Dokumen tersebut merangkum latar belakang, tujuan, dan metodologi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung tahun 2012-2017, mencakup wilayah cakupan 50 desa/kelurahan dan hubungannya dengan dokumen perencanaan lain di kabupaten tersebut."
1. Tahun
2012
STRATEGI SANITASI KABUPATEN TEMANGGUNG
P e n d a h u l u a n
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Strategi Sanitasi Kota/ Kabupaten (SSK) adalah suatu dokumen perencanaan yang
berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat Kota/
Kabupaten yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi
pembangunan sanitasi, khususnya di Kabupaten Temanggung dengan tujuan agar pembangunan
sanitasi kabupaten dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan strategi sanitasi kabupaten sebagaimana tersebut di atas, maka
diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi sanitasi
kabupaten dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan
dapat diimplementasikan. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan
oleh kelompok kerja sanitasi.
Pengembangan layanan sanitasi kabupaten harus didasari oleh suatu rencana
pembangunan sanitasi jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat
strategis. Rencana jangka menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) itu
memang dibutuhkan mengingat kota-kota Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi
years) untuk memiliki layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan sanitasi menyeluruh.
Strategi Sanitasi Kabupaten juga dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi dalam
mengembangkan pelayanan sanitasi. Setelah disepakati, SSK akan diterjemahkan ke dalam
rencana tindak tahunan (annual action plan) yang berisi, informasi lebih rinci dari berbagai usulan
kegiatan (program atau kegiatan) pengembangan layanan sanitasi kabupaten yang disusun sesuai
tahun rencana pelaksanaannya.
Upaya–upaya tersebut akhirnya mendorong lahirnya Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang diarahkan untuk menciptakan lingkungan
kondusif yang mendukung terciptanya percepatan pembangunan sanitasi, melalui advokasi,
perencanaan strategis, dan implementasi yang komprehensif dan terintegrasi.
Sanitasi yang benar dan baik merupakan salah satu bagian dari prasyarat kehidupan
Masyarakat Indonesia yang sehat dan bermartabat. Oleh sebab itu dalam rangka pembangunan
Sektor Sanitasi ini perlu pelibatan berbagai lembaga dari berbagai unsur Masyarakat dan
Pemerintah guna memperoleh data empiris yang faktual dan aktual. Pembangunan Sektor Sanitasi
ini tidak mungkin hanya dilakukan secara sektoral karena menyangkut berbagai kepentingan dan
permasalahan terkait unsur fisik maupun non fisik.
Tim Operasionalisasi Pokja Sanitasi Kabupaten Temanggung sebagai pelaksana harian
kegiatan PPSP dengan personil dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Temanggung menjadi garda depan operasional PPSP. Pokja Sanitasi
Kabupaten Temanggung melakukan pertemuan untuk mengkaji, menganalisa, dan mengumpulkan
data sekunder dan primer untuk memetakan kondisi sanitasi Kabupaten Temanggung. Program
Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung Tahun 2012
I-1
2. Tahun
2012
STRATEGI SANITASI KABUPATEN TEMANGGUNG
P e n d a h u l u a n
PPSP Kabupaten Temanggung dilakukan dengan koordinasi lintas sektor melibatkan antara lain
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Badan
Lingkungan Hidup, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bagian Humas Setda Kabupaten
Temanggung, Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda Kabupaten Temanggung, berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Kabupaten Temanggung Nomor 050/521/2011 Tanggal 26 Oktober 2011.
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah suatu rencana strategi berjangka waktu
menengah (3-5 tahun) yang di buat khusus untuk mengarahkan pembangunan Sektor Sanitasi
selain itu juga memastikan satu program pembenahan layanan sanitasi sehingga mampu
bersinergi dengan program lainnya guna mencapai sasaran pembangunan yang disepakati serta
mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan sektor Pemerintah, Swasta, Lembaga Swadya
Masyarakat atau kelompok masyarakat. Strategi Sanitasi Kabupaten yang disusun oleh Pokja
Sanitasi ini mengacu kepada 4 (empat) karakteristik utama yang akan tercermin dalam prosesnya
maupun produknya, yaitu:
1) Intersektor dan terintegrasi;
2) Mensinkronkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’;
3) Skala Kota(city wide); dan
4) Berdasarkan data empiris (dari studi-studi pendukung Buku Putih Sanitasi)
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota adalah simpul awal dari interasi proses
pembangunan sanitasi yang berkesinambungan juga merupakan dokumen pembangunan khusus
tentang perencanaan sanitasi jangka menengah yang komperhensif dan bersifat strategis,
berkelanjutan dan partisipatif dalam mencapai target minimal layanan sanitasi yang mengacu pada
Standar Pelayanan Minimum (SPM) maupun peraturan perundang-undangan serta peraturan
lainnya yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah. SSK Kabupaten Temanggung berisi
Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Temanggung berikut strategi-strategi
pencapaiannya. Tiap-tiap strategi diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut
komponen-komponen kegiatan indikatifnya, hal ini dijabarkan pada cakupan suatu Strategi Sanitasi
Kota yang meliputi:
1) Aspek Teknis
Mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan :
a. Layanan Sub Sektor Air Limbah Domestik;
b. Layanan Sub Sektor Persampahan; dan
c. Layanan Sub Sektor Drainase Lingkungan.
