Presentasi pelajaran mat minat kelas 10 tentang vektor
Pengertian Vektor
Notasi Vektor
Panjang Vektor di R2
Proyeksi vector orthogonal
Vektor Satuan
Vektor Basis
Penjumlahan vector secara aljabar
Presentasi pelajaran mat minat kelas 10 tentang vektor
Pengertian Vektor
Notasi Vektor
Panjang Vektor di R2
Proyeksi vector orthogonal
Vektor Satuan
Vektor Basis
Penjumlahan vector secara aljabar
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
ย
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. 2
IEJ1F3-Matriks dan Ruang Vektor
S1 Teknik Industri โ Fakultas Rekayasa Industri
Vektor di Bidang dan Ruang
3. 3
Istilah vektor digunakan untuk mengindikasikan kuantitas
(seperti perpindahan atau kecepatan, atau gaya) yang
memiliki besar dan arah.
Vektor biasanya disajikan dalam bentuk panah:
โข Panjang panah menandakan besar vektor.
โข Arah panah menandakan arah vektor.
Definisi Vektor
5. 5
Kesamaan Vektor
Vektor ๐ = ๐ช๐ซ memiliki panjang yang sama dan arah yang sama
dengan v (walaupun beda posisi).
Dikatakan u dan v ekivalen (atau sama) dan ditulis u = v.
9. 9
Gambarkan jumlah dari vektor a dan b berikut:
Jawab:
Pertama, kita geser b sedemikian rupa
sehingga pangkalnya berimpit dengan
ujung vektor a.
Selanjutnya kita gambar vektor a + b
yang berpangkal di titik pangkal dari a
dan berakhir pada titik ujung dari b.
Alternatif lain, pangkal dari a berimpit
dengan b dan a+b diperoleh dengan
metoda jajar genjang
Contoh 1
10. 10
Perkalian Skalar
โ Perkalian sebuah vektor dengan sebuah scalar yang merupakan bilangan riil.
โ Jika c adalah skalar dan v adalah vektor, maka perkalian scalar cv adalah:
โช Vektor dengan panjang |c| dikali panjang dari v, memiliki arah yang sama dengan v
jika c > 0 dan berlawanan arah dengan v jika c < 0.
โช Jika c = 0 atau v = 0, maka cv = 0.
11. 11
Perkalian Skalar
โช Bilangan riil yang terlibat menjadi faktor skala.
โช Perhatikan bahwa setiap vektor disebelah adalah sejajar
โช โv = (โ1)v disebut negatif dari v memiliki arah yang berlawanan.
13. 13
Jika a dan b adalah vektor berikut, gambarlah a โ 2b.
Kita gambar vektor โ2b dengan arah
berlawanan b dan dua kali lebih panjang.
Kemudian, tempatkan pangkalnya dengan
ujung (terminal) dari vektor a.
Jawab:
Sehingga dengan menggunakan
Aturan Segitiga diperoleh
a + (โ2b).
Contoh 2
14. 14
Komponen Vektor
โข Misalkan pangkal dari vektor a ditempatkan di titik asal O, dan titik ujung dari a
memiliki koordinat (a1, a2) atau (a1, a2, a3).
โข Maka vektor a ditulis dalam bentuk komponen-komponen:
a = โนa1, a2โบ atau a = โนa1, a2, a3โบ
15. 15
โข Vektor-vektor berikut semuanya sama (ekivalen): sama-sama perpindahan tiga unit
ke kanan dan dua unit keatas.
โข Sehingga semua vektor berikut adalah ๐ = 3, 2 .
โข Khususnya untuk ๐๐ = 3, 2 disebut vektor posisi dari titik P(3, 2).
Contoh 3
16. 16
Dalam contoh berikut terdapat:
โช Vektor ๐ = 3, 2 = 4 โ 1, 5 โ 3 , yaitu pengurangan komponen titik ujung (4, 5)
dengan komponen titik pangkal (1, 3).
17. 17
Persamaan 1
Misalkan vektor a = ๐๐ adalah vektor posisi dengan P(a1,a2,a3).
