SlideShare a Scribd company logo
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 1
Indikator Pencapaian kompetensi (IPK)
• Mengukur besaran dan satuan
• Mengenal alat ukur besaran fisika
• Menghitung pembulatan angka penting
• Menyederhanakan hasil pengukuran dengan menggunakan notasi ilmiah
Kompetensi Dasar
• Menguasai konsep besaran dan satuannya
• Menggunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu besaran fisika
• Memahami cara menghitung pembulatan angka penting
• Memahami notasi ilmiah
1.1 Besaran
A. Besaran Pokok
Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil pengukurannya
dinyatakan dengan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam
pengukuran. Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain. Dalam Sistem Internasional ada 7
besaran pokok yaitu:
Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem Internasional (SI)
BAB 1
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 2
B. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diperoleh maupun diturunkan dari
besaran-besaran pokok.
Tabel 2. Besaran turunan dalam sistem internasional (SI)
1.2 Satuan
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh siapapun/siapa saja, akan
menghasilkan hasil pengukuran yang sama.
Contoh:
Mengukur meja yang panjangnya 1 meter menggunakan meteran. Siapa saja yang
mengukur meja tersebut, maka akan memperoleh hasil pengukuran yang sama, yakni 1
meter.
b. Satuan tidak Baku
Satuan Tidak Baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh orang-orang yang
berbeda, bisa menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda.
Contoh:
Mengukur panjang meja menggunakan kilan (panjang/jarak antara ujung ibu jari
hingga jari kelingking). Hasil pengukuran tersebut, apabila diukur orang dewasa akan
berbeda hasilnya jika dibandingkan dengan hasil pengukuran anak kecil.
1.3 Dimensi
Dimensi besaran adalah penggambaran atau cara penulisan suatu besaran dengan
menggunakan simbol “lambang” besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran
menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
Apapun jenis satuan besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran
tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, dm, keempat satuan
ini mempunyai dimensi yang sama yakni L.
Pada sistem satuan internasional “SI” ada tujuah besaran pokok yang berdimensi,
sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi, cara penulisan dimensi dari
suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi kurung persegi.
Sedangkan untuk besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran-besaran pokok.
1.4 Besaran Vektor dan skalar
Besaran skalar merupakan besaran yang tidak memiliki arah.
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 3
Contoh: massa, suhu dan volume
Besaran vektor, besaran vektor adalah besaran yang memiliki arah.
Contoh: kecepatan, percepatan dan perpindahan
1.5 Alat ukur Besaran Fisika
a. Alat ukur panjang
• Penggaris (Mistarar)
Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian
mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. Contoh lain mistar adalah meteran.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 alat ukur panjang (penggaris dan meteran)
• Jangka sorong (mistar geser)
Adalah suatu alat untuk mengukur ketebalan pelat logam maupun diameter dalam
dan luar pipa. Jangka sorong terdiri atas skala tetap (skala utama dalam satuan cm) dan
bagian skala bergerak atau bergeser (skala nonius dalam satuan mm). Pembacaan hasil
Pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengukur. Jangka sorong
digunakan untuk mengukur panjang benda dengan panjang maksimum 10 cm.
Diameter dalam dan diameter luar sekrup, serta kedalaman tabung. Skala terkecil
jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,001 cm. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 1.2 alat ukur jangka sorong
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 4
Contoh soal
Cara menghitung
1. Skala utama: 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala
utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala nonius disebelah
kananny
2. Skala nonius: jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang tepat lurus
dengan garis diatasnya merupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala nonius yang
terukur adalah 0,65 mm. Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm +
0,65 mm = 11,65 mm atau 1,165 cm.
• Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda kecil dan tipis. Mikrometer sekrup
memiliki skala kecil 0,01 mm atau 0,001 cm dengan ketelitian 0,005 mm atau 0,0005 cm.
Contoh benda yang dapat diukur adalah ketebalan pelat logam dan diameter kawat.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 5
Contoh soal
Skala tetap = 4,5 × 1 mm = 4,5mm
Skala nonius = 46 × 0,01 mm = 0,46mm
Hasil = skala tetap ditambah skala nonius
Hasil = 4,5 mm + 0,46 mm = 4,96mm
Jadi,maka hasil dari pengukurannya diatas adalah 4,9 mm.
b. Alat ukur massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa adalah neraca atau timbangan. Jenis neraca yang
sering digunakan neraca digital, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, timbangan duduk dan
timbangan badan.
c.Alat ukur waktu
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur waktu adalah arloji dan stop watch. Stop watch
memiliki skala terkecil 0,1 s dengan ketelitian 0,05 s.
1.6 Perhituran Angka Penting
Jumlah Angka Penting pada suatu bilangan sudah diatur sedemikian rupa. Berikut ini adalah
aturan-aturannya:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 362,4 mempunyai 4 Angka penting
2. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 390,004
mempunyai 6 Angka penting.
3. Angka nol yang ada di sebelah kanan angka bukan nol, tetapi terletak setelah tanda desimal
adalah angka penting. Contoh: 435,0000 mempunyai 7 Angka penting.
4. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan terletak setelah angka bukan nol adalah
angka penting. Contoh: 45,500 mempunyai 5 Angka penting.
5. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol yang terakhir tanpa tanda
desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 650000 mempunyai 2 Angka penting.
6. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol yang pertama adalah
angka tidak penting. Contoh: 0,00063 mempunyai 2 Angka penting.
1.7 Aturan Pembulatan Angka Penting
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 6
Pembulatan angka di fisika ada aturannya tidak seperti pembulatan di kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah aturan pembulatan angka penting.
1. Angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke
bawah. Contoh: 356,47 dibulatkan menjadi 356,5, sedangkan 356,43 dibulatkan menjadi
356,4. Contoh lain: 12.370 dibulatkan menjadi 12.400, sedangkan 12.310 dibulatkan
menjadi 12.300.
2. Apabila angkanya tepat 5, maka dilihat terlebih dahulu angka sebelumnya. Jika angka
sebelumnya ganjil, maka dibulatkan ke atas. Namun, jika angka sebelumnya genap, maka
dibulatkan ke bawah. Contoh: 76,75 dibulatkan menjadi 76,8, sedangkan 76,65 dibulatkan
menjadi 76,6. Contoh lain: 45.350 dibulatkan menjadi 45.400, sedangkan 45.250
dibulatkan menjadi 45.200.
1.8 Perhitungan Angka Penting
Untuk menghitung bilangan yang mengandung angka penting, ada beberapa aturan yang
berbeda daripada menghitung bilangan biasa. Namun sebelum kita membahas tentang
operasi perhitungannya, alangkah baiknya kita belajar mengenai aturan pembulatan
terlebih dahulu.
1.9 Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting
Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting tidak boleh mempunyai jumlah angka
