SlideShare a Scribd company logo
EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN A
“TOKSOPLASMOSIS”
Dosen Mata Kuliah :
Rizki Amalia, SKM,M.Kes
Penyusun :
Dani Novita Putri
D3 – Reguler B
P07133114052
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2014
TOKSOPLASMOSIS
A. PENGERTIAN
Toksoplasmosis adalah penyakit / infeksi yang disebabkan oleh protozoa
Toxoplasma gondii, ditularkan oleh kucing kepada manusia, bersifat oportunistik dan
menimbulkan bahaya khususnya bagi wanita hamil. Toksoplasmosis dikategorikan
sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Penyakit oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang
biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
normal, tetapi dapat menyerang orang dengan system kekebalan tubuh yang buruk.
Toksoplasmosis dikenal masyarakat sebagai penyakit tokso atau toksoplasma
yang menyebabkan kemandulan, cacat bahkan kematian janin. Banyak orang menderita
toksoplasmosis, tetapi kebanyakan penderita tidak menunjukan adanya suatu gejala
klinis, karena adanya system kekebalan tubuh yang mempertahankan diri terhadap parasit
tersebut. Toksoplasmolisis dapat menjadi masalah yang berat jika terjadi pada bayi yang
baru lahir dan orang dengan system kekebalan tubuh yang melemah.
Toksoplasmosis dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Toksoplasmosis Kongenital
Secara umum transmisi toksoplasmosis kongenital muncul ketika infeksi
Toxoplasma gondii didapat selama masa genetasi / kehamilan. Janin juga dapat
terinfeksi Toxoplasma gondii melalui plasenta yang menghubungkan infeksi
maternal (ibu) dan fetus (bayi) dimana Toxoplasma gondii tersebut mencapai
plasenta selama periode tertentu pada ibu yang terinfeksi.
Risiko infeksi toksoplasma terhadap fetus sangat berhubungan dengan waktu
kapan infeksi maternalnya muncul. Jika infeksi toksoplasma terjadi pada bulan-bulan
terakhir dari kehamilan, umumnya parasit tersebut akan ditularkan ke fetus, tetapi
jika ibu hamil terjangkit lebih awal, transmisi ke fetus umumnya lebih jarang. Tetapi
bila terjadi umumnya menghasilkan penyakit yang berat.
b. Toksoplasmosis Akuisita
Toksoplasmosis akuista adalah toksoplasmosis yang didapat selama
hidupnya (bukan didapat dari infeksi ketika dalam kandungan). Infeksi pada orang
dewasa biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala klinis yang paling sering adalah
limfodenopati dan rasa lelah disertai demam dan sakit kepala.
B. GEJALA
Gejala klinik yang muncul pada penderita toksoplasmosis sifatnya berbeda pada
setiap orang. Gejala serius muncul pada bayi yang dilahirkan abortus dan premature atau
lahir dini (1:10 bayi yang terinfeksi), biasanya terjadi infeksi mata, pembesaran hati dan
limpa, kuning pada mata dan kulit, selanjutnya diikuti kematian. Sedangkan pada bayi
yang lahir normal, gejala akan tampak setelah beberapa minggu, bulan, atau tahun setelah
lahir. Sedangkan gejala yang dijumpai setelah usia pubertas diantaranya adanya
gangguan pada mata sampai terjadi kebutaan, kegagalan pada system syaraf, gangguan
pendengaran (bisu-tuli), demam, penyakit kuning akibat gangguan hati, dan gangguan
pernapasan. Pada bentuk laten biasanya berupa kerusakan psikomotor dan pembesaran
kepala (hidrosepalus).
C. AGENT- HOST- ENVIRONMENT PENYAKIT TOKSOPLASMOSIS
1. Faktor Penyebab ( Agent ) Penyakit
Agent penyakit Toksoplasmolisis yaitu Protozoa Toxoplasma gondii dengan
klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Protozoa
Filum : Apicomplexa
Kelas : Conoiidasida
Ordo : Eucoocidionida
Familia : Sarcocystidae
Genus : Toxoplasma
Spesies : Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii mempunyai beberapa bentuk kehidupan yaitu :
1. Ookista
Ookista hanya terbentuk dalam usus hospes definitive (bangsa kucing) dan
dikeluarkan melalui faces. Ookista merupakan bentuk yang infektif dan dapat
menular pada manusia atau hewan lain. Seekor kucing dapat mengeluarkan
sampai 10 juta ookista sehari selama 2 minggu. Ookista dapat hidup lama
sampai lebih dari satu tahun di dalam tanah yang lembab dan teduh, sedangkan
di tempat yang terkena sinar matahari langsung dan tanah kering ookista akan
mudah mati.
2. Tropozoid / Tachzoite
Tropozoid berbentuk bulan sabit dengan panjang 2 – 3 µm dan lebar 4 – 8
µm. Bentuk ini terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti burung dan
mamalia termasuk manusia dan kucing sebagal hospes definitif. Tropozoid
ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai jaringan tubuh. Misalnya dalam
cairan tubuh manusia (darah, air liur, air susu), ginjal, jantung, otak, dan otot
jantung.
3. Kista / Bradizoit
Kista ini merupakan stadium istirahat dari Toxsoplasma gondii. Kista
banyak terdapat pada daging hewan yang mentah / dimasak kurang matang.
2. Host
 Host Definitive (bentuk seksual) : kucing
 Host Intermediate (bentuk aseksual) : manusia, burung, anjing, tikus, kelinci,
babi, sapi, dll.
3. Lingkungan ( Environment )
Lingkungan yang mendukung penularan penyakit toksoplasmosis yaitu
lingkungan yang lembab dan teduh dimana terdapat ookista yang berasal dari feses
kucing.
D. INTERAKSI AGENT – HOST – ENVIRONMENT
Interaksi agent dan host dimulai dengan sporozoit yang ada di dalam usus kucing
menembus sel epitel dan tumbuh menjadi tropozoit. Kemudian inti tropozoit membelah
menjadi banyak sehingga terbentuk skizon. Setelah matang skizon akan pecah dan
menghasilkan banyak merozoit / skizogoni. Kemudian Merozoit masuk ke dalam sel
epitel dan membentuk makrogametosit dan mikrogametosit yang menjadi makrogamet
dan mikrogamet (gametogoni). Setelah terjadi pembuahan terbentuk ookista, yang akan
dikeluarkan bersama tinja kucing. Ookista di tanah sangat kuat dan dapat bertahan hidup
di tanah lembab atau pasir selama berbulan-bulan selanjutnya dapat menjadi spora , dan
menular ke hewan lain, termasuk manusia. Dalam usus manusia, toksoplasma
berkembang menjadi kista, yang menyebar ke bagian lain di dalam tubuh melalui aliran
darah dan limfa. Tahap ini berakhir dengan menghasilkan kista dalam otot jantung, ginjal
dan otak. Kebanyakan dari kista tersebut tetap aktif tanpa batas waktu.
E. FAKTOR RESIKO YANG MENINGKATKAN PENYAKIT TOXOPLASMOSIS
 Perempuan ( wanita hamil )
 Fetus / bayi
 kebersihan lingkungan
 personal hygiene
 transplantasi organ atau transfusi
Menurut Gandahusada dkk (1998) Toxoplasma gondii ditularkan melalui
beberapa cara, diantaranya :
a. Masuknya ookista dari kotoran (faeces) hewan yang menempel pada bulu kucing
dan hinggap di makanan atau minuman.
b. Menghirup debu yang mengandung ookista.
c. Masuknya kista yang berasal dari daging hewan yang dimasak tidak sempurna
(belum matang).
d. Masuknya tropozoit dari ibu hamil yang menginfeksi melalui plasenta lalu
