SlideShare a Scribd company logo
60
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Matahari departement Store merupakan salah satu perusahaan retail yang
ada di Indonesia yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia, dimana Matahari
departement Store menyediakan berbagai macam produk fashion. Dalam
penelitian ini peneliti memfokuskan pada Matahari departement Store yang
berada di Lippo Mall Karawaci. Gerai Matahari departement Store cabang Lippo
Mall Karawaci berdiri pada tanggal 01 April 1982. Matahari Department Store
menjadi salah satu tempat yang menjadi tujuan pengunjung berbelanja di Lippo
mall Karawaci. Produk yang disediakan merupakan produk yang berkelas dengan
merek terkenal. Selain itu, Matahari Department Store juga memberikan
pelayanan yang baik dan harga yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia.
Dalam penelitian ini berfokus pada satu produk yaitu Levi’s, Levi’s (Levi
Strauss & Co. Adalah produsen pakaian Amerika Serikat yang didirikan pada
tahun 1853 oleh Levi Strauss. Perusahaan ini bersifat internasional dengan
pembagian 3 divisi geografis : Levi Strauss North Americas (bermarkas di San
Fransisco), Levi Strauss Europe (bermarkas di Kota Brusel), Levi Strauss Asia
Pacific (bermarkas di Singapura). Jumlah karyawan perusahaan ini sekitar 8.850
di seluruh dunia. Pada Matahari Department Store Lippo mall Karawaci ada
banyak jenis produk dengan merek Levi’s yaitu jeans, kaos, jaket, kemeja, gesper,
dan lain-lain. Peneliti tertarik untuk memilih celana jeans Levi’s karena di
Matahari Department Store Lippo mall Karawaci mempunyai banyak jenis
61
produk, seperti Levi’s Men dan Levi’s Ladies. Levi’s juga memiliki program
menarik seperti jeans recycle. Tujuannya untuk meningkatkan gaya hidup
masyarakat Indonesia dan menarik perhatian konsumen untuk membeli produk
tersebut.
B. Karakteristik Profil Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Pria 97 60,6 60,6 60,6
Wanita 63 39,3 39,3 100,0
Total 160 100,0 100,0
Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan Jenis
kelamin didominasi oleh responden Pria sebanyak 97 orang atau sebesar 60,6%,
sedangkan jumlah responden wanita sebanyak 63 orang atau sebesar 39,3%.
Dapat disimpulkan bahwa konsumen produk Levi’s di Matahari Departement
Store Lippo Mall Karawaci, lebih besar konsumen pria dibandingkan dengan
konsumen wanita.
62
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2 di
bawah ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
≤ 20
tahun
8 5 5 5
21-30
tahun
68 42,5 42,5 47,5
31-40
tahun
67 41,8 41,8 89,375
≥ 41
tahun
17 10,6 10,6 100,0
Total 160 100,0 100,0
Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016
Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari
160 responden yang memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan usia
diantara 21-30 tahun yaitu 42,5% dan terendah adalah respoden dengan usia
diantara ≤ 20 tahun sebanyak 5%. Secara umum responden yang mengunjungi
store Levi’s di Lippo Mall Karawaci berada pada usia produktif yaitu 21-30
tahun.
63
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Saat Ini
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan saat ini dapat dilihat pada
tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Saat Ini
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Pelajar/
Mahasiswa
25 15,6 15,6 5
Pegawai
Negeri Sipil
53 33,1 33,1 47,5
Pegawai
Swasta
50 31,2 31,2 78,7
Wiraswasta
21 13,1 13,1 91,8
Ibu Rumah
Tangga
11 6,8 6,8 100,0
Lain-lain
0 0 0
Total 160 100,0 100,0
Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016
Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pekerjaan
terbanyak terdapat sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 53 responden atau
33,1%. Pekerjaan yang terendah adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 11
responden atau 6,8%. Secara umum responden yang mengunjungi store Levi’s di
Lippo Mall Karawaci bekerja sebagai pegawai negeri sipil.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat
pada tabel 4.4 di bawah ini :
64
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
SD/
Sederajat
0 0 0 0
SMP/
Sederajat
6 3,7 3,7 3,7
SMA/
Sederajat
19 11,8 11,8 15,5
Diploma
15 9,3 9,3 24,8
S1
66 41,2 41,2 66
S2
44 27,5 27,5 93,7
S3
10 6,2 6,2 100,0
Total 160 100,0 100,0
Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas menunjukkan pendidikan terakhir
terbanyak terdapat dari Strata 1 (S1) sebanyak 66 responden atau 41,2%.
Pendidikan terakhir yang terendah adalah berasal dari SMP/Sederajat sebanyak 6
responden atau 3,7%. Secara umum responden yang mengunjungi store Levi’s di
Lippo Mall Karawaci berpendidikan terakhir dari Strata 1 (S1).
65
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan
Karakteristik responden berdasarkan penghasilan per bulan dapat dilihat
pada tabel 4.5 di bawah ini :
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
≤ Rp.
3.000.000,-
12 7,5 7,5 7,5
Rp.
3.000.001.-
s.d Rp.
5.000.000,-
90 56,2 56,2 63,7
Rp.
5.000.001,-
s.d s.d Rp.
8.000.000,-
48 30 30 93,7
≥ Rp.
8.000.001,-
10 6,2 6,2 100,0
Total 160 100,0 100,0
Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016
Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas menunjukkan penghasilan per bulan
terbanyak terdapat dari Rp. 3.000.001.- s.d Rp. 5.000.000,- sebanyak 90
responden atau 56,2%. Penghasilan per bulan yang terendah adalah ≥ Rp.
8.000.001,- sebanyak 10 responden atau 10%. Secara umum responden yang
mengunjungi store Levi’s di Lippo Mall Karawaci memiliki penghasilan per
bulan Rp. 3.000.001.- s.d Rp. 5.000.000,-.
66
C. Metode Analisi Data : Structural Equation Modeling (SEM)
SEM (Structural Equation Modeling) adalah gabungan dari dua metode
statistik yang terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis) yang dikembangkan di
ilmu psikologi dan psikometri serta persamaan simultan (silmutaneous equation
modeling) (Ghozali, 2008:3). Langkah-langkah pengujian yang dilakukan demi
terpenuhinya asumsi-asumsi SEM merupakan tuntunan untuk permodelan SEM
baik pada proses pengumpulan datanya maupun proses pengolahan data yang
menggunakan AMOS 18.0.
1. Uji Validitas dengan Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory
Analysis Factor)
Analisis Faktor konfirmatori dilakukan antar variabel eksogen dan antar
variabel endogen. Pada model penelitian ini, terdapat dua variabel eksogen yaitu
atmosphere store dan promosi penjualan dan terdapat dua variabel endogen yaitu
shopping emotion dan minat beli. untuk itu, akan dilakukan uji faktor konfirmatori
antar variabel eksogen dan antar variabel endogen.
a. Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen
Variabel eksogen adalah setiap variabel yang mempengaruhi variabel lain,
namum tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya (Ghozali, 2008:6). Dalam
penelitian ini, variabel eksogen adalah atmosphere store dan promosi penjualan.
67
Gambar 4.1
Analisis Faktor Konfirmatori Antara Konstruk Eksogen
Tabel 4.6
Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Eksogen
Estimate
AS8 <--- AS ,996
AS7 <--- AS ,009
AS6 <--- AS ,371
AS5 <--- AS ,557
AS4 <--- AS ,992
AS3 <--- AS ,507
AS2 <--- AS ,436
AS1 <--- AS ,490
PP4 <--- PP ,617
PP3 <--- PP ,680
PP2 <--- PP ,541
PP1 <--- PP ,553
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Dari gambar 4.1 dan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari uji validitas
dengan analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan nilai
68
standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu AS7, AS6, AS2, dan AS1. Oleh karena
itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut diagram hasil dari
penghilangan indikator dan perhitungan kembali :
Gambar 4.2
Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen (Modifikasi)
Tabel 4.7
Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Eksogen (Modifikasi)
Estimate
AS8 <--- AS ,997
AS5 <--- AS ,557
AS4 <--- AS ,991
AS3 <--- AS ,504
PP4 <--- PP ,617
PP3 <--- PP ,680
PP2 <--- PP ,541
PP1 <--- PP ,553
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Hasil dari modifikasi uji validitas eksogen analisis faktor konfirmatori
pada gambar 4.2 dan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa tidak terdapat indikator
69
dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal tersebut menunjukkan bahwa
semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid.
b. Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen
Variabel endogen adalah setiap variabel yang mendapat pengaruh dari
variabel lain (Ghozali, 2008:6). Variabel endogen adalah shopping emotion dan
minat beli.
Gambar 4.3
Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen
70
Tabel 4.8
Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Endogen
Estimate
SE2 <--- SE ,796
SE1 <--- SE ,725
MB1 <--- MB ,502
MB2 <--- MB ,428
MB3 <--- MB ,624
MB4 <--- MB ,799
MB5 <--- MB ,695
MB6 <--- MB ,574
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Dari gambar 4.3 dan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa uji validitas
endogen analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan nilai
standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu MB2 . Oleh karena itu, indikator
tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut diagram hasil dari penghilangan
indikator dan perhitungan kembali :
Gambar 4.4
Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen (Modifikasi)
71
Tabel 4.9
Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Endogen
(Modifikasi)
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Hasil dari modifikasi uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori
pada gambar 4.4 dan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa sudah tidak terdapat
indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal tersebut
menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dan indikator-
indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai mana masing-
masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk atau faktor laten yang
umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal spesifik saling membantu dalam
menjelaskan fenomena yang umum. Composite Reliability diperoleh melalui
rumus berikut :
Construct Reliability = (∑std.loading)²
(∑std.loading)²+∑ej
Dimana :
∑ = jumlah keseluruhan
