KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
KARYA ILMIAH
KAJIAN TEORI SEBAGAI PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH TINGKAT SD, SMP, SMA DAN SMK KOTA MATARAM TAHUN 2007/2008
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPdRianto MSi
Penelitian ini menjelaskan tentang strategi pengalaman penting yang digunakan oleh guru dalam belajar supaya output yang didapat bisa sesuai dengan tujuan
KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
KARYA ILMIAH
KAJIAN TEORI SEBAGAI PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH TINGKAT SD, SMP, SMA DAN SMK KOTA MATARAM TAHUN 2007/2008
Penelitian Dosen Drs. H. Mokh Ya'kup., M.MPdRianto MSi
Penelitian ini menjelaskan tentang strategi pengalaman penting yang digunakan oleh guru dalam belajar supaya output yang didapat bisa sesuai dengan tujuan
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...Atifah Ruzana Abd Wahab
EDUP3013 Falsafah dan Pendidikan di Malaysia.
Soalan: Bincangkan bagaimana guru merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di sekolah. Perbincangan perlu merangkumi aspek-aspek kepemimpinan, pengurusan, budaya sekolah, kurikulum, kokurikulum, disiplin dan sebagainya.
Copyright by Atifah Ruzana binti Abd Wahab, guru pelatih IPG Kampus Kent, Tuaran Sabah
Opsyen: PISMP Sains Ambilan Jun 2015
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu negara menjadi negara maju dan mampu mengatasi permasalahan yang timbul adalah kualitas berpikir masyarakat. Dalam kesempatan ini memaparkan dilema yang terdapat dipendidikan
Esei: Peranan Guru Merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di Sek...Atifah Ruzana Abd Wahab
EDUP3013 Falsafah dan Pendidikan di Malaysia.
Soalan: Bincangkan bagaimana guru merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) di sekolah. Perbincangan perlu merangkumi aspek-aspek kepemimpinan, pengurusan, budaya sekolah, kurikulum, kokurikulum, disiplin dan sebagainya.
Copyright by Atifah Ruzana binti Abd Wahab, guru pelatih IPG Kampus Kent, Tuaran Sabah
Opsyen: PISMP Sains Ambilan Jun 2015
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu negara menjadi negara maju dan mampu mengatasi permasalahan yang timbul adalah kualitas berpikir masyarakat. Dalam kesempatan ini memaparkan dilema yang terdapat dipendidikan
The Use of Social Media Technologies on Management of the National and Regional Obesity Crisis
Daniel A. Terreros MD, PhD
Holly E. Russo, RN, MSN, MSECS
Mano y Corazón Binational Conference of Multicultural Health Care Solutions, El Paso, Texas, September 27-28, 2013
Jeanne M. Hogarth - Build Your Financial Literacy ToolkitPlain Talk 2015
"Build Your Financial Literacy Toolkit" was presented at the Center for Health Literacy Conference 2011: Plain Talk in Complex Times by Jeanne M. Hogarth, PhD, Manager, Consumer Education and Research Section, Consumer & Community Affairs, Federal Reserve Board.
Description: This session will help you identify the personal finance knowledge and skills that your clients need to make informed financial decisions and integrate these into your resources and programs.
Medicaid 1115 Waiver Program
Catherine Gibson, Chief Waiver Officer
University Medical Center of El Paso
Anchor Hospital -- Region 15
Mano y Corazón Binational Conference of Multicultural Health Care Solutions, El Paso, Texas, September 27-28, 2013
Presented as part of a Canadian Institutes of Health funded Knowledge Translation Supplement grant (KTB-112487). Recorded October 14, 2012 in Australia. Re-broadcast of an earlier recording. Recorded May 23, 2012.
