Dokumen tersebut membahas tentang standar pengelasan pipa dan fasilitas terkait (API 1104), mencakup ruang lingkup, persyaratan, prosedur, dan uji kualifikasi prosedur pengelasan."
Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam dengan pemanasan maupun tekanan. Terdapat dua jenis pengelasan yaitu pengelasan gas yang menggunakan oksi-etilen dan pengelasan listrik yang menggunakan elektroda. Pengelasan gas memanaskan logam menggunakan nyala api dari gas bahan bakar dan oksigen, sedangkan pengelasan listrik menggunakan listrik sebagai sumber panasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat mekanik material yang penting untuk perancangan mesin.
2. Sifat mekanik yang dijelaskan meliputi modulus elastisitas, batas elastis, kekuatan luluh, kekuatan tarik ultimat, dan lainnya.
3. Jenis-jenis uji sifat mekanik dijelaskan seperti uji tarik, tekan, tekuk, puntir, keras
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis paduan logam modern yang dikembangkan, seperti baja maraging, baja paduan rendah kekuatan tinggi, baja paduan fasa ganda, paduan super alloy, paduan titanium, dan komposit berbasis matriks logam. Jenis-jenis paduan tersebut memiliki sifat kuat dan tahan korosi yang baik pada suhu tinggi.
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Dewi Izza
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis besi tuang dan karakteristiknya serta pemanfaatannya dalam dunia teknik. Ada empat jenis besi tuang yang dijelaskan yaitu besi tuang putih, mampu tempa, kelabu dan nodular, yang masing-masing memiliki kandungan karbon dan struktur grafit berbeda serta karakteristik dan aplikasinya.
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktikum pengelasan. Ringkasannya adalah: Teks tersebut memperkenalkan latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengelasan, serta teori dasar mengenai proses dan jenis-jenis pengelasan yang akan diterapkan dalam praktikum.
Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam dengan pemanasan maupun tekanan. Terdapat dua jenis pengelasan yaitu pengelasan gas yang menggunakan oksi-etilen dan pengelasan listrik yang menggunakan elektroda. Pengelasan gas memanaskan logam menggunakan nyala api dari gas bahan bakar dan oksigen, sedangkan pengelasan listrik menggunakan listrik sebagai sumber panasnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat mekanik material yang penting untuk perancangan mesin.
2. Sifat mekanik yang dijelaskan meliputi modulus elastisitas, batas elastis, kekuatan luluh, kekuatan tarik ultimat, dan lainnya.
3. Jenis-jenis uji sifat mekanik dijelaskan seperti uji tarik, tekan, tekuk, puntir, keras
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis paduan logam modern yang dikembangkan, seperti baja maraging, baja paduan rendah kekuatan tinggi, baja paduan fasa ganda, paduan super alloy, paduan titanium, dan komposit berbasis matriks logam. Jenis-jenis paduan tersebut memiliki sifat kuat dan tahan korosi yang baik pada suhu tinggi.
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Dewi Izza
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis besi tuang dan karakteristiknya serta pemanfaatannya dalam dunia teknik. Ada empat jenis besi tuang yang dijelaskan yaitu besi tuang putih, mampu tempa, kelabu dan nodular, yang masing-masing memiliki kandungan karbon dan struktur grafit berbeda serta karakteristik dan aplikasinya.
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktikum pengelasan. Ringkasannya adalah: Teks tersebut memperkenalkan latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengelasan, serta teori dasar mengenai proses dan jenis-jenis pengelasan yang akan diterapkan dalam praktikum.
Dokumen tersebut merangkum proses produksi mesin pengelasan, mencakup definisi pengelasan, prinsip kerja, klasifikasi proses dan mesin pengelasan, cara pengelasan, pengkutuban elektroda, bentuk sambungan las, dan contoh aplikasi pengelasan pada velg motor.
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIKMOSES HADUN
Dokumen ini membahas tentang balok gerber, termasuk pengertian dan langkah perhitungannya. Balok gerber merupakan salah satu bahan bangunan yang digunakan dalam perencanaan struktur bangunan. Dokumen ini menjelaskan konsep dan metode perhitungan balok gerber berdasarkan slide yang disampaikan oleh dosen di Institut Teknologi Padang.
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
Dokumen tersebut memberikan petunjuk praktikum tentang teknik pengecoran logam. Tujuan praktikum adalah membuat cetakan pasir dan produk coran logam serta memahami proses dan keselamatan kerja dalam pengecoran logam. Dokumen ini juga menjelaskan pengujian kadar air, lempung, dan ukuran butir pasir cetak untuk memastikan kualitas cetakan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengelasan, termasuk pengelasan fusi, pengelasan busur listrik, dan pengelasan sinar. Beberapa metode yang dijelaskan adalah pengelasan oksigen asetilena, pengelasan termit, pengelasan busur gas tungsten, pengelasan plasma, dan pengelasan sinar laser.
Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan pasir besi meliputi belt conveyor, trommel screen, magnetic drum separator, dan humprey spiral. Tahapan pengolahannya terdiri dari pemisahan pasir besi dan pengotor, pemisahan konsentrat dan tailing menggunakan magnetic drum separator berbeda gauss, hingga diperoleh konsentrat magnetite dan ilmenite serta tailing vanadinite, hematite, dan kuarsa.
Teknik metalurgi adalah bidang ilmu yang mempelajari proses pengolahan mineral, ekstraksi logam, dan sifat fisik logam untuk berbagai penerapan. Ilmu ini mencakup pemisahan mineral berharga, ekstraksi logam murni, dan pengembangan paduan logam baru. Teknik metalurgi memberikan kontribusi besar dalam berbagai industri seperti pertambangan, otomotif, pesawat terbang, dan telekomunikasi.
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamEssyKarundeng
Presentasi ini memaparkan mengenai proses khusus, proses pengerjaan dingin, pembentukan dengan listrik dan pelapisan logam. Terdapat jenis - jenis, serta prinsip kerja dan contoh produk yang dihasilkannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penyambungan logam, yaitu: (1) pengelasan, (2) brazing, (3) penyolderan, (4) penyambungan mekanik, dan (5) penyambungan adhesif. Juga dibahas beberapa jenis proses pengelasan seperti SMAW, GTAW, GMAW, dan las karbit.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip reklamasi tambang yang meliputi persiapan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman kembali tanaman di lahan bekas tambang untuk memulihkan lingkungan seperti semula."
Gas mulia merupakan gas yang tidak bereaksi dan sangat stabil. Mereka diperoleh melalui proses destilasi bertingkat udara cair dan digunakan untuk balon udara, lampu, dan terapi medis.
Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai dari Pabrik Besi Spons yang mereduksi bijih besi menjadi besi spons menggunakan gas alam dan air. Besi spons ini kemudian diolah lebih lanjut di pabrik-pabrik lainnya seperti pabrik slab baja, billet baja, dan lainnya untuk menghasilkan berbagai produk baja.
Metalurgi Fisik membahas tentang struktur dan interaksi antar atom dalam material untuk meningkatkan kinerjanya. Mata kuliah ini membahas topik seperti struktur atom, ikatan kimia dan fisika antar atom, struktur kristal, dan cacat pada material.
Dokumen tersebut merangkum proses produksi mesin pengelasan, mencakup definisi pengelasan, prinsip kerja, klasifikasi proses dan mesin pengelasan, cara pengelasan, pengkutuban elektroda, bentuk sambungan las, dan contoh aplikasi pengelasan pada velg motor.
Statika per gerber, STATIKA DAN MEKANIKA TEKNIKMOSES HADUN
Dokumen ini membahas tentang balok gerber, termasuk pengertian dan langkah perhitungannya. Balok gerber merupakan salah satu bahan bangunan yang digunakan dalam perencanaan struktur bangunan. Dokumen ini menjelaskan konsep dan metode perhitungan balok gerber berdasarkan slide yang disampaikan oleh dosen di Institut Teknologi Padang.
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
Dokumen tersebut memberikan petunjuk praktikum tentang teknik pengecoran logam. Tujuan praktikum adalah membuat cetakan pasir dan produk coran logam serta memahami proses dan keselamatan kerja dalam pengecoran logam. Dokumen ini juga menjelaskan pengujian kadar air, lempung, dan ukuran butir pasir cetak untuk memastikan kualitas cetakan.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengelasan, termasuk pengelasan fusi, pengelasan busur listrik, dan pengelasan sinar. Beberapa metode yang dijelaskan adalah pengelasan oksigen asetilena, pengelasan termit, pengelasan busur gas tungsten, pengelasan plasma, dan pengelasan sinar laser.
Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan pasir besi meliputi belt conveyor, trommel screen, magnetic drum separator, dan humprey spiral. Tahapan pengolahannya terdiri dari pemisahan pasir besi dan pengotor, pemisahan konsentrat dan tailing menggunakan magnetic drum separator berbeda gauss, hingga diperoleh konsentrat magnetite dan ilmenite serta tailing vanadinite, hematite, dan kuarsa.
Teknik metalurgi adalah bidang ilmu yang mempelajari proses pengolahan mineral, ekstraksi logam, dan sifat fisik logam untuk berbagai penerapan. Ilmu ini mencakup pemisahan mineral berharga, ekstraksi logam murni, dan pengembangan paduan logam baru. Teknik metalurgi memberikan kontribusi besar dalam berbagai industri seperti pertambangan, otomotif, pesawat terbang, dan telekomunikasi.
