SlideShare a Scribd company logo
“Asal Usul Tumbuhan dan Hewan

Arsyiyatul jamilah
Ratna kusuma Dewi
Viktorius Wiku
Wiwi Sri Pratiwi
Diperkirakan
kemunculan organisme
sudah berkembang
karena adanya proses
pembelahan tidak terjadi
proses yang sempurna.
Proses menjadi dua
individu terpisah hanya
terjadi karena masalah
pemisahan secara fisik,
misalnya terjadi sel mati
yang berada di tengah
rantai atau disebabkan
oleh untaian menjadi
cukup panjang dan
karena gesekan fisik
terputus menjadi dua.

Sel anak yang berbentuk
gagal untuk menjadi dua
sel, misalnya karena
membran pembatas
yang di bentuk hanya
satu.
Proses multiseluler
muncul karena pada
proses pembelahan sel
terdapat hubungan
antara sel satu dengan
sel yang lain, sehingga
sel-anak tetap
mempunyai hubungan
sesamanya
Kehidupan pertama muncul di dalam air. Adanya
fusi atau fagositosis dari organisme berflagella
dan ganggang biru akan menghasilkan sel yang
mampu bergerak dan mampu melakukan
fotosintesis.
Proses pergerakan sangat dibutuhkan sel awal
untuk menghindarkan diri dari radiasi ultraviolet.
Adanya flagella memberi kesempatan bagi sel
yang berklorofil untuk menempati kedalaman
tertentu di dalam air, agar tetap dapat melakukan
gelembung udara (vakuola) akansinar ultraviolet.
fotosintesis, tetapi terhindar dari mengatur letak
organisme tersebut di dalam air agar terhindar
dari radiasi sinar ultraviolet tetapi tetap
memperoleh cahaya yang cukup untuk melakukan
fotosintesis. Baru kemudian dihasilkan struktur
Invasi Tumbuhan ke daratan
Tumbuhan air yang mula-mula
berkembang adalah tumbuhan air
seperti ganggang biru. Contohnya
adalah Anabaena, Volvox dan
Chamydomonas.
Setelah menjadi organisme
multiseluler, mulai ada pembagian
tugas untuk pergerakan dan untuk
fotosintesis
Kaki dihasilkan dari silia atau tonjolan
sitoplasma yang kemudian diikuti
dengan eksresikannya perekat atau zat
kapur agar dapat menempel pada
substrat dengan kokoh.
AKAR

Adanya akar merupakan satu-satunya
hubungan utama antara tumbuhan
dengan sumber air.
Bagi Algae, akar tidak diperlukan
karena air masuk secara osmosis ke
dalam sel.
Pada tumbuhan darat, perakaran
merupakan satu-satunya jalan untuk
memperoleh zat hara.
Dengannya berkembangnya ukuran
tumbuhan, maka perakaran
mempunyai fungsi ganda, yaitu juga
untuk dapat mempertahankan tubuh
agar tetap tegak
Kutikula dan dinding sel untuk mencegah
penguapan

membentuk vakuola berukuran
besar dan berisi air untuk
menjalankan metabolisme, juga
memberi turgidista sel yang cukup
kuat.
dinding sel yang kuat dapat
memberi bentuk tubuh yang kuat.

lilin dan kutikula untuk mencegah
penguapan.
Tumbuhan
JARINGAN PEMBULUH
eukariot awal
transportasi zat
hara
untuk
berlangsung
Jaringan
mengirimkan air
dengan proses
dan zat hara, pembuluh yang
osmosis.
menyalurkan
paling
tumbuhan
makanan yang
sederhana
menjadi besar,
dihasilkan dari
hanya
Kecepatan
fotosintesis ke
berbentuk
penguapan
semua jaringan
silindris
tidak dapat
tumbuhan.
diimbangi
dengan
mekanisme
Bentuk luar pada dasarnya berbentuk pipih seperti daun.

daun dibentuk dari percabangan yang planar, diikuti
dengan pembentukan pemipihan
Daun luas akan menyebabkan penguapan yang lebih
banyak, sehingga transpor zat hara dari air menjadi lebih
efesien.
daun yang sebelumnya berbentuk sangat sederhana
seperti jarum atau sisik berevolusi menjadi daun yang
lebar, karena adanya pertumbuhan dari sisik yang
memanjang dan melebar.
Daun yang robek menyebabkan penguapan berjalan
terlalu cepat dan mengakibatkan daun tersebut akan mati.
maka jaringan penguat daun berevolusi dari jaringan
pembuluh sehingga dihasilkan tulang dan urat daun
dinding sel yang dilapisi
kutikula atau lilin, untuk
mencegah penguapan tdpt sel
khusus disebut stomata.

Stomata adalah esensial bagi
transpor air dan pertukaran
gas CO2 dan penguapan O2
Dalam proses metabolisme, ada sel
mati dan digantikan dengan yang
baru. tumbuhan yang tetap
mempertahankan sel matinya
menjadi lebih unggul, krn
dihasilkannya sel yang berdinding
tebal, dan mempunyai fungsi utama
terjadi pengalihan bagian kambium
sebagai penopang.
untuk mengatur pertumbuhan, bukan
ke atas saja, tetapi juga ke samping.
Bukan saja untuk mencapai cahaya
matahari seefesien mungkin tetapi
juga untuk dapat menyebabkan biji
dengan cara yang lebih efesien
Percab
angan
untuk
menang
kap
oksigen
dan
mempe
Spora
rluas
yang
permuk
berdinding
aan
kitin

Tumbuhan primitif pada umumnya
mempunyai batang yang tidak
bercabang.
Persaingan antar tumbuhan untuk
memperoleh cahaya matahari yang
cukup
Untuk menghindari kekeringan maka,
spora atau pollen harus dilengkapi
dengan suatu membran dinding kitin
untuk melindungi, pollen atau spora dari
bahaya kekeringan. Agar pollen dan
spora dapat tumbuh, maka dinding
tersebut dilengkapi dengan lubang-
Pembent
ukan
bunga
dan
asesoris

Dibentuknya spora atau pollen dalam jumlah yang besar.
Membentuk mahkota bunga yang besar.

