Modul ini memberikan panduan untuk merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah, meliputi penjelasan tentang profil pelajar Pancasila dan projeknya, tema-tema yang dapat digunakan, alokasi waktunya, serta langkah-langkah perencanaan mulai dari membentuk tim, menentukan fokus, menyusun modul, hingga pelaporan hasilnya."
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...IlyasIlyas66
Ā
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkann dalam Profil Pelajar Pancasila.
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...IlyasIlyas66
Ā
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkann dalam Profil Pelajar Pancasila.
materi diatas berisi tentang profil pelajar pancasila yang harus ada pada siswa disekolah sebagai upaya menyukseskan kurikulum merdeka sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran yang di sekolah. pada kurikulum ini siswa harus menanmkan nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam kurikulum merdeka seperti beriman kepada tuhan dan berahlak mulia, kritis, kereatif, tanggung jawab, berkebinekaan global dan berdaya saing agar siswa dapat menjadi pelajar yang sesungguhnya
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. Ada di nomor berapakah posisi Anda
sekarang di tengah rangkaian pelatihan
ini?
4. Tujuan Pembelajaran
ā Peserta dapat merancang ide projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan
peserta didik.
Pemahaman bermakna: Guru perlu memahami kesinambungan
antara pengembangan projek dan kondisi sekolah untuk dapat
menyusun modul atau rancangan projek yang kontekstual dan
bermakna bagi peserta didik.
5. Alur Kegiatan
NO HARI 1 TAHAPAN AKTIVITAS
Durasi
Bimtek
Durasi
Pelatihan
PERLENGKAP
AN
1
Asinkron 1
JP
Mulai Dari
Diri
Mengaitkan apa yang sudah
dipahami dengan materi yang
akan dipelajari.
15 10
2
Eksplorasi
Konsep
Mempelajari konsep umum profil
pelajar Pancasila dan Projek
Penguatan profil pelajar Pancasila
secara mandiri.
45 35
3
Sinkron 3 JP
Eksplorasi
Konsep
Mempelajari konsep umum profil
pelajar Pancasila dan Projek
Penguatan profil pelajar Pancasila
bersama-sama.
90 60
4
Ruang
Kolaborasi
Melakukan diskusi, berbagi ide
projek.
80 70
Lembar kerja
Kertas karton
(Opsional)
5
Refleksi
Terbimbing
Merefleksikan proses belajar
yang telah dilakukan
10 5
Kertas tempel
(Sticky notes)
NO HARI 2 TAHAPAN AKTIVITAS DURASI (menit)
PERLENGKAP
AN
6
Asinkron 1
JP
Demonstrasi
Kontekstual
Merancang ide kegiatan
projek sesuai dengan kondisi
sekolah
60 45
Lembar kerja
7
Sinkron 3 JP
Demonstrasi
Kontekstual
60 45
8
Elaborasi
Pemahaman
Mengikuti sesi sharing dan
diskusi untuk
mengonfirmasi/menguatkan
pemahaman.
90 60
9
Koneksi
Antar Materi
Menghubungkan materi
modul projek dengan materi
modul sebelumnya
15 15 Kertas A4
10
(Rencana)
Aksi Nyata
Menyusun ide langkah nyata
yang akan dilakukan terkait
rencana pengembangan
modul projek sesuai dengan
peran masing-masing.
15 15
7. Pertanyaan orientasi
ā Apa yang sudah Anda ketahui/pahami mengenai projek penguatan
profil pelajar Pancasila?
ā Menurut Anda, mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila
perlu dilakukan?
ā Melalui kegiatan di modul ini, apa hal-hal yang ingin Anda pelajari
mengenai perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
9. A. Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar
Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan
termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta
didik.
Profil pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter
sesuai nilai-nilai Pancasila. Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat,
kompeten, dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas
khas bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam
konteks perkembangan Abad 21. Oleh karennya, sederhananya profil pelajar Pancasila adalah
seperangkat kompetensi yang diharapkan tercapai oleh pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila
digali dari nilai-nilai Pancasila dan kebutuhan abad ke-21.
10. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi,
yaitu:
ā Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia,
ā Mandiri.
ā Bergotong-royong.
ā Berkebinekaan global.
ā Bernalar kritis.
ā Kreatif.
Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh
sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat
menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.
11. Di dalam setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdapat beberapa elemen, di dalam sebagian
besar elemen terdapat beberapa sub elemen, dan di setiap sub elemen terdapat rangkaian
alur perkembangan kompetensi setiap fase pembelajaran.
Capaian fase dari dimensi
Berkebinekaan Global, elemen
Mengenal dan Menghargai
Budaya, sub elemen Mendalami
Budaya dan Identitas Budaya
12. Pertanyaan ulasan
1. Apa yang dimaksud dengan profil pelajar Pancasila?
2. Mengapa peserta didik di satuan pendidikan perlu mencapai profil
pelajar Pancasila?
3. Bagaimana pemetaan alur perkembangan kompetensi dalam profil
pelajar Pancasila?
13. B. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Berdasarkan Kepmendikbudristek No.262/M/2022, Projek
penguatan proļ¬l pelajar Pancasila merupakan kegiatan
kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan
proļ¬l pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan proļ¬l
pelajar Pancasila dilakukan secara ļ¬eksibel, dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan proļ¬l
pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau
dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek
penguatan proļ¬l pelajar Pancasila.
Dirancang untuk menguatkan
kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila
Dirancang terpisah dari intrakurikuler.
(Tujuan, muatan, dan kegiatan
pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler.)
Pelaksanaannya dilakukan secara
fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaannya
Satuan pendidikan dapat melibatkan
masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
Merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek
14. Hal-hal yang perlu diketahui mengenai projek penguatan profil pelajar Pancasila
1. Dilaksanakan setiap tahun di semua tingkatan kelas.
2. Total alokasi waktu projek di jenjang dasar, menengah, diksus, dan kejuruan adalah 20-30% dari
keseluruhan total JP dalam satu tahun, sementara di PAUD alokasi kegiatan projek dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan. (Lihat Kepmen 262)
3. Tema-tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari tema tersebut, sekolah
dapat mengembangkan topik spesifik yang sesuai dengan konteks kebutuhan.
4. Sekolah berwenang untuk merancang pembagian alokasi waktu kegiatan projek dan menyusun
tim kepanitiaan yang akan memfasilitasi kegiatan projek.
5. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap awal guru diharapkan dapat
mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada
tahap lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.
15. Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan.
Kearifan Lokal
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)
Membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
tentang budaya dan kearifan lokal
masyarakat sekitar atau daerah
tersebut, serta perkembangannya.
Rekayasa dan Teknologi
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)
Berkolaborasi dalam melatih daya pikir
kritis, kreatif, inovatif, sekaligus
kemampuan berempati untuk
berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.
Kewirausahaan
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)
Mengidentiļ¬kasi potensi ekonomi di
tingkat lokal dan masalah yang ada
dalam pengembangan potensi tersebut,
serta kaitannya dengan aspek
lingkungan, sosial dan kesejahteraan
masyarakat.
Bhinneka Tunggal Ika
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)
Mengenal belajar membangun dialog
penuh hormat tentang keberagaman
kelompok agama dan kepercayaan yang
dianut oleh masyarakat sekitar dan di
Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya.
Gaya Hidup Berkelanjutan
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)
Memahami dampak dari aktivitas
manusia, baik jangka pendek maupun
panjang, terhadap kelangsungan
kehidupan di dunia maupun lingkungan
sekitarnya.
Bangunlah Jiwa dan Raganya
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK)
Membangun kesadaran dan
keterampilan untuk memelihara
kesehatan ļ¬sik dan mental, baik untuk
dirinya maupun orang sekitarnya.
Suara Demokrasi
(SMP/SMPLB-SMA/SMALB/SMK)
Mereļ¬eksikan makna demokrasi dan
memahami implementasi demokrasi
serta tantangannya dalam konteks yang
berbeda, termasuk dalam organisasi
sekolah dan/atau dalam
dunia kerja.
