1. Strategi penguatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik meliputi penguatan lingkungan fisik, sosial-afektif, dan akademik.
2. Lingkungan fisik ditingkatkan dengan memanfaatkan sarana sekolah untuk pembelajaran numerasi.
3. Lingkungan sosial-afektif diperkuat dengan paradigma bahwa pengembangan literasi dan numerasi merupakan tanggung jawab bersama.
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
materi profil pelajar pancasila ppt download gratis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.berupa modul,buku,rangkuman,gambar dan format ppt dan pdf yang mudah di pahami atau atau dapat anda download melalui
www.sriagunggb.my.id
Tentang pengembangan Literasi dan numerasi
meningkatkan pengetahuan bahwa setiap mata pelajaran dapat memuat literasi dan numerasi
pada setiap mata pelajaran dapat memuat literasi dimana akan meningkatkan minat baca dan juga dapat memuat numerasi yang akan meningkatkan cara berhitung
walaupun dalam pelajaran bahasa indonesia tapi dapat meningkatkan literasi dan numerasi, walaupun pelajaran matematika tetapi juga bisa berisi literasi
Numerasi atau literasi numerasi merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam sejarah
peradaban manusia. Keduanya tergolong literasi fungsional dan sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Kemampuan numerasi berfungsi efektif dalam kegiatan belajar, bekerja,
dan berinteraksi sepanjang hayat. Oleh sebab itu, literasi numerasi dikembangkan secara
sistematis dan berkelanjutan, baik dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas maupun kegiatan
pembelajaran di luar kelas (ekstrakurikuler).
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptxNatiqohNurkhasanah
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptx
Tingginya literasi dan numerasi masyarakat mempengaruhi secara signifikan kemajuan suatu Bangsa. Literasi sains masyarakat mempengaruhi secara positif kualitas pembangunan ekonomi , demokrasi, budaya dan kualitas kepribadian seseorang
Hal tersebut disadari betul oleh negara-negara maju sehingga pencapaian literasi sains siswa menjadi tujuan utama pendidikan sains. Negara memiliki kewajiban untuk menyediakan orang-orang muda yang memilih karier dalam sains dan teknologi.
Masa depan bangsa tergantung pada warga yang memiliki literasi sains yang tinggi sehingga dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat yang memiliki informasi serta sebagai tenaga kerja ilmiah yang sangat terampil, siap menghadapi tantangan masalah di tingkat lokal, nasional, dan global
Ujian Nasional (UN) diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter
Penilaian kompetensi minimum merujuk kepada dua hal, yakni literasi dan numerasi.
Literasi yang dimaksud tersebut bukan hanya kemampuan membaca melainkan kemampuan menganalisa sesuatu bacaan, kemampuan mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut .
Numerasi merupakan kemampuan menganalisis angka-angka, sehingga, , penilaian kompetensi minimum yang akan dilakukan bukan berdasarkan mata pelajaran tetapi nanti lebih ke penguasaan konten atau materi
Dari penjelasan menteri tersebut dapat disimpulkan bahwa asesmen kompetensi minimal bukanlah berbasis pada kompetensi dasar dari setiap materi yang diberikan pada siswa namun berdasarkan ketrampilan literasi dan numerasi yang merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan pada dunia kerja
Literasi adalah kemampuan membaca yang setidaknya terdiri dari aspek : Spelling, Punctuation, Grammar, dan Comprehension
Numerasi : Kemampuan dalam mental Aritmatic dan written data and arithmetic
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
LITERASI NUMERASI (1).pptx
1. STRATEGI PENGUATAN
KEMAMPUAN LITERASI & NUMERASI PESERTA DIDIK
DALAM PENILAIAN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM JENJANG
SD
Disampaikan oleh:
Rhisna Rachmawati Yusup, M.Pd
SD NEGERI GANGAUT
2. Lagu dekat tapi jauh
( irama Pelangi-Pelangi)
Aku lihat kamu
Kamu lihat aku
Bertatap tersenyum
bersapa tapi jauh
Inilah caraku
Berjumpa dengan mu
Di masa pandemi
Semoga berlalu
3. Kemampuan untuk memahami, menggunakan,
mengevaluasi, merefleksi bentuk-bentuk teks tertulis yang
dibutuhkan oleh masyarakat dan/atau dihargai oleh
individu.
