SlideShare a Scribd company logo
MIKROBIOLOGI DASAR
PERTUMBUHAN MIKROBA
Riski Primadevi
Aji Sanjaya
Sunaryo .
.
Rofida
PERTUMBUHAN MIKROBA
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang
tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan
pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak,
ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel
satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian
pada organisme yang bersel satu harus dibedakan
pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
(Baskoro, 1994)
Pertumbuhan individu adalah bertambahnya ukuran
tubuh seperti panjang, luas, berat, volume, maupun
kandungan tertentu.
Kuantitas atau ukuran pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur
dari segi pertambahan dimensi satu, misalnya : panjang, diameter,
jari-jari, dan jumlah sel ; segi pertambahan dimensi dua, misalnya :
luas, dan segi pertambahan dimensi tiga, misalnya : volume, berat
segar, berat kering.
Pertumbuhan individu
Bertambahnya kuantitas individu dalam suatu populasi atau
bertambahnya ukuran koloni.
Pertumbuhan koloni
• Pada umumnya bakteri dapat memperbanyak diri dengan pembelahan biner, yaitu
dari satu sel membelah menjadi 2 sel baru, maka pertumbuhan dapat diukur dari
bertambahnya jumlah sel.
• Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna
disebut waktu generasi.
• Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua kali
jumlah/massa sel semula disebut doubling time atau waktu penggandaan.
• Waktu penggandaan tidak sama antara berbagai mikrobia, dari beberapa menit,
beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan pertumbuhannya.
• Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit
waktu.
Fase lag
Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mulamula
akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan di sekitarnya
Fase lag
Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mulamula
akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan di sekitarnya
Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jumlah inokulum
Fase log
Pada fase ini mikroba membelah
dengan cepat dan konstan
mengikuti kurva logaritmik. Pada
fase ini kecepatan pertumbuhan
sangat dipengaruhi oleh medium
tempat tumbuhnya seperti pH dan
kandungan nutrient, juga kondisi
lingkungan termasuk suhu dan
kelembaban udara. Pada fase ini
mikroba membutuhkan energi
lebih banyak dari pada fase
lainnya. Pada fase ini kultur
paling sensitif terhadap keadaan
lingkungan.
Akhir fase log, kecepatan pertumbuhan
populasi menurun dikarenakan
Nutrien di dalam
medium sudah
berkurang
Adanya hasil
metabolisme yang
mungkin beracun
atau dapat
menghambat
pertumbuhan
mikroba
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh
sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih
kecil karena sel tetap membelah meskipun zat zat nutrisi sudah habis.
Karena kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi
yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik.
Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas,
dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia.
Fase stationer
Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami kematian
karena beberapa sebab yaitu:
Fase kematian
1. Nutrien di dalam medium sudah habis.
Kecepatan kematian bergantung pada kondisi nutrien, lingkungan,
dan jenis mikroba.
2. Energi cadangan di dalam sel habis.
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
MIKROBA
Faktor Abiotik yang
Mempengaruhi Mikroba
Faktor-faktor Alam Faktor-faktor Kimia
1. Pengaruh Temperatur
2. Pengaruh Kebasahan
dan Kekeringan
3. Pengaruh Perubahan
Nilai Osmotik
4. Pengaruh Sinar
1. Penggunaan Antiseptik dan
Disinfektan
2. Beberapa Disinfektan dan
Antiseptik
• Logam-logam Berat
• Fenol dan Senvawa-senyawa
Sejenis Fenol (asam karbol)
• Alkohol
• Aldehid
