TARBIYAH JINSIYAH / PENDIDIKAN SEKS DALAM ISLAMFera Marentika
Perlunya TARBIYAH JINSIYAH / Pendidikan sex dalam Islam untuk menekan pelecehan seksual pada remaja.
(Presentasi Kelompok 1 Game Level 11 Kelas Bunda Sayang IIP Tangerang Kota - Mei 2018)
Kajian Komnas Perempuan tentang Kekerasan terhadap Perempuan Berbasis Budaya menunjukkan bahwa kekerasan seksual yang terjadi di balik praktik tradisi tidaklah sebagai satu bentuk tunggal, tetapi meliputi bentuk kekerasan seksual lainnya yang saling berkelindan dengan jenis-jenis kekerasan seksual lainnya
TARBIYAH JINSIYAH / PENDIDIKAN SEKS DALAM ISLAMFera Marentika
Perlunya TARBIYAH JINSIYAH / Pendidikan sex dalam Islam untuk menekan pelecehan seksual pada remaja.
(Presentasi Kelompok 1 Game Level 11 Kelas Bunda Sayang IIP Tangerang Kota - Mei 2018)
Kajian Komnas Perempuan tentang Kekerasan terhadap Perempuan Berbasis Budaya menunjukkan bahwa kekerasan seksual yang terjadi di balik praktik tradisi tidaklah sebagai satu bentuk tunggal, tetapi meliputi bentuk kekerasan seksual lainnya yang saling berkelindan dengan jenis-jenis kekerasan seksual lainnya
Flash Professional CC: Multiplatform Creativity EngineJoseph Labrecque
With Flash Professional CC 2014, it is possible publish animations to a wide number of targets - including Flash Player, AIR, iOS, Android, HTML5, WebGL, and even custom platforms with the most recent releases. There have also been a number of new creative features included such as custom brushes and a set of all new features for animation guides. We'll go over all of the new targets, improvements, and features within the Flash Professional CC application and perhaps even talk about Adobe's plans for the future of Flash Player and AIR!
Recording: http://experts.adobeconnect.com/p17nkqpqlb9/
Bulk emailing by using google docs is an easy free and better way. It give facilities of personalizing email with Person name, Email, attachment and Email scheduling.
2. Abuse didefinisikan sebagai tindakan mencederai
oleh seseorang terhadap orang lain.
Child abuse suatu kelalaian tindakan atau perbuatan
orang tua/orang yang merawat anak yang
mengakibatkan anak menjadi terganggu mental/fisik,
perkembangan emosional, dan perkembangan anak
secara umum.
Child abuse dapat menimbulkan akibat yang
panjang, seorang anak yang pernah mengalami
kekerasan, dapat menjadi orang tua yang
memperlakukan anaknya dengan cara yang sama.
3. 1. Emotional Abuse
• Perlakuan seperti menolak anak, meneror,
mengabaikan anak, atau mengisolasi anak.
• Hal tersebut akan membuat anak merasa dirinya
tidak dicintai, atau merasa buruk atau tidak
bernilai.
• Indikator fisik: kelainan bicara, gangguan
pertumbuhan fisik dan perkembangan.
• Indikator perilaku – kelainan kebiasaan
(menghisap, mengigit, atau memukul-mukul)
4. Cedera yang dialami bukan karena kecelakaan atau tindakan yang
dapat menyebabkan cedera serius pada anak, ttp tindakan yang
dilakukan oleh pengasuh sehingga mencederai anak
Indikator fisik:
• luka memar,
• gigitan manusia,
• patah tulang,
• rambut yang tercabut,
• cakaran
Indikator perilaku:
• waspada saat bertemu degan orang dewasa,
• berperilaku ekstrem serti agresif atau menyendiri,
• takut pada orang tua,
• takut untuk pulang ke rumah,
• menipu, berbohong, mencuri.
5.
6. Kegagalan orang tua untuk memberikan kebutuhan yang sesuai bagi
anak, seperti tidak memberikan rumah yang aman, makanan, pakaian,
pengobatan, atau meninggalkan anak sendirian atau dengan seseorang
yang tidak dapat merawatnya .
Indikator fisik:
• kelaparan, kebersihan diri yang rendah,
• selalu mengantuk,
• kurangnya perhatian,
• masalah kesehatan yang tidak ditangani.
Indikator kebiasaan:
• Meminta atau mencuri makanan,
• sering tidur,
• kurangnya perhatian pada masalah kesehatan,
• masalah kesehatan yang tidak ditangani,
• pakaian yang kurang memadai (pada musim dingin),
• ditinggalkan.
7.