Std. Loading diperoleh dari standardized loading factors untuk tiap-tiap indikator.
Estimate
SE2 <--- SE ,800
SE1 <--- SE ,721
MB1 <--- MB ,516
MB3 <--- MB ,573
MB4 <--- MB ,793
MB5 <--- MB ,728
MB6 <--- MB ,576
72
ej = pengukuran error (measurement error) dari tiap-tiap indikator. Nilai batas
untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima > 0,70 (Ghozali,
2008 : 137).
a. Uji Reliabilitas Variabel Eksogen
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Eksogen
Loading Loading ²
Error
(ej)
(∑Loading)² Reliabel
AS8 0,997 0,994009 0,005991
9,296401 0,8642954
AS5 0,557 0,310249 0,689751
AS4 0,991 0,982081 0,017919
AS3 0,504 0,254016 0,745984
Jumlah 3,049 2,540355 1,459645
PP4 0,617 0,380689 0,619311
5,716881 0,6908365
PP3 0,68 0,4624 0,5376
PP2 0,541 0,292681 0,707319
PP1 0,553 0,305809 0,694191
Jumlah 2,391 1,441579 2,558421
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
b. Uji Reliabilitas Variabel Endogen
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Endogen
Loading Loading ²
Error
(ej) (∑Loading)² Reliabel
SE2 0,8 0,64 0,36
2,313441 0,7335873SE1 0,721 0,519841 0,480159
Jumlah 1,521 1,159841 0,840159
MB1 0,516 0,266256 0,733744
10,150596 0,9647253
MB3 0,573 0,328329 0,671671
MB4 0,793 0,628849 0,371151
MB5 0,728 0,529984 0,470016
MB6 0,576 0,331776 0,668224
Jumlah 3,186 2,085194 2,914806
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
73
Hasil dari uji reliabilitas pata tabel 4.10 dan 4.11, dapat diketahui bahwa
suatu instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,60
(Sugiyono, 2014:184). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel
tersebut telah memenuhi tingkat batas nilai reliabilitas.
3. Uji Normalitas Data
Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical
ratio skewness value ± 2,58 (signifikansi level 0,01). Data dapat disimpulkan
mempunyai distribusi normal jika kriteria critical ratio skewness value di bawah
harga mutlak 2,58. Hasil output normalitas data terlihat pada tabel 4.12 di bawah
ini :
Tabel 4.12
Uji Normalitas
Assessment of Normality
Variable min max Skew c.r. Kurtosis c.r.
MB6 1,000 5,000 -0,486 -2,511 0,574 1,483
MB5 1,000 5,000 -0,508 -2,622 0,211 0,545
MB4 1,000 5,000 -0,556 -2,872 0,360 0,930
MB3 1,000 5,000 -0,544 -2,809 0,299 0,773
MB2 1,000 5,000 -0,452 -2,332 0,107 0,276
MB1 1,000 5,000 -0,751 -3,877 0,385 0,995
SE1 1,000 5,000 -0,572 -2,953 -0,333 -0,860
SE2 1,000 5,000 -0,726 -3,752 0,412 1,063
PP1 1,000 5,000 -0,544 -2,810 0,447 1,154
PP2 1,000 5,000 -1,085 -5,602 1,522 3,931
PP3 1,000 5,000 -0,621 -3,209 0,112 0,289
PP4 1,000 5,000 -0,314 -1,619 -0,675 -1,743
AS1 1,000 5,000 -1,409 -7,278 1,620 4,182
AS2 1,000 5,000 -0,720 -3,719 0,322 0,830
AS3 2,000 5,000 -0,243 -1,256 -0,686 -1,772
AS4 1,000 5,000 -0,435 -2,247 -0,030 -0,078
AS5 1,000 5,000 -0,957 -4,941 0,951 2,456
AS6 1,000 5,000 -0,733 -3,784 0,467 1,205
74
Variable min max Skew c.r. Kurtosis c.r.
AS7 1,000 5,000 -0,434 -2,239 -0,318 -0,822
AS8 1,000 5,000 -0,387 -1,997 -0,113 -0,293
Multivariate 9,963 2,124
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Dari data di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa indikator yang
memiliki nilai distribusi tidak normal secara univariate karena memiliki nilai
critical ratio skewness value diatas ± 2,58. Walaupun terdapat beberapa indikator
yang memiliki nilai distribusi diatas ± 2,58, tetap dikatakan bahwa data
berdistribusi normal secara univariate. Hal tersebut dikarenakan jumlah sampel
yang sudah termasuk kedalam jumlah sampel besar yaitu 160 dan nilai uji
normalitas multivariate memberikan nilai critical ratio 2,124, nilai yang masih
dibawah ± 2,58, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal secara
multivariate.
4. Evaluasi Outlier
Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki
karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi
lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk variabel tunggal
ataupun variabel-variabel kombinasi (Ghozali, 2008:227) mengutip dari Hair et al.
Tabel 4.13 Uji Data Outlier
Observations Farthest From The Centroid (Mahalanobis Distance)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
133 61,784 ,000 ,001
8 50,427 ,000 ,000
132 49,562 ,000 ,000
141 48,570 ,000 ,000
4 47,121 ,001 ,000
18 46,689 ,001 ,000
137 46,089 ,001 ,000
75
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
139 45,333 ,001 ,000
6 45,008 ,001 ,000
31 44,682 ,001 ,000
135 43,125 ,002 ,000
155 42,943 ,002 ,000
134 41,374 ,003 ,000
138 40,695 ,004 ,000
143 38,766 ,007 ,000
53 38,246 ,008 ,000
30 37,147 ,011 ,000
39 36,793 ,012 ,000
82 34,925 ,021 ,000
13 33,861 ,027 ,000
131 33,822 ,027 ,000
37 33,647 ,029 ,000
142 33,415 ,030 ,000
42 33,028 ,033 ,000
41 32,612 ,037 ,000
52 32,197 ,041 ,000
43 31,861 ,045 ,000
54 31,036 ,055 ,000
47 30,842 ,057 ,000
146 30,651 ,060 ,000
36 29,438 ,079 ,000
49 28,738 ,093 ,000
9 28,345 ,101 ,000
81 28,317 ,102 ,000
144 27,919 ,111 ,000
89 27,891 ,112 ,000
10 27,686 ,117 ,000
24 27,653 ,118 ,000
55 27,546 ,121 ,000
160 27,315 ,127 ,000
74 25,699 ,176 ,007
50 25,584 ,180 ,006
92 25,533 ,182 ,004
51 25,410 ,186 ,004
2 25,183 ,195 ,005
12 24,658 ,215 ,018
76
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
145 24,558 ,219 ,016
83 24,405 ,225 ,017
129 24,347 ,228 ,013
34 24,280 ,230 ,011
19 24,016 ,242 ,016
125 23,964 ,244 ,013
28 23,607 ,260 ,027
38 23,477 ,266 ,027
78 22,440 ,317 ,259
152 22,423 ,318 ,215
158 21,971 ,342 ,381
126 21,505 ,368 ,587
80 21,491 ,369 ,530
20 20,477 ,428 ,927
71 20,423 ,432 ,915
91 20,224 ,444 ,936
16 19,564 ,486 ,992
40 19,439 ,493 ,993
15 19,132 ,513 ,997
150 18,966 ,524 ,998
156 18,405 ,561 1,000
157 18,046 ,584 1,000
153 18,007 ,587 1,000
5 17,931 ,592 1,000
118 17,592 ,614 1,000
85 17,474 ,622 1,000
23 17,240 ,637 1,000
73 17,053 ,650 1,000
130 16,933 ,657 1,000
117 16,831 ,664 1,000
25 16,586 ,680 1,000
69 15,952 ,720 1,000
151 15,745 ,732 1,000
75 15,711 ,734 1,000
127 15,665 ,737 1,000
72 15,566 ,743 1,000
136 15,509 ,747 1,000
7 15,458 ,750 1,000
114 15,234 ,763 1,000
77
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
62 15,197 ,765 1,000
11 15,151 ,768 1,000
104 15,013 ,776 1,000
147 14,888 ,783 1,000
26 14,724 ,792 1,000
100 14,606 ,799 1,000
128 14,587 ,800 1,000
140 14,407 ,809 1,000
105 13,927 ,834 1,000
87 13,836 ,839 1,000
56 13,607 ,850 1,000
159 13,548 ,853 1,000
61 13,277 ,865 1,000
3 12,902 ,882 1,000
1 12,888 ,882 1,000
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Deteksi terhadap multivariate outlier dilakukan dengan memperhatikan
nilai mahalanobis distance. Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan Chi-
squares pada derajat kebebasan (degrees of freedom) 20 yaitu jumlah variabel
indikator pada tingkat signifikansi p<0.001. Nilai mahalabonis distance X² (20,
0.001) = 67,98. Hal ini berarti semua kasus yang mempunyai nilai mahalabonis
distance lebih kecil dari 67,98 adalah multivariate outlier. Oleh karena itu,
berdasarkan hasil output dengan program AMOS 18.0 terdapat nilai mahalabonid
distance yang ada di bawah 67,98 akan dapat disimpulkan tidak terjadi outlier
pada data.
5. Analisis Model Penuh (Full Model)
Analisis selanjutnya adalah melakukan analisis full model struktural
dengan memasukkan indikator yang telah diuji dengan analisis faktor
78
konfirmatori dan memiliki hasil yang sudah layak atau valid. Tampilan persamaan
model tersebut sebagai berikut :
Gambar 4.5
Analisis Model Penuh (Full Model)
Tabel 4.14
Hasil Standardized Regression Weights Model Penuh (Full Model)
Estimate
SE <--- AS -,096
SE <--- PP ,780
MB <--- SE -,048
MB <--- AS -,040
MB <--- PP ,799
AS8 <--- AS ,996
AS7 <--- AS ,009
AS6 <--- AS ,371
AS5 <--- AS ,557
AS4 <--- AS ,992
AS3 <--- AS ,507
AS2 <--- AS ,436
AS1 <--- AS ,490
PP4 <--- PP ,679
PP3 <--- PP ,638
79
Estimate
PP2 <--- PP ,533
PP1 <--- PP ,527
SE2 <--- SE ,698
SE1 <--- SE ,826
MB1 <--- MB ,508
MB2 <--- MB ,424
MB3 <--- MB ,591
MB4 <--- MB ,807
MB5 <--- MB ,721
MB6 <--- MB ,552
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Dari gambar 4.5 dan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa uji analisis full
model dengan analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan
nilai Standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu : AS7, AS6, AS2, AS1 dan MB2.
Oleh karena itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut
diagram hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali :
Hasil uji kelayakan model penuh ditunjukkan pada tabel 4.15 berikut ini :
Tabel 4.15
Hasil Uji Kelayakan Model Penuh (Full Model)
Goodness of Fit Indeks Cutt off Value Hasil Model Evaluasi
χ² Chi Square Diharapkan kecil,
lebih kecil
daripada χ² tabel
502,588
Belum
Terpenuhi
Significant Probability ≥ 0,05 0.000 Belum
Terpenuhi
RMSEA (The Root
Mean Square Error of
Approximation)
≤ 0,08 0,114 Belum
Terpenuhi
CMIN/DF (The
Minimum Sample
Discrepancy Function)
≤ 2,00 3,065 Belum
Terpenuhi
TLI (Tuckler Lewis
Index)
≥ 0,90 0,766 Belum
Terpenuhi
CFI (Comparative Fit
Index)
≥ 0,90 0,766 Belum
Terpenuhi
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
80
Berdasarkan pada tabel 4.15 ada beberapa yang tidak memenuhi kriteria
hasil kelayakan model maka dilakukan modifikasi. Di lihat dari nilai yang terbesar
pada tabel 4.16 Modification Indices yaitu dengan membuat kovarian antara error
2 dengan error 1.
Tabel 4.16
Modification Indices
M.I. Par Change
e17 <--> e19 12,350 -,153
e16 <--> e19 8,076 -,134
e16 <--> e17 25,120 ,269
e15 <--> e18 4,513 -,090
e14 <--> e20 5,046 ,099
e9 <--> z1 4,335 -,081
e9 <--> e13 7,471 -,135
e10 <--> e9 10,115 ,153
e11 <--> e20 16,735 -,186
e11 <--> e19 9,289 ,133
e11 <--> e14 12,107 -,166
e12 <--> z1 10,189 ,122
e12 <--> e13 6,879 ,129
e1 <--> PP 8,933 ,128
e1 <--> e16 6,654 ,162
e2 <--> PP 13,158 ,146
e2 <--> AS 4,886 -,126
e2 <--> z2 5,501 ,073
e2 <--> e14 5,199 -,120
e2 <--> e1 63,579 ,510
e3 <--> PP 14,010 ,132
e3 <--> AS 5,202 -,113
e3 <--> e9 16,655 ,189
e3 <--> e2 4,836 ,116
e5 <--> PP 12,174 ,133
e5 <--> AS 4,520 -,115
e5 <--> z1 5,262 ,096
e5 <--> z2 5,231 ,067
e5 <--> e15 8,413 ,167
81
M.I. Par Change
e5 <--> e14 5,740 ,120
e5 <--> e9 7,904 ,141
e5 <--> e10 6,835 ,135
e5 <--> e11 7,200 -,138
e5 <--> e1 6,018 ,149
e5 <--> e3 10,279 ,160
e5 <--> e4 4,129 -,021
e6 <--> PP 18,893 ,165
e6 <--> AS 7,015 -,142
e6 <--> z1 4,158 ,085
e6 <--> e15 6,160 ,142