Membentuk bunga dioceous (bunga jantan dan bunga
betina tidak terletak didalam pohon yang sama) akan
menjamin pollen dapat mencapai putik.

Timbulnya warna yang menarik polinator.
Mebmbentuk asesoris seperti bau yang harum atau
nektarium untuk menarik polinator.
Timbulnya nusim berbunga. Apabila musim bunga terjadi
serempak, maka kemungkinan penyerbukan menjadi besar
Biji
yang
keras
dengan
masa
dormans
i

Pembentukan biji harus menyangkut dua hal, yaitu dinding yang
impermeable, dan kemampuan untuk tetap hidup dalam waktu yang
relatif lama sebelum mendapat kondisi optimal. Biji yang berkulit
impermeable terbentuk dari sel yang berdinding tebal dan keras sekali.

Mekanisme dormansi merupakan suatu mekanisme yang sangat
penting. Biasanya curah hujan akan merendam biji yang sedang
dorman (tidur), dan merangsang embrio di dalamnya untuk tumbuh.

Pada sejumlah tumbuh-tumbuhan, diperlukan tenggang waktu tertentu
untuk memecahkan dormansi. Sesudah perendaman dan pengeringan
beberapa kali, baru biji tersebut baru mau tumbuh.

Pada tumbuh tumbuhan di daerah temperata, pendinginan pada musim
dingin dari pemanasan pada musim semi akan memecahkan dormansi
tersebut
Evolusi
Genetika
pada
tumbuhtumbuhan

Kebanyakan tumbuh-tumbuhan berevolusi dari stadium gametofit (n)
ke stadium sporofit (2n). Kebanyakan tumbuhan rendah yang kita lihat
merupakan stadium gametofit misalnya lumut dan ganggang. Jadi
stadium haploidnya lebih menonjol dibandingkan stadium diploid.
Stadium sporofil biasanya hanya memakan waktu yang singkat.

Pada tumbuhan tinggi, stadium gametofitnya hanya sebentar dan
stadium sporofilnya dapat sangat panjang.
Sinar ultraviolet merupakan salah satu penghalang utama. Kerusakan
gen yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet berakibat cukup parah bagi
kelangsungan hidup suatu spesies.

Disebabkan oleh rusaknya suatu gugus asam nukleat tidak dapat diganti
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam keadaan haploid, tetapi
informasi yang rusak dapat diperbaiki pada keadaan diploid dengan
tingkat kepercayaan yang lebih tinggi
Asal-usul Hewan Invertebrata
 Invertebrata

adalah kelompok organisme
yang paling beranekaragam.
 Evolusi invertebrata sangat komplek dan
beranekaragam
 Evolusi invertebrata diperkirakan berlangsung
tidak lama setelah protozoa terbentuk.
Evolusi pergerakan








Kebanyakan protozoa bersifat planktonik
Bebrapa jenis aktif menggunakan sillia, flagella
bahkan gerak brown.
Pergerakan aktif semula disebut amuboid
Amuboiud menghasilkan mikrosillia lalu
penyempurnaan pergerakan kemudian
mengarah pada gerakan peristaltik
Pergerakan peristaltik berevolusi dengan
menambahkan setae
Dari penyempurnaan setae mulailah dihasilkan
kaki tabung bersegmen.
Evolusi Coelom
 Dengan

bertambahnya jumlah sel dapat
terbentuk suatu gumpalan sel yang
kemudian mengarah kepada bentuk-bentuk
koloni.
 Salah satu bentuk yang mungkin terjadi
adalah bentuk bola.
 Organisme primitif seperti coelenterata dan
platyhelminthes belum mempunyai coelom
Asal-usul Chordata
Prc dengan asal usul

Kontra

dengan

annelida

asal usul annelida

Struktur

annelida

Chordata Struktur

annelida

chordata

Bilateral simetris

+

+

Adanya segmentasi penuh

+

-

Adanaya coelom

+

+

Posisi saraf pusat

Ventral

Dorsal

Organisasi metamerik

+

+

Rangka

Luar

Dalam

Pertumbuhan terminal

+

+

Celah insang

Ada

Tidak

bagian +

+

Embriologi coelom

Schizio

Entero

Pembuluh darah dorsal +

+

Asal arah arus darah dorsal

Muka

Belakang

Belakang

Muka

Otak

pada

anterior

dan ventral

Asal arah arus darah ventral
Asal-usul Echinodermata







Pembelahan sel pada stadium morula.
Lubang blastoporus pada Echinodermata dan
Chordata menjadi anus, sedangkan pada
Annelida dan Molusca akan menjadi mulut
Asal-usulcoelom pada Echinodermata dan
chordata adalah enteroceolus,sedangkan pada
Annelida dan Molusca adalah schizoceolus.
Rangka pada echinodermata dan chordata
berasal dari mesoderm sedangkan pada
annelida dan molusca berasal dari ektoderm
Asal-usul ikan







Amphioxus merupakan nenek moyang dari ikan
yang tidak berahang (Agnatha).
Ikan agnatha tidak mempunyai rahang sehingga
makan dengan cara menghisap.
Setelah agnatha berevolusi muncul dua
kelompok ikan bertulang yakni Gnathostoma dan
Placoderma.
Ikan modern kemudian muncul, yaitu yang
bertulang sejati (Ostheiochytes) dan yang
bertulang rawan seperti hiu dan pari.
invasi hewan ke daratan

sejum
lah
strukt
ur
yang
harus
terben
tuk

Berkembangnya Anggota Gerak
Kulit tubuh yang tahan terhadap
kekeringan.
Perubahan dari insang ke paruparu.
Terbentuknya kelopak mata.

