SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
TERHADAP Ny. N DENGAN KISTA SIMPLEKS OVARI
DI RSUD KOTA BEKASI
TAHUN 2017
Disusun Oleh :
RATNA IMAS INDRIYANI
NIM. 1409010
AKADEMI KEBIDANAN GEMA NUSANTARA
BEKASI
2017
2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL
TERHADAP Ny. N DENGAN KISTA SIMPLEK OVARI
DI RSUD KOTA BEKASI
TAHUN 2017
Disusun Oleh:
RATNA IMAS INDRIYANI
NIM. 1409010
Di setujui dan disahkan oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
Anjani Khairunnisa, S.ST Febriana Ruslianti, Am.Keb
NIK : 0424108830 NIP: 1982 0215 200701 2 004
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih sangat tinggi faktanya AKI
justru meningkat dan kini menjadi 359 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.
Sementara itu, kepala badan penelitian dan pengembangan kesehatan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mengatakan, penyebab
tertinggi kematian ibu melahirkan adalah kelompok hipertensi dalam
kehamilan 32,4 persen dan perdarahan post partum 20,3 persen. Pemerintah
tetap mengupayakan untuk menurunkan AKI antara lain dengan membuat
pedoman Rencana Aksi Nasional (RAN) yaitu program percepatan penurunan
angka kematian ibu secara nasional. (Profil PKBI, 2015)
Sedangkan menurut Kompas (2016), jumlah Angka Kematian Ibu (AKI)
tampaknya masih sulit dilakukan. Berdasarkan Laporan Rutin Program
Kesehatan Ibu tahun 2015 Jumlah kematian ibu di Jawa Barat masih
menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yaitu 823, meski jika dilihat dari
jumlah rasio, angka kematian ibu di Jawa Barat terbilang rendah. Rasio
kematian ibu per 100.000 tahun 2015 sebesar 87,33 persen.
Kesehatan memiliki berbagai macam ruang lingkup yang harus
dipenuhi.Salah satu ruang lingkup kesehatan adalah kesehatan reproduksi.
Dimana kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan
social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi baik pada laki-laki dan
perempuan.(Depkes RI, 2009)
Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan reproduksi, diantaranya
penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kista ovarium adalah suatu
penyakit ganguan organ reproduksi wanita dan kista ovarium merupakan salah
2
satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita di masa
reproduksinya.(Depkes RI,2011)
Walau Kista ovarium pada kehamilan jarang dijumpai. Namun, pada
kenyataannya angka kejadian adanya kista pada wanita hamil mencapai 1:81
hingga 1: 1000 kehamilan. Pada kehamilan yang disertai dengan kistoma
ovarii seolah-olah menjadi perebutan ruangan, dimana kehamilan makin
membesar. Oleh karena itu, kehamilan dengan kista harus dilakukan operasi
untuk mengangkat kista tersebut. (Ramadhan, Karunia. 2016)
Jika kista tidak diangkat maka dapat terjadi komplikasi berupa puntiran
pada kista yang dapat menimbulkan rasa nyeri hebat serta pendarahan di
dalam kista. Komplikasi ini dapat membahayakan nyawa ibu. Pada kondisi
tidak terjadi puntiran, kista yang berukuran besar dapat menggangu proses
turunnya janin ke jalan lahir. Kista yang terlalu besar juga berisiko pecah dan
mengganggu tahim serta pertumbuhan janin di dalamnya. (AyahBunda. 2016)
Pada kejadian terpuntirnya kista tersebut dapat mengakibatkan suplai
oksigen terhadap bayipun terganggu karena terjadinya perebutan ruangan
antara janin dan kista yang membuat terhimpitnya saluran oksigen kebayi
yang dapat menyebabkan kematian bayi, dan bisa juga menyebabkan kematian
ibu karena semakin membesarnya kista pada kehamilan hingga 6 cm atau
lebih maka akan sering terjadi keluar flek hingga darah yang keluar dari
vagina, apabila tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian ibu karena
terlalu sering megeluarkan darah (perdarahan). (Fimela, 2016)
Dalam hal tersebut dibutuhkan adanya pelaksanaan Antenatal Care (ANC)
di fasilitas kesehatan dan penanganan yang baik, cepat dan tepat sesuai dengan
kebutuhan terhadap ibu hamil patologis dengan kista simpleks ovari dalam
upaya untuk membantu menurunkan tingkat kematian ibu dan angka kematian
bayi sesuai Sustainable Development Goals (SDG’s) atau Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan ini hadir menggantikan MDG’s.
Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal yang baik dan benar
merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu
hamil dengan kista simpleks ovari. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk.2010)
3
Maka dengan ini penulis tertarik membuat laporan dengan menerapkan
dan mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap
Ny. N dengan kista simpleks ovari di RSUD Kota Bekasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu
hamil dengan kista simpleks ovari secara baik dan benar sesuai dengan
prinsip kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa dari data
yang terkumpul dari ibu hamil dengan kista simpleks ovari.
b. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul baik dalam bentuk
diagnosa serta masalah dan kebutuhan ibu hamil kista simpleks ovari.
c. Mampu mengidentifikasi diagnosa serta masalah potensial kepada ibu
hamil kista simpleks ovari.
d. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan dan melakukan intervensi dan
kolaborasi
e. Mampu membuat rencana asuhan pada ibu hamil kista simpleks ovari
f. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat untuk ibu
hamil kista simpleks ovari
g. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan rencana
management yang telah dicapai untuk ibu hamil kista simpleks ovari
C. Manfaat
4
1. Bagi Lahan Praktek
Menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya bidan
dalam menangani asuhan kebidanan pada Ibu hamil kista simpleks ovari
sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
kista simpleks ovari.
2. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara)
Sebagai dokumentasi dan bahan pembelajaran untuk mahasiswi yang lain
dalam melakukan asuhan pada ibu hamil kista simpleks ovari.
3. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuhan pada ibu hamil kista
simpleks ovari sebagai penerapan ilmu yang telah didapatkan.
4. Bagi Ibu Hamil
Dapat memberikan pengetahuan kepada klien tentang kejadian patologis
yang terjadi pada kehamilannya, dan dapat menumbuhkan rasa penting
terhadap kunjungan Antenatal Care selama kehamilan
5
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
(Saifudin, 2009)
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International, kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, Sarwono .2014 :
213).
B. Pelayanan Asuhan Standar Minimal “14 T”
Standar ANC yang diprogramkan menurut arifin (1996) standar pelayanan
ANC meliputi standar 14 T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh
pelayanan komprehensif dengan harapan antenatal care dengan standar 14 T
dapat sebagai daya ungkit pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam
dalam menurunkan angka kematian ibu.
1. Ukur tinggi badan/berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual/VDRL
7. Temu wicara
8. Tes pemeriksaan Hb
9. Tes pemeriksaan urine protein
10. Tes reduksi urine
11. Perawatan payudara
12. Pemeliharaan tingkat kebugara (senam hamil)
13. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok)
14. Terapi obat malaria
(Pantiawati, Ika, dan Sayono.2010 : 10)
C. Pengertian Kista Simpleks Ovarium
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam ovarium.
Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu
lagi di kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan
bagian dari sistem reproduksi wanita.
(Dokter, Alo. 2015)
D. Kista Simpleks Ovarium Dalam Kehamilan
Pembesaran ovarium kurang dari 6 cm yang ditemukan pada awal kehamilan
biasanya mencerminkan pembentukan korpus luteum. Satu dari 1.500 kehamilan
mendapat komplikasi tumor yang terdeteksi secara klinis, berdiameter <50 mm.
Jika pemeriksaan ultrason dilakukan secara rutin, tumor ovarium dapat dideteksi
pada 1 dari 200 kehamilan. Kebanyak tumor karena kista, biasanya karena
pembesaran korpus luteum, yang dapat hilang secara spontan ( Llewelyn dan
Jones,2001).
Pada kehamilan yang disertai kista simpleks ovarii seolah-olah terjadi
perebutan ruangan, ketika kehamilan makin membesar. Oleh karena itu,
kehamilan dengan kista simpleks ovari memerlukan operasi untuk mengangkat
kista tersebut pada usia kehamilan 16 minggu. Kebanyakan kista simpleks ovari
meliputi 25 % dari semua neoplasma yang menjadi penyulit pada kehamilan.
Sisanya 75 % terdiri dari berbagai kista ovarium lainnya. ( Llewelyn dan
Jones,2001).
Bahaya melangsungkan kehamilan bersama dengan kista simpleks ovarii
adalah dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin yang akhirnya mengakibakan
abortus, kematian dalam rahim. Pada kedudukan kista di pelvis minor, persalinan
dapat terganggu dan dan memerlukan penyelesaian dengan jalan operasi seksio
sesaria. Pada kedudukan kista simpleks ovari di daerah fundus uteri, persalinan
dapat berlangsung normal tetapi bahaya postpartum mungkin menjadi torsi kista,
infeksi sampai abses. Oleh karena itu, segera sebelum usia kehamilan membesar
atau belum sampai usia 25 minggu kehamilan bila diketahui terdapat kista
simpleks ovarii, laparotomy atau operasi sesuai instruksi dokter untuk dilakukan
pengangkatan kista tersebut. (Manuaba,2010).
E. Penyebab Kista Simpleks Ovarium
Ada banyak faktor atau masalah yang menjadi Penyebab kista simpleks
ovarium yang tersering meliputi:
1. Masalah hormonal
Kista fungsional biasanya hilang sendiri tanpa pengobatan. Mereka
mungkin disebabkan oleh masalah hormonal atau pengaruh obat untuk
membantu merangsang ovulasi.
2. Endometriosis
Wanita dengan endometriosis dapat mengembangkan jenis kista ovarium
yang disebut endometrioma. Jaringan endometriosis menyebar ke ovarium
lalu tumbuh di sana. Kista ini bisa menyakitkan saat “berhubungan” dan
selama menstruasi.
3. Infeksi panggul yang parah
Infeksi dapat menyebar ke ovarium dan tuba falopi dan menyebabkan
terbentuknya kista.
(Mediksus, 2016)
F. Gejala Kista Simpleks Ovarium pada Kehamilan
Sering kali, penyakit kista simpleks ovarium tidak menimbulkan gejala
apapun. Namun, gejala dapat muncul seiring dengan bertambah besarnya kista.
Gejala Kista Simpleks Ovarium meliputi: Pembesaran pada perut bagian bawah