Kebekerjaan
(Tema wajib khusus SMK)
Membangun pemahaman terhadap
ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
kesiapan kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada
kebutuhan dunia kerja terkini.
16. Tema-Tema Projek PAUD
Aku Sayang Bumi (Gaya
Hidup Berkelanjutan)
Tema ini bertujuan untuk
mengenalkan peserta didik pada
isu lingkungan, eksplorasi dalam
mencari solusi kreatif
yang dapat dilakukan oleh peserta
didik, serta memupuk kepedulian
terhadap alam sebagai
perwujudan rasa sayang terhadap
ciptaan Tuhan YME.
Aku Cinta Indonesia
(Kearifan Lokal)
Tema ini bertujuan agar peserta
didik mengenal identitas dan
karakteristik negara,
keberagaman budaya dan ciri
khas lainnya tentang Indonesia
sehingga mereka memahami
identitas dirinya sebagai anak
Indonesia, serta bangga menjadi
anak Indonesia.
Kita Semua Bersaudara
(Bhinneka Tunggal Ika)
Tema ini bertujuan untuk
mengajak peserta didik untuk
mampu berinteraksi dengan
teman sebaya, menghargai
perbedaan, mau berbagi, dan
mampu bekerja sama.
Imajinasi dan Kreativitasku
(Rekayasa dan Teknologi)
Tema ini bertujuan untuk
mengajak peserta didik belajar
mengenali dunianya melalui
imajinasi, eksplorasi, dan
eksperimen. Pada tema
Imajinasiku ini peserta didik
distimulasi dengan serangkaian
kegiatan yang dapat
membangkitkan rasa ingin tahu,
memperkaya pengalamannya dan
menguatkan kreativitasnya.
18. Dalam 1 tahun ajaran, peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
- PAUD
1-2 projek dengan tema berbeda di PAUD
- Umum & Diksus
2-3 projek dengan tema berbeda di SD/MI
3-4 projek dengan tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
2-3 projek dengan tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
- SMK
3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4
tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila)
19. Merancang strategi pelaporan hasil
projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan
pelaporan hasil projek.
Membentuk tim fasilitator projek penguatan
proļ¬l pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator
projek. Tim ini berperan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu
projek penguatan proļ¬l pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi proļ¬l pelajar
Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek
beserta alokasi waktunya.
Mengidentiļ¬kasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
mereļ¬eksikan dan menentukan tingkat kesiapan
satuan pendidikan.
Menyusun modul/rencana pengajaran projek
proļ¬l
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai
tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan
umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek,
serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen
projek.
2
3
4
5
Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
1
Tahapan Awal Pelaksanaan Projek
22. Peran pemangku kepentingan
Contoh pertanyaan untuk komunikasi yang memberdayakan
antara pengawas dan kepala sekolah:
ā Apa harapan atau tujuan yang ingin dicapai oleh satuan
pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila?
ā Bagaimana kondisi kesiapan sekolah saat ini? Apa
sumber daya yang dapat dioptimalkan untuk
melaksanakan projek profil dan mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi profil pelajar Pancasila
yang perlu dikuatkan? Bagaimana mengidentifikasi isu
yang relevan untuk dikembangkan menjadi tema projek
profil?
ā Apa langkah-langkah yang perlu dilakukan? Apa
tantangan yang mungkin dihadapi dan bagaimana cara
menanggulanginya?
23. C. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Mengadaptasi Modul yang
Sudah Ada
Mengadaptasi modul yang sudah
tersedia dapat dilakukan untuk
mengawali persiapan projek
penguatan proļ¬l pelajar
Pancasila pada kesempatan
pertama pelaksanaannya di
sekolah.
Membuat Modul secara
Mandiri
Setelah terampil mengadaptasi
modul projek, harapannya
sekolah dapat membuat
rancangan modulnya secara
mandiri sebagai hasil kolaborasi
tim pengembang projek di
sekolah.
