Studi tekanan (pressure) sublimasi terhadap rendemen kristal kafein dari serb...IkaAnia
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tekanan sublimasi terhadap kadar kafein dari serbuk teh.
Dengan mengisolasi kafein dari serbuk teh dan mengidentifikasi kandungan kafein dalam serbuk teh.
Penelitian dilakukan dengan membuat ekstrak teh dari 100 gram serbuk teh, dengan pemanasan refluks
kemudian disaring, hasil saringan ditetesi larutan etanol dan selanjutnya kafein disublimasi. Terdapat dua
tekanan berbeda dalam penelitian ini yaitu 0,025 psi dan 0,041 psi. rendemen kristal yang tinggi dihasilkan
pada tekanan 0,025 psi sebesar 15,3 % sedangkan rendemen yang rendah pada tekanan 0,041 sebesar
10,65 %.
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...AikaAjiNababan
Kafein berperan dalam menentukan pahit/sepetnya teh. Perbedaan genotipe dan jenis pemetikan
menyebabkan perbedaan kandungan kafein dan kualitas teh. teh hitam telah teruji memiliki kandungan kafein yang
cukup tinggi (3% dari berat kering). Ukuran partikel simplisia merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap jumlah zat aktif yang tersari pada proses maserasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. ANDI MUSDALIFAH (F1C113008)
HASRUDDIN (F1C113015)
IRWAN (F1C113072)
KEKE AWALIYAH A.H. (F1C113020)
WA ODE UMI KALSUM (F1C113034)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MIATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
OLEH :
3. PENDAHULUAN
BAHAN PENYEGAR Sebutan bagi bahan yang memiliki
kandungan alkaloid yang mampu
memberikan rangsangan berupa
peningkatan kerja jantung bagi
pemakainya serta sistem saraf pusat.
Bahan penyegar biasanya selalu
memiliki aroma, bau dan rasa yang khas
dari tiap-tiap komoditasnya
5. Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze)
merupakan tanaman perdu , tanaman yang
dibudidayakan untuk diambil daunnya yang
diproses untuk dijadikan minuman.
Kandungan senyawa kimia dalam daun teh
digolongkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
1. Golongan fenol
2. Enzimatis
3. Golongan bukan fenol
6. Katekin
Katekin merupakan kelompok
utama dari substansi teh
Katekin
Peranan penting dari enzim-enzim ini adalah sebagai
biokatalisator pada setiap kali reaksi kimia di dalam tanaman.
Enzim yang dikandung dalam daun teh di antaranya polifenol
oksidase , invertase, amilase, β-glukosidase, oximetilase,
protease, dan peroksidase.
7. a. Karbohidrat
Keseluruhan karbohidrat yang dikandung teh adalah 0,75% dari berat kering
daun.
b. Substansi Pektin
c. Alkaloid
Sifat penyegar teh berasal dari bahan tersebut, yaitu
sebesar 3-4% dari berat kering daun. Alkaloid utama
dalam daun teh adalah kafein.
d. Klorofil dan Zat Warna yang Lain
Warna hijau pada daun teh ditentukan oleh adanya klorofil.
8. Lanjutan,.
e. Protein dan Asam-asam Amino
Diketahui bahwa perubahan utama selama proses pelayuan teh hitam
adalah pembongkaran protein menjadi asam-asam amino.
f. Vitamin
Daun teh mengandung beberapa vitamin, yaitu vitamin C, K, A, B1,
dan B2.
g. Substansi Mineral
Flour, magnesium, seng, kalium, kalsium, natrium dll
B1 B2
Vitamin C
9. Kopi merupakan tanaman perkebunan / industri berupa semak yang
asalnya tumbuh liar di hutan dataran tinggi. Kopi adalah sejenis minuman,
biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji dari tanaman kopi yang
dipanggang. Struktur buah kopi tediri atas :
1. Kulit Terluar
2. Kulit Endocarp
3. Kulit Tanduk
4. Biji Kopi
5. Endocarp
6. Lendir
7. Pulp
10. Air 48-50 %
Karbohidrat 60 %
Protein 13 %
Asam-asam non volatil 8 %
Kafein
-Arabika 1.0 %
-Robusta 2.0 %
11. Kakao (Theobroma cacao L.) adalah pohon budidaya di
perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan, namun
sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji
tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal
sebagai cokelat.
