SlideShare a Scribd company logo
Analisa Hukum

Peraturan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam no 52 tahun 2006
tentang Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser Wilayah
Aceh.

1. Kewenangan atas Kawasan ekosistem Leuser
Peraturan Gubernur ini menyatakan menjalankan mandat UU no 11 tahun 2006
tentang Pemerintahan Aceh. Dalam UU no 11 tahun 2006, pengaturan tentang
kawasan ekosistem leuser terdapat pada pasal 150 yang berisi :
(1) Pemerintah
menugaskan
Pemerintah
Aceh
untuk
melakukan
pengelolaan kawasan ekosistem Leuser di wilayah Aceh dalam bentuk
perlindungan, pengamanan, pelestarian, pemulihan fungsi kawasan dan
pemanfaatan secara lestari1.
(2) Pemerintah, pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota dilarang
mengeluarkan ijin pengusahaan hutan dalam kawasan ekosistem leuser
sebagaiman dimaksud ayat (1)
(3) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pemerintah aceh melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten /kota
dan dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak lain.
(4) Dalam rangka pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ,
pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran, sarana dan prasarana
untuk itu.
Dari Pasal 150 ayat (1) dan ayat (2) terlihat bahwa kawasan ekosistem leuser
diperuntukkan sebagai kawasan konservasi. Ini meneruskan kebijakan pemerintah
terdahulu yang telah menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi, salah
satunya dalam Keputusan Presiden no 33 tahun 1998 tentang Pengelolaan Kawasan
Ekosistem Leuser yang menyatakan dalam rangka pelestarian dan pemulihan
sumber daya alam hayati dan ekosistem Leuser, ditetapkan pembentukan Kawasan
Ekosistem Leuser. Disebutkan pula , sesuai dengan fungsi pokoknya, bagian-bagian
wilayah Kawasan Ekosistem Leuser ditetapkan sebagai Kawasan Suaka Alam dan
atau Kawasan Pelestarian Alam sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melihat pada aturan mengenai kewenangan atas konservasi, dapat dilihat pada pasal
7 UU no 11 tahun 2006 beserta penjelasannya sebagai berikut :
Pasal 7
(1) Pemerintahan Aceh dan Kabupaten /kota berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam sektor publik kecuali urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah.
(2) Kewenangan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
urusan pemerintahan yang bersifat nasional, politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter, fiskal nasional dan urusan tertentu dalam
bidang agama.
(3) Dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) :
a. melaksanakan sendiri:
b. menyerahkan sebagian kewenangan Pemerintah kepada pemerintah
Aceh /kabupaten dan kota;
c. melimpahkan sebagian kepada Gubernur selaku wakil pemerintah atau
instansi pemerintah; dan
1

