SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Nama Mahasiswa: Rizki Aditama
NIM : 55117110027
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM,CMA
Audit internal merupakan suatu fungsi penilaian yang independen yang dirancang untuk
mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan kegiatan organisasi (Hiro Tugiman, 2004). Good
Corporate Governance adalah proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan
keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dan
jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya. (Sabirin, 2016)
Konsep Bisnis Etik pada perusahaan sangat melekat pada hubungan perusahaan dengan
stakeholders dimana perusahaan yang baik harus senantiasa menjaga hubungan yang baik
dengan dengan masyarakat, pemerintah, pemegang saham, pekerja dan pemasok sebagai
stakeholders perusahaaan. Untuk mewujudkan hubungan yang baik dengan stakeholders
diperlukan beberapa hal yang harus dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah menjaga
kepercayaan stakeholders. (Atyanta Henggar, 2013)
Sebagai upaya menjaga kepercayaan stakeholders perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan
konsep GCG yang terdiri dari 5 prinsip dasar, yaitu Transparansi (transparency), Akuntabilitas
(accountability), Pertanggungjawaban (responbility), Kemandirian (independency) dan
Kewajaran (fairness). Kelima prinsip itu diharapkan dapat menciptakan perusahaan yang baik,
memastikan pengurangan tingkat korupsi dan pelanggaran lainnya sehingga dapat membuat
para stakeholders percaya terhadap perusahaan tersebut. (Atyanta Henggar, 2013)
Dalam Good Governance terdapat tiga aspek yaitu pengawasan, pengendalian dan
pemerikasaan. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang
memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa apakah
hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Keberadaan audit
internal untuk menjalankan fungsi pemeriksaan dapat mendorong terciptanya pelaksanaan
good corporate governance. (Atyanta Henggar, 2013)
Membangun pengendalian internal yang kuat merupakan kewajiban bagi setiap organisasi
atau perusahaan yang ingin menerapkan konsep GCG yang baik. Pengendalian Internal
merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
organisasi atau perusahaan, sehingga dapat dikatakan pengendalian internial memiliki tujaan
untuk mendeteksi penggelapan. (Atyanta Henggar, 2013)
Dengan menerapkan Audit dan pengendalian internal maka perusahaan akan mampu
menerapkan konsep GCG yang baik sehingga membuat perusahaan mempunyai citra yang baik
di masyarakat dan kredibilitas yang baik juga sehingga dapat membuat para stakeholders
merasa senang berinvestasi di perusahaan tersebut. (Atyanta Henggar, 2013)
Daftar Pustaka
Atyanta Henggar, 2013. https://Atyantahenggar.Wordpress.Com/2017/05/08/Pengaruh-Audit-
Dan-Internal-Control-Terhadap-Business-Ethics-Dan-Good-Corporate-Governance/, (13
November 2017, jam 10.00)
Sabirin, 2016. https://www.kompasiana.com/sabirinsaiga/etik-dan-good-corporate-
governance-ggc-sebuah-cara-mewujudkan-entitas-bisnis-yang-
sehat_57df999e7593733941aef017, (13 November 2017, jam 11.00)
Tugiman, Hiro, 2004. Standar Profesi Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.
Audit & Internal Control
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem,
proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak
memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek
dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang
telah disetujui dan diterima. (Ali, Hapzi, 2017)
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau
organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi,
dan kelengkapan laporan-laporan tersebut. (Ali, Hapzi, 2017)
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan
sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi
informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif
tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan
mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi
penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin
dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti
merek dagang). (Ali, Hapzi, 2017)
Implementasi Sistem Audit dan Intenal Control pada perusahaan Bank BCA
PT. Bank Central Asia (BCA) tbk adalah perusahaan perbankan yang di miliki oleh PT.
Djarum.
UNIT AUDIT INTERNAL BCA
Divisi Audit Internal dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional
BCA melalui kegiatan audit (assurance) dan konsultasi (consulting) yang independen dan