Literasi membaca
4. NUMERASI ? ??
Numerasi adalah keterampilan
mengaplikasikan kaidah/aturan
matematika dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
Numerasi hadir di sekeliling kita dalam
bentuk bilangan, huruf, dan gambar. Tanpa
kita sadari numerasi sangat akrab dalam
keseharian kita, mulai dari kita bangun di
pagi hari sampai dengan tidur di malam hari.
5. NUMERASI ? ??
Konsep waktu dan aktivitas
kehidupan sangat erat kaitannya
dengan numerasi, namun kadang kala
kita tidak menyadari hal ini.
Numerasi identik dengan
matematika, karena numerasi
merupakan bagian dari matematika.
Baik numerasi maupun matematika
sama-sama mempelajari tentang
angka, penjumlahan, pecahan,
bangun, ruang, ukuran, dan materi
lainnya.
6. stimulus
konten
proses kognisi
konteks
bentuk soal
Menarik, sesuai kehidupan sehari-hari,kekinian
Beberapa teks saling berkaitan: teks informasi,sastra,
grafik, tabel, gambar
,infografis
Pemecahan masalah, transfer konsep, berpikirkritis
Tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,dll.
Membaca (teksinformasi
dan/atau teks sastra)
Numerasi (bilangan, aljabar,
geometri dan pengukuran,data
dan ketidakpastian)
Membaca (menemukan,
memahami,mengevaluasi,
danmerefleksi)
Numerasi (pemahaman,
aplikasi,penalaran).
personal, sosial,
budaya,saintifik
pilihan gandabiasa
pilihan gandakompleks
menjodohkan
jawabansingkat
uraian
AKM dilakukanuntuk mengukur literasi membaca dan literasi numerasi.
Konten yang bersifat esensial dan berkelanjutan,
tidak semua konten diujikan jadi sifatnya minimum.
Pusmenjar, kemdikbudmenyediakancontoh soalAKM pada laman:
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm
7. KOMPONEN ASSESMEN KOMPETENSI MINIMUM
T
eksInformasi
T
eksFiksi
KONTEN PROSESKOGNITIF KONTEKS
Menemukan informasi
Interpretasi dan integrasi
Evaluasi dan refleksi
Personal
Sosial Budaya
Saintifik
Bilangan
Geometri dan
Pengukuran
Data dan
Ketidakpastian
Operasi dan
perhitungan
Pemahaman
Penerapan
Penalaran
Personal
Sosial Budaya
Saintifik
LiterasiMembaca
Kemampuan memahami,
menggunakan, mengevaluasi,
dan merefleksikan berbagai
jenis bahan bacaan
Kompetensi yangdinilai mencakup:
Keterampilan berpikir logis-sistematis, bernalar, memilah dan mengolah informasi.
Keduakompetensi ini diperlukan siswa
LiterasiNumerasi
Kemampuan berpikir
menggunakankonsep,prosedur,
fakta, dan alat matematika.
10. Karakteristik Asesmen Numerasi
• Soal asesmen didominasi wacana dengan ilustrasi gambar, grafik, diagram, dan
data pendukung.
• Aspek yang membedakan antara AKM Literasi-Numerasi dengan Ujian Nasional
terletak pada konten dan konteksnya.
• Konten dan konteks wacana yang dibawa dalam AKM Literasi-Numerasi
berbeda dengan wacana pada Ujian Nasional.
• Wacana pada AKM Literasi-Numerasi lebih menekankan pada konten informasi
dan sastra serta berfokus pada konteks personal, sosial budaya, dan saintifik.
• Hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar menguasai kompetensi dasar
literasi-numerasi dan mampu menerapkannya dalam berbagai konteks
kehidupan.