Diberikan titik A(x1, y1, z1) dan B(x2, y2, z2), maka
x1 + a1 = x2, y1 + a2 = y2, z1 + a3 = z2, sehingga
a1 = x2 - x1, a2 = y2 - y1, a3 = z2 - z1
Vektor a = ๐ด๐ต adalah: a = ๐ฅ2 โ ๐ฅ1, ๐ฆ2 โ ๐ฆ1, ๐ง2 โ ๐ง1
A(x1, y1, z1)
B(x2, y2, z2)
a
a
18. 18
Carilah vektor yang direpresentasikan oleh segmen garis dengan titik awal A(2, -3, 4)
dan titik ujung B(-2, 1, 1).
Jawab:
Berdasarkan persamaan 1, vektor terkait adalah
a = โ2 โ 2, 1 โ โ3 , 1 โ 4
a = โ4,4, โ3
Contoh 4
19. 19
Penjumlahan (dan Pengurangan) Aljabar Vektor
Gambar berikut menunjukkan bahwa jika
a = ๐1, ๐2
b = ๐1, ๐2
maka
a + b = ๐1 + ๐1, ๐2 + ๐2
(diasumsikan komponen-komponen
a dan b positif)
Hal tersebut berlaku pula untuk pengurangan, yaitu
dengan mengurangkan komponen-komponen yang
bersesuaian.
20. 20
Perkalian Skalar Aljabar Vektor
Dari segitiga yang kongruen, kita lihat bahwa komponen dari ca adalah ca1 dan ca2.
21. 21
Kesimpulan
Di ๐ 2
, jika a = ๐1, ๐2 dan b = ๐1, ๐2 , maka
o a + b = ๐1 + ๐1, ๐2 + ๐2
o a โ b = ๐1 โ ๐1, ๐2 โ ๐2
o ca = ๐โจ๐1, ๐2 โฉ = ๐๐1, ๐๐2
Di ๐ 3, jika a = ๐1, ๐2, ๐3 dan b = โจ๐1, ๐2, ๐3โฉ maka
o a + b = โจ๐1, ๐2, ๐3โฉ + โจ๐1, ๐2, ๐3โฉ = โจ๐1 + ๐1, ๐2 + ๐2, ๐3 + ๐3โฉ
o a โ b = ๐1, ๐2, ๐3 โ ๐1, ๐2, ๐3 = ๐1 โ ๐1, ๐2 โ ๐2, ๐3 โ ๐3
o ca = ๐โจ๐1, ๐2, ๐3โฉ = โจ๐๐1, ๐๐2, ๐๐3โฉ
23. 23
Panjang Vektor
Besar atau panjang dari vektor v, disimbolkan dengan |v| atau ๐ฏ , dihitung dengan
rumus jarak dari ๐๐, dan diperoleh sebagai berikut.
o Panjang vektor a di R2 dengan a = ๐1, ๐2 adalah
o Panjang vektor a di R3 dengan a = ๐1, ๐2, ๐3 adalah:
|๐| = ๐๐
๐
+ ๐๐
๐
|๐| = ๐๐
๐
+ ๐๐
๐
+ ๐๐
๐
24. 24
Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang memiliki panjang 1.
i = 1,0,0 , j = 0,1,0 , k = 0,0,1
karena |i|= |j|= |k|= 1
Contoh 6
25. 25
Mencari Vektor Satuan suatu Vektor
Secara umum, jika a โ 0, maka vektor satuan dari a, ditulis ๐๐ , memiliki arah yang sama
dengan a yakni: ๐๐ =
1
|๐|
๐ =
๐
|๐|
26. 26
Tentukan vektor satuan dalam arah vektor 2i โ j โ 2k.
Jawab:
Dari definisi i, j, k vektor 2๐ข โ ๐ฃ โ 2๐ค ditulis juga 2, โ1, โ2 sehingga
|2๐ข โ ๐ฃ โ 2๐ค| = 22 + (โ1)2 + (โ2)2 = 9 = 3
Sehingga vektor satuan adalah:
1
3
(2๐ข โ ๐ฃ โ 2๐ค) =
2
3
๐ข โ
1
3
๐ฃ โ
2
3
๐ค
Contoh 7
27. 27
Perkalian antara dua vektor dan menghasilkan bilangan skalar (bilangan riil).