Berkembangnya alat pendengar.
Terbentuknya sistem eksresi yang
terpisah.
Terbentuknya sel telur bedinding
ganda (telur Amniota).
Fertilisasi internal.
Berkembangnya Anggota Gerak
Ikan sumpit menggunakan semburan air untuk
menembak serangga yang hingga pada vegetasi diatas
air
ikan gondok (Piriopthalmus, salahrias, Bolepthalmus,
dan lain lain dan ikan gabus) mempunyai kemampuan
untuk berjalan-jalan di daratan dengan menggunakan
ekor dan sirip pectoral
amphibia berevolusi dari ikan, diperkirakan salah satu
nenek moyang ikan bersirip tebal mengalami transisi dari
sirip pektorak dan sirip anal menjadi kaki depan dan kaki
belakang
Kulit tubuh yang tahan terhadap kekeringan
Pada Amphibia, kulit
berlendir menunjukan
bahwa mereka belum
teradaptasi dengan baik
untuk kehidupan daratan,
dan selalu harus hidup
dekat air atau di tempat yg
kering dan katak menjadi
tidur hingga keadaan di luar
menjadi basah kembali

Pada ikan yang mulai
beradaptasi terhadap
kekeringan, kantung renang
yang mengatur udara di
dalamnya untuk melayang
didalam air berubah fungsi
menjadi semacam alat
labirin yang berlekuk-lekuk
dan dipenuhi dengan
pembuluh darah, sehingga
dapat hidup di luar air
Mata yang dilindungi kelopak
Mekanisme untuk menjaga mata
terhadap kekeringan terjadi dengan
dibentuknya membran niktitans (pada
reptil dan Amphibia).
membran niktitans tersebut diganti oleh
kelopak mata

Pada mamalia, terjadi reduksi dari
membran tersebut
Berkembangnya indra pendengar
Sejumlah jenis ikan menggunakan rahang
bawah untuk mendeteksi adanya getaran.
Apabila ada getaran, menandakan ada
sesuatu yang bergerak mendekati, maka
getaran tersebut disalurkan melalui rahang
bawah (menggunakan linea lateralis) ke arah
tengkorak

berkembang menjadi
berubahnya sebagian tulang
hyoid (pada amphibia) dan
tulang quadrato-jugal menjadi
tulang-tulang telinga dalam

Pada amphibia rahang bawah
masih terdiri dari tulang
dentarum, articularum dan
tulang qudratum

Tulang dentary tetap menjadi
tulang rahang bawah,
sedangkan tulang articularum
dan tulang quadratum, kemudian
ditambah dengan tulang
squamosa berubah fungsi
menjadi tulang telinga
terbentuknya sel telur berdinding ganda
kapan terbentuknya telur
amniota tidak dapat
ditelusuri dengan baik,
karena sedikitnya data
fosil

kapur harus dapat
menghubungkan embrio
dengan dunia luar untuk
pertukaran gas (OksigenKarbon dioksida)

Konsenkuensi dari sel telur
berdinding ganda (kapur dan
selaput amnion)
mengharuskan fertilisasi
internal sebagai satusatunya alternatif reproduksi
Telur reptilia ternyata ditunjang
dengan terbentuknya membran
amnion yg berguna untuk
menangkap oksigen yang
masuk melalui dinding sel
kapur tersebut
sistem eksresi yang terpisah
berlangsung secara gradual,
karena tidak ada kebutuhan
mendesak untuk mengganti
sistem eksresi yang ada

pada ikan dan amphibia
mengharuskan
dikeluarkannya nitrogen
dengan air dalam jumlah
besar dan berbentuk
amoniak

Pada reptil dan burung, urea
dan asam nitrat dikeluarkan
dalam bentuk terkonsentrasi
seperti kapur, sehingga tidak
memerlukan pengeluaran air
yang banyak
fertilisasi internal
• Apabila kebanyakan amphibia mempunyai sistem perkawinan yang
eksternal seperti kebanyakan ikan, tidak dapat berlaku untuk
kehidupan didaratan, karena sperma tidak dapat mencapai sel telur
• Proses ini dapat diatasi pada reptil dengan menciptakan sepasang
alat reproduksi internal yang memungkinkan sperma mencapai sel
telur dengan terbentuknya sepasang hemipenis
• Pada kebanyakan burung, pembuahan dilakukan dengan
menempelkan kloaka. Beberapa jenis burung dapat mengeluarkan
bagian rectum yang berfungsi sebagai alat kelamin sekunder
• Alat kelamin yang sejati baru dimiliki oleh mamalia, berkaitan
dengan di bentuknya alat eksresi yang terpisah
berkembangnya indra penciuman
• kadar zat kimia dari lingkungan jauh lebih kecil di udara
dibandingkan dlm air
• Pembentukan alat penciuman menyebabkan pendeteksian
zat kimia menjadi lebih efisien dibandingkan dengan melalui
kulit yang sudah kering
• Reptil (Ular dan Biawak) menggunakan lidanya untuk
mendeteksi zat kimia, sedangkan pada mamalia telah ada
pembagian dari lidah dan hidung untuk menjalankan fungsi
yang berbeda
 Fosil amphibi pertama seperti ikan berkaki (Ichtyostega)

dari kelompok ikan Rhipisdistia
 Pada ikan : sirip dada berikatan dengan tengkorak , alat

gerak masih terikat pada kepala sehingga kesulitan besar
untuk menggerkannya terutama menggerakan kepala
Salamander
Leptospondyli
Sesilia

Ichtyostega
Labyrinthodon

Berevolusi ke arah
reptilia

Anura (katak)
: h e wa n
t e b r a t a p e r t a ma
g b e n a r -b e n a r
i k a t p a d a d a r a t a n
h i b i y a n g e r a t
t a n n y a d e n g a n
t i l a d a l a h
mo u r i a d a n
hy r os t e gus

R e p t i l

v e r
y a n
t e r
A mp
k a i
r e p
Se y
Ge p
me n j a d i s a t u n y a v e r t e b r a t a
b e r k e mb a n g d i
t a n p a d a wa k t u i t u
a d i r a d i a s i
t a s i : b e n t u k ,
a n , c a r a h i d u p d a n
o r i y a n g l a i n