menuju janin (toksoplasmosis congenital).
e. Masuknya tropozoit dari ibu yang terinfeksi melalui ASI menuju bayi.
f. Transfuse darah dari orang yang terinfeksi.
g. Bekerja di laboratorium dengan hewan uji yang terinfeksi.
F. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Susceptibility
(Fase Rentan)
Presymtomatic Fase Klinis
Fase terminal
(Disability)
a. terjadi
interaksi di
luar tubuh
manusia
antara host
(manusia)
dengan agent
(T.gondii)
b. belum
ditemukan
tanda – tanda
penyakit
a. T.godii mulai
memasuki
tubuh manusia
b. Gejala penyakit
belum muncul
c. Masa inkubasi :
5- 23 hari
a. Pada bayi : infeksi
mata, pembesaran
hati dan limpa,
kuning pada mata
dan kulit
b. Usia dewasa :
gangguan mata,
pendengaran,pernap
asan dan hati,
kegagalan pada
system syaraf, serta
demam.
a. Kematian ( pada
bayi abortus dan
premature )
b. Kecacatan/cacat
mental (pada bayi
lahir normal )
G. MODEL EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TOKSOPLASMOSIS
Penyakit toksoplasmosis dapat diterapkan menggunakan model hubungan sebab
akibat. Dimana manusia sebagai host, Toxoplasma gondii sebagai agen, dan kurang
terjaganya kebersihan hidup kucing sebagai lingkungan pendukung tumbuh-kembangnya
toxoplasma gondii.
 Kemampuan agen untuk menginfeksi inang meningkat
Model ini terjadi ketika jumlah agen meningkat. Misalnya jika di lingkungan
sekitar terdapat banyak ookista Toxoplasma gondii (di tinja kucing), maka tidak
menutup kemungkinan banyak pula manusia yang akan terinfeksi penyakit
toksoplasmosis, terutama jika daya tahan tubuhnya berkurang.
 Kepekaan inang terhadap agent meningkat
Model ini terjadi bila penyakit toksoplasmolisis diderita oleh host yang
memiliki daya tahan tubuh lemah (rentan) dalam jumlah yang banyak. Misalnya pada
suatu daerah terdapat banyak ibu hamil yang rentan (daya tahan tubhnya lemah) dan
terdapat kucing yang membawa ookista Toxoplasma gondii pada faecesnya, maka
kemungkinan para ibu hamil tersebut terkena penyakit toksoplasmosis akan lebih
besar .
E
H
A
H. PENCEGAHAN PENYAKIT
a. Pencegahan Primer
- Melakukan vaksinasi Toksoid Tetanus (TT) sebelum kehamilan.
- Penyuluhan tentang perlunya meningkatkan kesehatan lingkungan dan personal
hygiene terutama tentang :
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah memasak makanan, serta sebelum
makan.
b. Membiasakan mencuci sayur dan buah sebelum dimakan.
c. Menjaga kebersihan makanan terhadap kontaminasi lalat atau binatang.
d. Membakar atau memberikan antiseptic pada tinja hewan peliharaan.
e. Menggunakan sarung tangan saat sedang mengurus hewan peliharaan
(mamalia / burung ).
f. Menjauhi hewan peliharaan selama kehamilan.
g. Tidak memakan daging mentah / kurang masak.
b. Pencegahan Sekunder
- Melakukan pemeriksaan serologis untuk mengidentifikasi wanita yang mendapat infeksi
T. gondii selama kehamilan
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala
- Memeriksakan hewan pada dokter hewan secara berkala
- Melakukan pengobatan jika terjadi infeksi
c. Pencegahan Tersier
- Menjaga daya tahan tubuh
Daftar Pustaka
Zulkoni Akhsin. 2011. Parasitologi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Soedarto. 2009. Penyakit Menular di Indonesia. Jakarta : Sagung Seto .
Internet
http://journal.unair.ac.id.
Diakses 17 Maret 2015
http://veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com/2011/03/toxoplasma.
Diakses 18 Maret 2015

