berdasarkan buku ips kelas 8, tetapi animasi belum saya berikan. dan presentasi ini cocok sebagai bahan ajar karna lengkap dengan peta konsep bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas.
berdasarkan buku ips kelas 8, tetapi animasi belum saya berikan. dan presentasi ini cocok sebagai bahan ajar karna lengkap dengan peta konsep bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas.
3. Latar belakang perumusan
Pancasila sebagai Dasar negara
Pada 8 Maret 1942, Indonesia menjadi wilayah
Pendudukan Jepang.
Kekalahan Jepang dari sekutu membuat wilayah-
wilayah yang dikuasai Jepang diambil sekutu.
Di Indonesia, bangsa Jepang harus menghadapi
perlawanan rakyat, lebih lagi Belanda yang saat
itu masuk kedalam pasukan sekutu ingin
menguasai Indonesia kembali.
4. Perang Dunia II
• Perang Dunia II yang berlangsung
tahun 1939-1945, Jepang mengalami
berbagai kekalahan, salah satunya
perang di Pasifik.
5. Kekalahan yang dialami Jepang membuat
kekuasan di negara-negara jajahan
Jepang terancam, termasuk di indonesia,
sehingga Jepang terpaksa memberikan
janji kemerdekaan pada Indonesia.
6. Jepang sendiri mempunyai tujuan dari
pemberian janji tersebut, Jepang berharap
mendapatkan simpati, sehingga Indonesia
mau membantu Jepang menghadapi
Belanda yang masuk dalam sekutu.
Sebagai pembuktian akan janjinya
Jepang membentuk BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) dalam bahasa
Jepang Dokuritsu Junbi Cosakai.
7. Jepang akhirnya
menyatakan kekalahannya
pada sekutu pada 14
Agustus 1945 setelah dua
kotanya Hiroshima dan
Nagasaki dijatuhi bom
atom.
Kekalahan Jepang
tersebut ternyata
diketahui golongan muda
Indonesia, yang
menginginkan
kemerdekaan
diproklamasikan
secepatnya.
8. Pembentukan BPUPKI
BPUPKI singkatan dari
Badan Penyelidik
Usaha-Usaha
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia.
BPUPKI dibentuk pada
tanggal 1 Maret 1945,
dilantik pada tanggal
28 Mei 1945, dan mulai
bekerja pada tanggal
29 Mei 1945.
Pembentukan BPUPKI
di muat dalam
Maklumat Gunseikan
Nomor 23 tanggal 29
Mei 1945.
10. • Sidang BPUPKI dilakukan 2 (dua) kali, yaitu:
1. Sidang I dilakukan pada tanggal 29 Mei
sampai 1 Juni 1945 di Gedung Cuo Sangi
In membahas dasar negara.
2. Sidang II pada tanggal 10 sampai 16
Juli 1945 membahas Undang-Undang
Dasar.
11. Tokoh-tokoh BPUPKI
BPUPKI dilantik secara resmi oleh
Jepang, dengan anggota berjumlah
62 orang yang terdiri atas tokoh-
tokoh bangsa Indonesia dan 7
orang perwakilan dari Jepang.
Ketua BPUPKI adalah K.R.T
Radjiman Wedyodiningrat.
Wakil Ketua ada 2, yaitu:
Ichibangase Yosio (Jepang) dan
R.P Soeroso (golongan muda).
12. Perumusan Dasar Negara
Dasar negara merupakan pondasi
berdirinya sebuah negara.
Ketua BPUPKI, K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat mengatakan bahwa
untuk mendirikan Indonesia merdeka
diperlukan dasar negara.
Beberapa tokoh pendiri negara
mengusulkan rumusan dasar negara yang
memiliki perbedaan dan persamaan dari
segi materi dan semangat yang
menjiwainya.
