SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BIOMEKANIK PERAWATAN
ORTODONTI PADA SISTEM
STOMATOGNATI & PRINSIP
BIOMEKANIK ALAT
ORTODONTI
OUTLINE
Definisi Sistem Stomatognati
Biomekanik Perawatan Ortodontik
Teori Pergerakan Gigi
Fase Pergerakan Gigi
Pengaruh Mekanisme Pergerakan Gigi
DEFINISI SISTEM
STOMATOGNATI
• Sistem stomatognati ialah sebuah sistem
yang terdiri dari TMJ, otot pengunyahan,
serta gigi dan struktur pendukungnya.
• Mempunyai fungsi terhadap proses
mastikasi, deglutisi, dan fonasi
• Dikendalikan oleh system saraf pusat
• Selama perawatan ortodonti, harus
memperhatikan system stomatognati agar
perawatan dapat berjalan dengan baik, tidak
menimbulkan trauma, dan tidak relaps
BIOMEKANIK PERAWATAN
ORTODONTIK
Biomekanik pergerakan gigi ialah efek gaya mekanik terhadap gigi
dan respon sel seperti kompresi ligament periodontal, defromasi
tulang dan luka jaringan
Selama pergerakan gigi terjadi perubahan periodonsium (gingiva,
ligament periodontal, sementum dan tulang alveolar) tergantung
dari besar, arah dan durasi gaya ortodontik yang diterapkan &
usia pasien
Aplikasi gaya ortodonti pada gigi menyebabkan resorpsi tulang
alveolar pada daerah kommpresi dan aposisi tulang di daerah
tarikan
Sel yang mempengaruhi pembentukan tulang  osteosit,
osteoblast dan osteoklas
TEORI PERGERAKAN GIGI
Pressure Tension
Theory
- Gaya mekanis membuat gigi
terbagi menjadi daerah tekanan
(periodonsium) dan daerah
tarikan
- Daerah tekanan akan
mengalami resorpsi tulang
- Tekanan pada terapi
ortodonsia tidak boleh lebih daeri
tekanan darah kapiler (20-25g/
cm2 dari permukaan akar)
karena akan menyebabkan
nekrosis jaringan
-Pergerakan gigi karena cairan
dinamis pada ligament
periodontal
- Menciptakan kondisi
hidrodinamik (mekanisme
hidrolik dan shock absorber)
- Aplikasi gaya eksternal pada
gigi menyebabkan terjadinya
pergerakan cairan di dalam
kanalikuli
- Saat cairan kanalikuli
berkurang terjadi apoptosis,
osteosit pada tulang akan
menarik osteoklas sehingga
terjadi resorbsi tulang
Blood Flow Theory
(Fluid Dynamic Theory)
Bone Bending &
Piezoelectric Theory
-Proses piezoelektik
mengakibatkan remodelling yang
disebabkan oleh gaya ortodonti
- Semakin besar piezoelektrik
makan akan semakin mudah
tulang untuk melakukan
rmeodelling
FASE PERGERAKAN GIGI
Initial Phase
• Pergerakan terjadi segera
setelah diberikan gaya
• Berkaitan dengan inflamasi
akut
• Ditandai dengan terjadi
displacement gigi pada celah
ligament periodontal
• Terjadi respon awal
(peningkatan IL-1) yang
nantinya akan mensintesi
growth factor dan
menstimulasi resopsi tulang
• Adanya sedikit atau tidak ada
pergerakan gigi (terjadinya
persiapan microenvironment
ligament periodontal & tulang
untuk remodelling)
• Ditandai dengan hialinisasi
ligament periodontal pada
daerah tekanan
• Pada fase ini tidak terjadi
pergerakan gigi hingga
seluruh sel osteoklas
menghilangkan semua
jaringan nekrotik
Lag Phase
Postlag/ Akselerasi
Phase
• Ditandai dengan terjadinya
proses remodeling dan daerah
tarikan terjadi deposisi (ALP
osteoblastic)
• Apabila terjadi hialinisasi dan
undermining resorptionmakan
pergerakan gigi akan
melambat
MEKANISME PERGERAKAN
GIGI
FAKTOR MEMPENGARUHI
PERGERAKAN GIGI
Gaya Dan Vektor
• Aksi terhadap bidang yang
mengubah status pergerakan
• Direpresentasikan menggunakan
vector serta memiliki efek di tiga
bidang
• Satuan gaya pada ortodontik
(grams)
• Terdapat 3 tipe: Compression,
Tension, Shear force
FAKTOR MEMPENGARUHI
PERGERAKAN GIGI
Center of Resistance
• Pusat resistensi gigi akar tunggal
dengan tulang alveolar normal diukur
1/3 atau ½ dari CEJ ke apeks
• Pusat resistensi gigi akar ganda terletak
diantara akar furkasi (1-2 mm ke arah
furkasi)
• Gaya pergerakan gigi akibat