objektif. (BCA, 2015)
Dalam melaksanakan fungsinya, Divisi Audit Internal melakukan penilaian atas kecukupan
dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata kelola, serta memberikan
konsultasi bagi pihak internal BCA yang membutuhkan. (BCA, 2015)
Sejalan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
18/POJK.03/2014 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan,
Divisi Audit Internal juga melaksanakan fungsi audit interen terintegrasi untuk mendukung
penerapan tata kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan BCA. (BCA, 2015)
Struktur dan Kedudukan Divisi Audit Internal
Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Saat ini, Kepala
Divisi Audit Internal dijabat oleh Jacobus Sindu Adisuwono sejak tanggal 1 November 2008
sebagaimana penetapan Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan nomor 1390/SK/
DHR/A/2008 tanggal 24 Oktober 2008 yang ditandatangani Presiden Direktur dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Beliau memiliki pengalaman yang memadai di
bidang audit internal dan telah memperoleh sertifikasi profesi audit internal, yaitu Certified
Internal Auditor (CIA) dan Qualified Internal Auditor (QIA). (BCA, 2015)
Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Audit Internal
1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis risiko dan melaporkan
realisasinya.
2. Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko (risk management), pengendalian
internal (internal control), dan proses tata kelola (governance) untuk menilai kecukupan dan
efektivitasnya.
3. Melaksanakan pengkajian kualitas kredit.
4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang kegiatan yang diperiksa.
5. Melaksanakan investigasi/pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Dewan Komisaris,
Komite Audit, Direksi, unit kerja atau adanya indikasi tertentu.
6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan
auditee atas rekomendasi hasil audit.
7. Berperan sebagai konsultan bagi pihak internal BCA yang membutuhkan, terutama yang
menyangkut ruang lingkup tugas Audit Internal.
8. Memantau pelaksanaan fungsi audit internal pada masing-masing perusahaan anak dalam
rangka melaksanakan fungsi audit internal terintegrasi.
9. Menyusun dan menyampaikan Laporan Audit Intern Terintegrasi. (BCA, 2015)
Standar Pelaksanaan
Kegiatan Divisi Audit Internal berpedoman pada Manual Kerja dan Piagam Audit Internal
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 074A/SK/DIR/2012 tanggal
30 April 2012 yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank dari
Bank Indonesia dan ketentuan mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Audit Internal dari Bapepam-LK. Sebagai acuan ke arah global best practices, Divisi Audit
Internal juga menggunakan standar dan kode etik yang diterbitkan oleh The Institute of Internal
Auditors (IIA) serta Information System Audit & Control Association (ISACA). (BCA, 2015)
Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen
sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternal
terlaksana akhir tahun 2013. (BCA, 2015)
Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit internal meliputi kegiatan segenap Kantor Cabang, Kantor Wilayah,
Divisi, Satuan Kerja dan Unit Bisnis di Kantor Pusat, Perusahaan Anak, serta kegiatan BCA
yang dialih-dayakan pada pihak ketiga (outsourced). (BCA, 2015)
Independensi
Divisi Audit Internal independen terhadap unit kerja operasional. Kepala Divisi Audit Internal
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung
dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. (BCA, 2015)
Pertemuan Divisi Audit Internal dengan Presiden Direktur dan Komite Audit terlaksana
masing-masing 8 kali selama tahun 2015, sedangkan pertemuan dengan Dewan Komisaris
terlaksana setiap semester. (BCA, 2015)
Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Divisi Audit Internal dilakukan oleh
Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan. (BCA, 2015)
Pelaporan
Divisi Audit Internal menyampaikan laporan kepada:
1. Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi yang terdiri dari:
a. Laporan Hasil Audit.
b. Rangkuman Laporan Tindak Lanjut atas Hasil Audit.
c. Laporan Realisasi Kegiatan Audit.
d. Laporan Audit Interen Terintegrasi. (BCA, 2015)
2. Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan fungsi Audit Internal yang terdiri dari:
a. Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Internal.
