SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Projek Penguatan
PROFIL PELAJAR PANCASILA
DR. HJ. SITI AISAH, M.Pd
Pentingnya Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Apa pentingnya Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila?
M
T
W
T
F
Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk “mengalami pengetahuan” sebagai
proses penguatan karakter sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan
sekitarnya. Dalam projek penguatan ini,
siswa memiliki kesempatan untuk mengupas
dan memahami tema-tema atau isu penting
seperti perubahan iklim, anti radikalisme,
kesehatan mental, budaya, wirausaha,
teknologi dll., sehingga siswa bisa melakukan
aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut
sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya. Tema ini dapat berubah
setiap tahunnya, ditentukan oleh pemerintah
pusat (Kemdikbud) berdasarkan isu yang
diprioritaskan.
Sumber: OECD (2018)
“... perlulah anak-anak [Taman Siswa]
kita dekatkan hidupnya kepada
perikehidupan rakyat, agar supaya
mereka tidak hanya memiliki
‘pengetahuan’ saja tentang hidup
rakyatnya, akan tetapi juga dapat
‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian
tidak hidup berpisahan dengan
rakyatnya.”
Latar Belakang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
• Dalam penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences), penting
bagi siswa belajar lintas ilmu. Namun demikian, pembelajaran berbasis projek ini belum menjadi
kebiasaan di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan kebijakan pusdat.
• Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban belajar di kelas
(intrakurikuler) sebagaimana rekomendasi kajian-kajian internasional, agar siswa memiliki lebih
banyak kesempatan untuk belajar di setting yang berbeda (less formal, less structured, more
interactive, engaged in community)
• Siswa perlu lebih peka terhadap isu-isu terkait SDGs. Mengeksplorasi isu tersebut lebih banyak di luar
mata pelajaran dalam bentuk projek memberikan ruang lebih besar untuk mengenali, memahami, dan
mendalami isu tersebut. Diharapkan, siswa dapat menjadi warga Indonesia dan warga dunia yang
bertanggung jawab dan aktif berkontribusi
“Konsep karakter yang
lebih kompleks terbangun
sebagai hasil sintesis
beberapa dimensi, sebagai
contoh konsep
nasionalisme”
dikutip dari naskah akademik
Nasionalisme terbangun dalam diri pelajar Indonesia sebagai
buah dari perkembangan elemen sekurang-kurangnya dari 3
(tiga) dimensi: elemen Akhlak bernegara dalam dimensi (1)
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia, kepedulian pada sesama yang merupakan
bagian dari dimensi (2) Bergotong Royong, serta dimensi (3)
Berkebinekaan Global.
Pelajar Indonesia terbangun identitas dirinya secara matang
dan memiliki nilai-nilai nasionalisme yang tertanam kuat,
seiring dengan terbangunnya rasa kemanusiaan. Dengan
demikian, kecintaannya pada tanah air serta tekadnya untuk
membela keutuhan bangsa dan Negara Indonesia
berkembang sejalan dengan kesadarannya bahwa ia adalah
bagian dari warga dunia yang menghargai nilai-nilai
kemanusiaan universal. Keseimbangan identitas diri sebagai
warga negara yang nasionalis dan warga dunia yang humanis
mendorong pelajar Indonesia memiliki jati diri yang kuat dalam
merepresentasikan budaya luhur bangsanya, terbuka, inklusif,
dan siap berkontribusi untuk memajukan bangsanya dan dunia
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6
7
Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Contoh: Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran
intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu
pada capaian pembelajaran. Pada jenjang SD/MI
dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau
tematik. Sementara pada SMA kelas XI-XII peserta
didik diberkan kesempatan memilih mata pelajaran
pilihan.
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan profil
pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran khusus
yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian
elemen dan subelemen pada dimensi profil pelajar
Pancasila. Bobot jam pelajarannya sekitar 20-30%
dari total jam pelajaran.
Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase fondasi:
1. Fase Fondasi (PAUD)
2. Fase A (SD kelas 1 dan 2)
3. Fase B (SD kelas 3 dan 4)
4. Fase C (SD kelas 5 dan 6)
5. Fase D (SMP kelas 7-9)
6. Fase E (SMA/K kelas 10)
7. Fase F (SMA/K kelas 11-12)
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila
tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu
yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Seluruh satuan pendidikan akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada
tahun ajaran 2026/2027, sebelum Bahasa Inggris ditetapkan sebagai
mata pelajaran wajib di SD
Bahasa Inggris di
SD mulai kelas 3
diimplementasikan
wajib terbatas
bagi sekolah yang
siap melaksanakan
9
21/22
Piloting di
Program Sekolah
Penggerak dan
SMK Pusat
Keunggulan
Penerapan
implementasi
mandiri
Kurikulum
Merdeka jalur
Mandiri
22/23-23/24
24/25
Sekitar 80% satuan
pendidikan
menerapkan Kurikulum
Merdeka saat
ditetapkan sebagai
Kurikulum Nasional
27/28
Penetapan
Bahasa Inggris
sebagai Mata
Pelajaran Wajib
di SD
26/27
Target 100%
Satuan Pendidikan
Menerapkan
Kurikulum Merdeka
umpan
balik
Panduan Pengembangan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan
Panduan Pembelajaran dan
Asesmen
Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Merancang
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Pengertian projek penguatan profil pelajar Pancasila
Berdasarkan Kepmendikbudristek No.56/M/2022, Projek penguatan profil pelajar
Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk
menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan
dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat
dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
Budaya Sekolah
yang Mendukung
Penerapan Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
KOLABORATIF
Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam
pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dengan
budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling
mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu
dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat)
sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berlangsung secara menyeluruh dan
optimal.
14
BERPIKIRAN TERBUKA
Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang
menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak
akan mendukung terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan
berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima
masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke
arah yang lebih baik.
SENANG MEMPELAJARI HAL BARU
Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang
mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat
menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan
projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan
untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan projek ini
pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat
di dalamnya.
Peran pemangku
kepentingan
dalam
pelaksanaan
projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan
1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
2. Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara
transparan dan akuntabel