pemasangan braket tergantung pada
jarak garis aksi gaya dari pusat
hambatan
• Gaya terbagi menjadi 3 :
anteroposterior, transversal dan
vertical
JENIS PERGERAKAN GIGI
Tipping
Rotasi
Torque
Translasi/ Bodily
Vertikal
JENIS PERGERAKAN GIGI
Tipping
• Pergerakan gigi dimana gigi miring ditegakkan dan
sebaliknya untuk mendapatkan oklusi yang harmonis
• Pergerakan sederhana & mudah (dapat dilakukan
dengan orto lepasan)
• Tekanan ortodonti diaplikasikan pada satu titik di
mahkota gigi dan gigi bergerak menjauhi arah tekanan
• Mahkota gigi bergerak searah dengan gaya sedangkan
apeks gigi bergerak arah yang berlawanan
• Gerakan tipping terjadi : ligament periodontal akan
tertekan, pembuluh darah masih vital dan osteoklas
akan terlihat sepanjang permukaan tulang, serta terjadi
resorpsi tulang pada sisi tekan
• dihasilkan ketika suatu gaya diterapkan pada
mahkota gigi
• Mahkota bergerak ke satu arah dan akar
bergerak ke arah yang berlawanan.
• Centero of rotation: diantara center of
resistance dan apeks akar
Uncontrolled Tipping
• pergerakan gigi yang diinginkan jika
dibandingkan dengan uncontrolled tipping
• Mahkota bergerak ke satu arah dan akar terjadi
sedikit atau tidak ada pergerakan ke arah
sebaliknya
• Center of rotation: apeks akar
Controlled Tipping
JENIS PERGERAKAN GIGI
Rotasi
• Merupakan Gerakan perputaran gigi di sekeliling
sumbu Panjang
• Pergerakan rotasi dapat diperoleh dengan
memberikan kekuatan pada satu titik dari mahkota
dan stopper untuk mencegah bergeraknya bagian
mahkota yang lain
• Pergerakan rotasi memiliki resiko relaps lebih besar
(karena serat fiber yang melekatkan gigi ke tulang
hanya mengalami distorsi)
JENIS PERGERAKAN GIGI
Bodily
• Pergerakan translasi menyeluruh sebuah gigi ke
posisi yang baru, semua bagian dari gigi akan
bergerak dengan jumlah yang sama
• Tekanan diaplikasikan apda mahkota yang lebar dan
perlu diperhatikan pergerakan tilting
• Akibat dari pergerakan bodily ialah resorpsi tulang
pada daerah tekanan
JENIS PERGERAKAN GIGI
Torque
• Pergerakan torque adalah pergerakan akar gigi
dengan hanya sedikit pergerakan mahkota
• Pergerakan torque mengakibatkan pada daerah
tekanan akan terjadi resorpsi jaringan dan pada
daerah tarikan akan terjadi aposisi yang
menyebabkan gigi miring disekitar apeks
JENIS PERGERAKAN GIGI
Vertikal
• Ekstrusi (pergerakan gigi keluar alveolar dimana akar
mengikuti mahkota)
• Ekstrusi gigi terjadi tanpa resorpsi
• Pergerakan ekstrusi mengakibatkan tarikan pada
seluruh struktur periodontal
• Intrusi (pergerakan gigi secara vertical ke dalam
alveolus)
• Intrusi gigi menyebabkan resoprsi tulang, terjadi
tekanan pada seluruh struktur periodontal tanpa
adanya daerah tarikan
JENIS KEKUATAN
TEKANAN
Continous Force
• Mempunyai kekuatan yang
hampir sama ketika dipasang
hingga waktu yang cukup lama
• Terjadi pada piranti cekat
• Kekuratan turun sampai nol
setelah beberapa waktu
• Biasanya terjadi pada piranti
lepasan
• Memproduksi undermining
resorption
Interupted Force Intermitten Force
• Kekuatan akan hilang setelah
alat dilepas
• Piranti lepasan, head gear,
elastic serta secara fisiologis
kegiatan stomatognati
• Harus digunakan dalam 12-24
jam agar mendapatkan hasil
yang optimal
TERIMAKASIH
• Balajhi S.I.Orthodontics The Art and Science.3 ed.New Delhi :Arya Medi. Publishing
House.2006:187-219
• Meikle MC.The Tissue,Cellular and Molecular Regulation of Orthodontic Tooth
Movement:100 Years After Carl Sandstedt. European J Orthod 2006;28:221-40
• Okeson,Jeffrey P. 2008. Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion.
St.Louis:ElsevierMosby.
• Proffit WR, FieldsHW, SarverDM. 2007. Contemporary Orthodontics. 4thed. StLouis : Mosby
Elsevier
• Premkumar, Sridhar. 2015. Textbook of Orthodontics. India: Elsevier