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamEssyKarundeng
Presentasi ini memaparkan mengenai proses khusus, proses pengerjaan dingin, pembentukan dengan listrik dan pelapisan logam. Terdapat jenis - jenis, serta prinsip kerja dan contoh produk yang dihasilkannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penyambungan logam, yaitu: (1) pengelasan, (2) brazing, (3) penyolderan, (4) penyambungan mekanik, dan (5) penyambungan adhesif. Juga dibahas beberapa jenis proses pengelasan seperti SMAW, GTAW, GMAW, dan las karbit.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip reklamasi tambang yang meliputi persiapan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman kembali tanaman di lahan bekas tambang untuk memulihkan lingkungan seperti semula."
Gas mulia merupakan gas yang tidak bereaksi dan sangat stabil. Mereka diperoleh melalui proses destilasi bertingkat udara cair dan digunakan untuk balon udara, lampu, dan terapi medis.
Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai dari Pabrik Besi Spons yang mereduksi bijih besi menjadi besi spons menggunakan gas alam dan air. Besi spons ini kemudian diolah lebih lanjut di pabrik-pabrik lainnya seperti pabrik slab baja, billet baja, dan lainnya untuk menghasilkan berbagai produk baja.
Metalurgi Fisik membahas tentang struktur dan interaksi antar atom dalam material untuk meningkatkan kinerjanya. Mata kuliah ini membahas topik seperti struktur atom, ikatan kimia dan fisika antar atom, struktur kristal, dan cacat pada material.
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 2 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Sistem pipa tersebut menerima beban angin akibat kecepatan angin maksimum 75 mph. Beban angin dihitung menggunakan persamaan Bernoulli dan harga koefisien drag. Beban yang diterima oleh restrain C, E, dan H pada arah x kemudian dihitung.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang standar mutu dan aplikasi pelumas. Pelumas dikelompokkan berdasarkan aplikasinya seperti pelumas industri dan otomotif. Dokumen ini juga menjelaskan penggolongan pelumas berdasarkan tipe mesin, komponen yang dilumas, dan kondisi operasi. Selain itu, dibahas pula tentang klasifikasi mutu pelumas berdasarkan viskositas, kualitas kinerja, dan jenis minyak dasarnya.
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Dokumen ini membahas tentang sumber tegangan tinggi arus bolak-balik untuk pengujian, termasuk penggunaan transformator tunggal fasa, pengujian yang dilakukan, konfigurasi cascade untuk peningkatan tegangan, dan metode pengukuran tegangan tinggi AC seperti menggunakan sela bola, voltmeter, atau pembagi kapasitor dan resistor.
Dokumen ini memberikan informasi tentang persyaratan sistem instalasi gas medis dan vakum medis di fasilitas pelayanan kesehatan. Termasuk sumber gas yang digunakan, bagian-bagian sistem instalasi, desain sistem, jenis gas dan tekanan kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang Flux Cored Arc Welding (FCAW) yang merupakan proses pengelasan listrik yang menggunakan elektroda isi terus. Dokumen menjelaskan pengertian, sifat, manfaat, cara kerja, bahan-bahan, dan kontrol mutu FCAW. Proses ini memiliki keuntungan seperti laju deposisi tinggi dan biaya yang lebih rendah dibandingkan proses pengelasan lain.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) yang meliputi:
1. Peralatan pengelasan TIG seperti unit tenaga, unit kontrol, mulut pembakar, dan gas pelindung seperti argon dan helium.
2. Karakteristik penggunaan arus listrik seperti AC, DCSP, dan DCRP.
3. Fungsi gas pelindung untuk mencegah oksidasi dan menjaga kualitas pengelasan.
Pelumas adalah minyak lumas dan gemuk lumas yang berasal dari minyak bumi, bahan sintetik, pelumas bekas dan bahan lainnya yang tujuan utamanya untuk pelumasan mesin dan peralatan lainnya (PERMEN ESDM No 053 TAHUN 2006)
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi pengelasan, meliputi standar pengelasan, jenis proses pengelasan, posisi pengelasan, bahan konsumsi pengelasan, spesifikasi prosedur pengelasan, cacat-cacat las, dan uji non-destruktif dan visual inspeksi. Tujuan pelatihan ini adalah agar peserta memahami istilah-istilah dalam pengelasan serta cara melakukan inspeksi pengelasan.
2. API 1104
WELDING OF PIPELINES & RELATED FACILITIES
1. MAKSUD DAN TUJUAN
Sajian Metode Untuk mendapatkan hasil pengelasan berkualitas tinggi
dengan menggunakan juru las yang berkualifikasi dan Prosedur Las
Yang telah di kualifikasi (termasuk Material Las dan Peralatan Las)
2. LINGKUP STANDARD API 1104
-. Pengelasan Sambungan Lurus , Fillet & Socket weld
dengan proses las Gas(GTAW, GMAW) & Las Busur
(SMAW, SAW, FCAW, PAW dll nya)
-. Pengelasan Material Pipa Karbon & Low Alloy Steel untuk
sistem pipa kompressi, penekanan dan transmisi minyak,
gas, CO2 atau Nitrogen
3. PEMAKAIAN STANDARD API 1104
STANDARD PENGELASAN API-1104 HANYA UNTUK ASME B 31. 4
(PIPA PENYALUR UNTUK LIQUID HYDROCARBON DAN LIQUID
LAINNYA) & ASME B.31.8 (PIPA PENYALUR GAS)
PENGELASAN PIPA PENYALUR GAS (ASME B 31 8 CHAPTER II &
APPENDIX G)
PERSYARATAN PENGELASAN (SESUAI CHAPTER II & APPENDIX G):
-. PROSES PENGELASAN BOLEH TUNGGAL ATAU KOMBINASI PROSES.
