Praktikum ini menunjukkan bahwa allelopati dari tanaman alang-alang dan orok-orok dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang tolo.
Dokumen tersebut membahas tentang penyebaran populasi hewan di suatu habitat. Secara umum dibahas tentang definisi populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran populasi seperti lingkungan, sifat organisme, dan interaksi antar individu. Dilakukan percobaan lapangan untuk menentukan pola penyebaran semut, belalang dan serangga kecil lainnya menggunakan metode plot acak dan beraturan, kemudian hasilnya dianalis
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumP A Q-ting
Manual ini merupakan sebuah panduan bagi para pihak yang ingin melakukan pengkoleksian tumbuhan atau tanaman dalam bentuk spesimen kering (herbarium).
Manual ini dipublikasikan dengan lisensi sukarela.
Untuk pengenalan, diskusi dan info lebih lanjut silahkan hubungi penulis atau direct message atau email dheckylle@photographer.net
1. Laporan ini membahas pembuatan medium cair nutrien untuk tumbuh bakteri. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, pemanasan, penetralan, sterilisasi, dan inkubasi sebelum penanaman bakteri.
2. Hasilnya adalah medium cair bening yang siap untuk menumbuhkan bakteri setelah melalui proses sterilisasi dan inkubasi untuk mencegah kontaminasi.
3. Medium ini berfungsi sebagai temp
Praktikum ini menunjukkan bahwa allelopati dari tanaman alang-alang dan orok-orok dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan tidak berpengaruh terhadap perkecambahan biji kacang tolo.
Dokumen tersebut membahas tentang penyebaran populasi hewan di suatu habitat. Secara umum dibahas tentang definisi populasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran populasi seperti lingkungan, sifat organisme, dan interaksi antar individu. Dilakukan percobaan lapangan untuk menentukan pola penyebaran semut, belalang dan serangga kecil lainnya menggunakan metode plot acak dan beraturan, kemudian hasilnya dianalis
Manual Lapangan: Pembuatan Spesimen HerbariumP A Q-ting
Manual ini merupakan sebuah panduan bagi para pihak yang ingin melakukan pengkoleksian tumbuhan atau tanaman dalam bentuk spesimen kering (herbarium).
Manual ini dipublikasikan dengan lisensi sukarela.
Untuk pengenalan, diskusi dan info lebih lanjut silahkan hubungi penulis atau direct message atau email dheckylle@photographer.net
1. Laporan ini membahas pembuatan medium cair nutrien untuk tumbuh bakteri. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, pemanasan, penetralan, sterilisasi, dan inkubasi sebelum penanaman bakteri.
2. Hasilnya adalah medium cair bening yang siap untuk menumbuhkan bakteri setelah melalui proses sterilisasi dan inkubasi untuk mencegah kontaminasi.
3. Medium ini berfungsi sebagai temp
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Praktikum ini mengamati kandungan pati pada daun dan batang ketela pohon dengan memberi perlakuan berbeda pada daun, seperti dibungkus kertas berwarna dan tidak dibungkus. Hasilnya menunjukkan daun yang dibungkus biru memiliki pati tertinggi sedangkan tidak dibungkus paling rendah. Pada batang, bagian bawah memiliki pati tertinggi dibanding tengah atas. Hal ini menunjukkan pengaruh cahaya dan
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
1. Laporan ini membahas pembuatan preparat supravital epitelium mukosa mulut dengan cara mengambil sampel dari bibir bawah, mewarnainya dengan methylene blue, dan mengamatinya di bawah mikroskop.
2. Hasil pengamatan menunjukkan epitelium berbentuk kubus dengan inti bulat di tengah dan sitoplasma. Epitelium ini merupakan epitelium pipih berlapis yang menutupi permukaan tubuh.