More Related Content

Similar to Biomekanik Perawatan Ortodonti pada Sistem Stomatognati

lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19
RSIGM
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Mar Aqma
 
2093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-201512162093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-20151216
DanieAurellia
 

Similar to Biomekanik Perawatan Ortodonti pada Sistem Stomatognati (20)

Presentation THR
Presentation THRPresentation THR
Presentation THR
 
Ridge Augmentation
Ridge AugmentationRidge Augmentation
Ridge Augmentation
 
Direct retainers
Direct retainersDirect retainers
Direct retainers
 
SISTEM GERAK-1.ppt
SISTEM GERAK-1.pptSISTEM GERAK-1.ppt
SISTEM GERAK-1.ppt
 
lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Sendi manusia
Sendi manusiaSendi manusia
Sendi manusia
 
Osteoporosis terhadap-pola-jalan
Osteoporosis terhadap-pola-jalanOsteoporosis terhadap-pola-jalan
Osteoporosis terhadap-pola-jalan
 
occlusal adjustment
occlusal adjustmentocclusal adjustment
occlusal adjustment
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Sistem gerak jadi
Sistem gerak jadiSistem gerak jadi
Sistem gerak jadi
 
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigiindikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
indikasi & kontraindikasi pencabutan gigi
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9
 
2093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-201512162093 1-4127-1-10-20151216
2093 1-4127-1-10-20151216
 
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
10-Article Text-21-2-10-20200930.pdf
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
 