Definisi 1
Jika a = ๐1, ๐2, ๐3 dan b = ๐1, ๐2, ๐3 , maka perkalian titik a dan b
adalah bilangan a โข b dengan:
a โข b = a1b1 + a2b2 + a3b3
Perkalian Titik (Dot Product)
29. 29
Teorema 1
Jika a, b, dan c vektor di ๐ 3
dan c skalar, maka
โข ๐ โ ๐ = |๐|2
โข ๐ โ ๐ = ๐ โ ๐
โข ๐ โ ๐ + ๐ = ๐ โ ๐ + ๐ โ ๐
โข ๐๐ โ ๐ = ๐ ๐ โ ๐ = ๐ โ ๐๐
โข ๐ โ ๐ = 0
30. 30
Jika ฮธ sudut antara vektor a dan b, maka
a โ b = |a||b| cos ฮธ ,
dengan 0 โค ฮธ โค ฯ.
Definisi 2
31. 31
Jika vektor a dan b masing-masing memiliki panjang 4 dan 6,
serta sudut antara mereka adalah
๐
3
, tentukanlah a โ b !
Jawab:
Berdasarkan Definisi 2, diperoleh:
a โ b = |a||b| cos (
๐
3
)
= 4 โ 6 โ ยฝ
= 12
Contoh 9
32. 32
Formula pada Definisi 2 juga dapat digunakan untuk menghitung
sudut antara dua vektor tak nol dengan menulis formula tersebut
sebagai:
cos ๐ =
๐ โ ๐
|๐||๐|
Teorema 2
33. 33
Tentukan sudut antara vektor
a = 2, 2, โ1 dan b = 5, โ3, 2
Jawab:
๐ = 22 + 22 + (โ1)2 = 3
|๐| = 52 + (โ3)2 + 22 = 38
a โ b = 2(5) + 2(โ3) +(โ1)(2) = 2
cos ๐ =
๐ โ ๐
|๐||๐|
=
2
3 38
๐ = cosโ1
2
3 38
โ 1.46 (atau 84โ
)
Sehingga dari Teorema 2 diperoleh
Sehingga sudut antara a dan b adalah:
Contoh 10
34. 34
Dua vektor a dan b orthogonal (tegak lurus) jika dan hanya
jika
a โ b = 0
Teorema 3
35. 35
Jawab:
Tunjukkan bahwa 2i + 2j โ k tegak lurus dengan 5i โ 4j + 2k.
Jadi, berdasarkan Teorema 3 kedua vektor tersebut tegak
lurus.
(2i + 2j โ k) โ (5i โ 4j + 2k)= 2(5) + 2(โ4) + (โ1)(2)
= 0
Contoh 11
36. 36
Oleh karena jika 0 โค ๐ <
๐
2
maka cos ๐ > 0, dan jika
๐
2
< ๐ โค ๐ maka
cos ๐ < 0, sehingga a โ b positif untuk ๐ <
๐
2
dan negatif untuk ๐ >
๐
2
.
45. 45
Teorema 4.3 (Sifat-Sifat Norm Vektor)
Misalkan ๐ โ ๐ ๐
dan ๐ skalar, maka berlaku
a) ๐ โฅ 0,
b) ๐ = 0 jika dan hanya jika ๐ = ๐,
c) ๐๐ = ๐ ๐ .
45
46. 46
Definisi 4.5 (Vektor Satuan)
Vektor dengan norm 1 disebut vektor satuan. Secara umum,
jika vektor taknol ๐ โ ๐ ๐
, maka
๐ =
1
๐
๐
adalah vektor satuan dengan arah yang sama dengan ๐.
46
Proses mendapatkan vektor satuan dari ๐ ini disebut
menormalkan ๐.
47. 47
Contoh 4.4.
Tentukan vektor satuan ๐ yang memiliki arah sama dengan
๐ = (2, 2, โ1, 0)
47
Jawab:
๐ = 22 + 22 + โ1 2 + 02 = 3.
Maka
๐ =
1
3
2, 2, โ1, 0 =
2
3
,
2
3
,
โ1
3
, 0 .
Bisa diperiksa bahwa ๐ = 1.