2) Aspek Pendukung
Mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen :
a. Kebijakan Daerah dan Kelembagaan;
b. Keuangan;
c. Komunikasi;
d. Keterlibatan Pelaku Bisnis;
e. Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan Kemiskinan;
f. Aspek Higiene/P erilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); dan
g. Monitoring dan Evaluasi.
Fungsi SSK dalam hal ini jelas untuk pembangunan dan peningkatan askes pelayanan
sanitasi Kabupaten, di samping itu juga sebagai portofolio untuk mengakses pendanaan dari
Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung Tahun 2012
I-2
3. Tahun
2012
STRATEGI SANITASI KABUPATEN TEMANGGUNG
P e n d a h u l u a n
beberapa sumber pendanaan yang ada, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat juga
untuk mengikat SKPD dan semua pelaku pembangunan sanitasi untuk bersinergi dan mengikat
komitmen.
1.2. Wilayah Cakupan SSK
Kabupaten Temanggung merupakan Kota Kecil dengan Luas Wilayah seluas ± 870,65
Km² (87.065 Ha.), Kabupaten Temanggung terdiri dari 20 Kecamatan dengan 289 Desa/
Kelurahan. Kabupaten Temanggung yang memiliki tingkat kepadatan yang cukup tinggi dengan
berbagai permasalahan bidang sanitasi. Penetapan area beresiko pada tiap–tiap Desa/ Kelurahan
berdasarkan data primer maupun data sekunder telah diputuskan sebanyak 50 Desa/ Kelurahan di
Wilayah Kabupaten Temanggung sebagai Cakupan Wilayah dalam penyusunan dokumen rencana
SSK Kabupaten Temanggung.
Wilayah Cakupan SSK dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung Tahun 2012
I-3
5. Tahun
2012
STRATEGI SANITASI KABUPATEN TEMANGGUNG
P e n d a h u l u a n
1.3. Maksud dan Tujuan penyusunan SSK
Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung adalah tersusunnya
dokumen perencanaan strategis sanitasi kabupaten yang dapat dijadikan rujukan perencanaan
pembangunan sanitasi Kabupaten Temanggung dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Tujuan dari penyusunan dokumen SSK ini adalah:
a. Tujuan Umum
Dokumen SSK ini disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan
dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi mulai tahun 2013 hingga tahun 2017.
b. Tujuan Khusus
1. Kerangka kerja SSK ini dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pembangunan
Sanitasi Kabupaten Temanggung selama 5 tahun yaitu dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017;
2. Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan
kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi;
3. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Temanggung; dan
4. Dipergunakan sebagai bagian dari proses Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi
Sanitasi.
1.4. Metodologi
Penyusunan SSK dilakukan dengan metode SWOT yaitu menganalisis kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang melalui
beberapa tahapan:
1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten (Penyusunan Buku Putih
Sanitasi), melalui studi-studi pendukung dan observasi lapangan guna pengumpulan data
primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui interview dan observasi
lapangan melalui studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA), studi Sanitation
Supply Assessment (SSA) studi Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan
Kemiskinan (PMJK), dan studi Media Assessment. Pengumpulan data sekunder meliputi
studi keuangan dan studi kelembagaan;
2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan ke dalam visi dan
misi sanitasi kabupaten, tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kabupaten.
Perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten Temanggung;
3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan melalui
identifikasi parameter kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengelolaan
sanitasi kabupaten yang digunakan untuk mendiskripsikan isu strategis dalam mencapai
tujuan; dan
Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung Tahun 2012
I-5
6. Tahun
2012
STRATEGI SANITASI KABUPATEN TEMANGGUNG
P e n d a h u l u a n
4. Merumuskan strategi sanitasi Kota dengan melakukan analisis terhadap parameter
SWOT. Rumusan strategi akan menjadi basis penyusunan program dan kegiatan
pembangunan sanitasi kota jangka menengah (3-5 tahun).
1.5. Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
Kaitannya dokuemn SSK dengan dokumen perancanaan yang telah disusun yaitu
menjabarkan tentang posisi fungsi dan peran dari SSK dalam dokumen perencanaan yang ada di
Kabupaten Temanggung dimulai dari RPJPD, RTRW, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD. Dari
dokumen perencanaan yang ada akan dilihat sejauh mana hubungan antara SSK dan dokumen
perencanaan lainnya.