taksiran melebihi angka taksiran bilangan yang dijumlahkan atau dikurangkan. Bisa juga
dikatakan bahwa angka taksiran pada hasil operasi penjumlahan dan pengurangan harus
mengikuti angka taksiran paling sedikit pada bilangan yang dioperasikan. Sedangkan untuk
pembulatannya hanya boleh dilakukan sekali saja.
Contoh: 210,3 + 53,23 + 0,345 = 263,9
210,3 –> 1 angka tafsiran
53,23 –> 2 angka tafsiran
0,345 –> 3 angka tafsiran +
263,875 (harus memiliki 1 angka taksiran, sehingga harus dibulatkan menjadi 263,9).
1.10 Perkalian dan Pembagian Angka Penting
Jumlah angka penting hasil perkalian dan pembagian (berlaku juga untuk pangkat dan
akar) harus mengikuti angka penting yang paling sedikit pada bilangan yang dioperasikan.
Contoh:
a). 0,548 × 0,2 = 0,1
0,548 –> 3 angka penting
0,2 × –> 1 angka penting
0,1196 (harus memiliki 1 angka penting, sehingga harus dibulatkan menjadi 0,1)
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 7
b). √25 = 5,0
√25 mempunyai 2 angka penting, maka hasilnya harus ditulis 5,0 (2 angka penting).
1.11 Notasi Ilmiah
Pengukuran atau perhitungan dalam fisika terbentang mulai dari ukuran-ukuran
mikroskopis, seperti massa elektron, jar-jari atom dll, sampai dengan ukuran yang sangat besar,
seperti massa bumi, kecepatan cahaya dll.
Penulisan hasil pengukuran benda yang sangat besar, sebagai contoh soal notasi ilmiah
fisika misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil
pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar dan
sering salah dalam penulisannya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan penulis. Notasi Ilmiah adalah
cara yang singkat untuk menuliskan bilangan yang sangat besar atau sangat kecil. Notasi Ilmiah
ditulis sebagai perkalian dua faktor. Faktor pertama adalah sebuah bilangan yang lebih dari
atau sama dengan 1 dan kurang dari 10. Sedangkan faktor kedua adalah bilangan berpangkat
dengan bilangan pokok 10. Dalam kalkulator rumus notasi ilmiah, hasil pengukuran atau nilai
suatu besaran dinyatakan sebagai:
Rumus: a,..×10n
dengan:
sebagai hasil kali bilangan a ( 1 < a < 10 ) dengan bilangan berpangkat 10 yang disebut orde.
Bilangan 10 berpangkat Awalan Sismbol
0,000.000.000.001 10-12
piko p
0,000.000.001 10-9
nano n
0,000.001 10-6
mikro μ
0,001 10-3
mili m
0,01 10-2
senti cm
0,1 10-1
desi d
1 100-
- -
10 101
deka da
100 102
hekto h
1.000 103
kilo k
1.000.000 106
mega M
Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 8
1.000.000.000 109
giga G
1.000.000.000.000 1012
tera T
Contoh soal
Dalam bidang ilmu pengetahuan alam, seringkali kita menemukan bilangan-bilangan
yang bernilai sangat besar maupun sangat kecil. Hal ini terkadang membuat kita mengalami
kesulitan dalam membaca atau menulisnya.
Misalnya sebagai berikut.
a. Panjang jari-jari neutron kira-kira:
• 0,000 000 000 000 00137 m
Notasi ilmiah terdiri dari perkalian dua faktor. Faktor pertama bilangan lebih besar dari 1 dan
kurang dari 10 sedangkan faktor kedua ialah bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 10.
• Faktor pertama = 1,37 (lebih dari 1 dan kurang dari 10)
•
Faktor kedua = 10-15
Darimana angka -15 dalam pangkat 10 tersebut didapat?
Coba kalian perhatikan angka bewarna merah pada bilangan yang menyatakan panjang jari-
jari neutron di atas. Jumlahnya ada 15 angka di sebelah kiri angka 1.
Dan karena letaknya di sebelah kiri maka pangkatnya merupakan bilangan negatif. Dengan
demikian, bentuk notasi ini dari jari-jari neutron tersebut adalah sebagai berikut.
• 0,00000000000000137 = faktor pertama × faktor kedua
•
0,00000000000000137 = 1,37 × 10-15
Contoh 2
•
300.000.000 m/s = faktor pertama × faktor kedua
•
300.000.000 m/s = 3 x 108
Contoh 3
• 390.000.000 m/s = faktor pertama × faktor kedua
•
390.000.000 m/s = 3,9 x 108

