SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
1 
PENGEMBANGAN 
PERTANIAN ORGANIK 
BERBASIS KELOMPOK 
Syukur Iwantoro 
Staf Ahli Menteri Pertanian Selaku Ketua Pembina 
Masyarakat Peduli Pertanian Organik (MPPO) 
Disampaikan Pada Kegiatan Lokakarya & Pelatihan 
Penjaminan Mutu Pertanian Organik 
Makassar, 5 Nopember 2010
2 
Tantangan Sektor Pertanian Terkini 
Liberalisasi 
Perdagangan 
Bias Kebijakan 
Pembangunan 
Perubahan Iklim 
• Subsidi & tarif negara maju 
• Membanjirnya produk impor 
• Ketidakseimbangan 
perdagangan 
• Perubahan lahan subur 
• Perubahan varietas dan pola 
penanaman 
• Meningkatnya biaya produksi 
• Besarnya ketimpangan tani-non 
tani) 
• Bias kebijakan investasi, 
kredit, harga 
PERTANIAN ORGANIK SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI PEMBANGUNAN 
PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN 
BERDIMENSI EKONOMI BERDIMENSI LINGKUNGAN BERDIMENSI SOSIAL
3 
DEFINISI BEBERAPA SISTEM PERTANIAN 
PERTANIAN TRADISIONAL 
Metode pertanian tanpa agrokimia 
PERTANIAN BERKELANJUTAN 
Kelompok sistem pertanian yang belum secara 
jelas terdefinisi, bertujuan untuk menjaga 
kesinambungan penggunaan lahan. Mis. LEISA 
PERTANIAN KONVENSIONAL 
Pertanian “revolusi hijau”: monokultur 
dengan varietas unggul, penggunaan pupuk 
kimia, pestisida, dll. 
PERTANIAN ORGANIK 
Berdasarkan prinsip agro-ekologi, 
berfokus pada kesuburan tanah dan 
kesehatan tanaman, tanpa 
penggunaan bahan agrokimia 
PERTANIAN BIODINAMIK 
Jenis pertanian organik 
dengan memasukkan dimesi 
spiritual 
PRODUKSI TERINTEGRASI 
Perbaikan pertanian konvesional, 
mengurangi penggunaan pupuk 
kimia dan pestisida
4 
Mengapa Pertanian Organik? 
Kebutuhan Konsumen Terhadap Produk Pertanian yang 
Sehat, Bermutu dan Aman Bagi Lingkungan & Bersedia 
Membayar Harga Premium Untuk Produk Tersebut 
PERTANIAN 
ORGANIK 
Petani/Pelaku Organik Memproduksi Pangan Organik Yang 
Aman & Sehat Serta Dapat Menjual Produknya Dengan Harga 
Yang Lebih Baik
Dampak Negatif Residu Pestisida 
Kisaran Konsentrasi Pestisida Dalam Darah Petani Di Sentra Produksi Sayuran Jateng 
5 
Jenis Pestisida 
* nilai ADI (Acceptable Daily Intake) 
Sentra Produksi Nilai 
Magelang Pati Brebes ADI* 
Organo-klorin 
Lindan 0,0263-0,7732 0,0362-0,1613 0,0399-0,1336 0,008 
Aldrin 0,0273-0,0922 0,0340-0,1260 0,0363-0,0989 0,0001 
Heptaklor 0,0087-0,0412 0,0105-0,0356 0,0109-0,0480 0,0005 
Endosulfan 0,0083-0,0498 0,0089-0,1493 0,0077-0,0931 0,008 
Organo-fosfat 
Profenofos 0,0209 - 0,0356 0,03 
Paration 0,0216-0,0858 0,0607-0,1368 0,0688-0,2643 0,004 
Diazinon - 0,0131-0,0168 - 0,002 
 Lindan (gol. organoklorin) adalah salah satu jenis bahan aktif insektisida yang dapat 
menyebabkan kanker & gangguan sistem reproduksi serta endokrin (PAN 1994). 
 Tingginya residu pestisida gol. organoklorin dalam darah karena organoklorin 
