Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian kebidanan pada anak berusia 12 bulan. Dokumen memberikan informasi mengenai identitas anak dan orang tuanya, keluhan, riwayat penyakit, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak dinyatakan sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai umurnya."
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. D selama kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir normal di Klinik Bersalin Umi Rahma tahun 2017, mulai dari pemeriksaan antenatal care, proses persalinan, kunjungan masa nifas, hingga perkembangan bayi baru lahir.
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan kebidanan untuk bayi baru lahir bernama Bayi Ny. "N" umur 1 hari. Laporan mencakup identitas bayi dan orang tua, pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital bayi, diagnosa masalah aktual dan potensial, serta rencana asuhan untuk memastikan kesehatan dan perkembangan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian kebidanan pada anak berusia 12 bulan. Dokumen memberikan informasi mengenai identitas anak dan orang tuanya, keluhan, riwayat penyakit, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak dinyatakan sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai umurnya."
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. D selama kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir normal di Klinik Bersalin Umi Rahma tahun 2017, mulai dari pemeriksaan antenatal care, proses persalinan, kunjungan masa nifas, hingga perkembangan bayi baru lahir.
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan kebidanan untuk bayi baru lahir bernama Bayi Ny. "N" umur 1 hari. Laporan mencakup identitas bayi dan orang tua, pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital bayi, diagnosa masalah aktual dan potensial, serta rencana asuhan untuk memastikan kesehatan dan perkembangan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
Buku saku-pelayanan-kesehatan-neonatal-esensialAi Barney
Buku saku ini berisi pedoman pelayanan kesehatan neonatal esensial untuk bayi baru lahir dan bayi muda. Terdapat informasi tentang penilaian dan tindakan yang perlu dilakukan untuk bayi normal, bayi dengan asfiksia, dan kondisi-kondisi medis lainnya seperti berat badan rendah. Buku ini juga memberikan panduan lengkap tentang asuhan neonatal dasar seperti inisiasi menyusu dini, vitamin K, dan imunisasi.
Dokumen ini berisi laporan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari. Laporan mencakup identifikasi data dasar bayi dan orang tuanya, pemeriksaan fisik dan antropometri bayi, diagnosa utama bayi baru lahir cukup bulan dan kondisi baik, identifikasi potensial masalah seperti hipotermi dan infeksi tali pusat, serta rencana asuhan untuk mencegah potensial masalah tersebut dan memastikan bay
Bayi baru lahir laki-laki berusia 1 hari dengan berat badan 3 kg dan panjang badan 48 cm dalam kondisi sehat. Petugas memberikan perawatan dan penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi, dan perawatan bayi agar terhindar dari hipotermi dan infeksi.
Dokumen mendokumentasikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari bernama Ny 'D'. Pemeriksaan menunjukkan bayi lahir normal dengan berat badan 3600 gram dan keadaan umum baik. Ibu diberikan edukasi tentang gizi, tanda bahaya pada bayi, dan perawatan ASI eksklusif. Rencana perawatan meliputi observasi tanda vital bayi, memberi kehangatan, mengajarkan pergantian pakaian dan sarung basah, serta
Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan kebidanan untuk bayi baru lahir bernama Bayi Ny. "N" umur 1 hari. Laporan mencakup identitas bayi dan orang tua, pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital bayi, diagnosa masalah aktual dan potensial, serta rencana asuhan untuk memastikan kesehatan dan perkembangan bayi.
Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan kebidanan untuk bayi baru lahir bernama Bayi Ny. "N" umur 1 hari. Laporan mencakup identitas bayi dan orang tua, pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital bayi, diagnosa masalah aktual dan potensial, serta rencana asuhan untuk memastikan kesehatan dan perkembangan bayi.
Makalah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang meliputi jaga kehangatan bayi, inisiasi menyusui dini, pencegahan infeksi, pemberian vitamin K dan obat tetes mata, identifikasi bayi, serta rawat gabung ibu dan bayi.
Makalah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang meliputi upaya pencegahan hipotermi, inisiasi menyusui dini, pencegahan infeksi, pemberian vitamin K dan obat tetes mata, identifikasi bayi, serta manfaat rawat gabung antara ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik bayi baru lahir yang meliputi penilaian umum, pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, jenis kelamin, tangisan, warna kulit dan bibir, pengukuran TTV, pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung dan mulut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan perkembangan bayi serta men
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Kesehatan RI 2010, Perawatan Bayi Baru Lahir, Langkah KMC, Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu TB
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
Askeb bbl 2 6 minggu
1. DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR 2-6
MINGGU
I.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
II.
PENGUMPULAN DATA SUBJEKTIF
Data subjektif( S ), merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan. Menurut Helen
Varney langkah pertama ( pengkajian data ). Menggambarkan pendokumentasian hasil
pengumpulan data klien yang diperoleh melalui anamnesa. Pada pasien yang bisu, di bagian data
di belakang huruf “S”, di beri tanda huruf “O” atau “X”. Tanda ini akan menjelaskan bahwa
pasien adalah
read more penderita tuna wicara.