In August 2014, SSC completed a peer benchmarking analysis of the athletic wear industry that examined the sustainability performance of five prominent brands: Adidas, Lululemon, Nike, Puma, and Under Armour. During this process, we focused on six different dimensions of sustainability with four categories as a part of each dimension:
-Governance - Materiality, Ethics, Risk, Communications
-Environment - Energy & Climate, Waste & Recycling, Water, Land Use & Biodiversity
-Workplace - Diversity, Health & Safety, Training & Education, Working Conditions
-Community - Philanthropy, Volunteering, Community Investment, Engagement
-Product - Life Cycle Management, Product Quality, Product Safety, Packaging
-Supply Chain - Materials Stewardship, Green Purchasing, Social Standards, Engagement
Not only did we assign four categories to each dimension, but for thoroughness we applied a three prong analysis to each dimension reviewing policies, programs, and performance to each category.
It is also important to note that SSC relies only on publically available data when conducting a peer benchmarking assessment.
This is a short presentation to accompany a collection of case studies and evaluations I did while pursuing my MBA.It covers a VERY brief description and comparison of the management aspect of healthcare and healthcare sciences.
"Medical Doctors are Poor Managers". This presentation has tried to do brainstorming for them how to operate as better Health Managers. Leaders lead from the Front. Managers control from the Behind. A Doctor in a facility needs to play the role of both Leader as well as Manager.
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPuspawijaya Putra
Sekolah merupakan lembaga penentu dalam kiprah pengembangan pendidikan, karena dari deretan birokrasi yang terkait dengan pengembangan pendidikan, sekolah sebagai pelaksana dari semua program pendidikan yang direncanakan dari tingkat pusat sampai ke tingkat operasional di sekolah. Maju mundurnya pendidikan sangat ditentukan oleh pelaksanaan yang ada di tangan para pendidik di sekolah. Oleh karena itu, dengan tanpa mengesampingkan pentingnya faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap mutu pendidikan, unsur pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah harus mendapat pengelolaan dan pengembangan secara optimal. Hal ini sejalan dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dengan dibuatnya berbagai kebijakan yang berkaitan dengan unsur ketenagaan di sekolah.
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Paulus Robert Tuerah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam setiap organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa manusia merupakan pengendali dari elemenelemen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik non-statistik dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema secara positif mempengaruhi pencapaian program dan visi misi sekolah. Faktor-faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia berkontribusi pada dampak positif tersebut. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat, namun semuanya dapat diatasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Paulus Robert Tuerah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam setiap organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa manusia merupakan pengendali dari elemenelemen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik non-statistik dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema secara positif mempengaruhi pencapaian program dan visi misi sekolah. Faktor-faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia berkontribusi pada dampak positif tersebut. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat, namun semuanya dapat diatasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya menduduki tempat yang strategis karena
menempati garis yang paling depan untuk menciptakan manusia yang utuh,
baik jasmani maupun rohani.
Menurut Mudiyaharjo Redja menyatakan Pendidikan adalah :
Usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah,
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung
di sekolah dn di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan
peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai
lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.1)
Pendidikan sebagai sebuah bentuk kegiatan manusia dalam
kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak
dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai rumusan-rumusan
yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan
yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan
terhadap perkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang
merupakan masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan
yang akan dicapai.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa
suatu Pendidikan Nasional adalah “ Pendidikan yang berdasarkan Pancasila
1) Mudiyaharjo Redja, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-
Dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia , (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2002)., hal. 11.
1
2. 2
dan Undang–Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman “.2)
Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan Islam, baik sebagai sistem
maupun institusinya , merupakan warisan budaya bangsa, yang berurat
berakar pada masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian jelas bahwa
pendidikan Islam akan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
nasional. Kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang tidak bisa
dipungkiri, bahkan semua itu merupakan hak semua warga negara. Berkenaan
dengan hal itu, di dalam UUD'45 Pasal 31 ayat (1) secara tegas disebutkan
bahwa; "Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran".3)
Manusia yang demikian yang tampaknya ingin dihasilkan dari proses
pembangunan dibidang pendidikan yang sedang digalakkan oleh Pemerintah.