48. 48
Definisi 4.6 (Vektor Satuan Standar)
Dengan demikian vektor ๐ = ๐ฃ1, ๐ฃ2, โฆ , ๐ฃ๐ โ ๐ ๐
dapat
dituliskan dalam
๐ = ๐ฃ1, ๐ฃ2, โฆ , ๐ฃ๐ = ๐ฃ1๐1 + ๐ฃ2๐2 + โฏ + ๐ฃ๐๐๐
48
Vektor satuan standar di ๐ 2
:๐ข = 1, 0 dan j=(0, 1)
Vektor satuan standar di ๐ 3
:๐ข = 1, 0, 0 , j=(0, 0, 1) dan k=(0, 0, 1)
Vektor satuan standar di ๐ ๐
didefinisikan dengan
๐๐ = 1, 0, 0, โฆ , 0 , ๐๐ = 0, 1, 0, โฆ , 0 , โฆ , ๐๐ = 0, 0, 0, โฆ , 1 .
49. 49
Definisi 4.7 Jarak
Misalkan ๐ = ๐ข1, ๐ข2, โฆ , ๐ข๐ , ๐ = ๐ฃ1, ๐ฃ2, โฆ , ๐ฃ๐ โ ๐ ๐
, maka jarak
antara u dan ๐, dilambangkan dengan ๐(๐, ๐), didefinisikan dengan
๐ ๐, ๐ = ๐ โ ๐ = (๐ข1 โ ๐ฃ1)2+(๐ข2 โ ๐ฃ2 )2+ โฏ + (๐ข๐ โ ๐ฃ๐)2.
49
Contoh 4.5. Jika ๐ฎ = 1, 3, โ2, 7 , ๐ฏ = 0, 7, 2, 2 โ ๐ 4
maka jarak
antara ๐ dan ๐ adalah
๐(๐, ๐) = (1 โ 0)2+ 3 โ 7 2 + (โ2 โ 2)2+(7 โ 2)2= 58.
51. 51
Definisi 4.8 Hasil Kali Titik
Misalkan ๐ = ๐ข1, ๐ข2, โฆ , ๐ข๐ , ๐ = ๐ฃ1, ๐ฃ2, โฆ , ๐ฃ๐ โ ๐ ๐
, maka hasil kali
titik antara u dan ๐, dilambangkan dengan ๐ โ ๐, didefinisikan
dengan
๐ โ ๐ = ๐ข1๐ฃ1 + ๐ข2๐ฃ2 + โฏ + ๐ข๐๐ฃ๐.
51
Contoh 4.6. Jika ๐ฎ = 1, 3, โ2, 7 , ๐ฏ = 0, 7, 2, 2 โ ๐ 4
maka hasil
kali titik antara ๐ dan ๐ adalah
๐ โ ๐ = 1 0 + 3 7 + โ2 2 + 7 2 .
52. 52
Sifat Aljabar dari Hasil Kali Titik
Untuk ๐ = ๐,
๐ โ ๐ = ๐ฃ1
2
+ ๐ฃ2
2
+ โฏ + ๐ฃ๐
2
= ๐ 2
52
Sehingga diperoleh
๐ = ๐ โ ๐
Teorema 4.4
53. 53
Teorema 4.5 Sifat Aljabar Tambahan
Jika u, v, dan w vektor di ๐ ๐
, dan jika k adalah skalar, maka
53
65. 65
Definisi 4.10 (Hasil Kali Silang dalam Bentuk Determinan)
Sebagai contoh, untuk ๐ฎ = 1, 2, โ2 dan ๐ฏ = 3, 0, 1 , maka
65
66. 66
Teorema 4.6 (Kaitan Hasil Kali Silang dan Titik)
Jika ๐ข, ๐ฃ, ๐ค โ ๐ 3
, maka
66
67. 67
Dan
67
Contoh 4.11.
Dari Contoh 4. 10, dengan ๐ฎ = 1, 2, โ2 dan ๐ฏ = 3, 0, 1 , diperoleh
๐ ร ๐ = (2, โ7, โ6). Karena
๐ ร ๐ ortogonal dengan ๐ dan ๐.
68. 68
Bukti Sifat (a)
Vektor a x b orthogonal dengan a dan b.