kanan atau kiri atau keduanya Nyeri saat buang air Sakit pada daerah panggul
sebelum atau selama siklus menstruasi Sakit saat berhubungan intim Sakit pada
punggung bawah atau paha Nyeri pada payudara Mual dan muntah Gejala kista
yang berat memerlukan perhatian medis segera, di antaranya:
1. Sakit panggul yang terasa begitu hebat
2. Badan Demam atau meriyang
3. Pingsan atau pusing Napas cepat
Gejala-gejala yang berat di atas dapat menunjukkan bahwa kista simpleks
ovarium mengalami pecah atau terpelintir. Kedua komplikasi ini dapat memiliki
dampak yang serius jika tidak diobati secepat mungkin.
(Mediksus, 2016)
G. Kompilasi Kista Simpleks Ovarium terhadap Kehamilan
Kista selama masa kehamilan tidak selalu berdampak negatif pada kehamilan
dan janin yang dikandung. Kista yang berukuran kecil tidak akan
membahayakan janin dan menimbulkan komplikasi kehamilan. Tetapi yang
perlu dilakukan oleh ibu hamil adalah melakukan pemantaun yang rutin ke
dokter untuk melihat ukuran kista. (Fimela, 2016)
Pemantauan dilakukan untuk memastikan apakah kista bertambah kecil dan
menghilang atau sebaliknya kista semakin membesar. Kista yang makin lama
mengecil dan menghilang tidak perlu kamu khawatirkan. Kista yang menghilang
dan pecah dengan sendiri memang tidak membahayakan janin yang dikandung.
Namun pada beberapa kasus rasa sakit yang dialami ibu hamil akibat pecah kista
bisa menyebabkan bayi lahir prematur. (Fimela, 2016)
Bila ukuran kista bertambah besar dan melebihi 6-8 cm bisa menyebabkan
risiko pada ibu hamil. Rasa nyeri dan sakit bisa dirasakan ibu hamil disebabkan
kista terpuntir. Selain ini kondisi kista yang semakin membesar bisa
membahayakan perkembangan janin karena mendesak rongga perut. Kista yang
membesar juga dapat menyebabkan sesak nafas karena suplai oksigen ke paru-
paru tidak maksimal yang bisa menyebabkan terjadinya IUFD (Intra Uterine
Fetal Deaht) terhadap janin yang dikandung. (Fimela, 2016)
H. Diagnosa Kista Simpleks Ovarium pada Kehamilan
Untuk dapat menentukan seseorang wanita memiliki kista simpleks ovarium,
maka dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Dalam hal ini dilakukan
pemeriksaan fisik secara langsung untuk melihat apakah ada benjolan atau
pembengkakan pada salah satu ovarium dan melakukan pemeriksaan USG untuk
mengkonfirmasi secara visual dengan memanfaatkan gelombang suara.
Pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis kista ovarium
meliputi:
1. CT scan
Pemeriksaan pencitraan tubuh yang digunakan untuk membuat gambar
penampang organ internal.
2. MRI
Pemeriksaan pencitraan dengan medan magnet untuk menghasilkan
gambar organ internal Karena mayoritas penyakit kista akan hilang sendiri
setelah beberapa minggu atau bulan, maka dokter mungkin tidak segera
merekomendasikan rencana pengobatan atau operasi.
Sebaliknya, ia mungkin akan mengulang USG dalam beberapa minggu
atau bulan untuk memeriksa kembali kondisi kista tersebut. Jika tidak ada
perubahan atau justru kista semakin membesar, maka dokter akan meminta
tes tambahan untuk menentukan penyebab kista lainnya dan menentukan
terapi yang tepat.
3. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah
tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor
kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut
yang bebas dan yang tidak.
4. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.
Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi
dalam tumor.
5. Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu
diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei
dengan isi kista bila dinding kista tertusuk
(Mediksus, 2016)
I. Penanganan Kista Simpleks Ovarium pada Kehamilan
1. Laparoskopi
Jika kista berukuran kecil dan setelah pemeriksaan ditemukan adanya
kanker, maka dokter bisa melakukan laparoskopi atau operasi pengangkatan
kista. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat pusar
dan kemudian memasukkan alat kecil ke perut untuk mengangkat kista.
2. Laparotomi
Jika kista berukuran besar, dokter dapat mengangkat kista melalui
sayatan yang besar pada perut. Dokter akan melakukan biopsy langsung, dan
jika ternyata kista tersebut adalah kanker, maka dokter mungkin saja
melakukan histerektomi untuk mengangkat beserta Rahim.
(Mediksus, 2016)
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN KASUS : Kista Simpleks Ovari
DI : RSUD Kota Bekasi
PADA : Tanggal : 26 Bulan 05 Tahun 2017
Waktu : 09.00 WIB
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas/Biodata
Nama : Ny.N Nama : Tn.A
Umur : 49 thn Umur : 52 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Batak Suku : Batak
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Pondok Ungu Alamat : Pondok Ungu Rt 01/04
Rt 01/04 Medan Satria Medan Satria
B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan saat ini (kunjungan 1/rutin/keluhan-keluhan)
Ibu mengatakan nyeri perut kanan dan pinggang kanan bawah, mual
muntah dan kadang panas, keluar flek-flek merah kecoklatan dari vagina
2. Riwayat kehamilan ini
a. Riwayat menstruasi
Hari pertama haid terakhir 04-08-2016 pasti/tidak
Tapsiran persalinan 11-05-2017
Lama 7 hari Siklus 28 hari teratur/tidak teratur
Banyaknya 2x ganti pembalut sifat darah encer
b. Tanda-tanda kehamilan (trimester 1)
Hasil tes kehamilan : tanggal : 02-10-2016 hasil : (+) positif
c. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 16
minggu sebanyak 10 kali dalam 24 jam terakhir
d. Keluhan yang dirasakan : Ada/Tidak (bila ada jelaskan)
Mual dan muntah yang lama : Ya
Nyeri perut : Ya
Panas menggigil : Ya
Sakit kepala berat/terus-menerus : Tidak ada
Penglihatan kabur : Tidak ada
Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada
Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitar : Tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam : Ya, berwarna merah kecoklatan,
flek-flek
Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
Odema : Tidak ada
e. Diet/makan : 3 X sehari
Makan sehari-hari : Ibu mengatakan makan nasi, lauk dan sayur
Perubahan makan yang dialami ( termasuk ngidam, nafsu makan dan
lain-lain) :
Ibu mengatakan ada perubahan nafsu makan dengan porsi berkurang
dari biasanya
f. Pola eliminasi :
BAB : 2x sehari BAK : 7x sehari
g. Aktifitas sehari-hari :
Pola istirahat dan tidur : 7-8 jam, Seksualitas : 2x dalam seminggu
Pekerjaan : Ibu mengatakan hanya mengerjakan pekerjaan ibu rumah
tangga
h. Imunisasi :
TT I : 02-12-2016
TT II : 02-01-2017
i. Kontrasepsi yang digunakan : Kb suntik
3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
No
Tgl / thn
lahir
Tempat
persali
nan
Usia
kehami
lan
Jenis
persalina
n
Penolo
ng
Penyuli
t
kehami
lan dan
persali
nan
Jenis
kehami
lan
BB PB
Keada
an
anak
sekara
ng
1.
02/02/09 Bidan 39 mg Spontan Bidan
Tidak
Ada
Normal 2900
47
cm
Baik
2. 25/04/12 Bidan 39 mg Spontan Bidan
Tidak
Ada
Normal 3.000
48
cm
Baik
3. Abortus − − − − − − − − −
4. Abortus − − − − − − − − −
5.
Hamil
Ini
4. Riwayat kesehatan
− Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita :
Jantung : Tidak ada Hipertensi : Tidak ada
Hepar : Tidak ada DM : Tidak ada
Anemia : Tidak ada Campak : Tidak ada
TBC : Tidak ada Gg mental : Tidak ada
Operasi : Tidak ada
− Perilaku kesehatan
Penggunaan alcohol/obat-obatan sejenisnya : Tidak
Obat-obat jamu yang sering digunakan : Tidak
Merokok, makan sirih : Tidak
Pencucian vagina : Setiap selesai mandi, BAK dan BAB
Senam hamil : Tidak
Breast care : Tidak
5. Riwayat sosial
− Apakah kehamilan ini direncanakan : Ya
− Respon terhadap kehamilan : Ibu mengatakan cemas dan khawatir
− Status perkawinan : Sah
− Jumlah 1 kali, lama perkawinan 23 tahun
− Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas :
Tidak ada
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakanbahwa keluarganya tidak memiliki penyakit menular dan
menurun.
II. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum :
Tinggi badan : 153 cm BB : 44 kg
Tekanan darah : 120/80 mmHg RR : 22 x
/m
Nadi : 84 x
/m Temp : 36,8 0
C
LILA : 23,2 cm
2. Pemeriksaan kebidanan :
− Muka : Kelopak mata : Tidak ada oedema
Konjungtiva : An anemis
Sclera : An ikterik
Reflek pupil : (+) Positif, Baik
Cloasma gravidarum : Tidak ada
− Mulut&Gigi, lidah dan geanam : Baik, Gigi : Bersih, tidak ada karlkulus,
gingivitis, Caries: Tidak ada
− Kelenjar thyroid, pembesaran thyroid : Tidak ada
− Kelenjar getah bening, pembesaran : Tidak ada
− Vena jugularis, pembesaran vena jugularis : Tidak ada
− Dada
Jantung : Lub-dub, tidak ada mur-mur
Paru-paru : Normal, tidak ada ronchi dan wezing
Pernafasan : Normal
Payudara : Pembesaran : Ada Putting susu : Menonjol,
ASI : Belum keluar, Simetris : ya, kanan kiri
Benjol : Tidak ada, Nyeri : Tidak ada
− Punggung dan pinggang
Punggung : Normal Pinggang nyeri : Tidak ada
− Ekstremitas atas
Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Tidak ada
Konsistensi : Normal Benjolan : Tidak ada Kontraksi : Tidak ada
Pembesaran liver : Tidak ada
Bekas luka operasi : Tidak ada Linea : Tidak ada Strie : Tidak ada
TFU (Mc Donal) : 24 cm, TFU : 2 jari diatas pusat
Leopold I : Teraba bagian-bagian terkecil janin yaitu ekstremitas
Leopold II : kanan: teraba bulat, keras melenting yaitu kepala
kiri : teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu kepala
Leopold III : Teraba panjang, keras seperti ada tahanan yaitu
punggung
Leopold IV : Tidak dilakukan
Fetus : Letak : Lintang Presentasi : Punggung
Posisi : Punggung bawah Penurunan : Tidak ada
Pergerakan : Aktif DJJ : (+) positif
Frekuensi : 148 x/menit, Teratur/Tidak
− Ano Genital
Perineum : Luka parut : Tidak dilakukan
Vulva vagina : Warna : Tidak dilakukan Luka : Tidak dilakukan
Fistula : Tidak dilakukan Varices: Tidak dilakukan
Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan Warna : Tidak dilakukan
Anus : Hemoroid : Tidak ada
− Kaki dan tungkai
Reflek patella : (+) positif Odema : Tidak ada Varices : Tidak ada
− Servik dan vagina (jika ada indikasi)
Warna : Tidak dilakukan Ukuran servik : Tidak dilakukan
Bentuk servik : Tidak dilakukan Posisi : Tidak dilakukan
Konsistensi : Tidak dilakukan Pembukaan : Tidak dilakukan
Nyeri : Tidak dilakukan Pengeluaran : Tidak dilakukan
Dinding Vagina :
Warna : Tidak dilakukan Varices : Tidak dilakukan
Pengeluaran : Tidak dilakukan Luka : Tidak dilakukan
Benjolan/Fistula/varices : Tidak dilakukan