• Yodium
Faktor- faktor biologi
A. Netralisme
B. Komensalisme
C. Sinergisme
D. Mutualisme (Simbiosis)
E. Kompetisi
F. Amensalisme
(Antagonisme)
G. Parasitisme
• Klor dan Senyawa Klor
• Peroksida
• Zat Warna
• Deterjen
• Suifonamida
• Antibiotikadf
Faktor Alam 1. Suhu / Temperatur
2. Pengaruh Kebasahan dan Kekeringan
Mikroba yang tahan kekeringan adalah yang dapat membentuk spora,
konidia atau dapat membentuk kista.
Tanah yang cukup basah baiklah bagi kehidupan bakteri. Banyak bakteri
yang mati jika terkena udara kering.
Meningococcus, yaitu bakteri yang menyebabkan meningitis, itu mati dalam
waktu kurang daripada satu jam, jika digesekkan di atas kaca obyek.
Sebaliknya,spora-spora bakteri dapat bertahan beberapa tahun dalam
keadaan kering.
Pada proses pengeringan, air akan menguap dari protoplasma. Sehingga
kegiatan metabolisme berhenti. Pengeringan dapat juga merusak
protoplasma dan mematikan sel. Tetapi ada mikrobia yang dapat tahan
dalam keadaan kering, misalnya mikrobia yang membentuk spora dan dalam
bentuk kista
•Berdasarkan tekanan osmose yang diperlukan dapat dikelompokkan
menjadi : (1) mikroba osmofil, (2) mikroba halofil, (3) mikroba halodurik,
3. Pengaruh Perubahan Nilai Osmotik
•Tekanan osmosis sebenarnya sangat erat hubungannya dengan
kandungan air.
•Apabila mikroba diletakkan pada larutan hipertonis, maka selnya akan
mengalami plasmolisis, yaitu terkelupasnya membran sitoplasma dari
dinding sel akibat mengkerutnya sitoplasma. Apabila diletakkan pada
larutan hipotonis, maka sel mikroba akan mengalami plasmoptisa, yaitu
pecahnya sel karena cairan masuk ke dalam sel, sel membengkak dan
akhirnya pecah
4. Kadar Ion Hidrogen (pH)
• Mikroorganisme yang alkalifilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada
pH antara 8,4-9,5
•Atas dasar daerah-daerah pH bagi kehidupan mikroorganisme
dibedakan menjadi 3 golongan besar yaitu:
•Mikroorganisme yang asidofilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada
pH antara 2,0-5,0
•Mikroorganisme yang mesofilik (neutrofilik), yaitu jasad yang dapat
tumbuh pada pH antara 5,5-8,0
Pengaruh sinar
Dengan penyinaran pada jarak dekat sekali, bakteri bahkan
dapat mati seketika, sedang pada jarak yang agak jauh
mungkin sekali hanya pembiakannya sajalah yang terganggu.
Spora-spora dan virus lebih dapat bertahan terhadap sinar
ultra-ungu.
Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis,
bahkan setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupannya
Faktor – faktor kimia yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme
C. Depresi dan ketegangan permukaan
Sabun dapat mengurangi ketegangan permukaan oleh karena itu dapat menyebabkan hancurnya
bakteri.
Pada umumnya kerusakan bakteri dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
A. Oksidasi
Zat zat seperti H2O2,Na2BO4 mudah benar melepaskan O2 untuk menimbulkan oksidasi. Klor didalam
air menyebabkan bebasnya O2, sehingga zat ini merupakan desinfektan.
B. Koagulasi atau penggumpalan protein
Zat seperti perak, tembaga dan zat-zat organik seperti fenol, etanol menyebabkan terjadinya
penggumpalan protein. Dan protein yang menggumpal itu telah mengalami denaturasi dan tidak
dapat berfungsi lagi.
Metode-metode untuk Mengukur Pertumbuhan Mikroba
METODE PENERAPAN
Hitungan mikroskopik Perhitungan bakteri dalam susu dan vaksin
Hiitungan cawan Perhitungan bakteri dalam susu,air,makanan,tanah,biakan dll
Membran atau filter molekular Perhitungan bakteri dalam susu,air,makanan,tanah,biakan dll
Pengukuran kekeruhan Uji mikrobiologis, pendugaan hasil panen sel dalam kaldu,
biakan, ata suspensi berair
Penentan nitrogen Penentuan panen sel dari suspensi biakan kental untuk
digunkan pada penelitian mengenai metabolisme
Penentuan berat Penentuan panen sel dari suspensi biakan kental untuk
digunkan pada penelitian mengenai metabolisme