Pada dasarnya buah kakao terdiri atas 4 bagian
yakni : kulit, placenta, pulp, dan biji. Buah kakao
masak berisi30-40 biji yang diselubungi oleh
pulp dan placenta
12. Komponen Persen (%)
Lemak 54.7
Air 2,1
Protein 1,3
Theobromine 1,4
Glukosa 0,1
Selulosa 1,9
Tanin 6,2
Komposisi Kimia Biji Kakao yang Difermentasi.
Asam tanat
Selulosa
14. Dengan masuknya air, biji
mengembang dan kulit biji akan
pecah. Air yang masuk
mengaktifkan embrio untuk
melepaskan hormon giberelin
(GA). Hormon ini mendorong
aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk mensintesis
dan mengeluarkan enzim. Enzim
bekerja dengan menghidrolisis
cadangan makanan yang
terdapat dalam kotiledon dan
endosperma. Proses ini
menghasilkan molekul kecil yang
larut dalam air.
PRA PANEN
15. Enzim-enzim yang teraktivasi pada
proses perkecambahan ini adalah
enzim hidrolitik seperti α-amilase
yang merombak amilium menjadi
glukosa, ribonuklease yang
merombak ribonukleotida, endo-β-
glukanase yang merombak senyawa
glukan, fosfatase yang merombak
senyawa yang mengandung P, lipase
yang merombak senyawa lipid,
peptidase yang merombak senyawa
protein.
Selanjutnya, gula dan zat-zat
lainnya diserap dari endosperma
oleh kotiledon selama
pertumbuhan embrio menjadi bibit
tanaman
Lanjutan,… PRA PANEN
16. Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap reaksi, yaitu
1. Reaksi terang (light-
dependent reaction),
terang berlangsung jika
ada cahaya
2. Reaksi gelap (light-
independent reaction),
berlangsung tanpa
memerlukan cahaya
FOTOSINTESIS
PRA PANEN
17. 1. Reaksi terang
Reaksi terang terjadi dalam
membran tilakoid yang di
dalamnya terdapat pigmen zat
hijau (klorofil) yang menyerap
cahaya ungu, biru, dan merah
lebih baik daripada warna
cahaya lain.
Reaksi terang merupakan reaksi penangkapan energi cahaya. Energi cahaya yang diserap
oleh membran tilakoid akan menaikkan elektron berenergi rendah yang berasal dari H2O.
Elektron-elektron bergerak dari klorofil a menuju sistem transpor elektron yang
menghasilkan ATP (dari ADP + P).
18. Dalam reaksi terang, terdapat 2 jalur perjalanan elektron, yaitu Jalur Elektron Siklik dan
Jalur Elektron Nonsiklik.
Menghasilkan ATP dan NADPH2 selanjutnya akan digunakan
dalam reaksi tahap kedua (reaksi gelap) sintesis karbohidrat.
19. 2. Reaksi gelap (light-independent reaction)
Reaksi gelap merupakan reaksi tahap kedua dari fotosintesis. Disebut reaksi gelap
karena reaksi ini tidak memerlukan cahaya. Reaksi gelap terjadi di dalam stroma
kloroplas. Reaksi ini melalui 3 tahapan, yaitu:
20. Perubahan warna buah kopi yang masak
akibat dari reaksi klorofil menjadi antosianin
dengan bantuan enzim hidrolase yang
diinduksi dengan hormom gas etilen
PRA PANEN KOPI
Perubahan warna buah kopi dari hijau menjadi merah menandakan
kopi masak
Hidrolase
21. PRA PANEN KAKAO
Perubahan warna buah
kakao dari hijau-kuning
atau dari merah-jingga
menandakan buah
kakao telah masak.
Perubahan warna
disebabkan oleh adanya
pigmen antosianin dan
pengeruh gas etilen.
Gas etilen 𝐂𝟐𝐇𝟒 suatu
senyawa kimia yang mudah
menguap yang dihasilkan
selama proses masaknya
hasilpertanian terutama
bebuahan
23. Pembentukan Katekin
Katekin tersitesis dalam daun teh melalui jalur melanic dan asam sikimat. Sedangkan
asam galik diturunkan dari suatu produk antara yang diproduksi dalam jalur metabolik
asam sikima
24. Katekin pada teh tersusun atas epikatekin, galokatekin, epigalokatekin,
dll
Lanjutan..,
Struktur Katekin pada Teh
25. Pada dasarnya jalur biosintesis terdiri dari proses metilasi dan reaksi
nukleosid.
Biosintesis Kafein dan Theobromin
Kafein
Coklat mengandung sedikit kafein dibandingkan theobromin, pada
coklat terdapat enzim yang dapat menghambat dgradasi theobromin
menjadi kafein
27. Bagian tanaman teh yang digunakan untuk dikonsumsi adalah daunnya.
Tepatnya pada kuncupnya dan daunnya.
