kelompok 2
Fredika aulia kimas
Axcellia theresa
Denia tamara v
Eka ananda laksana p
Nara safitri
Nathasya Kareen z
Sarah rahmadiani
Siti khalimatus s
Sekar anastry p
Winda
Neysha romantika
- 1 Juni 1945, dibentuk panitia kecil dari BPUPKI yang terdiri dari 9orang yaitu Panitia Sembilan guna mensistematikan gagasan dasar negara yang sebelumnya diproklamirkan
- Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila
- 22 juni 1945 Panitia 9 menghasilkan rumusan dasar Negara yang dikenal dengan nama “piagam Jakarta atau Jakarta Charter”
-tokoh panitia 9
Ir. Soekarno (ketua)
Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
Mr. Mohammad Yamin (anggota)
KH. Wahid Hasjim (anggota)
Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
H. Agus Salim (anggota)
Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
Hal yang dibahas dan diubah dalam sidang tanggal 18 Agustus 1945, salah satunya yaitu
PPKI mengesahkan Pancasila didalam badan UUD 1945 yang diambil dari piagam charter dengan perubahan pada bunyi sila pertama yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
KENAPA DIUBAH? Untuk menjaga persatuan dan kesatuan,
karena tentunya akan ada keberatan oleh pihak lain yang tidak beragama Islam.
Pancasila diambil dari alinea ke-4 piagam Jakarta yang diubah pada sila pertamanya,
Yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
kelompok 2
Fredika aulia kimas
Axcellia theresa
Denia tamara v
Eka ananda laksana p
Nara safitri
Nathasya Kareen z
Sarah rahmadiani
Siti khalimatus s
Sekar anastry p
Winda
Neysha romantika
- 1 Juni 1945, dibentuk panitia kecil dari BPUPKI yang terdiri dari 9orang yaitu Panitia Sembilan guna mensistematikan gagasan dasar negara yang sebelumnya diproklamirkan
- Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila
- 22 juni 1945 Panitia 9 menghasilkan rumusan dasar Negara yang dikenal dengan nama “piagam Jakarta atau Jakarta Charter”
-tokoh panitia 9
Ir. Soekarno (ketua)
Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
Mr. Mohammad Yamin (anggota)
KH. Wahid Hasjim (anggota)
Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
H. Agus Salim (anggota)
Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
Hal yang dibahas dan diubah dalam sidang tanggal 18 Agustus 1945, salah satunya yaitu
PPKI mengesahkan Pancasila didalam badan UUD 1945 yang diambil dari piagam charter dengan perubahan pada bunyi sila pertama yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
KENAPA DIUBAH? Untuk menjaga persatuan dan kesatuan,
karena tentunya akan ada keberatan oleh pihak lain yang tidak beragama Islam.
Pancasila diambil dari alinea ke-4 piagam Jakarta yang diubah pada sila pertamanya,
Yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti menjadi "ketuhanan yang maha esa“.
Bahan Ajar Pendidikan Pancasila di Perguruan TinggiSutrisno Kusuma
Pendidikan Pancasila merupakan Mata Kuliah Wajib Umum di Perguruan Tinggi. Mata Kuliah ini diberikan dalam rangka membekali mahasiswa menjadi insan cendekia yang Pancasilais melalui kajian akademik, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.
2. 1. Memahami sejarah dan semangat komitmen
para pendiri Negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
2. Menyaji hasil telaah sejarah dan semangat
komitmen para pendiri Negara dalam
merumuskan dan menetapkan Pancasila
sebagai Dasar Negara
3. Hal-hal yang dipelajari, yaitu:
Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Semangat dan Komitmen Kebangsaan para
Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila
5. Bagaimana perasaanmu setelah menyanyikan lagu
tersebut?
Apakah timbul semangatmu untuk mencintai Pancasila
sebagai dasar negara?
Apa nilai dan semangat yang termuat dalam lagu
tersebut ?
6. Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
12. Pembentukan BPUPKI berawal ketika Jepang
terdesak oleh pasukan sekutu pada perang Dunia 2.
Pertempuran antara Jepang dan Sekutu semakin
sengit.
Pada 1944, kedudukan Jepang semakin terdesak.
Posisi jepang pada perang Pasifik semakin
terancam, bahkan Sekutu telah berhasil merebut
beberapa wilayah jepang seperti Irian Timur,
Kepulauan Solomon dan Marshall.