Pengumpulan data subjektif pada asuhan bayi baru lahir 2-6 minggu meliputi :
Menanyakan mengenai keseluruhan kesehatan bayi
Menyakan Ibu masalah – masalah yang dialami terutama dalam proses menyusui
Mengamati letak mulut bayi, posisi bayi, kemampuan menelan dan menghisap bayi jika ibu
sedang menyusui bayi
Apakah ada orang lain didalam rumahnya atau disekitarnya yang dapat membantu ibu baru
tersebut
Menanyakan keadaan rumah – kebersihan
Mengamati persedianaan makanan dan air
Mengamati keadaan suasana hati Ibu baru
Mengamati cara Ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya Kapan bayi tersebut lahir ( Jika anda
tidak menolong persalinan bayi )
Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan bertambah berat badanya
Apakah bayi menunjukan tanda – tanda bahaya
Apakah bayi menyusu dengan baik
Apakah bayi menyusu sedikitnya 2 – 4 jam sekali
Apakah bayi berkemih 6 hingga 8 kali sehari
Apakah bayi menderita demam
Apakah bayi tampak waspada saat bangun
Apakah matanya mengikuti gerakan Ibu
TINJAUAN DATA OBJEKTIF
Data objektif ( O ) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan. Menurut Helen Varney
pertama (pengkajian data). Merupakan pendokumentasian hasil pengumpulan data kilen yang di
peroleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan diagnostik lain.
a. Pemeriksaan fisik
NADI
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang
berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia
seseorang adalah:
Bayi baru lahir
: 140 kali per menit.
Umur di bawah umur 1 bulan
: 110 kali per menit.
Umur 1 – 6 bulan
: 130 kali per menit.
Umur 6 – 12 bulan
: 115 kali per menit.
2. SUHU
Bayi masih rentan terhadap hipotermia dikarenakan karena belum matangnya
hipotalamus yang mengakibatkan tidak efisiennya pengaturan suhu tubuh bayi Seorang bayi
yang mengalami kedinginan membutuhkan kalori dan oksigen untuk meningkatkan suhu
tubuhnya. Hipertermi rentan terjadi akibat berada dekat pada sumber radiasi panas, dapat juga
diakibatkan karena terjadinya infeksi. Tempat untuk mengukur suhu badan seseorang adalah:
-Ketiak/ axilea, pada area ini termometer didiamkan sekitar 10 – 15 menit
-Anus/ dubur/ rectal, pada area ini termometer didiamkan sekitar 3 – 5 menit
-Mulut/oral, pada area ini termometer didiamkan sekitar 2 – 3 menit
Suhu tubuh normal berada pada 36oC – 37,5oC
Suhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia) < 36oC
Suhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam
:Jika bersuhu 37,5 oC – 38oC
- Febris
: Jika bersuhu 38oC – 39oC
- Hypertermia : Jika bersuhu > 40oC
PERNAPASAN
Pola pernapasan adalah:
- Pernapasan normal (euphea)
- Pernapasan cepat (tachypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
- Sulit/sukar bernapas (oypnea)
Pernapasan normal adalah:
- Bayi : 30 – 40 kali per menit
- Anak : 20 – 50 kali per menit
- Dewasa : 16 – 24 kali per menit
REFLEKS
Refleks berkedip, batuk, bersin, dan muntah ada pada waktu lahir dan tetap tidak berubah
samapai dewasa. Beberapa refleks lain normalnya ada waktu lahir, yang menunjukan imaturitas
neurologis, refleks-refleks tersebut akan hilang pada tahun pertama. Tidak adanya refleks-refleks
ini menandakan masalah neurologis yang serius.
MATA
Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna. Periksa adanya
glaucoma congenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan
pada kornea. Katarak congenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus
tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat
mengindikasikan adanya defek retina.
Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina, adanya secret
pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmiadan menyebabkan
kebutaan. Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down.
III.
ASSESMENT
3. Asssesment) merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi ( kesimpulan ) dari
data subjektif dan objektif.
Analisis/assesment merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen
Varney langkah kedua,ketiga dan keempat sehingga mencakup hal-hal berikut ini :
IV.
Diagnosis Masalah kebidanan
Diagnosis masalah potensial
Perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi diagnosis masalah
potensial
PLANNING
Dibutuhkan Penkes kepada kelurga tentang perawatan bayi yaitu
meliputi :
a. Tempat tidur yang tepat
Tempat tidur bayi harus hangat
Tempat tidur bayi diletakan didekat tempat tidur Ibu
Tempat tidur bayi dan ibu yang bersamaan bisa menyebabkan kematian yang tidak disengaja
Ruang bayi dibagian kebidanan bukan tempat yang tepat bagi bayi sehat
b. Memandikan bayi
Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang bertujuan untuk mempertahankan
vernixcaseosa dalam tubuh bayi guna stabilisasi suhu tubuh.
