Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi pemasaran dan norma-norma etika yang berlaku umum di setiap profesi. Dibahas pula tentang konflik kepentingan dan bagaimana mengatasinya, serta norma-norma yang berlaku untuk staf perusahaan seperti jujur, bertanggungjawab, dan sopan santun.
Be & gg, sonya arista, hapzi ali, business ethic ; conflict of interest, universitas mercu buana, 2017
1. Forum Minggu 14
Pada dasarnya semua profesi memilki norma ethics yang sama seperti jujur, sopan, santun,
bertanggung jawab, empati dan lain sebagai nya. Namun setiap profesi tentu memiliki ethics yang
sfesifik. Misalnya Etika Profesi Dosen tentu berbeda dengan etika profesi Dokter begitu juga
dengan tugas atau profesi saudara masing-masing. Jelaskan etika profesi yang sfesifik dalam tugas
atau profesi saudara masiang-maing dan bagaimana pula mengatasi conflict interest dalam profesi
saudara masing-masing.
Etika Profesi Marketing
1. Etika
Pengertian Etika
Menurut Mien Uno : Etika merupakan falsafah moral dan pedoman cara hidup yang benar dipandang
dari sudut budaya, susila dan agama.
Pengertian Etiket
Etiket berasal dari bahasa perancis yakni Etiquette yang berarti kartu undangan yang digunakan
Raja Perancis mengdakan pertemuan resmi.
Etiket itu sendiri, mempunyai arti aturan sopan santun yang disetujui masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan.
Perbedaan etika dengan etiket
Etika Etiket
Niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau
tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk
sebagai akibatnya.
Menetapkan Cara, untuk melakukan benar
sesusai yang diharapkan
Nurani (Bathiniah), bagaimana bersikap etis dan
baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran
diri
Formalitas (Lahiriyah), tampak dari luarnya penuh
sopan santun dan kebaikan
Bersifat Absolut, tidak dapat ditawar – tawar lagi,
kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang
salah harus mendapat sanksi
Bersifat Relatif, yang dianggap tidak sopan dalam
suatu kebudayaan daerah tertentu belum tentu
ditempat daerah lainnya
Berlakunya, tidak tergantung pada ada atau
tidaknya orang lain yang hadir
Hanya berlaku, jika da orang yang hadir , dan jika
tidak ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku
2. Etika Profesi
Pengertian Profesi
2. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
mengandalkan suatu keahlian. Ciri – ciri profesi:
1. Adanya pengetahuan khusus
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat
4. Ada izin khusus untuk bisa menjalankan suatu profesi
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu oraganisasi profesi
3. Etika Marketing
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu badan usaha, karena kemampuan
perusahaan memasarkan produknya berkaitan erat dengan jumalh produk terjualyang pada akhirnya
mempengaruhi banyaknya profit yang akan diterima perusahaan . proses pemasaran sendiri tidak
berjalan dengan apa adanya, melainkan dengan berbagai strategi dan kekuatan penunjang dan salah
satunya adalah brand sebagai kekuatan perusahaan dalam persaingan dengan brand perusahaan lain.
Etika pemasaran berkaitan dengan prinsip – prinsip moral di balik operasi dan regulasi
pemasaran. Tanggung jawab sosial Seorang manajer pemasaran meliputi pengembangan program
pemasaran dan meningkatkan kesadaran dan penerimaan ide-ide dan praktek-praktek sosial.
Sifat Dasar dan Kepribadian Marketing:
1. Mempunyai keinginan dan minat untuk melayani konsumen dengan baik dan menyenangkan
2. Disiplin, jujur, dan bertanggungjawab atas segala tindakannya
3. Senang bergaul, sabar, ramah – tamah, periang dan tidak mudah tersinggung
4. Mempunyai pemikiran yang sehat dan bijaksana sebagai dasar untuk dapat bertindak yang cepat
dan tepat
5. Mempunyai kemauan yang keras, ulet, dan tidak mudah asa atau menyerah
6. Pandai beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga
Personal Attributes
· Memberikan kepuasan dalam pelayanan
· Pelayanan yang sopan dan cepat
· Memberikan bantuan yang diperlukan
· Memenuhi permintaan sesuai keinginnanya
· Ramah tamah
3. · Profesionalisme
· Tersenyum
· Hubungan
· Tingkah laku
· Nada dan suara disesuaikan
· Pengucapan
· Berjabat tangan
· Menjaga ketenangan dan kesehatan
· Pakaian dan penampilan
· Berkelakukan sopan santun
· Berdandan setiap hari
· Kematangan
Quiz Minggu 14
1. Jelaskan norma-norma ethics dan kaitannya dengan tugas sebagai staf di perusahaan/kantor
saudara.