merupakan gol. pestisida yang low degradable, high persistent, dan biological half 
time-nya lama (Brasil, 1985). 
 Aldrin, Diedrin, dan Heptaklor memiliki biological half time 267 hari, sedangkan 
Endrin mencapai 20 tahun dan DDT 3,4 tahun (Tordoir and Sittert, 1994) sehingga 
nilai residu dalam sample darah petani rata-rata cukup tinggi. Data penelitian ini 
mengingatkan perlunya kehati-hatian dalam penggunaan pestidida.
PERKEMBANGAN LUAS LAHAN PERTANIAN ORGANIK 
Afrika 486,674 0.1 684,892 0.1 875,284 0.1 880,898 0.1 
Asia 2,678,716 0.2 3,000,607 0.2 2,890,243 0.2 3,293,945 0.2 
Eropa 6,669,468 1.3 7,207,043 1.6 7,627,825 1.6 8,176,075 1.7 
Amerika Latin 5,072,158 0.8 4,966,295 0.8 6,414,709 1.0 8,065,890 1.3 
Oceania 11,811,868 2.6 12,431,820 2.8 12,110,758 2.8 12,140,107 2.8 
Amerika Utara 2,219,643 0.6 1,792,613 0.5 2,292,418 0.6 2,577,575 0.7 
TOTAL 28,938,527 0.7 30,083,270 0.7 32,211,237 0.8 35,134,490 0.8 
6 
DI DUNIA 
WILAYAH 
TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007 TAHUN 2008 
Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % 
Sumber: FiBL, IFOAM, SOEL 2007-2010 
Keterangan: angka % menunjukkan persentase dari total luas lahan pertanian
PERKEMBANGAN LUAS LAHAN PERTANIAN ORGANIK 
7 
Negara 
DI ASIA 
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 
Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % 
China 2,300,000 0.4% 2,300,000 0.4% 1,553,000 0.3% 1,853,000 0.3% 
India 185,937 0.1% 432,259 0.2% 1,030,311 0.6% 1,018,470 0.6% 
Indonesia 17,783 0.0% 40,419 0.1% 57,184 0.1% 60,098 0.1% 
Jepang 8,109 0.2% 6,074 0.2% 6,626 0.2% 9,092 0.2% 
Korea Selatan 6,095 0.3% 8,559 0.5% 9,729 0.5% 12,033 0.7% 
Lebanon 2,465 0.4% 3,523 0.5% 1,946 0.3% 2,180 0.3% 
Malaysia 1,178 0.0% 2,367 0.0% 1,540 0.0% 1,582 0.0% 
Nepal 1,000 0.0% 7,762 0.2% 8,194 0.2% 8,498 0.2% 
Pakistan 20,310 0.1% 25,001 0.1% 25,001 0.1% 24,466 0.1% 
Philipina 14,134 0.1% 5,691 0.0% 15,344 0.1% 15,795 0.1% 
Saudi Arabia 12,514 0.0% 16,000 0.0% 22,215 0.0% 30,000 0.0% 
Sri Lanka 10,049 0.4% 17,000 0.7% 17,000 0.7% 22,347 0.9% 
Taiwan 1,335 0.2% 1,709 0.2% 2,013 0.2% 2,356 0.3% 
Thailand 21,701 0.1% 21,701 0.1% 19,123 0.1% 16,715 0.1% 
Timor-Leste 21,526 6.3% 23,589 6.9% 23,790 6.1% 26,101 6.7% 
Vietnam 6,475 0.1% 21,867 0.2% 12,120 0.1% 12,622 0.1% 
Asia total 2,678,716 0.2% 3,000,607 0.2% 2,890,243 0.2% 3,293,945 0.2% 
Sumber: FiBL, IFOAM, SOEL 2007-2010 
Keterangan: angka % menunjukkan persentase dari total luas lahan pertanian
8 
Membangun Pertanian Organik 
Kekuatan (Sthrengths) 
 Sumberdaya Hayati: Kaya & Beragam 
 Lahan: Original terutama wilayah 
Timur & Tengah serta sebagian 
wilayah Barat Indonesia 
 Penduduk yang besar & pendapatan 
per kapita yang terus meningkat 
merupakan pasar yang potensial 
Kelemahan (Weaknesses) 
 Pengelolaan umumnya petani kecil 
 Mahalnya biaya sertifikasi 
 Akses & informasi Pasar, terlalu supply 