Bayi harus tetap dijaga kebersihannya denan menyekanya denagn lembut dan memperhatikan
lipatan kulitnya
Sabun dengan kandungan cholorophene tidak dianjurkan karena diserap kulit dan menyebabkan
racun bagi sistem saraf bayi
c. Mengenakan pakaian
Buat bayi tetap hangat
Baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat
Pakaian berlapis – lapis tidak dibutuhkan oleh bayi
Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan
gesekan yang mengganggu Selama musim panas bayi membutuhkan pakaian dalam dan popok
d. Perawatan tali pusat
Perawatan dengan tidak membubuhkan apapun pada pusar bayi
Menjaga pusar bayi agar tetap kering
Puntung bayi akan segera lepas pada minggu pertama
e. Perawatan hidung
Kotoran bayi akan membuat hidung bayi tersumbat dan sulit
bernafas
Hindari memasukan gumpalan kapas kepada hidung bayi
f. Perawatan mata dan telinga
Telinga harus dibersihkan setiap kali sehabis mandi
Jangan membiasakan menuangkan minyak hangat kedalam kanal
telinga karena akan lebih menambah kotoran dalam telinga
g. Perawatan kuku
jaga kuku bayi agar tetap pendek
Kuku dipotong setiap 3 atau 4 hari sekali
4.
Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka pada mulut atau lecet pada kulit bayi
h. Kapan membawa bayi keluar rumah
Bayi Harus dibiasakan dibawa keluar selama 1 atau 2 jam sehari (bila udara baik)
Gunakan pakaian secukupnya tidak perlu terlalu tebal atau tipis
Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari namun hindari pancaran langsung di pandangannya.
ASUHAN KEBIDANAN PADA
BAYI BARU LAHIR 2-6 MINGGU
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir 2 Minggu
Di
No. register
Tanggal
Jam
Oleh
1. Subjektif :
a.
1)
2)
3)
4)
: Rumah Bersalin Dewi
: 2253
: 4-11-2010
: 04.10 WIB
: Bidan B
Identitas Bayi :
Nama Bayi : Bayi Ny. A
Tanggal lahir
: 4-11-2013, Pukul : 02.15 WIB
Jenis Kelamin
: Perempuan
Ibu datang untuk kunjungan ulang, ibu mengatakan bayinya sehat.
2. Objektif :
TTV :
S
: 36,7°C
N
: 124x/menit
R
: 42 x/menit
BB bayi
: 3200 gram
PB bayi
: 48 cm
Mata
: Sclera putih, Conjungtiva merah muda
5. 5)
6)
7)
8)
9)
Bayi menghisap kuat saat menyusu.
Pergerakkan nafas normal, tidak ada wheezing.
Tali pusat kering.
Bayi menghisap kuat saat menetek.
Eliminasi BAK sering dan BAB ± 5-6 x/ hari.
3. Assesment :
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2 minggu dengan kondisi baik.
4. Planning :
Tanggal
: 18 Novemb
Jam
: 15.10 wib
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya sehat.
Evaluasi : Ibu mengerti dan merasa senang.
2. Memastikan pada ibu apakah bayinya mendapatkan ASI cukup tanpa diberikan
pendamping ASI atau susu formula.
Evaluasi : Ibu mengatakan bahwa bayi selalu diberi ASI dan tidak diberikan makanan tambahan
lainnya.
3. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang sebulan kemudian untuk penimbangan
bayi dan imunisasi BCG tanggal 12-12-2013.
Evaluasi : ibu akan datang tanggal 12-12-2013.
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir 6 minggu
Hari / Tanggal : Kamis/ 16-12-2013
Jam : 16.10 WIB
1. Subjektif :
Ibu mengatakan bayinya sehat.
2. Objektif :
a. Keadaan umum bayi tampak sehat
b. TTV :
S : 36,5°C
BJA : 120 x/menit
R : 42 x/menit
c. BB Bayi
: 3600 gr
PB bayi : 50 cm
d. Mata
: Sclera putih, Conjungtiva merah muda
e. Pergerakkan nafas normal, tidak ada wheezing.
a. Tali pusat bersih.
g. Bayi menghisap kuat saat menyusu.
h. Eliminasi BAK sering dan BAB ± 5-6 x/ hari.
3. Assesment :
Bayi usia 6 minggu dengan kondisi baik
4. Planning :
Tanggal
: 16 Desember 2013
6. Jam
: 16.20 wib
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya sehat
Evaluasi : Ibu mengerti dan merasa senang
2. Memastikan pada ibu bahwa bayinya mendapatkan ASI cukup tanpa diberikan pendamping ASI
atau susu formula.
Evaluasi : Bayi selalu diberi ASI dan tidak diberikan makanan tambahan lainnya.
3. Memberitahu ibu bahwa bayi harus di imunisasi DPT Combo 1 dan Polio 2 pada usia 2 bulan.
Evaluasi : ibu mengatakan bayinya akan di imunisasi pada umur 2 bulan.
4. Menganjurkan ibu segera membawa bayinya ke petugas kesehatan apabila bayinya sakit.
Evaluasi : Ibu akan melakukannya.
5. Memberitahukan ibu untuk membawa bayinya tiap bulan untuk memeriksakan pertumbuhan dan
perkembangan dan juga immunisasi tiap bulan dengan immunisasi Dasar Lengkap.
Evaluasi : Ibu mengatakan akan melakukannya.