Pengukran aktivitas biokimiawi Uji mikrobiologis
Penghitungan Waktu Generasi
• Dari hasil pembelahan sel secara biner:
• 1 sel menjadi 2 sel
• 2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22 atau 2x2
• 4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2x2x2
• Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi:
• N = N02n
• N: jumlah sel akhir, N0: jumlah sel awal, n: jumlah generasi
• Waktu generasi = t / n ,
• t: waktu pertumbuhan eksponensial, n: jumlah generasi
• Dalam bentuk logaritma, rumus N = N02n menjadi:
log N = log N0+ n log 2
log N – log N0= n log 2
n = log N – log N0 = log N – log N0
log 2 0,301
• Contoh 1:
N = 108 , N0= 5x107 , t = 2
Dengan rumus dalam bentuk logaritma:
n = log 108– log (5x 107) = 8 – 7,6 =1
0,301 0,301
Jadi waktu generasi = t/n = 2/1 = 2 jam
Waktu generasi juga dapat dihitung dari slope garis dalam plot
semilogaritma kurva pertumbuhan eksponensial, yaitu dengan rumus,
slope = 0,301/ waktu generasi. Dari grafik pertumbuhan tersebut
diketahui bahwa slope = 0,15, sehingga juga diperoleh
waktu generasi = 2 jam
Analisis Pertumbuhan Eksponensial
Rumus matematika pertumbuhan menggunakan persamaan diferensial:
dX / dt = μX (1)
X: jumlah sel / komponen sel spesifik (protein)
μ: konstanta kecepatan pertumbuhan rumus yang menggambarkan
aktivitas populasi mikrobia dalam biakan sistem tertutup adalah:
ln X = ln X0+ μ(t) (2)
X0: jumlah sel pada waktu nol, X: jumlah sel pada waktu t, t: waktu
pertumbuhan diamati.
Dalam bentuk antilogaritma menjadi:
X = X0e μt (3)
Untuk memperkirakan kerapatan populasi pada waktu yang akan datang
dengan μ sebagai konstante pertumbuhan yang berlaku. Parameter penting
untuk konstante pertumbuhan populasi secara eksponensial adalah waktu
generasi (waktu penggandaan). Penggandaan populasi terjadi saat X / X0=2,
sehingga rumus (3) menjadi:
2 = e μ (t generasi) (4)
Dalam bentuk logaritma dengan bilangan dasar e:
μ= ln 2 / t generasi = 0,693 / t generasi (5)
Waktu generasi (t generasi) dapat digunakan untuk mengetahui parameter
lain, seperti k ( konstante kecepatan pertumbuhan) sebagai berikut:
k = 1 / t generasi (6)
Untuk biakan sistem tertutup, kombinasi persamaan 5 dan 6 menunjukkan
bahwa 2 konstante kecepatan pertumbuhan μdan k saling berhubungan:
μ= 0,693 k (7)
μdan k, keduanya menggambarkan proses pertumbuhan yang sama dari
peningkatan populasi secara eksponensial. Perbedaan diantaranya
adalah, μmerupakan konstante kecepatan pertumbuhan yang berlaku,
yang digunakan untuk memperkirakan kecepatan pertumbuhan populasi
dari masing-masing aktivitas sel individual dan dapat digunakan untuk
mengetahui dinamika pertumbuhan secara teoritis, sedang k adalah nilai
rata-rata populasi pada periode waktu terbatas, yang menggambarkan
asumsi rata-rata pertumbuhan populasi.
• Contoh perhitungan k
Bilangan dasar yang digunakan untuk kerapatan populasi sel adalah 10,
sehingga persamaan (3) apabila dirubah menjadi bentuk logaritma berdasarkan
bilangan 10 (log 10) dan k disubstitusi dengan μ, rumusnya menjadi:
k = log10Xt– X0
0,301 t
• Contoh 1: X0= 1000 = 103, log10 dari 1000 = 3
Xt= 100.000 = 105, log10 dari 100.000 = 5
t = 4 jam
k = (5-3) / (0,301 x 4) = 2/1,204 = 1,66 generasi / jam
waktu generasi (t generasi) = 0,60 jam = 36 menit
• Contoh 2: X0= 1000 = 103, log10 dari 1000 = 3
Xt= 100.000.000 = 108,log 10dari 100.000.000 = 8
t = 120 jam
k = (8-3) / (0,301 x 120) = 5/36,12 = 0,138 generasi / jam
waktu generasi (t generasi) = 7,2 jam = 430 menit
PERTUMBUHAN
Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik di dalam media diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:
 Bahwa di dalam media harus terkandung semua unsur hara
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroorganisme.
 Bahwa media harus dalam keadaan steril.
MIKROBA
THANK YOU
THANK YOU
THANK YOU

