Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan benign prostat hiperplasia (BPH). BPH adalah pembesaran kelenjar prostat yang menyebabkan gangguan buang air kecil. Gejala BPH meliputi nokturia, frekuensi buang air kecil, dan sulit memulai buang air kecil. Penanganannya meliputi obat, transurethral resection prostate, dan prognosis BPH bervariasi antara individu namun dapat memburuk jika tidak ditangani.
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BPH
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN BPH
(BENIGN PROSTATE HIPERPLASIA)
Kelompok 2 Ners B :
1. Tomi Parangin-angin (032018081)
2. Reza Novita Yanti Simanjuntak (032018094)
3. Lusi Bernadelta Marpaung (032018110)
2. DEFENISI
Benigna prostat hiperplasia (BPH) merupakan pembesaran kelenjar prostat
yang memanjang ke atas kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran
urine dengan menutupi orifisium uretra akibatnya terjadi dilatasi ureter
(hidroureter) dan ginjal (hidronefrosis) secara bertahap yang menyebabkan
gangguan fungsi buang air kecil.
3. Etiologin dari BPH (Benign Prostate Hiperplasia)
Meskipun penyebab BPH tidak sepenuhnya dipahami, diperkirakan bahwa
bph dihasilkan dari perubahan hormonal yang terkait dengan proses penuaan.
Salah satu penyebab yang mungkin adalah akumulasi berlebihan
dihydroxytesterone (DHT) (androgen intraprostatik utama) dalam sel prostat.
Hal ini dapat merangsang pertumbuhan sel dan pertumbuhan berlebih dari
jaringan prostat.
4. Patofisiologi dari BPH (Benign Prostate Hiperplasia)
Penyebab BPH tidak dipahami dengan baik, tetapi androgen testis
telah terlibat. Dihydrotestosterone (DHT), suatu metabolit testosteron,
adalah mediator penting dari pertumbuhan prostat. Estrogen juga dapat
berperan dalam penyebab BPH; BPH umumnya terjadi ketika pria
meningkatkan kadar estrogen dan ketika jaringan prostat menjadi lebih
sensitif terhadap estrogen dan kurang responsif terhadap DHT. Merokok,
konsumsi alkohol berat, obesitas, penurunan tingkat aktivitas, hipertensi,
penyakit jantung, diabetes, dan diet Barat (tinggi lemak hewani dan protein
dan karbohidrat yang diperbaiki, serat rendah) adalah faktor risiko. BPH
berkembang dalam waktu lama; perubahan pada saluran kemih lambat dan
berbahaya.
5. Tanda dan Gejala dari BPH (Benign Prostate Hiperplasia)
Gejala iritasi, yang meliputi nokturia, frekuensi buang air kecil, urgensi,
disuria, nyeri baldder, dan inkontinensia, berhubungan dengan
peradangan atau infeksi. Nokturia sering merupakan gejala pertama
yang gejala pertama tidak terjadi.
Gejala obstruktif yang disebabkan oleh pembesaran prostat termasuk
penurunan kaliber dan busa dari aliran urin, sulit dalam memulai
berkemih, intermittency (berhenti dan mulai aliran, dan menggiring bola
pada akhir buang air kecil.
6. Komplikasi dari BPH (Benign Prostate Hiperplasia)
Komplikasi obstruksi saluran kemih relatif jarang
terjadi pada BPH. retensi urunaria akut adalah komplikasi
yang dimanifestasikan oleh ketidakmampuan tiba-tiba dan
menyakitkan untuk buang air kecil. Perawatan melibatkan
pemasangan kateter untuk mengalirkan kandung kemih.
Sugery juga dapat diindikasikan. Komplikasi lain adalah
infeksi saluran kemih (ISK) dan berpotensi sepsis sekunder
akibat ISK.
7. Penanganan dan Prognisis dari BPH (Benign Prostate Hiperplasia)
Penanganan BPH dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain
watch full waiting, medikamentosa, dan tindakan pembedahan. Transurethral
resection prostate (TURP) menjadi salah satu pilihan tindakan pembedahan
yang paling umum dan sering dilakukan untuk mengatasi pembesaran prostat.
Prosedur yang dilakukan dengan bantuan alat yang disebut resektoskop ini
bertujuan untuk menurunkan tekanan pada kandung kemih dengan cara
menghilangkan kelebihan jaringan prostat. TURP menjadi pilihan utama
pembedahan karena lebih efektif untuk menghilangkan gejala dengan cepat
dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan (Amadea, 2019).
Prognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi pada
tiap individu walaupun gejalanya cenderung meningkat. Namun BPH yang
tidak segera ditindak memiliki prognosis yang buruk karena dapat berkembang
menjadi kanker prostat.