SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
STRUKTUR ATOM DAN KONFIGURASI ELEKTRON
PERTEMUAN 2
Harizal, S.Pd., M,Sc
Program Studi Gizi
Universitas Esa Unggul
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Stabilitas atom
Dinamika
Komponen atom
Sifat kimia/
spektra
faktor yang dipertimbangkan
dalam pengembangan teori atom
Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Kuantum
Poin penting dalam teori atom
kuantum
1. Elektron tidak bergerak
mengelilingi inti atom pada jalur
tertentu.
2. Elektron bergerak secara acak
pada daerah probabilitas tertentu
(orbital)
3. Elektron menempati keadaan
energi tertentu dalam tiap orbital
4. Keadaan energi ini digambarkan
dalam empat bilangan kuantum
yaitu bilangan kuantum utama (n),
bilangan kuantum momentum
angular, bilsngsn kusntum
magnetik, dan bilangan kuantum
spin
1. Bilangan kuantum utama disimbolkan dengan n.
n = 1, 2, 3, 4, ...... “kulit”
n = K, L, M, N, ......
Tingkat energi elektron sangat bergantung pada bilangan kuantum utama.
Dalam sistem periodik unsur, bilangan kuantum utama menunjukkan
posisi periodenya pada SPU
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
n = 1
n = 2
n = 3
n = 4
n = 5
n = 6
n = 7
2. Bilangan kuantum azimut ()
= 0
 = s
= 1
 = p
 = 2
 = d
 = 3
 = f
n = 1
n = 2
n = 3
n = 4
n = 5
n = 6
n = 7
Bilangan kuantum azimut memiliki simbol . Bilangan kuantum ini
menunjukkan momentum angular dan bentuk orbital yang dimiliki suatu
elektron dan ketika dihubungkan dengan n, bilangan kuantum ini akan
menunjukkan tingkat energi elektron
 = 0, 1, 2, 3, 4, 5, .........(n-1)
 = s, p, d, f, g, h, .......(n-1)
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik disimbolkan dengan m. Bilangan kuantum ini menunjukkan
banyaknya orbital yang tersedia dalam tiap subkulit dan orientasi orbital dalam ruang.
Secara umum, nilai bilangan kuantum magnetik terdiri atas - hingga + digambarkan
sebagai berikut:
m = -  , (-  + 1), (-  +2), .....0, ......., ( -2), ( -1), 
• Jika  = 0 (orbital s), maka m = 0.
– Sebagaimana diketahui hanya terdapat 1 nilai m untuk orbital s
– Hal ini menunjukkan bahwa hanya terdapat satu orbital s per nilai n dimana n  1
• Jika  = 1 (orbital p), maka m = -1,0,+1.
– Sebagaimana diketahui, terdapat 3 nilai m untuk orbital p.
– Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 3 orbital p untuk tiap nilai n dimana n  2
• Jika  = 2 (orbital d), maka m = -2,-1,0,+1,+2.
– Sebagaimana diketahui, terdapat 5 nilai m untuk orbital d.
– Hal ini menunjukkan bahwa terdapat lima orbital d per nilai n dimana n  3
• Jika  = 3 (orbital f), maka m = -3,-2,-1,0,+1,+2, +3.
– Sebagaimana diketahui, terdapat 7 nilai m untuk orbital f.
– Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh orbital d per nilai n dimana n  3
• Secara teoritis, deret ini akan terus berlanjut hingga orbital g, h, i, dst.
– Namun pada prakteknya, atom yang ditemukan hingga saat ini hanya memiliki
konfigurasi elektron pada orbital s, p, d, atau f pada keadaan dasarnya.
Orbital atom
• Orbital atom merupakan daerah
dalam ruang yang memiliki
probabilitas tertinggi ditemukannya
elektron.
• Sifat orbital s:
• Terdapat satu orbital s pada tiap
bilangan kuantum utama.
•  = 0
• Memiliki 1 nilai m
= 0
 = s
n = 1
n = 2
n = 3
n = 4
n = 5
n = 6
n = 7
Orbital atom
• Orbital p memiliki 3 orbital berbentuk seperti kacang atau balon terpilin.
• Tiap orbital mengarah di sepanjang sumbu sistem koordinasi Cartesian.
• Orbital p pertama muncul pada kulit n=2.
• Terdapat tiga orbital p per bilangan kuantum utama.
– Ketiga orbital dinamakan orbital px, py, pz.
– Memiliki nilai  = 1.
– Memiliki tiga nilai m = -1,0,+1
Orbital Atom
• Sifat orbital d:
– Orbital d pertama muncul pada kulit n=3.
• Kelima orbital d memiliki dua bentuk yang berbeda:
– Empat orbital memiliki dua balon terpilin.
– Satu orbital berbentuk seperti satu balon terpilin yang
dikelilingi dengan donat.
– Orbital-orbital ini terletak disepanjang atau diantara