Adnexa :
Ukuran : Tidak dilakukan Bentuk : Tidak dilakukan
Posisi : Tidak dilakukan Konsistensi : Tidak dilakukan
Nyeri : Tidak dilakukan
B. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
HB : 11,1 gr%
Protein urine : Negative
Glukosa Urine : Negative
III.ANALISA DATA
Diagnosa : Ibu : G5A2P2 usia kehamilan 22 minggu 6 hari
dengan kista simpleks ovari
Janin : hidup tunggal, intrauterine, presentasi
punggung
Masalah : - Gangguan pola istirahat
- Gangguan asupan nutrisi
- Gangguan rasa ketidaknyamanan
Kebutuhan : - Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian obat
dan tindakan medis
- Dukungan emosional
Diagnose potensial : IUFD (Intra Uterine Fetal Death)
IV. PERENCANAAN (PLANNING)
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yaitu TD 120/80 mmHg, nadi
84x/menit, Rr : 22 x/menit, BB: 44 kg, TFU 2 jari diatas pusat. DJJ 148x
/m,
letak lintang. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu perdarahan
pervaginam, mual muntah berlebihan, suhu tubuh lebih > 380
C, sakit kepala
hebat, ketubah pecah sebelum waktunya, gerakan janin berkurang, jika ibu
mengalami salah satu tanda tersebut, ibu diharapkan melapor kepetugas
kesehatan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Ibu mengerti tentang
tanda bahaya kehamilan.
3. Kolaborasi dengan dokter obgyn dalam pemberian obat seperti paracetamol
500 mg, pemasangan infus dengan aturan 20 tetes/menit. Kolaborasi telah
dilakukan.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk makan dengan gizi seimbang yaitu, nasi,
sayur, mayur, lauk-pauk, buah-buahan dan susu. Ibu mengerti dan bersedia
makan dengan gizi seimbang.
5. Memberitahu ibu untuk menghindari makanan yang instan, kaleng, pemanis
buatan. Ibu mengerti dan mau menghindari makanan yang instan.
6. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup jangan melakukan aktivitas yang
berlebihan. Ibu mengerti dan bersedia istirahat yang cukup.
7. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa kista ovari adalah suatu
kumpulan cairan yang dibungkus kantong didalam organ reproduksi wanita.
Ibu mengerti tentang penjelasan bidan
8. Memberikan dukungan dan membantu mengurangi kecemasan ibu dengan
meminta ibu agar tenang, berdo’a kepada Allah dan serahkan semua kepada
Allah semoga diberikan kelancaran dalam setiap tindakan dan terapi yang
sedang dijalani. Ibu mengerti dan sudah merasa lega.
9. Memberikan informant consent kepada ibu dan keluarga bahwa ibu harus
melakukan tindakan operasi untuk dilakukan pengambilan kista agar dapat
mempertahankan janinnya. Ibu dan keluarga mengerti dan bersedia untuk
dilakukan operasi.
10. Mengambil darah ibu sebanyak 3 cc untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium. Darah telah diambil dan sudah diantar lke lab dan hasilnya
adalah Hb 11 gr%, HIV aids negative.
11. Meminta ibu untuk kencing didalam botol urine untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium. Urine telah diantar ke lab dan hasilnya adalah
protein urine negative, glukosa negative.
12. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa rencana operasi yang telah di
instruksikan oleh dokter obgyn adalah besok pagi dan ibu dianjurkan untuk
puasa yang dimulai nanti malam pada jam 24.00 sampai instruksi selesai
operasi jika sudah sesuai dengan kriteria diperbolehkan makan dan minum
kembali. Ibu dan keluarga mengerti dan ibu bersedia untuk melakukan puasa
yang dimulai nanti malam jam 24.00.
13. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan telah
didokumentasikan.
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimupulan
Dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil patologis terhadap Ny.N dengan
kista simpleks ovary dan asuhan yang diberikan sesuai dengan asuhan pada
Ibu hamil dengan kista simpleks ovari. Asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan kista simpleks ovari terhadap Ny.N dilakukan pengambilan data
subjektif seperti anamnesa yaitu keluhan utama, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas yang lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit sekarang
didapatkan hasil Ny.N G5 P2 A2 datang dengan keluhan nyeri perut bagian
bawah dan pinggang kanan bawah, mual muntah dan kadang panas, keluar
flek-flek merah kecoklatan dari vagina.
Pengambilan data objektif pada ibu hamil adalah pemeriksaan tanda-tanda
vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Leopod I, Leopod II, Leopod III, dan
Leopod IV, serta pemeriksaan golongan darah Hb, USG.
Maka dengan ini, sesuai dengan materi di atas dapat disimpulkan bahwa
diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu G5 P2 A2 usia kehamilan 22
minggu > 6 hari dengan kista simpleks ovari.
Didapatkan diagnosis potensial, kebutuhan, dan kebutuan tindakan segera
yaitu kolaborasi dengan dokter obgyn.
Rencana asuhan yang diberikan kepada ibu hamil yaitu beritahu hasil
pemeriksaan, kolaborasi dengan dokter obgyn dalam melakukan tindakan dan
terapi obat, anjurkan ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
jelaskan tanda bahaya kehamilan, jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang
kista ovari, anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang instan, lakukan
informnt consent kepada ibu dan keluarag bahwa akan dilakukan tindakan
operasi, berikan dukungan emosional kepada ibu agar tidak cemas, anjurkan
ibu untuk istirahat yang cukup, lakukan pengambilan cek darah dan urine ibu
lalu antar ke laboratorium.
Implementasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan kepada Ibu hamil dengan
kista simpleks ovari yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan, melakukan
kolaborasi dengan dokter obgyn dalam melakukan tindakan dan terapi obat,
menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang seperti nasi,
sayur, lauk pauk, buah, susu, telur, daging; menjelaskan pada ibu tentang
tanda bahaya kehamilan yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah
berlebihan, suhu tubuh lebih > 380
C, sakit kepala hebat, ketubah pecah
sebelum waktunya, gerakan janin berkurang, menjelaskan kepada ibu dan
keluarga tentang kista ovari adalah suatu kumpulan cairan yang dibungkus
kantong didalam organ reproduksi wanita, menganjurkan ibu untuk
menghindari makanan yang instan, kaleng, pemanis buatan. Ibu mengerti dan
mau menghindari makanan yang instan, melakukan informnt consent kepada
ibu dan keluarag bahwa akan dilakukan tindakan operasi, mberikan dukungan
emosional kepada ibu agar tidak cemas, menganjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup, melakukan pengambilan cek darah dan urine ibu lalu antar ke
laboratorium.
Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil yang telah dilakukan
terhadap Ny.N yaitu ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan, kolaborasi
dengan dokter obgyn telah dilakukan, ibu mengatakan mengerti tentang tanda
bahaya kehamilan, ibu bersedia untuk makan dengan gizi seimbang dan
menghindari makanan instan, ibu mengerti tentang kista ovari, ibu dan
keluarga bersedia untuk dilakukan tindakan operasi, pengambilan darah dan
irine sudah dilakukan dan sudah diantar ke laboratorium.
Dalam praktek pemeriksaan ibu hamil dengan kista simpleks ovari tidak
ada kesenjangan praktek dan teori yang didapat dari pendidikan.
B. Saran
1. Bagi Lahan Praktek (RSUD Kota Bekasi)
a) Agar meningkatkan kualitas pelayanan atau asuhan kebidanan kepada
ibu hamil dengan kista simpleks ovari sesuai dengan
perkembangannya serta melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan
teori yang ada.
b) Diharapkan dapat memberikan konseling yang dibutuhkan Ibu hamil
dengan kista simpleks ovary untuk mencegah timbulnya komplikasi
lebih lanjut.
2. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara)
Institusi pendidikan diharapkan dapat menambah buku atau referensi yang
dapat menunjang dalam kegiatan belajar salah satunya yaitu kehamilan
patologis dengan kista simpleks ovarii.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar didalam
praktek dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang mungkin tidak
didapatkan di institusi pendidikan terhadap ibu hamil dengan kista
simpleks ovari.
4. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui
komplikasi dalam kehamilan agar terdeteksi secara dini dan dapat segera
diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
AyahBunda.2016. Operasi Kista Saat Hamil. http://www.ayahbunda.co.id/kehami
lan-gizi-kesehatan/operasi-kista-saat-hamil . Diakses pada tanggal 06 Maret
2017 pukul 17:29 WIB
Rukiyah, Ai yeyeh.dkk.2009. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Jakarta : CV.
Trans Info Media
Pantiawati, Ika,. dan Saryona. 2010. Asuhan Kebidanan I (KEHAMILAN).
Yogyakarta : Nuha Medika
Sulistya, Ari.2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika
Prawiroharjo, Sarwono.2014.Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT.Bina Pustaka
Elisabeth, Siwi.2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka
Baru Press
Sari, Anggrita. dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor : In Media
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC
Ramadhan, Kurniawan. 2016. Kista Pada Saat Hamil. http://www.klikdokter.com
/tanya-dokter/read/2817530/kista-pada-saat-hamil. Diakses pada tanggal 06
Maret 2017
Reni, Susanti. 2016. Penyumbang Terbesar Tingginya Kematian Ibu di Jabar,
http://regional.kompas.com/read/2016/06/24/13231271/bogor.penyumbang.ter
besar.tingginya.kematian.ibu.di.jabar, diakses 29 juli 2016
Jamhari. 2015. Kematian Ibu dan Anak Di Kabupaten Bekasi.
http://lifestyle.okezone.com/read/2013/12/29/482/918922/kematian-ibu-dan-
anak-di-kabupaten-bekasi-terus-turun, diakses pada 29 Juli 2016
Surtayati, Asri. Rujukan Kebidanan. http: //asri1987. blogspot. co. id/
2015/03/rujukan.html, diakses pada 29 Juli 2016
PKBI. 2015. Kematian Ibu Melahirkan Terus Meningkat.
http://pkbi.or.id/kematian-ibu-melahirkan-terus-meningkat/, diakses pada
tanggal 29 Juli 2016
Koran Sindo. 2015. Angka Kematian Ibu Masih Jauh Dari Target.
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=6&date=2015-12-22, diakses
pada tanggal 29 Juli 2016
Soraya, Nur. 2012. Manajemen Asuhan Kebidanan. http://y-
yhusoraya.blogspot .co.id/2012/04/laporan-pkk-1.html, diakses pada tanggal
15 Agustus 2016

