang sangat kuat, ptery- goidalis medial  Protrusi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan otot pterygoidalis lateral dan medial  Retrusi : untuk tes inflamasi/spasme/kekuatan otot temporalis serabut posterior  Lateral deviasi : untuk tes inflamasi/spasme/ kekuatan otot pterygoidalis medial dan lateral
  • 45.
  • 46.  Palpasi : ï‚¡ Tulang mandibula dan maxilla ï‚¡ Sendi TMJ ï‚¡ Otot masseter, temporalis, pterygoidalis medial dan lateral, suprahyoid – infrahyoid.  Chvostek test ; untuk menentukan patologi pada nervus cranialis VII (N. facialis) ; caranya dengan mengetuk kelenjar parotid yang terletak diatas otot masseter  jika muncul kontraksi twitch otot facialis maka tes positif  Tes auskultasi terhadap gerakan TMJ
  • 48.  Joint Play Movement : ï‚¡ Caudal traction/glide  tes untuk peregangan kapsul sendi dan otot masticatory system. ï‚¡ Ventral glide/translasi  tes untuk kapsul-ligamen bagian posterior dan intact diskus ï‚¡ Posterior glide  tes untuk kapsul-ligamen bagian anterior dan intact diskus ï‚¡ Medial – lateral translasi  tes untuk kapsul-ligamen bagian medial sisi ipsilateral dan bagian lateral sisi kontralateral
  • 49.
  • 50. CAUDAL VENTRAL GLIDE LATERAL – MEDIAL GLIDE
  • 52. ï‚¡ Ventrocaudal translasi  tes untuk struktur kapsul- sendi bagian posterior- superior ï‚¡ Posterior-anterior mobili- sasi  tes untuk struktur kapsul-sendi bagian ante- rior-posterior  Kompresi test : translasi mandibula kearah cranial
  • 53.  Tes sensasi : ï‚¡ Dermatome zone  Jaw reflex : Refleks masseter
  • 55.  Mobilisasi Sendi (gangguan internal sendi) : ï‚¡ Caudal traction/glide, untuk gangguan diskus dan internal derangement :  Dilakukan beberapa kali,  Mulai pada pembatasan ROM,  Dapat dilakukan diluar ï‚¡ Anterior glide/translasi, untuk gangguan internal derangement :  Dilakukan beberapa kali,  Untuk menambah ROM depresi dan protrusi,  Tekanan pd sisi posterior condylus mandibulae arah anterior  Mulai pada pembatasan ROM
  • 57. ï‚¡ Ventrocaudal translasi, untuk gangguan internal derangement :  Untuk menambah ROM depresi dan protrusi  Mulai pada pembatasan ROM ï‚¡ Medial – lateral translasi, untuk gangguan internal derangement :  Untuk menambah ROM lateral deviasi  Mulai pada pembatasan ROM  Tekanan pd sisi lateral condylus mandibulae arah medial ï‚¡ Roll – slide mobilisasi  depresi disertai dengan anterior glide  untuk gangguan diskus  Myofascial release technique untuk kasus myofascial pain.  Transverse friction.  Terapi Latihan : ï‚¡ Isometrik exercise ï‚¡ Isotonik exercise ï‚¡ Mc.Kenzie Cervical
  • 58. MEDIAL –LATERAL TRANSLASI ROLL – SLIDE TMJ
  • 59. MRT PADA MASSETER MRT PADA MEDIAL PTERYGOIDALIS
  • 60. MRT SISI LATERAL TMJ TEKNIK REDUKSI DISKUS