driven 
 Kurangnya penelitian & 
pengembangan 
Peluang (Opportunitiess) 
 Pasar (nasional & internasional) yang 
berkembang 
 Trend hidup sehat 
 Skandal pangan: pestisida, hormon 
 Keterlibatan LSM dan lembaga donor 
dalam pengembangan 
Ancaman (Threats) 
 Klaim produk konvensional sebagai 
produk organik 
 Pertanian organik vs ketahanan 
pangan 
 Petani yang frustasi akibat gagal 
mengakses harga premium 
 Masuknya produk impor
Langkah Ke Depan (1) 
Pengembangan Pasar 
9 
dan Produk
10 
Produk apa yang dibutuhkan? 
(dimana? kapan? harga? trend?) 
Apa yang dapat diproduksi? 
(sistem usahatani, teknologi) 
Dapatkah memenuhi persyaratan? (kualitas, 
volume, waktu, kemasan) 
Produk mana yang menguntungkan? (biaya 
produksi, margin) 
Dapatkah berkompetisi dgn yg lain? 
(harga, kualitas, nilai tambah) 
Produk 
Potensial 
Mulai dari pasar !!!!
Pasar Lokal vs Pasar Regional vs Pasar Global 
Terutama komoditas ekspor, 
dengan sertifikasi formal, 
harga premium 
11 
Identifikasi pasar dan persyaratannya 
Terutama produk segar untuk daerah 
perkotaan; harga premium yang lebih 
tinggi 
Terutama pangan 
pokok, harga 
premium yang 
kecil 
Pasar Lokal 
Pasar 
Regional 
Perkotaan 
Pasar Global 
Logistik, persyaratan mutu, harga premium, kompetisi
Langkah Ke Depan (2) 
Pengembangan Sistem 
Penjaminan/Sertifikasi 
12 
Kelompok Berbasis 
Internal Control 
System
13 
AKREDITASI, SERTIFIKASI DAN 
INSPEKSI 
• Akreditasi: jaminan bahwa lembaga sertifikasi 
memiliki kompetensi untuk melakukan inspeksi dan 
sertifikasi 
• Sertifikasi: prosedur dimana sebuah lembaga 
sertifikasi menilai suatu usahatani atau perusahaan 
dan memberikan jaminan tertulis bahwa spesifikasi 
standar tertentu telah dipenuhi 
• Inspeksi: Evaluasi dan verifikasi proses produksi 
berdasarkan dokumen-dokumen petani/pengolah 
dan melalui suatu kunjungan lapangan
14 
SISTEM PENJAMINAN 
1. Lembaga Sertifikasi (yang terakreditasi): 
Petani Besar 
2. Lembaga Alternatif (yang kredible): Petani 
Kecil
15 
Model Penjaminan Organik Untuk Petani Kecil 
Yang Akan Dikembangkan Di Bali 
MPPO PUSAT 
FUNGSI PENJAMINAN 
Pelatihan pembentukan ICS 
Pelatihan inspektor ICS 
Assesment Aproval 
Pembinaan 
& Pelatihan 
FUNGSI PEMASARAN & 
MPPO CABANG MPPO CABANG MPPO CABANG 
FUNGSI PENJAMINAN 
Melaksanakan penjaminan/Audit 
Penerapan ICS 
PETANI/KELOMPOK TANI 
PENGEMBANGAN 
Pengembangan organisasi 
Pengembangan jaringan pemasaran 
Pelatihan SMM Organik 
Audit 
Pembinaan 
& Pelatihan 
FUNGSI PEMASARAN & 
PENGEMBANGAN 
Mengorganisir pemasaran 
Pelatihan produksi/usahatani 
Assesment
16 
Mengapa Penjaminan/Sertifikasi 
Berbasis Kelompok Dikembangkan? 
• Biaya sertifikasi dan inspeksi organik secara 
perseorangan yang sangat mahal 
• Rata-rata kepemilikan lahan usahatani yang kecil 
• Kesulitan petani dalam pendokumentasian 
usahatani (record keeping system), sesuatu yang 