2. Apa yang saudara ketahui tentang Conflict Interest dan bagaimana cara mengatasi hal ini kalau
terjadi perusahaan saudara
I. NORMA
1. Pengertian Norma
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini dibentuk
secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma
dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
Pengertian norma menurut John J. Macionis (1997) adalah segala aturan dan harapan masyarakat yang
memandu segala perilaku angota masyarakat.
2. Fungsi Norma
Norma memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan di masyarakat. Fungsi-fungsi norma tersebut adalah
seagai berikut:
a. Mengatur tingkah laku masyarakat sesuai nilai yang berlaku
b. .Membantu untuk mencapai tujuan bersama masyarakat
c. .Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam lingkungan masyarakat
4. d. .Sebagai dasar memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan-aturan yang
terdapat dalam norma.
3. Ciri-ciri Norma
Norma memiliki beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam masyarakat. Ciri-ciri norma sosial adalah sebagai
berikut:
a. Pada umumnya tidak tertulis
b. Merupakan hasil dari kesepakatan
c. Masyarakat merupakan pendukung yang menaatinya
d. Melanggar norma sosial mendapatkan sanksi atau hukuman
e. Menyesuaikan dengan prubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa norma sosial dapat
mengalami perubahan
f. Dibuat secara sadar
Norma adalah sesuatu hal yang memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan
bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya
perilaku dan tindakan kita. intinya norma adalah suatu pemikiran atau paham yang menentukan suatu
tindakan baik atau buruk di mata orang lain dan pantas atau tidaknya suatu perbuatan dilakukan.
Macam-macam dari norma terbagi menjadi 2 yaitu: norma umum dan norma khusus. norma
umum kemudian dibagi kembali menjadi 3 subpokok yaitu: norma sopan santun, norma hukum dan
norma moral. berikut ini adalah penjelasan dari norma-norma tersebut:
Norma Khusus, adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan yang khusus, sebagai
contohnya adalah aturan dalam olah raga. peraturan yang harus ditaati oleh pemain yang terlibat
dalam satu kegiatan olahraga adalah contoh dalam menerapkan perilaku atau tindakan dari satu
kegiatan atau situasi yang khusus.
Norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan lebih
bersifat universal atau dipahami atau dijadikan landasan menentukan perbuatan yang baik atau buruk
oleh banyak orang di dunia. norma umum ini terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Norma Sopan santun atau Norma Etiket, yaitu adalah norma yang mengatur pola perilaku dan
sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut
perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama.
2. Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena
dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota
masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat
tersebut harus diatur secara baik
5. 3. Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral ini
menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat
sebagai manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya, yaitu:
1. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap mempunyai
konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi
maupun sebagai kelompok
2. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu. Norma moral
dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik
dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan
atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota
masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri
3. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral
disebut sebagai perasaan moral (moral sense).
Norma umum dalam kaitannya hubungan dengan berbisnis adalah suatu pedoman bagi para
pelaku bisnis untuk melakukan bisnis sesuai dengan prinsip yang dipegang oleh lingkungan di mana
bisnis itu dilakukan. mengeksploitasi kekayaan alam secara berlebihan dan mencemari lingkungan
adalah salah satu kegiatan yang sangat melanggar norma umum secara universal. setiap manusia
memiliki hak yang sama untuk menikmati kekayaan alam, namun tak juga hak tersebut dapat ‘dirampas’
oleh segelintir orang yang mempunyai kepentingan bisnis, dan memperkaya hak nya.
