3. DEFINISI SISTEM
STOMATOGNATI
• Sistem stomatognati ialah sebuah sistem
yang terdiri dari TMJ, otot pengunyahan,
serta gigi dan struktur pendukungnya.
• Mempunyai fungsi terhadap proses
mastikasi, deglutisi, dan fonasi
• Dikendalikan oleh system saraf pusat
• Selama perawatan ortodonti, harus
memperhatikan system stomatognati agar
perawatan dapat berjalan dengan baik, tidak
menimbulkan trauma, dan tidak relaps
4. BIOMEKANIK PERAWATAN
ORTODONTIK
Biomekanik pergerakan gigi ialah efek gaya mekanik terhadap gigi
dan respon sel seperti kompresi ligament periodontal, defromasi
tulang dan luka jaringan
Selama pergerakan gigi terjadi perubahan periodonsium (gingiva,
ligament periodontal, sementum dan tulang alveolar) tergantung
dari besar, arah dan durasi gaya ortodontik yang diterapkan &
usia pasien
Aplikasi gaya ortodonti pada gigi menyebabkan resorpsi tulang
alveolar pada daerah kommpresi dan aposisi tulang di daerah
tarikan
Sel yang mempengaruhi pembentukan tulang osteosit,
osteoblast dan osteoklas
5. TEORI PERGERAKAN GIGI
Pressure Tension
Theory
- Gaya mekanis membuat gigi
terbagi menjadi daerah tekanan
(periodonsium) dan daerah
tarikan
- Daerah tekanan akan
mengalami resorpsi tulang
- Tekanan pada terapi
ortodonsia tidak boleh lebih daeri
tekanan darah kapiler (20-25g/
cm2 dari permukaan akar)
karena akan menyebabkan
nekrosis jaringan
-Pergerakan gigi karena cairan
dinamis pada ligament
periodontal
- Menciptakan kondisi
hidrodinamik (mekanisme
hidrolik dan shock absorber)
- Aplikasi gaya eksternal pada
gigi menyebabkan terjadinya
pergerakan cairan di dalam
kanalikuli
- Saat cairan kanalikuli
berkurang terjadi apoptosis,
osteosit pada tulang akan
menarik osteoklas sehingga
terjadi resorbsi tulang
Blood Flow Theory
(Fluid Dynamic Theory)
Bone Bending &
Piezoelectric Theory
-Proses piezoelektik
mengakibatkan remodelling yang
disebabkan oleh gaya ortodonti
- Semakin besar piezoelektrik
makan akan semakin mudah
tulang untuk melakukan
rmeodelling
6. FASE PERGERAKAN GIGI
Initial Phase
• Pergerakan terjadi segera
setelah diberikan gaya
• Berkaitan dengan inflamasi
akut
• Ditandai dengan terjadi
displacement gigi pada celah
ligament periodontal
• Terjadi respon awal
(peningkatan IL-1) yang
nantinya akan mensintesi
growth factor dan
menstimulasi resopsi tulang
• Adanya sedikit atau tidak ada
pergerakan gigi (terjadinya
persiapan microenvironment
ligament periodontal & tulang
untuk remodelling)
• Ditandai dengan hialinisasi
ligament periodontal pada
daerah tekanan
• Pada fase ini tidak terjadi
pergerakan gigi hingga
seluruh sel osteoklas
menghilangkan semua
jaringan nekrotik
Lag Phase
Postlag/ Akselerasi
Phase
• Ditandai dengan terjadinya
proses remodeling dan daerah
tarikan terjadi deposisi (ALP
osteoblastic)
• Apabila terjadi hialinisasi dan
undermining resorptionmakan
pergerakan gigi akan
melambat
8. FAKTOR MEMPENGARUHI
PERGERAKAN GIGI
Gaya Dan Vektor
• Aksi terhadap bidang yang
mengubah status pergerakan
• Direpresentasikan menggunakan
vector serta memiliki efek di tiga
bidang
• Satuan gaya pada ortodontik
(grams)
• Terdapat 3 tipe: Compression,
Tension, Shear force
9. FAKTOR MEMPENGARUHI
PERGERAKAN GIGI
Center of Resistance
• Pusat resistensi gigi akar tunggal
dengan tulang alveolar normal diukur
1/3 atau ½ dari CEJ ke apeks
• Pusat resistensi gigi akar ganda terletak
diantara akar furkasi (1-2 mm ke arah
furkasi)
• Gaya pergerakan gigi akibat
pemasangan braket tergantung pada
jarak garis aksi gaya dari pusat
hambatan
• Gaya terbagi menjadi 3 :
anteroposterior, transversal dan
vertical
11. JENIS PERGERAKAN GIGI
Tipping
• Pergerakan gigi dimana gigi miring ditegakkan dan
sebaliknya untuk mendapatkan oklusi yang harmonis
• Pergerakan sederhana & mudah (dapat dilakukan
dengan orto lepasan)
• Tekanan ortodonti diaplikasikan pada satu titik di
mahkota gigi dan gigi bergerak menjauhi arah tekanan
• Mahkota gigi bergerak searah dengan gaya sedangkan
apeks gigi bergerak arah yang berlawanan
• Gerakan tipping terjadi : ligament periodontal akan
tertekan, pembuluh darah masih vital dan osteoklas
akan terlihat sepanjang permukaan tulang, serta terjadi
resorpsi tulang pada sisi tekan
12. • dihasilkan ketika suatu gaya diterapkan pada
mahkota gigi
• Mahkota bergerak ke satu arah dan akar
bergerak ke arah yang berlawanan.