3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan,
dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik
yang berkelanjutan
5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik
6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan
asesmen projek yang berpusat pada peserta didik.
Pendidik
(Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek)
1. Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen
projek secara berkelanjutan.
2. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya,
dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
3. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan,
dan mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
4. Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek,
memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen
performa peserta didik selama projek berlangsung.
5. Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi.
Peserta Didik
1. Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
2. Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan
kemampuan yang dimiliki.
3. Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan
mengoptimalkan kemampuan.
15
Peran-peran ini dapat
dioptimalkan secara
bertahap sesuai
dengan kebutuhan dan
kesiapan satuan
pendidikan.
Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang
cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan.
3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek,
4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengawas
1. Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau
komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan.
2. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan
kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
3. Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek.
4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (Opsional).
Komite Sekolah
Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan.
Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra
1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek.
2. Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai
narasumber terkait dengan isu tersebut
3. Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan untuk
komunikasi yang
memberdayakan antara
pengawas dan kepala
satuan pendidikan/Tim
Fasilitator Projek:
1. Apa harapan atau tujuan
yang ingin dicapai oleh satuan
pendidikan dalam
pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila?
2. Bagaimana kondisi
kesiapan sekolah saat ini?
Apa sumber daya yang dapat
dioptimalkan untuk
melaksanakan projek dan
mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi
profil pelajar Pancasila yang
perlu dikuatkan? Bagaimana
mengidentifikasi isu yang
relevan untuk dikembangkan
menjadi tema projek?
3. Apa langkah-langkah yang
perlu dilakukan? Apa
tantangan yang mungkin
dihadapi dan bagaimana cara
menanggulanginya?
Prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks
perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah
sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari
berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi
dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta
didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas
kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
Berpusat pada Peserta Didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya
secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan
mengusulkan topik projek sesuai minatnya.
Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka
ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam
struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema
formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya, projek ini
memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Contoh tahapan perencanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila di satuan pendidikan
Merancang strategi pelaporan hasil projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan
pelaporan hasil projek
Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim
ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
projek untuk seluruh kelas.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila
dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi
waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan
kebutuhan satuan pendidikan).
Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan
pendidikan.
ALUR PERENCANAAN PROJEK
Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan
topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan
aktivitas dan asesmen projek.
2
3
4
5
Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
1
1. Membentuk Tim Fasilitator
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari
wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman
mengembangkan dan mengelola projek.
Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat membentuk
koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang
koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih
berdasarkan jenis kekhususan.
1
2
Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari
setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase)
untuk menjadi tim fasilitator projek.
Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek
untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase.
3
4
Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik
yang berperan merencanakan, menjalankan, dan
mengevaluasi projek. Tim fasilitator dibentuk dan
dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan
koordinator projek. Jumlah tim fasilitator projek
dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
satuan pendidikan, dilihat dari:
● jumlah peserta didik dalam satu satuan
pendidikan,
● banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun
ajaran,
● jumlah jam mengajar pendidik yang belum
terpenuhi atau dialihkan untuk projek,
● atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan
masing-masing satuan pendidikan.
Langkah pembentukan tim fasilitator projek
Seberapa banyak
pendidik yang PERNAH
melaksanakan
pembelajaran berbasis
projek?
<50% ⋝50%
Apakah pembelajaran
berbasis projek sudah
menjadi kebiasaan
satuan pendidikan?
Sudah
Belum
Apakah projek sudah
terjadi lintas disiplin
ilmu?
Belum Sudah
Apakah satuan
pendidikan memiliki
sistem*) yang
mendukung pelaksanaan
pembelajaran berbasis
projek?
Belum
punya
Punya Ya
Tidak
Apakah sudah ada
keterlibatan mitra?
TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN
TAHAP LANJUTAN DAN
DIREKOMENDASIKAN MENJADI
MENTOR UNTUK SATUAN
PENDIDIKAN TAHAP
AWAL/BERKEMBANG
2. Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan
*) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan memiliki evaluasi
berkala serta pengayaan pendidik untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis
projek yang memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik.
Pemilihan Dimensi
● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus
untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran
tersebut.
● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun
ajaran.
● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar
tujuan pencapaian projek jelas dan terarah.
● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek.
● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi
yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
3. Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Terima Kasih
22