More Related Content

What's hot

Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Tata Naipospos
 
Demam tifoid puskesmas cynthia
Demam tifoid puskesmas cynthiaDemam tifoid puskesmas cynthia
Demam tifoid puskesmas cynthia
Cynthia Natalia
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
NajMah Usman
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
Oliviafebrimarchantia
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
Anggita Dewi
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
pjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispa
PikaLubis
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
Arini Utami
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
Mulkan Fadhli
 
Sosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungSosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungJoni Iswanto
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
Muhammad Munandar
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumIceteacassie
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
Joni Iswanto
 
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan ParasitologiPPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
Fredy Talebong
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Tata Naipospos
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
Ariyanto Harsono
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
marnitukan
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
Riskymessyana99
 

What's hot (20)

Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
 
Demam tifoid puskesmas cynthia
Demam tifoid puskesmas cynthiaDemam tifoid puskesmas cynthia
Demam tifoid puskesmas cynthia
 
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan TetanusBAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
BAB 7 Epidemiologi Penyakit Menular Diftheria, Pertusis dan Tetanus
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispa
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Sosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungSosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burung
 
3. helminthes
3. helminthes3. helminthes
3. helminthes
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratorium
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan ParasitologiPPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
PPT Parasit Kelompok IV Mikrobiologi Farmasi dan Parasitologi
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 

Viewers also liked

Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiininanovia11
 
Toxoplasmosis
ToxoplasmosisToxoplasmosis
Toxoplasmosis
Alfredo Bambang
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSISASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
Duik Agustini
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiidinamerlyna
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamilDiagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamilSofie Krisnadi
 

Viewers also liked (6)

Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasmosis
ToxoplasmosisToxoplasmosis
Toxoplasmosis
 
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSISASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TOXOPLASMOSIS
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamilDiagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
 

Similar to Toksoplasmosis

TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptxTOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
HannaHarahap
 
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptxTOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
HannaHarahap
 
Makalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondiMakalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondi
dery laskar/ kahadari
 
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilanImunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Ima Septia
 
Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20
Martinoloth
 
Toxoplasma
ToxoplasmaToxoplasma
Toxoplasma
Martinoloth
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
dinamerlyna
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
ninanovia11
 
Paper toksoplasmosis pdf
Paper toksoplasmosis pdfPaper toksoplasmosis pdf
Paper toksoplasmosis pdf
Evi Sundari
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
feni gita safitri
 
REFERAT TORCH
REFERAT TORCHREFERAT TORCH
REFERAT TORCH
dr. Bobby Ahmad
 
Askep TB.docx
Askep TB.docxAskep TB.docx
Askep TB.docx
KPSRSUI
 
Ppt bu ayu torch
Ppt bu ayu torchPpt bu ayu torch
Ppt bu ayu torchresiy
 
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonela
Warnet Raha
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
Rfr Egha
 
6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf
AnggunDwiPutri1
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Anjani Hidayah
 
Tugas akhirmikrobiologi
Tugas akhirmikrobiologiTugas akhirmikrobiologi
Tugas akhirmikrobiologi
Operator Warnet Vast Raha
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Google
 
Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universaluci
 

Similar to Toksoplasmosis (20)

TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptxTOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
 
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptxTOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
 
Makalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondiMakalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondi
 
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilanImunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
 
Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20
 
Toxoplasma
ToxoplasmaToxoplasma
Toxoplasma
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Paper toksoplasmosis pdf
Paper toksoplasmosis pdfPaper toksoplasmosis pdf
Paper toksoplasmosis pdf
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
REFERAT TORCH
REFERAT TORCHREFERAT TORCH
REFERAT TORCH
 
Askep TB.docx
Askep TB.docxAskep TB.docx
Askep TB.docx
 
Ppt bu ayu torch
Ppt bu ayu torchPpt bu ayu torch
Ppt bu ayu torch
 
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonela
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Tugas akhirmikrobiologi
Tugas akhirmikrobiologiTugas akhirmikrobiologi
Tugas akhirmikrobiologi
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 
Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universal
 

