Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pembersih, makanan, dan obat-obatan. Termasuk di dalamnya adalah bahan kimia alami maupun buatan yang digunakan sebagai pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap yang masing-masing memiliki kegunaan dan batasan penggunaannya. Beberapa bahan kimia tersebut dapat berdampak negatif
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bahan kimia rumah tangga seperti pembersih, pemutih, parfum, insektisida; bahan kimia dalam makanan seperti zat aditif, pemanis, pewarna, pengawet; serta dampak negatif dari penggunaan zat aditif tertentu terhadap kesehatan.
Dokumen ini membahas tentang bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari seperti bahan kimia dalam pembersih, pemanis, pengawet, dan penyedap makanan. Dokumen ini juga menjelaskan dampak negatif dari penggunaan berlebihan bahan kimia seperti zat aditif dalam makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif yang digunakan dalam makanan. Terdapat empat jenis zat aditif utama yaitu pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Setiap jenis zat aditif terdiri atas zat alami maupun buatan dan memiliki manfaat tertentu untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan makanan.
Dokumen membahas empat jenis zat aditif pada makanan, yaitu zat pengawet, zat pewarna, zat penyedap, dan zat pengharum. Zat pengawet digunakan untuk mencegah makanan rusak, zat pewarna memberikan tampilan menarik, zat penyedap memperbaiki rasa, sedangkan zat pengharum memberikan aroma yang menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bahan kimia rumah tangga seperti pembersih, pemutih, parfum, insektisida; bahan kimia dalam makanan seperti zat aditif, pemanis, pewarna, pengawet; serta dampak negatif dari penggunaan zat aditif tertentu terhadap kesehatan.
Dokumen ini membahas tentang bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari seperti bahan kimia dalam pembersih, pemanis, pengawet, dan penyedap makanan. Dokumen ini juga menjelaskan dampak negatif dari penggunaan berlebihan bahan kimia seperti zat aditif dalam makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif yang digunakan dalam makanan. Terdapat empat jenis zat aditif utama yaitu pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Setiap jenis zat aditif terdiri atas zat alami maupun buatan dan memiliki manfaat tertentu untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan makanan.
Dokumen membahas empat jenis zat aditif pada makanan, yaitu zat pengawet, zat pewarna, zat penyedap, dan zat pengharum. Zat pengawet digunakan untuk mencegah makanan rusak, zat pewarna memberikan tampilan menarik, zat penyedap memperbaiki rasa, sedangkan zat pengharum memberikan aroma yang menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif makanan, yang didefinisikan sebagai bahan tambahan pada makanan untuk mempengaruh sifat atau bentuk makanan. Jenis zat aditif makanan terdiri atas bahan kimia alami dan buatan, seperti pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Dokumen juga menjelaskan manfaat dan bahaya potensial dari penggunaan zat-zat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarna makanan, termasuk definisi, contoh pewarna alami seperti kunyit, cabai, dan buatan seperti biru berlian serta dampaknya bagi kesehatan. Dokumen ini juga memberikan tips untuk menghindari zat pewarna sintetik seperti membaca label kemasan dan membuat cemilan sendiri.
Dokumen tersebut membahas beberapa teknik pengawetan makanan yaitu pengeringan, pemanisan, pengalengan, pengasapan, pengasinan, dan pendinginan. Teknik-teknik tersebut digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat proses pembusukan makanan dengan mengurangi kadar air, menambahkan zat seperti garam atau gula, memasak, atau menyimpan pada suhu rendah.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai bahan tambahan pangan buatan seperti penyedap rasa, pemanis, pengawet, pewarna, pengental, pengemulsi dan bahan tambahan lainnya beserta penjelasan mengenai jenis, sifat kimia, dan bahaya beberapa bahan tersebut seperti monosodium glutamat, aspartam, dan formalin.
Dokumen tersebut membahas dua kaedah pengawetan makanan yaitu pengeringan dan penjerukan. Pengeringan mengeluarkan kebanyakan air dari makanan untuk membunuh atau menonaktifkan mikroorganisma, sementara penjerukan merendam makanan dalam cuka, gula, atau garam untuk mengurangkan kandungan air dan menciptakan lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan mikroorganisma.
Dokumen tersebut membahas secara singkat tentang berbagai bahan kimia yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pembersih rumah tangga, pemutih pakaian, pewangi, pestisida, zat aditif pada makanan, dan peranan ilmu kimia dalam berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, geologi, hukum dan mesin.
Bahan tambahan makanan dapat berfungsi sebagai antimikroba, antioksidan, perasa buatan, dan pewarna makanan. Antimikroba seperti nitrat dan nitrit digunakan untuk mencuring daging agar awet disimpan lebih lama. Antioksidan melindungi dari radikal bebas sedangkan perasa dan pewarna digunakan untuk meningkatkan cita rasa dan penampilan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif pada makanan, termasuk jenis, fungsi, dan bahaya dari beberapa zat aditif seperti formalin, boraks, nitrit dan nitrat. Zat aditif digunakan untuk menambah nilai gizi, mengawetkan, mengentalkan, memperbaiki cita rasa dan penampilan makanan, serta membentuk emulsi, meskipun beberapa di antaranya dapat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsum
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai zat kimia yang digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan dan produk rumah tangga seperti pemutih, pengharum, insektisida, pewarna, pemanis, dan pengawet. Zat-zat tersebut dapat berasal dari bahan alami maupun buatan, dan masing-masing mempunyai kegunaan serta batasan penggunaannya guna menjaga keamanan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif makanan, yang didefinisikan sebagai bahan tambahan pada makanan untuk mempengaruh sifat atau bentuk makanan. Jenis zat aditif makanan terdiri atas bahan kimia alami dan buatan, seperti pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Dokumen juga menjelaskan manfaat dan bahaya potensial dari penggunaan zat-zat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarna makanan, termasuk definisi, contoh pewarna alami seperti kunyit, cabai, dan buatan seperti biru berlian serta dampaknya bagi kesehatan. Dokumen ini juga memberikan tips untuk menghindari zat pewarna sintetik seperti membaca label kemasan dan membuat cemilan sendiri.
Dokumen tersebut membahas beberapa teknik pengawetan makanan yaitu pengeringan, pemanisan, pengalengan, pengasapan, pengasinan, dan pendinginan. Teknik-teknik tersebut digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat proses pembusukan makanan dengan mengurangi kadar air, menambahkan zat seperti garam atau gula, memasak, atau menyimpan pada suhu rendah.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai bahan tambahan pangan buatan seperti penyedap rasa, pemanis, pengawet, pewarna, pengental, pengemulsi dan bahan tambahan lainnya beserta penjelasan mengenai jenis, sifat kimia, dan bahaya beberapa bahan tersebut seperti monosodium glutamat, aspartam, dan formalin.
Dokumen tersebut membahas dua kaedah pengawetan makanan yaitu pengeringan dan penjerukan. Pengeringan mengeluarkan kebanyakan air dari makanan untuk membunuh atau menonaktifkan mikroorganisma, sementara penjerukan merendam makanan dalam cuka, gula, atau garam untuk mengurangkan kandungan air dan menciptakan lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan mikroorganisma.
Dokumen tersebut membahas secara singkat tentang berbagai bahan kimia yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pembersih rumah tangga, pemutih pakaian, pewangi, pestisida, zat aditif pada makanan, dan peranan ilmu kimia dalam berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, geologi, hukum dan mesin.
Bahan tambahan makanan dapat berfungsi sebagai antimikroba, antioksidan, perasa buatan, dan pewarna makanan. Antimikroba seperti nitrat dan nitrit digunakan untuk mencuring daging agar awet disimpan lebih lama. Antioksidan melindungi dari radikal bebas sedangkan perasa dan pewarna digunakan untuk meningkatkan cita rasa dan penampilan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif pada makanan, termasuk jenis, fungsi, dan bahaya dari beberapa zat aditif seperti formalin, boraks, nitrit dan nitrat. Zat aditif digunakan untuk menambah nilai gizi, mengawetkan, mengentalkan, memperbaiki cita rasa dan penampilan makanan, serta membentuk emulsi, meskipun beberapa di antaranya dapat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsum
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai zat kimia yang digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan dan produk rumah tangga seperti pemutih, pengharum, insektisida, pewarna, pemanis, dan pengawet. Zat-zat tersebut dapat berasal dari bahan alami maupun buatan, dan masing-masing mempunyai kegunaan serta batasan penggunaannya guna menjaga keamanan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif dalam makanan, termasuk fungsinya seperti memperbaiki tampilan, meningkatkan cita rasa, dan mengawetkan makanan. Zat aditif dibedakan menjadi alami dan sintetik, serta dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti pewarna, pemanis, dan pengawet. Beberapa zat kimia tertentu dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan sepert
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif makanan, yang merupakan zat tambahan pada makanan untuk meningkatkan cita rasa, daya tahan, dan penampilan. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan antioksidan yang berasal dari sumber alami atau sintetik. Dokumen juga membahas dampak negatif konsumsi zat aditif dan narkoba seperti gangguan kese
Tiga komponen penting dalam sanitasi makanan adalah tempat, orang, dan cara mengelola bahan makanan. Tempat penyimpanan dan pengolahan harus bersih dan mencegah hama. Orang yang bekerja harus sehat dan mengetahui higiene. Cara mengelola meliputi memasak cukup, menggunakan peralatan bersih, dan menghindari racun. Undang-undang No. 7/1996 mengatur tujuan dan pembinaan keamanan pangan.
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan mutu dan kestabilan selama proses produksi. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pengawet, dan penyedap yang berfungsi untuk memperbaiki cita rasa, tekstur, dan daya simpan makanan. Penggunaan zat aditif dapat memberikan dampak baik maupun buruk terhadap kesehatan jika tidak sesuai dengan aturan.
Dokumen tersebut membahas tentang kontaminan kimia dalam makanan yang berasal dari sumber alami maupun sintetik. Kontaminan alami meliputi mikotoksin dari jamur dan racun tumbuhan, sedangkan kontaminan sintetik meliputi residu pestisida, logam berat, bahan kimia industri, dan bahan tambahan makanan. Kontaminan kimia dalam makanan dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan seperti kanker, gangguan ginjal dan sist
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme, serangga, aktivitas enzim, dan kerusakan fisik. Jenis kerusakan mencakup kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik, biologis, dan kimia. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, oksigen, dan nutrisi mempengaruhi laju kerusakan.
Zat aditif yang terdapat dalam komposisi makanan ringan yang dibeli Tina adalah:
- Tokoferol (antioksidan)
- Karmin Cl 75470 (pewarna)
- Monosodium glutamat (penyedap rasa)
Zat aditif yang terdapat dalam komposisi mie goreng merk X dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya adalah:
1. Tartrazine, Karmin Cl 75470 (pewarna)
2. Monosodium glutamat, Monosodium inosinat, Mon
Bab 6. kd 3.6 & 4.6 zat aditif dan zat adiktif pakeTantiJ
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif, zat adiktif, dan dampaknya terhadap kesehatan. Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk memperindah dan memperpanjang masa simpan, sementara zat adiktif dapat menyebabkan kecanduan. Dokumen ini juga membedah jenis-jenis zat aditif dan adiktif serta dampaknya, seperti pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap makanan
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif dan zat adiktif. Zat aditif digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan untuk meningkatkan rasa, tampilan, dan daya simpan, sementara zat adiktif dapat menyebabkan ketagihan seperti nikotin dan alkohol. Dokumen juga menjelaskan berbagai contoh zat aditif alami dan sintetis serta zat adiktif seperti rokok dan sabu-sabu beserta dampaknya bag
4. BAHAN KIMIA PEMUTIH
• Dibuat dari bahan-bahan
berikut ini : 1) Natrium
hipoklorit, NaOCl (12,5%), 2)
Emal-70, 3) Parfum, dan 4)
Air.
• Emal-70 adalah surfaktan
berbahan aktif alkyl sulphate.
Penambahan bahan ini
berfungsi sebagai penghilang
noda (stain remover).
4
6. BAHAN KIMIA PEMBASMI
SERANGGA
(INSEKTISIDA)
• Transflutrin adalah salah satu contoh
bahan aktif anti nyamuk berbentuk
padatan lingkar berwarna hijau.
• Anti nyamuk dikemas sesuai dengan cara
aplikasinya (dibakar, difumigasi secara
elektrik, dioleskan pada permukaan kulit,
dan disemprotkan)
6
7. BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN
• Untuk menambah ragam makanan,
misalnya dari susu dapat diperoleh
beberapa hasil olahan yang berupa
keju, susu kental manis,
yoghurt,mentega.