Dalam Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor
20 Tahun 2003 pada Bab II pasal 3 disebutkan tujuan pendidikan nasional
sebagai berikut :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulis, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.4)
Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa menggambarkan manusia
yang baik yang dianut oleh bangsa itu, dan tujuan pendidikan sesuatu bangsa
mungkin tidak akan sama dengan bangsa lainnya, karena pandangan hidup
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (2).
3) UUD 1945 pasal 31 ayat 1
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3
3. 3
mereka biasanya tidak akan sama. Tetapi pada dasarnya pendidikan setiap
bengsa tentu sama, yaitu semua menginginkan terwujudnya manusia yang
baik yaitu manusia yang sehat, kuat serta mempunyai keterampilan,
pikirannya cerdas serta pandai, dan hatinya berkembang dengan sempurna.
Karena pendidikan merupakan bimbingan kepada manusia guna
mencapai tahap perkembangan yang sempurna, baik dari segi jasmani dan
rohani, maka rumusan tujuan pendidikan tersebut merupakan faktor yang
penting dalam proses pendidikan, karena tujuan akan memberikan arahan
dan sasaran yang akan dicapai pad akhir tujuan pendidikan nasional itu akan
mengantarkan tercapainya pembangunan nasional.
Salah satu program pemerintah yang telah dilaksanakan dan akan
terus ditambah adalah pendirian lembaga-lembaga pendidikan tingkat rendah
sampai lembaga perguruan tinggi atau universitas. Untuk melihat peranan
sosial lembaga pendidikan formal perlu ditegaskan bahwa pendidikan yang
diselenggarakan oleh sekolah hendaknya merupakan titik temu dari dua
kepentingan, pertama kepentingan orang tua, peserta didik, dan kedua
kepentingan sekolah atau negara, kedua kepentingan itu hendaknya seimbang
dan serasi dalam pemenuhannya. Guru dalam memberikan pendidikan dan
pengajaran kepada siswanya, tidak hanya menonjolkan pengembangan
intelektualnya saja, tetapi juga budi pekerti dan moral. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh A. Saman, bahwa :
Pengajaran sekolah yang ditujukan kepada siswa harus bersifat
mendidik dan membangun manusia seutuhnya pengajaran bukan
hanya nilai praktis yang berupa pelatihan dan keterampilan kerja,
tetapi juga hendaknya jasa sekolah sampai pada pengembangan
4. 4
kepribadian siswa mencakup pembentukan siswa (efektif) yang
berpuncak pada pengalaman nilai hidup”.5)
Sekolah sebagai bentuk lembaga pendidikan formal merupakan unsur
pelaksanaan dalam organisasi pendidikan, ia dominan karena sifatnya terarah,
terkontrol dan teratur. Menurut Muh. Rifai dalam bukunya Administrasi
Pendidikan, bahwa unsur-unsur yang tercakup dalam organisasi pendidikan
adalah :
1. Dasar atau asas pendidikan
2. Tujuan pendidikan
3. Isi pendidikan
4. Pelaksanaan pendidikan
5. Struktur pendidikan
6. Kurikulum pendidikan
7. Metode pengajaran
8. Administrasi pendidikan.6)
Untuk mengembangkan unsur yang tercakup dalam organisasi
pendidikan tersebut, maka tugas guru sebagai pendidik, bukan hanya
memberikan sejumlah pengetahuan dan mengajar, akan tetapi seorang guru
sebagai pendidik harus mampu memberikan dukungan yang positif pada anak
didiknya. Dengan besarnya peranan guru dalam keberhasilan belajar mengajar
di sekolah, maka seorang guru harus memiliki kecakapan intelektual dan
kemahiran dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar dihadapan peserta
didik, agar mereka tidak merasa jenuh atau bosan mengikuti proses belajar
mengajar yang dilakukan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan ini, maka diperlukan adanya kerja
sama dari berbagai pihak, baik orang tua, pegawai administrasi, masyarakat
maupun pemerintah, antara kepala sekolah dan tenaga pengajar khusunya.