b. Laporan khusus mengenai setiap temuan Audit Internal yang diperkirakan dapat
mengganggu kelangsungan usaha Bank.
c. Laporan Hasil Kaji Ulang pihak eksternal yang memuat pendapat tentang hasil kerja Divisi
Audit Internal dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Interen Bank
serta perbaikan yang mungkin dilakukan. (BCA, 2015)
Bagaimana pula Sisem Pengendalian Internal (SPI) pada Bank BCA
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (INTERNAL CONTROL)
Sistem pengendalian interen BCA mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP
Tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Interen bagi Bank Umum tertanggal 29
September 2003 yang mencakup 5 (lima) komponen antara lain:
1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian.
2. Identifikasi dan penilaian risiko.
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi.
4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi.
5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan. (BCA2, 2015)
Kelima komponen tersebut sejalan dengan Internal Control-Integrated Framework yang
dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission
(COSO). (BCA2, 2015)
Di samping itu, BCA juga memiliki business continuity plan dan disaster recovery plan untuk
mempercepat proses pemulihan pada saat terjadi bencana (disaster) dan memiliki sistem back
up untuk mencegah kegagalan usaha yang berisiko tinggi. (BCA2, 2015)
Seluruh manajemen dan karyawan BCA memiliki peran dan tanggung jawab dalam
meningkatkan kualitas dan pelaksanaan sistem pengendalian internal BCA. (BCA2, 2015)
Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam terlaksananya sistem pengendalian
internal BCA antara lain Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Divisi Audit Internal,
pejabat dan pegawai BCA, Pengawasan Internal Cabang, Pengawasan Internal Kantor Wilayah
dan Pengawasan Internal Unit Kerja Tertentu di Kantor Pusat. (BCA2, 2015)
Pelaksanaan Pengendalian Interen
1. Pelaksanaan pengendalian interen antara lain dilakukan melalui:
a. Pengendalian Keuangan, dimana:
▪ BCA telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang membahas strategi BCA secara
keseluruhan yang mencakup arah pengembangan bisnis.
▪ Penetapan strategi telah memperhitungkan dampak terhadap permodalan BCA,
antara lain proyeksi permodalan & KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum).
▪ Direksi secara aktif melakukan diskusi/ memberikan masukan serta memantau
kondisi internal dan perkembangan faktor eksternal yang secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi strategi bisnis BCA.
▪ BCA telah melaksanakan proses pengendalian keuangan melalui upaya
pemantauan realisasi dibandingkan dengan budget keuangan dalam laporan yang
dibuat secara berkala dan dibawakan dalam Rapat Direksi saat dibutuhkan tindak
lanjut Direksi. (BCA2, 2015)
b. Pengendalian Operasional, dimana:
▪ BCA telah melengkapi standar operating procedure/manual kerja yang merinci
prosedur kerja setiap transaksi operasional perbankan yang dilakukan di BCA
terkait produk dan aktivitas baru termasuk mitigasi risiko operasional terkait.
Pembuatan prosedur kerja tersebut dilakukan oleh Divisi Strategi dan
Pengembangan Operasi-Layanan (DPOL) dan telah di review oleh berbagai unit
kerja yang terkait untuk memastikan bahwa risiko operasional yang mungkin ada
pada aktivitas tersebut telah dimitigasi dengan baik.
▪ BCA menerapkan pembatasan wewenang petugas melalui penetapan limit dalam
melakukan suatu transaksi; serta pembatasan akses petugas ke jaringan TI &
komputer melalui pengendalian penggunaan user ID dan password serta
pemasangan fingerscan.
▪ BCA telah membentuk struktur organisasi dengan baik, dilengkapi unit
pengawasan atau pengendalian sehingga dapat mendukung pengendalian
operasional, seperti:
✓ Pemisahan fungsi yang dapat menimbulkan conflict of interest;
✓ Supervisor berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang
setiap hari;
✓ PIC berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang secara
periodik;
✓ PIKW berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Kantor Wilayah;
✓ Pengawasan Internal yang berfungsi mengawasi jalannnya kontrol
internal di unit kerja tertentu di Kantor Pusat;
✓ Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum, Satuan Kerja
Kepatuhan (SKK);
✓ Divisi Audit Internal: Independen terhadap risk taking unit, dan
Memeriksa dan menilai kecukupan atau efektivitas sistem pengendalian
internal, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan dengan