Istilah pemerintah dalam undang-undang diartikan sebagai pemerintah pusat.
Analisa Hukum
d. menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah Aceh /kabupaten/
kota dan gampong berdasar asas tugas pembantuan.
Penjelasan Pasal 7 :
(1) cukup jelas
(2) Urusan pemerintahan yang bersifat nasional yang dimaksudkan dalam
ketentuan ini termasuk kebijakan di bidang perencanaan nasional, kebijakan
di bidang pengendalian pembangunan nasional, perimbangan keuangan,
administrasi negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,
teknologi tingi yang strategis, konservasi dan standardisasi nasional. Yang
dimaksud dengan kebijakan
adalah kewenangan Pemerintah untuk
melakukan pembinaan, fasilitasi, penetapan dan pelaksanaan urusan
Pemerintahan yang bersifat nasional.
Dari pasal 7 ini terlihat bahwa konservasi masih merupakan kewenangan dari
pemerintah pusat karena merupakan urusan pemerintah yang bersifat nasional.
Namun, pasal ini juga membuka kemungkinan bahwa urusan pemerintah pusat
dapat dilaksanakan oleh pemerintah Aceh dengan melalui beberapa cara yaitu :
1. melimpahkan sebagian wewenang kepada Gubernur (dekonsentrasi)
2. menyerahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah aceh (desentralisasi)
3. menugaskan sebagian urusan berdasar asas tugas pembantuan
Pelaksanaan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan tidak dapat serta
merta dilakukan, karenanya dilakukan sesuai dengan aturan pelaksana seperti PP no
25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai
daerah otonom, dan PP no 39 tahun 2001 tentang penyelenggaraan
dekonsentrasi.Dengan demikian,
peraturan Gubernur Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam no 52 tahun 2006 tentang pembentukkan badan pengelola kawasan
ekosistem leuser seharusnya terbit dalam kerangka tersebut. Terlebih lagi , selain
menyatakan UU no 11 tahun 2006 tentang pemerintahan aceh sebagai dasar ,
peraturan gubernur ini juga menunjuk UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah serta PP no 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan
propinsi sebagai daerah otonom. Namun jika melihat pada substansi yang diatur
( konservasi) maka PP no 25 tahun 2000 tidak dapat dijadikan sebagai dasar, karena
kewenangan konservasi menurut PP no 25 tahun 2000 masih berada ditangan
pemerintah pusat. Yang menarik, walupun peraturan gubernur ini mengatur
mengenai kawasan konservasi, namun dalam konsideran tidak ditemukan UU no 5
tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Padahal,
di Indonesia, UU no 5 tahun 1990 menjadi sumber perundangan yang berkaitan
dengan konservasi.
2. Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser
Peraturan Gubernur ini membentuk badan pengelola kawasan ekosistem leuser.
Badan ini berupa badan non struktural yang langsung dibawah gubernur ( berbentuk
otorita) yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :
Tugas :
a. mempersiapkan rencana pengelolaan terhadap kawasan ekosistem leuser
b. mengelola kawasan ekosistem leuser yang meliputi kegiatan pelestarian, dan
pengamanan/perlindungan kawasan, pemulihan fungsi kawasan, pemantauan
serta pemanfaatan jasa lingkungan /ekologis secara lestari.
c. Melaksanakan sosialisasi tapal batas KEL bersama-sama dengan unsur
masyarakat dan instansi terkait.
Analisa Hukum
d. Bersama-sama
dengan
unsur
masyarakat
melakukan
upaya-upaya
pengamanan dan mendukung penegakan hukum terhadap pelanggaran di
dalam kawasan ekosistem leuser.
e. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pengawasan Kawasan
ekosistem leuser
f. Mempersiapkan peraturan pelaksana yang berkaitan dengan pengelolaan
kawasan ekosistem leuser
g. Merumuskan berbagai arahan kebijakan dalam bidang pemanfaatan kawasan
yang berkelanjutan
h. Melaksanakan pemanfaatan kawasan ekosistem leuser secara lestari
i. Mengatur dan mengupayakan penjualan carbon credit untuk Propinsi NAD
j. Melakukan kerjasama dengan institusi dan atau pihak terkait lainnya dalam
rangka mendukung pengelolaan kawasan ekosistem leuser
k. Menyusun rencana dan pengelolaan keuangan yang berkaitan dengan
pengelolaan kawasan ekosistem leuser
l. Melakukan program penataan pemukiman penduduk dalam kawasan
ekosistem leuser.
Wewenang :
1. melaksanakan pengelolaan kawasan ekosistem leuser di wilayah aceh dalam
bentuk perlindungan , pengamanan, pelestarian, pemulihan fungsi kawasan
dan pemanfaatan secara lestari
2. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dan
pihak lainnya dalam pengelolaan KEL
3. mengatur perizinan untuk pemanfaatan KEL secara lestari
4. mengupayakan pendanaan untuk pengelolaan KEL
5. mengkoordinasikan penanganan penyelesaian masalah atau konflik di
kawasan ekosistem leuser dan memberikan pengarahan serta saran
pemecahannya.
Melihat pada tugas, dan wewenangnya, BPKEL akan menjadi regulator sekaligus
operator dalam kawasan ekosistem leuser. Masalah kemudian muncul, karena
pada saat ini dalam kawasan yang sama telah dikelola oleh badan lain yaitu UPT
Taman Nasional Gunung Leuser dan Yayasan Leuser Internasional sebagai
pelaksana pengelolaan kawasan sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden
no 33 tahu 1998 tentang Pengelolaan kawasan ekosistem leuser. Dalam keppres
ini , pemerintah menjalin kerjasama dengan yayasan leuser internasional untuk
melakukan upaya konservasi dan pengembangan yang meliputi ;
a. perlindungan dan pengamanan;
b. pengawetan;
c. pemulihan fungsi kawasan; dan
d. pemanfaatan secara lestari.
untuk jangka waktu 30 tahun terhitung mulai tanggal ditetapkannya Keputusan
Presiden no 33 tahun 1998 dan dapat diperpanjang. Dengan demikian ,
berdasarkan keppres , perjanjian kerjasama antara pemerintah dengan Yayasan
leuser internasional baru berakhir pada tahun 2028.
3. Konflik antar lembaga negara
Jika melihat pada uraian diatas, terlihat bahwa peraturan gubernur ini memicu
konflik antar lembaga pemerintahan, yaitu :
a. Pemerintah Aceh sebagai lembaga yang mengeluarkan peraturan gubernur
Analisa Hukum
b. Departemen Dalam negeri sebagai lembaga yang menangani urusan
pemerintahan di bidang Pemerintahan Dalam Negeri.
c. Departemen kehutanan sebagai lembaga yang menangani
urusan
pemerintahan di bidang kehutanan dan konservasi ( yang memiliki
kewenangan pengelolaan kawasan ekosistem leuser)
Untuk menyelesaikan konflik ini maka sebagaimana diatur dalam PP no 79 tahun
2005 tentang PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH, maka pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk
melakukan pembinaan yang meliputi :
a.

koordinasi pemerintahan antar susunan pemerintahan;

b.

pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan;

c.
d.
e.

pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan urusan
pemerintahan;
pendidikan dan pelatihan; dan
perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan urusan pemerintahan.