11. Karakteristik Asesmen Numerasi
• Wacana yang ditampilkan dalam AKM Literasi-Numerasi bersifat aktual dan factual,
sesuai dengan perkembangan informasi saat ini sehingga siswa akan menemukan
informasi terkini sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
• Aspek numerasi dalam AKM disajikan dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Siswa
disajikan soal yang aplikatif.
• Siswa tidak berhenti pada tahap menghitung angka saja, namun merupakan contoh
kasus dalam kehidupan sehari-hari, misalnya penghitungan angka yang dikaitkan
dengan konteks ekonomi.
• AKM Literasi-Numerasi membiasakan siswa-siswa di Indonesia untuk lebih giat dalam
kegiatan literasi-numerasi. Tidak sekadar literasi-numerasi biasa, namun literasi-
numerasi yang berkaitan erat dengan konteks kehidupan sehari-hari.
12. • Kompetensi Minimum Literasi-Numerasi butuh dikenalkan kepada siswa mulai
sekarang.
• Untuk mendorong keterampilan numerasi bagi siswa adalah penguatan
kapasitas dan kompetensi guru dan juga pihak tenaga kependidikan.
• Numerasi tidak mutlak harus dikuasai oleh guru matematika saja, melainkan
semua guru mata pelajaran lain.
• Sekolah seyogyanya menyelenggarakan pelatihan bagi guru terkait penguasaan
literasi numerasi di mata pelajaran yang diampunya dan juga tenaga
kependidikan untuk memudahkan pekerjaan.
13. LITERASI NUMERASI
Operasi dan
Perhitungan
Pengolahan
Data
Geometri dan
Pengukuran
Bilangan
Harus dipenuhi
dalam kehidupan:
keluarga
sekolah
masyarakat
Meningkatkan kemampuan memahami peran
dan kegunaan berhitung dalam kehidupan
sehari-hari
dan kemampuan penyelesaian masalah
14. Hubungan Numerasi dengan Matematika Kurikulum 2013
Komponen Literasi Numerasi Cakupan Matematika Kurikulum 2013
Mengestimasi dan menghitung dengan bilangan
bulat
Bilangan
Menggunakan pecahan desimal, persen dan
perbandingan
Bilangan
Mengenali dan menggunakan pola dan relasi Bilangan dan Operasi Hitung (Aljabar)
Menggunakan penalaran spasial Geometri dan pengukuran
Menggunakan pengukuran Geometri dan pengukuran
Menginterpetasi informasi statistik Pengolahan data
15. Tiga Strategi Penguatan
Numerasi
1. Strategi Penguatan Numerasi pada Lingkungan Fisik
2. Strategi Penguatan Numerasi pada Lingkungan Sosial-
Afektif
3. Strategi Penguatan Numerasi pada Lingkungan Akademik
16. 1. Strategi Penguatan Numerasi pada Lingkungan Fisik
Pengembangan sarana penunjang dengan memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai media pembelajaran numerasi sehingga tercipta ekosistem
yang kaya numerasi.
17. 2. Strategi Penguatan Numerasi pada Lingkungan Sosial-Afektif
Penguatan paradigma bahwa mengembangkan kemampuan literasi dan
numerasi peserta didik merupakan tanggung jawab semua pihak (guru
semua mata pelajaran, staf administrasi sekolah, orang tua dan
pemangku kepentingan lainnya).
18. 3. Strategi Penguatan Numerasi pada Lingkungan Akademik
Program numerasi bagi peserta didik PAUD, SD dan SLB melalui
permainan tradisional. Misalnya congklak atau permainan papan (board
games), misalnya permainan ular tangga.
21. No. Kompetensi
Dasar /
Kompetensi
Literasi Membaca
Kelas Materi Indikator soal Level
Kognitif
Bentuk Soal No.
Soal
1. 3.8 Menggali informasi
yang terdapat pada teks
nonfiksi.
(Menemukan Informasi
(Acces and retrieve)
6 Teks
Nonfiksi(Teks
Informasi)
Disajikan teks non fiksi
(Infografis), siswa dapat
menggali informasi
tersurat (siapa,kapan,
dimana,mengapa, dan
bagaimana) yang
terdapat pada teks non
fiksi dengan tepat
C2 Pilihan
Ganda
1
22. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/ Saintifik
Jenjang/ Kelas Level 3 ( Kelas 5-6)
Level Kognitif/ Kompetensi Menemukan Informasi (Acces
and retrieve) / Mengakses dan
mencari informasi dalam teks
Kompetensi Dasar 3.8 Menggali informasi yang terdapat pada teks nonfiksi.