Mengembangkan
Modul Projek
25. Sub-elemen yang disasar
ā Memahami
Keterhubungan
Ekosistem Bumi
ā Menjaga
Lingkungan Alam Sekitar
ā Kerja sama
ā Koordinasi Sosial
ā Mengajukan pertanyaan
ā Mengidentiļ¬kasi,
mengklariļ¬kasi, dan
mengolah informasi dan
gagasan
Modul Projek Fase D
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan
Topik: Sampahku,
Tanggungjawabku
Total waktu: 57 JP
Dimensi Proļ¬l Pelajar
Pancasila:
ā Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang
Maha Esa
ā Gotong royong
ā Bernalar kritis
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
perubahan iklim
1.
Perkenalan: Perubahan
Iklim dan Masalah
Pengelolaan Sampah
2.
Eksplorasi Isu
3.
Reļ¬eksi awal
4.
Kunjungan ke TPA/
Komunitas Peduli
Sampah
5.
Diskusi Kritis Masalah
Sampah
Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
6.
Pengumpulan,
Pengorganisasian, dan
Penyajian Data
7.
Trash Talk:
Sampah di Sekolahku
8.
Pengorganisasian Data
Secara Mandiri
9.
Asesmen Formatif
Presentasi: Sampah di
Sekolahku
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
10.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Eksplorasi program
pengelolaan sampah
yang ada
11.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Peranku dan Solusiku
12.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Menentukan
Karakteristik Poster
yang Baik
13.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Membuat Poster
14.
Asesmen Formatif
Simulasi Pameran
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku
Tahap Reļ¬eksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan reļ¬eksi, serta menyusun langkah strategis
15.
Asesmen Sumatif
Pameran Poster Aksi
Nyata Sayangi
Sekolahku
16.
Asesmen Sumatif
Evaluasi Solusi Yang
Ditawarkan
17.
Mari Beraksi Sambil
Reļ¬eksi
Mengelola Sampah di
Sekolah
27. Contoh pengembangan tujuan
dan asesmen modul projek
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila | FASE A | Tema Kewirausahaan
Judul: Aku Ingin atau Aku Butuh Ya?
Penulis: Dina Febrina Ekasari
Penyunting: Rizky Satria
Versi lengkap:
https://docs.google.com/presentation/d/1d9krJZsqS-zVCrMKQ8B
10PQWyMozXiZu/edit?usp=share_link&ouid=1121869273078114
18437&rtpof=true&sd=true
28. Dimensi, elemen, dan subelemen proļ¬l pelajar Pancasila
Dimensi Proļ¬l Pelajar
Pancasila Terkait
Sub-elemen Proļ¬l Pelajar
Pancasila
Target Pencapaian di akhir fase A (SD kelas 1 - 2) Aktivitas Terkait
Bernalar Kritis Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk menjawab keingintahuannya
dan untuk mengidentiļ¬kasi suatu permasalahan mengenai
dirinya dan lingkungan sekitarnya.
2, 3, 4, 9
Mengidentiļ¬kasi, mengklariļ¬kasi,
dan mengolah informasi, dan
gagasan
Mengidentiļ¬kasi dan mengolah informasi dan gagasan. 1, 4, 6, 7, 9, 11
Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran
Melakukan penalaran konkrit dan memberikan alasan dalam
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan
8, 9
Mereļ¬eksi dan mengevaluasi
pemikirannya sendiri
Menyampaikan apa yang sedang dipikirkan secara terperinci 5, 17
Kreatif Memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
Mengidentiļ¬kasi gagasan-gagasan kreatif untuk
menghadapi situasi dan permasalahan.
11, 12
Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta
mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan.
11, 12, 13, 14, 15, 16
29. Tahapan dalam projek āAku Ingin atau Aku Butuh Ya?ā
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap isu yang berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan.