Di dalam praktik bisnis dikenal istilah tanggung jawab sosial, di mana perusahaan yang sudah
menghabiskan begitu banyak sumber daya diharuskan memberikan kontribusi dalam pengembangan
taraf hidup masyarakat sekitarnya, tempat di mana suatu unit bisnis menghabiskan sumber daya.
Unit bisnis besar yang memiliki banyak cabang di berbagai negara diharuskan memiliki
kepekaan dan kepatuhan terhadap budaya masyarakat setempat dan hukum yang berlaku. suatu unit
bisnis tidak bisa mengabaikan hukum yang sudah ditetapkan dalam satu negara, ketika suatu
perusahaan menjalankan bisnisnya. suatu perusahaan juga diwajibkan memberikan kontribusi bagi
masyarakat dalam satu negara karena bagaimanapun norma moral yang berlaku adalah ‘menghormati
sang tuan rumah’ agar bisnis dapat berjalan lancar dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
Norma yang berkaitan sebagai staff pada sebuah perusahaan
sebagai seorang karyawan mempunyai hak dan tanggung jawab dalam pekerjaan. untuk menjalankan
kewajiban sebagai seorang pekerja, alangkah baiknya setiap pekerja mampu menerapkan beberapa hal
yang menyangkut norma norma yang pada umumnya ada pada perusahaan yaitu :
1. sopan santun dalam melaksanakan pekerjaan baik berhubungan secara personal maupun secara
berorganisasi
2. berprilaku sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat umum
3. mematuhi peraturan yang berlaku pada suatu perusahaan dan mematuhi hukum yang berlaku
6. 4. mempunyai moral yang baik sebagai pekerja
II. Conflict Interest
Konflik kepentingan adalah situasi dimana seorang penyelenggara negara yang mendapatkan kekuasaan
dan kewenangan berdasarkan peraturan perundangundangan memiliki atau diduga memiliki
kepentingan pribadi atas setiap penggunaan wewenang yang dimilikinya sehingga dapat mempengaruhi
kualitas dan kinerja yang seharusnya.
Konflik kepentingan terjadi karena penyalahgunaan posisi atau wewenang yangdimilikinya untuk
mengambil keputusan yangh menyalahi kepentingan publik, dan hanyamementingkan kepentingan
pribadi atau kelompoknya saja. Konflik kepentingan ini erathubungannya dengan aspek kepercayaan,
karena dapat mengurangi kepercayaan terhadapseseorang atau suatu profesi tersebut.Konflik
kepentingan adalah celah awal terjadinya korupsi. Pejabat publik dituntut untuktidak sekadar
memerhatikan etika pejabat publik sendiri, melainkan juga hubungannya dengankepentingan pribadi
yang dibawanya. Merupakan suatu yang berbahaya apabila tindakan pejabat publik tersebut melibatkan
konflik kepentingan yang berakibat kerugian bagi perekonomiannegara.Konflik kepentingan lebih
banyak didominasi oleh kelompok-kelompok yang memilikisumber daya ekonomi yang kuat, yang mana
sedikit banyak memengaruhi opini publik.Pengaruh kuat kelompok-kelompok kepentingan ini akan
melemahkan kepentingan mayoritaswarga negara yang tidak kuat secara finansial , dan cenderung akan
mengabaikan kualitas pelayanan publik.
Derasnya godaan untuk melakukan penyelewengan wewenang membutuhkan perhatianmendalam.
Dibutuhkan semacam budaya kode etik yang memberi pegangan terhadap cara para pejabat
bertindaklaku, terutama dalam hal menghadapi konflik kepentingan dan penyusunankebijakan. Untuk
menciptakan budaya tersebut, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Membentuk badan komisi yang mengatur, memberlakukan, dan mengawasi aturandan standar etika;
Mengorganisasikan pelatihan dan pendidikan etika publik yang berkala, untukmeningkatkan kesadaran
moral dan memecahkan masalah dilema etika yangdihadapi;
Komisi etika perlu melakukan pengarahan, pendampingan, dan evaluasi terhadap bagaimana pejabat
publik menghadapi masalah kebijakan publik;
Membuat aturan yang memungkinkan komisi etika memberikan sanksi apabila adainformasi dan
ataupun dugaan mengenai pelanggaraan kinerjanya.
