SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK PENYULUHAN : Gangguan Sistem Perkemihan
POKOK BAHASAN : BENIGNA PROSTAT HYPERPLASI (BPH)
SASARAN : Tn. A
HARI : Minggu
TANGGAL : 11 Mei 2014
WAKTU : 15 Menit
RUANG : Mawar
TUJUAN :
1 Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang BPH diharapkan
Penderita dan keluarga mampu memahami dan mengerti
tanda dan gejala BPH
2 Tujuan khusus :
a.Penderita dan keluarga mengetahui tentang pengertian dari
BPH.
b.Penderita dan keluarga mengetahui penyebab dari BPH.
c.Penderita dan keluarga mengetahui tanda dan gejala BPH.
d.Penderita dan keluarga mampu menyebutkan terapi dan
pencegaan dari BPH.
MEDIA : LEAFLAT
METODE : CERAMAH
KRITERIA EVALUASI
a.Apa yang dimaksud dengan BPH dan penyebabnya?
b.Bagaimana tanda dan gejala dari BPH?
c.Bagaimana terapi dan pencegahan dariBPH?
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Pembukaan
(3 menit)
Salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud
dan tujuan
Membagikan leaflet
Mendengarkan
keterangan penyaji
Ceramah
Penyajian
( 8 menit )
Menyampaikan materi Memperhatikan dan
mendengarkan keterangan
penyaji
Ceramah
Tanya Jawab
(2 menit)
Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan
bertanya
Ceramah
Penutup
( 2 menit )
Mengevaluasi dan
menutup pertemuan
Sasaran dapat
menyebutkan isi materi
yang telah disampaikan
Ceramah
MATERI PENYULUHAN : Terlampir
BENIGNA PROSTAT HYPERPLASI (BPH)
PENGERTIAN
BPH (Benigna Prostat Hyperplasi) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat
yang dapat menyebabkan obstruksi dan ristriksi pada jalan urine (urethra).
Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH ) adalah pembesaran jinak kelenjar prostat,
disebabkan oleh karena hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat
meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan
penyumbatan uretra pars prostatika ( Lab / UPF Ilmu Bedah RSUD dr.
Sutomo, 1994 : 193 ).
Pendapat lain mengatakan bahwa BPH adalah pembesaran progresif dari
kelenjar prostat ( secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun )
menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran
urinarius ( Marilynn, E.D, 2000 : 671 ).
Dari kedua pengertian tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa BPH adalah
pembesaran progresif dari kelenjar prostat, bersifat jinak disebabkan oleh
hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat yang mengakibatkan
penyumbatan prostatika dan umumnya terjadi pada pria dewasa lebih dari 50
tahun.
Reseksi Transuretra pada Prostat ( TURP ) adalah pengangkatan sebagian
atau seluruh kelenjar prostat melalui sistoskop atau resektoskop yang
dimasukkan melalui uretra (Susan, M.T, 1998: 607).
Sedangkan tokoh lain mengatakan bahwa TURP adalah prostat obstruksi
dari lobus medial sekitar uretra diangkat dengan sistoskop atau resektoskop
dimasukkan melalui uretra ( Marilynn, E.D, 2000 : 679 ).
Maka pengertian TURP menurut kesimpulan penulis adalah pengangkatan
sebagian atau seluruh kelenjar prostat yang telah menyebabkan obstruksi uretra
dengan sistoskop atau resektoskop yang dimasukkan melalui uretra.
ETIOLOGI
Penyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui.
Namun yang pasti kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon androgen.
Faktor lain yang erat kaitannya dengan BPH adalah proses penuaan
Karena etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa yang
diduga timbulnya hiperplasi prostat antara lain :
1).Dihydrotestosteron
Peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel dan stroma
dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi .
2).Perubahan keseimbangan hormon estrogen - testoteron
Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan
penurunan testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma.
3).Interaksi stroma - epitel
Peningkatan epidermal gorwth factor atau fibroblast growth factor dan
penurunan transforming growth factor beta menyebabkan hiperplasi stroma dan
epitel.
4).Berkurangnya sel yang mati
Estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan
epitel dari kelenjar prostat.
5).Teori sel stem
Sel stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit ( Roger Kirby,
1994 : 38 )
TANDA DAN GEJALA
Walaupun hyperplasi prostat selalu terjadi pada orangtua, tetapi tidak selalu disertai
gejala-gejala klinik.
Gejala klinik terjadi terjadi oleh karena 2 hal, yaitu :
1. Penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih.
2. Retensi air kemih dalam kandung kemih yang menyebabkan dilatasi kandung
kemih, hipertrofi kandung kemih dan cystitis.
Gejala klinik dapat berupa :
• Frekuensi berkemih bertambah
• Berkemih pada malam hari.
• Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih.
• Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih.
• Rasa nyeri pada waktu berkemih.
Kadang-kadang tanpa sebab yang diketahui, penderita sama sekali tidak dapat
berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter.
Selain gejala-gejala di atas oleh karena air kemih selalu terasa dalam kandung kemih,
maka mudah sekali terjadi cystitis dan selanjutnya kerusakan ginjal yaitu
hydroneprosis, pyelonefritis.
TERAPI
Konservatif
Medikamentosa
Terapi ini diindikasikan pada BPH dengan keluhan ringan, sedang, dan
berat tanpa disertai penyulit serta indikasi terapi pembedahan tetapi masih
terdapat kontraindikasi atau belum “well motivated” Obat yang digunakan
berasal dari: phitoterapi (misalnya: Hipoxis rosperi, Serenoa repens, dll),
gelombang alfa blocker dan golongan supresor androgen.
Self Care :
*0 Kencing dan minum teratur.
*1 Rendam hangat, seksual intercourse
Pembedahan
*2 Retropubic Prostatectomy
*3 Perineal Prostatectomy
*4 Suprapubic / Open Prostatectomy
*5 Trans Uretrhal Resectio (TUR), yaitu : Suatu tindakan untuk
menghilangkan obstruksi prostat dengan menggunakan cystoscope melalui
urethra. Tindakan ini dlakukan pada BPH grade I.
Bila operasi bisa terjadi :
-Impotensi (kerusakan nevron pudendes)
-Hemoragic paska bedah
-Fistula
-Striktur paska bedah
-Inkontinensia urin
CARA MENCEGAGAH GANGGUAN PROSTAT
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya gangguan prostat,
adalah sebagai berikut:
• Pola hidup sehat tentunya sangat berperan dalam hal ini cara sederhana yang dapat
dilakukan adalah dengan mengonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung
antioksidan yang penting bagi prostat, seperti tomat, avokad, dan kacang-
kacangan.
• Cukupi kebutuhan lemak esensial seperti Asam lemak omega 3, dan mineral seng
dapat mengurangi gejala gangguan prostat. Makanan yang kaya akan katekin
terutama epigalokatekin galat (epigallocatechinsgallate), selenium, sulforafan, dan
vitamin C akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menetralisir racun
yang dapat memicu kanker seperti yang terdapat pada senyawa karsinogen. Selain
itu lemak esensial juga dapat meningkatkan pembentukan enzim penumpas sel
tumor dan kanker, termasuk kanker prostat.
• Perbanyak mengonsumsi kubis-kubisan. Beberapa hasil penelitian menyebutkan,
pria yang sering mengonsumsi kubis-kubisan kurang berisiko mendapatkan
gangguan prostat.
• Sebagai upaya preventif, lakukan check-up secara rutin ke dokter untuk
mengetahui adanya gangguan pada prostat. agar jika ditemukan gangguan pada
prostat dapat segera diobati.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BENIGNA PROSTAT HYPERPLASI (BPH)
OLEH
RAMLAN
11.11.880
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
2014