1. Provokasi
isu/permasalahan
2. Eksplorasi
isu/permasalahan
melalui observasi
3. Eksplorasi
isu/permasalahan
melalui wawancara
4. Identiļ¬kasi awal
permasalahan
5. Reļ¬eksi awal
Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
6. Keinginan atau
kebutuhan
7. Menggali tentang
kebutuhan (primer dan
sekunder)
8. Studi kasus melalui
cerita
9. Analisa diri tentang
keinginan dan
kebutuhan
10. Asesmen formatif:
Presentasi analisa diri
Tahap Aksi. Merancang dan melaksanakan proyek dalam menjawab permasalahan yang ada
11. Projek Kreasiku:
Membuat tujuan kreasi
12. Projek Kreasiku:
Merencanakan kreasi
13. Projek Kreasiku:
Membuat kreasi
14. Projek Kreasiku:
Finalisasi kreasi
15. Asesmen formatif:
Simulasi pameran projek
kreasiku
Tahap Reļ¬eksi Aksi. Mendemonstrasikan proyek sebagai aksi dan mereļ¬eksikan aksi
16. Asesmen sumatif:
Pameran Projek
Kreasiku
17. Reļ¬eksi akhir
30. Pelaksanaan:
1. Murid secara bergantian mempresentasikan temuan mereka dan menjawab pertanyaan yang
ditujukan kepada mereka dalam sesi tanya jawab.
1. Guru dapat memberikan umpan balik tertulis atas presentasi individual di akhir sesi sebagai
bagian dari asesmen formatif (terlampir contoh umpan balik)
2. Guru sebagai moderator dapat meminta murid untuk memberikan satu kesimpulan dari hasil
presentasi temannya yang ada di akhir presentasi.
3. Guru menegaskan kembali perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, dan hubungannya
dengan prioritas pemenuhan kebutuhan, jika dilihat dari sudut pandang kebutuhan
dasar/primer dan sekunder.
10.
Asesmen formatif
Presentasi Analisa
Diri
Waktu: 4 JP
Bahan: Lembar studi kasus
Peran guru: fasilitator
31. Rubrik Formatif 1
Kriteria Dimensi
Bernalar Kritis
Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai
Harapan
Sangat Berkembang
Kelengkapan Sajian
Informasi
Menyajikan jawaban untuk
sebagian kecil pertanyaan
panduan.
Menyajikan jawaban untuk
sebagian besar pertanyaan
panduan.
Menyajikan jawaban untuk
seluruh pertanyaan
panduan.
Menyajikan jawaban untuk
seluruh pertanyaan
panduan secara terperinci.
Mengidentiļ¬kasi contoh
kebutuhan untuk sebagian
kecil pertanyaan panduan.
Mengidentiļ¬kasi contoh
kebutuhan untuk sebagian
besar pertanyaan panduan.
Mengidentiļ¬kasi contoh
kebutuhan untuk seluruh
pertanyaan panduan.
Mengidentiļ¬kasi banyak
contoh kebutuhan untuk
seluruh pertanyaan
panduan.
Menganalisis jenis
kebutuhan primer dan
sekunder dengan kurang
tepat.
Menganalisis salah satu
jenis kebutuhan (primer dan
sekunder) dengan tepat.
Menganalisis jenis
kebutuhan primer dan
sekunder dengan tepat.
Menganalisis jenis
kebutuhan primer dan
sekunder dengan tepat dan
terperinci.
Kejelasan
penyampaian
Menyampaikan sebagian
kecil gagasan secara jelas.
Menyampaikan sebagian
besar gagasan secara jelas.
Menyampaikan seluruh
gagasan secara jelas.
Menyampaikan seluruh
gagasan secara jelas dan
terperinci.
32. Persiapan:
Tata letak kursi dan meja di kelas dapat diatur untuk
memungkinkan murid berkeliling melihat hasil kreasi
teman-temannya dalam kegiatan simulasi kreasi.
15.
Asesmen formatif
Simulasi
Pameran Projek
Kreasiku
Waktu: 4 JP
Bahan: Poster analisa diri,
jurnal krasi, hasil kreasi
Peran guru: fasilitator
Pelaksanaan:
1. Murid diminta melakukan persiapan untuk pameran kreasi. Bahan yang diperlukan adalah:
- Poster tentang analisa diri dari Aktivitas 10
- Jurnal kreasi
- Hasil kreasi yang telah selesai dibuat
Ketiga produk tersebut dapat disusun di meja dan murid dapat berdiri di depan atau di
belakang meja tersebut.