Konflik kepentingan dapat meneyebabkan tindakan korupsi. Korupsi di Indonesia sendirisudah menjadi
petaka tiada henti. Namun, apabila pemerintahan memperbaiki dan membangun jiwa penyelenggaraan
yang transparan dan bertanggungjawab, maka Indonesia akan menjadi Negara yang lebih baik dan
bermartabat.
Beberapa bentuk konflik kepentingan yang sering terjadi dan dihadapi oleh Penyelenggara Negara
antara lain adalah:
• Situasi yang menyebabkan seseorang menerima gratifikasi atau pemberian/penerimaan hadiah atas
suatu keputusan/jabatan;
7. • Situasi yang menyebabkan penggunaan asset jabatan/instansi untuk kepentingan pribadi/golongan;
• Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan/ instansi dipergunakan untuk kepentingan
pribadi/golongan;
• Perangkapan jabatan di beberapa lembaga/instansi/perusahaan yang memiliki hubungan langsung
atau tidak langsung, sejenis atau tidak sejenis, sehingga menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk
kepentingan jabatan lainnya;
• Situasi dimana seorang penyelenggara negara memberikan akses khusus kepada pihak tertentu
misalnya dalam rekrutmen pegawai tanpa mengikuti prosedur yang seharusnya;
• Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak mengikuti prosedur karena adanya pengaruh dan
harapan dari pihak yang diawasi;
• Situasi dimana kewenangan penilaian suatu obyek kualifikasi dimana obyek tersebut merupakan hasil
dari si penilai;
• Situasi dimana adanya kesempatan penyalahgunaan jabatan
• Post employment (berupa trading influence, rahasia jabatan);
• Situasi dimana seorang penyelenggara negara menentukan sendiri besarnya gaji/remunerasi;
• Moonlighting atau outside employment (bekerja lain diluar pekerjaan pokoknya);
• Situasi untuk menerima tawaran pembelian saham pihak masyarakat,
• Situasi yang memungkinkan penggunaan diskresi yang menyalahgunakan wewenang.
Sumber Penyebab Konflik Kepentingan
Sumber penyebab konflik kepentingan antara lain adalah:
1. Kekuasaan dan kewenangan Penyelenggara Negara yang diperoleh dari peraturan
perundangundangan;
2. Perangkapan jabatan, yaitu seorang Penyelenggara Negara menduduki dua atau lebih jabatan publik
sehingga tidak bisa menjalankan jabatannya secara profesional, independen dan akuntabel;
3. Hubungan afiliasi, yaitu hubungan yang dimiliki oleh seorang Penyelenggara Negara dengan pihak
tertentu baik karena hubungan darah, hubungan perkawinan maupun hubungan pertemanan yang
dapat mempengaruhi keputusannya;
4. Gratifikasi, yaitu pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat, komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cumacuma
dan fasilitas lainnya;
5. Kelemahan sistem organisasi, yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi pencapaian tujuan
pelaksanaan kewenangan penyelenggara negara yang disebabkan karena aturan, struktur dan budaya
organisasi yang ada;
8. 6. kepentingan pribadi (Vested Interest), yaitu keinginan/kebutuhan seorang penyelenggara negara
mengenai suatu hal yang bersifat pribadi.
Cara Mengatasi konflik dalam perusahaan
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan
sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik.
Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari
perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul.
Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi
karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena
jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi bias-bisa terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara.
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi.
Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan
membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di
lapangan
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan
pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal
komunikasi
Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya,
kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi
sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di
perhatikan
Daftar Pustaka
https://anggitaarnould.blogspot.co.id/2016/10/tugas-1-etika-bisnis-norma-dan-etika.html
Stamboel, Kemal Azis. 2011. Leading with Urgency and Effective Decisions. Jakarta: Grasindo.
Haryatmoko. 2011. Etika Publik. Jakarta : Gramedia
http://diasdiari.blogspot.co.id/2013/04/cara-mengatasi-konflik-dalam-perusahaan.html