e6 <--> e9 5,771 ,121
e6 <--> e10 13,296 ,188
e6 <--> e5 32,908 ,309
e7 <--> e16 5,732 ,171
e7 <--> e15 4,482 ,156
e7 <--> e9 13,879 ,239
e7 <--> e10 5,095 ,149
e7 <--> e11 4,654 -,142
e7 <--> e3 5,472 ,149
e7 <--> e5 5,432 ,161
e7 <--> e6 4,915 ,153
e8 <--> e3 4,470 -,020
82
Gambar 4.6
Analisis Model Penuh Modifikasi (Full Model Modification)
Tabel 4.17
Hasil Standardized Regression Weights Model Penuh Modifikasi
(Full Model Modification)
Estimate
SE <--- AS -,093
SE <--- PP ,776
MB <--- SE -,030
MB <--- AS -,046
MB <--- PP ,796
AS8 <--- AS ,997
AS5 <--- AS ,557
AS4 <--- AS ,991
AS3 <--- AS ,504
PP4 <--- PP ,673
PP3 <--- PP ,642
PP2 <--- PP ,533
PP1 <--- PP ,530
SE2 <--- SE ,701
SE1 <--- SE ,823
83
Estimate
MB1 <--- MB ,520
MB3 <--- MB ,547
MB4 <--- MB ,799
MB5 <--- MB ,751
MB6 <--- MB ,552
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Hasil dari modifikasi uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori
pada gambar 4.5 dan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa sudah tidak terdapat
indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal tersebut
menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid.
Hasil uji kelayakan model penuh ditunjukkan pada tabel 4.15 berikut ini
:
Tabel 4.18
Hasil Uji Kelayakan Model Penuh Modifikasi (Full Model Modification)
Goodness of Fit Indeks Cutt off Value Hasil Model Evaluasi
χ² Chi Square Diharapkan kecil,
lebih kecil
daripada χ² tabel
205,784 Terpenuhi
Significant Probability ≥ 0,05 0.036 Mendekati
RMSEA (The Root
Mean Square Error of
Approximation)
≤ 0,08 0,065 Terpenuhi
CMIN/DF (The
Minimum Sample
Discrepancy Function)
≤ 2,00 1,750 Terpenuhi
TLI (Tuckler Lewis
Index)
≥ 0,90 0.966 Terpenuhi
CFI (Comparative Fit
Index)
≥ 0,90 0,949 Terpenuhi
Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
Hasil uji kelayakan model pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa indikator
yang digunakan untuk membentuk model penelitian ini hampir semua telah
kriteria-kriteria goodness of fit yang ditunjukkan pada kolom cut of value. Maka
84
dapat dikatakan untuk membentuk sebuah model penelitian serta telah memenuhi
kriteria kelayakan sebuah model.
6. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan dasar hasil pengolahan data
yang telah dilakukan dengan menggunakan program AMOS 18.0. Hasil pengujian
ini menunjukkan apakah semua jalur yang dianalisis menunjukkan critical ratio
yang signifikan, terlihat dari besarnya koefisien jalur (estimate and standardized
estimate) dengan nilai c.r. yang memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari
5%. Jika hasil pengolahan data dapat memenuhi persyaratan tersebut, maka
hipotesis ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian ini akan dibahas secara
terperinci dan bertahap sesuai dengan urut-urutan hipotesis yang diajukan. Dalam
penelitian ini, ada 5 hipotesis yang diajukan dan pembahasannya secara lengkap
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19
Hasil Uji Regression Weight Full Model
Estimate S.E. C.R. P
SE <--- AS -,060 ,091 -,661 ,509
SE <--- PP ,797 ,192 4,146 ,002
MB <--- SE -,023 ,141 -,166 ,868
MB <--- AS -,023 ,069 -,330 ,741
MB <--- PP ,631 ,220 2,875 ,004
Sumber : data yang diolah dari Kuesioner, 2016
Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa C.R. (Critical Ratio)
untuk pengaruh langsung antara atmosphere store terhadap shopping emotion
seperti yang telah disajikan dalam tabel 4.16 adalah C.R. (critical ratio) sebesar -
0.661 dengan probability sebesar 0,509 dimana nilai tersebut lebih besar dari
85
alpha 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa atmosphere store tidak
berpengaruh terhadap shopping emotion.
Sementara itu, untuk pengaruh langsung antara promosi penjualan
terhadap shooping emotion dengan nilai C.R. (critical ratio) sebesar 4,146 dan
probability sebesar 0,002 dimana nilai tersebut lebih kecil dari alpha 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap shopping emotion.
Selain itu, untuk pengaruh langsung antara shopping emotion terhadap
minat beli memperoleh nilai C.R. (critical ratio) sebesar -0,166 dan dengan
probability 0,868 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
shopping emotion tidak berpengaruh terhadap minat beli.
Kemudian yang terakhir untuk pengaruh atmosphere store terhadap
minat beli memperoleh nilai C.R. (critical ratio) sebesar -0,330 dengan
probability 0,741 dimana nilai tersebut lebih besar dari alpha 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa atmosphere store tidak berpengaruh terhadap minat beli.
Kemudian yang terakhir untuk pengaruh langsung antara promosi
penjualan terhadap minat beli dengan nilai C.R (critical ratio) sebesar 2,875
dengan probability 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
86
D. Pembahasan
1. Pengaruh Atmosphere Store terhadap Shopping Emotion
Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
atmosphere store tidak berpengaruh terhadap shopping emotion. Peneliti
berasumsi bahwa banyaknya store dengan berbagai macam brand besar terdapat
di Matahari departement store sehingga membuat konsumen mimiliki banyak
pilihan untuk berbelanja, sehingga tidak terbangunnya shopping emotion yang
secara khusus tertuju pada store Levi’s. Hasil hipotesis ini berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Saeed Gholami, Niousha Dehbini, Atefeh Shekari
(2016) bahwa suasana toko memiliki dampak yang signifikan terhadap persepsi
pelanggan dan nilai belanja hedonik dan nilai utilitarian. Perasaan berbelanja
seseorang tidak di titik beratkan pada suasana toko yang harus menarik, namun
hal tersebut hanya menjadi instrumen kecil yang terjadi di store levi’s pada
matahari departement store Lippo Mall karawaci. Oleh karena itu, atmosphere
store tidak berpengaruh terhadap shopping emotion konsumen levi’s di matahari
departement store Lippo Mall Karawaci.
2. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Shopping Emotion
Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa
promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion.
Peneliti berasumsi bahwa promosi penjualan merupakan faktor yang harus
ditingkatkan untuk membangun shopping emotion, terlebih konsumen menyukai
rangsangan berbelanja dengan mendapatkan promo-promo. Membangun
rangsangan dengan memberi promo yang lebih menarik dan lebih dapat
87
mempengaruhi konsumen agar dapat membelanjakan uangnya di store Levi’s.
Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Denny Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto Ssi, Msc (2013) yang
membuktikan bahwa Media promosi disini berperan cukup besar dalam
membentuk emosi seorang konsumen. Karena penggunaan media ini adalah untuk
mendorong seseorang untuk membeli produk yang bukan mereka butuhkan
namun yang mereka inginkan. Oleh karena itu, promosi penjualan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap shopping emotion konsumen levi’s di matahari
departement store Lippo Mall Karawaci.
3. Pengaruh Shopping Emotion terhadap Minat Beli
Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini adalah shopping emotion
tidak berpengaruh terhadap minat beli. Penliti berasumsi bahwa penyebab
konsumen tidak memiliki hasrat untuk membeli yaitu karena tidak adanya
ketertarikan secara emosional terhadap store. Jika konsumen tidak memiliki
gairah untuk berbelanja maka konsumen tidak akan melakukan pembelian. Hasil
hipotesis ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahmi Nur
Winawati dan Saino (2015) yang membuktikan bahwa shopping emotion
memiliki hubungan yang signifikan dengan minat beli. Hal ini kemungkinan
karena orang akan membeli produk levi’s tidak harus selalu dengan hati senang
dalam membelinya, namun dengan kondisi netral atau tidak senang tidak sedih.
Dikarenakan daya tarik brand yang sudah cukup besar dapat menarik minat beli
seseorang dengan otomatis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa shopping
88
emotion tidak mempengaruhi minat beli konsumen levi’s di matahari departement
store Lippo Mall Karawaci.
4. Pengaruh Atmosphere Store terhadap Minat Beli
Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini adalah bahwa atmosphere
store tidak berpengaruh terhadap minat beli. Peneliti berasumsi bahwa banyaknya
store dengan berbagai macam brand besar terdapat di Matahari departement store
sehingga membuat konsumen mimiliki banyak pilihan untuk berbelanja, sehingga
berdampak pada minat beli konsumen yang secara khusus tidak tertuju pada store
Levi’s melainkan pada store lain. Hasil hipotesis ini tidak sejalan dengan
peneltian yang di teliti oleh Ni Luh Julianti1, Made Nuridja1, Made Ary
Meitriana2 (2014), dari hasil penelitiannya dihasilkan bahwa Persamaan garis
regresi untuk menggambarkan pengaruh exterior, general interior, store layout
dan interior display terhadap minat beli konsumen pada Toserba Nusa Permai
tahun 2014. Karena dengan letak store levi’s yang berdampingan dengan brand
lain di dalam satu ruang lingkup departement store, mengakibatkan tidak ada
pengaruhnya atmosphere store levi’s di matahari departement store dengan minat
beli konsumen. karena design setiap brand yang hampir sama. Oleh karena itu,
atmosphere store tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen levi’s di
matahari departement store Lippo Mall Karawaci.
5. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Minat Beli
Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan hasil
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi penjualan dengan
minat beli. Peneliti berasumsi bahwa promosi penjualan merupakan faktor yang
89
harus ditingkatkan untuk membangun minat beli, terlebih konsumen menyukai
rangsangan berbelanja dengan mendapatkan promo-promo. Membangun
rangsangan dengan memberi promo yang lebih menarik dan lebih dapat
mempengaruhi konsumen agar dapat membelanjakan uangnya di store Levi’s.
Hasil hipotesis ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Febby Swisstiani (2014) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara promosi penjualan dan minat beli di zalora. Semakin
beraneka ragam dan besar promosi penjualannya maka akan menarik minat beli
yang tinggi pula . Oleh karena itu, promosi penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen levi’s di matahari departement store
Lippo Mall Karawaci.