More Related Content

Similar to Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila.pptx

Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxBahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxregisukaisih
 
MATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxMATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxagus75172
 
Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdf
Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdfBahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdf
Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdfssuser7da7d4
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxUjangMuranaWijaya
 
2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptx
2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptx2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptx
2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptxSuryaJaya25
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMuhammad Nuroni
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEllyTrianaSariBian
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfviola883348
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEllyTrianaSariBian
 
7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptx
7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptx7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptx
7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptxNANANGYUSUP4
 
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...IlyasIlyas66
 
Materi 4_ Pentingnya P5.pptx
Materi 4_ Pentingnya P5.pptxMateri 4_ Pentingnya P5.pptx
Materi 4_ Pentingnya P5.pptxbudi401828
 
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptxMateri Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptxNoviAyuLestariNingti
 
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxBahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxMuhamadIkhsan54
 
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
 Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptxNurulSaadah42
 
Bahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptx
Bahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptxBahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptx
Bahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptxWeinglyUruilal1
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5WaskitoWijonoAgungNu
 

Similar to Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila.pptx (20)

Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxBahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
 
MATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxMATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptx
 
Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdf
Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdfBahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdf
Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pdf
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptx
2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptx2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptx
2. Revisi Bahan Presentasi - Merancang Projek Profil.pptx
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdfSosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi 3.2_Dinas - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptx
7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptx7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptx
7.Merancang Projek Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...
profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi ju...
 