bersifat wajib dalam sistem sertifikasi
Biaya Inspeksi Eksternal Untuk Sertifikasi Petani Kecil yang 
17 
Menerapkan ICS oleh Lembaga Sertifikasi 
Negara 
Jumlah 
Petani 
Biaya untuk inspeksi 
eksternal (US$) 
Biaya Per Petani 
(US$) 
Bolivia 2,133 32,362 15.2 
Guatemala 1,896 10,197 5.4 
Meksiko 4,590 38,077 8.3 
Nikaragua 120 4,711 39.3 
Peru 10,781 84,426 7.8 
T O T A L 19,520 169,773 
Rata-rata 8.7 
Catatan: 
1. Mayoritas tanaman yang dibudidayakan adalah kopi dan kakao 
2. Lembaga Sertifikasi Naturland (Periode 2003-2004)
Prinsip-Prinsip Sertifikasi 
Kelompok Petani Kecil 
 Suatu lembaga pusat yang menjamin pemenuhan 
18 
seluruh petani kecil terhadap standar organik. 
 Kelompok memiliki sebuah Sistem Pengawasan 
Internal/Internal Control System (ICS) yang formal. 
 Satu sertifikasi untuk kelompok (bukan untuk petani 
secara perseorangan)
19 
Definisi ICS 
Sistem Pengawasan Internal (Internal Control 
System atau ICS) adalah suatu sistem jaminan 
mutu terdokumentasi yang memungkinkan 
sebuah lembaga sertifikasi eksternal untuk 
mendelegasikan inspeksi tahunan terhadap 
individu anggota kelompok kepada suatu 
lembaga/unit teridentifikasi di dalam 
mensertifikasi operator (IFOAM).
PERBEDAAN SISTEM SERTIFIKASI PERORANGAN DAN 
20 
SISTEM SERTIFIKASI KELOMPOK BERBASIS ICS 
SERTIFIKASI PERORANGAN SERTIFIKASI KELOMPOK 
Petani Petani Petani Petani 
Lembaga Penjamin/ 
Lembaga Sertifikasi 
Internal Control 
System 
ICS 
Lembaga Penjamin/ 
Lembaga Sertifikasi 
Kelompok Petani
Sistem Pengawasan Internal/Internal Control System 
21 
Internal Control System (ICS) 
• Merangkum komitmen petani 
• Inspeksi internal dan penyuluhan lapangan bagi petani 
• Persetujuan internal dan penanganan ketidaksesuaian 
• Dokumentasi petani dan data pertanian 
• Pengawasan aliran produk 
Para petani dalam program organik
22 
PRASYARAT UNTUK SERTIFIKASI 
KELOMPOK PETANI KECIL 
• Biaya untuk sertifikasi individual lebih tinggi dan 
tidak sebanding jika dihubungkan dengan nilai 
penjualan produk yang dijual. 
• Keseragaman/homogenitas anggota (lokasi 
geografis, sistem produksi, ukuran kepemilikan) 
• Pada prinsipnya, hanya petani kecil (menurut standar 
lokal). Pertanian besar dapat menjadi anggota 
kelompok namun harus selalu diinspeksi secara 
eksternal setiap tahunnya. 
• Biasanya menggunakan sistem pemasaran bersama.
Langkah Ke Depan (3) 
23 
Integrasi Pertanian 
Organik Dengan 
Sektor Ekonomi 
Lainnya
24 
Integrasi Pertanian Organik Dengan Sektor Lainnya 
Pertanian 
Organik 
Kuliner 
Organik 
Agrowisata 
Organik 
Therapy, Spa, 
Komestik, dll 
Perluasan 
Pasar 
Peningkatan 
Nilai Tambah 
Mengurangi 
resiko usaha
Langkah Ke Depan (4) 
25 
Penguatan Aspek 
Penelitian dan 
Pengembangan
26 
Penelitian & 
Pengembangan 
Pengembangan 
Standar 
Penemuan / 
Perbaikan Teknik 
Budidaya Organik 
Penanganan 
Pascapanen 
Kajian Sosial 
Ekonomi