R e p t i l i a

s
y
d
T
a
u
a

a
a
a
e
d
k
s

t
n
r
r
a
u
e

u
g
a
j
p
r
s
1. Subkelas

: Anapsida

Ordo :
Captorhinida (Cotylosaura)
Mesosauria
Testudinata (kura-kura)
2. Subkelas : Synapsida
Ordo : Pelycosauria
Therapsida
3. Subkelas
: Diapsida
a. Infra class : Lepidosauria
 Ordo

: Eusuchia
 Subordo : Lepidosauria
 Ordo
: Sphenodontia (tuatara)
 Ordo
: Squamata

 Subordo

: Sauropterygia
 Ordo : Nothosauria
 Ordo : Plesiosauria
Placodontia
Ichtyopterygia (reptile laut)
b. Infra class : Archosauromorpha
 Ordo : Protosauria
Trilophosauria
Rhynchosauria
 Subordo: Archosauria
 Ordo : Thecodontia
Crocodilia (buaya)
Pterosauria (reptile
terbang)
Saurischia
Ornithosauria (burung)
Bu r u n g

k e
F o
me
Ar
Co
Da
l a
s e
ma
F o

l
s
n
c
s
t
i
h
s
s

o
i
y
h
e
a
n
i
i
i

b e r k e mb a n g d a r i
mp o k S a u r i s c h i a
l r e p t i l y a n g
e r u p a i b u r u n g a d a l a h
e o p t e r y x d a n
s a u r u s
f o s i l me n g e n a i r e p t i l
n y a s a n g a t s e d i k i t
n g g a a s a l -u s u l b u r u n g
h t i d a k b e g i t u j e l a s
l b u r u n g y a n g l a i n n y a
Ciri-ciri :
 Kulit berambut
 Melahirkan anak
 Menyusui anak
 Alat pendengaran yang sempurna, didukung oleh tulang yang berasal dari
tulang kuadratum, artikular dan skuamosa (namanya menjadi incus, maleus
dan stapes)
 Adanya langit-langit yang memisahkan rongga mulut dari saluran udara
 Rongga hidung tunggal
 Mempunyai gigi yang tertanam pada rahang
 Otak yang relative besar
 Hubungan tengkorak dan vertebra yang didukung oleh dua kondilus oksipital
memungkinkan leher dapat berputar
 Jantung yang beruang empat (juga dimiliki burung dan buaya)
F o s i l

p e
Me
b e
s e
Ke
b e
me
s e
s e
 Ma
h i

r t a
g a z
r u k
p e r
b a n
r u k
n j a
h i n
d i k
mma
d u p

ma mma l i a y a n g
ma a d a l a h
o s t r o d o n y a n g
u r a n d a n b e r b e n t u k
t i t i k u s
y a k a n ma mma l i a a w a l
u r a n k e c i l d a n
d i ma n g s a r e p t i l
g g a me n i n g g a l k a n
i t f o s i l
l i a p e r t a ma d i d u g a
p a d a ma l a m h a r i d a n
 Dengan system reproduksi beranak,

mammalian mempunyai suatu kelebihan
yang harus timbul, yaitu memelihara anak.
Memelihara anak terlihat memang
membutuhkan energy yang lebih banyak ,
tetapi secara tidak langsung
menjadikannya lebih unggul, karena
tingkat kematian (mortalitas) awal dapat
ditekan.
A l a t

ma
me
h a
p e
l i
U k
j a
d i
r e
b a

p e r g e r a k a n p a d a
mma l i a n b e r k e mb a n g
n j a d i l e b i h b a i k ,
l i n i me n y e b a b k a n
r g e r a k a n ma mma l i a n
n c a h d a n e f i s i e n
u r a n o t a k ma mma l i a n
u h l e b i h b e s a r k a l a u
b a n d i n g k a n d e n g a n
p t i l e , me n u n j u k a n
h w a ma mma l i a n j a u h
 F o s i l

h i d u p a d a l a h o r g a n i s m
s i s i a e v o l u s i
 Ya n g d a p a t d i s e b u t d e n g a n
f o s i l h i d u p b i a s a n y a a d a l a h
o r g a n i s m y a n g p e r n a h h i d u p
d a n b e r k e mb a n g me n j a d i b a n y a k
s p e s i e s , s e mu a n y a h a mp i r
s u d a h p u n a h , n a mu n s e k a r a n g
h a n y a a d a b e b e r a p a s p e s i e s
 C o n t o h : i k a n b e r p a r u -p a r u
(N e o c e r a t o d u s , D i p n o i ),
l a m p r e y (P t e r o m y z o n ), m i m i
(L i m u l u s p o l y p h e m u s ),
n a u t i l u s , i k a n c o e l a c a n t h
Asal usul tumbuhan dan hewan

More Related Content

What's hot

Botani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubpBotani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubp
Dokter Tekno
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Dokter Tekno
 
Sistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan OatSistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan Oat
Dokter Tekno
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
Selly Noviyanty Yunus
 
Kuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhanKuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhan
Putty Rahma
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
Agustin Dian Kartikasari
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Muhammad Abdul Rohman
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Rizki Amaliyah
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
Angely Putry
 
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusia
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusiaSistem peredaran darah pada hewan dan manusia
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusia
Rahayu Indah Safitri
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
Sherlyn Sense
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
elysupriyanti17
 
jaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanamanjaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanaman
Prasetiyo Prasetiyo
 
ORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHANORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHAN
Deybi Wasida
 
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
SMPN 4 Kerinci
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
Warnet Raha
 
Metabolit pada Jahe
Metabolit pada JaheMetabolit pada Jahe
Metabolit pada Jahe
Nisrina Mawaddah
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Alen Pepa
 

What's hot (20)

Botani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubpBotani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubp
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Sistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan OatSistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan Oat
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
Kuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhanKuliah 10 dunia tumbuhan
Kuliah 10 dunia tumbuhan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
 
Sekresi
SekresiSekresi
Sekresi
 
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusia
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusiaSistem peredaran darah pada hewan dan manusia
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusia
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
Biji
Biji Biji
Biji
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
jaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanamanjaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanaman
 
ORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHANORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHAN
 