5) A.Saman, Prosedur Pengajaran PPSI dan Pertimbangan Metodeloginya,
(Yogyakarta : Kanisius, 1992)., hal.11.
6) Muh Rifai, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : Jemars, 1986)., hal. 19.
5. 5
Dengan demikian betapa pentingnya hubungan kerjasama antara
kepala sekolah dengan guru dalam memotivasi guru pada setiap aktivitasnya.
Pentingnya motivasi dan kepuasan kerja menuntut kepala sekolah untuk peka
terhadap kepentingan para guru/tenaga pendidik.
Menurut M.Manullang dan Marihot Manullang, bahwa “ motivasi atau
motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan”. 7)
Dengan demikian, motivasi dapat juga diartikan faktor pendorong
orang untuk bertindak dengan cara tertentu, sehingga motivasi berperan
dalam pencapaian kinerja yang optimal. Karena motivasi yang tepat dan baik
dapat meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja dan kepuasan kerja
karyawan, dan akan menambah semangat dalam bekerja.
Keberhasilan seorang guru dalam mengemban tugas sebagai pendidik
dapat dilihat dari kinerja atau prestasi yang dicapai guru tersebut. Rendahnya
mutu guru dan kesadaran guru dalam bekerja akan berpengaruh pada kinerja
guru itu sendiri, dan kinerja guru akan mempengaruhi mutu pendidikan.
Manajemen kinerja yang dilaksanakan secara buruk akan menimbulkan
konsekuensi potensi kerusakan yang ditimbulkannya dan waktu serta sumber
daya terbuang. Manajemen kinerja merupakan sebuah sistem, maka kalau
fokus hanya tertuju pada satu bagian saja, sistem tidak akan bisa berjalan
dengan baik.
Kinerja guru atau prestasi kerja guru merupakan hasil yang dicapai
oleh guru dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya
7) M.Manullang dan Marihot Manullang, Manajemen Personalia, (Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press, 2008)., hal. 165
6. 6
berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan
waktu. Kinerja merupakan hasil dari suatu motivasi, karena jika seseorang
yang termotivasi akan melaukan suatu pekerjaan yang lebih besar dari pada
yang tidak termotivasi. Kinerja guru dipengaruhi dari dalam diri maupun dari
luardirinya, diantaranya adalah peranan Kepala Sekolah dalam memotivasi
guru.
Terlihat dengan jelas bahwa motivasi seorang Kepala Sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja guru,
bahwa kinerja merupakan hasil dari kemampuan dan motivasi, karena
motivasi berperan dalam meningkatkan kinerja serta pencapaian hasil yang
optimal. Untuk itu betapa perlunya peranan motivasi dari kepala sekolah
terhadap guru sesuai dengan program dan ketentuan pemerintah, sehingga
motivasi yang positif akan meningkatkan kinerja guru.
Selanjutnya berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan bahwa
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru-guru di SDN Tanjung Baru
Kecamatan Tanjun Agung Kabupaten Muara Enim berlangsung secara
teratur. Akan tetapi yang perlu penulis cermati adalah pemberian motivasi
kepala sekolah terhadap kinerja guru SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung
Agung di lingkungan kerja dalam berbagai aktivitasnya, apakah telah
dilaksanakan oleh kepala sekolah sesuai dengan apa yang telah dirumuskan
atau sebaliknya. Karena dalam observasi awal yang penulis lakukan pada
tanggal 13 Mei 2011 belum menunjukkan yang baik, ditinjau dari segi
7. 7
administrasi dan penerepan program pembelajaran pada saat proses
pembelajaran belum sesuai dengan harapan. 8)
Bertitik tolak dari kesimpulan sementara tersebut, maka berdasarkan
penelitian pendahuluan yang penulis lakukan, penulis memilih judul
“PERANAN MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN TANJUNG BARU
KECAMATAN TANJUNG AGUNG “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dan untuk lebih
memfokuskan permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini, maka dapat
penulis rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Motivasi Kepala Sekolah terhadap guru di SDN Tanjung
Baru Kecamatan Tanjung Agung ?