Guru memberikan contoh simulasi pameran kreasi, yaitu dengan memberikan penjelasan untuk
menghubungkan poster analisa diri dengan hasil kreasi yang ada. Lalu juga ada penjelasan
tentang bagaimana kreasi tersebut dibuat melalui jurnal kreasi.
2. Murid dibagi menjadi dua kelompok untuk simulasi ini. Kelompok pertama yang akan memulai
simulasi terlebih dahulu, di mana teman-temannya yang berada dalam kelompok kedua akan
menjadi pengunjung. Hal ini dilakukan secara bergantian.
Guru berperan sebagai pengunjung yang akan mendengarkan pemaparan solusi yang
ditawarkan dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Guru lalu dapat memberikan
pertanyaan juga umpan balik (baik secara lisan ataupun tertulis) bagi tiap peserta agar
penjelasan yang diberikan bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Fokus Pengamatan:
Kemampuan murid dalam
mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya
dalam bentuk karya
dan/atau tindakan serta
mengapresiasi karya dan
tindakan yang dihasilkan.
33. Daftar Periksa (Checklist)
Aktivitas Simulasi Pameran Projek Kreasiku
Hal-hal yang perlu aku siapkan...
Poster analisa diri
Jurnal kreasi
Hasil kreasi
Penjelasan hubungan analisa
diri dengan hasil kreasi
Penjelasan proses kreasi
melalui jurnal kreasi
35. Rubrik Formatif 2
Kriteria Dimensi
Kreatif
Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai
Harapan
Sangat Berkembang
Pengolahan ide Mulai dapat menemukan
dan mengembangkan
gagasan kreatif.
Menemukan dan
mengembangkan gagasan
kreatif dengan bantuan ide
dari orang lain.
Menemukan dan
mengembangkan gagasan
kreatif.
Menemukan dan
mengembangkan gagasan
kreatif dengan
membandingkan banyak
pilihan alternatif.
Perancangan karya Mulai dapat
mengekspresikan pikiran
dan perasaan dalam bentuk
karya.
Mengekspresikan pikiran
dan perasaan dalam bentuk
karya yang masih
sederhana.
Mengekspresikan pikiran
dan perasaan dalam
bentuk karya yang optimal.
Mengekspresikan pikiran
dan perasaan sesuai
minat/kesukaannya dalam
bentuk karya yang optimal.
36. Persiapan:
Untuk mempersiapkan Pameran Projek Kreasi,
diperlukan koordinasi dengan sekolah untuk lokasi dan
waktu pelaksanaan.
16.
Asesmen sumatif
Pameran Projek
Kreasiku
Waktu: 4 JP
Bahan: Poster analisa diri,
jurnal krasi, hasil kreasi
Peran guru: fasilitator
Pelaksanaan
1. Murid mempersiapkan hasil kreasi dan juga
perlengkapan pendukung (poster analisa diri,
jurnal kreasi) di meja yang telah disiapkan.
2. Pengunjung, yang merupakan murid dari level lain
dan juga guru-guru dapat mengunjungi pameran.
3. Guru pengampu dibantu dengan guru-guru lain
dapat melakukan penilaian sambil berkunjung
melihat dan bertanya kepada murid peserta
pameran. Panduan penilaian memakai rubrik
asesmen sumatif.
Kesempatan berkolaborasi:
Aktivitas pameran sangat dimungkinkan dibuka untuk
umum. Sekolah dapat mengundang orangtua, murid
dari sekolah lain, sehingga dapat terjalin kesempatan
kesinambungan antara rumah dan sekolah, dan juga
menularkan semangat memecahkan masalah dengan
berkreasi.
Fokus Pengamatan:
Kemampuan murid dalam
mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya
dalam bentuk karya
dan/atau tindakan serta
mengapresiasi karya dan
tindakan yang dihasilkan.