More Related Content

What's hot

Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaNurhikmaUmati
 
Kehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikKehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikElyas Andi
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focuspormina tambunan
 
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNAskep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisyayax911
 
10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]
10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]
10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]diniaulicious
 
Askep leukimia
Askep leukimiaAskep leukimia
Askep leukimiaandalizah
 
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Fahmi Hakam
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapDewi Izza
 
Holistic care
Holistic careHolistic care
Holistic careHariRi5
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Sulistia Rini
 
Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisMasykur Khair
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialHetty Astri
 
Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalerwinhandi
 

What's hot (20)

Dilema etik moral
Dilema etik moralDilema etik moral
Dilema etik moral
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibia
 
Kehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikKehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Manajemen nyeri
Manajemen nyeriManajemen nyeri
Manajemen nyeri
 
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNAskep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
 
10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]
10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]
10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]
 
Askep leukimia
Askep leukimiaAskep leukimia
Askep leukimia
 
Severe Malaria
Severe MalariaSevere Malaria
Severe Malaria
 
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel Uap
 
Holistic care
Holistic careHolistic care
Holistic care
 
ispa
ispaispa
ispa
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasis
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasional
 
Pathways pa amin
Pathways pa aminPathways pa amin
Pathways pa amin
 

Similar to Satpel bph (20)

BPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptxBPH KELOMPOK 1.pptx
BPH KELOMPOK 1.pptx
 