13. Isi pendapat Tokoh – tokoh
perumus Dasar Negara
1.Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
- Usulan secara lisan, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Usulan Tertulis, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan
beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
14. 2. Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
Usulan Lisan
1.Persatuan
2.Kekeluargaan
3.Keseimbangan lahir batin
4.Musyawarah
5.Keadilan rakyat
Usulan Tertulis
Soepomo mengatakan bahwa
negara Indonesia merdeka
bukanlah negara yang
mempersatukan dirinya dengan
golongan terbesar dalam
masyarakat dan tidak
mempersatukan dirinya dengan
golongan yang paling kuat, baik
itu golongan politik atau ekonomi.
Indonesia merdeka mencakup
semua golongan dan paham
perorangan serta mempersatukan
diri dengan segala lapisan rakyat.
15. 3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Usulan Lisan
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri
kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Usulan Tertulis
• Ir. Soekanro mengatakan bahwa
kelima dasar negara tersebut
bukan Panca Dharma, tetapi
Pancasila. Istilah ini atas petunjuk
seorang ahli bahasa. Sila artinya
asas atau dasar dan di atas kelima
dasar itulah didirikan Negara
Indonesia yang kekal dan abadi.
16. Anggota Panitia Kecil
• Untuk lebih memahami usulan agar didapat
yang terbaik, maka dibentuk Panitia Kecil
beranggotakan delapan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno (Ketua Panitia)
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. Kyai Haji Wahid Hasyim
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Sutardjo Kartohadikusumo
6. A.A. Maramis
7. Otto Iskandardinata
8. Drs. Mohammad Hatta
17. Hasil keputusan Panitia kecil
- Indonesia merdeka secepatnya
- Dasar negara
- Unifikasi dan federasi
- Bentuk negara dan kepala negara
- Warga negara
- Pemerintah daerah
- Agama dan negara
- Pembelaan
- Keuangan
18. Sidang Gabungan antara BPUPKI
dengan Panitia Delapan
Penetapan bentuk negara dan
penyusunan hukum dasar negara.
Permintaan kepada pemerintah
Jepang untuk secepatnya
mengesahkan hukum dasar.
Meminta kepada pemerintah Jepang
untuk segera mengadakan badan
persiapan penyelenggaraan
Indonesia merdeka di atas hukum
dasar yang telah disusun.
Pembentukan tentara
kebangsaan dan penyusunan
keuangan.
19. Pembentukan Panitia Sembilan
Dalam sidang gabungan dibentuk Panitia
Sembilan.
Tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mencapai
satu persetujuan tentang rancangan pembukaan
Hukum Dasar.
Dalam rapat terjadi perbedaan paham
tentang rumusan dasar negara terutama
soal agama dan negara.
Persetujuan panitia sembilan ini terdapat dalam
satu rancangan pembukaan hukum dasar (UUD).
Oleh Ir.Soekarno, rancangan pembukaan hukum
dasar ini diberi nama Mukadimah, oleh
Mr.Muhammad Yamin dinamakan Piagam Jakarta,
dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut
Gentlemen`s Agreement.
20. • Masa persidangan BPUPKI yang pertama
telah berakhir, tetapi rumusan dasar
negara untuk Indonesia merdeka belum
terbentuk.
• Untuk itu, BPUPKI membentuk panitia
perumus dasar negara yang
beranggotakan sembilan orang sehingga
diberi nama panitia sembilan. Panitia
sembilan bertugas untuk menampung
berbagai aspirasi tentang pembentukan
dasar negara Indonesia merdeka.
21. Anggota Panitia Sembilan
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2.Mohammad Hatta
3.Mohammad Yamin
4.A.A. Maramis
5.Mr. Ahmad Subarjo
(golongan
kebangsaan)
6.Kyai Haji Wahid
Hasyim
7.Kyai Haji Kahar
Muzakir
8.Haji Agus Salim
9.R. Abikusno
Cokrosuyoso
(golongan Islam)
22. Hal-hal yang dibicarakan
pada pertemuan berikutnya
Panitia Sembilan mengadakan rapat
dikediaman Soekarno Jl. Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta
Hal yang dibicarakan adalah merumuskan
rancangan hukum dasar
Rapat berlangsung alot karena adanya
perbedaan pendapat tentang agama
Hukum dasar menurut:
M.Yamin = disebut Piagam Jakarta
Soekarno = disebut Mukadimah
Sukiman W = disebut Gentlemen’s
Agreement
23. Perumusan Undang-Undang Dasar
Mukadimah dibahas pada tanggal 11-17 Juli 1945 pada
sidang pleno BPUPKI.