13. Latar Belakang di Bentuknya
BPUPKI
Pemerintah Jepang berusaha nutuk menarik
simpati dan dukungan bangsa indonesia untuk
ikut membantu Jepang melawan Sekutu yaitu
dengan cara memberikan janji kemerdekaan.
Untuk merealisasikan janji tersebut, dalam
sidang Parlemen Jepang perdana Mentri Kunaiki
Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada
Indoensia (Deklarasi Koiso).
14. Latar Belakang di Bentuknya
BPUPKI
Termuat dalam MAKLUMAT GUNSEIKAN
(Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer
Jepang di seluruh Jawa dan Madura) No 23
tanggal 29 Mei 1945 kedudukan Facisme
(kekuasaan) Jepang yang sudah terancam.
1. Jepang ingin mempertahankan sisa-sisa
kekuatannya dengan cara memikat hati
rakyat Indonesia
2. Melaksanakan politik kolonialnya
15. Berdirinya BPUPKI
Pada 1 Maret 1945, Jendral Kumakichi Harada
mengumumkan pembentukan Badan Penyeledik
Usaha-Usaha Kemerdekaan INDONESIA
(BPUPKI atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai).
16. BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai)
Tugas: Mempelajari & menyelidiki hal-hal yang
berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi,
tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan
dalam usaha pembentukan Indonesia merdeka
Ketua : KRT Radjiman Wedyodiningrat
Wakil Ketua
I. Raden Pandji Soeroso
II. Ichibangase Yosio
Jumlah anggota 69 orang (62 orang Indonesia & 7
orang Jepang)
19. Sidang BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai)
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak 2x sidang
resmi & 1x sidang tidak resmi.
Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung “Chuo
Sangi In”, (kini dikenal dengan sebutan Gedung
Pancasila), di Jalan Pejambon 6 Jakarta.
Sidang I: tgl 29 Mei -1 Juni 1945, membahas
tentang Dasar Negara.
Sidang II: tgl 10-17 Juli 1945 membahas
Rancangan UUD.
20. Sidang BPUPKI 1
Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang
mengajukan pendapatnya tentang dasar
Negara, yaitu:
Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)
Prof. Dr. Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
21. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang
menurut beliau dapat diperas menjadi Trisila (Tiga Sila):
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan dan Kebudayaan
22. Menurut Soekarno, Trisila bisa diperas kembali
menjadi Ekasila yaitu sila gotong royong.
Selanjutnya lima asas tersebut kini dikenal dengan
istilah Pancasila, namun konsep bersikap kesatuan
tersebut pada akhirnya disetujui dengan urutan serta
redaksi yang sedikit berbeda.
Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara
peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan
Islam dalam Indonesia yang baru.
23. Aktivitas 1 (Uji Kompetensi 1)
Setelah kalian mencari informasi dengan
membaca wacana materi di atas dan sumber
belajar lain, tulislah apa yang sudah kalian ketahui
tentang BPUPKI, seperti:
1. Pembentukan BPUPKI
2. Keanggotaan BPUPKI
3. Tugas BPUPKI
4. Sidang BPUPKI
Kalian dapat menambahkan semua informasi
yang diperoleh dari berbagai sumber tentang
BPUPKI.
24. Pembentukan PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI
dibubarkan oleh Jepang. Sebagai gantinya
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).
