Praktik ini menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada materi zat aditif. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar siswa dan merancang pembelajaran partisipatif menggunakan LKPD dan evaluasi online. Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan peningkatan aktivitas dan motivasi siswa.
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa di sekolah. Setelah pembelajaran PKn dilaksanakan, tentunya memerlukan suatu penilaian hasil belajar.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar matematika menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SDN 19 Sandai Kabupaten Ketapang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar mereka.
Praktik ini menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada materi zat aditif. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar siswa dan merancang pembelajaran partisipatif menggunakan LKPD dan evaluasi online. Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan peningkatan aktivitas dan motivasi siswa.
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa di sekolah. Setelah pembelajaran PKn dilaksanakan, tentunya memerlukan suatu penilaian hasil belajar.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar matematika menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SDN 19 Sandai Kabupaten Ketapang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar mereka.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka pada materi perubahan lingkungan melalui model pembelajaran kooperatif tipe decision making. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan model tersebut dapat meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar mereka, yang terlihat dari peningkatan skor rata-rata siswa pada setiap siklus pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas yang membahas upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi getaran, gelombang, dan bunyi melalui model pembelajaran kooperatif learning. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Nathania Palangka Raya.
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Hikmah.docxSurahminSurahmin
Arti literasi sendiri menurut KBBI yang dilansir dari laman resmi Kemdikbud, adalah kemampuan menulis dan membaca. Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdfAhmadTaajuddiyn
1. Praktik ini membahas penggunaan model dan metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MA Safinatul Huda Sowan Kidul Jepara.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi persiapan alat pembelajaran, memberikan contoh, dan melibatkan siswa pasif secara individu.
3. Hasilnya sangat efektif karena siswa antusias dan partisipatif, dan kepala sekolah memberikan duk
1. Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran matematika tentang bangun datar di SD melalui penggunaan metode demonstrasi.
2. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya keterlibatan siswa dan rendahnya pemahaman materi.
3. Metode demonstrasi dipilih untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui partisipasi aktif.
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1. Dokumen ini membahas implementasi model pembelajaran Make a Match dengan macromedia flash untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Selo dalam mata pelajaran biologi.
2. Masalah yang dihadapi adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami konsep biologi.
3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Make a Match dengan macromedia flash dapat meningkatkan
Dokumen tersebut membahasikan penilaian formatif dan jenis-jenis penilaiannya. Ia menjelaskan bagaimana penilaian formatif dapat membantu pencapaian pelajar dengan memberikan maklum balik secara berterusan untuk meningkatkan pembelajaran. Dokumen ini juga membandingkan empat jenis penilaian formatif iaitu pemerhatian, temubual, penilaian kendiri pelajar, dan pembelajaran lampau.
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian metode demonstrasi, langkah-langkahnya, serta tujuan dan prinsip metode tersebut. Metode demonstrasi digunakan untuk memperlihatkan proses suatu peristiwa secara langsung agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka pada materi perubahan lingkungan melalui model pembelajaran kooperatif tipe decision making. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan model tersebut dapat meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar mereka, yang terlihat dari peningkatan skor rata-rata siswa pada setiap siklus pembelajaran.
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas yang membahas upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi getaran, gelombang, dan bunyi melalui model pembelajaran kooperatif learning. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Nathania Palangka Raya.
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Hikmah.docxSurahminSurahmin
Arti literasi sendiri menurut KBBI yang dilansir dari laman resmi Kemdikbud, adalah kemampuan menulis dan membaca. Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
LK.3.1. BEST PRACTICE MUHAMAD MUNIF LAMIK.docx.pdfAhmadTaajuddiyn
1. Praktik ini membahas penggunaan model dan metode pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MA Safinatul Huda Sowan Kidul Jepara.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi persiapan alat pembelajaran, memberikan contoh, dan melibatkan siswa pasif secara individu.
3. Hasilnya sangat efektif karena siswa antusias dan partisipatif, dan kepala sekolah memberikan duk
1. Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran matematika tentang bangun datar di SD melalui penggunaan metode demonstrasi.
2. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya keterlibatan siswa dan rendahnya pemahaman materi.
3. Metode demonstrasi dipilih untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui partisipasi aktif.
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1. Dokumen ini membahas implementasi model pembelajaran Make a Match dengan macromedia flash untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Selo dalam mata pelajaran biologi.