Recently uploaded

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

Biomekanik Perawatan Ortodonti pada Sistem Stomatognati

  • 1. BIOMEKANIK PERAWATAN ORTODONTI PADA SISTEM STOMATOGNATI & PRINSIP BIOMEKANIK ALAT ORTODONTI
  • 2. OUTLINE Definisi Sistem Stomatognati Biomekanik Perawatan Ortodontik Teori Pergerakan Gigi Fase Pergerakan Gigi Pengaruh Mekanisme Pergerakan Gigi
  • 3. DEFINISI SISTEM STOMATOGNATI • Sistem stomatognati ialah sebuah sistem yang terdiri dari TMJ, otot pengunyahan, serta gigi dan struktur pendukungnya. • Mempunyai fungsi terhadap proses mastikasi, deglutisi, dan fonasi • Dikendalikan oleh system saraf pusat • Selama perawatan ortodonti, harus memperhatikan system stomatognati agar perawatan dapat berjalan dengan baik, tidak menimbulkan trauma, dan tidak relaps
  • 4. BIOMEKANIK PERAWATAN ORTODONTIK Biomekanik pergerakan gigi ialah efek gaya mekanik terhadap gigi dan respon sel seperti kompresi ligament periodontal, defromasi tulang dan luka jaringan Selama pergerakan gigi terjadi perubahan periodonsium (gingiva, ligament periodontal, sementum dan tulang alveolar) tergantung dari besar, arah dan durasi gaya ortodontik yang diterapkan & usia pasien Aplikasi gaya ortodonti pada gigi menyebabkan resorpsi tulang alveolar pada daerah kommpresi dan aposisi tulang di daerah tarikan Sel yang mempengaruhi pembentukan tulang  osteosit, osteoblast dan osteoklas
  • 5. TEORI PERGERAKAN GIGI Pressure Tension Theory - Gaya mekanis membuat gigi terbagi menjadi daerah tekanan (periodonsium) dan daerah tarikan - Daerah tekanan akan mengalami resorpsi tulang - Tekanan pada terapi ortodonsia tidak boleh lebih daeri tekanan darah kapiler (20-25g/ cm2 dari permukaan akar) karena akan menyebabkan nekrosis jaringan -Pergerakan gigi karena cairan dinamis pada ligament periodontal - Menciptakan kondisi hidrodinamik (mekanisme hidrolik dan shock absorber) - Aplikasi gaya eksternal pada gigi menyebabkan terjadinya pergerakan cairan di dalam kanalikuli - Saat cairan kanalikuli berkurang terjadi apoptosis, osteosit pada tulang akan menarik osteoklas sehingga terjadi resorbsi tulang Blood Flow Theory (Fluid Dynamic Theory) Bone Bending & Piezoelectric Theory -Proses piezoelektik mengakibatkan remodelling yang disebabkan oleh gaya ortodonti - Semakin besar piezoelektrik makan akan semakin mudah tulang untuk melakukan rmeodelling
  • 6. FASE PERGERAKAN GIGI Initial Phase • Pergerakan terjadi segera setelah diberikan gaya • Berkaitan dengan inflamasi akut • Ditandai dengan terjadi displacement gigi pada celah ligament periodontal • Terjadi respon awal (peningkatan IL-1) yang nantinya akan mensintesi growth factor dan menstimulasi resopsi tulang • Adanya sedikit atau tidak ada pergerakan gigi (terjadinya persiapan microenvironment ligament periodontal & tulang untuk remodelling) • Ditandai dengan hialinisasi ligament periodontal pada daerah tekanan • Pada fase ini tidak terjadi pergerakan gigi hingga seluruh sel osteoklas menghilangkan semua jaringan nekrotik Lag Phase Postlag/ Akselerasi Phase • Ditandai dengan terjadinya proses remodeling dan daerah tarikan terjadi deposisi (ALP osteoblastic) • Apabila terjadi hialinisasi dan undermining resorptionmakan pergerakan gigi akan melambat
  • 8. FAKTOR MEMPENGARUHI PERGERAKAN GIGI Gaya Dan Vektor • Aksi terhadap bidang yang mengubah status pergerakan • Direpresentasikan menggunakan vector serta memiliki efek di tiga bidang • Satuan gaya pada ortodontik (grams) • Terdapat 3 tipe: Compression, Tension, Shear force
  • 9. FAKTOR MEMPENGARUHI PERGERAKAN GIGI Center of Resistance • Pusat resistensi gigi akar tunggal dengan tulang alveolar normal diukur 1/3 atau ½ dari CEJ ke apeks • Pusat resistensi gigi akar ganda terletak diantara akar furkasi (1-2 mm ke arah furkasi) • Gaya pergerakan gigi akibat pemasangan braket tergantung pada jarak garis aksi gaya dari pusat hambatan • Gaya terbagi menjadi 3 : anteroposterior, transversal dan vertical