Ini bisa ditunjukkan dengan (a x b) ยท a = 0 dan (a x b) ยท b = 0
Bukti:
a x b = โน๐2๐3 โ ๐3๐2, ๐3๐1 โ ๐1๐3, ๐1๐2 โ ๐2๐1โบ
(a x b) ยท a = โน๐2๐3 โ ๐3๐2, ๐3๐1 โ ๐1๐3, ๐1๐2 โ ๐2๐1โบ ยท โน๐1, ๐2, ๐3โบ
= ๐1 ๐2๐3 โ ๐1๐3๐2, +๐2๐3๐1 โ ๐1๐2๐3, +๐1๐3๐2 โ ๐2๐3๐1
= 0
69. 69
Kaidah Tangan Kanan
โข Misalkan a dan b vektor dengan titik pangkal yang sama.
โข Pada Sifat (a), vektor a x b tegak lurus pada bidang yang melalui
a dan b.
โข Sehingga arah vektor a x b diberikan oleh kaidah tangan kanan.
70. 70
Teorema 4.7 (Sifat Utama Hasil Kali Silang)
70
Misalkan ๐ข, ๐ฃ, ๐ค โ ๐ 3
dan k skalar, maka
71. 71
Sifat 4.8
Dua vektor (tak-nol) a dan b adalah sejajar jika dan hanya jika
a x b = 0
Jika ๐ adalah sudut antara a dan b ( 0 โค ๐ โค ฯ), maka
|a x b| = |a||b| sin ๐
Sifat 4.9
72. 72
IEJ1F3-Matriks dan Ruang Vektor
S1 Teknik Industri โ Fakultas Rekayasa Industri
Luas Segitiga dan Jajar Genjang
75. 75
Contoh 4.12.
75
Misalkan koordinat titik A, B, dan C sbb :
A = (1, โ1, โ2)
B = (4, 1, 0)
C = (2, 3, 3)
Gunakan hasil kali silang untuk mencari luas segitiga ABC dan luas jajar
genjang ABCD!
76. 76
76
Jawab (A sebagai acuan):
( ) ( )
( ) ( ) ( )
B โ A 4,1,0 โ 1, โ1, โ2 (3,2,2)
โ A 2,3,3 โ 1, โ1, โ2 1,4,5
AB
AC C
= = =
= = =
A
C
B
ห
ห ห
ห
ห ห
3 2 2 2 13 10
1 4 5
i j k
AB AC i j k
๏ด = = โ +
1 1
4 169 100 273
2 2
= + + =
4 169 100 273
= + + =
Luas segitiga ABC
Luas jajar genjang
77. 77
77
Jawab (B sebagai acuan):
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
1, 1, 2 โ 4,1,0 3, 2, 2
2,3,3 โ 4,1,0 2,2,3
BA a b
BC c b
= โ โ = โ โ โ
= โ
= = โ
= โ
ห
ห ห
ห
ห ห
3 2 2 2 13 10
2 2 3
i j k
BA BC i k j
๏ด = โ โ โ = โ + โ
โ
1 1 1
4 169 100 273
2 2 2
BA xBC
= = + + =
Luas segitiga ABC
Luas Jajar genjang 4 169 100 273
= + + =
B
C
A
78. 78
IEJ1F3-Matriks dan Ruang Vektor
S1 Teknik Industri โ Fakultas Rekayasa Industri
Aplikasi pada Garis dan Kurva
(Opt.)
79. 79
1. Garis
โข Misalkan ๐ฅ1, ๐ฆ1 , ๐ฅ2, ๐ฆ2 โ ๐ 2
โข Terdapat garis
๐1๐ฅ + ๐2๐ฆ + ๐3 = 0, (1)
dengan ๐1, ๐2, ๐3 tidak semua nol.
โข Substitusi kedua titik pada ๐1๐ฅ + ๐2๐ฆ + ๐3 = 0, sehingga diperoleh SPL
๐1๐ฅ1 + ๐2๐ฆ1 + ๐3 = 0
๐1๐ฅ2 + ๐2๐ฆ2 + ๐3 = 0
(2)
โข Maka diperoleh SPL Homogen berikut
79
โข Karena ๐1, ๐2, ๐3 tidak semua nol, maka SPLH ini memiliki solusi tak-trivial.
Sehingga determinan
โข Jadi, setiap titik pada garis memenuhi persamaan (4).