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptxBPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
BPHqwertyuiosdfghjklxcvbnmwertyuifgh.pptx
 
PRS BPH Bu Wiwin
PRS BPH Bu WiwinPRS BPH Bu Wiwin
PRS BPH Bu Wiwin
 
PPT BPH KEL 4.pptx
PPT BPH KEL 4.pptxPPT BPH KEL 4.pptx
PPT BPH KEL 4.pptx
 
Benigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasiaBenigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasia
 
ASUHAN_KEPERAWATAN_HYPERTROPI PROSTAT.docx
ASUHAN_KEPERAWATAN_HYPERTROPI PROSTAT.docxASUHAN_KEPERAWATAN_HYPERTROPI PROSTAT.docx
ASUHAN_KEPERAWATAN_HYPERTROPI PROSTAT.docx
 
Bph
BphBph
Bph
 
Benign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasiaBenign prostate hyperplasia
Benign prostate hyperplasia
 
47476385 laporan-pendahuluan-bph
47476385 laporan-pendahuluan-bph47476385 laporan-pendahuluan-bph
47476385 laporan-pendahuluan-bph
 
PPT KEL. 4 BPH.pptx
PPT KEL. 4 BPH.pptxPPT KEL. 4 BPH.pptx
PPT KEL. 4 BPH.pptx
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Bph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNABph AKPER PEMKAB MUNA
Bph AKPER PEMKAB MUNA
 
Case Reflection BPH.pptx
Case Reflection BPH.pptxCase Reflection BPH.pptx
Case Reflection BPH.pptx
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
 
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
BPH.pptx
 
Askep Benigna Prostat Hiperplasia
Askep Benigna Prostat Hiperplasia Askep Benigna Prostat Hiperplasia
Askep Benigna Prostat Hiperplasia
 
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BPH
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BPHASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BPH
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BPH
 
tinjauan pustaka
tinjauan pustakatinjauan pustaka
tinjauan pustaka
 
Rentensi urine
Rentensi urineRentensi urine
Rentensi urine
 
Kanker prostat novida situmorang
Kanker prostat novida situmorangKanker prostat novida situmorang
Kanker prostat novida situmorang
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Satpel bph

