Tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang menunjukkan diri dengan gangguan neuromuskular akut berupa trismus, kekakuan dan kejang otot disebabkan oleh eksotosin spesifik dari kuman anaerob Clostridium tetani
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, diagnosa, komplikasi, pencegahan, dan penatalaksanaan tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin dari Clostridium tetani yang masuk melalui luka dan menyebabkan kejang otot serta kekakuan. Pengobatan terdiri dari antitoksin, obat relaksan otot, dan manajemen komplikasi seperti gangguan pernapasan.
Dokumen tersebut membahas toksoplasmosis, termasuk siklus hidup parasit Toxoplasma gondii, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya pada berbagai kondisi seperti infeksi akut, infeksi kongenital, dan pasien imunokompromais."
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies, termasuk penyebabnya (virus rabies), gejalanya, diagnosis, pemeriksaan laboratorium, pengobatannya, dan pencegahannya. Penyakit ini sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Vaksinasi merupakan cara utama untuk mencegah penularan penyakit ini.
Respon imun terhadap parasit meliputi respons imun non-spesifik dan spesifik. Respons imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral seperti komplemen dan interferon. Respons imun spesifik melibatkan limfosit B dan T. Limfosit B memproduksi antibodi sedangkan limfosit T memicu aktivasi sel-sel efektor seperti makrofag untuk membunuh parasit.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, diagnosa, komplikasi, pencegahan, dan penatalaksanaan tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin dari Clostridium tetani yang masuk melalui luka dan menyebabkan kejang otot serta kekakuan. Pengobatan terdiri dari antitoksin, obat relaksan otot, dan manajemen komplikasi seperti gangguan pernapasan.
Dokumen tersebut membahas toksoplasmosis, termasuk siklus hidup parasit Toxoplasma gondii, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya pada berbagai kondisi seperti infeksi akut, infeksi kongenital, dan pasien imunokompromais."
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies, termasuk penyebabnya (virus rabies), gejalanya, diagnosis, pemeriksaan laboratorium, pengobatannya, dan pencegahannya. Penyakit ini sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Vaksinasi merupakan cara utama untuk mencegah penularan penyakit ini.
Respon imun terhadap parasit meliputi respons imun non-spesifik dan spesifik. Respons imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral seperti komplemen dan interferon. Respons imun spesifik melibatkan limfosit B dan T. Limfosit B memproduksi antibodi sedangkan limfosit T memicu aktivasi sel-sel efektor seperti makrofag untuk membunuh parasit.
Organ dan sistem organ bekerja sama untuk tetap mempertahankan tubuh agar tetap hidup dan sehat. Dalam proses yang berat tersebut, sistem imun mempunyai peranan sentral.
Mikrobiologi mempelajari kehidupan mikroorganisme. Mikroba ditemukan di hampir seluruh aspek kehidupan manusia dan dapat bermanfaat atau merugikan. Sejarah mikrobiologi dimulai dari penemuan mikroskopik pada abad ke-17 yang memungkinkan penelitian sel lebih lanjut. Teori penyakit diakibatkan mikroba dikembangkan pada abad ke-19. Klasifikasi dan penamaan tak
Dokumen tersebut membahas tentang toksoplasmosis yang mencakup klasifikasi, morfologi, mekanisme invasi, daur hidup, epidemiologi, gejala, diagnosis, dan pengobatan toxoplasmosis. Toxoplasma gondii dapat menginfeksi manusia dan hewan lainnya sebagai inang perantara melalui konsumsi daging atau buah yang terkontaminasi oleh oocysta parasit yang dikeluarkan kucing.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan alamiah (nonspesifik) dan pertahanan spesifik. Pertahanan alamiah meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari patogen. Pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang dapat mengenali dan menghancurkan patogen tertentu."
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi yang mencakup pengertian dasar, klasifikasi, struktur sel, dan metode yang digunakan dalam mikrobiologi seperti teknik pewarnaan, sterilisasi, dan mikroskopi."
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri atas sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Makalah ini membahas tentang konsep mikrobiologi, mulai dari sejarah perkembangan mikrobiologi, penemuan dunia mikroorganisme melalui penggunaan mikroskop, serta perdebatan antara teori abiogenesis dan biogenesis mengenai asal usul kehidupan. Diakhiri dengan ringkasan mengenai teori-teori terkait mikroorganisme dan penyakit."
