2. 1. Memahami sejarah dan semangat komitmen
para pendiri Negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
2. Menyaji hasil telaah sejarah dan semangat
komitmen para pendiri Negara dalam
merumuskan dan menetapkan Pancasila
sebagai Dasar Negara
3. Hal-hal yang dipelajari, yaitu:
Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Semangat dan Komitmen Kebangsaan para
Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila
7. Pembentukan BPUPKI berawal ketika Jepang
terdesak oleh pasukan sekutu pada perang
Dunia 2. Pertempuran antara Jepang dan
Sekutu semakin sengit.
Pada 1944, kedudukan Jepang semakin
terdesak. Posisi jepang pada perang Pasifik
semakin terancam, bahkan Sekutu telah
berhasil merebut beberapa wilayah jepang
seperti Irian Timur, Kepulauan Solomon dan
Marshall.
8. Latar Belakang di Bentuknya
BPUPKI
Pemerintah Jepang berusaha nutuk menarik
simpati dan dukungan bangsa indonesia untuk
ikut membantu Jepang melawan Sekutu yaitu
dengan cara memberikan janji kemerdekaan.
Untuk merealisasikan janji tersebut, dalam
sidang Parlemen Jepang perdana Mentri Kunaiki
Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada
Indoensia (Deklarasi Koiso).
9. Latar Belakang di Bentuknya
BPUPKI
Termuat dalam MAKLUMAT GUNSEIKAN
(Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer
Jepang di seluruh Jawa dan Madura) No 23
tanggal 29 Mei 1945 kedudukan Facisme
(kekuasaan) Jepang yang sudah terancam.
1. Jepang ingin mempertahankan sisa-sisa
kekuatannya dengan cara memikat hati
rakyat Indonesia
2. Melaksanakan politik kolonialnya
10. Berdirinya BPUPKI
Pada 1 Maret 1945, Jendral Kumakichi Harada
mengumumkan pembentukan Badan Penyeledik
Usaha-Usaha Kemerdekaan INDONESIA
(BPUPKI atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai).
11. BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai)
Tugas: Mempelajari & menyelidiki hal-hal yang
berkaitan dengan aspek-aspek politik,
ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang
diperlukan dalam usaha pembentukan
Indonesia merdeka
Ketua : KRT Radjiman
Wedyodiningrat
Wakil Ketua
I. Raden Pandji Soeroso
II. Ichibangase Yosio
Jumlah anggota 69 orang (62 orang Indonesia
13. Sidang BPUPKI (Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai)
BPUPKI mengadakan sidang sebanyak 2x sidang
resmi & 1x sidang tidak resmi.
Sidang BPUPKI dilaksanakan di gedung “Chuo
Sangi In”, (kini dikenal dengan sebutan Gedung
Pancasila), di Jalan Pejambon 6 Jakarta.
Sidang I: tgl 29 Mei -1 Juni 1945, membahas
tentang Dasar Negara.
Sidang II: tgl 10-17 Juli 1945 membahas
Rancangan UUD.
14. Sidang BPUPKI 1
Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang
mengajukan pendapatnya tentang dasar
Negara, yaitu:
Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)
Prof. Dr. Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
15. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang
menurut beliau dapat diperas menjadi Trisila (Tiga Sila):
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan dan Kebudayaan
16. Menurut Soekarno, Trisila bisa diperas kembali
menjadi Ekasila yaitu sila gotong royong.
Selanjutnya lima asas tersebut kini dikenal dengan
istilah Pancasila, namun konsep bersikap kesatuan
tersebut pada akhirnya disetujui dengan urutan serta
redaksi yang sedikit berbeda.
Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara
peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan
Islam dalam Indonesia yang baru.
17. Pembentukan PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI
dibubarkan oleh Jepang. Sebagai gantinya
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).