Zat harum dan rasa teh disebabkan oleh zat kimia
di dalam daun teh yaitu senyawa theflavon dan
katekin yang merupakan hasil oksidasi dari
senyawa katekin
Kandungan tehine (kafein) terbanyak berada di
kuncup (pecko ) dan pucuk daunnya.
Kuncup adalah bagian daun teh yang muda dan
masih tergulung, belum mekar.
Pucuk adalah bagian tiga daun yang pertama
mekar di puncak ranting tanaman teh.
Kuncup dan pucuk daun teh juga paling banyak
memiliki zat antioksidan, zat asam amino, zat
gula, vitamin C, vitamin B komplek, vitamin E,
kalsium, fluor dan fosfat.
28. Panen kopi dilihat dari matangnya buah kopi dan buah kopi yang lunak
dan berlendir serta mengandung senyawa gula yang relatif tinggi
sehingga rasanya manis.
Buah mentah masih kaya
akan kandungan senyawa
protopektin.
Pada saat proses
pematangan, protopektin
berangsur akan diubah
menjadi pektin oleh enzim
protopektinase yang
memberikan lunak pada buah
29. • Sejak fase pembuahan sampai menjadi
buah dan matang, kakao memerlukan
waktu sekitar 5 bulan.
• Buah kakao matang dicirikan oleh
perubahan warna kulit buah dan biji yang
lepas dari kulit bagian dalam. Bila buah
diguncang, biji biasanya berbunyi.
• Pemetikan dilakukan terhadap buah yang
masak tetapi jangan terlalu masak.
• Pemetikan diawali dengan pemotongan
tangkai buah dengan menyisakan 1/3
bagian tangkai buah.
• Ketelatan waktu panen akan berakibat
pada berkecambahnya biji di dalam
31. Berdasarkan metode atau cara pengolahannya (fermentasi), teh
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) jenis
4
Produk
teh
Teh
Hitam
Teh
Hijau
Teh
Putih
Teh
Oolong
Pengolahan teh yang berbeda akan
menimbulkan aroma serta rasa yang khas
yang berbeda pula
32. Teh hitam diolah melalui fermentasi, dan dibagi dua cara olahan, yaitu teh
orthodox dan teh CTC (Cutting, Tearing, dan Curling)
Teh orthodox adalah teh yang diolah
melalui proses pelayuan sekitar 16 jam,
penggilingan, fermentasi, pengeringan,
sortasi, hingga terbentuk teh jadi
Teh CTC (Cutting, Tearing, dan Curling) yakni teh yang diolah
melalui perajangan atau penyiapan, pelayuan, pengayakkan,
penggilingan kemudian dilanjutkan dengan fermentasi,
pengeringan, sortasi, hingga terbentuk teh jadi.
33. Pengolah teh hitam secara orthodox dan CTC, memiliki letak perbedaan
tetapi reaksi kimia yang terjadi selama proses pengolahan sama saja
Proses Penggilingan
bertujuan untuk memecah sel-sel daun, agar proses fermentasi dapat
berlangsung secara merata, dengan demikian menghasilkan oksidasi
enzimatis (fermentasi) senyawa-senyawa polifenol lebih banyak.
Proses Oksidasi (fermentasi). Daun teh mengalami oksidasi karena
bersentuhan dengan udara luar. Dalam tahap ini klorofil pada daun
dipecah secara enzimatik dan mengeluarkan polifenol oleh enzim
polifenoloksidase, ini akan menciptakan rasa dan warna teh.
Proses Pengeringan, bertujuan untuk menghentikan proses oksidasi
pada saat seluruh komponen kimia penting dalam daun teh telah secara
optimal terbentuk. Proses ini menyebabkan kadar air daun teh turun.
Keadaan ini dapat memudahkan proses penyimpanan dan transportasi.
34. Teh hijau memiliki potensi aktivitas kesehatan yang paling baik. Hal
tersebut dikarenakan katekin yang merupakan komponen bioaktif, selama
pengolahan teh hijau dipertahankan jumlahnya dengan cara
menginaktivasi enzim polifenol oksidase baik itu melalui proses
pelayuan maupun pemanasan.
Tahapan pengolahannya terdiri atas :
• Pelayuan
• Penggulungan
• Pengeringan
• Sortasi dan grading
35. Proses Pelayuan, bertujuan menginaktifasi enzim polifenol oksidase agar
tidak terjadi proses oksimatis. Akibat proses ini daun menjadi lentur dan
mudah digulung.