More Related Content

Similar to Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010

Tiens Golden Harvest
Tiens Golden HarvestTiens Golden Harvest
Tiens Golden Harvest
HaidarAgung
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014
agus_ibnu_hasan
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
indah784916
 
Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)
Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)
Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)
Bio Perforasi
 
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdfMateri Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Andri946883
 
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Tata Naipospos
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
eeqra
 

Similar to Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010 (20)

Tiens Golden Harvest
Tiens Golden HarvestTiens Golden Harvest
Tiens Golden Harvest
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
Ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan | Lebih Dekat Alumni #08
 
Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)
Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)
Prospek Jagung & Kedela Kadin (Thomas Dharmawan)
 
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian IndonesiaParadigma Pembangunan Pertanian Indonesia
Paradigma Pembangunan Pertanian Indonesia
 
materi SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfmateri SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdf
 
0920 SRI Datang Membawa Peluang
0920 SRI Datang Membawa Peluang0920 SRI Datang Membawa Peluang
0920 SRI Datang Membawa Peluang
 
Cara-Produksi-Pangan-Olahan-yang-Baik.pdf
Cara-Produksi-Pangan-Olahan-yang-Baik.pdfCara-Produksi-Pangan-Olahan-yang-Baik.pdf
Cara-Produksi-Pangan-Olahan-yang-Baik.pdf
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdfMateri Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf
 
Draft prioritas bbihp 2020 2024
Draft prioritas bbihp 2020   2024Draft prioritas bbihp 2020   2024
Draft prioritas bbihp 2020 2024
 
Kemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEAKemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEA
 
PROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdf
PROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdfPROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdf
PROGRAM IMPLEMENTASI DESA ORGANIK (1).pdf
 
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
 
GMP 2 F22Hid.pptx
GMP 2 F22Hid.pptxGMP 2 F22Hid.pptx
GMP 2 F22Hid.pptx
 
cbib.pdf
cbib.pdfcbib.pdf
cbib.pdf
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010