2. Bagaimanakah kinerja guru di SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung
Agung ?
3. Adakah peranan Motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru di SDN Tanjung Baru Baru Kecamatan Tanjung Agung ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana Motivasi Kepala Sekolah terhadap guru di
SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Agung.
8) Observasi awal pada SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Agung, tanggal
13 Mei 2011
8. 8
2. Untuk mengetahui kinerja guru di SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung
Agung.
3. Untuk mengetahui peranan Motivasi Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja guru di SDN Tanjung Baru Baru Kecamatan
Tanjung Agung.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, skripsi ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan
untuk mengembangkan ilmu bagi para pembaca dan para peneliti
selanjutnya dalam mengembangkan penelitian yang lebih lanjut.
2. Manfaat praktis, skripsi ini diharapkan menjadi acuan bagi sekolah, kepala
sekolah, guru Pendidikan Agama Islam dan semua orang yang bergelut di
dunia pendidikan kiranya memperhatikan minat belajar siswa sehingga
tujuan pendidikan betul-betul dapat berjalan dengan baik dan lancar.
E. Hipotesa
Hipotesa adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” 9)
Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis alternatif (Ha) dan
Hipotesis Nihil (Ho), sehingga dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai
berikut:
Ha = Ada peran positif yang signifikan antara motivasi Kepala Sekolah
terhadap Kinerja Guru di SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung.
9) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineke Cipta, 1993)., hal. 62.
9. 9
Ho = Tidak ada peran positif yang signifikan antara motivasi Kepala
Sekolah terhadap Kinerja Guru di SDN Tanjung Baru Kecamatan
Tanjung Agung.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah “ Objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian dalam suatu penelitian “.10) Dalam penelitian ini,
penulis memfokuskan pada dua objek penelitian antara motivasi yang
diberikan kepala sekolah dan kinerja guru dalam proses pembelajaran,
sehingga variabel yang penulis pergunakan adalah variabel pengaruh dan
variabel terpengaruh.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam sketsa berikut :
Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh
3.
Peranan Motivasi Kepala
Sekolah Pada Guru
G. Defenisi Operasional
Kinerja Guru Dalam
Proses Pembelajaran
1. Peranan adalah hal atau sesuatu hal yang besar pengaruhnya pada suatu
peristiwa.11)
2. Motivasi adalah “Keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan”.12)
10) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineke Cipta, 1993)., hal. 91.
11) Kamisa. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Kartika,1997)., hal.371.
12) M. Manulllang dan Marihot AMH Manullang, Mmanajemen Personalia,
(Yogyakatya : Gadjah Mada Universuty Press, 2008)., hal. 193.
10. 10
Motivasi kepala sekolah dalam penelitian ini adalah daya atau
pendorong dari kepala sekolah/suatu usaha yang disadari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi, bergairah dalam
bekerja, tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mecapai hasil atau tujuan tertentu dengan semaksimal mungkin.
3. Kepala adalah sesuatu yang kedudukannya diatas atau terutama (yang
terpenting, yang pokok), pemimpin.13)
4. Meningkatkan adalah bertambahnya sesuatu atau hasil kerja dari
pelaksanaan program sebelumnya.14)
5. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.15)
6. Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan
tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program
pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil
pembelajaran. Kinerja guru yang dicapai harus berdasarkan standar
kemampuan profesional selama melaksanakan kewajiban sebagai guru di
sekolah.16)
7. Guru adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.17)
13) Kamisa, Op.cit., hal. 310
14) Ibid, hal. 370
15) M. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT.Toko
Gunung Agung, 1995)., hal. 105.
16) Utami, Mutamimah Retno. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim
Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 8 Semarang. http://endif.blogspot.com, diakses
tanggal 15 Mei 2011.
17) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (5)
11. 11
H. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini penulis membandingkan beberapa penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya, baik berupa perbedaan dan persamaannya
yang kemudian diambil kesimpulan dan dibandingkan dengan penelitian yang
penulis lakukan sebagai berikut :
1. Tesis Agus Sunarno (2005) yang berjudul “ Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Guru (Suatu Studi Berdasarkan Persepsi Guru SMK Negeri Kota Tegal)”
menyatakan motivasi kerja, kepemimpinan Kepala Sekolah dan
lingkungan kerja merupakan faktor yang saling mempengaruhi terhadap
kinerja.
2. Skripsi Sugiyarto (2005), Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan
Kepala Sekolah,Kompetensi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru
Pendidikan Agama Islam Kota Surakarta ”. menjelaskan semakin tinggi
motivasi maka akan semakin baik Kinerja guru.
3. Sedangkan skripsi Rensa Vita Varadila (2010), “ Pengaruh Motivasi Kerja
Guru dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di
SMK Ardjuna 1 Malang” dijelaskan bahwa Motivasi Kerja, Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru Pendidikan yang bermutu
dan berkualitas tentunya akan menghasilkan sumber daya manusia yang
dapat mengoptimalkan potensi sumber daya lainnya yang ada di
negaranya.
12. 12
Selanjutnya dalam penelitian yang penulis lakukan adalah penulis
menitik beratkan motivasi kepala sekolah memepunyai peranan yang
sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja, khususnya pada SDN
Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Agung yang dapat dilihat dari prstasi
belajar siswa.
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1.1 Jenis Data
Jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
data kualitatif yang kemudian dianalisis secara kuantitatif.
1.1.1 Data Kualitatif yaitu “Data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa
kata-kata”.18) Dengan demikian dapat sisimpulkan data yang
dinyatakan dalam bentuk deskripsi/gambaran yang meliputi
Peranan motivasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru di SDN Tanjung Baru kecamatan Tanjung
Agung.
1.1.2 Data Kuantitatif adalah “Data yang berwujud angka-angka”.19)
Dengan demikian dapat disimpulkan data yang dituangkan
dalam bentuk angka-angka yang meliputi jumlah tenaga
pendidik/guru, sarana dan prasarana yang dipakai saat belajar
mengajar dan sebagainya.
18) Riduan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, ( Bandung :
Alfabeta, 2003)., hal. 5
19) Ibid.
13. 13
1.2 Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sumber data primer dan data sekunder.
1.2.1 Sumber Data Primer
Data primer adalah “Sumber data yang diterima, diperoleh atau
bersumber dari tangan pertama”.20) yang diambil dari hasil
angket, interviu dan observasi yang ditujukan kepada Kepala
Sekolah, seluruh dewan guru dan staff dan guru SDN Tanjung
Baru Kecamatan Tanjung Agung.
1.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah ”Sumber data yang diambil dari tangan
kedua”.21) Dimana sumber data ini diambil dari dokumentasi
yang ada di SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Agung
dan buku-buku yang relevan yang berhubungan dengan
penelitian ini.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN Tanjung Baru Kecamatan
Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim, ± selama 6 (enam) bulan dari
bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Oktober 2011.
3. Populasi dan Sampel
3.1 Populasi
Populasi adalah “Jumlah keseluruhan objek penelitian yang menjadi
fokus dalam penelitian”.22) Jumlah keseluruhan objek penelitian yang
20) Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Grafindo Persada
Devay, 2009)., hal. 19
21) Ibid.
22) Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: Rineke Cipta, 1993)., hal. 102
14. 14
menjadi fokus dalam penelitian. Adapun populasi yang ada dalam
penelitian ini adalah seluruh dewan guru sebanyak 15 orang guru/
tenaga pendidik termasuk Kepala Sekolah dan 1 orang guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Tanjung Baru Baru
Kecamatan Tanjung Agung.
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Suharsimi
Arikunto mengatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 orang
maka lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah subjeknya
besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.23)
Mengingat jumlah populasi yang ada kurang dari 100, maka penulis
mengambil seluruh polulasi yang ada dalam penelitian ini yang
berjumlah 15 orang dewan guru.