More Related Content

What's hot

Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
AjEn9
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Andra Dewi Hapsari
 
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSIASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
Siti Maimun
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
AffiZakiyya
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
pjj_kemenkes
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
Irma Delima
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Rahayu Pratiwi
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilneng elis
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
martaagustinasirait
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
pjj_kemenkes
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
Sumiaty Syifah
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
AffiZakiyya
 

What's hot (20)

Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 
Askeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 mingguAskeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 minggu
 
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSIASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluargaPemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi ibu dan keluarga
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamil
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normalAsuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 

Similar to ASKEB HAMIL PATOLOGIS DENGAN KISTA SIMPLEKS OVARI

Kty benar.doc saja
Kty benar.doc sajaKty benar.doc saja
Kty benar.doc saja
Warnet Raha
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
Irmadani Irmadani
 
KTI
KTIKTI
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
semoga bahagia
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
ArdlyansyaBan
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruuSik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
juwitasyafaraaa0406
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
SittiNurIndah
 
Bersalin
BersalinBersalin
asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.
asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.
asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.
shinta120237
 
PLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docxPLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docx
josen sembiring
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
drhysoul
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
semoga bahagia
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
juwitasyafaraaa0406
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
resna adtya
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
SittiNurIndah
 

Similar to ASKEB HAMIL PATOLOGIS DENGAN KISTA SIMPLEKS OVARI (20)

Kty benar.doc saja
Kty benar.doc sajaKty benar.doc saja
Kty benar.doc saja
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
KTI
KTIKTI
KTI
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalahSik penyajian data aki dan akb makalah
Sik penyajian data aki dan akb makalah
 
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruuSik penyajian data aki dan akb makalah baruu
Sik penyajian data aki dan akb makalah baruu
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan AKI dan AKB di DIY Tahun 2017
 
Bersalin
BersalinBersalin
Bersalin
 
asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.
asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.
asuhan kebidanan dengan BAB I COC NY. O.
 
PLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docxPLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docx
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
 
Kdp
KdpKdp
Kdp
 
Kdp
KdpKdp
Kdp
 
Kdp
KdpKdp
Kdp
 
Kdp
KdpKdp
Kdp
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
 

More from Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)

PPT LTA KEBIDANAN
PPT LTA KEBIDANANPPT LTA KEBIDANAN
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare
Laporan PKMD terhadap bayi dengan diareLaporan PKMD terhadap bayi dengan diare
Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Tik kls viii smstr 1 (bab 2)
Tik kls viii smstr 1 (bab 2)Tik kls viii smstr 1 (bab 2)
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaan
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaanKepemimpinan dalam materi kewirausahaan
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaan
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Kelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanariKelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanari
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
makalah Surveilans praktik pelayanan kebidanan
makalah Surveilans praktik pelayanan kebidananmakalah Surveilans praktik pelayanan kebidanan
makalah Surveilans praktik pelayanan kebidanan
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Kasus pdca diare akut
Kasus pdca diare akutKasus pdca diare akut
Faktor penghambat KIP/K
Faktor penghambat KIP/KFaktor penghambat KIP/K
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa SakitPenanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahunTahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
proses komunikasi efektif
proses komunikasi efektifproses komunikasi efektif
pemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidananpemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidanan
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Keputihan
KeputihanKeputihan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 

More from Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah) (20)

Master KP4
Master KP4Master KP4
Master KP4
 
PPT LTA KEBIDANAN
PPT LTA KEBIDANANPPT LTA KEBIDANAN
PPT LTA KEBIDANAN
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
 
Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare
Laporan PKMD terhadap bayi dengan diareLaporan PKMD terhadap bayi dengan diare
Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare
 
Tik kls viii smstr 1 (bab 2)
Tik kls viii smstr 1 (bab 2)Tik kls viii smstr 1 (bab 2)
Tik kls viii smstr 1 (bab 2)
 
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaan
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaanKepemimpinan dalam materi kewirausahaan
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaan
 
Kelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanariKelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanari
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
makalah Surveilans praktik pelayanan kebidanan
makalah Surveilans praktik pelayanan kebidananmakalah Surveilans praktik pelayanan kebidanan
makalah Surveilans praktik pelayanan kebidanan
 
Kasus pdca diare akut
Kasus pdca diare akutKasus pdca diare akut
Kasus pdca diare akut
 
Konsep Kebidanan
Konsep KebidananKonsep Kebidanan
Konsep Kebidanan
 
Faktor penghambat KIP/K
Faktor penghambat KIP/KFaktor penghambat KIP/K
Faktor penghambat KIP/K
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
 
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa SakitPenanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
Penanganan Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas dan Terasa Sakit
 
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPATMENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
MENETAPKAN DIAGNOSA KEHAMILAN DENGAN TEPAT
 
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahunTahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
Tahap perkembangan dan stimulasi pada anak usia 1- 2 tahun
 
proses komunikasi efektif
proses komunikasi efektifproses komunikasi efektif
proses komunikasi efektif
 
pemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidananpemasaran jasa sosial kebidanan
pemasaran jasa sosial kebidanan
 