8. Termasuk menggunakan anak untuk tindakan sexual, mengambil
gambar pornografi anak-anak, atau aktifitas sexual lain.
Indikator fisik :
• kesulitan untuk berjalan atau duduk,
• adanya noda atau darah di baju dalam,
• nyeri atau gatal di area genital,
• memar atau perdarahan di area genital/ rektal,
• berpenyakit kelamin.
Indikator kebiasaan :
• pengetahuan tentang seksual atau sentuhan seksual yang tidak sesuai dengan usia,
• perubahan pada penampilan,
• kurang bergaul dengan teman sebaya,
• tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan fisik,
• berperilaku permisif/ berperilaku yang menggairahkan,
• penurunan keinginan untuk sekolah,
• gangguan tidur,
• perilaku regressif (misal: ngompol)
9.
10. Menurut Helfer dan Kempe ada 3 faktor yang menyebabkan, yaitu:
1. Orang tua memiliki potensi untuk melukai anak-anak.
- kelainan mental,
- kurang kontrol diri daripada orang lain,
- tidak memahami tumbuh kembang anak.
- terisolasi dari keluarga yang lain: isolasi sosial / karena letak rumah yang saling
berjauhan dari rumah lain.
2. Menurut pandangan orang tua anak terlihat berbeda dari anak lain.
- anak yang tidak diinginkan atau anak yang tidak direncanakan,
- anak yang cacat, hiperaktif, cengeng,
- anak dari orang lain yang tidak disukai, misalnya anak mantan suami/istri, anak tiri,
serta anak dengan berat lahir rendah(BBLR).
3. Adanya kejadian khusus : Stress.
adanya tagihan,
kehilangan pekerjaan,
adanya anak yang sakit,
adanya tagihan, dll.
11. Menurut Rusel dan Margolin,
• wanita lebih banyak melakukan kekerasan
pada anak.
• Sedangkan laki-laki lebih banyak melakukan
sex abuse,
• ayah tiri mempunyai kemungkinan 5 sampai 8
kali lebih besar untuk melakukannya daripada
ayah kandung (Smith dan Maurer)
12. Anak yang mengalami kekerasan/ penganiayaan
akan berakibat panjang:
• gangguan belajar,
• retardasi mental,
• gangguan perkembangan temasuk perkembangan bahasa,
bicara, motorik halusnya.
• Dalam penelitian: IQ anak yang mengalami kekerasan/
penganiayaan akan rendah daripada yang tidak.
• gangguan dalam konsep diri dan hubungan sosial.
• Teman-teman menganggap mereka sebagai anak yang
suka menyendiri atau pembuat onar.
• Hal ini akan berlanjut hingga dewasa, dalam memilih
pasangan hidup.
13. Penkes TUMBANG anak, serta cara
menghadapi stress saat menjadi orang tua.
Mengamati hubungan antara orang tua
dengan anak. Salah satu indikator kunci
adalah kurangnya bonding antara ibu dan
anak.
Bila bonding lemah, maka perawat dapat
meningkatkan pegasuhan dan kepercayaan
diri orang tua sebagai pengasuh anak.
14. Pengkajian
Perawat seringkali menjadi orang yang
pertama kali menemui adanya tanda
adanya kekerasan pada anak.
Saat abuse terjadi, penting bagi perawat
untuk mendapatkan seluruh gambarannya:
• bicaralah dahulu dengan orang tua tanpa disertai
anak,
• kemudian menginterview anak
15. 1. Identifikasi orang tua yang memiliki anak yang ditempatkan di
rumah orang lain atau saudaranya untuk beberapa waktu.
2. Identifikasi adanya riwayat abuse pada orang tua di masa lalu,
depresi, atau masalah psikiatrik.
3. Identifikasi situasi krisis yang dapat menimbulkan abuse
4. Identifikasi bayi atau anak yang memerlukan perawatan dengan
ketergantungan tinggi (seperti prematur, bayi berat lahir rendah,
intoleransi makanan, ketidakmampuan perkembangan, hiperaktif,
dan gangguan kurang perhatian)
5. Monitor reaksi orang tua observasi adanya rasa jijik, takut atau
kecewa dengan jenis kelamin anak yang dilahirkan.
6. Kaji pengetahuan orang tua tentang kebutuhan dasar anak dan
perawatan anak.
7. Kaji respon psikologis pada trauma
8. Kaji keadekuatan dan adanya support system
9. Situasi Keluarga
16. 1. Resiko gangguan dalam proses menjadi
orang tua (Parenting, risk for impaired)
2. Gangguan dalam proses menjadi orang
tua (Parenting, impaired)
3. Post – Trauma Syndrome