sumbu Cartesian.
2
2
2
z
y
-
x
xz
yz
xy d
,
d
,
d
,
d
,
d
 terdapat 5 orbital d di tiap kulit.
–Lima orbital tsb dilambangkan dengan
–Tiap orbital memiliki  = 2.
–Orbital d memiliki 5 nilai m = -2,-1,0,+1,+2
Orbital atom
• Bentuk orbital d
Orbital atom
• Sifat orbital f:
– Orbital f pertama kali muncul pada kulit n=4.
• Orbital f memiliki bentuk yang paling kompleks.
• Terdapat 7 orbital f tiap kulit.
– Orbital f memiliki nama yang rumit.
– Orbital f memiliki  = 3
– Orbital f meiliki 7 nilai m = -3,-2,-1,0,+1,+2, +3
– Orbital f memiliki efek yang penting terhadap unsur
lantanida dan aktinida.
Orbital atom
• Bentuk orbital f
4. Bilangan kuantum spin
4. Bilangan kuantum spin dilambangkan dengan simbol
ms.
– Bilangan kuantum spin hanya memiliki dua nilai yang
mungkin.
• ms = +1/2 or -1/2
• ms = ± 1/2
– Bilangan kuantum ini menunjukkan spin dan orientasi
medan magnet elektron.
– Wolfgang Pauli pada tahun 1925 menemukan prinsip
pengecualian yang mengemukakan bahwa tidak ada dua
elektron yang memiliki satu set bilangan kuantum yang
sama.
– Adanya bilangan kuantum spin berimplikasi pada kapasitas
orbital dimana setiap orbital hanya dapat ditempati oleh
dua elektron yang dilambangkan sebagai spin atas ↑ dan
spin bawah ↓ .
Konfigurasi Elektron
Na: 1s2 2s2 2p6 3s1
Na: [Ne] 3s1
• Konfigurasi elektron metode singkat untuk menunjukkan posisi orbital
yang ditempati oleh elektron2 dalam suatu unsur.
• Lambang yang ditunjukkan dalam suatu konfigurasi elektron terdiri atas
jenis kulit, subkulit, dan jumlah elektron yang menempati subkulit
tersebut sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut
Konfigurasi elektron
Jumlah elektron yang
mendiami subkulit
Jenis subkulit
Jenis kulit
Aturan yang digunakan dalam membuat konfigurasi elektron
• Elektron memenuhi orbital mulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih
tinggi (prinsip Aufbau)
• Tidak ada dua elektron dalam satu orbital yang memiliki spin yang sama (aturan larangan
Pauli)
• Untuk orbital2 tergeneratrasi, elektron mengisi orbital satu per satu sebelum orbital
tersebut mendapatkan elektron kedua (aturan Hund)
Prinsip Aufbau
Penulisan konfigurasi elektron
• Tentukan berapa jumlah elektron dalam suatu atom. Misalnya: Fe memiliki 26
elektron.
• Susun energi subkulit secara berurutan berdasarkan tingkat energinya dari yang
terendah hingga yang lebih tinggi:
– 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d …
• Isi tiap subkulit dengan elektron hingga semua elektron terisi pada tiap subkulit
dalam atom.
– Fe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d 6
• Jumlah angka pada superskrip sama dengan nomor atom Fe = 26.
• Tabel periodik dapat digunakan untuk menyusun konfigurasi elektron.
• Nomor periode menunjukkan nilai n tertinggi.
• Golongan 1A dan 2A memiliki elektron terluar pada orbital s.
• Golongan 3A-8A memiliki elektron terluar pada orbital p.
• Golongan 3B-2B memiliki elektron terluar pada orbital d.
• Lantanida dan aktinida memiliki elektron terluar pada orbital f.
Konfigurasi elektron dan Tabel periodik
Penulisan singkat konfigurasi elektron
• Misal, konfigurasi elektron untuk atom Na adalah:
Na: 1s2 2s2 2p6 3s1
• Penulisan konfigurasi elektron tersebut dapat dipersingkat dengan
mengganti elektron bagian dalam dengan simbol gas mulia.
• Unsur gas mulia dengan nomor atom yang lebih kecil dari Na
adalah Neon, sehingga konfigurasi elektron Na dapat ditulis
sebagai berikut:
Na: [Ne] 3s1
• Jumlah elektron yang berada setelah lambang gas mulia tersebut
merupakan jumlah elektron valensi dalam suatu unsur sehingga
atom Na memiliki 1 elektron valensi pada subkulit 3s.
Konfigurasi elektron untuk ion
• Suatu atom dapat memperoleh atau
kehilangan elektron menghasilkan suatu ion
(anion atau kation)
• Untuk menulis konfigurasi elektronnya
diperlukan pemahaman mengenai tingkat
energi tiap subkulit sebelum dan sesudah
kehilangan elektron.
• (contoh??)
Sekian