melaksanakan rencana audit tahunan.
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya, dimana:
• BCA memiliki komitmen yang kuat untuk mematuhi peraturan dan
perundangundangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk
memperbaiki kelemahan, apabila terjadi.
• BCA telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang bersifat independen
terhadap satuan kerja operasional dalam melaksanakan fungsi kepatuhan.
• Adanya Laporan Triwulanan Pemantauan Kepatuhan terhadap Ketentuan
Kehatihatian BCA yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
• Strategi Manajemen Risiko Kepatuhan BCA adalah mempunyai kebijakan
untuk senantiasa mematuhi ketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif
melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya
pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam rangka
perbaikan. (BCA2, 2015)
2. BCA menerapkan sistem pengendalian interen secara efektif yang disesuaikan dengan
tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan
berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Bank Indonesia, maupun dengan mengacu kepada best practice melalui tindakan-
tindakan sebagai berikut:
• Terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara satuan
kerja operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian.
• Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR),
Grup Hukum (GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), Grup Analisa Risiko
Kredit (GARK) dan Divisi Audit Internal (DAI).
• DAI telah melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur
dan kegiatan operasional BCA secara berkala. Hasil review DAI disampaikan
dalam bentuk Laporan Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit
kepada Direksi.
• Pengawasan Internal Cabang (PIC), Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) dan
DAI telah melakukan fungsi evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku di
BCA. Hasil evaluasi dari PIC, PIKW dan DAI tersebut dijadikan sebagai tolok ukur
tingkat kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.
(BCA2, 2015)
PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI
• Penerapan Strategi Anti Fraud
Kebijakan Anti Fraud merupakan wujud komitmen manajemen BCA dalam mencegah
terjadinya fraud dengan menerapkan suatu sistem pengendalian raud yang dijalankan secara
efektif dan berkesinambungan. Sistem pengendalian fraud ini mengarahkan BCA dalam
menentukan langkah-langkah untuk mencegah, mendeteksi, investigasi, dan memantau atas
kejadian fraud. (BCA2, 2015)
Yang dimaksud dengan fraud di sini adalah semua tindakan penyimpangan atau pembiaran
yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi BCA, nasabah, atau
pihak lain, yang terjadi di lingkungan BCA dan/atau menggunakan sarana BCA sehingga
mengakibatkan BCA, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian, dan/atau pelaku fraud
memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. (BCA2,
2015)
Jenis perbuatan yang tergolong fraud adalah:
1. Kecurangan.
2. Penipuan.
3. Penggelapan aset.
4. Pembocoran rahasia. (BCA2, 2015)
Latar Belakang
Dasar hukum dari penerapan kebijakan anti fraud di BCA adalah Surat Edaran Bank Indonesia
No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011. Surat Edaran ini sendiri ditujukan untuk
memperkuat sistem pengendalian interen Bank dan sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum. Sesuai dengan SE BI tersebut, BCA wajib memiliki dan menerapkan
strategi anti fraud yang efektif, yang paling kurang memenuhi acuan minimum dan BCA wajib
memperhatikan paling kurang hal-hal sebagai berikut:
a. kondisi lingkungan internal dan eksternal;
b. kompleksitas kegiatan usaha;
c. potensi, jenis, dan risiko fraud; dan
d. kecukupan sumber daya yang dibutuhkan. (BCA2, 2015)
Tujuan
Tujuan diterapkannya kebijakan anti fraud di BCA adalah:
• Menumbuhkan budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi BCA.
• Meningkatkan awareness dan kepedulian terhadap risiko fraud di operasional BCA.
• Sebagai reminder untuk para pelaksana
• Operasional BCA agar mematuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku. (BCA2, 2015)
Daftar Pustaka
Ali, Hapzi, 2017. Modul Business Ethics & GG, Audit & Internal Control, Jakarta:
BCA, 2015. https://www.bca.co.id/id/Tentang-
BCA/~/media/C69D5DFE8CE7429BAC0B2942CF7D6DC7.ashx, (13 November 2017, jam 15.00)
BCA2, 2015. https://www.bca.co.id/id/Tentang-
BCA/~/media/7CE41C6BA83343AEB870A328D835CB05.ashx, (13 November 2017, jam 16.00)