POSISI PENGELASAN PRODUKSI BOLEH ROLL ATAU POSISI(FIX)
ATAU JUGA KOMBINASI ROLL & POSISI.(821.2)
CATATAN : POSISI PENGELASAN PIPA ADALAH 2G ; 5G & 6G
-. PENGELASAN PRODUKSI GAS PL HARUS BERDASARKAN SPESIFIKASI
PROSEDUR LAS YANG SEBELUMNYA TELAH DIKUALIFIKASIKAN
MEMENUHI SYARAT(821.3)
-.
4. PEMAKAIAN STANDARD API 1104 (LANJUTAN)
SETIAP JURU LAS ATAU OPERATOR LAS HARUS TELAH DIKUALI-
FIKASIKAN MEMENUHI SYARAT SESUAI PROSEDUR LAS YANG
DISIAPKAN SEBELUMNYA UNTUK LAS PRODUKSI (821.3)
-. INFORMASI PERSYARATAN & ATURAN DALAM CHAPTER II TIDAK DAPAT DIGUNAKAN
UNTUK PENGELASAN SEAM PEMBUATAN PIPA (821.1)
-. SISTEM PIPA YANG DIOPERASIKAN PADA HOOP STRESS > 20% SPECIFIED MINIMUM
YIELD STRENGTH (SMYS), STANDARD PENERIMAAN LAS-LASAN HARUS BERDASARKAN
API 1104 (821.4)
-. WELDER YANG BEKERJA PADA PEMBUATAN PIPA PENYALUR GAS DENGAN HOOP
STRESS < 20% SMYS HARUS DIKUALIFIKASIKAN SESUAI DGN 823.21 ATAU APPENDIX
G (823.11)
DEFENISI HOOP STRESS :
TEGANGAN ARAH MELINGKAR TEGAK LURUS SUMBU PIPA DENGAN DIAMETER &
KETEBALAN TERTENTU YANG TERJADI KARENA ADANYA TEKANAN DALAM .
P.d
Sh = ------- Formula BARLOW P = tekanan kerja (psig)
2 t d = diameter pipa (inch)
t = tebal pipa (inch)
(805.233)
5. PEMAKAIAN STANDARD API 1104 (LANJUTAN)
-. SEMUA PENGELASAN PIPA PENYALUR GAS (ASME B 31 8 GARUS SESUAI PAR
823.11 ATAU 823.21 MANA YANG TERPAKAI (821.5)
-. WPS & JURU LAS HARUS DIKUALIFIKASIKAN DIBAWAH ASME IX ATAU API
1104.(823.21)
-. APABILA WELDER DINILAI SUDAH TIDAK MAMPU ATAU TERCATAT TIDAK
MENGELAS TERUS MENERUS SELAMA 6 BULAN , WELDER TERMAKSUD
HARUS DIKUALIFIKASI ULANG(823.3)
-. PENGELASAN BAJA KARBON DENGAN CARBON CONTENT > 0,32%
(LADDLE ANALYSIS) ATAU CE(C + ¼ MN) > 0,65% HARUS DI STRESS RELIEVE
SESUAI ASME VIII.(
-. PENGELASAN BAJA KARBON DENGAN NOMINAL WALL THICKNESS > 1,25
INCH HARUS DI STRESS RELIEVE.
STRESS RELIEVE(824)
-. STRESS RELIEVE HARUS DILAKUKAN PADA TEMPERATUR >1100º F UNTUK
CARBON STEEL DAN HARUS > 1200º F UNTUK FERRITIC ALLOY STEEL.
-. BILA STRESS RELIEVE PADA 2 SAMBUNGAN YANG BERBEDA TEMP RELIEVE-
NYA , MAKA DIPAKAI TEMPERATUR YANG TERTINGGI
6. PEMAKAIAN STANDARD API 1104 (LANJUTAN)
-. PENAIKAN TEMPERATUR TREATMENT SAMPAI MENCAPAI HOLDINGB
TEMPERATUR DILAKUKAN SECARA PERLAHAN DENGAN KECEP 1
HR/INCH MINIMUM ½ JAM
-. PENGHILANGAN TEGANGAN LOCAL(825.8)
*. DAPAT DILAKUKAN DENGAN ELECTRIC INDUCTION, ELECTRIC RESIS-
TANCE, FUEL FIRED RING BURNER , FUEL FIRED TORCH ATAU PEMA-
NASAN LAIN YANG DAPAT MEMBERIKAN PANAS SECARA UNI-FORM
*. TEMPERATUR STRESS RELIEVE DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN
TERMO COUPLE
-. UNTUK REPAIR, PENGELASAN HARUS SESUAI DENGAN API 1104.
JURU LAS YANG MELAKUKAN REPAIR HARUS DIKUALIFIKASIKAN SE-
SUAI DENGAN 823.21 & 823.22 -- (827)
7. LINGKUP STANDARD API – 1104 (LANJUTAN)
Pengelasan :
-. Prosedur Las Untuk Pipa Penyalur
_. Kualifikasi Juru Las Untuk Pipa Penyalur
3. Prosedur NDT – Radiography, MPT, Liquid Penetrant dan
Ultrasonic dan Kriteria Penerimaannya digunakan untuk
production weld termasuk kriteria penerimaan Pemriksaan
Visual
Standard-Standard Yang digunakan sebagai pendamping API-1104
adalah
-. API 5 L - Specification For Line Pipe
-. ASTM - E 164 ; E 165 & E 179 (Stndard Practice untuk
Ultrasonic, Liquid Penetrant & Magnetic Particle Exa-
manation
8. STANDARD YANG DIGUNKAN (LANJUTAN)
WELDING CONSUMABLE
A 5.1 Covered Carbon Steel Arc Welding electrode
A 5.5 Low Alloy Steel Arc Welding Electrode
A 5.17 Carbon Steel Electrodes & Fluxes For Submerged Arc Welding
9. MATERIAL
Material Yang dimaksud dalam Standard API-1104 adalah :
a. API Spec 5 L
b. Aplicable ASTM Spec
c. Material dengan Komposisi Kimia & Sifat Mekanikal
memenuhi / sesuai a dan b di atas, meskipun material tidak
dibuat sesuai dengan Spesifikasi
Filler Metal Yang digunakan harus sesuai dengan salah
satu Spesifikasi Berikut ini :
-. AWS A 5.1 -. AWS A 5.5 -. AWS. A 5.18
-. AWS A 5.2 -. AWS A 5.17 -. AWS. A 5.20
-. AWS A 5 28-. AWS A 5. 29
10. WELDING
Pengelasan produksi(pemasangan Fit
up di work shop & install di site) harus :
-. Menggunakan spesifikasi prosedur las yang telah
disiapkan & telah diuji memenuhi persyaratan
kualifikasi prosedur las (sifat-sifat mekanikal &
komposisi kimia) Item 5.1 API 1104
-. Menggunakan juru las yang berkualifikasi sesuai API
1104 Item 6
11. SPESIFIKASI PROSEDUR LAS
Spesifikasi Prosedur Las Yang Dibuat harus mencantumkan
Variabel (Sesuai Item 5.3 ) :
-. Identifikasi proses las termasuk kombinasi proses las
-. Material Pipa
-. Range diameter & ketebalan
-. Desain Sambungan Las (Butt Joint & Fillet)
-. Ukuran & class number filler metal, jumlah minimum & sequ-
ence dari beads
-. Karakteristik Kelistrikan yaitu Current ( AC atau DC) dan
polarity (DCSP dan atau DCRP), range voltase dan amper
elekroda, atau logam pengisi(rod atau wire)
-. Karakteristik nyala api (oksidasi, karburasi atau netral),
mengspesifikasikan torch tip untuk ukuran setiap kawat.
-. Posisi (roll atau posisi pengelasan)
12. SPESIFIKASI PROSEDUR LAS (LANJUTAN)
-. Arah pengelasan naik(uphill) dan atau turun (downhill)
-. Waktu antara Pass (waktu pengelasan lengkap aantara root
dan bead kedua dan memulai bead berikutnya.
-. Type dan pelepasan Line up Clamp(tipe clamp dari dalam dan
luar atau ti diberi clamp , minimum pengelasan root bead (%)
baru dilakukan pelepasan clamp.
-. Cleaning & or Grinding (Spesifikasi tool - power or hand
tool)yang digunakan untuk cleaning & grinding
-. Pre heat & PWHT (metode, temperatur, metode pengontrolan
temperatur heat, holding time)
-. Shielding gas & flow rate (komposisi shielding gas dan flow
rate)
14. SPESIFIKASI PROSEDUR LAS (LANJUTAN)
-. Kecepatan Pengelasan (Range Kecepatan pengelasan setiap
pass harus dispesifikasikan -- dalam inch/min atau mm/min
15. VARIABEL ESENSIAL
VARIABEL ESENSIAL :
BILA TERJADI PERUBAHAN DARI SALAH SATU VARIABEL BERIKUT INI
MAKA SPESIFIKASI PROSEDUR LAS HARUS DIBUAT ULANG DAN DIUJI
ULANG KUALIFIKASI PROSEDUR LASNYA.
VARIABEL-VARIABEL ESENSIAL TYERMAKSUD DIJELASKAN SBB :
-. PENGGANTIAN PROSES LAS (DARI YANG DITETAPKAN DALAM
WPS).