More Related Content

Similar to PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt

Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01sanoptri
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...ZainulHasan13
 
D:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni RainiD:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni Rainiguest88704e
 
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni RainiD:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Rainiguest88704e
 
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni RainiD:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Rainiguest88704e
 
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)shigate
 
Konfigurasi elektron dan tabel periodik
Konfigurasi elektron  dan tabel periodikKonfigurasi elektron  dan tabel periodik
Konfigurasi elektron dan tabel periodikMilla Andista
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Kalderizer
 
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik UnsurBab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik UnsurSementara22
 
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPAStruktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPADian Ningrum
 
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptxBab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptxrevipermatasari1
 

Similar to PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt (20)

Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
 
Perkembanganteoriatom
PerkembanganteoriatomPerkembanganteoriatom
Perkembanganteoriatom
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.4. Konfigurasi Elektron dan Sistem Periodik Unsur (K...
 
D:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni RainiD:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Biokimia2\Yeni Raini
 
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni RainiD:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
 
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni RainiD:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
D:\Tugas\Semester6\Pembelajaran Elektronik\Yeni Raini
 
Bilangan kuantum oleh PPL SMANSA
Bilangan kuantum oleh PPL SMANSA Bilangan kuantum oleh PPL SMANSA
Bilangan kuantum oleh PPL SMANSA
 
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
4. lks bil_kuantum__bentuk_orbital (1)
 
Konfigurasi elektron dan tabel periodik
Konfigurasi elektron  dan tabel periodikKonfigurasi elektron  dan tabel periodik
Konfigurasi elektron dan tabel periodik
 
Rpp struktur atom
Rpp struktur atomRpp struktur atom
Rpp struktur atom
 
Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
 
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik UnsurBab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
Bab I Kimia SMA Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur
 
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPAStruktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
 
Bilangan Kuantum
Bilangan KuantumBilangan Kuantum
Bilangan Kuantum
 
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptxBab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