Materi 4_ Pentingnya P5.pptx
Materi 4_ Pentingnya P5.pptxMateri 4_ Pentingnya P5.pptx
Materi 4_ Pentingnya P5.pptx
 
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptxMateri Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
Materi Projek Penguatan Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin.pptx
 
Merancang P5.pptx
Merancang P5.pptxMerancang P5.pptx
Merancang P5.pptx
 
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxBahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
 
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
 Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
 
PROYEK P.5.pptx
PROYEK P.5.pptxPROYEK P.5.pptx
PROYEK P.5.pptx
 
Bahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptx
Bahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptxBahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptx
Bahan Tayang Merancang Projek Penguatan.pptx
 
Konsep P5.pptx
Konsep P5.pptxKonsep P5.pptx
Konsep P5.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau disebut P5
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Materi satu Persiapan Implementasi Projek penguatan profil pelajar Pancasila.pptx

  • 1. Projek Penguatan PROFIL PELAJAR PANCASILA DR. HJ. SITI AISAH, M.Pd
  • 2. Pentingnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Apa pentingnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
  • 3. M T W T F Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada siswa untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam projek penguatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk mengupas dan memahami tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi dll., sehingga siswa bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Tema ini dapat berubah setiap tahunnya, ditentukan oleh pemerintah pusat (Kemdikbud) berdasarkan isu yang diprioritaskan. Sumber: OECD (2018) “... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.”
  • 4. Latar Belakang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila • Dalam penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences), penting bagi siswa belajar lintas ilmu. Namun demikian, pembelajaran berbasis projek ini belum menjadi kebiasaan di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan kebijakan pusdat. • Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban belajar di kelas (intrakurikuler) sebagaimana rekomendasi kajian-kajian internasional, agar siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar di setting yang berbeda (less formal, less structured, more interactive, engaged in community) • Siswa perlu lebih peka terhadap isu-isu terkait SDGs. Mengeksplorasi isu tersebut lebih banyak di luar mata pelajaran dalam bentuk projek memberikan ruang lebih besar untuk mengenali, memahami, dan mendalami isu tersebut. Diharapkan, siswa dapat menjadi warga Indonesia dan warga dunia yang bertanggung jawab dan aktif berkontribusi
  • 5. “Konsep karakter yang lebih kompleks terbangun sebagai hasil sintesis beberapa dimensi, sebagai contoh konsep nasionalisme” dikutip dari naskah akademik Nasionalisme terbangun dalam diri pelajar Indonesia sebagai buah dari perkembangan elemen sekurang-kurangnya dari 3 (tiga) dimensi: elemen Akhlak bernegara dalam dimensi (1) Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, kepedulian pada sesama yang merupakan bagian dari dimensi (2) Bergotong Royong, serta dimensi (3) Berkebinekaan Global. Pelajar Indonesia terbangun identitas dirinya secara matang dan memiliki nilai-nilai nasionalisme yang tertanam kuat, seiring dengan terbangunnya rasa kemanusiaan. Dengan demikian, kecintaannya pada tanah air serta tekadnya untuk membela keutuhan bangsa dan Negara Indonesia berkembang sejalan dengan kesadarannya bahwa ia adalah bagian dari warga dunia yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan universal. Keseimbangan identitas diri sebagai warga negara yang nasionalis dan warga dunia yang humanis mendorong pelajar Indonesia memiliki jati diri yang kuat dalam merepresentasikan budaya luhur bangsanya, terbuka, inklusif, dan siap berkontribusi untuk memajukan bangsanya dan dunia
  • 6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6
  • 7. 7
  • 8. Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila Contoh: Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Pada jenjang SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Sementara pada SMA kelas XI-XII peserta didik diberkan kesempatan memilih mata pelajaran pilihan. 2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi profil pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya sekitar 20-30% dari total jam pelajaran. Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase fondasi: 1. Fase Fondasi (PAUD) 2. Fase A (SD kelas 1 dan 2) 3. Fase B (SD kelas 3 dan 4) 4. Fase C (SD kelas 5 dan 6) 5. Fase D (SMP kelas 7-9) 6. Fase E (SMA/K kelas 10) 7. Fase F (SMA/K kelas 11-12) Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama. Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
  • 9. Seluruh satuan pendidikan akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2026/2027, sebelum Bahasa Inggris ditetapkan sebagai mata pelajaran wajib di SD Bahasa Inggris di SD mulai kelas 3 diimplementasikan wajib terbatas bagi sekolah yang siap melaksanakan 9 21/22 Piloting di Program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan Penerapan implementasi mandiri Kurikulum Merdeka jalur Mandiri 22/23-23/24 24/25 Sekitar 80% satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka saat ditetapkan sebagai Kurikulum Nasional 27/28 Penetapan Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib di SD 26/27 Target 100% Satuan Pendidikan Menerapkan Kurikulum Merdeka umpan balik
  • 10.
  • 11. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  • 13. Pengertian projek penguatan profil pelajar Pancasila Berdasarkan Kepmendikbudristek No.56/M/2022, Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