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Metabolit pada Jahe
Metabolit pada JaheMetabolit pada Jahe
Metabolit pada Jahe
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
 

Viewers also liked

Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)Amin Setiawan
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
biologi- "asal usul kehidupan"
biologi- "asal usul kehidupan"biologi- "asal usul kehidupan"
biologi- "asal usul kehidupan"Kiki Zakiyah
 
Mangrove
MangroveMangrove
Mangrove
Wiina Parmana
 
Laporan pemograman berbasis web
Laporan pemograman berbasis webLaporan pemograman berbasis web
Laporan pemograman berbasis webHarnt Qiue Hrz B
 
Tugas paper mangrove
Tugas paper mangroveTugas paper mangrove
Tugas paper mangrove
Wiina Parmana
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Septian Muna Barakati
 
Tugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi websiteTugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi website
Gilang Ramadhan
 

Viewers also liked (8)

Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
biologi- "asal usul kehidupan"
biologi- "asal usul kehidupan"biologi- "asal usul kehidupan"
biologi- "asal usul kehidupan"
 
Mangrove
MangroveMangrove
Mangrove
 
Laporan pemograman berbasis web
Laporan pemograman berbasis webLaporan pemograman berbasis web
Laporan pemograman berbasis web
 
Tugas paper mangrove
Tugas paper mangroveTugas paper mangrove
Tugas paper mangrove
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Tugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi websiteTugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi website
 

Similar to Asal usul tumbuhan dan hewan

Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
Afifah Zulianuriauwani
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
Annur Anisa
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
Icha Medisty
 
BAB 1 T5.pptx
BAB 1 T5.pptxBAB 1 T5.pptx
BAB 1 T5.pptx
NURNADIAHBTMOHDARIFF
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhan
yanto abdulah
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Siti Farida
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Nailie Rahma
 
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)
Rosdi Ramli
 
entoprocta filum
entoprocta filumentoprocta filum
entoprocta filum
Bianca Iqtishodly
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
ENCIK ROSIANA
 
1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf
kekekkkswuiswui
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Soga Biliyan Jaya
 
Doc
DocDoc
Doc
DocDoc
Makalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumutMakalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumut
Septian Muna Barakati
 
Makalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumutMakalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumut
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Asal usul tumbuhan dan hewan (20)

Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
 
Biologi Plantae
Biologi PlantaeBiologi Plantae
Biologi Plantae
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
 
Kingdom plantae
Kingdom plantae Kingdom plantae
Kingdom plantae
 
BAB 1 T5.pptx
BAB 1 T5.pptxBAB 1 T5.pptx
BAB 1 T5.pptx
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhan
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
 
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)
Biodiversiti & Adaptasi (Tugasan Individu d)
 
entoprocta filum
entoprocta filumentoprocta filum
entoprocta filum
 
Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf1. SUPERTUM .pdf
1. SUPERTUM .pdf
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Makalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumutMakalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumut
 
Makalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumutMakalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumut
 

Recently uploaded

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 

Recently uploaded (20)