37. Nama:
Kelas:
Sangat
berkembang
Berkembang sesuai
harapan
Mulai berkembang Belum berkembang
Dimensi
Bernalar
Kritis
Penjelasan latar
belakang pemilihan
kreasi
Menjelaskan hubungan
antara pemilihan kreasi
dengan hasil analisa
diri, dengan
memberikan detil atau
informasi pendukung
Menjelaskan hubungan
sederhana antara
pemilihan kreasi
dengan hasil analisa
diri
Sudah mulai terlihat
hubungan antara
pemilihan kreasi
dengan hasil analisa
diri
Pemilihan kreasi bukan
berdasarkan dari hasil
analisa diri
Penjelasan proses
pembuatan kreasi
Menerangkan dengan
jelas, runut dan logis
keseluruhan proses
pembuatan kreasi,
disertai dengan
pemberian keterangan
yang rinci di setiap
bagian prosesnya.
Menerangkan dengan
jelas, runut dan logis
keseluruhan proses
pembuatan kreasi.
Mulai dapat
menerangkan dengan
jelas, runut dan logis
beberapa bagian dari
proses pembuatan
kreasi.
Menerangkan
bagian-bagian proses
pembuatan kreasi
secara acak.
Dimensi
Kreatif
Kreativitas dalam
berkarya
Hasil kreasi merupakan
pengembangan ide
awal yang memuat
ekspresi pikiran
dan/atau perasaan
serta minat dan
kesukaan murid.
Hasil kreasi memuat
ekspresi pikiran
dan/atau perasaan dari
pengembangan ide
awal murid.
Hasil kreasi belum
memuat ekspresi
pikiran atau perasaan
dari pengembangan
ide awal murid.
Hasil kreasi belum
mencerminkan
pengembangan ide
awal murid.
Rubrik pameran dan presentasi projek
42. Asesmen Projek
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila
1. Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar ceklis,
rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
2. Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
3. Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang, Berkembang
sesuai Harapan, Sangat Berkembang
4. Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam kriteria āBerkembang Sesuai
Harapanā.
5. Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
6. Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan rapor kelas. Sementara pada
jenjang lainnya pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler.
44. Pertanyaan ulasan
Projek Penguatan profil pelajar Pancasila
1. Apa yang dimaksud dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
2. Mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila perlu dilakukan?
3. Bagaimana tahapan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
4. Apa saja prinsip-prinsip dalam mengembangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Modul Projek
1. Apa saja komponen-komponen di dalam modul projek?
2. Bagaimana mengembangkan alur aktivitas dalam kegiatan projek?
3. Bagaimana mekanisme asesmen dalam kegiatan projek?
45. Miskonsepsi terkait projek penguatan profil pelajar Pancasila
ā Tujuan pembelajarannya dirumuskan secara mandiri dengan hanya menyasar
pada level dimensi karakter profil pelajar Pancasila.
ā Merupakan kegiatan integrasi dari berbagai mata pelajaran.
ā Wajib menghasilkan sebuah produk dalam bentuk barang untuk dipamerkan
dalam galeri karya.
ā Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada kompetensi sasaran.
46. Miskonsepsi Konsep yang Benar
Tujuan pembelajaran projek dirumuskan secara mandiri
dengan hanya menyasar pada level dimensi karakter profil
pelajar Pancasila.
Tujuan pembelajaran projek sudah ada di dalam dokumen
profil pelajar Pancasila, menyasar pada level rumusan
kompetensi untuk setiap jenjang.
Capaian fase dari dimensi
Berkebinekaan Global,
elemen Mengenal dan
Menghargai Budaya, sub
elemen Mendalami Budaya
dan Identitas Budaya
47. Miskonsepsi Konsep yang Benar
Kegiatan integrasi dari berbagai mata pelajaran. Kegiatan lintas disiplin ilmu yang berada di luar pelajaran.
Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi
dari berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan
pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil
langsung mengacu pada rumusan kompetensi profil pelajar
Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru
tidak lagi berperan sebagai guru mata pelajaran.
48. Miskonsepsi Konsep yang Benar
Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah produk
dalam bentuk barang untuk dipamerkan dalam gelaran karya.
Produk akhir projek profil bisa berupa aksi/kampanye
dan tidak harus diakhiri oleh sebuah pameran.
Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan
pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut:
Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek
- Penekanan pada produk.