PPT-UEU-Kimia-Anorganik-Dasar-Pertemuan-2.ppt

  • 1. STRUKTUR ATOM DAN KONFIGURASI ELEKTRON PERTEMUAN 2 Harizal, S.Pd., M,Sc Program Studi Gizi Universitas Esa Unggul
  • 2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
  • 3. Stabilitas atom Dinamika Komponen atom Sifat kimia/ spektra faktor yang dipertimbangkan dalam pengembangan teori atom Perkembangan Teori Atom
  • 4. Teori Atom Kuantum Poin penting dalam teori atom kuantum 1. Elektron tidak bergerak mengelilingi inti atom pada jalur tertentu. 2. Elektron bergerak secara acak pada daerah probabilitas tertentu (orbital) 3. Elektron menempati keadaan energi tertentu dalam tiap orbital 4. Keadaan energi ini digambarkan dalam empat bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum momentum angular, bilsngsn kusntum magnetik, dan bilangan kuantum spin
  • 5. 1. Bilangan kuantum utama disimbolkan dengan n. n = 1, 2, 3, 4, ...... “kulit” n = K, L, M, N, ...... Tingkat energi elektron sangat bergantung pada bilangan kuantum utama. Dalam sistem periodik unsur, bilangan kuantum utama menunjukkan posisi periodenya pada SPU 1. Bilangan Kuantum Utama (n) n = 1 n = 2 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7
  • 6. 2. Bilangan kuantum azimut () = 0  = s = 1  = p  = 2  = d  = 3  = f n = 1 n = 2 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7 Bilangan kuantum azimut memiliki simbol . Bilangan kuantum ini menunjukkan momentum angular dan bentuk orbital yang dimiliki suatu elektron dan ketika dihubungkan dengan n, bilangan kuantum ini akan menunjukkan tingkat energi elektron  = 0, 1, 2, 3, 4, 5, .........(n-1)  = s, p, d, f, g, h, .......(n-1)
  • 7. 3. Bilangan Kuantum Magnetik (m) Bilangan kuantum magnetik disimbolkan dengan m. Bilangan kuantum ini menunjukkan banyaknya orbital yang tersedia dalam tiap subkulit dan orientasi orbital dalam ruang. Secara umum, nilai bilangan kuantum magnetik terdiri atas - hingga + digambarkan sebagai berikut: m = -  , (-  + 1), (-  +2), .....0, ......., ( -2), ( -1),  • Jika  = 0 (orbital s), maka m = 0. – Sebagaimana diketahui hanya terdapat 1 nilai m untuk orbital s – Hal ini menunjukkan bahwa hanya terdapat satu orbital s per nilai n dimana n  1 • Jika  = 1 (orbital p), maka m = -1,0,+1. – Sebagaimana diketahui, terdapat 3 nilai m untuk orbital p. – Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 3 orbital p untuk tiap nilai n dimana n  2 • Jika  = 2 (orbital d), maka m = -2,-1,0,+1,+2. – Sebagaimana diketahui, terdapat 5 nilai m untuk orbital d. – Hal ini menunjukkan bahwa terdapat lima orbital d per nilai n dimana n  3 • Jika  = 3 (orbital f), maka m = -3,-2,-1,0,+1,+2, +3. – Sebagaimana diketahui, terdapat 7 nilai m untuk orbital f. – Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh orbital d per nilai n dimana n  3 • Secara teoritis, deret ini akan terus berlanjut hingga orbital g, h, i, dst. – Namun pada prakteknya, atom yang ditemukan hingga saat ini hanya memiliki konfigurasi elektron pada orbital s, p, d, atau f pada keadaan dasarnya.
  • 8. Orbital atom • Orbital atom merupakan daerah dalam ruang yang memiliki probabilitas tertinggi ditemukannya elektron. • Sifat orbital s: • Terdapat satu orbital s pada tiap bilangan kuantum utama. •  = 0 • Memiliki 1 nilai m = 0  = s n = 1 n = 2 n = 3 n = 4 n = 5 n = 6 n = 7
  • 9. Orbital atom • Orbital p memiliki 3 orbital berbentuk seperti kacang atau balon terpilin. • Tiap orbital mengarah di sepanjang sumbu sistem koordinasi Cartesian. • Orbital p pertama muncul pada kulit n=2. • Terdapat tiga orbital p per bilangan kuantum utama. – Ketiga orbital dinamakan orbital px, py, pz. – Memiliki nilai  = 1. – Memiliki tiga nilai m = -1,0,+1
  • 10. Orbital Atom • Sifat orbital d: – Orbital d pertama muncul pada kulit n=3. • Kelima orbital d memiliki dua bentuk yang berbeda: – Empat orbital memiliki dua balon terpilin. – Satu orbital berbentuk seperti satu balon terpilin yang dikelilingi dengan donat. – Orbital-orbital ini terletak disepanjang atau diantara sumbu Cartesian. 2 2 2 z y - x xz yz xy d , d , d , d , d  terdapat 5 orbital d di tiap kulit. –Lima orbital tsb dilambangkan dengan –Tiap orbital memiliki  = 2. –Orbital d memiliki 5 nilai m = -2,-1,0,+1,+2