-. BILA PENGELASAN DARI DUA MATERIAL YANG BERBEDA, MAKA
GROUP MATERIAL YANG MEMPUNYAI KEKUATAN TERTINGGI
YANG DIGUNAKAN.
MATERIAL DI GROUPKAN SBB :
16. VARIABEL ESENSIAL (LANJUTAN)
-. DESAIN SAMBUNGAN
PENGGANTIAN BESAR(MAJOR) DARI DESAIN SAMBUNGAN(V
KE U GROOVE. PENGGANTIAN MINOR SUDUT BEVEL ADALAH
TIDAK ESENSIAL
17. VARIABEL ESENSIAL (LANJUTAN)
-. PENGGANTIAL POSISI PENGELASAN
PERUBAHAN DARI ROLL KE FIXED ATAU SEBALIKNYA ADALAH
ESENSIAL
-.
18. VARIABEL ESENSIAL (LANJUTAN)
-. WALL THICKNESS
PENGGANTIAN GROUP KETEBALAN ADA 2 KEMUNGKINAN :
*. SESUAI TABEL 2 :
-. W T < 0,5 INCH
-. W T > 0,5 INCH
*.SESUAI DENGAN 6.2.2 (KUALIFIKASI WELDER)
19. VARIABEL ESENSIAL (LANJUTAN)
-. PENGGANTIAN FILLER METAL (5.4.2.6)
*. PENGGANTIAN DARI SATU GROUP KE GROUP LAINNYA
SESUAI TABEL 1.
*. UNTUK MATERIAL PIPA > 65.000 PSI SMYS, ADA
PENGGANTIAN AWS CLASS DARI FILLER METAL (SEE
5.4.2.2)
-. PENGGANTIAN KARAKTERISTIK DC ELEKTRODA POS
(DCRP) KE DC ELEKTRODA NEGATIF (DCSP) ATAU
DC KE AC
-. TIME BETWEEN PASS
PENINGKATAN MAKS WAKTU KOMPLIT PENGELASAN
ROOT DENGAN START BEAD KE DUA BERIKUTNYA ADA-
LAH ESENSIAL
20. VARIABEL ESENSIAL (LANJUTAN)
-. PENGGANTIAN SHIELDING FLUX SESUAI BERIKUT INI :
-. SHIELDING GAS & FLOW RATE
-. PENGGANTIAN GAS YANG DIGUNAKAN & ATAU PENGGAN-
TIAN CAMPURAN GAS.
-. PENAMBAHAN & ATAU PENGURANGAN FLOW RATE GAS
-. KECEPATAN PENGELASAN
PENGGANTIAN RANGE KECEPATAN PENGELASAN
21. VARIABEL ESENSIAL (LANJUTAN)
-. PRE HEAT
PENURUNAN TEMPERATUR TERHADAP TEMPERATUR MINI-
YANG TELAH DITETAPKAN DALAM SPESIFIKASI PROSEDUR
-. POST WELD HEAT TREATMENT(PWHT)
PENAMBAHAN PERLAKUAN PWHT ATAU PENGGANTIAN
RANGE ATAU NILAI TEMPERATURE & HOLDING TIME
24. PENGUJIAN KUALIFIKASI PROSEDUR LAS
I. BUTT WELDS
PENGAMBILAN TEST SPECIMEN DARI KUPON UJI KUALIFIKASI
PROSEDUR LAS (JUMLAH SPECIMEN) SESUAI TABEL BERIKUT :
28. PERSYARATAN MECHANICAL TEST
TENSILE STRENGTH
-. Ukuran Test Specimen – approximately 9inch length and 1 inch
wide, dipotong dan dimasining untuk sisi sejajar.
-. TS = F/A F = beban tarik putus ; A = cross section, diu-
kur pada laslasan sebelum ditarik.
-. Tensile strength harus > specified minimum tensile strength
material pipa, tapi tidak harus lebih besar atau sama dengan
tensile strength aktual material pipa
-. Bila specimen putus di lasan atau fusion zone, tensile harus > atau
= specified min tensile strength material pipa & soundness
memenuhi persyaratan 5.6.3.3
-. Bila tensile putus lebih < specified min tensile material, diambil
dari sisihan specimen uji atau diuji pengelasan baru
29. PERSYARATAN MECHANICAL TEST (LANJUTAN)
NICK BREAK
-. Test Specimen berukuran panjang ± 9 inch dan lebar 1 inch, kemudian
dinotch dengan menggunakan gergaji logam dari kedua sisi senter
laslasan dengan kedalaman sekitar 0,125 inch. Kalau gagal, reinfor-
cement boleh ditambah notch dengan kedalaman hrs < 1/6 inch
Setelah ditarik dengan mesin area ekspos harus
-. Kriteria Penerimaan :
30. ACCEPTANCE CRITERIA (NICK BREAK)
BENDING (ROOT BEND, FACE BEND & SIDE BEND)
Ukuran root bend & face bend harus kira2 panjang 9 inch & lebar 1 inch dan
pinggir2nya harus dibulatkan.