  • 1. 1 PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK BERBASIS KELOMPOK Syukur Iwantoro Staf Ahli Menteri Pertanian Selaku Ketua Pembina Masyarakat Peduli Pertanian Organik (MPPO) Disampaikan Pada Kegiatan Lokakarya & Pelatihan Penjaminan Mutu Pertanian Organik Makassar, 5 Nopember 2010
  • 2. 2 Tantangan Sektor Pertanian Terkini Liberalisasi Perdagangan Bias Kebijakan Pembangunan Perubahan Iklim • Subsidi & tarif negara maju • Membanjirnya produk impor • Ketidakseimbangan perdagangan • Perubahan lahan subur • Perubahan varietas dan pola penanaman • Meningkatnya biaya produksi • Besarnya ketimpangan tani-non tani) • Bias kebijakan investasi, kredit, harga PERTANIAN ORGANIK SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN BERDIMENSI EKONOMI BERDIMENSI LINGKUNGAN BERDIMENSI SOSIAL
  • 3. 3 DEFINISI BEBERAPA SISTEM PERTANIAN PERTANIAN TRADISIONAL Metode pertanian tanpa agrokimia PERTANIAN BERKELANJUTAN Kelompok sistem pertanian yang belum secara jelas terdefinisi, bertujuan untuk menjaga kesinambungan penggunaan lahan. Mis. LEISA PERTANIAN KONVENSIONAL Pertanian “revolusi hijau”: monokultur dengan varietas unggul, penggunaan pupuk kimia, pestisida, dll. PERTANIAN ORGANIK Berdasarkan prinsip agro-ekologi, berfokus pada kesuburan tanah dan kesehatan tanaman, tanpa penggunaan bahan agrokimia PERTANIAN BIODINAMIK Jenis pertanian organik dengan memasukkan dimesi spiritual PRODUKSI TERINTEGRASI Perbaikan pertanian konvesional, mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida
  • 4. 4 Mengapa Pertanian Organik? Kebutuhan Konsumen Terhadap Produk Pertanian yang Sehat, Bermutu dan Aman Bagi Lingkungan & Bersedia Membayar Harga Premium Untuk Produk Tersebut PERTANIAN ORGANIK Petani/Pelaku Organik Memproduksi Pangan Organik Yang Aman & Sehat Serta Dapat Menjual Produknya Dengan Harga Yang Lebih Baik
  • 5. Dampak Negatif Residu Pestisida Kisaran Konsentrasi Pestisida Dalam Darah Petani Di Sentra Produksi Sayuran Jateng 5 Jenis Pestisida * nilai ADI (Acceptable Daily Intake) Sentra Produksi Nilai Magelang Pati Brebes ADI* Organo-klorin Lindan 0,0263-0,7732 0,0362-0,1613 0,0399-0,1336 0,008 Aldrin 0,0273-0,0922 0,0340-0,1260 0,0363-0,0989 0,0001 Heptaklor 0,0087-0,0412 0,0105-0,0356 0,0109-0,0480 0,0005 Endosulfan 0,0083-0,0498 0,0089-0,1493 0,0077-0,0931 0,008 Organo-fosfat Profenofos 0,0209 - 0,0356 0,03 Paration 0,0216-0,0858 0,0607-0,1368 0,0688-0,2643 0,004 Diazinon - 0,0131-0,0168 - 0,002  Lindan (gol. organoklorin) adalah salah satu jenis bahan aktif insektisida yang dapat menyebabkan kanker & gangguan sistem reproduksi serta endokrin (PAN 1994).  Tingginya residu pestisida gol. organoklorin dalam darah karena organoklorin merupakan gol. pestisida yang low degradable, high persistent, dan biological half time-nya lama (Brasil, 1985).  Aldrin, Diedrin, dan Heptaklor memiliki biological half time 267 hari, sedangkan Endrin mencapai 20 tahun dan DDT 3,4 tahun (Tordoir and Sittert, 1994) sehingga nilai residu dalam sample darah petani rata-rata cukup tinggi. Data penelitian ini mengingatkan perlunya kehati-hatian dalam penggunaan pestidida.
  • 6. PERKEMBANGAN LUAS LAHAN PERTANIAN ORGANIK Afrika 486,674 0.1 684,892 0.1 875,284 0.1 880,898 0.1 Asia 2,678,716 0.2 3,000,607 0.2 2,890,243 0.2 3,293,945 0.2 Eropa 6,669,468 1.3 7,207,043 1.6 7,627,825 1.6 8,176,075 1.7 Amerika Latin 5,072,158 0.8 4,966,295 0.8 6,414,709 1.0 8,065,890 1.3 Oceania 11,811,868 2.6 12,431,820 2.8 12,110,758 2.8 12,140,107 2.8 Amerika Utara 2,219,643 0.6 1,792,613 0.5 2,292,418 0.6 2,577,575 0.7 TOTAL 28,938,527 0.7 30,083,270 0.7 32,211,237 0.8 35,134,490 0.8 6 DI DUNIA WILAYAH TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007 TAHUN 2008 Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % Sumber: FiBL, IFOAM, SOEL 2007-2010 Keterangan: angka % menunjukkan persentase dari total luas lahan pertanian