More Related Content

What's hot

VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
AYU Hardiyanti
 
3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen
Yosie Andre Victora
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnis
Fikru Al-Mustanir
 
Teori Probabilitas
Teori ProbabilitasTeori Probabilitas
Teori Probabilitas
Rachmat Wahid Saleh Insani
 
Tugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasiTugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasi
sristi95
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
WildanNurrahman
 
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaNilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaFajar Winarso
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Desa Institute
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Quiz si &amp; pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si &amp; pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)Quiz si &amp; pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si &amp; pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
ADE NURZEN
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
Widia Ratnasari Samosir
 
Risk Exposure & Internal Control Structure
Risk Exposure & Internal Control StructureRisk Exposure & Internal Control Structure
Risk Exposure & Internal Control Structure
kelly kusmulyono
 
Bab 03 statistika
Bab 03   statistikaBab 03   statistika
Bab 03 statistika
Niken Halimy
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Satya Pranata
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasmatematikaunindra
 
Etika dan pengambilan keputusan
Etika dan pengambilan keputusanEtika dan pengambilan keputusan
Etika dan pengambilan keputusan
Nurkasim Muhammad
 

What's hot (20)

VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen3. lingkungan organisasi manajemen
3. lingkungan organisasi manajemen
 
03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data
 
Makalah etika bisnis
Makalah etika bisnisMakalah etika bisnis
Makalah etika bisnis
 
Teori Probabilitas
Teori ProbabilitasTeori Probabilitas
Teori Probabilitas
 
Tugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasiTugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasi
Tugas PowerPoint evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban duniaKontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
 
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerjaNilai, sikap dan kepuasan kerja
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Quiz si &amp; pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si &amp; pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)Quiz si &amp; pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si &amp; pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
 
Risk Exposure & Internal Control Structure
Risk Exposure & Internal Control StructureRisk Exposure & Internal Control Structure
Risk Exposure & Internal Control Structure
 
Sistem Informasi E business
Sistem Informasi E businessSistem Informasi E business
Sistem Informasi E business
 
Bab 03 statistika
Bab 03   statistikaBab 03   statistika
Bab 03 statistika
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Etika dan pengambilan keputusan
Etika dan pengambilan keputusanEtika dan pengambilan keputusan
Etika dan pengambilan keputusan
 

Similar to Bab iv

11510143 bab 4
11510143 bab 411510143 bab 4
11510143 bab 4
ImelHauteas
 
2011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak0012011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak001
ImelHauteas
 
2011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak0012011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak001
ImelHauteas
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
prihase
 
Pp skripsi
Pp skripsiPp skripsi
Pp skripsigondes59
 
5. penaksiran fungsi permintaan.pptx
5. penaksiran fungsi permintaan.pptx5. penaksiran fungsi permintaan.pptx
5. penaksiran fungsi permintaan.pptx
ambuelsa
 
STIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-Cola
STIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-ColaSTIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-Cola
STIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-Cola
deboranatalia8
 
Jurnal Tugas Akhir, Impulsive Buying
Jurnal Tugas Akhir, Impulsive BuyingJurnal Tugas Akhir, Impulsive Buying
Jurnal Tugas Akhir, Impulsive Buying
Taufik Habibie
 
PPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptxPPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptx
WahyuPangestu8
 
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Lora Ekana Nainggolan
 
Fti 30404800.ppt
Fti 30404800.pptFti 30404800.ppt
Fti 30404800.ppt
Tika Mayang
 
13720910.ppt
13720910.ppt13720910.ppt
13720910.ppt
PakTua5
 
Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...
Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...
Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...
lampionspic
 