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme hidup berukuran mikroskopis seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa. Sejarah mikrobiologi dimulai dengan penemuan mikroorganisme oleh Antony van Leeuwenhoek pada abad ke-17 menggunakan mikroskop. Konsep biogenesis kemudian dibuktikan oleh para ilmuwan seperti Louis Pasteur dan Robert Koch dengan mengembangkan teknik kultur murni dan men
Toxoplasma gondii pertama kali ditemukan pada tahun 1908 pada hewan pengerat dan kelinci di Afrika dan Brazil. Parasit ini dapat menginfeksi manusia dan hewan melalui konsumsi daging atau sayuran yang terkontaminasi oleh ookista yang dikeluarkan kucing. Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang menyebabkan gejala klinis seperti pengeluaran cairan pada vagina
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...novipridayantiii
Ppt ini merupakan materi sistem pertahanan tubuh pada manusia / sistem imun. semoga bisa membantu dan menginspirasi kalian semua, dan juga dapat membuat kalian semua bisa mengetahui materi ini dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, diagnosa, komplikasi, pencegahan, dan penatalaksanaan tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin dari Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka dan menyebabkan kejang otot serta kekakuan. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan diperlukan penanganan darurat untuk mencegah komplikasi berbahaya seperti
Penyakit tetanus neonatorum disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui luka tali pusat. Gejalanya berupa kekakuan otot mulut dan tubuh yang dimulai pada hari ketiga setelah kelahiran. Penanganannya meliputi pencegahan kejang, membersihkan infeksi, dan perawatan intensif untuk mencegah komplikasi seperti pneumonia. Imunisasi ibu hamil sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
Organ dan sistem organ bekerja sama untuk tetap mempertahankan tubuh agar tetap hidup dan sehat. Dalam proses yang berat tersebut, sistem imun mempunyai peranan sentral.
Mikrobiologi mempelajari kehidupan mikroorganisme. Mikroba ditemukan di hampir seluruh aspek kehidupan manusia dan dapat bermanfaat atau merugikan. Sejarah mikrobiologi dimulai dari penemuan mikroskopik pada abad ke-17 yang memungkinkan penelitian sel lebih lanjut. Teori penyakit diakibatkan mikroba dikembangkan pada abad ke-19. Klasifikasi dan penamaan tak
Dokumen tersebut membahas tentang toksoplasmosis yang mencakup klasifikasi, morfologi, mekanisme invasi, daur hidup, epidemiologi, gejala, diagnosis, dan pengobatan toxoplasmosis. Toxoplasma gondii dapat menginfeksi manusia dan hewan lainnya sebagai inang perantara melalui konsumsi daging atau buah yang terkontaminasi oleh oocysta parasit yang dikeluarkan kucing.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan alamiah (nonspesifik) dan pertahanan spesifik. Pertahanan alamiah meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari patogen. Pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang dapat mengenali dan menghancurkan patogen tertentu."
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi yang mencakup pengertian dasar, klasifikasi, struktur sel, dan metode yang digunakan dalam mikrobiologi seperti teknik pewarnaan, sterilisasi, dan mikroskopi."
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri atas sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Makalah ini membahas tentang konsep mikrobiologi, mulai dari sejarah perkembangan mikrobiologi, penemuan dunia mikroorganisme melalui penggunaan mikroskop, serta perdebatan antara teori abiogenesis dan biogenesis mengenai asal usul kehidupan. Diakhiri dengan ringkasan mengenai teori-teori terkait mikroorganisme dan penyakit."