More Related Content

What's hot

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaFransiska Puteri
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin cAnnisa Nurul Chaerani
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Yusuf Ahmad
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Aprizal Tsumaruto
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Dian Khairunnisa
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
srinova uli
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
Ernalia Rosita
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
Abulkhair Abdullah
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Mifta Rahmat
 

What's hot (20)

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 

Similar to MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"

362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
MaherJewirawan
 
Bab 5.pptx
Bab 5.pptxBab 5.pptx
Bab 5.pptx
Farahnadzilatlm04
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Atik Yuli
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)itatriewahyuni
 
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptxPertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptx
WenSyah
 
Modul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikrobaModul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikroba
eddyfrnt2
 
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
LULUDURROTULMAGLA
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
Rubby Putra
 
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptxSEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
JeriskaPertiwi
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
yuliartiramli
 
Pertumbuhan
PertumbuhanPertumbuhan
Pertumbuhan
bahar_saing
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
MettaAlawiyah
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
Srimaria Revi
 

Similar to MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA" (20)

362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
362240259-PERTUMBUHAN-MIKROBA-ppt.pptx
 
Bab 5.pptx
Bab 5.pptxBab 5.pptx
Bab 5.pptx
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)
 
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptxPertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptx
 
Modul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikrobaModul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikroba
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptxSEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
SEJARAH_MIKROBIOLOGI.pptx
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Pertumbuhan
PertumbuhanPertumbuhan
Pertumbuhan
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
PPT MONERA
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 

More from Aji Sanjaya

Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanBiologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Aji Sanjaya
 
BURUNG CAMAR (Laridae sp.)
BURUNG CAMAR (Laridae sp.)BURUNG CAMAR (Laridae sp.)
BURUNG CAMAR (Laridae sp.)
Aji Sanjaya
 
SELADA AIR (Nasturtium officinale)
SELADA AIR (Nasturtium officinale)SELADA AIR (Nasturtium officinale)
SELADA AIR (Nasturtium officinale)
Aji Sanjaya
 
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
Aji Sanjaya
 
COELENTERATA
COELENTERATACOELENTERATA
COELENTERATA
Aji Sanjaya
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
Aji Sanjaya
 
Hak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam Konstitusi
Hak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam KonstitusiHak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam Konstitusi
Hak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam Konstitusi
Aji Sanjaya
 
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananMakalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Aji Sanjaya
 
Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananKelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Aji Sanjaya
 
Benthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIBenthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGI
Aji Sanjaya
 
Japanese Spider Crab
Japanese Spider CrabJapanese Spider Crab
Japanese Spider Crab
Aji Sanjaya
 

More from Aji Sanjaya (11)

Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanBiologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
 
BURUNG CAMAR (Laridae sp.)
BURUNG CAMAR (Laridae sp.)BURUNG CAMAR (Laridae sp.)
BURUNG CAMAR (Laridae sp.)
 