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 

Asal usul tumbuhan dan hewan

  • 1. “Asal Usul Tumbuhan dan Hewan Arsyiyatul jamilah Ratna kusuma Dewi Viktorius Wiku Wiwi Sri Pratiwi
  • 2. Diperkirakan kemunculan organisme sudah berkembang karena adanya proses pembelahan tidak terjadi proses yang sempurna. Proses menjadi dua individu terpisah hanya terjadi karena masalah pemisahan secara fisik, misalnya terjadi sel mati yang berada di tengah rantai atau disebabkan oleh untaian menjadi cukup panjang dan karena gesekan fisik terputus menjadi dua. Sel anak yang berbentuk gagal untuk menjadi dua sel, misalnya karena membran pembatas yang di bentuk hanya satu. Proses multiseluler muncul karena pada proses pembelahan sel terdapat hubungan antara sel satu dengan sel yang lain, sehingga sel-anak tetap mempunyai hubungan sesamanya
  • 3. Kehidupan pertama muncul di dalam air. Adanya fusi atau fagositosis dari organisme berflagella dan ganggang biru akan menghasilkan sel yang mampu bergerak dan mampu melakukan fotosintesis. Proses pergerakan sangat dibutuhkan sel awal untuk menghindarkan diri dari radiasi ultraviolet. Adanya flagella memberi kesempatan bagi sel yang berklorofil untuk menempati kedalaman tertentu di dalam air, agar tetap dapat melakukan gelembung udara (vakuola) akansinar ultraviolet. fotosintesis, tetapi terhindar dari mengatur letak organisme tersebut di dalam air agar terhindar dari radiasi sinar ultraviolet tetapi tetap memperoleh cahaya yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Baru kemudian dihasilkan struktur
  • 4. Invasi Tumbuhan ke daratan Tumbuhan air yang mula-mula berkembang adalah tumbuhan air seperti ganggang biru. Contohnya adalah Anabaena, Volvox dan Chamydomonas. Setelah menjadi organisme multiseluler, mulai ada pembagian tugas untuk pergerakan dan untuk fotosintesis Kaki dihasilkan dari silia atau tonjolan sitoplasma yang kemudian diikuti dengan eksresikannya perekat atau zat kapur agar dapat menempel pada substrat dengan kokoh.
  • 5. AKAR Adanya akar merupakan satu-satunya hubungan utama antara tumbuhan dengan sumber air. Bagi Algae, akar tidak diperlukan karena air masuk secara osmosis ke dalam sel. Pada tumbuhan darat, perakaran merupakan satu-satunya jalan untuk memperoleh zat hara. Dengannya berkembangnya ukuran tumbuhan, maka perakaran mempunyai fungsi ganda, yaitu juga untuk dapat mempertahankan tubuh agar tetap tegak
  • 6. Kutikula dan dinding sel untuk mencegah penguapan membentuk vakuola berukuran besar dan berisi air untuk menjalankan metabolisme, juga memberi turgidista sel yang cukup kuat. dinding sel yang kuat dapat memberi bentuk tubuh yang kuat. lilin dan kutikula untuk mencegah penguapan.
  • 7. Tumbuhan JARINGAN PEMBULUH eukariot awal transportasi zat hara untuk berlangsung Jaringan mengirimkan air dengan proses dan zat hara, pembuluh yang osmosis. menyalurkan paling tumbuhan makanan yang sederhana menjadi besar, dihasilkan dari hanya Kecepatan fotosintesis ke berbentuk penguapan semua jaringan silindris tidak dapat tumbuhan. diimbangi dengan mekanisme
  • 8. Bentuk luar pada dasarnya berbentuk pipih seperti daun. daun dibentuk dari percabangan yang planar, diikuti dengan pembentukan pemipihan Daun luas akan menyebabkan penguapan yang lebih banyak, sehingga transpor zat hara dari air menjadi lebih efesien. daun yang sebelumnya berbentuk sangat sederhana seperti jarum atau sisik berevolusi menjadi daun yang lebar, karena adanya pertumbuhan dari sisik yang memanjang dan melebar. Daun yang robek menyebabkan penguapan berjalan terlalu cepat dan mengakibatkan daun tersebut akan mati. maka jaringan penguat daun berevolusi dari jaringan pembuluh sehingga dihasilkan tulang dan urat daun
  • 9. dinding sel yang dilapisi kutikula atau lilin, untuk mencegah penguapan tdpt sel khusus disebut stomata. Stomata adalah esensial bagi transpor air dan pertukaran gas CO2 dan penguapan O2
  • 10. Dalam proses metabolisme, ada sel mati dan digantikan dengan yang baru. tumbuhan yang tetap mempertahankan sel matinya menjadi lebih unggul, krn dihasilkannya sel yang berdinding tebal, dan mempunyai fungsi utama terjadi pengalihan bagian kambium sebagai penopang. untuk mengatur pertumbuhan, bukan ke atas saja, tetapi juga ke samping. Bukan saja untuk mencapai cahaya matahari seefesien mungkin tetapi juga untuk dapat menyebabkan biji dengan cara yang lebih efesien
  • 11. Percab angan untuk menang kap oksigen dan mempe Spora rluas yang permuk berdinding aan kitin Tumbuhan primitif pada umumnya mempunyai batang yang tidak bercabang. Persaingan antar tumbuhan untuk memperoleh cahaya matahari yang cukup Untuk menghindari kekeringan maka, spora atau pollen harus dilengkapi dengan suatu membran dinding kitin untuk melindungi, pollen atau spora dari bahaya kekeringan. Agar pollen dan spora dapat tumbuh, maka dinding tersebut dilengkapi dengan lubang-
  • 12. Pembent ukan bunga dan asesoris Dibentuknya spora atau pollen dalam jumlah yang besar. Membentuk mahkota bunga yang besar. Membentuk bunga dioceous (bunga jantan dan bunga betina tidak terletak didalam pohon yang sama) akan menjamin pollen dapat mencapai putik. Timbulnya warna yang menarik polinator. Mebmbentuk asesoris seperti bau yang harum atau nektarium untuk menarik polinator. Timbulnya nusim berbunga. Apabila musim bunga terjadi serempak, maka kemungkinan penyerbukan menjadi besar
  • 13. Biji yang keras dengan masa dormans i Pembentukan biji harus menyangkut dua hal, yaitu dinding yang impermeable, dan kemampuan untuk tetap hidup dalam waktu yang relatif lama sebelum mendapat kondisi optimal. Biji yang berkulit impermeable terbentuk dari sel yang berdinding tebal dan keras sekali. Mekanisme dormansi merupakan suatu mekanisme yang sangat penting. Biasanya curah hujan akan merendam biji yang sedang dorman (tidur), dan merangsang embrio di dalamnya untuk tumbuh. Pada sejumlah tumbuh-tumbuhan, diperlukan tenggang waktu tertentu untuk memecahkan dormansi. Sesudah perendaman dan pengeringan beberapa kali, baru biji tersebut baru mau tumbuh. Pada tumbuh tumbuhan di daerah temperata, pendinginan pada musim dingin dari pemanasan pada musim semi akan memecahkan dormansi tersebut