3. Preparat terwarnai dengan
Jamur adalah organisme eukariotik yang tergabung dalam kingdom Fungi. Jamur memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin, bersifat heterotrof, dan berperan sebagai decomposer. Jamur dapat hidup sebagai parasit, saprofit, atau membentuk simbiosis dengan organisme lain seperti mikoriza dan liken.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kunci determinasi, termasuk definisi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembukan, sejarah, cara penggunaan, contoh kunci determinasi hewan dan tumbuhan sederhana beserta diagramnya.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...almansyahnis .
RPP ini jauh dari sempurna, susunan RPP ini disesuaikan Permendikbud no 59 th 2014 lampiran III. Termakasi banyak buat Bapak Sucipto yang telah banyak memberikan pengarahan pada IHT implementasi kurikulum 2013 di SMAN 8 Pekanbaru tgl 23 dan 24 Oktober 2014, mudah-mudahan apa yang bapak berikan ada balasan dari Allah swt
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
Laporan praktikum ini membahas proses mitosis pada akar bawang bombay. Mahasiswa melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi tahapan mitosis, namun hanya menemukan sel pada fase interfase. Hal ini diduga karena waktu pengambilan sampel tidak tepat untuk menangkap tahapan mitosis. Laporan ini juga menjelaskan proses dan tahapan mitosis serta manfaat dan alasan menggunakan akar bawang sebagai objek penelit
Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis diwarnai untuk mengamati bentuk dan strukturnya. E. coli berbentuk bulat dengan flagel disekeliling tubuhnya dan hidup sendiri-sendiri, sedangkan B. subtilis berbentuk basil dan hidup berkelompok menempel.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. Percobaan dilakukan dengan mengukur volume CO2 yang dilepaskan kecambah pada suhu ruangan dan inkubasi menggunakan titrasi asam-basa, dimana hasilnya menunjukkan suhu inkubasi meningkatkan laju respirasi.
Dokumen tersebut merangkum pengertian etologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku hewan, serta tokoh-tokoh penting dalam bidang etologi seperti Karl Ritter von Frisch, Konrad Zacharias Lorenz, dan Nikolas Tinbergen. Dokumen ini juga menjelaskan pengelompokan tingkah laku hewan berdasarkan proses belajar, genetika, dan lingkungan, serta pola-pola perilaku umum pada hewan seperti reproduksi, mencari makan,
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hewan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk lingkungan biotik, abiotik, dan faktor pembatas. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi kehidupan dan distribusi hewan."
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Praktikum ini mengamati kandungan pati pada daun dan batang ketela pohon dengan memberi perlakuan berbeda pada daun, seperti dibungkus kertas berwarna dan tidak dibungkus. Hasilnya menunjukkan daun yang dibungkus biru memiliki pati tertinggi sedangkan tidak dibungkus paling rendah. Pada batang, bagian bawah memiliki pati tertinggi dibanding tengah atas. Hal ini menunjukkan pengaruh cahaya dan
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
1. Laporan ini membahas pembuatan preparat supravital epitelium mukosa mulut dengan cara mengambil sampel dari bibir bawah, mewarnainya dengan methylene blue, dan mengamatinya di bawah mikroskop.
2. Hasil pengamatan menunjukkan epitelium berbentuk kubus dengan inti bulat di tengah dan sitoplasma. Epitelium ini merupakan epitelium pipih berlapis yang menutupi permukaan tubuh.
3. Preparat terwarnai dengan
Jamur adalah organisme eukariotik yang tergabung dalam kingdom Fungi. Jamur memiliki dinding sel yang tersusun dari kitin, bersifat heterotrof, dan berperan sebagai decomposer. Jamur dapat hidup sebagai parasit, saprofit, atau membentuk simbiosis dengan organisme lain seperti mikoriza dan liken.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kunci determinasi, termasuk definisi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembukan, sejarah, cara penggunaan, contoh kunci determinasi hewan dan tumbuhan sederhana beserta diagramnya.