SELADA AIR (Nasturtium officinale)
SELADA AIR (Nasturtium officinale)SELADA AIR (Nasturtium officinale)
SELADA AIR (Nasturtium officinale)
 
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
KLIMATOLOGI DASAR "ATMOSFER"
 
COELENTERATA
COELENTERATACOELENTERATA
COELENTERATA
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
 
Hak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam Konstitusi
Hak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam KonstitusiHak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam Konstitusi
Hak, Kewajiban Dan Perilaku Dalam Konstitusi
 
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananMakalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Makalah Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
 
Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Kelembagaan Pemasaran Komoditi PerikananKelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
Kelembagaan Pemasaran Komoditi Perikanan
 
Benthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIBenthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGI
 
Japanese Spider Crab
Japanese Spider CrabJapanese Spider Crab
Japanese Spider Crab
 

Recently uploaded

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 

Recently uploaded (10)

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 

MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"

  • 1. MIKROBIOLOGI DASAR PERTUMBUHAN MIKROBA Riski Primadevi Aji Sanjaya Sunaryo . . Rofida
  • 2.
  • 3. PERTUMBUHAN MIKROBA Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel. (Baskoro, 1994)
  • 4.
  • 5. Pertumbuhan individu adalah bertambahnya ukuran tubuh seperti panjang, luas, berat, volume, maupun kandungan tertentu. Kuantitas atau ukuran pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dari segi pertambahan dimensi satu, misalnya : panjang, diameter, jari-jari, dan jumlah sel ; segi pertambahan dimensi dua, misalnya : luas, dan segi pertambahan dimensi tiga, misalnya : volume, berat segar, berat kering. Pertumbuhan individu
  • 6. Bertambahnya kuantitas individu dalam suatu populasi atau bertambahnya ukuran koloni. Pertumbuhan koloni • Pada umumnya bakteri dapat memperbanyak diri dengan pembelahan biner, yaitu dari satu sel membelah menjadi 2 sel baru, maka pertumbuhan dapat diukur dari bertambahnya jumlah sel. • Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna disebut waktu generasi. • Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua kali jumlah/massa sel semula disebut doubling time atau waktu penggandaan. • Waktu penggandaan tidak sama antara berbagai mikrobia, dari beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan pertumbuhannya. • Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.
  • 7.
  • 8. Fase lag Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mulamula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya Fase lag Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mulamula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya Medium dan lingkungan pertumbuhan Jumlah inokulum
  • 9. Fase log Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrient, juga kondisi lingkungan termasuk suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan energi lebih banyak dari pada fase lainnya. Pada fase ini kultur paling sensitif terhadap keadaan lingkungan. Akhir fase log, kecepatan pertumbuhan populasi menurun dikarenakan Nutrien di dalam medium sudah berkurang Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat menghambat pertumbuhan mikroba
  • 10. Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat zat nutrisi sudah habis. Karena kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia. Fase stationer
  • 11. Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami kematian karena beberapa sebab yaitu: Fase kematian 1. Nutrien di dalam medium sudah habis. Kecepatan kematian bergantung pada kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis mikroba. 2. Energi cadangan di dalam sel habis.
  • 12.