More Related Content

Similar to BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Control, Universitas Mercu Buana, 2017.

MAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docxMAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
SWINDANGGEA
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepri
Afrizal Yusril
 
Struktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptx
Struktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptxStruktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptx
Struktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptx
FosuX
 
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdfMateri Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
InovLakiah
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
NajmiLaili4
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
NajmiLaili4
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
Mhd. Abdullah Hamid
 

Similar to BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Control, Universitas Mercu Buana, 2017. (20)

BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
 
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docxMAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
MAKALAH INTERNAL AUDIT.docx
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepri
 
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Audit & Internal Control , U...
 
Struktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptx
Struktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptxStruktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptx
Struktur_CG_pada_PT_Astra_dan_prinsip_OE.pptx
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
 
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdfMateri Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
 
Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof. Hafzi,MM,CMA, Audit & Internal Control, ...
Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof. Hafzi,MM,CMA, Audit & Internal Control, ...Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof. Hafzi,MM,CMA, Audit & Internal Control, ...
Sekar Kumudasari, 55117110117, Prof. Hafzi,MM,CMA, Audit & Internal Control, ...
 
'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...
'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...
'Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 1b uas sistim informasi dan pengendalia...
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, konsep dasar pengendalian interna...
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
 
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
BE&GG, ruslan, hapzi ali, audit dan sistem pengendali internal, universitas m...
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
 
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
BE GCG, Annisa Nurlestari, Hapzi Ali, Audit dan Internal Control, Universitas...
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Audit bab 1 konsep dasar audit
Audit bab 1 konsep dasar auditAudit bab 1 konsep dasar audit
Audit bab 1 konsep dasar audit
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
 

More from Rizki Aditama

More from Rizki Aditama (9)

BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia (Pe...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Ethics and Bussiness The Corporate Culture...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Executive and Directo...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Review Good Governance di PT. Garuda Indon...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Review Good Governance di PT. Garuda Indon...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Review Good Governance di PT. Garuda Indon...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Review Good Governance di PT. Garuda Indon...
 
BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (G...
BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (G...BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (G...
BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (G...
 
BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia...
BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia...BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia...
BE & GG PPT, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Etika Bisnis Pada PT. Garuda Indonesia...
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (18)

MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 

BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Control, Universitas Mercu Buana, 2017.