  • 14. Budaya Sekolah yang Mendukung Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila KOLABORATIF Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dengan budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berlangsung secara menyeluruh dan optimal. 14 BERPIKIRAN TERBUKA Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak akan mendukung terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik. SENANG MEMPELAJARI HAL BARU Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan projek ini pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di dalamnya.
  • 15. Peran pemangku kepentingan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila Kepala satuan pendidikan 1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek 2. Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel 3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb. 4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan 5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik 6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen projek yang berpusat pada peserta didik. Pendidik (Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek) 1. Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen projek secara berkelanjutan. 2. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik. 3. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, dan mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan. 4. Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen performa peserta didik selama projek berlangsung. 5. Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi. Peserta Didik 1. Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati. 2. Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kemampuan yang dimiliki. 3. Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan kemampuan. 15 Peran-peran ini dapat dioptimalkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan satuan pendidikan.
  • 16. Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota 1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan. 3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek, 4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek. 5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pengawas 1. Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan. 2. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 3. Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek. 4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (Opsional). Komite Sekolah Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan. Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra 1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek. 2. Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai narasumber terkait dengan isu tersebut 3. Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan. Contoh pertanyaan untuk komunikasi yang memberdayakan antara pengawas dan kepala satuan pendidikan/Tim Fasilitator Projek: 1. Apa harapan atau tujuan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila? 2. Bagaimana kondisi kesiapan sekolah saat ini? Apa sumber daya yang dapat dioptimalkan untuk melaksanakan projek dan mencapai tujuan yang diharapkan? Apa saja dimensi profil pelajar Pancasila yang perlu dikuatkan? Bagaimana mengidentifikasi isu yang relevan untuk dikembangkan menjadi tema projek? 3. Apa langkah-langkah yang perlu dilakukan? Apa tantangan yang mungkin dihadapi dan bagaimana cara menanggulanginya?
  • 17. Prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila Holistik Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam. Kontekstual Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Berpusat pada Peserta Didik Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya. Eksploratif Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya, projek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
  • 18. Contoh tahapan perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil pelajar Pancasila Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan). Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan. ALUR PERENCANAAN PROJEK Menyusun modul projek Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek. 2 3 4 5 Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan. 1
  • 19. 1. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek. Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan. 1 2 Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator projek. Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase. 3 4 Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek. Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek. Jumlah tim fasilitator projek dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat dari: ● jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan, ● banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran, ● jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau dialihkan untuk projek, ● atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Langkah pembentukan tim fasilitator projek
  • 20. Seberapa banyak pendidik yang PERNAH melaksanakan pembelajaran berbasis projek? <50% ⋝50% Apakah pembelajaran berbasis projek sudah menjadi kebiasaan satuan pendidikan? Sudah Belum Apakah projek sudah terjadi lintas disiplin ilmu? Belum Sudah Apakah satuan pendidikan memiliki sistem*) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis projek? Belum punya Punya Ya Tidak Apakah sudah ada keterlibatan mitra? TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN TAHAP LANJUTAN DAN DIREKOMENDASIKAN MENJADI MENTOR UNTUK SATUAN PENDIDIKAN TAHAP AWAL/BERKEMBANG 2. Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan *) satuan pendidikan yang memiliki sistem: satuan pendidikan memiliki evaluasi berkala serta pengayaan pendidik untuk menyelenggarakan pembelajaran berbasis projek yang memberikan otonomi lebih besar kepada peserta didik.
  • 21. Pemilihan Dimensi ● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan. ● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut. ● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun ajaran. ● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah. ● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek. ● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan. 3. Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila