Untuk memenuhi salah satu tugas KKN-DR Kelompok 130 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Buku saku ini berisi mengenai informasi Rapid test dan Swab test - PCR, mengenai pengertian, sampel, proses, kegunaan, cara kerja, metode serta akurasinya. Dan siapa saja yang harus ikut test covid19, serta apa saja yang dilakukan jika positif atau negatif covid19. Semoga bermanfaat.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai tes laboratorium HIV, termasuk alasan melakukan tes, siapa saja yang perlu tes, jenis tes yang tersedia seperti tes antibodi dan PCR, serta tahapan dan hasil dari tes tersebut. Tes HIV digunakan untuk mendeteksi infeksi pada dini agar pengobatan dapat segera dimulai, dan perlu dilakukan oleh mereka yang berisiko tertular seperti pekerja seks. Hasil tes dapat negatif, positif, at
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang konseling HIV/AIDS yang mencakup tujuan, komponen, karakteristik, kualitas isi, tahapan konseling pra-tes dan pasca-tes, serta peran VCT sebagai titik awal untuk menerima kondisi terinfeksi HIV, merencanakan perubahan perilaku, dan memfasilitasi akses pelayanan sosial dan medis.
Untuk memenuhi salah satu tugas KKN-DR Kelompok 130 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Buku saku ini berisi mengenai informasi Rapid test dan Swab test - PCR, mengenai pengertian, sampel, proses, kegunaan, cara kerja, metode serta akurasinya. Dan siapa saja yang harus ikut test covid19, serta apa saja yang dilakukan jika positif atau negatif covid19. Semoga bermanfaat.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai tes laboratorium HIV, termasuk alasan melakukan tes, siapa saja yang perlu tes, jenis tes yang tersedia seperti tes antibodi dan PCR, serta tahapan dan hasil dari tes tersebut. Tes HIV digunakan untuk mendeteksi infeksi pada dini agar pengobatan dapat segera dimulai, dan perlu dilakukan oleh mereka yang berisiko tertular seperti pekerja seks. Hasil tes dapat negatif, positif, at
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang konseling HIV/AIDS yang mencakup tujuan, komponen, karakteristik, kualitas isi, tahapan konseling pra-tes dan pasca-tes, serta peran VCT sebagai titik awal untuk menerima kondisi terinfeksi HIV, merencanakan perubahan perilaku, dan memfasilitasi akses pelayanan sosial dan medis.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi untuk perawatan antenatal, persalinan, dan nifas selama masa pandemi Covid-19. Beberapa poin pentingnya adalah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan; melakukan skrining pasien untuk mendeteksi gejala Covid-19; serta menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan melakukan konsultasi daring untuk pasien yang tidak curiga
1. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi infeksi HIV pada bayi dan anak sangat penting untuk menentukan status infeksi dan pemberian terapi HIV
2. Metode diagnosis berbeda antara bayi dan anak di bawah 18 bulan dengan yang di atas 18 bulan
3. Kriteria diagnosis pasti infeksi HIV pada bayi dan anak juga berbeda tergantung usia dan apakah mendapat ASI
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi HIV, meliputi penjelasan mengenai penularan HIV dari ibu ke anak, diagnosis infeksi HIV pada anak, serta rekomendasi penggunaan antiviral profilaksis dan kotrimoksazol untuk mencegah penularan lebih lanjut."
Dokumen tersebut membahas tentang penemuan kasus, diagnosis, dan terapi HIV. Secara ringkas, dibahas tentang prinsip-prinsip layanan tes HIV seperti persetujuan, kerahasiaan, konseling, hasil tes yang akurat, dan koneksi dengan layanan perawatan. Selanjutnya dibahas tentang penemuan kasus melalui skrining, diagnosis melalui metode tes, dan tindak lanjut hasil tes seperti informasi, rujukan, dan terapi bagi k
Tes HIV dilakukan dengan berbagai metode seperti ELISA, Western Blot, dan PCR. Prosedurnya diawali dengan konseling pra-tes dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah untuk diperiksa di laboratorium dengan tiga tes berjenjang. Tes juga dapat dilakukan pada bayi untuk mengetahui apakah terinfeksi dari ibu. Namun, masih ada berbagai kendala pelaksanaan seperti ketidaksiapan pasien, jarak fasilitas
Teks ini membahas perbedaan tiga jenis tes COVID-19 yaitu swab antigen, rapid test, dan PCR. Swab antigen mendeteksi protein virus melalui sampel hidung dan tenggorokan, memberikan hasil cepat tetapi kurang akurat. Rapid test mendeteksi antibodi melalui sampel darah, berisiko hasil salah karena antibodi masih ada setelah sembuh. PCR mendeteksi materi genetik virus melalui sampel hidung dan tenggorokan dengan proses yang kompleks namun paling ak
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit HIV/AIDS di Kota Balikpapan pada tahun 2013-2014. Tercatat 140 kasus baru HIV dan 154 kematian akibat AIDS. Sebagian besar kasus baru ditemukan pada laki-laki berusia 15-49 tahun. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penularan, pencegahan, dan penanganan HIV/AIDS.
Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela untuk HIV/AIDS. Terdapat beberapa jenis tes HIV seperti ELISA, Western Blot, dan PCR yang dapat mendeteksi virus atau antibodi HIV. Protokol tes juga dijelaskan untuk bayi yang lahir dari ibu HIV positif. Kendala pelaksanaan layanan konseling dan tes masih terkait stigma, akses obat, dan kesadaran masyarakat.
Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini banyak macamnya. Mulai dari pemeriksaan PCR, Rapid Test antibodi, Rapid test antigen, sampai dengan pemeriksaan menggunakan alat GeNose.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai deteksi dini pasien suspek COVID-19, meliputi definisi kasus, gejala klinis, pengkajian pasien, pemeriksaan penunjang, dan formulir epidemiologi terkait COVID-19.
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Dokumen tersebut membahas tentang layanan tes HIV, mulai dari konsepnya, prinsip-prinsipnya seperti persetujuan, kerahasiaan, konseling, hasil yang benar, dan koneksi dengan perawatan. Juga dibahas tentang cara menawarkan tes HIV kepada berbagai kelompok pasien dan cara melakukan skrining HIV menggunakan tes cepat.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi untuk perawatan antenatal, persalinan, dan nifas selama masa pandemi Covid-19. Beberapa poin pentingnya adalah menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan cuci tangan; melakukan skrining pasien untuk mendeteksi gejala Covid-19; serta menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan melakukan konsultasi daring untuk pasien yang tidak curiga
1. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi infeksi HIV pada bayi dan anak sangat penting untuk menentukan status infeksi dan pemberian terapi HIV
2. Metode diagnosis berbeda antara bayi dan anak di bawah 18 bulan dengan yang di atas 18 bulan
3. Kriteria diagnosis pasti infeksi HIV pada bayi dan anak juga berbeda tergantung usia dan apakah mendapat ASI
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan bayi baru lahir dari ibu terinfeksi HIV, meliputi penjelasan mengenai penularan HIV dari ibu ke anak, diagnosis infeksi HIV pada anak, serta rekomendasi penggunaan antiviral profilaksis dan kotrimoksazol untuk mencegah penularan lebih lanjut."
Dokumen tersebut membahas tentang penemuan kasus, diagnosis, dan terapi HIV. Secara ringkas, dibahas tentang prinsip-prinsip layanan tes HIV seperti persetujuan, kerahasiaan, konseling, hasil tes yang akurat, dan koneksi dengan layanan perawatan. Selanjutnya dibahas tentang penemuan kasus melalui skrining, diagnosis melalui metode tes, dan tindak lanjut hasil tes seperti informasi, rujukan, dan terapi bagi k
Tes HIV dilakukan dengan berbagai metode seperti ELISA, Western Blot, dan PCR. Prosedurnya diawali dengan konseling pra-tes dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel darah untuk diperiksa di laboratorium dengan tiga tes berjenjang. Tes juga dapat dilakukan pada bayi untuk mengetahui apakah terinfeksi dari ibu. Namun, masih ada berbagai kendala pelaksanaan seperti ketidaksiapan pasien, jarak fasilitas
Teks ini membahas perbedaan tiga jenis tes COVID-19 yaitu swab antigen, rapid test, dan PCR. Swab antigen mendeteksi protein virus melalui sampel hidung dan tenggorokan, memberikan hasil cepat tetapi kurang akurat. Rapid test mendeteksi antibodi melalui sampel darah, berisiko hasil salah karena antibodi masih ada setelah sembuh. PCR mendeteksi materi genetik virus melalui sampel hidung dan tenggorokan dengan proses yang kompleks namun paling ak
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit HIV/AIDS di Kota Balikpapan pada tahun 2013-2014. Tercatat 140 kasus baru HIV dan 154 kematian akibat AIDS. Sebagian besar kasus baru ditemukan pada laki-laki berusia 15-49 tahun. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penularan, pencegahan, dan penanganan HIV/AIDS.
Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela untuk HIV/AIDS. Terdapat beberapa jenis tes HIV seperti ELISA, Western Blot, dan PCR yang dapat mendeteksi virus atau antibodi HIV. Protokol tes juga dijelaskan untuk bayi yang lahir dari ibu HIV positif. Kendala pelaksanaan layanan konseling dan tes masih terkait stigma, akses obat, dan kesadaran masyarakat.
Berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi COVID-19 saat ini banyak macamnya. Mulai dari pemeriksaan PCR, Rapid Test antibodi, Rapid test antigen, sampai dengan pemeriksaan menggunakan alat GeNose.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai deteksi dini pasien suspek COVID-19, meliputi definisi kasus, gejala klinis, pengkajian pasien, pemeriksaan penunjang, dan formulir epidemiologi terkait COVID-19.
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Dokumen tersebut membahas tentang layanan tes HIV, mulai dari konsepnya, prinsip-prinsipnya seperti persetujuan, kerahasiaan, konseling, hasil yang benar, dan koneksi dengan perawatan. Juga dibahas tentang cara menawarkan tes HIV kepada berbagai kelompok pasien dan cara melakukan skrining HIV menggunakan tes cepat.
Similar to BAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST CORONA VIRUS.pptx (20)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. ILUSTRASI KASUS
• Nn S, 28 tahun, seorang karyawan swasta, sudah seminggu
ini melakukan self quarantine di kost karena seminggu yang
lalu menghadiri pemakamaan seseorang yang di diagnosis
positif COVID – 19
• Petugas puskesmas mengunjungi Nn. S di kostnya. Saat ini
Nn. S mengeluhkan batuk kering sejak 2 hari yang lalu.
Namun, saat diperiksa dengan rapid test didapatkan hasil
negative
• Nn. S merasa lega dengan hasil ini dan segera pulang ke
rumah orangtuanya karena merasa percaya diri bahwa
dirinya tidak akan menularkan virus korona.
• Apakah yang dilakukan Nn. S sudah tepat ?
3. PEMERIKSAAN SEROLOGIS VS
PEMERIKSAAN ASAM NUKLEAT
PEMERIKSAAN SEROLOGIS
• Mendeteksi IgG dan IgM
• Sampel darah
• Cepat
• Lebih murah
• mudah dilakukan dengan alat terbatas
PEMERIKSAAN ASAM NUKLEAT
• Mendeteksi materi genetic
• Sampel swab hidung / tenggorokan
• Lama
• Lebih mahal
• Laboratorium dengan peralatan
khusus
4.
5. LEBIH BAIK PEMERIKSAAN
SEOROLOGIS ATAU ASAM NUKLEAT ?
Pemeriksaan serologis lebih baik untuk mendeteksi
COVID – 19 setelah 10 hari sejak awal munculnya
gejala.
Sebaliknya pemeriksaan asam nukleat lebih baik untuk
mendeteksi COVID – 19 pada saat pertama kali muncul
gejala.
8. APAKAH NN. S BENAR – BENAR
NEGATIVE COVID – 19 ?
Hasil rapid test tidak dapat sepenuhnya
dipercaya.
Akan ada false negative maupun false positive.
Tidak ada pemeriksaan yang sempurna
9. BAGAIMANA HASIL INTERPRETASI
HASIL RAPID TEST NN. S ?
Hasil pemeriksaan penunjang rapid test
saja, TIDAK CUKUP untuk
menentukan status infeksi seseorang
10. BAGAIMANA HASIL INTERPRETASI
HASIL RAPID TEST NN. S ?
Diperlukan penilaian seorang dokter
yang menggabungkan pemeriksaan
klinis dan pemeriksaan penunjang.
13. BAGAIMANA HASIL INTERPRETASI
HASIL RAPID TEST NN. S ?
Jika hasil negatif, pemeriksaan ulang
dengan hasil negatif kembali
menurunkan kemungkinan seseorang
terinfeksi
14. BAGAIMANA HASIL INTERPRETASI
HASIL RAPID TEST NN. S ?
Sulit untuk mengetahui apakah Nn. S
benar – benar negatif mengingat baru dua
hari sejak adanya gejala sehingga
kemungkinan belum cukup antibody yang
dihasilkan oleh sistem imun tubuh.
15. APA SEBAIKNYA YANG DILAKUKAN
NN. S ?
Memonitor gejala demam, batuk, dan sesak napas
Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan jika memiliki gejala diatas
16. APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN
OLEH NN. S?
Mengisolasi diri selama 14 hari sejak terpapar seseorang dengan COVID - 19
Tetap menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup bersih sehat
Physical distancing adalah kunci untuk menghentikan penyebaran virus korona dan melindungi keluarga