Indikator Soal Disajikan Info grafis, siswa dapat menemukan informasi
tersurat (siapa,kapan, dimana,mengapa, dan bagaimana)
pada teks informasi yang sesuai dengan jenjangnya.
Bentuk Soal Pilihan Ganda
Soal terlampir
Kunci C
23.
24. No. Kompetensi
Dasar / Kompetensi Literasi
Membaca
Bahan
Kelas
Materi Indikator soal Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
2 3.3 Membandingkan cara
perkembangbiakan
tumbuhan dan hewan.
( Memahami teks secara
literal.)
6 Adaptasi
Hewan
(Teks
Informasi
)
Disajikan teks informasi
(Infografis), siswa dapat
mengidentifikasi cara
perkembangbiakan hewan yang
disajikan dalam gambar.
Memahami
(interpret and
integrate)
Isian 2
25. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Saintifik
Jenjang/ Kelas Level 3 ( Kelas 5-6)
Level Kognitif/ Kompetensi Memahami
(interpret and integrate) / ( Memahami teks secara literal.)
Kompetensi Dasar 3.3 Membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan
dan hewan.
Indikator Soal Disajikan teks informasi (Infografis), siswa dapat
mengidentifikasi cara perkembangbiakan hewan yang disajikan
dalam teks informasi.
Bentuk Soal Isian singkat
Soal terlampir
Kunci informasi yang benar : Melahirkan (Vivipar)
Skor 1 : jawaban yang diberikan benar
Skor 0 : jawaban yang diberikan salah
26.
27. No. Kompetensi
Dasar
Bahan
Kelas
Materi Indikator soal Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
3 3.2 Mengidentifikasi
keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis
dan agama di provinsi
setempat sebagai
identitas bangsa
Indonesia.
(Merefleksi isi wacana
untuk pengambilan
keputusan, menetapkan
pilihan, dan mengaitkan
isi teks terhadap
pengalaman pribadi)
6 Keragaman
budaya Indonesia
(Teks Informasi)
Disajikan teks non fiksi
tentang suku Dayak, siswa
dapat mengidentifikasi
budya suku Dayak
sebagai identitas bangsa
Indonesia
C5
Mengevaluasi dan
merefleksi
Uraian /Essay 4
28. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial / Sosial-Budaya
Jenjang/ Kelas Level 2 ( Kelas 3-4)
Level Kognitif/ Kompetensi Mengevaluasi dan merefleksi /Merefleksi isi wacana
untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan
mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi
Kompetensi Dasar 3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia.
Indikator Soal Disajikan teks non fiksi tentang suku Dayak, siswa dapat mengidentifikasi
budaya suku Dayak sebagai identitas bangsa Indonesia
Bentuk Soal Uraian
Soal terlampir
Kunci B
29. 6. Nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan
gambar pada poster adalah nilai … .
A. kerakyatan dan gotong royong
B. persatuan dan keadilan sosial
C. kemanusiaan dan keadilan social
D. ketuhanan Yang Maha Esa
30. No. Kompetensi
Dasar
Bahan
Kelas
Materi Indikator soal Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
4 3.1 memahami reklame
(Menilai kesesuaian
antara ilustrasi dan isi
teks informasi yang terus
meningkat sesuai
jenjangnya)
6 Reklame (Poster)
(Teks Informasi)
Disajikan Poster
keberagaman,siswa dapat
menjelaskan makna dari
isi poster.
C5
Mengevaluasi dan
merefleksi
Uraian 7
31. Mata Pelajaran SBdP/ Sosial-Budaya
Jenjang/ Kelas Level 3 ( Kelas 5-6)
Level Kognitif/ Kompetensi Mengevaluasi dan merefleksi /Menilai kesesuaian
antara ilustrasi dan isi teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya
Kompetensi Dasar 3.1 memahami reklame
Indikator Soal Disajikan Poster keberagaman, siswa dapat menjelaskan makna dari isi
poster.