18. ANGGOTA PPKI
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
3. Prof. Mr. Dr. Soepomo (anggota)
4. KRT Radjiman Wedyodiningrat
(anggota)
5. R. P. Soeroso (anggota)
6. Soetardjo Kartohadikoesoemo
(anggota)
7. Kiai Abdoel Wachid Hasjim (anggota)
8. Ki Bagus Hadikusumo (anggota)
9. Otto Iskandardinata (anggota)
10. Abdoel Kadir (anggota)
11. Pangeran Soerjohamidjojo (anggota)
12. Pangeran Poerbojo (anggota)
13. Dr. Mohammad Amir (anggota)
14. Mr. Abdul Maghfar (anggota)
15. Teuku Mohammad Hasan
16. Dr. GSSJ Ratulangi (anggota)
17. Andi Pangerang (anggota)
18. A.A. Hamidhan (anggota)
19. I Goesti Ketoet Poedja (anggota)
20. Mr. Johannes Latuharhary (anggota)
21. Drs. Yap Tjwan Bing (anggota)
22. Achmad Soebardjo (Penasihat)
23. Sajoeti Melik (anggota)
24. Ki Hadjar Dewantara (anggota)
25. R.A.A. Wiranatakoesoema (anggota)
26. Kasman Singodimedjo (anggota)
27. Iwa Koesoemasoemantri (anggota)
19. Penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara
Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
menetapkan 3 (tiga) hal:
1. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir
Soekarno dan Moh Hatta.
3. Membentuk sebuah Komite Nasional, untuk
membantu Presiden.
20. Dalam Sidang PPKI tersebut, Moh. Hatta
menyatakan, bahwa masyarakat Indonesia Timur
mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata
dalam Piagam Jakarta, yaitu “... dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya ...”.
Usulan tersebut disampaikan sebagai masukan
sebelum sidang yang disampaikan oleh seorang
opsir Jepang yang bertugas di Indonesia Timur,
yang bernama Nishijama. Dengan jiwa
kebangsaan, para pendiri negara menyepakati
perubahan Piagam Jakarta. Dengan demikian,
sila pertama Pancasila menjadi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”.
21.
22. Hasil sidang II PPKI tanggal 19
Agustus 1945
1. Menetapkan pambagian wilayah Indonesia
menjadi 8 Provinsi sekaligus menunjuk
gubernurnya.
2. Menetapkan 12 departemen (12 kementerian
yang memimpin departemen dan 4 menteri
negara non departemen) beserta menteri-
menterinya
3. Mengusulkan dibentuknya tentara
kebangsaan
4. Membentuk Komite Nasional Indonesia.
23. Hasil sidang III PPKI tanggal 22
Agustus 1945
1. Dibentuknnya Komite Nasional
2. Dibentuknya Partai Nasional Indonesia
3. Dibentuknya tentara kebangsaan
24. Semangat & Komitmen Kebangsaan Para Pendiri
Negara dalam Perumusan & Penetapan Pancasila
Semangat tekad dan dorongan hati yang
kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat
tertentu.
Semangat kebangsaan semangat yang
tumbuh dalam diri warga Negara untuk
mencintai dan rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan Negara.
Semangat kebangsaan disebut juga sebagai
nasionalisme dan patriotisme.
25. Apa sih NASIONALISME itu?
Nasionalisme =suatu paham yang
menganggap bahwa kesetiaan tertinggi
atas setiap pribadi harus diserahkan
kepada negara kebangsaan (nation state)
26. Semangat & Komitmen Kebangsaan Para Pendiri
Negara dalam Perumusan & Penetapan Pancasila
Nasionalisme
dalam arti sempit (chauvinisme)
dalam arti luas
27. Ada 2 jenis nasionalisma
1. Nasionalisme sempit (chauvinisme)
perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya
yang sangat tinggi dan berlebihan, sebaliknya
memandang rendah terhadap bangsa lain. Misalnya,
Jerman pada masa Hitler:
Jerman di atas segala-galanya di dunia
(Deutschland Uber Alles in der Wetf)
2. Nasionalisme luas
Perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah
air akan tetapi idak memandang rendah bangsa lain.
28. Apa sih PATRIOTISME itu?
Patria : “tanah air”
Patriotisme ‘semangat cinta
tanah air atau sikap seseorang
yang bersedia mengorbankan
segala-galanya untuk
mempertahankan bangsanya’
29. Jiwa dan Semangat 45
1. pro-patria dan primus patrialis ‘mencintai tanah
air dan mendahulukan kepentingan tanah air’;
2. jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua
lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan;
3. jiwa toleran atau tenggang rasa antaragama,
antarsuku, antargolongan, dan antarbangsa;
4. jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab; serta
5. jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak
mengandung balas dendam.