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darahSofyan Dwi Nugroho
Laporan ini mendeskripsikan prosedur perhitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dengan metode manual menggunakan hemacytometer. Mahasiswa menghitung jumlah eritrosit dalam sampel darah dan membandingkannya dengan nilai normal. Hasilnya sebagian besar sesuai dengan kisaran normal, kecuali satu kelompok yang mungkin terpengaruh koagulasi darah.
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...almansyahnis .
RPP ini jauh dari sempurna, susunan RPP ini disesuaikan Permendikbud no 59 th 2014 lampiran III. Termakasi banyak buat Bapak Sucipto yang telah banyak memberikan pengarahan pada IHT implementasi kurikulum 2013 di SMAN 8 Pekanbaru tgl 23 dan 24 Oktober 2014, mudah-mudahan apa yang bapak berikan ada balasan dari Allah swt
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
Laporan praktikum ini membahas proses mitosis pada akar bawang bombay. Mahasiswa melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi tahapan mitosis, namun hanya menemukan sel pada fase interfase. Hal ini diduga karena waktu pengambilan sampel tidak tepat untuk menangkap tahapan mitosis. Laporan ini juga menjelaskan proses dan tahapan mitosis serta manfaat dan alasan menggunakan akar bawang sebagai objek penelit
Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis diwarnai untuk mengamati bentuk dan strukturnya. E. coli berbentuk bulat dengan flagel disekeliling tubuhnya dan hidup sendiri-sendiri, sedangkan B. subtilis berbentuk basil dan hidup berkelompok menempel.
Sistem endokrin pada hewan berfungsi untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti pertumbuhan, reproduksi, dan osmoregulasi melalui hormon. Sistem ini bekerja melalui transmisi kimia dan memerlukan waktu lebih lama dibanding sistem saraf. Pada invertebrata, sistem endokrin diatur oleh sel neurosekretori yang dapat ditemukan pada porifera, cnidaria, dan lophotrochozoa.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. Percobaan dilakukan dengan mengukur volume CO2 yang dilepaskan kecambah pada suhu ruangan dan inkubasi menggunakan titrasi asam-basa, dimana hasilnya menunjukkan suhu inkubasi meningkatkan laju respirasi.
Dokumen tersebut merangkum pengertian etologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku hewan, serta tokoh-tokoh penting dalam bidang etologi seperti Karl Ritter von Frisch, Konrad Zacharias Lorenz, dan Nikolas Tinbergen. Dokumen ini juga menjelaskan pengelompokan tingkah laku hewan berdasarkan proses belajar, genetika, dan lingkungan, serta pola-pola perilaku umum pada hewan seperti reproduksi, mencari makan,
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan hewan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk lingkungan biotik, abiotik, dan faktor pembatas. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi kehidupan dan distribusi hewan."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekosistem dan komponen-komponen yang membentuk ekosistem, termasuk komponen biotik seperti produsen, konsumen, dan dekomposer, serta komponen abiotik seperti air, cahaya matahari, dan suhu. Dokumen ini juga menjelaskan tiga jenis ekosistem utama yaitu ekosistem darat, air, dan buatan, beserta contoh-contoh ekosistem yang termasuk ke dalam masing-masing jen
Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Komponen biotik terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai, sedangkan komponen abiotik meliputi cahaya matahari, udara, air, dan tanah. Interaksi antarkomponen diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Komponen biotik meliputi manusia, hewan, tumbuhan, sedangkan komponen abiotik meliputi cahaya matahari, udara, dan air. Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam tingkat trofik berdasarkan jenis makanannya, dimulai dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, dan seterusnya. Aliran energi dan materi dalam ekosistem dig
Ekologi mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Terdiri dari faktor biotik seperti tumbuhan dan hewan, dan faktor abiotik seperti suhu dan air. Ekologi membahas tingkat populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Terjadi interaksi seperti predasi dan kompetisi antarpopulasi. Terdapat daur air, karbon, nitrogen yang menjaga keseimbangan ekosistem. Komunitas mengalami suksesi seperti suk
Plankton merupakan organisme yang hidup di perairan. Terdiri dari fitoplankton yang dapat melakukan fotosintesis dan zooplankton yang bersifat heterotrof. Kelimpahan dan keanekaragaman plankton menunjukkan kualitas lingkungan perairan. Zooplankton melakukan migrasi vertikal untuk menghindari predator dan menghemat energi.