Penggulungan. Pada proses pengolahan teh hijau, penggulungan merupakan
tahapan pengolahan yang bertujuan untuk membentuk mutu secara fisik.
Selama proses penggulungan daun teh akan dibentuk menjadi gulungan kecil
dan terjadi pemotongan.
Pengeringan, bertujuan untuk menguraangi kandungan air dalam daun
hingga 3-4%. Untuk mencapai kadar air yang demikian rendahnya hingga 3-
4%.
Sortasi dan grading, Seperti halnya pada proses pengolahan teh hitam,
proses ini bertujuan untuk memisahkan, memurnikan dan membentuk jenis
mutu agar teh dapat diterima baik dipasaran lokal maupun ekspor.
36. Teh Putih diambil hanya dari daun teh pilihan yang dipetik dan dipanen
sebelum benar-benar mekar. Disebut teh putih karena ketika dipetik
kuncup daunnya masih ditutupi seperti rambut putih yang halus.
Karena proses yang lebih singkat ini kandungan katekin pada teh putih
adalah yang tertinggi untuk menangkal radikal bebas lebih ampuh
dibanding teh lainnya serta berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Tahapan Pengolahan :
• Pemetikan
• Pelayuan Alami
• Sortasi
• Penyimpanan dan Pengemasan
37. Posesnya sama seperti teh hitam,
namun proses fermentasinya hanya
sebagian (lebih singkat sekitar 30-70%
dan perubahan berlangsung setengah
sempurna sehingga masih mengandung
sebagian tanin dan beberapa senyawa
turunannya) sehingga warna dan
aromanya di antara teh hitam dan teh
hijau
Teh Oolong, daun teh yang telah dipetik
akan dijemur di bawah matahari dalam
kondisi kelembaban dan temperatur
tertentu untuk memungkinkan terjadinya
oksidasi.
38. Katekin
Teh akan beraroma ketika diseduh dengan air panas hal ini
terjadi karena adanya senyawa katekin dan theaflavin
yang larut dalam air sehingga ia keluar dan memberikan
aroma yang khas
Aroma, Warna dan Penyegar Teh
Teh hitam akan memberikan warna merah kehitaman ketika diseduh
dengan air, hal tersebut terjadi karena adanya senyawa theaflavin yang
merupakan senyawa alami pada teh hitam. Theflavin merupakan senyawa
hasil oksidasi katekin akibat oksimatis pada pengolahan teh
theaflavin Kafein
39. Proses oksidasi katekin menjadi theaflavin terjadi saat proses
fermentasi oleh enzim oksidase
40. Proses Basah Proses Kering
Secara umum dikenal dua cara mengolah buah kopi menjadi biji
kopi, yakni proses basah dan proses kering.
41. Pengolahan Buah Kopi Menjadi Minuman Kopi
Pemanggangan Penggilingan
Untuk menciptakan cita
rasa dan warna dari biji
kopi
Untuk memperbesar
luas permukaan biji
kopi.
42. bertujuan untuk melepaskan senyawa gula
yang terkandung di dalam lendir dan untuk
menciptakan perkusor cita rasa dan aroma
kopi
Terjadi hidrolisis pektin yang disebabkan, oleh enzim pektinase yang terdapat
didalam buah. Reaksinya biasa dipercepat dengan bantuan jasad renik. (S
cerevisiae yang disebut dengan proses peragian dan pemeraman
Setelah fermentasi. S cerevisiae akan memecah senyawa gula yang ada di
dalam biji kopi karena adanya oksigen di udara terbuka. Dan menghasilkan
asam laktat dan asam asetat
FERMENTASI
43. • Proses ini merupakan tahapan pembentukan aroma dan citarasa khas
kopi dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas.
• Biji kopi secara alami mengandung cukup banyak senyawa organik calon
pembentuk citarasa dan aroma khas kopi.
• Waktu sangrai ditentukan atas dasar warna biji kopi sangrai atau sering
disebut derajad sangrai. Makin lama waktu sangrai, warna biji kopi
sangrai mendekati cokelat tua kehitaman
• Proses penyangraian kopi terjadi proses browning biji kopi secara
nonenzimatis, melalui reaksi Maillard
PENYANGRAIAN
44. Proses sangrai biji kopi terjadi transformasi kimia yang
mengubah asam klorogenik menjdadi senyawa lactone dan
kemudian bila pemanasan terus berlangsung, akan
menghasilkan senyawa hasil pemecahan lactone yang
dinamakan dengan phenylindane..Meskipun lactone
menimbulkan rasa sedikit pahit pada kopi yang mengalami
pemanasan ringan atau medium, hasil pemecahan kedua
inilah yang bertanggung jawab atas munculnya rasa pahit
pada kopi
46. bertujuan untuk membebaskan biji kakao dari
pulp (daging buah) serta membentuk citarasa,
aroma dan warna yang baik.