- Kegiatan dikembangkan dari
pelaksanaan pembuatan
produk.
- Bisa dilakukan dalam waktu
singkat (Beberapa
pertemuan).
- Penekanan pada proses.
- Kegiatan dikembangkan dari
isu yang sedang dieksplorasi.
- Umumnya perlu dilakukan
dengan waktu yang cukup
memadai (Beberapa pertemuan
untuk setiap tahapan alur).
49. Miskonsepsi Konsep yang Benar
Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan
pada kompetensi sasaran.
Asesmen fokus menyasar rumusan kompetensi profil
pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pembelajaran..
Ilustrasi:
Terdapat kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi Kemandirian dan
Bernalar Kritis. Aktivitas utamanya membuat poster mengenai pelestarian lingkungan.
Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria penilaian berupa pemahaman
konten mengenai pelestarian lingkungan dan kerapian serta estetika dekorasi poster.
Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan poster. Kriteria penilaian berupa
kemampuan mengelola pekerjaan secara mandiri dan kemampuan mengolah informasi untuk digunakan
sebagai konten poster.
50. Dokumen Acuan
Dimensi, Elemen, dan Subelemen
Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
53. Pembagian kelompok dan pembahasan instruksi penugasan
Anda diminta berkumpul di dalam kelompok
berisi beberapa orang yang sesuai dengan asal
sekolah/daerah Anda. Kelompok Anda bertugas
mendiskusikan dan menyusun ide perancangan
projek yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan satuan pendidikan serta peserta
didik di daerah Anda. Kelompok Anda dapat
mengerjakan tugas ini dengan mengisi kolom
tabel kosong yang bertanda titik-titik. Waktu
untuk pengerjaan tugas di sesi ini adalah 50
menit.
55. Apa yang sudah dan belum berjalan
baik selama melakukan proses belajar
di unit modul ini?
Apa hal-hal yang belum dipahami dan
perlu dicari tahu lebih lanjut agar
dapat mengoptimalkan pemahaman
terhadap modul ini?
57. Pembahasan instruksi penugasan
Anda secara individual diminta untuk
merancang kerangka ide projek penguatan profil
pelajar Pancasila yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan sekolah. Anda dapat mengerjakan
tugas ini dengan mengisi kolom tabel kosong
yang bertanda titik-titik. Waktu untuk
pengerjaan tugas di sesi ini adalah 2 JP.
62. Benar atau Salah
Kegiatan projek membutuhkan kolaborasi yang
optimal antar berbagai pemangku kepentingan,
termasuk orang tua murid dan dinas pendidikan
setempat.
63. Benar atau Salah
Kegiatan projek adalah satu-satunya wadah guru untuk
berkreasi membantu murid mencapai kompetensi
profil pelajar Pancasila.
64. Benar atau Salah
Seluruh sekolah diharapkan dapat merancang modul
projek secara mandiri di tahun pertama pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
65. Benar atau Salah
Dalam pelaksanaan projek, guru menentukan
sepenuhnya aktivitas apa saja yang harus dilakukan
oleh murid.
67. Pengaturan sesi berbagi
- Beberapa peserta dipersilakan untuk membagikan hasil pekerjaan di sesi Demonstrasi
Kontekstual.
- Upayakan peserta yang berbagi berasal dari latar belakang sekolah yang beragam
(kelas dan lokasi sekolahnya).
- Selama sesi sharing, peserta lain diharapkan dapat menyimak dengan optimal dan juga
memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau pendapat.
- Waktu untuk sharing bagi setiap peserta berkisar antara 5-10 menit.
- Kegiatan diakhiri dengan pembuatan kesimpulan oleh setiap peserta.
70. Mari kita refleksikan keterkaitan modul merancang
projek dengan modul sebelumnya (Refleksi Kurikulum
Merdeka, Pembelajaran dan Asesmen, KOSP, dan
Merancang Pembelajaran)
72. Apa rencana yang akan Anda lakukan untuk
mengembangkan modul projek di sekolah sesuai
dengan peran Anda masing-masing? Tuliskan dalam tiga
langkah nyata.