1. Posisi SSK dengan dokumen RPJPD Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2025 (Perda
No 4 Tahun 2009)
RPJPD merupakan panduan yang digunakan oleh semua stakeholder (pemerintah,
masyarakat, dan swasta) untuk memberikan arah dan pedoman terhadap pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Temanggung dalam jangka panjang 20 tahun kedepan,
karena muatan substansinya yang mengandung visi, misi, dan arah pembangunan
daerah, sebagai satu kesatuan makro dan komprehensif perencanaan pembangunan
untuk mencapai tujuan dan cita-cita daerah, maka peran SSK dalam prosesnya adalah
sebagai dokumen yang dipengaruhi oleh RPJPD (dikarenakan RPJPD sebagai acuan
penyusunan perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek bersifat dokumen
komprehensif dan/atau dokumen sektoral) dalam menentukan visi, misi, dan tujuan
sampai dengan perumusan kebijakan/ strategi, rencana, dan program yang ditentukan.
SSK juga diharapkan mempunyai keluaran sebagai dokumen operasional walaupun
sebagai dokumen sektoral yaitu merupakan salah satu pilar pendukung dalam
pentahapan prioritas 5 tahunan penjabaran RPJP.
2. Hubungan SSK dengan dokumen RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013
(Perda No 2 Tahun 2009)
RPJMD Kabupaten Temanggung menjadi salah satu landasan/ pedoman dasar bagi
penyusunan SSK dan memberikan arahan garis besar dalam kebijakan program dan
kegiatan yang akan dilakukan selama kurun waktu 2008-2013, karena arahan program
dan kegiatan dalam RPJMD sebagai prioritas utama, untuk itu SSK menjadi dokumen
operasional dan spesifik dalam menjalankan RPJMD agar lebih tajam dan tepat sasaran
dalam penentuan lokus dan prioritas dalam pengentasan rawan sanitasi Kabupaten
Temanggung.
3. Hubungan SSK dengan Renstra SKPD Kabupaten Temanggung
Renstra dari masing-masing SKPD yang terkait dengan sektor sanitasi Tahun 2008-2013
digunakan sebagai bahan dasar dalam penyusunan dokumen SSK, sehingga dalam tahap
awal penyusunan SSK Renstra SKPD dijadikan acuan sebagai panduan, karena renstra
SKPD merupakan dokumen dari perencanaan SKPD maka bidang sanitasi yang ada di
dalamnya masih berisifat sektoral dan parsial yang melekat terhadap tupoksi masing-
masing SKPD, sehingga SSK menyatukan atau membuat rumusan yang ada di masing-
masing renstra SKPD menjadi komprehensif dan terpadu, sehingga juga dapat melihat
Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung Tahun 2012
I-6
7. Tahun
2012
STRATEGI SANITASI KABUPATEN TEMANGGUNG
P e n d a h u l u a n
dan memberikan masukan penyesuaian dan penyempurnaan dan sinkronisasi apabila
ada urusan yang menjadi kewenangan lintas SKPD.
4. Hubungan SSK dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Temanggung
RKPD dalam penyusunannya tentu saja memperhatikan rencana jangka panjang daerah,
menengah daerah, renstra SKPD, dan rencana sektoral jangka panjang dan/atau
menengah lainnya, utamanya yang terkait dengan sektor sanitasi, sehingga RKPD yang
dibuat agar sesuai dengan rencana sanitasi yang telah ditetapkan. Karena diharapkan
RKPD merupakan suatu proses atau alat untuk implementasi/ operasional dari SSK yang
telah disusun.
5. Hubungan SSK dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Temanggung
RTRW merupakan perencanaan yang bersifat keruangan dan menjadi landasan dalam
penetuan arahan kebijakan, rencana, program, dan kegiatan SSK, sehingga diharapkan
SSK dapat lebih mempertajam RTRW sebagai bagian dari operasionalisasi/ implementasi
dalam bidang sanitasi yang bersifat fisik keruangan. Karena, Perda Kabupaten
Temanggungg Nomor 1 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Temanggung Tahun
2011-2031 belum bersifat operasional, maka harus dijabarkan lebih rinci lagi kedalam
rencana detail, sehingga dengan adanya SSK juga sebagai masukan juga dalam
pembuatan pendetailan rencana tata ruang dan revisi RTRW yang bersifat implementasi
fisik keruangan. Sehingga dengan adanya SSK dapat turut mencapai tujuan penataan
ruang yag ada dalam RTRW Kabupaten Temanggung.
Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung Tahun 2012
I-7