FERMENTASI
Pada awal fermentasi mikroorganisme
yang aktif adalah yeast. Mikroba inilah
yang memecah sukrosa, glukosa dan
fruktosa menjadi etanol.
Selanjutnya dilakukan beberapa jenis
bakteri umum, termasuk bakteri asam
laktat dan bakteri asam asetat. Bakteri-
bakteri ini memecah etanol menjadi asam
laktat, asam asetat serta asam organik
lain
47. Cita rasa dan Warna
Proses fermentasi coklat juga terjadi pembentukan komponen prekursor
(calon) cita rasa dan warna , yaitu polifenol, theobromin dan asam-asam
organik oleh polifenol oksidase.
Aroma
Komponen prekursor aroma diantaranya asam amino dan gula reduksi
terbentuk dari hasil hidrolisis protein dan sukrosa biji kakao.
FERMENTASI
Lanjutann
48. PENYANGRAI
AN
Bertujuan untuk membentuk aroma dan
cita rasa khas cokelat dari biji kakao serta
pengcoklatan biji
• Melalui proses fermentasi yang tepat, biji kakao mengandung cukup
banyak senyawa calon pembentuk cita rasa dan aroma khas cokelat
antara lain asam amino dan gula reduksi.
• Selama proses sangrai, keduanya (asam amino dan gula reduksi )akan
bereaksi membentuk senyawa Maillard, contohnya mellanoidin
• Reaksi Maillard adalah reaksi antara asam amino dan gula pereduksi
sehingga terbentuk senyawa mellanoidin (pigmen coklat)
49. Suatu aldosa bereaksi bolak-balik dengan
asam amino atau dengan suatu gugus
amino dari protein sehingga
menghasilkan basa Schiff.
Tahapan Reaksi Maillard terjadi saat proses sangrai
Perubahan terjadi menurut reaksi
Amadori sehingga menjadi amino
ketosa.
Dehidrasi dari hasil reaksi Amadori
membentuk turunan-turunan
furfuraldehida.
Aldehid-aldehid aktif terpolemerisasi
tanpa mengikutsertakan gugus amino
(disebut kondensasi aldol) atau dengan
gugus amino membentuk senyawa
berwarna cokelat yang disebut
melanoidin.
1
2
3
4
50. MANFAAT
Struktur kafein mirip dengan struktur senyawa turunan xanthine
lain yaitu adenin. Adenin sendiri merupakan penyusun senyawa
ATP, yaitu senyawa penghasil energi bagi tubuh manusia.
Efek stimulan yang
ditimbulkan oleh
kafein dapat
menghilangkan rasa
kantuk
KAFEI
N
ADENIN
Di otak, terdapat reseptor adenosin. Molekul kafein yang secara struktur
mirip dengan adenin akan mengikat reseptor adenosin tersebut dan
menghalangi sel otak untuk mengikat adenin
Kafein bekerja di dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel saraf yang akan
memacu produksi hormon adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam
lambung, dan aktifitas otot, serta perangsangan hati untuk melepaskan senyawa gula pada aliran
darah untuk menghasilkan energi ekstra. Akibatnya tubuh akan terasa fit dan rasa kantuk pun hilang.
51. MANFAAT TEH HIJAU
Sebagai
sumber
antioksidan
Katekin
Daun teh mengandung katekin. Katekin
digolongkan sebagai flavonoid, yaitu
golongan senyawa yang memiliki
aktivitas antioksidan.
Katekin pada daun teh bekerja sebagai
antioksidan karena ia mudah teroksidasi
, dengan demikian dapat melindungi
senyawa lain dari oksidasi
Antioksidan berperan dalam menetralkan
radikal bebas dengan cara memberikan
satu elektronnya kepada radikal bebas,
sehingga menjadi non radikal
52. Kabupaten Kolaka Utara adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi
Sulawesi Tenggara, Indonesia dengan ibukota Kecamatan Lasusua. Kabupaten
ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka yang disahkan dengan UU
Nomor 29 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003. Salah satu sumber
pendapatan utama kabupaten ini adalah perkebunan kakao