2. Masalah yang dihadapi adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami konsep biologi.
3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Make a Match dengan macromedia flash dapat meningkatkan
Dokumen tersebut membahasikan penilaian formatif dan jenis-jenis penilaiannya. Ia menjelaskan bagaimana penilaian formatif dapat membantu pencapaian pelajar dengan memberikan maklum balik secara berterusan untuk meningkatkan pembelajaran. Dokumen ini juga membandingkan empat jenis penilaian formatif iaitu pemerhatian, temubual, penilaian kendiri pelajar, dan pembelajaran lampau.
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian metode demonstrasi, langkah-langkahnya, serta tujuan dan prinsip metode tersebut. Metode demonstrasi digunakan untuk memperlihatkan proses suatu peristiwa secara langsung agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI MENGGUNAKAN
METODE MERAPI PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
DI SMAN 1 TUMIJAJAR
Oleh :
Erlita Yuani Putri
Kab. Tulang Bawang Barat, Prov. Lampung
2. BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
BAB II KARAKTERISTIK METODE
MERAPI
BAB
III
METODE PENELITIAN
BAB
IV
HASIL & PEMBAHASAN
BAB V
SIMPULAN & SARAN
3. designed by tinyPPT.com
Latar
Belakang
Surat edaran Kemendikbud nomor 2774/H.H1/KR.00.01/2022 tentang
Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri tahun ajaran 2022/2023.
1
2
Siswa yang beragam karakteristik gaya belajar, menuntut seorang guru agar
dapat memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan minat, gaya belajar
dan kemampuan peserta didik agar mendapatkan pencapaian hasil belajar
yang maksimal.
3
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu strategi yang tepat dalam
menciptakan kualitas belajar yang baik untuk peserta didik dengan beragam
kemampuan dan gaya belajar yang berbeda.
4
Perubahan istilah KD menjadi Capaian Fase dan berfokus kepada materi
esensial saja menuntut agar guru mampu mendesain pembelajaran berbasis
project dalam pengembangan soft skill dan Karakter P3.
4. designed by tinyPPT.com
Pembelajaran dilakukan dengan tahapan yang
sistematis, Diferensiasi dilakukan baik konten,
proses dan produk
A
B
Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih soft skill dan karakter
peserta didik sesuai profil pelajar pancasila antara lain Berpikir
Kritis dan Mampu Memecahkan Masalah, Berkolaborasi, Public
speaking (Komunikasi), Manajemen Waktu, dan Kreatif.
C
Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi Menggunakan METODE MERAPI
Aktivitas Pembelajaran Secara Mandiri dan Berkelompok
5. Prosedur dan
desain penelitian
Quasi Experiment dengan
Desain Ones Groups
Pretest-Postest
Instrumen dan
Pengumpulan Data
Data Uji Keefektifan
dengan Tes Penguasaan
Konsep secara online
(quiziz.com), Angket
Respon Peserta didik ( Link
GF, dan Observasi Guru)
Sampel dan
Populasi
Tempat : SMAN 1 Tumijajar,
Sampel : X 1-5 ( Jumlah
Peserta didik 179 Siswa ,
Waktu : Semester Ganjil 2022
18 September s.d 15 Oktober
2022
1
Analisis Data
Pengolahan data
menggunakan Program
Microsoft Excel, Analisa
Statistika Inferensial SPSS
Versi 21 meliputi Uji
Normalitas Kolmogorov
Smirnov, uji wilcoxon signed
rank test , Perhitungan N-Gain
2
3
4
Metode Penelitian
6. Tahapan Pembelajaran Berdiferensiasi Menggunakan Metode MERAPI
No Urutan Alur Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1. M Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai terkait
materi yang dipelajari.
2. E Eksplorasi Konsep Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik untuk
mengetahui lebih mendalam terkait materi yang dipelajari.
3. R Ruang Diskusi Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam kelompok
kecil dan antar kelompok untuk berdiskusi dan merancang produk
terkait materi yang dipelajari.
4. A Aksi Nyata Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam kelompok
membuat produk yang telah disepakati terkait materi yang dipelajari.
5. P Pameran Guru menyiapakan ruang pameran dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik dalam setiap kelompok untuk mempresentasikan
produknya serta memberikan penilaian terhadap produk kelompok lain.
6. I Informasi Ketercapaian
Pembelajaran
Guru melakukan penilaian formatif dan penilaian sumatif.