Keputihan
KeputihanKeputihan
Keputihan
 
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 

ASKEB HAMIL PATOLOGIS DENGAN KISTA SIMPLEKS OVARI

  • 1. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS TERHADAP Ny. N DENGAN KISTA SIMPLEKS OVARI DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2017 Disusun Oleh : RATNA IMAS INDRIYANI NIM. 1409010 AKADEMI KEBIDANAN GEMA NUSANTARA BEKASI
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL TERHADAP Ny. N DENGAN KISTA SIMPLEK OVARI DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2017 Disusun Oleh: RATNA IMAS INDRIYANI NIM. 1409010 Di setujui dan disahkan oleh : Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Anjani Khairunnisa, S.ST Febriana Ruslianti, Am.Keb NIK : 0424108830 NIP: 1982 0215 200701 2 004
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih sangat tinggi faktanya AKI justru meningkat dan kini menjadi 359 kematian per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara itu, kepala badan penelitian dan pengembangan kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mengatakan, penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan adalah kelompok hipertensi dalam kehamilan 32,4 persen dan perdarahan post partum 20,3 persen. Pemerintah tetap mengupayakan untuk menurunkan AKI antara lain dengan membuat pedoman Rencana Aksi Nasional (RAN) yaitu program percepatan penurunan angka kematian ibu secara nasional. (Profil PKBI, 2015) Sedangkan menurut Kompas (2016), jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) tampaknya masih sulit dilakukan. Berdasarkan Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu tahun 2015 Jumlah kematian ibu di Jawa Barat masih menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yaitu 823, meski jika dilihat dari jumlah rasio, angka kematian ibu di Jawa Barat terbilang rendah. Rasio kematian ibu per 100.000 tahun 2015 sebesar 87,33 persen. Kesehatan memiliki berbagai macam ruang lingkup yang harus dipenuhi.Salah satu ruang lingkup kesehatan adalah kesehatan reproduksi. Dimana kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi baik pada laki-laki dan perempuan.(Depkes RI, 2009) Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan reproduksi, diantaranya penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kista ovarium adalah suatu penyakit ganguan organ reproduksi wanita dan kista ovarium merupakan salah 2
  • 5. satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita di masa reproduksinya.(Depkes RI,2011) Walau Kista ovarium pada kehamilan jarang dijumpai. Namun, pada kenyataannya angka kejadian adanya kista pada wanita hamil mencapai 1:81 hingga 1: 1000 kehamilan. Pada kehamilan yang disertai dengan kistoma ovarii seolah-olah menjadi perebutan ruangan, dimana kehamilan makin membesar. Oleh karena itu, kehamilan dengan kista harus dilakukan operasi untuk mengangkat kista tersebut. (Ramadhan, Karunia. 2016) Jika kista tidak diangkat maka dapat terjadi komplikasi berupa puntiran pada kista yang dapat menimbulkan rasa nyeri hebat serta pendarahan di dalam kista. Komplikasi ini dapat membahayakan nyawa ibu. Pada kondisi tidak terjadi puntiran, kista yang berukuran besar dapat menggangu proses turunnya janin ke jalan lahir. Kista yang terlalu besar juga berisiko pecah dan mengganggu tahim serta pertumbuhan janin di dalamnya. (AyahBunda. 2016) Pada kejadian terpuntirnya kista tersebut dapat mengakibatkan suplai oksigen terhadap bayipun terganggu karena terjadinya perebutan ruangan antara janin dan kista yang membuat terhimpitnya saluran oksigen kebayi yang dapat menyebabkan kematian bayi, dan bisa juga menyebabkan kematian ibu karena semakin membesarnya kista pada kehamilan hingga 6 cm atau lebih maka akan sering terjadi keluar flek hingga darah yang keluar dari vagina, apabila tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian ibu karena terlalu sering megeluarkan darah (perdarahan). (Fimela, 2016) Dalam hal tersebut dibutuhkan adanya pelaksanaan Antenatal Care (ANC) di fasilitas kesehatan dan penanganan yang baik, cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan terhadap ibu hamil patologis dengan kista simpleks ovari dalam upaya untuk membantu menurunkan tingkat kematian ibu dan angka kematian bayi sesuai Sustainable Development Goals (SDG’s) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini hadir menggantikan MDG’s. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal yang baik dan benar merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil dengan kista simpleks ovari. (Rukiyah, Ai yeyeh, dkk.2010) 3
  • 6. Maka dengan ini penulis tertarik membuat laporan dengan menerapkan dan mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. N dengan kista simpleks ovari di RSUD Kota Bekasi. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Agar mahasiswa mampu memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu hamil dengan kista simpleks ovari secara baik dan benar sesuai dengan prinsip kebidanan. 2. Tujuan Khusus a. Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa dari data yang terkumpul dari ibu hamil dengan kista simpleks ovari. b. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul baik dalam bentuk diagnosa serta masalah dan kebutuhan ibu hamil kista simpleks ovari. c. Mampu mengidentifikasi diagnosa serta masalah potensial kepada ibu hamil kista simpleks ovari. d. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan dan melakukan intervensi dan kolaborasi e. Mampu membuat rencana asuhan pada ibu hamil kista simpleks ovari f. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat untuk ibu hamil kista simpleks ovari g. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan rencana management yang telah dicapai untuk ibu hamil kista simpleks ovari C. Manfaat 4
  • 7. 1. Bagi Lahan Praktek Menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya bidan dalam menangani asuhan kebidanan pada Ibu hamil kista simpleks ovari sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil kista simpleks ovari. 2. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara) Sebagai dokumentasi dan bahan pembelajaran untuk mahasiswi yang lain dalam melakukan asuhan pada ibu hamil kista simpleks ovari. 3. Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuhan pada ibu hamil kista simpleks ovari sebagai penerapan ilmu yang telah didapatkan. 4. Bagi Ibu Hamil Dapat memberikan pengetahuan kepada klien tentang kejadian patologis yang terjadi pada kehamilannya, dan dapat menumbuhkan rasa penting terhadap kunjungan Antenatal Care selama kehamilan 5
  • 8. 6
  • 9. BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. (Saifudin, 2009) Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, Sarwono .2014 : 213). B. Pelayanan Asuhan Standar Minimal “14 T” Standar ANC yang diprogramkan menurut arifin (1996) standar pelayanan ANC meliputi standar 14 T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan komprehensif dengan harapan antenatal care dengan standar 14 T dapat sebagai daya ungkit pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam dalam menurunkan angka kematian ibu. 1. Ukur tinggi badan/berat badan 2. Ukur tekanan darah 3. Ukur tinggi fundus uteri 4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap 5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan 6. Tes terhadap penyakit menular seksual/VDRL
  • 10. 7. Temu wicara 8. Tes pemeriksaan Hb 9. Tes pemeriksaan urine protein 10. Tes reduksi urine 11. Perawatan payudara 12. Pemeliharaan tingkat kebugara (senam hamil) 13. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok) 14. Terapi obat malaria (Pantiawati, Ika, dan Sayono.2010 : 10) C. Pengertian Kista Simpleks Ovarium Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam ovarium. Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu lagi di kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. (Dokter, Alo. 2015) D. Kista Simpleks Ovarium Dalam Kehamilan Pembesaran ovarium kurang dari 6 cm yang ditemukan pada awal kehamilan biasanya mencerminkan pembentukan korpus luteum. Satu dari 1.500 kehamilan mendapat komplikasi tumor yang terdeteksi secara klinis, berdiameter <50 mm. Jika pemeriksaan ultrason dilakukan secara rutin, tumor ovarium dapat dideteksi pada 1 dari 200 kehamilan. Kebanyak tumor karena kista, biasanya karena pembesaran korpus luteum, yang dapat hilang secara spontan ( Llewelyn dan Jones,2001). Pada kehamilan yang disertai kista simpleks ovarii seolah-olah terjadi perebutan ruangan, ketika kehamilan makin membesar. Oleh karena itu, kehamilan dengan kista simpleks ovari memerlukan operasi untuk mengangkat kista tersebut pada usia kehamilan 16 minggu. Kebanyakan kista simpleks ovari meliputi 25 % dari semua neoplasma yang menjadi penyulit pada kehamilan.
  • 11. Sisanya 75 % terdiri dari berbagai kista ovarium lainnya. ( Llewelyn dan Jones,2001). Bahaya melangsungkan kehamilan bersama dengan kista simpleks ovarii adalah dapat terjadi gangguan pertumbuhan janin yang akhirnya mengakibakan abortus, kematian dalam rahim. Pada kedudukan kista di pelvis minor, persalinan dapat terganggu dan dan memerlukan penyelesaian dengan jalan operasi seksio sesaria. Pada kedudukan kista simpleks ovari di daerah fundus uteri, persalinan dapat berlangsung normal tetapi bahaya postpartum mungkin menjadi torsi kista, infeksi sampai abses. Oleh karena itu, segera sebelum usia kehamilan membesar atau belum sampai usia 25 minggu kehamilan bila diketahui terdapat kista simpleks ovarii, laparotomy atau operasi sesuai instruksi dokter untuk dilakukan pengangkatan kista tersebut. (Manuaba,2010). E. Penyebab Kista Simpleks Ovarium Ada banyak faktor atau masalah yang menjadi Penyebab kista simpleks ovarium yang tersering meliputi: 1. Masalah hormonal Kista fungsional biasanya hilang sendiri tanpa pengobatan. Mereka mungkin disebabkan oleh masalah hormonal atau pengaruh obat untuk membantu merangsang ovulasi. 2. Endometriosis Wanita dengan endometriosis dapat mengembangkan jenis kista ovarium yang disebut endometrioma. Jaringan endometriosis menyebar ke ovarium lalu tumbuh di sana. Kista ini bisa menyakitkan saat “berhubungan” dan selama menstruasi. 3. Infeksi panggul yang parah Infeksi dapat menyebar ke ovarium dan tuba falopi dan menyebabkan terbentuknya kista. (Mediksus, 2016)