  • 1. Nama Mahasiswa: Rizki Aditama NIM : 55117110027 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM,CMA Audit internal merupakan suatu fungsi penilaian yang independen yang dirancang untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan kegiatan organisasi (Hiro Tugiman, 2004). Good Corporate Governance adalah proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dan jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya. (Sabirin, 2016) Konsep Bisnis Etik pada perusahaan sangat melekat pada hubungan perusahaan dengan stakeholders dimana perusahaan yang baik harus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan dengan masyarakat, pemerintah, pemegang saham, pekerja dan pemasok sebagai stakeholders perusahaaan. Untuk mewujudkan hubungan yang baik dengan stakeholders diperlukan beberapa hal yang harus dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah menjaga kepercayaan stakeholders. (Atyanta Henggar, 2013) Sebagai upaya menjaga kepercayaan stakeholders perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan konsep GCG yang terdiri dari 5 prinsip dasar, yaitu Transparansi (transparency), Akuntabilitas (accountability), Pertanggungjawaban (responbility), Kemandirian (independency) dan Kewajaran (fairness). Kelima prinsip itu diharapkan dapat menciptakan perusahaan yang baik, memastikan pengurangan tingkat korupsi dan pelanggaran lainnya sehingga dapat membuat para stakeholders percaya terhadap perusahaan tersebut. (Atyanta Henggar, 2013) Dalam Good Governance terdapat tiga aspek yaitu pengawasan, pengendalian dan pemerikasaan. Pemeriksaan (audit) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki independensi dan memiliki kompetensi profesional untuk memeriksa apakah hasil kinerja pemerintah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Keberadaan audit internal untuk menjalankan fungsi pemeriksaan dapat mendorong terciptanya pelaksanaan good corporate governance. (Atyanta Henggar, 2013) Membangun pengendalian internal yang kuat merupakan kewajiban bagi setiap organisasi atau perusahaan yang ingin menerapkan konsep GCG yang baik. Pengendalian Internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi atau perusahaan, sehingga dapat dikatakan pengendalian internial memiliki tujaan untuk mendeteksi penggelapan. (Atyanta Henggar, 2013) Dengan menerapkan Audit dan pengendalian internal maka perusahaan akan mampu menerapkan konsep GCG yang baik sehingga membuat perusahaan mempunyai citra yang baik di masyarakat dan kredibilitas yang baik juga sehingga dapat membuat para stakeholders merasa senang berinvestasi di perusahaan tersebut. (Atyanta Henggar, 2013)
  • 2. Daftar Pustaka Atyanta Henggar, 2013. https://Atyantahenggar.Wordpress.Com/2017/05/08/Pengaruh-Audit- Dan-Internal-Control-Terhadap-Business-Ethics-Dan-Good-Corporate-Governance/, (13 November 2017, jam 10.00) Sabirin, 2016. https://www.kompasiana.com/sabirinsaiga/etik-dan-good-corporate- governance-ggc-sebuah-cara-mewujudkan-entitas-bisnis-yang- sehat_57df999e7593733941aef017, (13 November 2017, jam 11.00) Tugiman, Hiro, 2004. Standar Profesi Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta. Audit & Internal Control Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. (Ali, Hapzi, 2017) Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut. (Ali, Hapzi, 2017) Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang). (Ali, Hapzi, 2017) Implementasi Sistem Audit dan Intenal Control pada perusahaan Bank BCA PT. Bank Central Asia (BCA) tbk adalah perusahaan perbankan yang di miliki oleh PT. Djarum. UNIT AUDIT INTERNAL BCA Divisi Audit Internal dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional BCA melalui kegiatan audit (assurance) dan konsultasi (consulting) yang independen dan objektif. (BCA, 2015) Dalam melaksanakan fungsinya, Divisi Audit Internal melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak internal BCA yang membutuhkan. (BCA, 2015) Sejalan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 18/POJK.03/2014 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan,
  • 3. Divisi Audit Internal juga melaksanakan fungsi audit interen terintegrasi untuk mendukung penerapan tata kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan BCA. (BCA, 2015) Struktur dan Kedudukan Divisi Audit Internal Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Saat ini, Kepala Divisi Audit Internal dijabat oleh Jacobus Sindu Adisuwono sejak tanggal 1 November 2008 sebagaimana penetapan Surat Keputusan Pengangkatan Karyawan nomor 1390/SK/ DHR/A/2008 tanggal 24 Oktober 2008 yang ditandatangani Presiden Direktur dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Beliau memiliki pengalaman yang memadai di bidang audit internal dan telah memperoleh sertifikasi profesi audit internal, yaitu Certified Internal Auditor (CIA) dan Qualified Internal Auditor (QIA). (BCA, 2015) Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Audit Internal 1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan berbasis risiko dan melaporkan realisasinya. 2. Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko (risk management), pengendalian internal (internal control), dan proses tata kelola (governance) untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya. 3. Melaksanakan pengkajian kualitas kredit.