25. ANGGOTA PPKI
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
3. Prof. Mr. Dr. Soepomo (anggota)
4. KRT Radjiman Wedyodiningrat
(anggota)
5. R. P. Soeroso (anggota)
6. Soetardjo Kartohadikoesoemo
(anggota)
7. Kiai Abdoel Wachid Hasjim (anggota)
8. Ki Bagus Hadikusumo (anggota)
9. Otto Iskandardinata (anggota)
10. Abdoel Kadir (anggota)
11. Pangeran Soerjohamidjojo (anggota)
12. Pangeran Poerbojo (anggota)
13. Dr. Mohammad Amir (anggota)
14. Mr. Abdul Maghfar (anggota)
15. Teuku Mohammad Hasan
16. Dr. GSSJ Ratulangi (anggota)
17. Andi Pangerang (anggota)
18. A.A. Hamidhan (anggota)
19. I Goesti Ketoet Poedja (anggota)
20. Mr. Johannes Latuharhary (anggota)
21. Drs. Yap Tjwan Bing (anggota)
22. Achmad Soebardjo (Penasihat)
23. Sajoeti Melik (anggota)
24. Ki Hadjar Dewantara (anggota)
25. R.A.A. Wiranatakoesoema (anggota)
26. Kasman Singodimedjo (anggota)
27. Iwa Koesoemasoemantri (anggota)
26. Nah, coba isikan pada kolom
berikut perbedaan antara BPUPKI
dan PPKI…. ^-^
No Pernyataan BPUPKI PPKI
1. Waktu Pembentukan
2. Suasana Pembentukan
3. Jumlah Anggota
4. Susunan Organisasi
5. Tugas
6. Waktu Persidangan
7. Hasil Sidang
27. Penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara
Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
menetapkan 3 (tiga) hal:
1. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir
Soekarno dan Moh Hatta.
3. Membentuk sebuah Komite Nasional, untuk
membantu Presiden.
28. Dalam Sidang PPKI tersebut, Moh. Hatta
menyatakan, bahwa masyarakat Indonesia Timur
mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dalam
Piagam Jakarta, yaitu “... dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
...”.
Usulan tersebut disampaikan sebagai masukan
sebelum sidang yang disampaikan oleh seorang opsir
Jepang yang bertugas di Indonesia Timur, yang
bernama Nishijama. Dengan jiwa kebangsaan, para
pendiri negara menyepakati perubahan Piagam
Jakarta. Dengan demikian, sila pertama Pancasila
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
29.
30. Hasil sidang II PPKI tanggal 19
Agustus 1945
1. Menetapkan pambagian wilayah Indonesia
menjadi 8 Provinsi sekaligus menunjuk
gubernurnya.
2. Menetapkan 12 departemen (12 kementerian
yang memimpin departemen dan 4 menteri
negara non departemen) beserta menteri-
menterinya
3. Mengusulkan dibentuknya tentara
kebangsaan
4. Membentuk Komite Nasional Indonesia.
31. Hasil sidang III PPKI tanggal 22
Agustus 1945
1. Dibentuknnya Komite Nasional
2. Dibentuknya Partai Nasional Indonesia
3. Dibentuknya tentara kebangsaan
32. Semangat & Komitmen Kebangsaan Para Pendiri
Negara dalam Perumusan & Penetapan Pancasila
Semangat tekad dan dorongan hati yang
kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat
tertentu.
Semangat kebangsaan semangat yang
tumbuh dalam diri warga Negara untuk
mencintai dan rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan Negara.
Semangat kebangsaan disebut juga sebagai
nasionalisme dan patriotisme.
33. Apa sih NASIONALISME itu?
Nasionalisme =suatu paham yang
menganggap bahwa kesetiaan tertinggi
atas setiap pribadi harus diserahkan
kepada negara kebangsaan (nation state)
34. Semangat & Komitmen Kebangsaan Para Pendiri
Negara dalam Perumusan & Penetapan Pancasila
Nasionalisme
dalam arti sempit (chauvinisme)
dalam arti luas
35. Ada 2 jenis nasionalisma
1. Nasionalisme sempit (chauvinisme)
perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya
yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya
memandang rendah terhadap bangsa lain. Misalnya,
Jerman pada masa Hitler:
Jerman di atas segala-galanya di dunia
(Deutschland Uber Alles in der Wetf)
2. Nasionalisme luas
Perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah
air akan tetapi idak memandang rendah bangsa lain.
36. Apa sih PATRIOTISME itu?
Patria : “tanah air”
Patriotisme ‘semangat cinta
tanah air atau sikap seseorang
yang bersedia mengorbankan
segala-galanya untuk
mempertahankan bangsanya’
37. Untuk apa sih kita harus
memiliki sikap nasionalisme
dan patriotisme?
38.
39.
40. Jiwa dan Semangat 45
1. pro-patria dan primus patrialis ‘mencintai tanah
air dan mendahulukan kepentingan tanah air’;
2. jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua
lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan;
3. jiwa toleran atau tenggang rasa antaragama,
antarsuku, antargolongan, dan antarbangsa;
4. jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab; serta
5. jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak
mengandung balas dendam.