  • 7. PERKEMBANGAN LUAS LAHAN PERTANIAN ORGANIK 7 Negara DI ASIA Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % Luas (ha) % China 2,300,000 0.4% 2,300,000 0.4% 1,553,000 0.3% 1,853,000 0.3% India 185,937 0.1% 432,259 0.2% 1,030,311 0.6% 1,018,470 0.6% Indonesia 17,783 0.0% 40,419 0.1% 57,184 0.1% 60,098 0.1% Jepang 8,109 0.2% 6,074 0.2% 6,626 0.2% 9,092 0.2% Korea Selatan 6,095 0.3% 8,559 0.5% 9,729 0.5% 12,033 0.7% Lebanon 2,465 0.4% 3,523 0.5% 1,946 0.3% 2,180 0.3% Malaysia 1,178 0.0% 2,367 0.0% 1,540 0.0% 1,582 0.0% Nepal 1,000 0.0% 7,762 0.2% 8,194 0.2% 8,498 0.2% Pakistan 20,310 0.1% 25,001 0.1% 25,001 0.1% 24,466 0.1% Philipina 14,134 0.1% 5,691 0.0% 15,344 0.1% 15,795 0.1% Saudi Arabia 12,514 0.0% 16,000 0.0% 22,215 0.0% 30,000 0.0% Sri Lanka 10,049 0.4% 17,000 0.7% 17,000 0.7% 22,347 0.9% Taiwan 1,335 0.2% 1,709 0.2% 2,013 0.2% 2,356 0.3% Thailand 21,701 0.1% 21,701 0.1% 19,123 0.1% 16,715 0.1% Timor-Leste 21,526 6.3% 23,589 6.9% 23,790 6.1% 26,101 6.7% Vietnam 6,475 0.1% 21,867 0.2% 12,120 0.1% 12,622 0.1% Asia total 2,678,716 0.2% 3,000,607 0.2% 2,890,243 0.2% 3,293,945 0.2% Sumber: FiBL, IFOAM, SOEL 2007-2010 Keterangan: angka % menunjukkan persentase dari total luas lahan pertanian
  • 8. 8 Membangun Pertanian Organik Kekuatan (Sthrengths)  Sumberdaya Hayati: Kaya & Beragam  Lahan: Original terutama wilayah Timur & Tengah serta sebagian wilayah Barat Indonesia  Penduduk yang besar & pendapatan per kapita yang terus meningkat merupakan pasar yang potensial Kelemahan (Weaknesses)  Pengelolaan umumnya petani kecil  Mahalnya biaya sertifikasi  Akses & informasi Pasar, terlalu supply driven  Kurangnya penelitian & pengembangan Peluang (Opportunitiess)  Pasar (nasional & internasional) yang berkembang  Trend hidup sehat  Skandal pangan: pestisida, hormon  Keterlibatan LSM dan lembaga donor dalam pengembangan Ancaman (Threats)  Klaim produk konvensional sebagai produk organik  Pertanian organik vs ketahanan pangan  Petani yang frustasi akibat gagal mengakses harga premium  Masuknya produk impor
  • 9. Langkah Ke Depan (1) Pengembangan Pasar 9 dan Produk
  • 10. 10 Produk apa yang dibutuhkan? (dimana? kapan? harga? trend?) Apa yang dapat diproduksi? (sistem usahatani, teknologi) Dapatkah memenuhi persyaratan? (kualitas, volume, waktu, kemasan) Produk mana yang menguntungkan? (biaya produksi, margin) Dapatkah berkompetisi dgn yg lain? (harga, kualitas, nilai tambah) Produk Potensial Mulai dari pasar !!!!
  • 11. Pasar Lokal vs Pasar Regional vs Pasar Global Terutama komoditas ekspor, dengan sertifikasi formal, harga premium 11 Identifikasi pasar dan persyaratannya Terutama produk segar untuk daerah perkotaan; harga premium yang lebih tinggi Terutama pangan pokok, harga premium yang kecil Pasar Lokal Pasar Regional Perkotaan Pasar Global Logistik, persyaratan mutu, harga premium, kompetisi
  • 12. Langkah Ke Depan (2) Pengembangan Sistem Penjaminan/Sertifikasi 12 Kelompok Berbasis Internal Control System
  • 13. 13 AKREDITASI, SERTIFIKASI DAN INSPEKSI • Akreditasi: jaminan bahwa lembaga sertifikasi memiliki kompetensi untuk melakukan inspeksi dan sertifikasi • Sertifikasi: prosedur dimana sebuah lembaga sertifikasi menilai suatu usahatani atau perusahaan dan memberikan jaminan tertulis bahwa spesifikasi standar tertentu telah dipenuhi • Inspeksi: Evaluasi dan verifikasi proses produksi berdasarkan dokumen-dokumen petani/pengolah dan melalui suatu kunjungan lapangan
  • 14. 14 SISTEM PENJAMINAN 1. Lembaga Sertifikasi (yang terakreditasi): Petani Besar 2. Lembaga Alternatif (yang kredible): Petani Kecil
