Dokumen tersebut membahas perkembangan psikososial anak usia sekolah antara 6-12 tahun dalam industri vs harga diri rendah. Termasuk pengertian, perkembangan fisik, kognitif, moral, spiritual, psikoseksual menurut teori-teori tertentu serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Juga dibahas tugas perkembangan normal maupun tidak, serta peran keluarga dan kasus contoh.
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.
Tenaga medis (dokter) akan menemukan kondisi di mana dia harus menyampaikan kabar buruk pada pasien. Sebuah protokol dibuat untuk menjadi pedoman dalam menyampaikan kabar buruk, dan protokol disebut sebagai SPIKES.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia penting di pelajari untuk tingkat smp dengan demikian dapat mengetahui proses terciptanya manusia mulai dengan terbentuknya sel sampai ke tingkat dewasa,,,,,
Tenaga medis (dokter) akan menemukan kondisi di mana dia harus menyampaikan kabar buruk pada pasien. Sebuah protokol dibuat untuk menjadi pedoman dalam menyampaikan kabar buruk, dan protokol disebut sebagai SPIKES.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia penting di pelajari untuk tingkat smp dengan demikian dapat mengetahui proses terciptanya manusia mulai dengan terbentuknya sel sampai ke tingkat dewasa,,,,,
Referensi SAP tentang Nutrisi Ibu Hamil meliputi makanan yang baik dikonsumsi, buah-buahan yang baik dikonsumsi, serta pantangan makanan bagi ibu hamil.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENGERTIAN ANAK USIA SEKOLAH
KONSEP DASAR
Anak usia sekolah merupakan tahap ketika anak mulai
membangun kemampuan produktif, bersosialisasi, tidak
bergantung pada orang tua, dan menjalin hubungan dengan
teman sebaya. (Budi Anna Keliat, 2007)
Periode ini anak-anak dianggap mulai bertanggungjawab atas
perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orangtua mereka,
teman sebaya, dan orang lain. Usia sekolah merupakan masa
anak memperoleh dasar-dasar pengatahuan untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan
memperoleh keterampilan tertentu (Wong, Hockenberry-Eaton,
Wilson, Winkelstein, & Schwartz, 2009).
3. PERKEMBANGAN FISIK
TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA
SEKOLAH
Rata-rata kenaikan berat badan anak usia sekolah 6 –
12 tahun kurang lebih sebesar 3,2 kg per tahun.
Tinggi badan anak usia 6 tahun, baik laki-laki maupun
perempuan memiliki tinggi badan yang sama, yaitu
kurang lebih 115 cm.
Penggantian dengan gigi dewasa terjadi pada
kecepatan sekitar 4/tahun.
Kekuatan otot, koordinasi dan daya tahan tubuh
meningkat secara terus- menerus.
4. Perkembangan Kognitif Piaget Concrete operational (7 – 11
tahun)
Fase ini, pemikiran meningkat atau bertambah logis dan koheren.
Kemampuan berpikir anak sudah rasional, imajinatif, dan dapat
menggali objek atau situasi lebih banyak untuk memecahkan
masalah, tetapi pemahamannya belum mendalam.
PERKEMBANGANGAN KOGNITIF
PERKEMBANGAN MORAL
Fase Preconventional Kohlberg (Hukuman dan Kepatuhan)
Anak belajar baik dan buruk, atau benar dan salah melalui budaya
sebagai dasar dalam peletakan nilai moral. Yaitu mereka
berupaya untuk menghindari hukuman melakukan berbagai hal
untuk menguntungkan diri mereka.
5. Tahapan Mitos–Faktual
Orangtua dan tokoh agama membantu anak membedakan antara
kenyataan dan khayalan. Pada masa ini, anak usia sekolah dapat
mengajukan banyak pertanyaan menegnai Tuhan dan agama dan
secara umum meyakini bahwa Tuhan itu baik dan selalu ada
untuk membantu.
PERKEMBANGANGAN SPIRITUAL
PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Freud Fase Laten (6-12tahun)
Selama fase ini, fokus perkembangan adalah pada aktivitas fisik
dan intelektual. Pada fase laten, anak perempuan lebih menyukai
teman dengan jenis kelamin perempuan, dan laki-laki dengan laki-
laki.