4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun alat pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah :
4.1 Observasi
Observasi adalah “Metode atau cara–cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung.”24) Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang
ada dilapangan secara langsung yaitu tentang keadaan sekolah,
23) Ibid, hal. 107
24) Anas Sudijono, Op.cit, hal. 20
15. 15
keadaan gedung, keadaan fasilitas belajar mengajar kelas, dan sarana
prasarana pendukung lainnya.
4.2 Wawancara
Wawancara yaitu “Pengumpulan data yang berbentuk pengajuan
pertanyaan secara lisan dan pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara itu telah persiapkan secara tuntas dilengkapi dengan
instrumennya”.25) Wawancara ini akan dilakukan kepada guru yang
menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh dewan guru di SDN
Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Agung.
4.3 Angket
Angket yaitu “ Cara pengumpulan data yang berbentuk pengajuan
pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan sudah
dipersiapkan sebelumnya.”26) Penulis menggunakan angket untuk
mendapatkan data tentang peranan motivasi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru di SDN Tanjung Baru Kecamatan Tanjung
Agung dalam proses pembelajaran. Angket ini penulis berikan kepada
kepala sekolah dan selurh dewan guru yang menjadi objek dalam
penelitian ini.
4.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah “Ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, dan data yang
relevan penelitian.”27) Dokumentasi yang penulis maksud dalam
25) Anas Sudijono, Op.cit, hal. 29.
26) Anas Sudijono, Op.cit, hal. 30.
27) Riduan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, ( Bandung :
Alfabeta, 2003)., hal. 31
16. 16
penelitian ini adalah untuk melakukan pengumpulan data yang didapat
melalui catatan tertulis sesuai dengan apa yang penulis inginkan.
Adapun data yang didapat melalui teknik ini adalah di SDN Tanjung
Baru kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim, jumlah
guru, jumlah siswa, sarana dan prasarana yang ada dan hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian ini.
5 Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
analisa data. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisa statistik dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kai Kuadrat (X2) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
X2 = Σ ( fo – ft )2 28)
ft
Keterangan: X2 = Chi kuadrat
fo = Frekuensi yang diobservasi
ft = Frekuensi teoritis
J. Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan, dalam bab pendahuluan ini menguraikan tentang
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, variabel penelitian, defenisi operasional, Kajian pustaka, hipotesis,
metode penelitian, sistematika pembahasan dan jadwal penelitian.
Bab II Landasan Teori, bab ini menguraikan tentang pengertian
Peranan, Kepala Sekolah, Motivasi, Kinerja dan guru di SDN Tanjung Baru
Kecamatan Tanjung Agung.
28) Anas Sudjono. Op.cit. hal. 85.
17. 17
Bab III Deskripsi Wilayah, pada bab ini penulis akan menguraikan
tentang sejarah singkat Sekolah, letak geografis, visi dan misi, keadaan
pegawai/guru, keadaan siswa, kegiatan proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, struktur organisasi, fungsi dan pembagian tugas.
Bab IV Pembahasan, yang meliputi pembahasan, merupakan bab
yang akan menjawab permasalahan dalam penelitian ini tentang peranan
motivasi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SDN Tanjung
Baru Kecamatan Tanjung Agung.
Bab V Kesimpulan Dan Saran, dalam bab ini terdiri dari kesimpulan
dan saran. Selain itu dibagian akhir laporan ini akan diisi juga dengan
lampiran-lampiran untuk melengkapi hal-hal yang berhubungan dengan
penelitian ini.
K. JADWAL PENELITIAN
NO Kegiatan
Bulan
Mei Juni Juli Agst Sept Okt
1
2
Tahap persiapan dan
Pengajuan judul
3 Menyusun Proposal
4 Seminar proposal
5 Pengumpulan data
6 Penganalisisan data
7 Revisi
8 Penggandaan naskah hasil
penelitian
9 Ujian skripsi
10 Pelaporan