  • 14. Evolusi Genetika pada tumbuhtumbuhan Kebanyakan tumbuh-tumbuhan berevolusi dari stadium gametofit (n) ke stadium sporofit (2n). Kebanyakan tumbuhan rendah yang kita lihat merupakan stadium gametofit misalnya lumut dan ganggang. Jadi stadium haploidnya lebih menonjol dibandingkan stadium diploid. Stadium sporofil biasanya hanya memakan waktu yang singkat. Pada tumbuhan tinggi, stadium gametofitnya hanya sebentar dan stadium sporofilnya dapat sangat panjang. Sinar ultraviolet merupakan salah satu penghalang utama. Kerusakan gen yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet berakibat cukup parah bagi kelangsungan hidup suatu spesies. Disebabkan oleh rusaknya suatu gugus asam nukleat tidak dapat diganti dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam keadaan haploid, tetapi informasi yang rusak dapat diperbaiki pada keadaan diploid dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi
  • 15. Asal-usul Hewan Invertebrata  Invertebrata adalah kelompok organisme yang paling beranekaragam.  Evolusi invertebrata sangat komplek dan beranekaragam  Evolusi invertebrata diperkirakan berlangsung tidak lama setelah protozoa terbentuk.
  • 16. Evolusi pergerakan       Kebanyakan protozoa bersifat planktonik Bebrapa jenis aktif menggunakan sillia, flagella bahkan gerak brown. Pergerakan aktif semula disebut amuboid Amuboiud menghasilkan mikrosillia lalu penyempurnaan pergerakan kemudian mengarah pada gerakan peristaltik Pergerakan peristaltik berevolusi dengan menambahkan setae Dari penyempurnaan setae mulailah dihasilkan kaki tabung bersegmen.
  • 17. Evolusi Coelom  Dengan bertambahnya jumlah sel dapat terbentuk suatu gumpalan sel yang kemudian mengarah kepada bentuk-bentuk koloni.  Salah satu bentuk yang mungkin terjadi adalah bentuk bola.  Organisme primitif seperti coelenterata dan platyhelminthes belum mempunyai coelom
  • 18. Asal-usul Chordata Prc dengan asal usul Kontra dengan annelida asal usul annelida Struktur annelida Chordata Struktur annelida chordata Bilateral simetris + + Adanya segmentasi penuh + - Adanaya coelom + + Posisi saraf pusat Ventral Dorsal Organisasi metamerik + + Rangka Luar Dalam Pertumbuhan terminal + + Celah insang Ada Tidak bagian + + Embriologi coelom Schizio Entero Pembuluh darah dorsal + + Asal arah arus darah dorsal Muka Belakang Belakang Muka Otak pada anterior dan ventral Asal arah arus darah ventral
  • 19. Asal-usul Echinodermata     Pembelahan sel pada stadium morula. Lubang blastoporus pada Echinodermata dan Chordata menjadi anus, sedangkan pada Annelida dan Molusca akan menjadi mulut Asal-usulcoelom pada Echinodermata dan chordata adalah enteroceolus,sedangkan pada Annelida dan Molusca adalah schizoceolus. Rangka pada echinodermata dan chordata berasal dari mesoderm sedangkan pada annelida dan molusca berasal dari ektoderm
  • 20. Asal-usul ikan     Amphioxus merupakan nenek moyang dari ikan yang tidak berahang (Agnatha). Ikan agnatha tidak mempunyai rahang sehingga makan dengan cara menghisap. Setelah agnatha berevolusi muncul dua kelompok ikan bertulang yakni Gnathostoma dan Placoderma. Ikan modern kemudian muncul, yaitu yang bertulang sejati (Ostheiochytes) dan yang bertulang rawan seperti hiu dan pari.
  • 21. invasi hewan ke daratan sejum lah strukt ur yang harus terben tuk Berkembangnya Anggota Gerak Kulit tubuh yang tahan terhadap kekeringan. Perubahan dari insang ke paruparu. Terbentuknya kelopak mata. Berkembangnya alat pendengar. Terbentuknya sistem eksresi yang terpisah. Terbentuknya sel telur bedinding ganda (telur Amniota). Fertilisasi internal.
  • 22. Berkembangnya Anggota Gerak Ikan sumpit menggunakan semburan air untuk menembak serangga yang hingga pada vegetasi diatas air ikan gondok (Piriopthalmus, salahrias, Bolepthalmus, dan lain lain dan ikan gabus) mempunyai kemampuan untuk berjalan-jalan di daratan dengan menggunakan ekor dan sirip pectoral amphibia berevolusi dari ikan, diperkirakan salah satu nenek moyang ikan bersirip tebal mengalami transisi dari sirip pektorak dan sirip anal menjadi kaki depan dan kaki belakang
  • 23. Kulit tubuh yang tahan terhadap kekeringan Pada Amphibia, kulit berlendir menunjukan bahwa mereka belum teradaptasi dengan baik untuk kehidupan daratan, dan selalu harus hidup dekat air atau di tempat yg kering dan katak menjadi tidur hingga keadaan di luar menjadi basah kembali Pada ikan yang mulai beradaptasi terhadap kekeringan, kantung renang yang mengatur udara di dalamnya untuk melayang didalam air berubah fungsi menjadi semacam alat labirin yang berlekuk-lekuk dan dipenuhi dengan pembuluh darah, sehingga dapat hidup di luar air
  • 24. Mata yang dilindungi kelopak Mekanisme untuk menjaga mata terhadap kekeringan terjadi dengan dibentuknya membran niktitans (pada reptil dan Amphibia). membran niktitans tersebut diganti oleh kelopak mata Pada mamalia, terjadi reduksi dari membran tersebut
  • 25. Berkembangnya indra pendengar Sejumlah jenis ikan menggunakan rahang bawah untuk mendeteksi adanya getaran. Apabila ada getaran, menandakan ada sesuatu yang bergerak mendekati, maka getaran tersebut disalurkan melalui rahang bawah (menggunakan linea lateralis) ke arah tengkorak berkembang menjadi berubahnya sebagian tulang hyoid (pada amphibia) dan tulang quadrato-jugal menjadi tulang-tulang telinga dalam Pada amphibia rahang bawah masih terdiri dari tulang dentarum, articularum dan tulang qudratum Tulang dentary tetap menjadi tulang rahang bawah, sedangkan tulang articularum dan tulang quadratum, kemudian ditambah dengan tulang squamosa berubah fungsi menjadi tulang telinga
  • 26. terbentuknya sel telur berdinding ganda kapan terbentuknya telur amniota tidak dapat ditelusuri dengan baik, karena sedikitnya data fosil kapur harus dapat menghubungkan embrio dengan dunia luar untuk pertukaran gas (OksigenKarbon dioksida) Konsenkuensi dari sel telur berdinding ganda (kapur dan selaput amnion) mengharuskan fertilisasi internal sebagai satusatunya alternatif reproduksi Telur reptilia ternyata ditunjang dengan terbentuknya membran amnion yg berguna untuk menangkap oksigen yang masuk melalui dinding sel kapur tersebut
  • 27. sistem eksresi yang terpisah berlangsung secara gradual, karena tidak ada kebutuhan mendesak untuk mengganti sistem eksresi yang ada pada ikan dan amphibia mengharuskan dikeluarkannya nitrogen dengan air dalam jumlah besar dan berbentuk amoniak Pada reptil dan burung, urea dan asam nitrat dikeluarkan dalam bentuk terkonsentrasi seperti kapur, sehingga tidak memerlukan pengeluaran air yang banyak
  • 28. fertilisasi internal • Apabila kebanyakan amphibia mempunyai sistem perkawinan yang eksternal seperti kebanyakan ikan, tidak dapat berlaku untuk kehidupan didaratan, karena sperma tidak dapat mencapai sel telur • Proses ini dapat diatasi pada reptil dengan menciptakan sepasang alat reproduksi internal yang memungkinkan sperma mencapai sel telur dengan terbentuknya sepasang hemipenis • Pada kebanyakan burung, pembuahan dilakukan dengan menempelkan kloaka. Beberapa jenis burung dapat mengeluarkan bagian rectum yang berfungsi sebagai alat kelamin sekunder • Alat kelamin yang sejati baru dimiliki oleh mamalia, berkaitan dengan di bentuknya alat eksresi yang terpisah
  • 29. berkembangnya indra penciuman • kadar zat kimia dari lingkungan jauh lebih kecil di udara dibandingkan dlm air • Pembentukan alat penciuman menyebabkan pendeteksian zat kimia menjadi lebih efisien dibandingkan dengan melalui kulit yang sudah kering • Reptil (Ular dan Biawak) menggunakan lidanya untuk mendeteksi zat kimia, sedangkan pada mamalia telah ada pembagian dari lidah dan hidung untuk menjalankan fungsi yang berbeda
  • 30.  Fosil amphibi pertama seperti ikan berkaki (Ichtyostega) dari kelompok ikan Rhipisdistia  Pada ikan : sirip dada berikatan dengan tengkorak , alat gerak masih terikat pada kepala sehingga kesulitan besar untuk menggerkannya terutama menggerakan kepala
  • 32.
  • 33. : h e wa n t e b r a t a p e r t a ma g b e n a r -b e n a r i k a t p a d a d a r a t a n h i b i y a n g e r a t t a n n y a d e n g a n t i l a d a l a h mo u r i a d a n hy r os t e gus R e p t i l v e r y a n t e r A mp k a i r e p Se y Ge p
  • 34. me n j a d i s a t u n y a v e r t e b r a t a b e r k e mb a n g d i t a n p a d a wa k t u i t u a d i r a d i a s i t a s i : b e n t u k , a n , c a r a h i d u p d a n o r i y a n g l a i n R e p t i l i a s y d T a u a a a a e d k s t n r r a u e u g a j p r s
  • 35. 1. Subkelas : Anapsida Ordo : Captorhinida (Cotylosaura) Mesosauria Testudinata (kura-kura) 2. Subkelas : Synapsida Ordo : Pelycosauria Therapsida 3. Subkelas : Diapsida a. Infra class : Lepidosauria  Ordo : Eusuchia  Subordo : Lepidosauria  Ordo : Sphenodontia (tuatara)  Ordo : Squamata  Subordo : Sauropterygia  Ordo : Nothosauria  Ordo : Plesiosauria Placodontia Ichtyopterygia (reptile laut) b. Infra class : Archosauromorpha  Ordo : Protosauria Trilophosauria Rhynchosauria  Subordo: Archosauria  Ordo : Thecodontia Crocodilia (buaya) Pterosauria (reptile terbang) Saurischia Ornithosauria (burung)
  • 36.
  • 37. Bu r u n g k e F o me Ar Co Da l a s e ma F o l s n c s t i h s s o i y h e a n i i i b e r k e mb a n g d a r i mp o k S a u r i s c h i a l r e p t i l y a n g e r u p a i b u r u n g a d a l a h e o p t e r y x d a n s a u r u s f o s i l me n g e n a i r e p t i l n y a s a n g a t s e d i k i t n g g a a s a l -u s u l b u r u n g h t i d a k b e g i t u j e l a s l b u r u n g y a n g l a i n n y a
  • 38. Ciri-ciri :  Kulit berambut  Melahirkan anak  Menyusui anak  Alat pendengaran yang sempurna, didukung oleh tulang yang berasal dari tulang kuadratum, artikular dan skuamosa (namanya menjadi incus, maleus dan stapes)  Adanya langit-langit yang memisahkan rongga mulut dari saluran udara  Rongga hidung tunggal  Mempunyai gigi yang tertanam pada rahang  Otak yang relative besar  Hubungan tengkorak dan vertebra yang didukung oleh dua kondilus oksipital memungkinkan leher dapat berputar  Jantung yang beruang empat (juga dimiliki burung dan buaya)
  • 39. F o s i l p e Me b e s e Ke b e me s e s e  Ma h i r t a g a z r u k p e r b a n r u k n j a h i n d i k mma d u p ma mma l i a y a n g ma a d a l a h o s t r o d o n y a n g u r a n d a n b e r b e n t u k t i t i k u s y a k a n ma mma l i a a w a l u r a n k e c i l d a n d i ma n g s a r e p t i l g g a me n i n g g a l k a n i t f o s i l l i a p e r t a ma d i d u g a p a d a ma l a m h a r i d a n
  • 40.  Dengan system reproduksi beranak, mammalian mempunyai suatu kelebihan yang harus timbul, yaitu memelihara anak. Memelihara anak terlihat memang membutuhkan energy yang lebih banyak , tetapi secara tidak langsung menjadikannya lebih unggul, karena tingkat kematian (mortalitas) awal dapat ditekan.
  • 41. A l a t ma me h a p e l i U k j a d i r e b a p e r g e r a k a n p a d a mma l i a n b e r k e mb a n g n j a d i l e b i h b a i k , l i n i me n y e b a b k a n r g e r a k a n ma mma l i a n n c a h d a n e f i s i e n u r a n o t a k ma mma l i a n u h l e b i h b e s a r k a l a u b a n d i n g k a n d e n g a n p t i l e , me n u n j u k a n h w a ma mma l i a n j a u h
  • 42.
  • 43.  F o s i l h i d u p a d a l a h o r g a n i s m s i s i a e v o l u s i  Ya n g d a p a t d i s e b u t d e n g a n f o s i l h i d u p b i a s a n y a a d a l a h o r g a n i s m y a n g p e r n a h h i d u p d a n b e r k e mb a n g me n j a d i b a n y a k s p e s i e s , s e mu a n y a h a mp i r s u d a h p u n a h , n a mu n s e k a r a n g h a n y a a d a b e b e r a p a s p e s i e s  C o n t o h : i k a n b e r p a r u -p a r u (N e o c e r a t o d u s , D i p n o i ), l a m p r e y (P t e r o m y z o n ), m i m i (L i m u l u s p o l y p h e m u s ), n a u t i l u s , i k a n c o e l a c a n t h