More Related Content

What's hot

Tugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddanTugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddan
muhammadfalahaen31
 
angka penting
angka pentingangka penting
angka penting
yusinurrosliani
 
Pvma matematik
Pvma matematikPvma matematik
Pvma matematik
daliya
 
Besaran dan Satuan
Besaran dan SatuanBesaran dan Satuan
Besaran dan Satuan
DINDA SATYA
 
Rpt matematik thn 4 2021 by rozayus academy
Rpt matematik thn 4 2021 by rozayus academyRpt matematik thn 4 2021 by rozayus academy
Rpt matematik thn 4 2021 by rozayus academy
Roza Yus
 
Perbandingan
PerbandinganPerbandingan
Perbandingan
Ikak Waysta
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Jeremi Mitchell
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingLhiya XiaoLing
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Arif Wicaksono
 
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIKTOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
naquiah
 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Irma Agustin
 
materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7Varizka Amelia
 
Angka penting
Angka pentingAngka penting
Angka penting
gustini12linda
 
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sdPenyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Lutpiatul Hikmah
 
Tugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik Matematik
Tugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik MatematikTugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik Matematik
Tugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik Matematik
Nur Sabri
 

What's hot (17)

Tugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddanTugas makalah tik mf jiddan
Tugas makalah tik mf jiddan
 
angka penting
angka pentingangka penting
angka penting
 
Pvma matematik
Pvma matematikPvma matematik
Pvma matematik
 
Besaran dan Satuan
Besaran dan SatuanBesaran dan Satuan
Besaran dan Satuan
 
Rpt matematik thn 4 2021 by rozayus academy
Rpt matematik thn 4 2021 by rozayus academyRpt matematik thn 4 2021 by rozayus academy
Rpt matematik thn 4 2021 by rozayus academy
 
Bab1 klsx
Bab1 klsxBab1 klsx
Bab1 klsx
 
Perbandingan
PerbandinganPerbandingan
Perbandingan
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka penting
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
 
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIKTOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
 
materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7materi perbandingan smp kelas 7
materi perbandingan smp kelas 7
 
Angka penting
Angka pentingAngka penting
Angka penting
 
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sdPenyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
Penyajian dan pengolahan data kelas 6 sd
 
PPT Perbandingan
PPT PerbandinganPPT Perbandingan
PPT Perbandingan
 
Tugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik Matematik
Tugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik MatematikTugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik Matematik
Tugasan 2 Kesinambungan Topik-Topik Matematik
 

Similar to Bab 1 fisika

Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
Siti Mariah
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
ssuser8403d0
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
Jun Hidayat
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
Linda Rosita
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
febhy30
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
febhy30
 
Bab I.pptx
Bab I.pptxBab I.pptx
Bab I.pptx
MursidCidul
 
@ Kd 3.2 kls x pengukuran
@ Kd 3.2 kls x pengukuran@ Kd 3.2 kls x pengukuran
@ Kd 3.2 kls x pengukuran
ZulyanahZulyanah
 
metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101
anggah12
 
PENGUKURAN[telur][1].pptx
PENGUKURAN[telur][1].pptxPENGUKURAN[telur][1].pptx
PENGUKURAN[telur][1].pptx
hiine
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas xBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
AnaFizha
 
Fisika
FisikaFisika
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
NurMahmudah14
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
kurniafebrianti3
 
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptxPower Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
ssuserc8ed61
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
OctaViano5
 
Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5
RiyanAdita
 
angkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptx
angkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptxangkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptx
angkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptx
WasilaHasanah
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
KranaSanz1
 

Similar to Bab 1 fisika (20)

Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Bab I.pptx
Bab I.pptxBab I.pptx
Bab I.pptx
 
@ Kd 3.2 kls x pengukuran
@ Kd 3.2 kls x pengukuran@ Kd 3.2 kls x pengukuran
@ Kd 3.2 kls x pengukuran
 
metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101
 
Lks fisika kelas x
Lks fisika kelas xLks fisika kelas x
Lks fisika kelas x
 
PENGUKURAN[telur][1].pptx
PENGUKURAN[telur][1].pptxPENGUKURAN[telur][1].pptx
PENGUKURAN[telur][1].pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas xBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx kelas x
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptxPPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
PPT BESARAN dan PENGUKURAN.pptx
 
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptxPower Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
 
Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5
 
angkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptx
angkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptxangkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptx
angkapentingdannotasiilmiah-170520075944.pptx
 
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptxBab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya.pptx
 

More from SigitSurya3

Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motor
SigitSurya3
 
3. hari akhir fix
3. hari akhir fix3. hari akhir fix
3. hari akhir fix
SigitSurya3
 
7. waris fix
7. waris fix7. waris fix
7. waris fix
SigitSurya3
 
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi inversFungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
SigitSurya3
 
6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)
SigitSurya3
 
Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)
SigitSurya3
 
Vektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensiVektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensi
SigitSurya3
 
Vektor dua dimensi
Vektor dua dimensiVektor dua dimensi
Vektor dua dimensi
SigitSurya3
 
Matriks 5
Matriks 5Matriks 5
Matriks 5
SigitSurya3
 
Bahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xiiBahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xii
SigitSurya3
 
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
SigitSurya3
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
SigitSurya3
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
SigitSurya3
 
Matriks 4
Matriks 4Matriks 4
Matriks 4
SigitSurya3
 
Lanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akarLanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akar
SigitSurya3
 