Tanggal 12 Juli 1945, panitia ini berhasil menyusun
naskah rancangan UUD.
Tanggal 13 Juli 1945 dibentuk Panitia Penghalus Bahasa
terdiri atas Prof. Dr. P.A.H. Hoesein Djajadiningrat,
Hj.Agus Salim, dan Prof. Mr. Dr. Soepomo.
Tanggal 14 Juli 1945, Panitia Perancang UUD
menghasilkan pernyataan Indonesia merdeka yang
berisi pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD
1945. Ketua BPUPKI menerima seutuhnya naskah
rancangan UUD dengan beberapa perubahan.
Tanggal 17 Juli 1945, perumusan hukum dasar dan
pernyataan Indonesia merdeka.
24. Panitia Sembilan
• Panitia sembilan bekerja dengan
cepat dan cerdas sehingga pada
tanggal 22 juli 1945 berhasil
merumuskan dasar negara
untuk Indonesia merdeka.
Rumusan itu diberi nama oleh
Mr. Moh. Yamin sebagai Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter.
26. Naskah Piagam Jakarta terdapat
dalam Alinea keempat
1. Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
27. Pertentangan Isi Piagam Jakarta
• Isi Piagam Sila Pertama
dipertentangkan karena menyangkut
agama dan hal ini bisa menimbulkan
perpecahan, kemudian diadakan
kembali persidangan dan diambil
keputusan diubahnya isi sila pertama
yang sebelumnya “ Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan
Syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya ”diganti menjadi”
“Ketuhanan yang Maha Esa”.
28. Isi Hukum Dasar/Sila Pancasila
yang telah disepakati bersama
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan
beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indnesia
29. Penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
Burung Garuda adalah lambang
Negara Indonesia, Di dada Burung
Garuda terdapat Pancasila yang
merupakan dasar negara Indonesia
yang ditetapkan pada sidang PPKI.
Pada 17 Juli 1945, Angkatan Laut Jepang
mengadakan rapat Dewan Perang
Tertinggi yang menghasilkan resolusi,
yaitu:
1.Kemerdekaan akan diberikan kepada
Indonesia meliputi bekas wilayah Hindia
Belanda.
2.Harus dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di
Jakarta.
30. Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPKI
dibubarkan dan sebagai gantinya dibentuk
PPKI pada tanggal 8 Agustus 1945, Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan K.R.T
Radjiman Wedyodiningrat berangkat
menemui Jenderal Masatake Terauchi di
Dalat, Vietnam. Dalam pertemuan tersebut
Ir. Soekarno diangkat menjadi ketua PPKI
dan Drs. Moh. Hatta menjadi Wakil ketua.
PPKI beranggotakan 21 orang termasuk
ketua dan wakil ketua.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Ir. Soekarno
mengumumkan bahwa Indonesia akan
merdeka secepat mungkin dan bukan
pemberian dari Jepang melainkan hasil
perjuangan bangsa Indonesia sendiri.
Anggota PPKI ditambah 6 orang sehingga
anggota seluruhnya menjadi 27 orang yang
berasal dari Indonesia.
31. Hasil Sidang PPKI Pada 18
Agustus 1945
1. Menetapkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil
Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional
Indonesia Pusat.
• Pengesahan Pancasila sebagai dasar
negara pada tanggal 18 Agustus 1945
bersamaan dengan pengesahan UUD
1945.
32. Sampai bertemu kembali
dalam materi selanjutnya.
Jaga kesehatan, dan
jangan lupa diulangi
pelajaran di rumah.
- Salam Sehat -