  • 12. Orbital atom • Sifat orbital f: – Orbital f pertama kali muncul pada kulit n=4. • Orbital f memiliki bentuk yang paling kompleks. • Terdapat 7 orbital f tiap kulit. – Orbital f memiliki nama yang rumit. – Orbital f memiliki  = 3 – Orbital f meiliki 7 nilai m = -3,-2,-1,0,+1,+2, +3 – Orbital f memiliki efek yang penting terhadap unsur lantanida dan aktinida.
  • 14. 4. Bilangan kuantum spin 4. Bilangan kuantum spin dilambangkan dengan simbol ms. – Bilangan kuantum spin hanya memiliki dua nilai yang mungkin. • ms = +1/2 or -1/2 • ms = ± 1/2 – Bilangan kuantum ini menunjukkan spin dan orientasi medan magnet elektron. – Wolfgang Pauli pada tahun 1925 menemukan prinsip pengecualian yang mengemukakan bahwa tidak ada dua elektron yang memiliki satu set bilangan kuantum yang sama. – Adanya bilangan kuantum spin berimplikasi pada kapasitas orbital dimana setiap orbital hanya dapat ditempati oleh dua elektron yang dilambangkan sebagai spin atas ↑ dan spin bawah ↓ .
  • 15. Konfigurasi Elektron Na: 1s2 2s2 2p6 3s1 Na: [Ne] 3s1
  • 16. • Konfigurasi elektron metode singkat untuk menunjukkan posisi orbital yang ditempati oleh elektron2 dalam suatu unsur. • Lambang yang ditunjukkan dalam suatu konfigurasi elektron terdiri atas jenis kulit, subkulit, dan jumlah elektron yang menempati subkulit tersebut sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut Konfigurasi elektron Jumlah elektron yang mendiami subkulit Jenis subkulit Jenis kulit
  • 17. Aturan yang digunakan dalam membuat konfigurasi elektron • Elektron memenuhi orbital mulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (prinsip Aufbau) • Tidak ada dua elektron dalam satu orbital yang memiliki spin yang sama (aturan larangan Pauli) • Untuk orbital2 tergeneratrasi, elektron mengisi orbital satu per satu sebelum orbital tersebut mendapatkan elektron kedua (aturan Hund) Prinsip Aufbau
  • 18. Penulisan konfigurasi elektron • Tentukan berapa jumlah elektron dalam suatu atom. Misalnya: Fe memiliki 26 elektron. • Susun energi subkulit secara berurutan berdasarkan tingkat energinya dari yang terendah hingga yang lebih tinggi: – 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d … • Isi tiap subkulit dengan elektron hingga semua elektron terisi pada tiap subkulit dalam atom. – Fe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d 6 • Jumlah angka pada superskrip sama dengan nomor atom Fe = 26.
  • 19. • Tabel periodik dapat digunakan untuk menyusun konfigurasi elektron. • Nomor periode menunjukkan nilai n tertinggi. • Golongan 1A dan 2A memiliki elektron terluar pada orbital s. • Golongan 3A-8A memiliki elektron terluar pada orbital p. • Golongan 3B-2B memiliki elektron terluar pada orbital d. • Lantanida dan aktinida memiliki elektron terluar pada orbital f. Konfigurasi elektron dan Tabel periodik
  • 20. Penulisan singkat konfigurasi elektron • Misal, konfigurasi elektron untuk atom Na adalah: Na: 1s2 2s2 2p6 3s1 • Penulisan konfigurasi elektron tersebut dapat dipersingkat dengan mengganti elektron bagian dalam dengan simbol gas mulia. • Unsur gas mulia dengan nomor atom yang lebih kecil dari Na adalah Neon, sehingga konfigurasi elektron Na dapat ditulis sebagai berikut: Na: [Ne] 3s1 • Jumlah elektron yang berada setelah lambang gas mulia tersebut merupakan jumlah elektron valensi dalam suatu unsur sehingga atom Na memiliki 1 elektron valensi pada subkulit 3s.
  • 21. Konfigurasi elektron untuk ion • Suatu atom dapat memperoleh atau kehilangan elektron menghasilkan suatu ion (anion atau kation) • Untuk menulis konfigurasi elektronnya diperlukan pemahaman mengenai tingkat energi tiap subkulit sebelum dan sesudah kehilangan elektron. • (contoh??)