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme hidup berukuran mikroskopis seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa. Sejarah mikrobiologi dimulai dengan penemuan mikroorganisme oleh Antony van Leeuwenhoek pada abad ke-17 menggunakan mikroskop. Konsep biogenesis kemudian dibuktikan oleh para ilmuwan seperti Louis Pasteur dan Robert Koch dengan mengembangkan teknik kultur murni dan men
Toxoplasma gondii pertama kali ditemukan pada tahun 1908 pada hewan pengerat dan kelinci di Afrika dan Brazil. Parasit ini dapat menginfeksi manusia dan hewan melalui konsumsi daging atau sayuran yang terkontaminasi oleh ookista yang dikeluarkan kucing. Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang menyebabkan gejala klinis seperti pengeluaran cairan pada vagina
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...novipridayantiii
Ppt ini merupakan materi sistem pertahanan tubuh pada manusia / sistem imun. semoga bisa membantu dan menginspirasi kalian semua, dan juga dapat membuat kalian semua bisa mengetahui materi ini dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, diagnosa, komplikasi, pencegahan, dan penatalaksanaan tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin dari Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka dan menyebabkan kejang otot serta kekakuan. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan diperlukan penanganan darurat untuk mencegah komplikasi berbahaya seperti
Penyakit tetanus neonatorum disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui luka tali pusat. Gejalanya berupa kekakuan otot mulut dan tubuh yang dimulai pada hari ketiga setelah kelahiran. Penanganannya meliputi pencegahan kejang, membersihkan infeksi, dan perawatan intensif untuk mencegah komplikasi seperti pneumonia. Imunisasi ibu hamil sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi mikrobiologi dan ciri-ciri umum bakteri, termasuk struktur sel bakteri, pengelompokan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan, kebutuhan oksigen, jumlah flagela, dan bentuk tubuh. Juga dibahas mengenai peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan.
Tetanus adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme yang disebabkan oleh toksin tetanus. Penyakit ini ditandai dengan trismus, risus sardonicus, dan spasme otot yang menyebar ke seluruh tubuh. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan penatalaksanaannya meliputi pemberian antitoksin tetanus, obat penenang otot, dan perawatan suportif.
Clostridium sp adalah bakteri Gram positif anaerobik atau mikroaerofilik yang menghasilkan endospora dan toksin, beberapa diantaranya patogen seperti Clostridium tetani yang menyebabkan tetanus. Tetanus disebabkan racun Clostridium tetani yang memicu kekakuan otot. Gejalanya berupa kekakuan rahang dan otot lainnya yang dapat berakibat fatal. Pencegahan melalui vaksinasi tetanus adalah cara terbaik untuk m
1. Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang memunculkan gejala kekakuan otot. Penyakit ini disebabkan oleh masuknya spora Clostridium tetani lewat luka dan berubah menjadi bentuk vegetatif yang menghasilkan toksin.
Tetanus adalah infeksi akibat bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin tetanus. Penyakit ini ditandai dengan kekakuan otot yang disebabkan toksin tetanus. Ada tiga jenis tetanus yaitu umum, lokal, dan cephalic. Pencegahan melalui imunisasi dan penanganan luka, sedangkan pengobatannya menggunakan antibiotik, anti serum, dan obat penenang otot. Komplikasinya dapat berupa ganggu
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang tetanus pada anak, mencakup pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan medik, dan konsep asuhan keperawatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa tetanus adalah penyakit yang ditandai dengan kekakuan otot akibat toksin Clostridium tetani, yang dapat ditangani dengan debridement luka, antibiotik, dan antikonvulsan serta per
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan non-spesifik dan spesifik. Pertahanan non-spesifik meliputi kulit, sel darah putih, dan protein seperti lisozim. Pertahanan spesifik melibatkan sel B dan T yang membentuk antibodi dan menyerang patogen secara langsung. Kelainan sistem pertahanan tubuh dapat terjadi karena AIDS, autoimunitas, atau alergi.
Dokumen tersebut membahas konsep penyakit tetanus, meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan penyakit tetanus. Penyakit ini disebabkan oleh toksin dari Clostridium tetani dan bermanifestasi dengan kejang otot. Diagnosis didasarkan pada riwayat luka dan gejala klinis kejang, sedangkan penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, relaksan otot, dan
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi patogenitas suatu mikroba, yaitu sifat mikroba itu sendiri dan daya tahan inangnya. Selanjutnya membedakan antara patogen oportunistik dan primer, serta menjelaskan istilah virulensi dan faktor virulensi yang dapat meningkatkan kemampuan patogenik mikroba.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Bakteri gram positif c.tetani penyebab tetanus
1. BAKTERI GRAM POSITIF C.TETANIPENYEBAB TETANUS Page 1
BAKTERI GRAM POSITIF C.TETANI PENYEBAB TETANUS
OLEH: FEBRIAN S ASMORO
NIM:20140811014051
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2019
1. PENDAHULUAN
Tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang menunjukkan diri dengan
gangguan neuromuskular akut berupa trismus, kekakuan dan kejang otot
disebabkan oleh eksotosin spesifik dari kuman anaerob Clostridium tetani.