Matriks 3
Matriks 3Matriks 3
Matriks 3
SigitSurya3
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasa
SigitSurya3
 
Bab 1 ipa
Bab 1 ipaBab 1 ipa
Bab 1 ipa
SigitSurya3
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
SigitSurya3
 
3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullah3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullah
SigitSurya3
 

More from SigitSurya3 (20)

Cara kerja engine motor
Cara kerja engine motorCara kerja engine motor
Cara kerja engine motor
 
3. hari akhir fix
3. hari akhir fix3. hari akhir fix
3. hari akhir fix
 
7. waris fix
7. waris fix7. waris fix
7. waris fix
 
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi inversFungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
 
6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)6. perilaku jujur (1)
6. perilaku jujur (1)
 
Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)Statistika 1 (penyajian data)
Statistika 1 (penyajian data)
 
Vektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensiVektor tiga dimensi
Vektor tiga dimensi
 
Vektor dua dimensi
Vektor dua dimensiVektor dua dimensi
Vektor dua dimensi
 
Matriks 5
Matriks 5Matriks 5
Matriks 5
 
Bahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xiiBahasa indonesia kls xii
Bahasa indonesia kls xii
 
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
1.1.qs. al anfal 72, al-hujarat 10 dan 12 (kontrol diri, husnudzan dan ukhuwah)
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Logaritma
LogaritmaLogaritma
Logaritma
 
Matriks 4
Matriks 4Matriks 4
Matriks 4
 
Lanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akarLanjutan bentuk akar
Lanjutan bentuk akar
 
Matriks 3
Matriks 3Matriks 3
Matriks 3
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasa
 
Bab 1 ipa
Bab 1 ipaBab 1 ipa
Bab 1 ipa
 
Matriks 2
Matriks 2Matriks 2
Matriks 2
 
3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullah3. iman kepada-kitabullah
3. iman kepada-kitabullah
 

Recently uploaded

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 

Recently uploaded (20)

Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 

Bab 1 fisika

  • 1. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 1 Indikator Pencapaian kompetensi (IPK) • Mengukur besaran dan satuan • Mengenal alat ukur besaran fisika • Menghitung pembulatan angka penting • Menyederhanakan hasil pengukuran dengan menggunakan notasi ilmiah Kompetensi Dasar • Menguasai konsep besaran dan satuannya • Menggunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu besaran fisika • Memahami cara menghitung pembulatan angka penting • Memahami notasi ilmiah 1.1 Besaran A. Besaran Pokok Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil pengukurannya dinyatakan dengan satuan. Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain. Dalam Sistem Internasional ada 7 besaran pokok yaitu: Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem Internasional (SI) BAB 1
  • 2. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 2 B. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang dapat diperoleh maupun diturunkan dari besaran-besaran pokok. Tabel 2. Besaran turunan dalam sistem internasional (SI) 1.2 Satuan a. Satuan Baku Satuan baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh siapapun/siapa saja, akan menghasilkan hasil pengukuran yang sama. Contoh: Mengukur meja yang panjangnya 1 meter menggunakan meteran. Siapa saja yang mengukur meja tersebut, maka akan memperoleh hasil pengukuran yang sama, yakni 1 meter. b. Satuan tidak Baku Satuan Tidak Baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh orang-orang yang berbeda, bisa menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda. Contoh: Mengukur panjang meja menggunakan kilan (panjang/jarak antara ujung ibu jari hingga jari kelingking). Hasil pengukuran tersebut, apabila diukur orang dewasa akan berbeda hasilnya jika dibandingkan dengan hasil pengukuran anak kecil. 1.3 Dimensi Dimensi besaran adalah penggambaran atau cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol “lambang” besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apapun jenis satuan besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, dm, keempat satuan ini mempunyai dimensi yang sama yakni L. Pada sistem satuan internasional “SI” ada tujuah besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi, cara penulisan dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi kurung persegi. Sedangkan untuk besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran-besaran pokok. 1.4 Besaran Vektor dan skalar Besaran skalar merupakan besaran yang tidak memiliki arah.
  • 3. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 3 Contoh: massa, suhu dan volume Besaran vektor, besaran vektor adalah besaran yang memiliki arah. Contoh: kecepatan, percepatan dan perpindahan 1.5 Alat ukur Besaran Fisika a. Alat ukur panjang • Penggaris (Mistarar) Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. Contoh lain mistar adalah meteran. Perhatikan gambar dibawah ini. Gambar 1.1 alat ukur panjang (penggaris dan meteran) • Jangka sorong (mistar geser) Adalah suatu alat untuk mengukur ketebalan pelat logam maupun diameter dalam dan luar pipa. Jangka sorong terdiri atas skala tetap (skala utama dalam satuan cm) dan bagian skala bergerak atau bergeser (skala nonius dalam satuan mm). Pembacaan hasil Pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengukur. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang benda dengan panjang maksimum 10 cm. Diameter dalam dan diameter luar sekrup, serta kedalaman tabung. Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,001 cm. Perhatikan gambar dibawah ini. Gambar 1.2 alat ukur jangka sorong
  • 4. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 4 Contoh soal Cara menghitung 1. Skala utama: 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala nonius disebelah kananny 2. Skala nonius: jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnya merupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala nonius yang terukur adalah 0,65 mm. Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm atau 1,165 cm. • Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda kecil dan tipis. Mikrometer sekrup memiliki skala kecil 0,01 mm atau 0,001 cm dengan ketelitian 0,005 mm atau 0,0005 cm. Contoh benda yang dapat diukur adalah ketebalan pelat logam dan diameter kawat. Perhatikan gambar dibawah ini.
  • 5. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 5 Contoh soal Skala tetap = 4,5 × 1 mm = 4,5mm Skala nonius = 46 × 0,01 mm = 0,46mm Hasil = skala tetap ditambah skala nonius Hasil = 4,5 mm + 0,46 mm = 4,96mm Jadi,maka hasil dari pengukurannya diatas adalah 4,9 mm. b. Alat ukur massa Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa adalah neraca atau timbangan. Jenis neraca yang sering digunakan neraca digital, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, timbangan duduk dan timbangan badan. c.Alat ukur waktu Alat ukur yang digunakan untuk mengukur waktu adalah arloji dan stop watch. Stop watch memiliki skala terkecil 0,1 s dengan ketelitian 0,05 s. 1.6 Perhituran Angka Penting Jumlah Angka Penting pada suatu bilangan sudah diatur sedemikian rupa. Berikut ini adalah aturan-aturannya: 1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 362,4 mempunyai 4 Angka penting 2. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 390,004 mempunyai 6 Angka penting. 3. Angka nol yang ada di sebelah kanan angka bukan nol, tetapi terletak setelah tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 435,0000 mempunyai 7 Angka penting. 4. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan terletak setelah angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 45,500 mempunyai 5 Angka penting. 5. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol yang terakhir tanpa tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 650000 mempunyai 2 Angka penting. 6. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,00063 mempunyai 2 Angka penting. 1.7 Aturan Pembulatan Angka Penting