  • 11. JENIS PERGERAKAN GIGI Tipping • Pergerakan gigi dimana gigi miring ditegakkan dan sebaliknya untuk mendapatkan oklusi yang harmonis • Pergerakan sederhana & mudah (dapat dilakukan dengan orto lepasan) • Tekanan ortodonti diaplikasikan pada satu titik di mahkota gigi dan gigi bergerak menjauhi arah tekanan • Mahkota gigi bergerak searah dengan gaya sedangkan apeks gigi bergerak arah yang berlawanan • Gerakan tipping terjadi : ligament periodontal akan tertekan, pembuluh darah masih vital dan osteoklas akan terlihat sepanjang permukaan tulang, serta terjadi resorpsi tulang pada sisi tekan
  • 12. • dihasilkan ketika suatu gaya diterapkan pada mahkota gigi • Mahkota bergerak ke satu arah dan akar bergerak ke arah yang berlawanan. • Centero of rotation: diantara center of resistance dan apeks akar Uncontrolled Tipping • pergerakan gigi yang diinginkan jika dibandingkan dengan uncontrolled tipping • Mahkota bergerak ke satu arah dan akar terjadi sedikit atau tidak ada pergerakan ke arah sebaliknya • Center of rotation: apeks akar Controlled Tipping
  • 13. JENIS PERGERAKAN GIGI Rotasi • Merupakan Gerakan perputaran gigi di sekeliling sumbu Panjang • Pergerakan rotasi dapat diperoleh dengan memberikan kekuatan pada satu titik dari mahkota dan stopper untuk mencegah bergeraknya bagian mahkota yang lain • Pergerakan rotasi memiliki resiko relaps lebih besar (karena serat fiber yang melekatkan gigi ke tulang hanya mengalami distorsi)
  • 14. JENIS PERGERAKAN GIGI Bodily • Pergerakan translasi menyeluruh sebuah gigi ke posisi yang baru, semua bagian dari gigi akan bergerak dengan jumlah yang sama • Tekanan diaplikasikan apda mahkota yang lebar dan perlu diperhatikan pergerakan tilting • Akibat dari pergerakan bodily ialah resorpsi tulang pada daerah tekanan
  • 15. JENIS PERGERAKAN GIGI Torque • Pergerakan torque adalah pergerakan akar gigi dengan hanya sedikit pergerakan mahkota • Pergerakan torque mengakibatkan pada daerah tekanan akan terjadi resorpsi jaringan dan pada daerah tarikan akan terjadi aposisi yang menyebabkan gigi miring disekitar apeks
  • 16. JENIS PERGERAKAN GIGI Vertikal • Ekstrusi (pergerakan gigi keluar alveolar dimana akar mengikuti mahkota) • Ekstrusi gigi terjadi tanpa resorpsi • Pergerakan ekstrusi mengakibatkan tarikan pada seluruh struktur periodontal • Intrusi (pergerakan gigi secara vertical ke dalam alveolus) • Intrusi gigi menyebabkan resoprsi tulang, terjadi tekanan pada seluruh struktur periodontal tanpa adanya daerah tarikan
  • 17. JENIS KEKUATAN TEKANAN Continous Force • Mempunyai kekuatan yang hampir sama ketika dipasang hingga waktu yang cukup lama • Terjadi pada piranti cekat • Kekuratan turun sampai nol setelah beberapa waktu • Biasanya terjadi pada piranti lepasan • Memproduksi undermining resorption Interupted Force Intermitten Force • Kekuatan akan hilang setelah alat dilepas • Piranti lepasan, head gear, elastic serta secara fisiologis kegiatan stomatognati • Harus digunakan dalam 12-24 jam agar mendapatkan hasil yang optimal
  • 18. TERIMAKASIH • Balajhi S.I.Orthodontics The Art and Science.3 ed.New Delhi :Arya Medi. Publishing House.2006:187-219 • Meikle MC.The Tissue,Cellular and Molecular Regulation of Orthodontic Tooth Movement:100 Years After Carl Sandstedt. European J Orthod 2006;28:221-40 • Okeson,Jeffrey P. 2008. Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion. St.Louis:ElsevierMosby. • Proffit WR, FieldsHW, SarverDM. 2007. Contemporary Orthodontics. 4thed. StLouis : Mosby Elsevier • Premkumar, Sridhar. 2015. Textbook of Orthodontics. India: Elsevier