Tetanus dapat terjadi sebagai komplikasi luka, baik luka besar maupun kecil, luka
nyata maupun luka tersembunyi. Jenis luka yang mengundang tetanus adalah
luka-luka seperti Vulnus laceratum (luka robek), Vulnus punctum (luka tusuk),
combustion (luka bakar), fraktur terbuka, otitis media, luka terkontaminasi, luka
tali pusat.
Diyakini bahwa Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani
yaitu sejenis kuman gram positif yang dalam keadaan biasa berada dalam bentuk
spora dan dalam suasana anaerob berubah menjadi bentuk vegetatif yang
memproduksi eksotoksin antara lain neurotoksin tetanospasmin dan tetanolysmin.
Toksin inilah yang menimbulkan gejala – gejala penyakit tetanus.
Penyakit tetanus tidak menimbulkan kekebalan pada orang yang telah
diserangnya. Angka kematian penderita tetanus sangat tinggi sekitar 50 %, angka
itu akan bertambah besar pada rumah sakit yang belum lengkap peralatan
perawatan intensifnya, mungkin lebih rendah pada rumah sakit dengan perawatan
intensif yang sudah lengkap.
2. PATOGENESIS DAN PATOFFFISIOLOGI
Clostridium tetani Ini adalah bakteri yang termasuk dalam kelompok
gram positif. Ini berkat lapisan tebal peptidogicano, senyawa yang memerangkap
molekul pewarna dan mempertahankannya. Karena itu, sel-sel bakteri
memperoleh karakteristik warna ungu dari bakteri jenis ini. Clostridium
memproduksi bentuk pertahanan hidup yang disebut endospora. Proses ini
dikenal sebagai sporulasi. Spora bakteri berbeda dengan spora pada jamur, pada
bakteri sporanya tidak mempunyai fungsi sebagai alat reproduksi. Endospora ini
tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim seperti suhu yang tinggi, kekeringan,
senyawa kimia beracun (desinfektan, antibiotic) dan radiasi UV. Merupakan fase
tidur dari bakteri. Endospora mampu bertahan sampai kondisi lingkungan
kembali menguntungkan. Endospora kmeudian membentuk proses germinasi, dan
membentuk bakteri sel tunggal.
2. BAKTERI GRAM POSITIF C.TETANIPENYEBAB TETANUS Page 2
Mekanisme terjadinya sporulasi:
a) Pada tahap pertama bakteri membentuk filamen aksial. Pembentukan
filamen aksial tidak berlangsung lama.
b) Pembentukan septum asimetris, menghasilkan sel induk dan calon sel
pra-spora. Masing-masing sel menerima DNA anakan. Selanjutnya
terjadi fagositosis sel praspora oleh sel induk, sehingga sel praspora
menjadi bentukan yang disebut protoplas.
c) Tahap ketiga adalah perkembangan protoplas yang disebut
perkembangan spora-awal (forespore). Pada perkembangan spora-awal
belum terbentuk peptidoglikan, sehingga bentuk spora-awal tidak
beraturan (amorfus).
d) Pembentukan korteks (peptidoglikan). Spora-awal menyintesis
peptidoglikan, sehingga spora-awal mempunyai bentuk pasti.
Pembentukan peptidoglikan oleh spora-awal disebut juga pembentukan
korteks.
e) Pembentukan pembungkus (coat). Spora-awal menyintesis berlapis-lapis
pembungkus spora. Pembungkus spora disintesis baik secara terus-
menerus maupun terputus-putus, sehingga tampak seperti penebalan
korteks. Material korteks dan pembungkus spora berbeda.
f) Pematangan spora. Spora bakteri menyintesis asam dipokolinat dan
melakukan pengambilan kalsium. Dua komponen ini merupakan
karakteristik resistensi dan dormansi endospora.
g) Tahap terakhir adalah pelepasan spora. Terjadi lisis sel induk, sehingga
spora yang telah matang keluar. Tidak ada aktivitas metabolic yang
terjadi sampai spora siap untuk melakukan germinasi. Proses sporulasi
ini biasanya berlangsung sekitar 15 jam.