Ratnasuhartiniunairbab4
Ratnasuhartiniunairbab4Ratnasuhartiniunairbab4
Ratnasuhartiniunairbab4Mrirfan
 
Buku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdf
Buku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdfBuku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdf
Buku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdf
YusriantoMalago
 

Similar to Bab iv (20)

11510143 bab 4
11510143 bab 411510143 bab 4
11510143 bab 4
 
2011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak0012011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak001
 
2011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak0012011 2-00723-mc abstrak001
2011 2-00723-mc abstrak001
 
bab4.pdf
bab4.pdfbab4.pdf
bab4.pdf
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Pp skripsi
Pp skripsiPp skripsi
Pp skripsi
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
5. penaksiran fungsi permintaan.pptx
5. penaksiran fungsi permintaan.pptx5. penaksiran fungsi permintaan.pptx
5. penaksiran fungsi permintaan.pptx
 
STIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-Cola
STIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-ColaSTIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-Cola
STIE ITMI Makalah Managemen PT. Coca-Cola
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Jurnal Tugas Akhir, Impulsive Buying
Jurnal Tugas Akhir, Impulsive BuyingJurnal Tugas Akhir, Impulsive Buying
Jurnal Tugas Akhir, Impulsive Buying
 
PPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptxPPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptx
 
STATISTIK MU7LTIFARIAT
STATISTIK MU7LTIFARIATSTATISTIK MU7LTIFARIAT
STATISTIK MU7LTIFARIAT
 
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
Relevankah Inovasi Mendorong Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kinerja Pe...
 
Fti 30404800.ppt
Fti 30404800.pptFti 30404800.ppt
Fti 30404800.ppt
 
13720910.ppt
13720910.ppt13720910.ppt
13720910.ppt
 
Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...
Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...
Fachri Roya Rihadini_Pemodelan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan ...
 
Ratnasuhartiniunairbab4
Ratnasuhartiniunairbab4Ratnasuhartiniunairbab4
Ratnasuhartiniunairbab4
 
Inf, sbi, kurs terhadap ihsg
Inf, sbi, kurs terhadap ihsgInf, sbi, kurs terhadap ihsg
Inf, sbi, kurs terhadap ihsg
 
Buku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdf
Buku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdfBuku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdf
Buku-Relationship-Learningeconomicglobal.pdf
 

More from NURIMAN NOVIANTO

CV Nuriman Novianto
CV Nuriman NoviantoCV Nuriman Novianto
CV Nuriman Novianto
NURIMAN NOVIANTO
 
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Executive and director , universit...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  Executive and director , universit...BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  Executive and director , universit...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Executive and director , universit...
NURIMAN NOVIANTO
 
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, philosophical ethics and business,...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  philosophical ethics and business,...BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  philosophical ethics and business,...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, philosophical ethics and business,...
NURIMAN NOVIANTO
 
ppt sidang akhir
ppt sidang akhirppt sidang akhir
ppt sidang akhir
NURIMAN NOVIANTO
 
Daftar pustaka dan lampiran
Daftar pustaka dan lampiranDaftar pustaka dan lampiran
Daftar pustaka dan lampiran
NURIMAN NOVIANTO
 
Bab v
Bab vBab v
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
NURIMAN NOVIANTO
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab i
Bab iBab i
Abstract
AbstractAbstract
Abstract
NURIMAN NOVIANTO
 
PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...
PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...
PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...
NURIMAN NOVIANTO
 
Sertifikat DPM FEB-UMB
Sertifikat DPM FEB-UMBSertifikat DPM FEB-UMB
Sertifikat DPM FEB-UMB
NURIMAN NOVIANTO
 

More from NURIMAN NOVIANTO (12)

CV Nuriman Novianto
CV Nuriman NoviantoCV Nuriman Novianto
CV Nuriman Novianto
 
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Executive and director , universit...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  Executive and director , universit...BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  Executive and director , universit...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, Executive and director , universit...
 
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, philosophical ethics and business,...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  philosophical ethics and business,...BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  philosophical ethics and business,...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, philosophical ethics and business,...
 
ppt sidang akhir
ppt sidang akhirppt sidang akhir
ppt sidang akhir
 
Daftar pustaka dan lampiran
Daftar pustaka dan lampiranDaftar pustaka dan lampiran
Daftar pustaka dan lampiran
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Abstract
AbstractAbstract
Abstract
 
PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...
PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...
PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT BELI DENGAN SH...
 
Sertifikat DPM FEB-UMB
Sertifikat DPM FEB-UMBSertifikat DPM FEB-UMB
Sertifikat DPM FEB-UMB
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Bab iv