• Centero of rotation: diantara center of
resistance dan apeks akar
Uncontrolled Tipping
• pergerakan gigi yang diinginkan jika
dibandingkan dengan uncontrolled tipping
• Mahkota bergerak ke satu arah dan akar terjadi
sedikit atau tidak ada pergerakan ke arah
sebaliknya
• Center of rotation: apeks akar
Controlled Tipping
13. JENIS PERGERAKAN GIGI
Rotasi
• Merupakan Gerakan perputaran gigi di sekeliling
sumbu Panjang
• Pergerakan rotasi dapat diperoleh dengan
memberikan kekuatan pada satu titik dari mahkota
dan stopper untuk mencegah bergeraknya bagian
mahkota yang lain
• Pergerakan rotasi memiliki resiko relaps lebih besar
(karena serat fiber yang melekatkan gigi ke tulang
hanya mengalami distorsi)
14. JENIS PERGERAKAN GIGI
Bodily
• Pergerakan translasi menyeluruh sebuah gigi ke
posisi yang baru, semua bagian dari gigi akan
bergerak dengan jumlah yang sama
• Tekanan diaplikasikan apda mahkota yang lebar dan
perlu diperhatikan pergerakan tilting
• Akibat dari pergerakan bodily ialah resorpsi tulang
pada daerah tekanan
15. JENIS PERGERAKAN GIGI
Torque
• Pergerakan torque adalah pergerakan akar gigi
dengan hanya sedikit pergerakan mahkota
• Pergerakan torque mengakibatkan pada daerah
tekanan akan terjadi resorpsi jaringan dan pada
daerah tarikan akan terjadi aposisi yang
menyebabkan gigi miring disekitar apeks
16. JENIS PERGERAKAN GIGI
Vertikal
• Ekstrusi (pergerakan gigi keluar alveolar dimana akar
mengikuti mahkota)
• Ekstrusi gigi terjadi tanpa resorpsi
• Pergerakan ekstrusi mengakibatkan tarikan pada
seluruh struktur periodontal
• Intrusi (pergerakan gigi secara vertical ke dalam
alveolus)
• Intrusi gigi menyebabkan resoprsi tulang, terjadi
tekanan pada seluruh struktur periodontal tanpa
adanya daerah tarikan
17. JENIS KEKUATAN
TEKANAN
Continous Force
• Mempunyai kekuatan yang
hampir sama ketika dipasang
hingga waktu yang cukup lama
• Terjadi pada piranti cekat
• Kekuratan turun sampai nol
setelah beberapa waktu
• Biasanya terjadi pada piranti
lepasan
• Memproduksi undermining
resorption
Interupted Force Intermitten Force
• Kekuatan akan hilang setelah
alat dilepas
• Piranti lepasan, head gear,
elastic serta secara fisiologis
kegiatan stomatognati
• Harus digunakan dalam 12-24
jam agar mendapatkan hasil
yang optimal
18. TERIMAKASIH
• Balajhi S.I.Orthodontics The Art and Science.3 ed.New Delhi :Arya Medi. Publishing
House.2006:187-219
• Meikle MC.The Tissue,Cellular and Molecular Regulation of Orthodontic Tooth
Movement:100 Years After Carl Sandstedt. European J Orthod 2006;28:221-40
• Okeson,Jeffrey P. 2008. Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion.
St.Louis:ElsevierMosby.
• Proffit WR, FieldsHW, SarverDM. 2007. Contemporary Orthodontics. 4thed. StLouis : Mosby
Elsevier
• Premkumar, Sridhar. 2015. Textbook of Orthodontics. India: Elsevier