  • 13. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MIKROBA Faktor Abiotik yang Mempengaruhi Mikroba Faktor-faktor Alam Faktor-faktor Kimia 1. Pengaruh Temperatur 2. Pengaruh Kebasahan dan Kekeringan 3. Pengaruh Perubahan Nilai Osmotik 4. Pengaruh Sinar 1. Penggunaan Antiseptik dan Disinfektan 2. Beberapa Disinfektan dan Antiseptik • Logam-logam Berat • Fenol dan Senvawa-senyawa Sejenis Fenol (asam karbol) • Alkohol • Aldehid • Yodium Faktor- faktor biologi A. Netralisme B. Komensalisme C. Sinergisme D. Mutualisme (Simbiosis) E. Kompetisi F. Amensalisme (Antagonisme) G. Parasitisme • Klor dan Senyawa Klor • Peroksida • Zat Warna • Deterjen • Suifonamida • Antibiotikadf
  • 14. Faktor Alam 1. Suhu / Temperatur
  • 15.
  • 16. 2. Pengaruh Kebasahan dan Kekeringan Mikroba yang tahan kekeringan adalah yang dapat membentuk spora, konidia atau dapat membentuk kista. Tanah yang cukup basah baiklah bagi kehidupan bakteri. Banyak bakteri yang mati jika terkena udara kering. Meningococcus, yaitu bakteri yang menyebabkan meningitis, itu mati dalam waktu kurang daripada satu jam, jika digesekkan di atas kaca obyek. Sebaliknya,spora-spora bakteri dapat bertahan beberapa tahun dalam keadaan kering. Pada proses pengeringan, air akan menguap dari protoplasma. Sehingga kegiatan metabolisme berhenti. Pengeringan dapat juga merusak protoplasma dan mematikan sel. Tetapi ada mikrobia yang dapat tahan dalam keadaan kering, misalnya mikrobia yang membentuk spora dan dalam bentuk kista
  • 17. •Berdasarkan tekanan osmose yang diperlukan dapat dikelompokkan menjadi : (1) mikroba osmofil, (2) mikroba halofil, (3) mikroba halodurik, 3. Pengaruh Perubahan Nilai Osmotik •Tekanan osmosis sebenarnya sangat erat hubungannya dengan kandungan air. •Apabila mikroba diletakkan pada larutan hipertonis, maka selnya akan mengalami plasmolisis, yaitu terkelupasnya membran sitoplasma dari dinding sel akibat mengkerutnya sitoplasma. Apabila diletakkan pada larutan hipotonis, maka sel mikroba akan mengalami plasmoptisa, yaitu pecahnya sel karena cairan masuk ke dalam sel, sel membengkak dan akhirnya pecah
  • 18. 4. Kadar Ion Hidrogen (pH) • Mikroorganisme yang alkalifilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 8,4-9,5 •Atas dasar daerah-daerah pH bagi kehidupan mikroorganisme dibedakan menjadi 3 golongan besar yaitu: •Mikroorganisme yang asidofilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0 •Mikroorganisme yang mesofilik (neutrofilik), yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 5,5-8,0
  • 19.
  • 20. Pengaruh sinar Dengan penyinaran pada jarak dekat sekali, bakteri bahkan dapat mati seketika, sedang pada jarak yang agak jauh mungkin sekali hanya pembiakannya sajalah yang terganggu. Spora-spora dan virus lebih dapat bertahan terhadap sinar ultra-ungu. Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis, bahkan setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupannya
  • 21. Faktor – faktor kimia yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme C. Depresi dan ketegangan permukaan Sabun dapat mengurangi ketegangan permukaan oleh karena itu dapat menyebabkan hancurnya bakteri. Pada umumnya kerusakan bakteri dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu : A. Oksidasi Zat zat seperti H2O2,Na2BO4 mudah benar melepaskan O2 untuk menimbulkan oksidasi. Klor didalam air menyebabkan bebasnya O2, sehingga zat ini merupakan desinfektan. B. Koagulasi atau penggumpalan protein Zat seperti perak, tembaga dan zat-zat organik seperti fenol, etanol menyebabkan terjadinya penggumpalan protein. Dan protein yang menggumpal itu telah mengalami denaturasi dan tidak dapat berfungsi lagi.
  • 22. Metode-metode untuk Mengukur Pertumbuhan Mikroba METODE PENERAPAN Hitungan mikroskopik Perhitungan bakteri dalam susu dan vaksin Hiitungan cawan Perhitungan bakteri dalam susu,air,makanan,tanah,biakan dll Membran atau filter molekular Perhitungan bakteri dalam susu,air,makanan,tanah,biakan dll Pengukuran kekeruhan Uji mikrobiologis, pendugaan hasil panen sel dalam kaldu, biakan, ata suspensi berair Penentan nitrogen Penentuan panen sel dari suspensi biakan kental untuk digunkan pada penelitian mengenai metabolisme Penentuan berat Penentuan panen sel dari suspensi biakan kental untuk digunkan pada penelitian mengenai metabolisme Pengukran aktivitas biokimiawi Uji mikrobiologis