  • 1. 60 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Matahari departement Store merupakan salah satu perusahaan retail yang ada di Indonesia yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia, dimana Matahari departement Store menyediakan berbagai macam produk fashion. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada Matahari departement Store yang berada di Lippo Mall Karawaci. Gerai Matahari departement Store cabang Lippo Mall Karawaci berdiri pada tanggal 01 April 1982. Matahari Department Store menjadi salah satu tempat yang menjadi tujuan pengunjung berbelanja di Lippo mall Karawaci. Produk yang disediakan merupakan produk yang berkelas dengan merek terkenal. Selain itu, Matahari Department Store juga memberikan pelayanan yang baik dan harga yang terjangkau untuk masyarakat Indonesia. Dalam penelitian ini berfokus pada satu produk yaitu Levi’s, Levi’s (Levi Strauss & Co. Adalah produsen pakaian Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1853 oleh Levi Strauss. Perusahaan ini bersifat internasional dengan pembagian 3 divisi geografis : Levi Strauss North Americas (bermarkas di San Fransisco), Levi Strauss Europe (bermarkas di Kota Brusel), Levi Strauss Asia Pacific (bermarkas di Singapura). Jumlah karyawan perusahaan ini sekitar 8.850 di seluruh dunia. Pada Matahari Department Store Lippo mall Karawaci ada banyak jenis produk dengan merek Levi’s yaitu jeans, kaos, jaket, kemeja, gesper, dan lain-lain. Peneliti tertarik untuk memilih celana jeans Levi’s karena di Matahari Department Store Lippo mall Karawaci mempunyai banyak jenis
  • 2. 61 produk, seperti Levi’s Men dan Levi’s Ladies. Levi’s juga memiliki program menarik seperti jeans recycle. Tujuannya untuk meningkatkan gaya hidup masyarakat Indonesia dan menarik perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut. B. Karakteristik Profil Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pria 97 60,6 60,6 60,6 Wanita 63 39,3 39,3 100,0 Total 160 100,0 100,0 Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan Jenis kelamin didominasi oleh responden Pria sebanyak 97 orang atau sebesar 60,6%, sedangkan jumlah responden wanita sebanyak 63 orang atau sebesar 39,3%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen produk Levi’s di Matahari Departement Store Lippo Mall Karawaci, lebih besar konsumen pria dibandingkan dengan konsumen wanita.
  • 3. 62 b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ≤ 20 tahun 8 5 5 5 21-30 tahun 68 42,5 42,5 47,5 31-40 tahun 67 41,8 41,8 89,375 ≥ 41 tahun 17 10,6 10,6 100,0 Total 160 100,0 100,0 Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016 Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 160 responden yang memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan usia diantara 21-30 tahun yaitu 42,5% dan terendah adalah respoden dengan usia diantara ≤ 20 tahun sebanyak 5%. Secara umum responden yang mengunjungi store Levi’s di Lippo Mall Karawaci berada pada usia produktif yaitu 21-30 tahun.
  • 4. 63 c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Saat Ini Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan saat ini dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini : Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Saat Ini Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pelajar/ Mahasiswa 25 15,6 15,6 5 Pegawai Negeri Sipil 53 33,1 33,1 47,5 Pegawai Swasta 50 31,2 31,2 78,7 Wiraswasta 21 13,1 13,1 91,8 Ibu Rumah Tangga 11 6,8 6,8 100,0 Lain-lain 0 0 0 Total 160 100,0 100,0 Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016 Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pekerjaan terbanyak terdapat sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 53 responden atau 33,1%. Pekerjaan yang terendah adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 11 responden atau 6,8%. Secara umum responden yang mengunjungi store Levi’s di Lippo Mall Karawaci bekerja sebagai pegawai negeri sipil. d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini :
  • 5. 64 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD/ Sederajat 0 0 0 0 SMP/ Sederajat 6 3,7 3,7 3,7 SMA/ Sederajat 19 11,8 11,8 15,5 Diploma 15 9,3 9,3 24,8 S1 66 41,2 41,2 66 S2 44 27,5 27,5 93,7 S3 10 6,2 6,2 100,0 Total 160 100,0 100,0 Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016 Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas menunjukkan pendidikan terakhir terbanyak terdapat dari Strata 1 (S1) sebanyak 66 responden atau 41,2%. Pendidikan terakhir yang terendah adalah berasal dari SMP/Sederajat sebanyak 6 responden atau 3,7%. Secara umum responden yang mengunjungi store Levi’s di Lippo Mall Karawaci berpendidikan terakhir dari Strata 1 (S1).
  • 6. 65 e. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan Karakteristik responden berdasarkan penghasilan per bulan dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini : Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ≤ Rp. 3.000.000,- 12 7,5 7,5 7,5 Rp. 3.000.001.- s.d Rp. 5.000.000,- 90 56,2 56,2 63,7 Rp. 5.000.001,- s.d s.d Rp. 8.000.000,- 48 30 30 93,7 ≥ Rp. 8.000.001,- 10 6,2 6,2 100,0 Total 160 100,0 100,0 Sumber : Data diolah dari kuesioner, 2016 Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas menunjukkan penghasilan per bulan terbanyak terdapat dari Rp. 3.000.001.- s.d Rp. 5.000.000,- sebanyak 90 responden atau 56,2%. Penghasilan per bulan yang terendah adalah ≥ Rp. 8.000.001,- sebanyak 10 responden atau 10%. Secara umum responden yang mengunjungi store Levi’s di Lippo Mall Karawaci memiliki penghasilan per bulan Rp. 3.000.001.- s.d Rp. 5.000.000,-.
  • 7. 66 C. Metode Analisi Data : Structural Equation Modeling (SEM) SEM (Structural Equation Modeling) adalah gabungan dari dua metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis) yang dikembangkan di ilmu psikologi dan psikometri serta persamaan simultan (silmutaneous equation modeling) (Ghozali, 2008:3). Langkah-langkah pengujian yang dilakukan demi terpenuhinya asumsi-asumsi SEM merupakan tuntunan untuk permodelan SEM baik pada proses pengumpulan datanya maupun proses pengolahan data yang menggunakan AMOS 18.0. 1. Uji Validitas dengan Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Analysis Factor) Analisis Faktor konfirmatori dilakukan antar variabel eksogen dan antar variabel endogen. Pada model penelitian ini, terdapat dua variabel eksogen yaitu atmosphere store dan promosi penjualan dan terdapat dua variabel endogen yaitu shopping emotion dan minat beli. untuk itu, akan dilakukan uji faktor konfirmatori antar variabel eksogen dan antar variabel endogen. a. Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen Variabel eksogen adalah setiap variabel yang mempengaruhi variabel lain, namum tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya (Ghozali, 2008:6). Dalam penelitian ini, variabel eksogen adalah atmosphere store dan promosi penjualan.
  • 8. 67 Gambar 4.1 Analisis Faktor Konfirmatori Antara Konstruk Eksogen Tabel 4.6 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Eksogen Estimate AS8 <--- AS ,996 AS7 <--- AS ,009 AS6 <--- AS ,371 AS5 <--- AS ,557 AS4 <--- AS ,992 AS3 <--- AS ,507 AS2 <--- AS ,436 AS1 <--- AS ,490 PP4 <--- PP ,617 PP3 <--- PP ,680 PP2 <--- PP ,541 PP1 <--- PP ,553 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Dari gambar 4.1 dan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan nilai
  • 9. 68 standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu AS7, AS6, AS2, dan AS1. Oleh karena itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut diagram hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali : Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Eksogen (Modifikasi) Tabel 4.7 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Eksogen (Modifikasi) Estimate AS8 <--- AS ,997 AS5 <--- AS ,557 AS4 <--- AS ,991 AS3 <--- AS ,504 PP4 <--- PP ,617 PP3 <--- PP ,680 PP2 <--- PP ,541 PP1 <--- PP ,553 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Hasil dari modifikasi uji validitas eksogen analisis faktor konfirmatori pada gambar 4.2 dan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa tidak terdapat indikator
  • 10. 69 dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal tersebut menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid. b. Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen Variabel endogen adalah setiap variabel yang mendapat pengaruh dari variabel lain (Ghozali, 2008:6). Variabel endogen adalah shopping emotion dan minat beli. Gambar 4.3 Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen
  • 11. 70 Tabel 4.8 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Endogen Estimate SE2 <--- SE ,796 SE1 <--- SE ,725 MB1 <--- MB ,502 MB2 <--- MB ,428 MB3 <--- MB ,624 MB4 <--- MB ,799 MB5 <--- MB ,695 MB6 <--- MB ,574 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Dari gambar 4.3 dan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa uji validitas endogen analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu MB2 . Oleh karena itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut diagram hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali : Gambar 4.4 Analisis Faktor Konfirmatori Antar Konstruk Endogen (Modifikasi)
  • 12. 71 Tabel 4.9 Hasil Standardized Regression Weights Antar Konstruk Endogen (Modifikasi) Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Hasil dari modifikasi uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori pada gambar 4.4 dan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa sudah tidak terdapat indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal tersebut menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dan indikator- indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai mana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk atau faktor laten yang umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal spesifik saling membantu dalam menjelaskan fenomena yang umum. Composite Reliability diperoleh melalui rumus berikut : Construct Reliability = (∑std.loading)² (∑std.loading)²+∑ej Dimana : ∑ = jumlah keseluruhan Std. Loading diperoleh dari standardized loading factors untuk tiap-tiap indikator. Estimate SE2 <--- SE ,800 SE1 <--- SE ,721 MB1 <--- MB ,516 MB3 <--- MB ,573 MB4 <--- MB ,793 MB5 <--- MB ,728 MB6 <--- MB ,576