  • 15. 15 Model Penjaminan Organik Untuk Petani Kecil Yang Akan Dikembangkan Di Bali MPPO PUSAT FUNGSI PENJAMINAN Pelatihan pembentukan ICS Pelatihan inspektor ICS Assesment Aproval Pembinaan & Pelatihan FUNGSI PEMASARAN & MPPO CABANG MPPO CABANG MPPO CABANG FUNGSI PENJAMINAN Melaksanakan penjaminan/Audit Penerapan ICS PETANI/KELOMPOK TANI PENGEMBANGAN Pengembangan organisasi Pengembangan jaringan pemasaran Pelatihan SMM Organik Audit Pembinaan & Pelatihan FUNGSI PEMASARAN & PENGEMBANGAN Mengorganisir pemasaran Pelatihan produksi/usahatani Assesment
  • 16. 16 Mengapa Penjaminan/Sertifikasi Berbasis Kelompok Dikembangkan? • Biaya sertifikasi dan inspeksi organik secara perseorangan yang sangat mahal • Rata-rata kepemilikan lahan usahatani yang kecil • Kesulitan petani dalam pendokumentasian usahatani (record keeping system), sesuatu yang bersifat wajib dalam sistem sertifikasi
  • 17. Biaya Inspeksi Eksternal Untuk Sertifikasi Petani Kecil yang 17 Menerapkan ICS oleh Lembaga Sertifikasi Negara Jumlah Petani Biaya untuk inspeksi eksternal (US$) Biaya Per Petani (US$) Bolivia 2,133 32,362 15.2 Guatemala 1,896 10,197 5.4 Meksiko 4,590 38,077 8.3 Nikaragua 120 4,711 39.3 Peru 10,781 84,426 7.8 T O T A L 19,520 169,773 Rata-rata 8.7 Catatan: 1. Mayoritas tanaman yang dibudidayakan adalah kopi dan kakao 2. Lembaga Sertifikasi Naturland (Periode 2003-2004)
  • 18. Prinsip-Prinsip Sertifikasi Kelompok Petani Kecil  Suatu lembaga pusat yang menjamin pemenuhan 18 seluruh petani kecil terhadap standar organik.  Kelompok memiliki sebuah Sistem Pengawasan Internal/Internal Control System (ICS) yang formal.  Satu sertifikasi untuk kelompok (bukan untuk petani secara perseorangan)
  • 19. 19 Definisi ICS Sistem Pengawasan Internal (Internal Control System atau ICS) adalah suatu sistem jaminan mutu terdokumentasi yang memungkinkan sebuah lembaga sertifikasi eksternal untuk mendelegasikan inspeksi tahunan terhadap individu anggota kelompok kepada suatu lembaga/unit teridentifikasi di dalam mensertifikasi operator (IFOAM).
  • 20. PERBEDAAN SISTEM SERTIFIKASI PERORANGAN DAN 20 SISTEM SERTIFIKASI KELOMPOK BERBASIS ICS SERTIFIKASI PERORANGAN SERTIFIKASI KELOMPOK Petani Petani Petani Petani Lembaga Penjamin/ Lembaga Sertifikasi Internal Control System ICS Lembaga Penjamin/ Lembaga Sertifikasi Kelompok Petani
  • 21. Sistem Pengawasan Internal/Internal Control System 21 Internal Control System (ICS) • Merangkum komitmen petani • Inspeksi internal dan penyuluhan lapangan bagi petani • Persetujuan internal dan penanganan ketidaksesuaian • Dokumentasi petani dan data pertanian • Pengawasan aliran produk Para petani dalam program organik
  • 22. 22 PRASYARAT UNTUK SERTIFIKASI KELOMPOK PETANI KECIL • Biaya untuk sertifikasi individual lebih tinggi dan tidak sebanding jika dihubungkan dengan nilai penjualan produk yang dijual. • Keseragaman/homogenitas anggota (lokasi geografis, sistem produksi, ukuran kepemilikan) • Pada prinsipnya, hanya petani kecil (menurut standar lokal). Pertanian besar dapat menjadi anggota kelompok namun harus selalu diinspeksi secara eksternal setiap tahunnya. • Biasanya menggunakan sistem pemasaran bersama.
  • 23. Langkah Ke Depan (3) 23 Integrasi Pertanian Organik Dengan Sektor Ekonomi Lainnya
  • 24. 24 Integrasi Pertanian Organik Dengan Sektor Lainnya Pertanian Organik Kuliner Organik Agrowisata Organik Therapy, Spa, Komestik, dll Perluasan Pasar Peningkatan Nilai Tambah Mengurangi resiko usaha
  • 25. Langkah Ke Depan (4) 25 Penguatan Aspek Penelitian dan Pengembangan
  • 26. 26 Penelitian & Pengembangan Pengembangan Standar Penemuan / Perbaikan Teknik Budidaya Organik Penanganan Pascapanen Kajian Sosial Ekonomi