• Untuk memenuhi keperluan khusus,
misalnya membuat hasil olahan yang
warnanya lebih menarik, lebih awet,
lebih manis rasanya.
7
8. ZAT ADITIF
• Zat yang ditambahkan dalam
makanan untuk mempengaruhi
sifat atau bentuk pangan baik yang
bergizi maupun tidak.
• Zat aditif makanan diberikan untuk
meningkatkan kualitas, menambah
rasa, dan memantapkan kesegaran
produk makanan.
8
9. • BERDASARKAN BAHAN PENYUSUNNYA,
ADA 2 MACAM ZAT ADITIF :
1. Bahan Kimia Alami
2. Bahan Kimia Buatan
• BERDASARKAN TUJUAN
PENGGUNAANNYA:
a. Jenis pewarna
b. Jenis pemanis
c. Jenis pengawet
d. Jenis penyedap
10. BAHAN PEWARNA
• Bahan Pewarna Alami (Pandan,
Kunyit)
• Bahan Pewarna
Buatan/Sintesis (Tartrazin,
Kamoizin, Eritrosin, Biriberlian,
Yellow CFC)
10
11. KETERBATASAN
PEWARNA ALAMI
• Sering terkesan memberikan rasa khas yang
tidak diinginkan, misalnya kunyit.
• Konsentrasi pigmen rendah, sehingga
memerlukan bahan baku relatif banyak.
• Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya
stabil pada tingkat keasaman/pH tertentu).
• Keseragaman warna kurang baik.
11
12. BAHAN PEMANIS
•Zat yang dapat menimbulkan rasa Manis
Ada 2 macam :
a. Pemanis Alami :
contoh: gula pasir dari tebu,gula merah
dari aren, madu.
b. Pemanis Buatan :
contoh : dulsin, sakarin, siklamat,
aspartam
14. BATASAN PENGGUNAAN BAHAN PEMANIS
PADA MAKANAN DAN MINUMAN
MAKANAN DAN MINUMAN (PERATURAN MENTERI
KESEHATAN RI NO. 722 / MENKES / PER / IX / 1988
Nama bahan
pemanis
Batasan Permenkes
per kg bobot badan
Batasan ADI
per kg makanan
Sakarin 50 mg – 300 mg 0 – 5 mg
Siklamat 500 mg – 3000 mg 0 – 50 mg
Sorbitol 5 g – 300 g -
Aspartam - 0 – 40 mg
Acesulpame K - 0 – 9 mg
Catatan: ADI (aceeptable daily intake)
15. PENGAWET
A. Pengawet Alami :
contoh : pengasapan ikan, manisan
buah, penggaraman ikan, pendinginan
buah.
B. Pengawet Buatan :
contoh : garam benzoat, menghambat
pertumbuhan bakteri, gas etilen
oksida dan gas propilen oksida
membunuh bakteri, jamur dan virus
17. Bahaya Bahan Pengawet
Masalah bagi kesehatan, contoh :
• formalin, bahan pengawet tahu
dapat menyebabkan kanker paru
– paru, gangguan alat pencernaan
dan jantung
• boraks, bahan pengawet bakso
dapat menyebabkan gangguan
pada otak, hati dan kulit
19. DAMPAK NEGATIF ZAT ADITIF
N0N0 Zat AditifZat Aditif Dampak terhadap kesehatanDampak terhadap kesehatan
1.1.
2.2.
3.3.
4.4.
5.5.
Zat warnaZat warna
sintetissintetis
MSGMSG
BHT dan BHABHT dan BHA
SulfitSulfit
PemanisPemanis
Alergi, dan kanker hatiAlergi, dan kanker hati
Kerusakan otak, mempercepatKerusakan otak, mempercepat
proses penuaan, migren, stresproses penuaan, migren, stres
Kelainan kromosom pada orangKelainan kromosom pada orang
alergi terhadap aspirinalergi terhadap aspirin
Sesak napas, gatal – gatal,Sesak napas, gatal – gatal,
bengkakbengkak
Kanker kantong kemih/sakarin,Kanker kantong kemih/sakarin,
gangguan saraf dan tumorgangguan saraf dan tumor
otak/aspartamotak/aspartam