  • 13. 72 ej = pengukuran error (measurement error) dari tiap-tiap indikator. Nilai batas untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima > 0,70 (Ghozali, 2008 : 137). a. Uji Reliabilitas Variabel Eksogen Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Eksogen Loading Loading ² Error (ej) (∑Loading)² Reliabel AS8 0,997 0,994009 0,005991 9,296401 0,8642954 AS5 0,557 0,310249 0,689751 AS4 0,991 0,982081 0,017919 AS3 0,504 0,254016 0,745984 Jumlah 3,049 2,540355 1,459645 PP4 0,617 0,380689 0,619311 5,716881 0,6908365 PP3 0,68 0,4624 0,5376 PP2 0,541 0,292681 0,707319 PP1 0,553 0,305809 0,694191 Jumlah 2,391 1,441579 2,558421 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 b. Uji Reliabilitas Variabel Endogen Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Endogen Loading Loading ² Error (ej) (∑Loading)² Reliabel SE2 0,8 0,64 0,36 2,313441 0,7335873SE1 0,721 0,519841 0,480159 Jumlah 1,521 1,159841 0,840159 MB1 0,516 0,266256 0,733744 10,150596 0,9647253 MB3 0,573 0,328329 0,671671 MB4 0,793 0,628849 0,371151 MB5 0,728 0,529984 0,470016 MB6 0,576 0,331776 0,668224 Jumlah 3,186 2,085194 2,914806 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
  • 14. 73 Hasil dari uji reliabilitas pata tabel 4.10 dan 4.11, dapat diketahui bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,60 (Sugiyono, 2014:184). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut telah memenuhi tingkat batas nilai reliabilitas. 3. Uji Normalitas Data Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio skewness value ± 2,58 (signifikansi level 0,01). Data dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika kriteria critical ratio skewness value di bawah harga mutlak 2,58. Hasil output normalitas data terlihat pada tabel 4.12 di bawah ini : Tabel 4.12 Uji Normalitas Assessment of Normality Variable min max Skew c.r. Kurtosis c.r. MB6 1,000 5,000 -0,486 -2,511 0,574 1,483 MB5 1,000 5,000 -0,508 -2,622 0,211 0,545 MB4 1,000 5,000 -0,556 -2,872 0,360 0,930 MB3 1,000 5,000 -0,544 -2,809 0,299 0,773 MB2 1,000 5,000 -0,452 -2,332 0,107 0,276 MB1 1,000 5,000 -0,751 -3,877 0,385 0,995 SE1 1,000 5,000 -0,572 -2,953 -0,333 -0,860 SE2 1,000 5,000 -0,726 -3,752 0,412 1,063 PP1 1,000 5,000 -0,544 -2,810 0,447 1,154 PP2 1,000 5,000 -1,085 -5,602 1,522 3,931 PP3 1,000 5,000 -0,621 -3,209 0,112 0,289 PP4 1,000 5,000 -0,314 -1,619 -0,675 -1,743 AS1 1,000 5,000 -1,409 -7,278 1,620 4,182 AS2 1,000 5,000 -0,720 -3,719 0,322 0,830 AS3 2,000 5,000 -0,243 -1,256 -0,686 -1,772 AS4 1,000 5,000 -0,435 -2,247 -0,030 -0,078 AS5 1,000 5,000 -0,957 -4,941 0,951 2,456 AS6 1,000 5,000 -0,733 -3,784 0,467 1,205
  • 15. 74 Variable min max Skew c.r. Kurtosis c.r. AS7 1,000 5,000 -0,434 -2,239 -0,318 -0,822 AS8 1,000 5,000 -0,387 -1,997 -0,113 -0,293 Multivariate 9,963 2,124 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Dari data di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa indikator yang memiliki nilai distribusi tidak normal secara univariate karena memiliki nilai critical ratio skewness value diatas ± 2,58. Walaupun terdapat beberapa indikator yang memiliki nilai distribusi diatas ± 2,58, tetap dikatakan bahwa data berdistribusi normal secara univariate. Hal tersebut dikarenakan jumlah sampel yang sudah termasuk kedalam jumlah sampel besar yaitu 160 dan nilai uji normalitas multivariate memberikan nilai critical ratio 2,124, nilai yang masih dibawah ± 2,58, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal secara multivariate. 4. Evaluasi Outlier Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk variabel tunggal ataupun variabel-variabel kombinasi (Ghozali, 2008:227) mengutip dari Hair et al. Tabel 4.13 Uji Data Outlier Observations Farthest From The Centroid (Mahalanobis Distance) Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 133 61,784 ,000 ,001 8 50,427 ,000 ,000 132 49,562 ,000 ,000 141 48,570 ,000 ,000 4 47,121 ,001 ,000 18 46,689 ,001 ,000 137 46,089 ,001 ,000
  • 16. 75 Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 139 45,333 ,001 ,000 6 45,008 ,001 ,000 31 44,682 ,001 ,000 135 43,125 ,002 ,000 155 42,943 ,002 ,000 134 41,374 ,003 ,000 138 40,695 ,004 ,000 143 38,766 ,007 ,000 53 38,246 ,008 ,000 30 37,147 ,011 ,000 39 36,793 ,012 ,000 82 34,925 ,021 ,000 13 33,861 ,027 ,000 131 33,822 ,027 ,000 37 33,647 ,029 ,000 142 33,415 ,030 ,000 42 33,028 ,033 ,000 41 32,612 ,037 ,000 52 32,197 ,041 ,000 43 31,861 ,045 ,000 54 31,036 ,055 ,000 47 30,842 ,057 ,000 146 30,651 ,060 ,000 36 29,438 ,079 ,000 49 28,738 ,093 ,000 9 28,345 ,101 ,000 81 28,317 ,102 ,000 144 27,919 ,111 ,000 89 27,891 ,112 ,000 10 27,686 ,117 ,000 24 27,653 ,118 ,000 55 27,546 ,121 ,000 160 27,315 ,127 ,000 74 25,699 ,176 ,007 50 25,584 ,180 ,006 92 25,533 ,182 ,004 51 25,410 ,186 ,004 2 25,183 ,195 ,005 12 24,658 ,215 ,018
  • 17. 76 Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 145 24,558 ,219 ,016 83 24,405 ,225 ,017 129 24,347 ,228 ,013 34 24,280 ,230 ,011 19 24,016 ,242 ,016 125 23,964 ,244 ,013 28 23,607 ,260 ,027 38 23,477 ,266 ,027 78 22,440 ,317 ,259 152 22,423 ,318 ,215 158 21,971 ,342 ,381 126 21,505 ,368 ,587 80 21,491 ,369 ,530 20 20,477 ,428 ,927 71 20,423 ,432 ,915 91 20,224 ,444 ,936 16 19,564 ,486 ,992 40 19,439 ,493 ,993 15 19,132 ,513 ,997 150 18,966 ,524 ,998 156 18,405 ,561 1,000 157 18,046 ,584 1,000 153 18,007 ,587 1,000 5 17,931 ,592 1,000 118 17,592 ,614 1,000 85 17,474 ,622 1,000 23 17,240 ,637 1,000 73 17,053 ,650 1,000 130 16,933 ,657 1,000 117 16,831 ,664 1,000 25 16,586 ,680 1,000 69 15,952 ,720 1,000 151 15,745 ,732 1,000 75 15,711 ,734 1,000 127 15,665 ,737 1,000 72 15,566 ,743 1,000 136 15,509 ,747 1,000 7 15,458 ,750 1,000 114 15,234 ,763 1,000
  • 18. 77 Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 62 15,197 ,765 1,000 11 15,151 ,768 1,000 104 15,013 ,776 1,000 147 14,888 ,783 1,000 26 14,724 ,792 1,000 100 14,606 ,799 1,000 128 14,587 ,800 1,000 140 14,407 ,809 1,000 105 13,927 ,834 1,000 87 13,836 ,839 1,000 56 13,607 ,850 1,000 159 13,548 ,853 1,000 61 13,277 ,865 1,000 3 12,902 ,882 1,000 1 12,888 ,882 1,000 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Deteksi terhadap multivariate outlier dilakukan dengan memperhatikan nilai mahalanobis distance. Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan Chi- squares pada derajat kebebasan (degrees of freedom) 20 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat signifikansi p<0.001. Nilai mahalabonis distance X² (20, 0.001) = 67,98. Hal ini berarti semua kasus yang mempunyai nilai mahalabonis distance lebih kecil dari 67,98 adalah multivariate outlier. Oleh karena itu, berdasarkan hasil output dengan program AMOS 18.0 terdapat nilai mahalabonid distance yang ada di bawah 67,98 akan dapat disimpulkan tidak terjadi outlier pada data. 5. Analisis Model Penuh (Full Model) Analisis selanjutnya adalah melakukan analisis full model struktural dengan memasukkan indikator yang telah diuji dengan analisis faktor
  • 19. 78 konfirmatori dan memiliki hasil yang sudah layak atau valid. Tampilan persamaan model tersebut sebagai berikut : Gambar 4.5 Analisis Model Penuh (Full Model) Tabel 4.14 Hasil Standardized Regression Weights Model Penuh (Full Model) Estimate SE <--- AS -,096 SE <--- PP ,780 MB <--- SE -,048 MB <--- AS -,040 MB <--- PP ,799 AS8 <--- AS ,996 AS7 <--- AS ,009 AS6 <--- AS ,371 AS5 <--- AS ,557 AS4 <--- AS ,992 AS3 <--- AS ,507 AS2 <--- AS ,436 AS1 <--- AS ,490 PP4 <--- PP ,679 PP3 <--- PP ,638
  • 20. 79 Estimate PP2 <--- PP ,533 PP1 <--- PP ,527 SE2 <--- SE ,698 SE1 <--- SE ,826 MB1 <--- MB ,508 MB2 <--- MB ,424 MB3 <--- MB ,591 MB4 <--- MB ,807 MB5 <--- MB ,721 MB6 <--- MB ,552 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Dari gambar 4.5 dan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa uji analisis full model dengan analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indikator dengan nilai Standardized loading factor ≤ 0,50 yaitu : AS7, AS6, AS2, AS1 dan MB2. Oleh karena itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari konstruk. Berikut diagram hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali : Hasil uji kelayakan model penuh ditunjukkan pada tabel 4.15 berikut ini : Tabel 4.15 Hasil Uji Kelayakan Model Penuh (Full Model) Goodness of Fit Indeks Cutt off Value Hasil Model Evaluasi χ² Chi Square Diharapkan kecil, lebih kecil daripada χ² tabel 502,588 Belum Terpenuhi Significant Probability ≥ 0,05 0.000 Belum Terpenuhi RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation) ≤ 0,08 0,114 Belum Terpenuhi CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function) ≤ 2,00 3,065 Belum Terpenuhi TLI (Tuckler Lewis Index) ≥ 0,90 0,766 Belum Terpenuhi CFI (Comparative Fit Index) ≥ 0,90 0,766 Belum Terpenuhi Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016
  • 21. 80 Berdasarkan pada tabel 4.15 ada beberapa yang tidak memenuhi kriteria hasil kelayakan model maka dilakukan modifikasi. Di lihat dari nilai yang terbesar pada tabel 4.16 Modification Indices yaitu dengan membuat kovarian antara error 2 dengan error 1. Tabel 4.16 Modification Indices M.I. Par Change e17 <--> e19 12,350 -,153 e16 <--> e19 8,076 -,134 e16 <--> e17 25,120 ,269 e15 <--> e18 4,513 -,090 e14 <--> e20 5,046 ,099 e9 <--> z1 4,335 -,081 e9 <--> e13 7,471 -,135 e10 <--> e9 10,115 ,153 e11 <--> e20 16,735 -,186 e11 <--> e19 9,289 ,133 e11 <--> e14 12,107 -,166 e12 <--> z1 10,189 ,122 e12 <--> e13 6,879 ,129 e1 <--> PP 8,933 ,128 e1 <--> e16 6,654 ,162 e2 <--> PP 13,158 ,146 e2 <--> AS 4,886 -,126 e2 <--> z2 5,501 ,073 e2 <--> e14 5,199 -,120 e2 <--> e1 63,579 ,510 e3 <--> PP 14,010 ,132 e3 <--> AS 5,202 -,113 e3 <--> e9 16,655 ,189 e3 <--> e2 4,836 ,116 e5 <--> PP 12,174 ,133 e5 <--> AS 4,520 -,115 e5 <--> z1 5,262 ,096 e5 <--> z2 5,231 ,067 e5 <--> e15 8,413 ,167