7. Persiapan
Pengumpulan data asesmen non kognitif berupa
pemetaan gaya belajar peserta didik yang dilakukan guru
menggunakan tes kepribadian menggunakan google form
Pengumpulan data kognitif awal peserta didik melalui
pretest menggunakan aplikasi quizizz.com untuk
mengetahui sejauh mana materi yang akan diajarkan telah
dikuasai oleh peserta didik
8. Membuat Kesepakatan Kelas ( Aplikasi
Mentimeter.Com)
Berdo’a dan Melaksanakan Kegiatan Ice Breaking
sebelum memulai pelajaran
9. Menyampaikan Tujuan dan Eksplorasi Konsep
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
sekaligus membagi peserta didik dalam
kelompok-kelompok
Peserta didik melakukan studi pustaka
berdasarkan karakteristik belajar peserta didik
10. Ruang Diskusi
1. Ruang Diskusi Offline ( Di dalam Kelas )
2. Ruang Diskusi Online
( Grup Whatshaap )
3. Presentasi Kelompok
11. Aksi Nyata Pada tahapan ini setiap kelompok membuat produk yang sudah direncanakan, membuat video
pembuatan produk dan kampanye untuk pencegahan pencemaran lingkungan.
13. Pameran Produk
Setiap Kelompok melakukan pameran terhadap produk yang telah dihasilkan, memberikan informasi
terhadap pengunjung terkait produk yang dibuat, melakukan kunjungan dan memberikan penilaian
terhadap kelompok di kelas yang lain
17. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil analisis uji normalitas
diperoleh nilai signifikansi pretest
adalah 0,050 dan nilai signifikansi
posttest adalah 0,000. Kedua nilai
signifikansi sama-sama lebih kecil
dari 0,05 ( P < 0,05) maka baik
nilai pretest dan posttest sama
sama tidak terdistribusi normal.
A. Uji Normalitas kolmogorov-smirnov Hasil Pretest dan Posttest
18. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Wilcoxon diperoleh :
1. Negatif ranks atau selisih antara variable
sebelum dan sesudah yang bernilai negatif
tidak ada. Artinya semua data mengalami
peningkatan.
2. Positif Ranks atau selisih variable sebelum dan
sesudah yang positif sebanyak 179 observasi.
Artinya sampel memiliki nilai postest lebih
tinggi dari nilai pretest.
3. Berdasarkan hasil output diperoleh Z hitung
sebesar -12,360 dan asymp sig ( 2 tailed)
sebesar 0,000. Karena nilai asymp sig ( 2 tailed)
< (0,05), dapat disimpulkan adanya
perbedaan antara nilai pretest dan posttest
setelah menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi menggunakan metode MERAPI
pada materi pencemaran lingkungan.
B. Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
19. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan N-Gain Score menggunakan kriteria tinggi jika N-Gain > 0,7,
sedang jika 0,3 < N-Gain ≤ 0,7 dan rendah jika N-Gain ≤ 0,3 ( Hake, 1999).
Nilai N-Gain yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest adalah 0,68.
Berdasarkan kategori perolehan N-Gain, nilai tersebut berada pada rentang
0,3 < N-Gain ≤ 0,7 termasuk dalam N-Gain sedang.
C. Hasil Uji N-Gain
20. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil observasi pengembangan soft skill peserta didik menunjukkan 9 orang (
5%) menunjukkan sikap mulai berkembang, 135 orang (75%) menunjukkan sikap
sudah mulai berkembang, dan 35 orang (20%) menunjukkan sikap sudah
berkembang sangat baik. Pengembangan soft skill yang harus lebih
dikembangkan lebih lanjut terkait public speaking, sebagian besar peserta didik
masih sulit dalam hal berkomunikasi di depan orang banyak.
2. Testimoni yang diberikan peserta didik terhadap penerapan pembelajaran
diferensiasi menggunakan metode MERAPI adalah sangat positif, dari 179
peserta didik yang mengisi testimoni 75 orang memiliki respon sangat suka, 87
orang memiliki respon suka, 16 orang memiliki respon biasa saja dan 1 orang
memiliki respon tidak suka.
C. Hasil Observasi Guru saat pembelajaran untuk soft skill peserta didik dan Respon
Peserta didik
21. KESIMPULAN
Hasil penerapan pembelajaran berdiferensiasi menggunakan metode MERAPI
efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik materi
Pencemaran Lingkungan dan Soft Skill Pesertad didik.
A. Simpulan
B. Saran
Pengggunaan media dan metode ajar yang bervariasi dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran agar dapat mengakomodir karakteristik gaya belajar
peserta didik agar tujuan pembelajaran yang akan dicapai dapat terwujud
secara optimal.
23. Mari Bersinergi dan Berinovasi untuk menjadi
guru yang terbaik, karena visi tanpa eksekusi
adalah halusinasi dan Siswa Hari ini adalah
pemimpin bangsa dimasa depan.