  • 12. F. Gejala Kista Simpleks Ovarium pada Kehamilan Sering kali, penyakit kista simpleks ovarium tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, gejala dapat muncul seiring dengan bertambah besarnya kista. Gejala Kista Simpleks Ovarium meliputi: Pembesaran pada perut bagian bawah kanan atau kiri atau keduanya Nyeri saat buang air Sakit pada daerah panggul sebelum atau selama siklus menstruasi Sakit saat berhubungan intim Sakit pada punggung bawah atau paha Nyeri pada payudara Mual dan muntah Gejala kista yang berat memerlukan perhatian medis segera, di antaranya: 1. Sakit panggul yang terasa begitu hebat 2. Badan Demam atau meriyang 3. Pingsan atau pusing Napas cepat Gejala-gejala yang berat di atas dapat menunjukkan bahwa kista simpleks ovarium mengalami pecah atau terpelintir. Kedua komplikasi ini dapat memiliki dampak yang serius jika tidak diobati secepat mungkin. (Mediksus, 2016) G. Kompilasi Kista Simpleks Ovarium terhadap Kehamilan Kista selama masa kehamilan tidak selalu berdampak negatif pada kehamilan dan janin yang dikandung. Kista yang berukuran kecil tidak akan membahayakan janin dan menimbulkan komplikasi kehamilan. Tetapi yang perlu dilakukan oleh ibu hamil adalah melakukan pemantaun yang rutin ke dokter untuk melihat ukuran kista. (Fimela, 2016) Pemantauan dilakukan untuk memastikan apakah kista bertambah kecil dan menghilang atau sebaliknya kista semakin membesar. Kista yang makin lama mengecil dan menghilang tidak perlu kamu khawatirkan. Kista yang menghilang dan pecah dengan sendiri memang tidak membahayakan janin yang dikandung. Namun pada beberapa kasus rasa sakit yang dialami ibu hamil akibat pecah kista bisa menyebabkan bayi lahir prematur. (Fimela, 2016) Bila ukuran kista bertambah besar dan melebihi 6-8 cm bisa menyebabkan risiko pada ibu hamil. Rasa nyeri dan sakit bisa dirasakan ibu hamil disebabkan
  • 13. kista terpuntir. Selain ini kondisi kista yang semakin membesar bisa membahayakan perkembangan janin karena mendesak rongga perut. Kista yang membesar juga dapat menyebabkan sesak nafas karena suplai oksigen ke paru- paru tidak maksimal yang bisa menyebabkan terjadinya IUFD (Intra Uterine Fetal Deaht) terhadap janin yang dikandung. (Fimela, 2016) H. Diagnosa Kista Simpleks Ovarium pada Kehamilan Untuk dapat menentukan seseorang wanita memiliki kista simpleks ovarium, maka dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan fisik secara langsung untuk melihat apakah ada benjolan atau pembengkakan pada salah satu ovarium dan melakukan pemeriksaan USG untuk mengkonfirmasi secara visual dengan memanfaatkan gelombang suara. Pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis kista ovarium meliputi: 1. CT scan Pemeriksaan pencitraan tubuh yang digunakan untuk membuat gambar penampang organ internal. 2. MRI Pemeriksaan pencitraan dengan medan magnet untuk menghasilkan gambar organ internal Karena mayoritas penyakit kista akan hilang sendiri setelah beberapa minggu atau bulan, maka dokter mungkin tidak segera merekomendasikan rencana pengobatan atau operasi. Sebaliknya, ia mungkin akan mengulang USG dalam beberapa minggu atau bulan untuk memeriksa kembali kondisi kista tersebut. Jika tidak ada perubahan atau justru kista semakin membesar, maka dokter akan meminta tes tambahan untuk menentukan penyebab kista lainnya dan menentukan terapi yang tepat. 3. Ultrasonografi
  • 14. Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak. 4. Foto Rontgen Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor. 5. Parasintesis Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk (Mediksus, 2016) I. Penanganan Kista Simpleks Ovarium pada Kehamilan 1. Laparoskopi Jika kista berukuran kecil dan setelah pemeriksaan ditemukan adanya kanker, maka dokter bisa melakukan laparoskopi atau operasi pengangkatan kista. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat pusar dan kemudian memasukkan alat kecil ke perut untuk mengangkat kista. 2. Laparotomi Jika kista berukuran besar, dokter dapat mengangkat kista melalui sayatan yang besar pada perut. Dokter akan melakukan biopsy langsung, dan jika ternyata kista tersebut adalah kanker, maka dokter mungkin saja melakukan histerektomi untuk mengangkat beserta Rahim.
  • 15. (Mediksus, 2016) BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS : Kista Simpleks Ovari DI : RSUD Kota Bekasi PADA : Tanggal : 26 Bulan 05 Tahun 2017 Waktu : 09.00 WIB I. DATA SUBJEKTIF A. Identitas/Biodata Nama : Ny.N Nama : Tn.A Umur : 49 thn Umur : 52 thn Agama : Islam Agama : Islam Suku : Batak Suku : Batak Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta Alamat : Pondok Ungu Alamat : Pondok Ungu Rt 01/04
  • 16. Rt 01/04 Medan Satria Medan Satria B. Anamnesa 1. Alasan kunjungan saat ini (kunjungan 1/rutin/keluhan-keluhan) Ibu mengatakan nyeri perut kanan dan pinggang kanan bawah, mual muntah dan kadang panas, keluar flek-flek merah kecoklatan dari vagina 2. Riwayat kehamilan ini a. Riwayat menstruasi Hari pertama haid terakhir 04-08-2016 pasti/tidak Tapsiran persalinan 11-05-2017 Lama 7 hari Siklus 28 hari teratur/tidak teratur Banyaknya 2x ganti pembalut sifat darah encer b. Tanda-tanda kehamilan (trimester 1) Hasil tes kehamilan : tanggal : 02-10-2016 hasil : (+) positif c. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 16 minggu sebanyak 10 kali dalam 24 jam terakhir d. Keluhan yang dirasakan : Ada/Tidak (bila ada jelaskan) Mual dan muntah yang lama : Ya Nyeri perut : Ya Panas menggigil : Ya Sakit kepala berat/terus-menerus : Tidak ada Penglihatan kabur : Tidak ada
  • 17. Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitar : Tidak ada Pengeluaran cairan pervaginam : Ya, berwarna merah kecoklatan, flek-flek Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada Odema : Tidak ada e. Diet/makan : 3 X sehari Makan sehari-hari : Ibu mengatakan makan nasi, lauk dan sayur Perubahan makan yang dialami ( termasuk ngidam, nafsu makan dan lain-lain) : Ibu mengatakan ada perubahan nafsu makan dengan porsi berkurang dari biasanya f. Pola eliminasi : BAB : 2x sehari BAK : 7x sehari g. Aktifitas sehari-hari : Pola istirahat dan tidur : 7-8 jam, Seksualitas : 2x dalam seminggu Pekerjaan : Ibu mengatakan hanya mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga h. Imunisasi : TT I : 02-12-2016 TT II : 02-01-2017 i. Kontrasepsi yang digunakan : Kb suntik
  • 18. 3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu No Tgl / thn lahir Tempat persali nan Usia kehami lan Jenis persalina n Penolo ng Penyuli t kehami lan dan persali nan Jenis kehami lan BB PB Keada an anak sekara ng 1. 02/02/09 Bidan 39 mg Spontan Bidan Tidak Ada Normal 2900 47 cm Baik 2. 25/04/12 Bidan 39 mg Spontan Bidan Tidak Ada Normal 3.000 48 cm Baik 3. Abortus − − − − − − − − − 4. Abortus − − − − − − − − − 5. Hamil Ini 4. Riwayat kesehatan − Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita : Jantung : Tidak ada Hipertensi : Tidak ada Hepar : Tidak ada DM : Tidak ada Anemia : Tidak ada Campak : Tidak ada TBC : Tidak ada Gg mental : Tidak ada Operasi : Tidak ada
  • 19. − Perilaku kesehatan Penggunaan alcohol/obat-obatan sejenisnya : Tidak Obat-obat jamu yang sering digunakan : Tidak Merokok, makan sirih : Tidak Pencucian vagina : Setiap selesai mandi, BAK dan BAB Senam hamil : Tidak Breast care : Tidak 5. Riwayat sosial − Apakah kehamilan ini direncanakan : Ya − Respon terhadap kehamilan : Ibu mengatakan cemas dan khawatir − Status perkawinan : Sah − Jumlah 1 kali, lama perkawinan 23 tahun − Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas : Tidak ada 6. Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakanbahwa keluarganya tidak memiliki penyakit menular dan menurun. II. DATA OBJEKTIF A. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan umum :
  • 20. Tinggi badan : 153 cm BB : 44 kg Tekanan darah : 120/80 mmHg RR : 22 x /m Nadi : 84 x /m Temp : 36,8 0 C LILA : 23,2 cm 2. Pemeriksaan kebidanan : − Muka : Kelopak mata : Tidak ada oedema Konjungtiva : An anemis Sclera : An ikterik Reflek pupil : (+) Positif, Baik Cloasma gravidarum : Tidak ada − Mulut&Gigi, lidah dan geanam : Baik, Gigi : Bersih, tidak ada karlkulus, gingivitis, Caries: Tidak ada − Kelenjar thyroid, pembesaran thyroid : Tidak ada − Kelenjar getah bening, pembesaran : Tidak ada − Vena jugularis, pembesaran vena jugularis : Tidak ada − Dada Jantung : Lub-dub, tidak ada mur-mur Paru-paru : Normal, tidak ada ronchi dan wezing Pernafasan : Normal Payudara : Pembesaran : Ada Putting susu : Menonjol, ASI : Belum keluar, Simetris : ya, kanan kiri
  • 21. Benjol : Tidak ada, Nyeri : Tidak ada − Punggung dan pinggang Punggung : Normal Pinggang nyeri : Tidak ada − Ekstremitas atas Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Tidak ada Konsistensi : Normal Benjolan : Tidak ada Kontraksi : Tidak ada Pembesaran liver : Tidak ada Bekas luka operasi : Tidak ada Linea : Tidak ada Strie : Tidak ada TFU (Mc Donal) : 24 cm, TFU : 2 jari diatas pusat Leopold I : Teraba bagian-bagian terkecil janin yaitu ekstremitas Leopold II : kanan: teraba bulat, keras melenting yaitu kepala kiri : teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu kepala Leopold III : Teraba panjang, keras seperti ada tahanan yaitu punggung Leopold IV : Tidak dilakukan Fetus : Letak : Lintang Presentasi : Punggung Posisi : Punggung bawah Penurunan : Tidak ada Pergerakan : Aktif DJJ : (+) positif Frekuensi : 148 x/menit, Teratur/Tidak − Ano Genital Perineum : Luka parut : Tidak dilakukan
  • 22. Vulva vagina : Warna : Tidak dilakukan Luka : Tidak dilakukan Fistula : Tidak dilakukan Varices: Tidak dilakukan Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan Warna : Tidak dilakukan Anus : Hemoroid : Tidak ada − Kaki dan tungkai Reflek patella : (+) positif Odema : Tidak ada Varices : Tidak ada − Servik dan vagina (jika ada indikasi) Warna : Tidak dilakukan Ukuran servik : Tidak dilakukan Bentuk servik : Tidak dilakukan Posisi : Tidak dilakukan Konsistensi : Tidak dilakukan Pembukaan : Tidak dilakukan Nyeri : Tidak dilakukan Pengeluaran : Tidak dilakukan Dinding Vagina : Warna : Tidak dilakukan Varices : Tidak dilakukan Pengeluaran : Tidak dilakukan Luka : Tidak dilakukan Benjolan/Fistula/varices : Tidak dilakukan Adnexa : Ukuran : Tidak dilakukan Bentuk : Tidak dilakukan Posisi : Tidak dilakukan Konsistensi : Tidak dilakukan Nyeri : Tidak dilakukan B. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : HB : 11,1 gr%