33. BENDING (LANJUTAN)
KRITERIA PENERIMAAN UJI LENGKUNG LAS-LASAN
-. Tidak boleh ada retak
-. Cacat membuka > 1/8 inch atau ½ thickness material mana pa-
ling besar.
-. Bila ada retak pada sisi luar tdk boleh lebih > ¼ inch
34. FILLET WELD WPQ (ITEM 5.8 API 1104)
FILLET WELD PROCEDURE QUALIFICATION TEST COUPON(GBR 1)
35. FILLET WELD WPQ (ITEM 5.8 API 1104)-LANJUTAN
GBR 2 PENGAMBILAN TEST SPECIMEN KUALIFIKASI WPS FILLET WELD
36. FILLET WELD WPQ (ITEM 5.8 API 1104)-LANJUTAN
PENGAMBILAN TEST SPECIMEN
PEMBUATAN TEST COUPON & PENGAMBILAN TEST SPECIMEN UNTUK KUALIFIKA-
SI PROSEDUR LAS FILLET SESUAI DENGAN GAMBAR DI ATAS (DIKUTIP DARI
FIGURE 10 & 11 API-1104).
SPESIMEN KUPON LAS FILLET DI PATAHKAN pada las-lasan SEHINGGA KELIHATAN
PERMUKAAN PATAHAN
PERSYARATAN PATAHAN UJI KUALIFIKASI
-. HARUS COMPLETE FUSION ATAU COMPLETE PENETRATION
-. DIMENSI SETIAP GAS POCKET TIDAK > 1/16 INCH
-. KOMBINASI AREA GAS POCKET TIDAK > 2% EXPOSED AREA
-. SLAG INCLUSION HARUS TIDAK > 1/32 INCH DENGAN KEDALAMAN 1/8 INCH ATAU
½ TEBAL MANA YANG PALING KECIL
-. JARAK ANTARA SLAG INCLUSION YANG BERDAMPINGAN HARUS < ½ INCH
37. KUALIFIKASI JURU LAS
MAKSUD DARI MENGKUALIFIKASI JURU LAS ADALAH UNTUK MENDA-
PATKAN JURU LAS YANG MAMPU MELAKUKAN PENGELASAN MULUS &
MEMENUHI SYARAT KUALIFIKASI PROSEDUR PENGELASAN SESUAI
STANDARD API 1104.
-. SEBELUM PENGELASAN FIT-UP & PEMASANGAN PIPA PENYALUR, JURU
LAS HARUS TELAH DIKUALIFIKASIKAN MEMENUHI PERSYARATAN 6.2
S/D 6.8
-. SETELAH JURU LAS MELAKUKAN PENGELASAN KUPON UJI KUALIFIKASI
JUMLAH TEST SPECIMEN YANG DIAMBIL DARI KUPON UJI TERMAKSUD
SESUAI DENGAN BUTIR 6.5 KRITERIA PENERIMAAN UJI MEKANIKAL
SESUAI DENGAN BUTIR 5.6
KUALIFIKASI JURU LAS : - SINGLE QUALIFICATION & MULTIPLE
QUALIFICATION
38. KUALIFIKASI JURU LAS
-. SINGLE QUALIFICATION
ROLLED & FIX FIX : *. HORIZONTAL 2G
*. VERTICAL & OVERHEAD 5G
*. ANGLE 45 6G
45
39. KUALIFIKASI JURU LAS (LANJUTAN)
-.VARIABEL ESSENSIAL (SINGLE QUALIFICATION)
*. PENGGANTIAN PROSES LAS
*. PENGGANTIAN ARAH PENGELASAN NAIK > TURUN
*. PENGGANTIAN KLAS KAWAT LAS GROUP 1 ATAU 2 KE GROUP 3
ATAU GROUP 3 KE GROUP 1 ATAU 2
*. PENGGANTIAN GROUP DIAMETER LUAR PIPA KE GROUP DIAMETER
LAINNYA
-. OD < 2,375 INCH(60,3 MM)
-. OD DR 2,375 INCH S/D 12,750 INCH (323,9 MM)
-. OD > 12,750 INCH
*. PENGGANTIAN POSISI
-. DARI ROLLED TO FIXED V-V
-. DARI VERTICAL KE HORIZONTAL
-. JURU LAS LULUS KUALIFIKASI BUTT WELD SUDUT 45 HARUS
DIKUALIFIKASI MEMBUAT BUTT WELD & LAP FILLET WELD PADA SEMUA PO-
SISI
40. KUALIFIKASI JURU LAS MULTIPLE(LANJUTAN) ≥
1. HARUS BERHASIL MENGELAS FIXED HORIZONTAL & ATAU FIXED
SUDUT 45 , ≥ 6,625 INCH (268,3 MM) & TEBAL ≥ 0,250 MM(6,4 MM)
2. TELAH MEMENUHI PERSYARATAN HASIL UJI PADA BUTIR 6,4 ; 6,5
DAN 6,6 (API- 1104)
PENGAMBILAN SPESIMEN UJI MEKANIKAL HARUS SESUAI DENGAN
41. VARIABEL ESSENSIAL KUALIFIKASI JURU LAS MUTIPLE
PENGGANTIAN VARUAB EL BERIKUT INI MENSYARATAKAN JURU LAS
HARUS
DIKUALIFIKASI ULANG