4. Pengertian Bioindikator
Organisme atau respon biologis yang
mampu memberikan petunjuk atau
pertanda tentang adanya polutan pada suatu
tempat (organisme, atau lingkungan) yang
ditunjukkan dengan timbulnya perubahan
(gejala) khusus dan perubahan tersebut
bersifat dapat diukur (measurable).
5. - Klasifikasi katak
Phyllum : Chordata
Subphyllum : Vertebrata
Superclassis : Tetrapoda
Classis : Amphibia
Ordo : Anura
Subordo : Phaneroglossa
Familia : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana sp
6. Katak berperan sangat penting sebagai
indikator pencemaran lingkungan.
Tingkat pencemaran lingkungan pada suatu
daerah dapat dilihat dari jumlah populasi katak
yang dapat ditemukan di daerah tersebut.
Latar belakang penggunaan katak sebagai
indikator lingkungan karena katak merupakan
salah satu mahluk purba yang telah ada sejah
ribuan tahun lalu.
7. Bagian Tubuh Katak Yang
Digunakan Sebagai Bioindikator
Salah satu bagian tubuh katak yang di gunakan
sebagai bioindikator adalah bagian kulit
katak.Dimana kulit katak yang digunakan sebagai
alat pernafasan.
Pada saat terjadinya polusi terhadap
lingkungannya, katak akan mengalami gangguan
pada saat melakukan respirasi dengan menggunakan
kulitnya, sehingga populasi katak pada lingkungan
tersebut semakin berkurang. Itu terjadi karena
lingkungan tersebut sudah mengalami pencemaran.
8. 1. Faktor Lingkungan
Suhu dan kelembapan memilki peranan yang
sangat penting bagi kehidupan Rana sp suhu udara
yang optimal bagi Rana sp adalah sekitar 18-22,5oC
dengan kelembaban berkisar antara 81%-100%.
Sedangkan suhu air berkisar antara 19-23oC.
Masa bertelur Rana sp berada pada bulan Mei
sampai Juli (biasanya pada saat bulan mati), menjelang
hujan.
Faktor yang mempengaruhi kehidupan
Rana sp.
9. 2. Faktor Ruang Hidup
Rana sp sangat sensitive terhadap perubahan
disekitarnya, apalagi saat ini pembangunan sedang
marak dimana-mana.
3. Faktor Perubahan/Pergeseran Musim
Belakangan ini dunia dilanda kekhawatiran akan
suatu isu yang bernama climate change atau perubahan
musim. Dalam keadaan tersebut musim yang ada di
dunia akan kacau sehingga tidak sesuai dengan urutan
musim yang terjadi sebelumnya.
10. 4. Faktor Predator
Predator adalah ancaman alami dari
Rana sp.Keadaan tersebut terjadi pada Rana
sp belakangan ini, karena selain predator
alami yang berupa reptile seperi ular, Rana sp
juga harus berhadapan dengan jenis predator
lainnya yaitu manusia.
11. 1. Peranan Amphibi Dari Segi Ekologis
- Secara ekologis, amfibi memiliki peranan
penting dalam rantai makanan sebagai
konsumen sekunder.
- Amfibi juga dapat berfungsi sebagai bio
indikator bagi kondisi lingkungan karena
amfibi memiliki respon terhadap
perubahan lingkungan.
12. 2. Peranan amfibi dari segi ekonomis
- Dapat ditinjau dari pemanfaatan
amfibi untuk kepentingan konsumsi.
- Amfibi memiliki kegunaan yang
lain yaitu sebagai binatang peliharaan
- Amfibi juga binatang percobaan dan bahan
obat-obatan.