Recently uploaded

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 

Recently uploaded (17)

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 

Toksoplasmosis

  • 1. EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN A “TOKSOPLASMOSIS” Dosen Mata Kuliah : Rizki Amalia, SKM,M.Kes Penyusun : Dani Novita Putri D3 – Reguler B P07133114052 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2014
  • 2. TOKSOPLASMOSIS A. PENGERTIAN Toksoplasmosis adalah penyakit / infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii, ditularkan oleh kucing kepada manusia, bersifat oportunistik dan menimbulkan bahaya khususnya bagi wanita hamil. Toksoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh normal, tetapi dapat menyerang orang dengan system kekebalan tubuh yang buruk. Toksoplasmosis dikenal masyarakat sebagai penyakit tokso atau toksoplasma yang menyebabkan kemandulan, cacat bahkan kematian janin. Banyak orang menderita toksoplasmosis, tetapi kebanyakan penderita tidak menunjukan adanya suatu gejala klinis, karena adanya system kekebalan tubuh yang mempertahankan diri terhadap parasit tersebut. Toksoplasmolisis dapat menjadi masalah yang berat jika terjadi pada bayi yang baru lahir dan orang dengan system kekebalan tubuh yang melemah. Toksoplasmosis dibagi menjadi dua macam yaitu : a. Toksoplasmosis Kongenital Secara umum transmisi toksoplasmosis kongenital muncul ketika infeksi Toxoplasma gondii didapat selama masa genetasi / kehamilan. Janin juga dapat terinfeksi Toxoplasma gondii melalui plasenta yang menghubungkan infeksi maternal (ibu) dan fetus (bayi) dimana Toxoplasma gondii tersebut mencapai plasenta selama periode tertentu pada ibu yang terinfeksi. Risiko infeksi toksoplasma terhadap fetus sangat berhubungan dengan waktu kapan infeksi maternalnya muncul. Jika infeksi toksoplasma terjadi pada bulan-bulan terakhir dari kehamilan, umumnya parasit tersebut akan ditularkan ke fetus, tetapi jika ibu hamil terjangkit lebih awal, transmisi ke fetus umumnya lebih jarang. Tetapi bila terjadi umumnya menghasilkan penyakit yang berat.
  • 3. b. Toksoplasmosis Akuisita Toksoplasmosis akuista adalah toksoplasmosis yang didapat selama hidupnya (bukan didapat dari infeksi ketika dalam kandungan). Infeksi pada orang dewasa biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala klinis yang paling sering adalah limfodenopati dan rasa lelah disertai demam dan sakit kepala. B. GEJALA Gejala klinik yang muncul pada penderita toksoplasmosis sifatnya berbeda pada setiap orang. Gejala serius muncul pada bayi yang dilahirkan abortus dan premature atau lahir dini (1:10 bayi yang terinfeksi), biasanya terjadi infeksi mata, pembesaran hati dan limpa, kuning pada mata dan kulit, selanjutnya diikuti kematian. Sedangkan pada bayi yang lahir normal, gejala akan tampak setelah beberapa minggu, bulan, atau tahun setelah lahir. Sedangkan gejala yang dijumpai setelah usia pubertas diantaranya adanya gangguan pada mata sampai terjadi kebutaan, kegagalan pada system syaraf, gangguan pendengaran (bisu-tuli), demam, penyakit kuning akibat gangguan hati, dan gangguan pernapasan. Pada bentuk laten biasanya berupa kerusakan psikomotor dan pembesaran kepala (hidrosepalus). C. AGENT- HOST- ENVIRONMENT PENYAKIT TOKSOPLASMOSIS 1. Faktor Penyebab ( Agent ) Penyakit Agent penyakit Toksoplasmolisis yaitu Protozoa Toxoplasma gondii dengan klasifikasi : Kingdom : Animalia Sub Kingdom : Protozoa Filum : Apicomplexa Kelas : Conoiidasida Ordo : Eucoocidionida Familia : Sarcocystidae Genus : Toxoplasma Spesies : Toxoplasma gondii