Bentuk spora Clostridium tetani terdapat di sekitar kita seperti pada
tanah, rumput – rumput, kayu, kotoran hewan dan manusia. Kuman ini untuk
pertumbuhannya membutuhkan suasana anaerob yang akan terjadi apabila luka
dengan banyak jaringan nekrotik di dalamnya, atau luka dengan pertumbuhan
bakteri lain terutama bakteri pembuat nanah seperti Staphyloccus aureus. Bakteri
ini tidak memerlukan oksigen untuk proses metabolisme apa pun, karena dapat
menggunakan jenis elemen atau senyawa lain. Unsur ini beracun bagi bakteri. Ini
berkembang hanya jika unsur kimia ini tidak ada sama sekali. Bakteri ini untuk
tumbuh dan berkembang adalah suhu rata-rata 37 ° C, serta perkiraan tingkat pH
3. BAKTERI GRAM POSITIF C.TETANIPENYEBAB TETANUS Page 3
antara 7 dan 7,5. Selain itu, Anda membutuhkan banyak asam amino dan vitamin.
Clostridium tetani mensintesis sekelompok enzim yang dikenal sebagai triptofan.
Enzim ini bekerja pada asam amino triptofan dan memecah kelompok indol yang
merupakan bagian dari strukturnya. Inilah sebabnya mengapa Clostridium tetani
Itu diklasifikasikan sebagai indole positif. Ini berfungsi untuk membedakannya
dari bakteri lain. Bakteri ini mampu mensintesis enzim yang dikenal sebagai
gelatinase. Kelompok enzim ini menyebabkan pencairan gelatin. Ketika bakteri
ini berada dalam kultur, halo transparan terlihat di sekitarnya. Ini adalah tanda
tegas bahwa hidrolisis gelatin telah terjadi.
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram
positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah
inokulasi bentuk spora ke dalam tubuh yang mengalami cedera/luka (masa
inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi
klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas
ganggren, dipteri, botulisme). Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa
luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal,
tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang
dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari
tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada
pembedahan dan pemotonga tali pusat yang tidak steril. Gejala klinis yang
ditimbulakan dari eksotoksin terhadap susunan saraf tepi dan pusat tersebut
adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter sehingga terjadi
kontraksi otot yang tidak terkontrol/ eksitasi terus menerus dan spasme. Neuron
ini menjadi tidak mampu untuk melepaskan neurotransmitter. Neuron, yang
melepaskan gamma aminobutyric acid (GABA) dan glisin, neurotransmitter
inhibitor utama, sangat sensitif terhadap tetanospasmin, menyebabkan kegagalan
penghambatan refleks respon motorik terhadap rangsangan sensoris. Kekakuan
mulai pada tempat masuknya kuman atau pada otot masseter (trismus), pada saat
toxin masuk ke sumsum tulang belakang terjadi kekakuan yang berat, pada
extremitas, otot-otot bergari pada dada, perut dan mulai timbul kejang. Bilamana
toksin mencapai korteks serebri, menderita akan mulai mengalami kejang umum
yang spontan. Karakteristik dari spasme tetani ialah menyebabkan kontraksi
umum kejang otot agonis dan antagonis. Racun atau neurotoksin ini pertama kali
menyerang saraf tepi terpendek yang berasal dari system saraf kranial, dengan
gejala awal distorsi wajah dan punggung serta kekakuan dari otot leher.
