MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Artikel wabah ulat bulu 2
1. Sumber : http://syahbta.blogspot.com/2011/04/serbuan-ulat-bulu-di-probolinggo-contoh.html.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2015
Hermansyah│ Sabtu, 02April 2011
Serbuan Ulat Bulu di Probolinggo, Contoh Nyata putusnya Siklus Rantai Makanan
Dua Minggu ini kita disajikan berita mewabahnya ulat bulu di kota Probolinggo,sampai
minggu kedua ( prediksi jika mengikuti siklus metamorfosa kupu-kupu dalam 10 hari
serangan akan mereda ) serangan ulat bulu makin menganas,bahkan sang ulat telah
melebarkan daerah invasinya dari hanya 2 kecamatan pada awal invasinya menjadi 8
kecamatan.
Dalam kasus ini saya melihat terjadinya sesuatu yang menyebabkan terjadinya ketidak
seimbangan ekosistem sehingga menimbulkan ledakan populasi pada satu elemen rantai
makanan. ketidak seimbangan itu bisa datang dari faktor :
1. Berkurangnya predator alami.
Burung yang bertindak sebagai Predator alami pada siklus ini ,dalam berapa tahun
belakangan populasinya mengalami penyusutan yang sangat signifikan akibat dari perburuan,
berkurangnya hutan sebagai habitat alami.
berkurangnya predator menyebabkan Populasi ulat bulu melaju tanpa hambatan.Seperti kita
ketahui bahwa jumlah Populasi suatu spesies tergantung pada dua kekuatan dasar:
1. Pertama Jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dalam kondisi ideal.Kondisi
ideal dalam hal ini adalah perbandingan Populasi dengan sumber makanan ( Daun
Mangga ) dan faktor pemangsa.ketika jumlah makanan banyak dan faktor pemangsa (
Burung ) sedikit.maka Populasi akan terus tumbuh menyimbangi jumlah persediaan
makanan.dan terus tumbuh hingga mencapai titik maksimal kapasitas beban
lingkungan.Dalam kondisi normal,jumlah populasi lebih kecil dari beban lingkungan
hal ini disebabkan oleh pengaruh cuaca dan perburuan oleh predator alami.
2. Gabungan dari berbagai efek faktor lingkungan yang kurang ideal yang
mengakibatkan menurun atau hilangnya populasi spesies yang bertindak sebagai
predator ( burung ). Berkurangnya predator di daerah Probolinggo disebabkan dua hal
yaitu Alam dan Manusia. Alam dalam hal ini adalah meningkatnya aktifitas erupsi
gunung Bromo yang membuat sebagaian besar spesies burung melakukan Migrasi
menjauhi daerah sekitar Bromo
2. Terjadinya perubahan Iklim yang berdampak berubahnya pola siklus perkembang
biakan suatu hewan atau serangga.
Perubahan Iklim yang berimbas pada perubahan cuaca menjadi salah satu faktor penyebab
meledaknya populasi ulat bulu. Pada saat cuaca panas (musim kemarau ) Kupu kupu akan
bertelur hingga ratusan butir.pada saat musim hujan telur telur itu menetas secara bersamaan.
3. Pengunaan Pestisida berlebihan dan Pola tanam Monokultur.
Dari pengamatan kondisi dilapangan ditemukan pola serangan yang berbeda antara
kecamatan di Probolinggo.daerah yang parah diserang ulat bulu adalah daerah yang memiliki
tanaman sejenis / Monokultur ( pohon mangga ) dan berada di pekarangan rumah.sedangkan
daerah yang kebun mangganya berada terpisah dari pemukiman,serangan ulat bulu tidak
terlalu menganggu hal ini disebabkan pada daerah pemukiman kontrol predator alami seperti
burung dan lebah tabuhan menjadi tertekan.Lebah Tabuhan adalah predator alami ulat bulu
yang paling efektif dibandingkan burung.lebah tabuhan biasanya bersarang pada dahan dan
lubang pada pohon.Lebah ini terkenal agresif dalam membunuh serangga lainnya termasuk
larva ulat bulu untuk dijadikan makanan tempayak disarangnya.Tetapi sayangnya Penduduk
kadang menganggap keberadaannya dipemukiman justru membahayakan sehingga sarangnya
sering dihancurkan atau menyemprokan pestisida untuk membunuhnya.