6. PERKEMBANGANGAN PSIKOSOSIAL
Erikson Industry versus inferiority (6-12 tahun)
Anak akan belajar untuk bekerjasama dengan bersaing
dengan anak lainnya melalui kegiatan yang dilakukan, baik
dalam kegiatan akademik maupun dalam pergaulan melalui
permainan yang dilakukan bersama.
Perasaan tidak adekuat dan rasa inferiority atau rendah diri
akan berkembang apabila anak terlalu mendapat tuntutan dari
lingkungannya dan anak tidak berhasil memenuhinya
7. TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH
Perkembangan yang Normal
: Industry/Produktif
1. Menyelesaikan tugas
(sekolah atau rumah) yang
diberikan
2. Mempunyai rasa bersaing
(kompetisi)
3. Senang berkelompok
dengan teman sebaya dan
mempunyai sahabat karib.
4. Berperan dalam kegiatan
kelompok
Penyimpanan Perkembangan :
Harga Diri Rendah
1. Tidak mau mengerjakan
tugas sekolah
2. Membangkang pada orang
tua untuk mengerjakan tugas
3. Tidak ada kemauan untuk
bersaing dan terkesan malas
4. Tidak mau terlibat dalam
kegiatan kelompok
5. Memisahkan diri dari teman
sepermainan dan teman
sekolah
8. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DG
ANAK USIA SEKOLAH
Perkembangan yang Normal :
Industry/Produktif
1. Mendiskusikan kemampuan
atau kelebihan anak.
2. Memberi tugas sesuai
dengankemampuan anak.
3. Memberi pujian atas
keberhasilan anak, khususnya
keberhasilan disekolah.
4. Menyediakan waktu untuk anak
bermain dengan teman sebaya
dalam kelompok.
5. Melibatkan anak dalam
kegiatan sehari-hari, seperti
membuat kue, membersihkan
mobil, merapikan tempat tidur.
Penyimpanan Perkembangan :
Harga Diri Rendah
1. Diskusikan penyebab anak
tidak mampu
2. Berikan tugas sesuai
kemampuan anak
3. Berikan pujian terhadap
keberhasilan yang dicapai
4. Bantu anak agar berhasil
5. Libatkan dalam kegiatan yang
mudah/sederhana.
9. FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
TUMBUH KEMBANG
1. Faktor dalam (internal):
Genetika
Pengaruh hormone
2. Faktor lingkungan
Faktor prenatal
Faktor kelahiran
Faktor pascanatal
10. ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Seorang anak usia sekolah bernama anak S, merupakan
anak dari pasangan Tn. D dan Ny. SW. Bertempat tinggal di
Jl. Teknologi VII No. 24. Anak S sudah memperlihatkan
perilaku perkembangan anak usia sekolah yang normal.
Yang mana anak sudah mempunyai teman sesama jenis
dan mempunyai teman bermain tetap atau sahabat. Anak
mempunyai hobi bermain masak-masakan dan sesekali
anak senang menggambar.
PENGKAJIAN
11. A. IDENTITAS
Nama : SELVI RAMADANI PUTRI
Usia : 9 TAHUN
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Alamat : Jl. Teknologi VII No. 24, KEL. SURAU GADANG
B. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
(√) Berteman dengan sesama jenis dan mempunyai teman bermain
tetap (kelompok) atau sahabat.
(√) Tidak bergantung lagi pada keluarga.
(√) Berinteraksi secara baik dengan orang tuanya.
(√) Dapat mengendalikan keinginan atau dorongan yang kuat.
( ) Mengikuti kompetisi.
(√) Membaca, menulis, dan berhitung dengan mudah.
(√) Mengetahui nilai uang.
(√) Melakukan tindakan yang menjadi hobi.
(√) Mau membantu orang lain.
(√) Berpikir bahwa dirinya adalah orang yang menyenangkan dan
sehat.
12. Potensial (normal): Potensial Berkarya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Beri pujian terhadap keberhasilan anak sekolah di keluarga/
rumah
2. Fasilitasi kegiatan kelompok : bermain, les, kegiatan
keagamaan.
S: Ny. SW mengatakan telah melibatkan anak nya dalam
kesehatan sehari-hari
O: Anak S terlihat sedang menyapu teras rumahnya
A: Anak telah mampu terlibat dalam kegiatan sehari-hari
P: SP II telah tercapai
EVALUASI