1. PENGGANTIAN PROSES LAS (6.3.2) – SUATU PROSES KE
PROSES LAIN ATAU KOMBINASI PROSES
2. PENGANTIAN ARAH PENGELASAN UP HILL TO DOWN HILL DAN
SEBALIKNYA
3. PENGGANTIAN KLAS LOGAM PENGISI - GROUP 1 ATAU 2 KE
GROUP 3 ATAU GROUP 3 KE GROUP 1 ATAU 2
43. KRITERIA PENERIMAAN UJI JURU LAS
KUALIFIKASI MULTIPLE
PEMERIKSAAN VISUAL (6.4)
1. Harus bebas dari cacat crack, inadequate penetration & burn through
2. Kedalaman undercut pada sisi lasan pipa harus < 1/32 inch atau 12,5%
tebal pipa mana paling kecil
3. Tidak boleh ada undercut > 2 inch untuk setiap panjang 12 inch lasan
PENGUJIAN DESTRUKTIF
Butt Welds (6.5.1)
-. Test pieces diambil dari Sampling butt welds harus sesuai dengan gam-
bar 12 . Type dan jumlah test pieces uji mekanikal terlihat pada tabel 3.
-. Persiapan dan kriteria penerimaan sesuai butir 6.5.2 s/d 6.5.5
Fillet Welds(6.5.6)
-. Test pieces diambil harus sesuai gambar 10
-. Test method dan requirements sesuai dengan 5.8 (5.8.1; 5.8.2 & 5.8.3)
Atas pilihan/permintaan pemilik, untuk uji kualifikasi Juru Las, Radiography
Dapat menggantikan yang dispesifikasikan pada butir 6.5 –(6.6.1)
44. INSPEKSI & PENGUJIAN LAS PRODUKSI
KRITERIA PENERIMAAN
KRITERIA PENERIMAAN MECHANICAL TEST UNTUK WELDER
ADALAH SAMA DENGAN KRITERIAN UJI PROSEDUR LAS :
TENSILE : PERSYARATAN PADA 5.6.3.3
INSPEKSI & PENGUJIAN LAS PRODUKSI
-. INSPEKSI PENGELASAN PRODUKSI HARUS PERSONIL YANG
MEMPUNYAI:
*. TRAINING (TELAH MENGIKUTI KURSUS WI)
*. BERPENGALAMAN
-. PERSONIL NDT (8.4)
*. HARUS MEMPUNYAI NDT LEVEL 1, 2 DAN 3
*. UNTUK INTERPRET HASIL NDT HARUS YANG MEMPUNYAI LEVEL
II & III
*. UNTUK NDT LEVEL 1 & 2 , HARUS RESERTIFIKASI SETIAP 2 THN
& UNTUK LEVEL 3 SETIAP 5 TAHUN
45. Persipan dan perencanaan Sambungan Las
Produksi :
Umum
-. Pipa harus dilas oleh juru las yang berkualifikasi
dan menggunakan prosedur las yang sudah
dikualifikasi
-. Permukaan yang dilas harus bersih dan smooth,
bebas dari laminasi, kotoran , terak dan material
lainnya yang merusak/mengganggu pengelasan
Desain sambungan & spasi antara ujung-ujung
harus sesuai dengan spesifikasi prosedur las
-. Kelurusan antara ujung-ujung yang dilas harus se
minimum mungkin, tidak melebihi 1/8 inch(3 mm)
-. Bevel pada ujung2 sambungan harus sesuai
dengan spesifikasi prosedur las 7.4.2
46. -. Pengelasan tidak boleh Kondisi cuaca udara yang lembab,
adanya debu dan angin yang kencang. (7.5)
-. Area pengelasan pipa di atas tanah harus tidak <
dr 16 inch (400 mm) (7.6)
-. Pembersihan antara beads Kotoran dan slag harus di-
bersihkan dengan menggunakan power tool atau tangan.
(grinding, wire brush dll nya).
-. Bila pengelasan dengan mesin las atau semi automatik
yang dilakukan, maka pembersihan surface porosity,cluster
dll harus dibersihkan dengan ngerinda sebelum melanjut-
kan pengelasan.
-. Spesifikasi prosedur harus menetapkan petunjuk praktis
pre & post heat treatment untuk diikuti apabila kondisi
material dan atau cuaca mensyaratkan kedua2 nya harus
dilakukan