  • 22. 81 M.I. Par Change e5 <--> e14 5,740 ,120 e5 <--> e9 7,904 ,141 e5 <--> e10 6,835 ,135 e5 <--> e11 7,200 -,138 e5 <--> e1 6,018 ,149 e5 <--> e3 10,279 ,160 e5 <--> e4 4,129 -,021 e6 <--> PP 18,893 ,165 e6 <--> AS 7,015 -,142 e6 <--> z1 4,158 ,085 e6 <--> e15 6,160 ,142 e6 <--> e9 5,771 ,121 e6 <--> e10 13,296 ,188 e6 <--> e5 32,908 ,309 e7 <--> e16 5,732 ,171 e7 <--> e15 4,482 ,156 e7 <--> e9 13,879 ,239 e7 <--> e10 5,095 ,149 e7 <--> e11 4,654 -,142 e7 <--> e3 5,472 ,149 e7 <--> e5 5,432 ,161 e7 <--> e6 4,915 ,153 e8 <--> e3 4,470 -,020
  • 23. 82 Gambar 4.6 Analisis Model Penuh Modifikasi (Full Model Modification) Tabel 4.17 Hasil Standardized Regression Weights Model Penuh Modifikasi (Full Model Modification) Estimate SE <--- AS -,093 SE <--- PP ,776 MB <--- SE -,030 MB <--- AS -,046 MB <--- PP ,796 AS8 <--- AS ,997 AS5 <--- AS ,557 AS4 <--- AS ,991 AS3 <--- AS ,504 PP4 <--- PP ,673 PP3 <--- PP ,642 PP2 <--- PP ,533 PP1 <--- PP ,530 SE2 <--- SE ,701 SE1 <--- SE ,823
  • 24. 83 Estimate MB1 <--- MB ,520 MB3 <--- MB ,547 MB4 <--- MB ,799 MB5 <--- MB ,751 MB6 <--- MB ,552 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Hasil dari modifikasi uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori pada gambar 4.5 dan tabel 4.14, dapat diketahui bahwa sudah tidak terdapat indikator dengan nilai standardized loading factor ≤ 0,50, hal tersebut menunjukkan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid. Hasil uji kelayakan model penuh ditunjukkan pada tabel 4.15 berikut ini : Tabel 4.18 Hasil Uji Kelayakan Model Penuh Modifikasi (Full Model Modification) Goodness of Fit Indeks Cutt off Value Hasil Model Evaluasi χ² Chi Square Diharapkan kecil, lebih kecil daripada χ² tabel 205,784 Terpenuhi Significant Probability ≥ 0,05 0.036 Mendekati RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation) ≤ 0,08 0,065 Terpenuhi CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function) ≤ 2,00 1,750 Terpenuhi TLI (Tuckler Lewis Index) ≥ 0,90 0.966 Terpenuhi CFI (Comparative Fit Index) ≥ 0,90 0,949 Terpenuhi Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Hasil uji kelayakan model pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa indikator yang digunakan untuk membentuk model penelitian ini hampir semua telah kriteria-kriteria goodness of fit yang ditunjukkan pada kolom cut of value. Maka
  • 25. 84 dapat dikatakan untuk membentuk sebuah model penelitian serta telah memenuhi kriteria kelayakan sebuah model. 6. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan dasar hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan program AMOS 18.0. Hasil pengujian ini menunjukkan apakah semua jalur yang dianalisis menunjukkan critical ratio yang signifikan, terlihat dari besarnya koefisien jalur (estimate and standardized estimate) dengan nilai c.r. yang memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 5%. Jika hasil pengolahan data dapat memenuhi persyaratan tersebut, maka hipotesis ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian ini akan dibahas secara terperinci dan bertahap sesuai dengan urut-urutan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini, ada 5 hipotesis yang diajukan dan pembahasannya secara lengkap adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 Hasil Uji Regression Weight Full Model Estimate S.E. C.R. P SE <--- AS -,060 ,091 -,661 ,509 SE <--- PP ,797 ,192 4,146 ,002 MB <--- SE -,023 ,141 -,166 ,868 MB <--- AS -,023 ,069 -,330 ,741 MB <--- PP ,631 ,220 2,875 ,004 Sumber : data yang diolah dari Kuesioner, 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa C.R. (Critical Ratio) untuk pengaruh langsung antara atmosphere store terhadap shopping emotion seperti yang telah disajikan dalam tabel 4.16 adalah C.R. (critical ratio) sebesar - 0.661 dengan probability sebesar 0,509 dimana nilai tersebut lebih besar dari
  • 26. 85 alpha 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa atmosphere store tidak berpengaruh terhadap shopping emotion. Sementara itu, untuk pengaruh langsung antara promosi penjualan terhadap shooping emotion dengan nilai C.R. (critical ratio) sebesar 4,146 dan probability sebesar 0,002 dimana nilai tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion. Selain itu, untuk pengaruh langsung antara shopping emotion terhadap minat beli memperoleh nilai C.R. (critical ratio) sebesar -0,166 dan dengan probability 0,868 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa shopping emotion tidak berpengaruh terhadap minat beli. Kemudian yang terakhir untuk pengaruh atmosphere store terhadap minat beli memperoleh nilai C.R. (critical ratio) sebesar -0,330 dengan probability 0,741 dimana nilai tersebut lebih besar dari alpha 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa atmosphere store tidak berpengaruh terhadap minat beli. Kemudian yang terakhir untuk pengaruh langsung antara promosi penjualan terhadap minat beli dengan nilai C.R (critical ratio) sebesar 2,875 dengan probability 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
  • 27. 86 D. Pembahasan 1. Pengaruh Atmosphere Store terhadap Shopping Emotion Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa atmosphere store tidak berpengaruh terhadap shopping emotion. Peneliti berasumsi bahwa banyaknya store dengan berbagai macam brand besar terdapat di Matahari departement store sehingga membuat konsumen mimiliki banyak pilihan untuk berbelanja, sehingga tidak terbangunnya shopping emotion yang secara khusus tertuju pada store Levi’s. Hasil hipotesis ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saeed Gholami, Niousha Dehbini, Atefeh Shekari (2016) bahwa suasana toko memiliki dampak yang signifikan terhadap persepsi pelanggan dan nilai belanja hedonik dan nilai utilitarian. Perasaan berbelanja seseorang tidak di titik beratkan pada suasana toko yang harus menarik, namun hal tersebut hanya menjadi instrumen kecil yang terjadi di store levi’s pada matahari departement store Lippo Mall karawaci. Oleh karena itu, atmosphere store tidak berpengaruh terhadap shopping emotion konsumen levi’s di matahari departement store Lippo Mall Karawaci. 2. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Shopping Emotion Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion. Peneliti berasumsi bahwa promosi penjualan merupakan faktor yang harus ditingkatkan untuk membangun shopping emotion, terlebih konsumen menyukai rangsangan berbelanja dengan mendapatkan promo-promo. Membangun rangsangan dengan memberi promo yang lebih menarik dan lebih dapat
  • 28. 87 mempengaruhi konsumen agar dapat membelanjakan uangnya di store Levi’s. Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Denny Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto Ssi, Msc (2013) yang membuktikan bahwa Media promosi disini berperan cukup besar dalam membentuk emosi seorang konsumen. Karena penggunaan media ini adalah untuk mendorong seseorang untuk membeli produk yang bukan mereka butuhkan namun yang mereka inginkan. Oleh karena itu, promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotion konsumen levi’s di matahari departement store Lippo Mall Karawaci. 3. Pengaruh Shopping Emotion terhadap Minat Beli Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini adalah shopping emotion tidak berpengaruh terhadap minat beli. Penliti berasumsi bahwa penyebab konsumen tidak memiliki hasrat untuk membeli yaitu karena tidak adanya ketertarikan secara emosional terhadap store. Jika konsumen tidak memiliki gairah untuk berbelanja maka konsumen tidak akan melakukan pembelian. Hasil hipotesis ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahmi Nur Winawati dan Saino (2015) yang membuktikan bahwa shopping emotion memiliki hubungan yang signifikan dengan minat beli. Hal ini kemungkinan karena orang akan membeli produk levi’s tidak harus selalu dengan hati senang dalam membelinya, namun dengan kondisi netral atau tidak senang tidak sedih. Dikarenakan daya tarik brand yang sudah cukup besar dapat menarik minat beli seseorang dengan otomatis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa shopping
  • 29. 88 emotion tidak mempengaruhi minat beli konsumen levi’s di matahari departement store Lippo Mall Karawaci. 4. Pengaruh Atmosphere Store terhadap Minat Beli Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini adalah bahwa atmosphere store tidak berpengaruh terhadap minat beli. Peneliti berasumsi bahwa banyaknya store dengan berbagai macam brand besar terdapat di Matahari departement store sehingga membuat konsumen mimiliki banyak pilihan untuk berbelanja, sehingga berdampak pada minat beli konsumen yang secara khusus tidak tertuju pada store Levi’s melainkan pada store lain. Hasil hipotesis ini tidak sejalan dengan peneltian yang di teliti oleh Ni Luh Julianti1, Made Nuridja1, Made Ary Meitriana2 (2014), dari hasil penelitiannya dihasilkan bahwa Persamaan garis regresi untuk menggambarkan pengaruh exterior, general interior, store layout dan interior display terhadap minat beli konsumen pada Toserba Nusa Permai tahun 2014. Karena dengan letak store levi’s yang berdampingan dengan brand lain di dalam satu ruang lingkup departement store, mengakibatkan tidak ada pengaruhnya atmosphere store levi’s di matahari departement store dengan minat beli konsumen. karena design setiap brand yang hampir sama. Oleh karena itu, atmosphere store tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen levi’s di matahari departement store Lippo Mall Karawaci. 5. Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Minat Beli Berdasarkan hasil hipotesis pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi penjualan dengan minat beli. Peneliti berasumsi bahwa promosi penjualan merupakan faktor yang
  • 30. 89 harus ditingkatkan untuk membangun minat beli, terlebih konsumen menyukai rangsangan berbelanja dengan mendapatkan promo-promo. Membangun rangsangan dengan memberi promo yang lebih menarik dan lebih dapat mempengaruhi konsumen agar dapat membelanjakan uangnya di store Levi’s. Hasil hipotesis ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febby Swisstiani (2014) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara promosi penjualan dan minat beli di zalora. Semakin beraneka ragam dan besar promosi penjualannya maka akan menarik minat beli yang tinggi pula . Oleh karena itu, promosi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen levi’s di matahari departement store Lippo Mall Karawaci.