Bentuk Soal Uraian
Soal terlampir
Kunci kata kunci : persatuan kesatuan, Kebhinekaan
Skor 1 : Menjawab dengan 1 kata kunci : persatuan kesatuan
Skor 2 : Menjawab dengan 2 kata kunci beserta alasannya.
Skor 0 : jika jawaban tidak relevan
32.
33. No. Kompetensi
Dasar
Bahan
Kelas
Materi Indikator soal Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
5 3.8 Memahami teks
percakapan tentang
daerah tempat tinggalku.
(Memahami teks secara
literal)
6 Teks
percakapan(Teks
Informasi)
Disajikan teks
percakapan, siswa dapat
mengidentifikasi topik
teks percakapan tempat
tinggalku
C2
Memahami
(intepretasi dan
integrasi)
Uraian 7
34. Mata Pelajaran Bahasa Sunda/ Personal
Jenjang/ Kelas Level 3 ( Kelas 5-6)
Level Kognitif/ Kompetensi Memahami (Intrepretasi dan integrasi /Memahami teks
secara literal
Kompetensi Dasar 3.8 Memahami teks percakapan tentang daerah tempat tinggalku.
Indikator Soal Disajikan teks percakapan , siswa dapat mengidentifikasi topik teks
percakapan tempat tinggalku
Bentuk Soal PG
Soal terlampir
Kunci C
35.
36. No. Kompetensi
Dasar
Bahan
Kelas
Materi Indikator soal Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
6 3.1 Memahami makna
Q.S Al-Kafirun, Q.S Al-
Ma'idah/ 5:2-3, dan Q.S
Al-Hujarat/49: 12-13
dengan benar
(Memahami teks secara
literal)
6 Q.S Al-Kafirun
(Teks Informasi)
Disajikan Q.S Al-
Kafirun, siswa dapat
mengintegrasikan arti
tiap-tiap ayat Q.S Al-
Kafirun dengan benar.
C2
Memahami
(intepretasi dan
integrasi)
Menjodohkan 8
37. Mata Pelajaran Bahasa Sunda/ Personal
Jenjang/ Kelas Level 3 ( Kelas 5-6)
Level Kognitif/ Kompetensi Memahami (Intrepretasi dan integrasi /Memahami teks
secara literal
Kompetensi Dasar 3.1 Memahami makna Q.S Al-Kafirun, Q.S Al-Ma'idah/ 5:2-3, dan Q.S Al-
Hujarat/49: 12-13 dengan benar.
Indikator Soal Disajikan Q.S Al-Kafirun, siswa dapat mengintegrasikan arti tiap-tiap ayat Q.S
Al-Kafirun dengan benar.
Bentuk Soal Menjodohkan
Soal terlampir
Kunci C
40. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata
Pelajaran
Materi Level Soal Indikator Soal
PAI Bilangan 3.7 Memahami hikmah
zakat, infak, dan
sedekah sebagai
implementasi
rukun Islam
Sedekah Penalaran
(Level 3)
Disajikan angka nominal dan presentase
infaq, peserta didik dapat menyebutkan
jumlah uang yang diinfaqkannya.
IPA Pengolahan
Data
3.5 Mengaplikasikan
pengetahuan tentang
siklus hidup
Siklus
Hidup
Hewan
Aplikasi
(Level 2)
Disajikan gambar siklus hidup hewan,
peserta didik dapat menyebutkan jenis
hewan yang memiliki siklus hidup
tersingkat hingga terlama.
IPS Pengolahan
Data
3.2 mengidentifikasi
pengaruh ekonomi
dalam kehidupan
masyarakat dalam
rangka modernisasi
bangsa Indonesia di
bidang IPTEK dan
Pendidikan.
Pengaruh
modernsasi
terhadap
pengaruh
ekonomi di
lingkungan
masyarakat
Penalaran
(Level 3)
Disajikan 3 gambar tokoh penemu
makanan junkfood, peserta didik dapat
menyebutkan penemu dari yang terlama
hingga terkini.
41. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata Pelajaran Materi Level Soal Indikator Soal
BAHASA
INDONES
IA
Bilangan Prediksi kejadian
berdasarkan isi teks
Membaca
Non-Sastra
Penalaran (Level
3)
Disajikan teks non
sastra tentang
informasi PPDB,
peserta didik dapat
memprediksi
berdasarkan isi
teks dengan tepat
SBDP Geometri dan
pengukuran
Mengetahui gambar dan
bentuk tiga dimensi
Gambar tiga
dimensi
Penalaran (Level
3)
Disajikan gambar
aquarium dan teks
tentang gambar
tiga dimensi,
peserta didik dapat
memprediksi
ruangan yang
dibutuhkan untuk
menggambar
dengan proporsi
yang tepat.
42. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata Pelajaran Materi Level Soal Indikator Soal
PKN Pengolahan data 3.4 Memahami
keanekaragaman sosial ,budaya
, dan ekonomi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika yang
ada di lingkungan rumah ,
sekolah dan masyarakat
Ekonomi Penalaran (Level 3) Membandingkan
tingkat
pertumbuhan
ekonomi di berbagai
era Presiden
Indonesia.
BASA
SUNDA
Bilangan 3.7 Memahami teks eksposisi
sederhana tentang makanan
sehat dan bergizi
( makanan tradisional Sunda)
Teks Eksposisi Penalaran (Level 3) Disajikan teks
eskposisi satu
paragraf tentang
makanan tradisional
Sunda, peserta didik
menentukan
presentase makanan
terlaris hingga
sebaliknya.
43. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata
Pelajaran
Materi Level Soal Indikator Soal
PAI Bilangan 3.7 Memahami hikmah
zakat, infak, dan
sedekah sebagai
implementasi
rukun Islam
Sedekah Penalaran
(Level 3)
Disajikan angka nominal dan presentase
infaq, peserta didik dapat menyebutkan
jumlah uang yang diinfaqkannya.
Soal :
Jika Dewi memiliki uang Rp. 200.000,- dan saat sholat jum’at, ia meninfaqkan 20% uangnya ke kotak infak masjid. Berapa jumlah
uang yang diinfaqkan …
a. Rp. 50.000,-
b. Rp. 100.000,-
c. Rp. 40.000,-
d. Rp. 60.000,-
e. Rp. 70.000,-
44. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata
Pelajaran
Materi Level Soal Indikator Soal
IPA Pengolahan
Data
3.5 Mengaplikasikan
pengetahuan tentang
siklus hidup
Siklus
Hidup
Hewan
Aplikasi (Level
2)
Disajikan gambar siklus hidup hewan,
peserta didik dapat menyebutkan jenis
hewan yang memiliki siklus hidup tersingkat
hingga terlama.
Soal :
Perhatikan gambar hewan berikut:
Siklus hidup hewan di sawah terdiri dari berbagai macam jenis hewan. Diantaranya Nyamuk yang dapat bertahan hidup 10 hari, Lalat
dapat bertahan hidup 1 bulan, Semut dapat bertahan hidup 2 minggu, dan Capung dapat bertahan hidup ½ tahun. Jika hewan tersebut
diperintahkan berbaris sesuai urutan bilangan yang mereka pegang, urutan mulai dari yang tersingkat hingga terlama dalam bertahan
hidup adalah hewan …
A. nyamuk, Lalat, Semut, Capung
B. lalat, Semut, Capung, Nyamuk
C. nyamuk, Semut, Lalat, Capung
D. capung, Lalat, Semut, Nyamuk
45. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata
Pelajaran
Materi Level Soal Indikator Soal
IPS Bilangan 3.2 mengidentifikasi
pengaruh ekonomi
dalam kehidupan
masyarakat dalam
rangka modernisasi
bangsa Indonesia di
bidang IPTEK dan
pendidikan
Pengaruh
modernsasi
terhadap
pengaruh
ekonomi di
lingkungan
masyarakat
Penalaran
(Level 3)
Disajikan 3 gambar perusahaan makanan
junkfood, peserta didik dapat menyebutkan
jumlah pajak salahsatu perusahaan makanan
yang diberikan kepada negara.