  • 23. Penghitungan Waktu Generasi • Dari hasil pembelahan sel secara biner: • 1 sel menjadi 2 sel • 2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22 atau 2x2 • 4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2x2x2 • Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi: • N = N02n • N: jumlah sel akhir, N0: jumlah sel awal, n: jumlah generasi • Waktu generasi = t / n , • t: waktu pertumbuhan eksponensial, n: jumlah generasi
  • 24. • Dalam bentuk logaritma, rumus N = N02n menjadi: log N = log N0+ n log 2 log N – log N0= n log 2 n = log N – log N0 = log N – log N0 log 2 0,301
  • 25. • Contoh 1: N = 108 , N0= 5x107 , t = 2 Dengan rumus dalam bentuk logaritma: n = log 108– log (5x 107) = 8 – 7,6 =1 0,301 0,301 Jadi waktu generasi = t/n = 2/1 = 2 jam Waktu generasi juga dapat dihitung dari slope garis dalam plot semilogaritma kurva pertumbuhan eksponensial, yaitu dengan rumus, slope = 0,301/ waktu generasi. Dari grafik pertumbuhan tersebut diketahui bahwa slope = 0,15, sehingga juga diperoleh waktu generasi = 2 jam
  • 26. Analisis Pertumbuhan Eksponensial Rumus matematika pertumbuhan menggunakan persamaan diferensial: dX / dt = μX (1) X: jumlah sel / komponen sel spesifik (protein) μ: konstanta kecepatan pertumbuhan rumus yang menggambarkan aktivitas populasi mikrobia dalam biakan sistem tertutup adalah: ln X = ln X0+ μ(t) (2) X0: jumlah sel pada waktu nol, X: jumlah sel pada waktu t, t: waktu pertumbuhan diamati. Dalam bentuk antilogaritma menjadi: X = X0e μt (3)
  • 27. Untuk memperkirakan kerapatan populasi pada waktu yang akan datang dengan μ sebagai konstante pertumbuhan yang berlaku. Parameter penting untuk konstante pertumbuhan populasi secara eksponensial adalah waktu generasi (waktu penggandaan). Penggandaan populasi terjadi saat X / X0=2, sehingga rumus (3) menjadi: 2 = e μ (t generasi) (4) Dalam bentuk logaritma dengan bilangan dasar e: μ= ln 2 / t generasi = 0,693 / t generasi (5) Waktu generasi (t generasi) dapat digunakan untuk mengetahui parameter lain, seperti k ( konstante kecepatan pertumbuhan) sebagai berikut: k = 1 / t generasi (6) Untuk biakan sistem tertutup, kombinasi persamaan 5 dan 6 menunjukkan bahwa 2 konstante kecepatan pertumbuhan μdan k saling berhubungan: μ= 0,693 k (7)
  • 28. μdan k, keduanya menggambarkan proses pertumbuhan yang sama dari peningkatan populasi secara eksponensial. Perbedaan diantaranya adalah, μmerupakan konstante kecepatan pertumbuhan yang berlaku, yang digunakan untuk memperkirakan kecepatan pertumbuhan populasi dari masing-masing aktivitas sel individual dan dapat digunakan untuk mengetahui dinamika pertumbuhan secara teoritis, sedang k adalah nilai rata-rata populasi pada periode waktu terbatas, yang menggambarkan asumsi rata-rata pertumbuhan populasi.
  • 29. • Contoh perhitungan k Bilangan dasar yang digunakan untuk kerapatan populasi sel adalah 10, sehingga persamaan (3) apabila dirubah menjadi bentuk logaritma berdasarkan bilangan 10 (log 10) dan k disubstitusi dengan μ, rumusnya menjadi: k = log10Xt– X0 0,301 t • Contoh 1: X0= 1000 = 103, log10 dari 1000 = 3 Xt= 100.000 = 105, log10 dari 100.000 = 5 t = 4 jam k = (5-3) / (0,301 x 4) = 2/1,204 = 1,66 generasi / jam waktu generasi (t generasi) = 0,60 jam = 36 menit • Contoh 2: X0= 1000 = 103, log10 dari 1000 = 3 Xt= 100.000.000 = 108,log 10dari 100.000.000 = 8 t = 120 jam k = (8-3) / (0,301 x 120) = 5/36,12 = 0,138 generasi / jam waktu generasi (t generasi) = 7,2 jam = 430 menit
  • 30. PERTUMBUHAN Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:  Bahwa di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.  Bahwa media harus dalam keadaan steril. MIKROBA