  • 4. 4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi objektif tentang kegiatan yang diperiksa. 5. Melaksanakan investigasi/pemeriksaan khusus berdasarkan permintaan Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, unit kerja atau adanya indikasi tertentu. 6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan auditee atas rekomendasi hasil audit. 7. Berperan sebagai konsultan bagi pihak internal BCA yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugas Audit Internal. 8. Memantau pelaksanaan fungsi audit internal pada masing-masing perusahaan anak dalam rangka melaksanakan fungsi audit internal terintegrasi. 9. Menyusun dan menyampaikan Laporan Audit Intern Terintegrasi. (BCA, 2015) Standar Pelaksanaan Kegiatan Divisi Audit Internal berpedoman pada Manual Kerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 074A/SK/DIR/2012 tanggal 30 April 2012 yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank dari Bank Indonesia dan ketentuan mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal dari Bapepam-LK. Sebagai acuan ke arah global best practices, Divisi Audit Internal juga menggunakan standar dan kode etik yang diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) serta Information System Audit & Control Association (ISACA). (BCA, 2015) Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak eksternal terlaksana akhir tahun 2013. (BCA, 2015) Ruang Lingkup Ruang lingkup audit internal meliputi kegiatan segenap Kantor Cabang, Kantor Wilayah, Divisi, Satuan Kerja dan Unit Bisnis di Kantor Pusat, Perusahaan Anak, serta kegiatan BCA yang dialih-dayakan pada pihak ketiga (outsourced). (BCA, 2015) Independensi Divisi Audit Internal independen terhadap unit kerja operasional. Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. (BCA, 2015) Pertemuan Divisi Audit Internal dengan Presiden Direktur dan Komite Audit terlaksana masing-masing 8 kali selama tahun 2015, sedangkan pertemuan dengan Dewan Komisaris terlaksana setiap semester. (BCA, 2015) Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Divisi Audit Internal dilakukan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. (BCA, 2015) Pelaporan Divisi Audit Internal menyampaikan laporan kepada:
  • 5. 1. Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi yang terdiri dari: a. Laporan Hasil Audit. b. Rangkuman Laporan Tindak Lanjut atas Hasil Audit. c. Laporan Realisasi Kegiatan Audit. d. Laporan Audit Interen Terintegrasi. (BCA, 2015) 2. Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan fungsi Audit Internal yang terdiri dari: a. Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Internal. b. Laporan khusus mengenai setiap temuan Audit Internal yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank. c. Laporan Hasil Kaji Ulang pihak eksternal yang memuat pendapat tentang hasil kerja Divisi Audit Internal dan kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Interen Bank serta perbaikan yang mungkin dilakukan. (BCA, 2015) Bagaimana pula Sisem Pengendalian Internal (SPI) pada Bank BCA SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (INTERNAL CONTROL) Sistem pengendalian interen BCA mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP Tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Interen bagi Bank Umum tertanggal 29 September 2003 yang mencakup 5 (lima) komponen antara lain: 1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian. 2. Identifikasi dan penilaian risiko. 3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi. 4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan. (BCA2, 2015) Kelima komponen tersebut sejalan dengan Internal Control-Integrated Framework yang dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO). (BCA2, 2015) Di samping itu, BCA juga memiliki business continuity plan dan disaster recovery plan untuk mempercepat proses pemulihan pada saat terjadi bencana (disaster) dan memiliki sistem back up untuk mencegah kegagalan usaha yang berisiko tinggi. (BCA2, 2015) Seluruh manajemen dan karyawan BCA memiliki peran dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan pelaksanaan sistem pengendalian internal BCA. (BCA2, 2015) Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam terlaksananya sistem pengendalian internal BCA antara lain Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Divisi Audit Internal, pejabat dan pegawai BCA, Pengawasan Internal Cabang, Pengawasan Internal Kantor Wilayah dan Pengawasan Internal Unit Kerja Tertentu di Kantor Pusat. (BCA2, 2015) Pelaksanaan Pengendalian Interen 1. Pelaksanaan pengendalian interen antara lain dilakukan melalui: a. Pengendalian Keuangan, dimana:
  • 6. ▪ BCA telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang membahas strategi BCA secara keseluruhan yang mencakup arah pengembangan bisnis. ▪ Penetapan strategi telah memperhitungkan dampak terhadap permodalan BCA, antara lain proyeksi permodalan & KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum). ▪ Direksi secara aktif melakukan diskusi/ memberikan masukan serta memantau kondisi internal dan perkembangan faktor eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi strategi bisnis BCA. ▪ BCA telah melaksanakan proses pengendalian keuangan melalui upaya pemantauan realisasi dibandingkan dengan budget keuangan dalam laporan yang dibuat secara berkala dan dibawakan dalam Rapat Direksi saat dibutuhkan tindak lanjut Direksi. (BCA2, 2015) b. Pengendalian Operasional, dimana: ▪ BCA telah melengkapi standar operating procedure/manual kerja yang merinci prosedur kerja setiap transaksi operasional perbankan yang dilakukan di BCA terkait produk dan aktivitas baru termasuk mitigasi risiko operasional terkait. Pembuatan