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK PENYULUHAN : Gangguan Sistem Perkemihan POKOK BAHASAN : BENIGNA PROSTAT HYPERPLASI (BPH) SASARAN : Tn. A HARI : Minggu TANGGAL : 11 Mei 2014 WAKTU : 15 Menit RUANG : Mawar TUJUAN : 1 Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang BPH diharapkan Penderita dan keluarga mampu memahami dan mengerti tanda dan gejala BPH 2 Tujuan khusus : a.Penderita dan keluarga mengetahui tentang pengertian dari BPH. b.Penderita dan keluarga mengetahui penyebab dari BPH. c.Penderita dan keluarga mengetahui tanda dan gejala BPH. d.Penderita dan keluarga mampu menyebutkan terapi dan pencegaan dari BPH. MEDIA : LEAFLAT METODE : CERAMAH KRITERIA EVALUASI a.Apa yang dimaksud dengan BPH dan penyebabnya? b.Bagaimana tanda dan gejala dari BPH? c.Bagaimana terapi dan pencegahan dariBPH?
  • 2. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Media Pembukaan (3 menit) Salam pembuka Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan Membagikan leaflet Mendengarkan keterangan penyaji Ceramah Penyajian ( 8 menit ) Menyampaikan materi Memperhatikan dan mendengarkan keterangan penyaji Ceramah Tanya Jawab (2 menit) Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan bertanya Ceramah Penutup ( 2 menit ) Mengevaluasi dan menutup pertemuan Sasaran dapat menyebutkan isi materi yang telah disampaikan Ceramah MATERI PENYULUHAN : Terlampir BENIGNA PROSTAT HYPERPLASI (BPH)
  • 3. PENGERTIAN BPH (Benigna Prostat Hyperplasi) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat yang dapat menyebabkan obstruksi dan ristriksi pada jalan urine (urethra). Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH ) adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika ( Lab / UPF Ilmu Bedah RSUD dr. Sutomo, 1994 : 193 ). Pendapat lain mengatakan bahwa BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat ( secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun ) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius ( Marilynn, E.D, 2000 : 671 ). Dari kedua pengertian tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat, bersifat jinak disebabkan oleh hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat yang mengakibatkan penyumbatan prostatika dan umumnya terjadi pada pria dewasa lebih dari 50 tahun. Reseksi Transuretra pada Prostat ( TURP ) adalah pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat melalui sistoskop atau resektoskop yang dimasukkan melalui uretra (Susan, M.T, 1998: 607). Sedangkan tokoh lain mengatakan bahwa TURP adalah prostat obstruksi dari lobus medial sekitar uretra diangkat dengan sistoskop atau resektoskop dimasukkan melalui uretra ( Marilynn, E.D, 2000 : 679 ). Maka pengertian TURP menurut kesimpulan penulis adalah pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat yang telah menyebabkan obstruksi uretra dengan sistoskop atau resektoskop yang dimasukkan melalui uretra. ETIOLOGI
  • 4. Penyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui. Namun yang pasti kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon androgen. Faktor lain yang erat kaitannya dengan BPH adalah proses penuaan Karena etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa yang diduga timbulnya hiperplasi prostat antara lain : 1).Dihydrotestosteron Peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi . 2).Perubahan keseimbangan hormon estrogen - testoteron Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan penurunan testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma. 3).Interaksi stroma - epitel Peningkatan epidermal gorwth factor atau fibroblast growth factor dan penurunan transforming growth factor beta menyebabkan hiperplasi stroma dan epitel. 4).Berkurangnya sel yang mati Estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari kelenjar prostat. 5).Teori sel stem Sel stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit ( Roger Kirby, 1994 : 38 ) TANDA DAN GEJALA Walaupun hyperplasi prostat selalu terjadi pada orangtua, tetapi tidak selalu disertai gejala-gejala klinik. Gejala klinik terjadi terjadi oleh karena 2 hal, yaitu : 1. Penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih. 2. Retensi air kemih dalam kandung kemih yang menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrofi kandung kemih dan cystitis. Gejala klinik dapat berupa : • Frekuensi berkemih bertambah • Berkemih pada malam hari. • Kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih.
  • 5. • Air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih. • Rasa nyeri pada waktu berkemih. Kadang-kadang tanpa sebab yang diketahui, penderita sama sekali tidak dapat berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter. Selain gejala-gejala di atas oleh karena air kemih selalu terasa dalam kandung kemih, maka mudah sekali terjadi cystitis dan selanjutnya kerusakan ginjal yaitu hydroneprosis, pyelonefritis. TERAPI Konservatif Medikamentosa Terapi ini diindikasikan pada BPH dengan keluhan ringan, sedang, dan berat tanpa disertai penyulit serta indikasi terapi pembedahan tetapi masih terdapat kontraindikasi atau belum “well motivated” Obat yang digunakan berasal dari: phitoterapi (misalnya: Hipoxis rosperi, Serenoa repens, dll), gelombang alfa blocker dan golongan supresor androgen. Self Care : *0 Kencing dan minum teratur. *1 Rendam hangat, seksual intercourse Pembedahan *2 Retropubic Prostatectomy *3 Perineal Prostatectomy *4 Suprapubic / Open Prostatectomy *5 Trans Uretrhal Resectio (TUR), yaitu : Suatu tindakan untuk menghilangkan obstruksi prostat dengan menggunakan cystoscope melalui urethra. Tindakan ini dlakukan pada BPH grade I. Bila operasi bisa terjadi : -Impotensi (kerusakan nevron pudendes) -Hemoragic paska bedah -Fistula
  • 6. -Striktur paska bedah -Inkontinensia urin CARA MENCEGAGAH GANGGUAN PROSTAT Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya gangguan prostat, adalah sebagai berikut: • Pola hidup sehat tentunya sangat berperan dalam hal ini cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung antioksidan yang penting bagi prostat, seperti tomat, avokad, dan kacang- kacangan. • Cukupi kebutuhan lemak esensial seperti Asam lemak omega 3, dan mineral seng dapat mengurangi gejala gangguan prostat. Makanan yang kaya akan katekin terutama epigalokatekin galat (epigallocatechinsgallate), selenium, sulforafan, dan vitamin C akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menetralisir racun yang dapat memicu kanker seperti yang terdapat pada senyawa karsinogen. Selain itu lemak esensial juga dapat meningkatkan pembentukan enzim penumpas sel tumor dan kanker, termasuk kanker prostat. • Perbanyak mengonsumsi kubis-kubisan. Beberapa hasil penelitian menyebutkan, pria yang sering mengonsumsi kubis-kubisan kurang berisiko mendapatkan gangguan prostat. • Sebagai upaya preventif, lakukan check-up secara rutin ke dokter untuk mengetahui adanya gangguan pada prostat. agar jika ditemukan gangguan pada prostat dapat segera diobati.
  • 7. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) BENIGNA PROSTAT HYPERPLASI (BPH) OLEH RAMLAN 11.11.880 AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 2014