  • 23. Protein urine : Negative Glukosa Urine : Negative III.ANALISA DATA Diagnosa : Ibu : G5A2P2 usia kehamilan 22 minggu 6 hari dengan kista simpleks ovari Janin : hidup tunggal, intrauterine, presentasi punggung Masalah : - Gangguan pola istirahat - Gangguan asupan nutrisi - Gangguan rasa ketidaknyamanan Kebutuhan : - Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemberian obat dan tindakan medis - Dukungan emosional Diagnose potensial : IUFD (Intra Uterine Fetal Death) IV. PERENCANAAN (PLANNING) 1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yaitu TD 120/80 mmHg, nadi 84x/menit, Rr : 22 x/menit, BB: 44 kg, TFU 2 jari diatas pusat. DJJ 148x /m, letak lintang. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan. 2. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, suhu tubuh lebih > 380 C, sakit kepala hebat, ketubah pecah sebelum waktunya, gerakan janin berkurang, jika ibu mengalami salah satu tanda tersebut, ibu diharapkan melapor kepetugas
  • 24. kesehatan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan. 3. Kolaborasi dengan dokter obgyn dalam pemberian obat seperti paracetamol 500 mg, pemasangan infus dengan aturan 20 tetes/menit. Kolaborasi telah dilakukan. 4. Menganjurkan kepada ibu untuk makan dengan gizi seimbang yaitu, nasi, sayur, mayur, lauk-pauk, buah-buahan dan susu. Ibu mengerti dan bersedia makan dengan gizi seimbang. 5. Memberitahu ibu untuk menghindari makanan yang instan, kaleng, pemanis buatan. Ibu mengerti dan mau menghindari makanan yang instan. 6. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup jangan melakukan aktivitas yang berlebihan. Ibu mengerti dan bersedia istirahat yang cukup. 7. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa kista ovari adalah suatu kumpulan cairan yang dibungkus kantong didalam organ reproduksi wanita. Ibu mengerti tentang penjelasan bidan 8. Memberikan dukungan dan membantu mengurangi kecemasan ibu dengan meminta ibu agar tenang, berdo’a kepada Allah dan serahkan semua kepada Allah semoga diberikan kelancaran dalam setiap tindakan dan terapi yang sedang dijalani. Ibu mengerti dan sudah merasa lega. 9. Memberikan informant consent kepada ibu dan keluarga bahwa ibu harus melakukan tindakan operasi untuk dilakukan pengambilan kista agar dapat mempertahankan janinnya. Ibu dan keluarga mengerti dan bersedia untuk dilakukan operasi. 10. Mengambil darah ibu sebanyak 3 cc untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Darah telah diambil dan sudah diantar lke lab dan hasilnya adalah Hb 11 gr%, HIV aids negative. 11. Meminta ibu untuk kencing didalam botol urine untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Urine telah diantar ke lab dan hasilnya adalah protein urine negative, glukosa negative. 12. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa rencana operasi yang telah di instruksikan oleh dokter obgyn adalah besok pagi dan ibu dianjurkan untuk
  • 25. puasa yang dimulai nanti malam pada jam 24.00 sampai instruksi selesai operasi jika sudah sesuai dengan kriteria diperbolehkan makan dan minum kembali. Ibu dan keluarga mengerti dan ibu bersedia untuk melakukan puasa yang dimulai nanti malam jam 24.00. 13. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.
  • 26. BAB IV PENUTUPAN A. Kesimupulan Dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil patologis terhadap Ny.N dengan kista simpleks ovary dan asuhan yang diberikan sesuai dengan asuhan pada Ibu hamil dengan kista simpleks ovari. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kista simpleks ovari terhadap Ny.N dilakukan pengambilan data subjektif seperti anamnesa yaitu keluhan utama, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit sekarang didapatkan hasil Ny.N G5 P2 A2 datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan pinggang kanan bawah, mual muntah dan kadang panas, keluar flek-flek merah kecoklatan dari vagina. Pengambilan data objektif pada ibu hamil adalah pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan Leopod I, Leopod II, Leopod III, dan Leopod IV, serta pemeriksaan golongan darah Hb, USG. Maka dengan ini, sesuai dengan materi di atas dapat disimpulkan bahwa diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu G5 P2 A2 usia kehamilan 22 minggu > 6 hari dengan kista simpleks ovari. Didapatkan diagnosis potensial, kebutuhan, dan kebutuan tindakan segera yaitu kolaborasi dengan dokter obgyn. Rencana asuhan yang diberikan kepada ibu hamil yaitu beritahu hasil pemeriksaan, kolaborasi dengan dokter obgyn dalam melakukan tindakan dan terapi obat, anjurkan ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, jelaskan tanda bahaya kehamilan, jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang kista ovari, anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang instan, lakukan informnt consent kepada ibu dan keluarag bahwa akan dilakukan tindakan operasi, berikan dukungan emosional kepada ibu agar tidak cemas, anjurkan
  • 27. ibu untuk istirahat yang cukup, lakukan pengambilan cek darah dan urine ibu lalu antar ke laboratorium. Implementasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan kepada Ibu hamil dengan kista simpleks ovari yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan, melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn dalam melakukan tindakan dan terapi obat, menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang seperti nasi, sayur, lauk pauk, buah, susu, telur, daging; menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, suhu tubuh lebih > 380 C, sakit kepala hebat, ketubah pecah sebelum waktunya, gerakan janin berkurang, menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang kista ovari adalah suatu kumpulan cairan yang dibungkus kantong didalam organ reproduksi wanita, menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang instan, kaleng, pemanis buatan. Ibu mengerti dan mau menghindari makanan yang instan, melakukan informnt consent kepada ibu dan keluarag bahwa akan dilakukan tindakan operasi, mberikan dukungan emosional kepada ibu agar tidak cemas, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, melakukan pengambilan cek darah dan urine ibu lalu antar ke laboratorium. Evaluasi dari asuhan kebidanan pada ibu hamil yang telah dilakukan terhadap Ny.N yaitu ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan, kolaborasi dengan dokter obgyn telah dilakukan, ibu mengatakan mengerti tentang tanda bahaya kehamilan, ibu bersedia untuk makan dengan gizi seimbang dan menghindari makanan instan, ibu mengerti tentang kista ovari, ibu dan keluarga bersedia untuk dilakukan tindakan operasi, pengambilan darah dan irine sudah dilakukan dan sudah diantar ke laboratorium. Dalam praktek pemeriksaan ibu hamil dengan kista simpleks ovari tidak ada kesenjangan praktek dan teori yang didapat dari pendidikan. B. Saran
  • 28. 1. Bagi Lahan Praktek (RSUD Kota Bekasi) a) Agar meningkatkan kualitas pelayanan atau asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan kista simpleks ovari sesuai dengan perkembangannya serta melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan teori yang ada. b) Diharapkan dapat memberikan konseling yang dibutuhkan Ibu hamil dengan kista simpleks ovary untuk mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut. 2. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara) Institusi pendidikan diharapkan dapat menambah buku atau referensi yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar salah satunya yaitu kehamilan patologis dengan kista simpleks ovarii. 3. Bagi Mahasiswa Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar didalam praktek dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang mungkin tidak didapatkan di institusi pendidikan terhadap ibu hamil dengan kista simpleks ovari. 4. Bagi Ibu Hamil Diharapkan ibu memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui komplikasi dalam kehamilan agar terdeteksi secara dini dan dapat segera diatasi.
  • 29. DAFTAR PUSTAKA AyahBunda.2016. Operasi Kista Saat Hamil. http://www.ayahbunda.co.id/kehami lan-gizi-kesehatan/operasi-kista-saat-hamil . Diakses pada tanggal 06 Maret 2017 pukul 17:29 WIB Rukiyah, Ai yeyeh.dkk.2009. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Jakarta : CV. Trans Info Media Pantiawati, Ika,. dan Saryona. 2010. Asuhan Kebidanan I (KEHAMILAN). Yogyakarta : Nuha Medika Sulistya, Ari.2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika Prawiroharjo, Sarwono.2014.Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT.Bina Pustaka Elisabeth, Siwi.2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Sari, Anggrita. dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor : In Media Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC Ramadhan, Kurniawan. 2016. Kista Pada Saat Hamil. http://www.klikdokter.com /tanya-dokter/read/2817530/kista-pada-saat-hamil. Diakses pada tanggal 06 Maret 2017
  • 30. Reni, Susanti. 2016. Penyumbang Terbesar Tingginya Kematian Ibu di Jabar, http://regional.kompas.com/read/2016/06/24/13231271/bogor.penyumbang.ter besar.tingginya.kematian.ibu.di.jabar, diakses 29 juli 2016 Jamhari. 2015. Kematian Ibu dan Anak Di Kabupaten Bekasi. http://lifestyle.okezone.com/read/2013/12/29/482/918922/kematian-ibu-dan- anak-di-kabupaten-bekasi-terus-turun, diakses pada 29 Juli 2016 Surtayati, Asri. Rujukan Kebidanan. http: //asri1987. blogspot. co. id/ 2015/03/rujukan.html, diakses pada 29 Juli 2016 PKBI. 2015. Kematian Ibu Melahirkan Terus Meningkat. http://pkbi.or.id/kematian-ibu-melahirkan-terus-meningkat/, diakses pada tanggal 29 Juli 2016 Koran Sindo. 2015. Angka Kematian Ibu Masih Jauh Dari Target. http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=6&date=2015-12-22, diakses pada tanggal 29 Juli 2016 Soraya, Nur. 2012. Manajemen Asuhan Kebidanan. http://y- yhusoraya.blogspot .co.id/2012/04/laporan-pkk-1.html, diakses pada tanggal 15 Agustus 2016