Tetanospasmin pada system saraf otonom juga verpengaruh, sehingga
terjadi gangguan pernapasan, metabolism, hemodinamika, hormonal, saluran
cerna, saluran kemih, dan neuromuscular. Spasme larynx, hipertensi, gangguan
irama janjung, hiperflexi, hyperhidrosis merupakan penyulit akibat gangguan
saraf ototnom, yang dulu jarang karena penderita sudah meninggal sebelum
gejala timbul. Dengan penggunaan diazepam dosis tinggi dan pernapasan
mekanik, kejang dapat diatasi namun gangguan saraf otonom harus dikenali dan
di kelola dengan teliti. Timbulnya kegagalan mekanisme inhibisi yang normal,
yang menyebabkan meningkatnya aktifitas dari neuron yang mensarafi otot
masetter sehingga terjadi trismus. Oleh karena otot masetter adalah otot yang
paling sensitif terhadap toksin tetanus tersebut. Stimuli terhadap afferen tidak
4. BAKTERI GRAM POSITIF C.TETANIPENYEBAB TETANUS Page 4
hanya menimbulkan kontraksi yang kuat, tetapi juga dihilangkannya kontraksi
agonis dan antagonis sehingga timbul spasme otot yang khas .
Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk
bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering
disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan
wajah. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio
kematian sangatlah tinggi.
3. TANDA DAN GEJALA KLINIK
Gejala pertama biasanya rasa sakit pada luka, diikuti trismus (kaku rahang, sukar
membuka mulut lebar – lebar), rhisus sardonicus (wajah setan). Kemudian
diikuti kaku buduk, kaku otot perut, gaya berjalan khas seperti robot, sukar
menelan, dan laringospasme. Pada keadaan yang lebih berat terjadi epistothonus
(posisi cephalic tarsal), di mana pada saat kejang badan penderita melengkung
dan bila ditelentangkan hanya kepada dan bagian tarsa kaki saja yang menyentuh
dasar tempat berbaring.
Dapat terjadi spasme diafragma dan otot – otot pernapasan lainnya. Pada saat
kejang penderita tetap dalam keadaan sadar. Suhu tubuh normal hingga
subfebris. Sekujur tubuh berkeringat. Kejang – kejang bertambah beram selama
tiga hari pertama, menetap selama 5 – 7 hari. Setelah 10 hari, frekuensi kejang
mulai berkurang, setelah 2 minggu kejang menghilang. Dan kaku otot hilang
paling cepat mulai minggu ke-4.
4. PERAWATAN
Tidak ada pengobatan khusus untuk tetanus. Namun, ada serangkaian tindakan
pencegahan dan rekomendasi yang harus diikuti ketika kemungkinan infeksi
diduga. Di antaranya adalah:
a) Perawatan luka: pencucian luka yang dalam dan sistematis harus
dilakukan, dengan air bersih yang melimpah dan menghilangkan sisa-sisa
jaringan yang mati, menyebabkan darah mencapai lokasi, menyediakan
oksigen. Dengan cara ini lingkungan yang menguntungkan untuk
perkembangbiakan bakteri dihindari.
b) Pasokan obat-obatanDi antara obat-obatan yang dapat dipilih dokter
untuk memasok pasien dapat disebutkan: antibiotik, tetanus antitoxin,
vaksin dan beberapa obat penenang. Tentu saja, ini akan tergantung pada
kriteria dokter dan karakteristik masing-masing kasus.
c) Penjara di Unit Perawatan Intensif: karena efek mematikan dari patologi
ini dalam organisme, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit dalam
terapi intensif. Ini dilakukan untuk menjaga konsekuensi yang berpotensi
fatal, seperti keterlibatan otot pernapasan.
5. BAKTERI GRAM POSITIF C.TETANIPENYEBAB TETANUS Page 5
DAFTAR PUSTAKA
1) Ríos, M., García, Al., Alves, E., Brea, R. dan Núñez, J. (2016). Infeksi oleh
Clostridium tetani: curigai untuk mendiagnosisnya. Galicia klinis 77 (4). 175-176
2) Smietanska, K., Chudziak, R. dan Rastawicki, W. (2013). [Karakteristik
Clostridium tetani dan diagnosis tetanus laboratorium. Med Dows Mikrobiol. 65
(4). 285-295
3) Hendarwanto. llmu Penyakit Dalam, jilid 1, Balai Penerbit FK UI, Jakarta: 2001,
49- 51.
4) BUKU Ajar Ilmu Bedah . De Jong dkk. Ed 2 , Jakarta, 2004