  • 6. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 6 Pembulatan angka di fisika ada aturannya tidak seperti pembulatan di kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah aturan pembulatan angka penting. 1. Angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah. Contoh: 356,47 dibulatkan menjadi 356,5, sedangkan 356,43 dibulatkan menjadi 356,4. Contoh lain: 12.370 dibulatkan menjadi 12.400, sedangkan 12.310 dibulatkan menjadi 12.300. 2. Apabila angkanya tepat 5, maka dilihat terlebih dahulu angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya ganjil, maka dibulatkan ke atas. Namun, jika angka sebelumnya genap, maka dibulatkan ke bawah. Contoh: 76,75 dibulatkan menjadi 76,8, sedangkan 76,65 dibulatkan menjadi 76,6. Contoh lain: 45.350 dibulatkan menjadi 45.400, sedangkan 45.250 dibulatkan menjadi 45.200. 1.8 Perhitungan Angka Penting Untuk menghitung bilangan yang mengandung angka penting, ada beberapa aturan yang berbeda daripada menghitung bilangan biasa. Namun sebelum kita membahas tentang operasi perhitungannya, alangkah baiknya kita belajar mengenai aturan pembulatan terlebih dahulu. 1.9 Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting tidak boleh mempunyai jumlah angka taksiran melebihi angka taksiran bilangan yang dijumlahkan atau dikurangkan. Bisa juga dikatakan bahwa angka taksiran pada hasil operasi penjumlahan dan pengurangan harus mengikuti angka taksiran paling sedikit pada bilangan yang dioperasikan. Sedangkan untuk pembulatannya hanya boleh dilakukan sekali saja. Contoh: 210,3 + 53,23 + 0,345 = 263,9 210,3 –> 1 angka tafsiran 53,23 –> 2 angka tafsiran 0,345 –> 3 angka tafsiran + 263,875 (harus memiliki 1 angka taksiran, sehingga harus dibulatkan menjadi 263,9). 1.10 Perkalian dan Pembagian Angka Penting Jumlah angka penting hasil perkalian dan pembagian (berlaku juga untuk pangkat dan akar) harus mengikuti angka penting yang paling sedikit pada bilangan yang dioperasikan. Contoh: a). 0,548 × 0,2 = 0,1 0,548 –> 3 angka penting 0,2 × –> 1 angka penting 0,1196 (harus memiliki 1 angka penting, sehingga harus dibulatkan menjadi 0,1)
  • 7. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 7 b). √25 = 5,0 √25 mempunyai 2 angka penting, maka hasilnya harus ditulis 5,0 (2 angka penting). 1.11 Notasi Ilmiah Pengukuran atau perhitungan dalam fisika terbentang mulai dari ukuran-ukuran mikroskopis, seperti massa elektron, jar-jari atom dll, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi, kecepatan cahaya dll. Penulisan hasil pengukuran benda yang sangat besar, sebagai contoh soal notasi ilmiah fisika misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan penulis. Notasi Ilmiah adalah cara yang singkat untuk menuliskan bilangan yang sangat besar atau sangat kecil. Notasi Ilmiah ditulis sebagai perkalian dua faktor. Faktor pertama adalah sebuah bilangan yang lebih dari atau sama dengan 1 dan kurang dari 10. Sedangkan faktor kedua adalah bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 10. Dalam kalkulator rumus notasi ilmiah, hasil pengukuran atau nilai suatu besaran dinyatakan sebagai: Rumus: a,..×10n dengan: sebagai hasil kali bilangan a ( 1 < a < 10 ) dengan bilangan berpangkat 10 yang disebut orde. Bilangan 10 berpangkat Awalan Sismbol 0,000.000.000.001 10-12 piko p 0,000.000.001 10-9 nano n 0,000.001 10-6 mikro μ 0,001 10-3 mili m 0,01 10-2 senti cm 0,1 10-1 desi d 1 100- - - 10 101 deka da 100 102 hekto h 1.000 103 kilo k 1.000.000 106 mega M
  • 8. Modul pelajaran fisika semester ganjil tahun 2020-2021 8 1.000.000.000 109 giga G 1.000.000.000.000 1012 tera T Contoh soal Dalam bidang ilmu pengetahuan alam, seringkali kita menemukan bilangan-bilangan yang bernilai sangat besar maupun sangat kecil. Hal ini terkadang membuat kita mengalami kesulitan dalam membaca atau menulisnya. Misalnya sebagai berikut. a. Panjang jari-jari neutron kira-kira: • 0,000 000 000 000 00137 m Notasi ilmiah terdiri dari perkalian dua faktor. Faktor pertama bilangan lebih besar dari 1 dan kurang dari 10 sedangkan faktor kedua ialah bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 10. • Faktor pertama = 1,37 (lebih dari 1 dan kurang dari 10) • Faktor kedua = 10-15 Darimana angka -15 dalam pangkat 10 tersebut didapat? Coba kalian perhatikan angka bewarna merah pada bilangan yang menyatakan panjang jari- jari neutron di atas. Jumlahnya ada 15 angka di sebelah kiri angka 1. Dan karena letaknya di sebelah kiri maka pangkatnya merupakan bilangan negatif. Dengan demikian, bentuk notasi ini dari jari-jari neutron tersebut adalah sebagai berikut. • 0,00000000000000137 = faktor pertama × faktor kedua • 0,00000000000000137 = 1,37 × 10-15 Contoh 2 • 300.000.000 m/s = faktor pertama × faktor kedua • 300.000.000 m/s = 3 x 108 Contoh 3 • 390.000.000 m/s = faktor pertama × faktor kedua • 390.000.000 m/s = 3,9 x 108