.
Soal :
Perhatikan gambar berikut:
a.2.000.000,-
b. 3.000.000,-
c. 4.000.000,-
d. 5.000.000,-
Makanan junkfood diatas hadir di Indonesia sudah sejak lama, Pizza hut sejak tahun 1984, burger king tahun 1986, dan McD tahun
1991. Ketiga perusahaan junkfood tersebut meraup total pendapatan perbulannya Rp. 100.000.000,-. yang terbagi 20% untuk burger
king, 30% untuk pizza hut dan sisanya untuk McD. Jika 10% pajak setiap perusahaan diberikan kepada negara, berapakah pajak yang
diberikan perusahaan McD kepada negara …
46. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata Pelajaran Materi Level Soal Indikator Soal
BAHASA
INDONESI
A
Bilangan Prediksi kejadian berdasarkan
isi teks
Membaca
Non-Sastra
Penalaran (Level 3) Disajikan teks non
sastra tentang
informasi PPDB,
peserta didik dapat
memprediksi
kejadian
berdasarkan isi teks
dengan tepat
Soal :
SMP Negeri 1 Bogor melakukan seleksi masuk siswa baru dengan melakukan tes tulis. Diberikan 40 soal dengan ketentuan +4
untuk soal benar, -2 untuk soal salah, dan -1 untuk soal yang tidak dijawab.
Apabila seorang siswa menjawab 38 soal dengan 6 bernilai salah. Berapa nilai yang didapatkan siswa tersebut?
a. 112
b. 114
c. 116
d. 111
47. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata Pelajaran Materi Level Soal Indikator Soal
SBDP Geometri dan
pengukuran
3.4 Mengetahui gambar dan
bentuk tiga dimensi
Gambar tiga
dimensi
Penalaran (Level 3) Disajikan gambar
aquarium dan teks
tentang gambar tiga
dimensi, peserta
didik dapat
memprediksi
ruangan yang
dibutuhkan untuk
menggambar
dengan proporsi
yang tepat.
Soal :
Sebuah akuarium untuk ikan berbentuk balok dengan panjang 15 cm, lebar 5 cm dan tinggi 10 cm.
Berapakah luas permukaan Aquarium tersebut ?
a. 750 cm3
b. 760 cm3
c. 755 cm3
d. 765 cm3
48. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata Pelajaran Materi Level Soal Indikator Soal
PKN Pengolahan data 3.4 Memahami
keanekaragaman sosial ,budaya
, dan ekonomi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika yang
ada di lingkungan rumah ,
sekolah dan masyarakat
Ekonomi Penalaran (Level 3) Membandingkan
tingkat
pertumbuhan
ekonomi di berbagai
era Presiden
Indonesia.
Soal :
Dari grafik di samping, selisih paling tinggi dari pertumbuhan ekonomi terjadi
di masa kepemimpinan ?
a. Soeharto
b. Habibie
c. SBY
d. Gusdur dan Megawati
(sumber : https://membandingkan+tingkat+pertumbuhan+ekonomi+presidenRI)
49. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Mata
Pelajaran
Indikator
Numerasi
Indikator Mata Pelajaran Materi Level Soal Indikator Soal
BASA
SUNDA
Bilangan 3.7 Memahami teks eksposisi
sederhana tentang makanan
sehat dan bergizi
( makanan tradisional Sunda)
Teks Eksposisi Penalaran (Level 3) Disajikan teks
eskposisi satu
paragraf tentang
makanan tradisional
Sunda, peserta didik
menentukan
presentase makanan
sehat dan bergizi.
50. Contoh Numerasi Lintas Mata Pelajaran
Soal :
Upami kandungan gizi sampeu 100 gram, naon kandungan nu
Pangsakedikna sareng pangseeurna ?
a. Lemak jeung Fosfor
b. Vitamin B1 jeung Cai
c. Vitamin C jeung Protein
d. Besi jeung Karbohidrat
Getuk Lindri