  • 4. Toxoplasma gondii mempunyai beberapa bentuk kehidupan yaitu : 1. Ookista Ookista hanya terbentuk dalam usus hospes definitive (bangsa kucing) dan dikeluarkan melalui faces. Ookista merupakan bentuk yang infektif dan dapat menular pada manusia atau hewan lain. Seekor kucing dapat mengeluarkan sampai 10 juta ookista sehari selama 2 minggu. Ookista dapat hidup lama sampai lebih dari satu tahun di dalam tanah yang lembab dan teduh, sedangkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung dan tanah kering ookista akan mudah mati. 2. Tropozoid / Tachzoite Tropozoid berbentuk bulan sabit dengan panjang 2 – 3 µm dan lebar 4 – 8 µm. Bentuk ini terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti burung dan mamalia termasuk manusia dan kucing sebagal hospes definitif. Tropozoid ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai jaringan tubuh. Misalnya dalam cairan tubuh manusia (darah, air liur, air susu), ginjal, jantung, otak, dan otot jantung. 3. Kista / Bradizoit Kista ini merupakan stadium istirahat dari Toxsoplasma gondii. Kista banyak terdapat pada daging hewan yang mentah / dimasak kurang matang. 2. Host  Host Definitive (bentuk seksual) : kucing  Host Intermediate (bentuk aseksual) : manusia, burung, anjing, tikus, kelinci, babi, sapi, dll. 3. Lingkungan ( Environment ) Lingkungan yang mendukung penularan penyakit toksoplasmosis yaitu lingkungan yang lembab dan teduh dimana terdapat ookista yang berasal dari feses kucing.
  • 5. D. INTERAKSI AGENT – HOST – ENVIRONMENT Interaksi agent dan host dimulai dengan sporozoit yang ada di dalam usus kucing menembus sel epitel dan tumbuh menjadi tropozoit. Kemudian inti tropozoit membelah menjadi banyak sehingga terbentuk skizon. Setelah matang skizon akan pecah dan menghasilkan banyak merozoit / skizogoni. Kemudian Merozoit masuk ke dalam sel epitel dan membentuk makrogametosit dan mikrogametosit yang menjadi makrogamet dan mikrogamet (gametogoni). Setelah terjadi pembuahan terbentuk ookista, yang akan dikeluarkan bersama tinja kucing. Ookista di tanah sangat kuat dan dapat bertahan hidup di tanah lembab atau pasir selama berbulan-bulan selanjutnya dapat menjadi spora , dan menular ke hewan lain, termasuk manusia. Dalam usus manusia, toksoplasma berkembang menjadi kista, yang menyebar ke bagian lain di dalam tubuh melalui aliran darah dan limfa. Tahap ini berakhir dengan menghasilkan kista dalam otot jantung, ginjal dan otak. Kebanyakan dari kista tersebut tetap aktif tanpa batas waktu. E. FAKTOR RESIKO YANG MENINGKATKAN PENYAKIT TOXOPLASMOSIS  Perempuan ( wanita hamil )  Fetus / bayi  kebersihan lingkungan  personal hygiene  transplantasi organ atau transfusi
