Matahari memancarkan sinar dalam berbagai panjang gelombang, namun yang terlihat oleh mata telanjang adalah kuning karena merupakan panjang gelombang paling terang. Teleskop ruang angkasa dapat menangkap sinar matahari dalam berbagai panjang gelombang untuk mempelajari komponen dan proses di permukaan dan atmosfer matahari.
1. Apakah Warna Sesungguhnya Matahari?
Bila dilihat dengan mata telanjang, apakah warna matahari? Kuning dan jingga. Demikian mungkin
jawaban mayoritas. Pada faktanya matahari memancarkan sinar nya dalam semua warna, namun karena
kuning adalah panjang gelombang yang paling terang dari matahari, maka warna kuninglah yang terlihat
mata
telanjang.
Jadi, sebenarnya matahari penuh warna bila diamati sesuai panjang gelombangnya masing-masing.
NASA memiliki instrumen yang telah dibuat khusus untuk mengamati matahari, baik yang ada di bumi
maupun yang berada di luar angkasa dapat menangkap cahaya matahari dalam berbagai panjang
gelombang
yang
berbeda.
Panjang gelombang yang berbeda memberikan
informasi tentang komponen yang berbeda-beda pula
di permukaan dan di atmosfir matahari, sehingga
dengan menggunakan tekhnik perbedaan panjanga
gelombang ini, ilmuwan dapat mempelajari bintang
kita yang selalu berubah-ubah dengan konstan setiap
waktunya
.
Sebagai contoh Sinar kuning kehijauan (5500
Angstroms), umumnya berasal dari material yang
memiliki kisaran panasn sekitar 5.700 derajat C.
Sinar ultraviolet (94 Angstroms) berasal dari atomatom yang panasnya mencapai 6.300.000 derajat C
dan merupakan panjang gelombang yang dapat kita
gunakan untuk melihat lidah api atau prominensa.
Dengan mempelajari gambar-gambar dari matahari
dalam berbagai macam panjang gelombang, ilmuwan
dapat mempelajari sekaligus mengenali bagaimana partikel dan panas bergerak di atmosfer matahari.
Beberapa contoh teleskop luar angkasa yang digunakan untuk mengamati matahari adalah SDO (Solar
DynamicObservatory), STEREO (Solar TerrestrialRelationObservatory) dan SOHO (ESA/NASA Solar
andHeliosphericObservatory). Teleskop matahari memberikan kita informasi tentang panjang gelombang
dalam dua langkah. Instrumen tertentu yang akrab dikenal dengan spektrometer berfungsi mengamati
banyak panjang gelombang secara berkesinambungan dan mampu menghitung berapa panjang
gelombang
dari
sinar
yang
tersedia.
"Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik. Sebuah cahaya yang memancar
kemudian menerangi ruangan sekitar kita pada dasar nya disebabkan akibat panjang gelombang cahaya
yang dipancarkan diterima oleh mata kita. Namun pada saat panjang gelombang tidak sepanjang yang
mata manusia mampu menjangkaunya, maka mata manusia tidak akan dapat melihatnya."
2. Dengan Hal ini maka dapat membantu
menciptakan
sebuah
pemahaman
gabungan tentang jarak suhu berapa yang
diperlihatkan oleh material di sekeliling
matahari.
Spektrograf
tidak
menghasilkan gambar seperti pada
umumnya
melainkan
menghasilkan
grafik yang mengkategorikan jumlah dari
tiap
gelombang.
Instrumen
yang
menghasilkan gambar konvensional dari
matahari dan hanya terfokus pada sinar di
satu panjang gelombang tertentu,
terkadang tidak dapat memberikan
informasi yang relatif kuat.
Ilmuwan SDO memilih 10 panjang gelombang yang berbeda untuk diamati melalui instrumen AIA
(AtmosphericImaging Assembly). Tiap panjang gelombang secara garis besar berdasarkan satu, atau
mungkin dua tipe ion. Tiap panjang gelombang telah dipilih untuk menandai bagian tertentu dari atmosfer
matahari.
Mulai dari permukaan matahari ke luar, panjang gelombang yang teleskop SDO amati diukur dalam
satuan
Angstrom:
1. 4500 : Menunjukkan permukaan matahari atau fotosfer.
2. 1700: Menunjukkan permukaan matahari, termasuk lapisan atmosfer matahari yang disebut
kromosfer,yang terletak tepat di atasnya fotosfer dan dimana suhu mulai meningkat.
3. 1600 : Menunjukkan campuran antara fotosfer bagian atas dan apa yang disebut sebagai daerah
transisi (peralihan), sebuah daerah antara kromosfer dan bagian teratas lapisan atmosfer matahari
yang disebut korona. Daerah transisi adalah daerah dimana suhu secara cepat meningkat.
4. 304: Sinar ini dipancarkan dari kromosfer dan daerah transisi.
5. 171: Panjang gelombang ini memperlihatkan atmosfer matahari atau korona, saat mereka diam.
Panjang gelombang ini juga memperlihatkan lengkungan magnetik raksasa yang dikenal sebagai
lingkaran korona.
6. 193 : Memperlihatkan daerah yang sedikit lebih panas di korona, dan juga material lidah api yang
lebih panas.
7. 211 : Panjang gelombang ini memperlihatkan daerah aktif yang bermagnet dan panas di korona
8. 335 : Panjang gelombang juga menunjukkan daerah aktif yang bermagnet dan panas di korona.
9. 94 : Panjang gelombang ini menandai daerah di korona saat terjadi lidah api.
10. 131: Material terpanas di lidah api.