prosedur kerja tersebut dilakukan oleh Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi-Layanan (DPOL) dan telah di review oleh berbagai unit kerja yang terkait untuk memastikan bahwa risiko operasional yang mungkin ada pada aktivitas tersebut telah dimitigasi dengan baik. ▪ BCA menerapkan pembatasan wewenang petugas melalui penetapan limit dalam melakukan suatu transaksi; serta pembatasan akses petugas ke jaringan TI & komputer melalui pengendalian penggunaan user ID dan password serta pemasangan fingerscan. ▪ BCA telah membentuk struktur organisasi dengan baik, dilengkapi unit pengawasan atau pengendalian sehingga dapat mendukung pengendalian operasional, seperti: ✓ Pemisahan fungsi yang dapat menimbulkan conflict of interest; ✓ Supervisor berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang setiap hari; ✓ PIC berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Cabang secara periodik; ✓ PIKW berfungsi mengawasi jalannya kontrol internal di Kantor Wilayah; ✓ Pengawasan Internal yang berfungsi mengawasi jalannnya kontrol internal di unit kerja tertentu di Kantor Pusat; ✓ Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum, Satuan Kerja Kepatuhan (SKK); ✓ Divisi Audit Internal: Independen terhadap risk taking unit, dan Memeriksa dan menilai kecukupan atau efektivitas sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan dengan melaksanakan rencana audit tahunan. c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya, dimana: • BCA memiliki komitmen yang kuat untuk mematuhi peraturan dan perundangundangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan, apabila terjadi.
  • 7. • BCA telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang bersifat independen terhadap satuan kerja operasional dalam melaksanakan fungsi kepatuhan. • Adanya Laporan Triwulanan Pemantauan Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehatihatian BCA yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. • Strategi Manajemen Risiko Kepatuhan BCA adalah mempunyai kebijakan untuk senantiasa mematuhi ketentuan yang berlaku yaitu secara proaktif melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam rangka perbaikan. (BCA2, 2015) 2. BCA menerapkan sistem pengendalian interen secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia, maupun dengan mengacu kepada best practice melalui tindakan- tindakan sebagai berikut: • Terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. • Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum (GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), Grup Analisa Risiko Kredit (GARK) dan Divisi Audit Internal (DAI). • DAI telah melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan operasional BCA secara berkala. Hasil review DAI disampaikan dalam bentuk Laporan Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit kepada Direksi. • Pengawasan Internal Cabang (PIC), Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) dan DAI telah melakukan fungsi evaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku di BCA. Hasil evaluasi dari PIC, PIKW dan DAI tersebut dijadikan sebagai tolok ukur tingkat kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. (BCA2, 2015) PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI • Penerapan Strategi Anti Fraud Kebijakan Anti Fraud merupakan wujud komitmen manajemen BCA dalam mencegah terjadinya fraud dengan menerapkan suatu sistem pengendalian raud yang dijalankan secara efektif dan berkesinambungan. Sistem pengendalian fraud ini mengarahkan BCA dalam menentukan langkah-langkah untuk mencegah, mendeteksi, investigasi, dan memantau atas kejadian fraud. (BCA2, 2015) Yang dimaksud dengan fraud di sini adalah semua tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi BCA, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan BCA dan/atau menggunakan sarana BCA sehingga mengakibatkan BCA, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian, dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. (BCA2, 2015) Jenis perbuatan yang tergolong fraud adalah: 1. Kecurangan.
  • 8. 2. Penipuan. 3. Penggelapan aset. 4. Pembocoran rahasia. (BCA2, 2015) Latar Belakang Dasar hukum dari penerapan kebijakan anti fraud di BCA adalah Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011. Surat Edaran ini sendiri ditujukan untuk memperkuat sistem pengendalian interen Bank dan sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Sesuai dengan SE BI tersebut, BCA wajib memiliki dan menerapkan strategi anti fraud yang efektif, yang paling kurang memenuhi acuan minimum dan BCA wajib memperhatikan paling kurang hal-hal sebagai berikut: a. kondisi lingkungan internal dan eksternal; b. kompleksitas kegiatan usaha; c. potensi, jenis, dan risiko fraud; dan d. kecukupan sumber daya yang dibutuhkan. (BCA2, 2015) Tujuan Tujuan diterapkannya kebijakan anti fraud di BCA adalah: • Menumbuhkan budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi BCA. • Meningkatkan awareness dan kepedulian terhadap risiko fraud di operasional BCA. • Sebagai reminder untuk para pelaksana • Operasional BCA agar mematuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku. (BCA2, 2015) Daftar Pustaka Ali, Hapzi, 2017. Modul Business Ethics & GG, Audit & Internal Control, Jakarta: BCA, 2015. https://www.bca.co.id/id/Tentang- BCA/~/media/C69D5DFE8CE7429BAC0B2942CF7D6DC7.ashx, (13 November 2017, jam 15.00) BCA2, 2015. https://www.bca.co.id/id/Tentang- BCA/~/media/7CE41C6BA83343AEB870A328D835CB05.ashx, (13 November 2017, jam 16.00)