  • 6. Menurut Gandahusada dkk (1998) Toxoplasma gondii ditularkan melalui beberapa cara, diantaranya : a. Masuknya ookista dari kotoran (faeces) hewan yang menempel pada bulu kucing dan hinggap di makanan atau minuman. b. Menghirup debu yang mengandung ookista. c. Masuknya kista yang berasal dari daging hewan yang dimasak tidak sempurna (belum matang). d. Masuknya tropozoit dari ibu hamil yang menginfeksi melalui plasenta lalu menuju janin (toksoplasmosis congenital). e. Masuknya tropozoit dari ibu yang terinfeksi melalui ASI menuju bayi. f. Transfuse darah dari orang yang terinfeksi. g. Bekerja di laboratorium dengan hewan uji yang terinfeksi. F. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Susceptibility (Fase Rentan) Presymtomatic Fase Klinis Fase terminal (Disability) a. terjadi interaksi di luar tubuh manusia antara host (manusia) dengan agent (T.gondii) b. belum ditemukan tanda – tanda penyakit a. T.godii mulai memasuki tubuh manusia b. Gejala penyakit belum muncul c. Masa inkubasi : 5- 23 hari a. Pada bayi : infeksi mata, pembesaran hati dan limpa, kuning pada mata dan kulit b. Usia dewasa : gangguan mata, pendengaran,pernap asan dan hati, kegagalan pada system syaraf, serta demam. a. Kematian ( pada bayi abortus dan premature ) b. Kecacatan/cacat mental (pada bayi lahir normal )
  • 7. G. MODEL EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TOKSOPLASMOSIS Penyakit toksoplasmosis dapat diterapkan menggunakan model hubungan sebab akibat. Dimana manusia sebagai host, Toxoplasma gondii sebagai agen, dan kurang terjaganya kebersihan hidup kucing sebagai lingkungan pendukung tumbuh-kembangnya toxoplasma gondii.  Kemampuan agen untuk menginfeksi inang meningkat Model ini terjadi ketika jumlah agen meningkat. Misalnya jika di lingkungan sekitar terdapat banyak ookista Toxoplasma gondii (di tinja kucing), maka tidak menutup kemungkinan banyak pula manusia yang akan terinfeksi penyakit toksoplasmosis, terutama jika daya tahan tubuhnya berkurang.  Kepekaan inang terhadap agent meningkat Model ini terjadi bila penyakit toksoplasmolisis diderita oleh host yang memiliki daya tahan tubuh lemah (rentan) dalam jumlah yang banyak. Misalnya pada suatu daerah terdapat banyak ibu hamil yang rentan (daya tahan tubhnya lemah) dan terdapat kucing yang membawa ookista Toxoplasma gondii pada faecesnya, maka kemungkinan para ibu hamil tersebut terkena penyakit toksoplasmosis akan lebih besar . E H A
  • 8. H. PENCEGAHAN PENYAKIT a. Pencegahan Primer - Melakukan vaksinasi Toksoid Tetanus (TT) sebelum kehamilan. - Penyuluhan tentang perlunya meningkatkan kesehatan lingkungan dan personal hygiene terutama tentang : a. Mencuci tangan sebelum dan setelah memasak makanan, serta sebelum makan. b. Membiasakan mencuci sayur dan buah sebelum dimakan. c. Menjaga kebersihan makanan terhadap kontaminasi lalat atau binatang. d. Membakar atau memberikan antiseptic pada tinja hewan peliharaan. e. Menggunakan sarung tangan saat sedang mengurus hewan peliharaan (mamalia / burung ). f. Menjauhi hewan peliharaan selama kehamilan. g. Tidak memakan daging mentah / kurang masak. b. Pencegahan Sekunder - Melakukan pemeriksaan serologis untuk mengidentifikasi wanita yang mendapat infeksi T. gondii selama kehamilan - Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala - Memeriksakan hewan pada dokter hewan secara berkala - Melakukan pengobatan jika terjadi infeksi c. Pencegahan Tersier - Menjaga daya tahan tubuh
  • 9. Daftar Pustaka Zulkoni Akhsin. 2011. Parasitologi. Yogyakarta : Nuha Medika. Soedarto. 2009. Penyakit Menular di Indonesia. Jakarta : Sagung Seto . Internet http://journal.unair.ac.id. Diakses 17 Maret 2015 http://veterinaryclinic-drhkoes.blogspot.com/2011/03/toxoplasma. Diakses 18 Maret 2015