Disamping itu , menurut pasal 150 ayat (4) UU no 11 tahun 2006 tentang
pemerintah Aceh juga menyatakan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan kawasan
ekosistem Leuser di wilayah Aceh pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran,
sarana dan prasarana untuk itu. Karenanya, koordinasi merupakan hal yang mutlak
dilakukan, selain untuk menyelesaikan konflik yang muncul saat ini, juga untuk
melaksanakan penyerahan wewenang pengelolaan kawasan ekosistem leuser.
4. Rekomendasi
WWF Indonesia dapat mendorong departemen kehutanan untuk melakukan
koordinasi untuk membahas kewenangan pengelolaan ekosistem leuser di wilayah
aceh dengan departemen dalam negeri, karena kewenangan untuk melakukan
pembinaan secara langsung kepada pemerintah daerah dimiliki oleh departemen
dalam negeri.

More Related Content

What's hot

FINANCING DECISIONS
FINANCING DECISIONSFINANCING DECISIONS
FINANCING DECISIONS
123vedapradha
 
CK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCC
CK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCCCK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCC
CK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCC
WRI Ross Center for Sustainable Cities
 
Company Law - Meetings
Company Law - MeetingsCompany Law - Meetings
Company Law - Meetings
Warui Maina
 
Frequently asked Questions on RERA
Frequently asked Questions on RERA Frequently asked Questions on RERA
Frequently asked Questions on RERA
ApnaComplex
 
Types of share and share capital
Types of share and share capitalTypes of share and share capital
Types of share and share capital
Muneeb Ahsan
 
Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013
Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013
Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013
draftmydocument com
 
Capital rationing
Capital rationingCapital rationing
Capital rationing
Rachana Chawda
 
#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi
#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi
#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi
SN Panigrahi, PMP
 
20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務
20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務
20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務
kulibrarians
 
Managerial remuneration
Managerial remunerationManagerial remuneration
Managerial remuneration
Meera Balaji
 

What's hot (10)

FINANCING DECISIONS
FINANCING DECISIONSFINANCING DECISIONS
FINANCING DECISIONS
 
CK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCC
CK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCCCK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCC
CK2018: Climate Actions for Cities India's NDC, NAPCC and SAPCC
 
Company Law - Meetings
Company Law - MeetingsCompany Law - Meetings
Company Law - Meetings
 
Frequently asked Questions on RERA
Frequently asked Questions on RERA Frequently asked Questions on RERA
Frequently asked Questions on RERA
 
Types of share and share capital
Types of share and share capitalTypes of share and share capital
Types of share and share capital
 
Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013
Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013
Issue of Bonus Shares under the Companies Act, 2013
 
Capital rationing
Capital rationingCapital rationing
Capital rationing
 
#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi
#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi
#Public-Private Partnership (PPP) Contract Models# By SN Panigrahi
 
20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務
20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務
20090626 ku-librarians勉強会 #112 : 京都大学附属図書館の海外ILL業務
 
Managerial remuneration
Managerial remunerationManagerial remuneration
Managerial remuneration
 

Similar to Ankum per gub provinsi nanggroe aceh darussalam no 52 tahun 2006

Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauserKeppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauserwalhiaceh
 
Rpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpaduRpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpaduwalhiaceh
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
hoseapito
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sdawalhiaceh
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
LAKSMI WIJAYANTI
 
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PanjiIndara
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
AnonymousSMDZgs
 
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Probolinggo Property
 
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Rizki Fitrianto
 
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Probolinggo Property
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
Darvin Try Ananda
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
Nakano
 
Pkn
PknPkn
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
Pp no.26 tahun 2008   rtrwnPp no.26 tahun 2008   rtrwn
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
Rizki Fitrianto
 
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012
rizkiriki12
 
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan RuangPP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Penataan Ruang
 
Uu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruangUu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruangDwi Prihartanto
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
apotek agam farma
 
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
natal kristiono
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Francisca Paramitha
 

Similar to Ankum per gub provinsi nanggroe aceh darussalam no 52 tahun 2006 (20)

Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauserKeppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
Keppres 33 tahun 1998 ttg kawasan ekosistem lauser
 
Rpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpaduRpp pengelolaan das terpadu
Rpp pengelolaan das terpadu
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sdaQanun 21 tahun 2002  ttg pengelolaan sda
Qanun 21 tahun 2002 ttg pengelolaan sda
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
 
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
 
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
 
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
 
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Penjelasan raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
Pp no.26 tahun 2008   rtrwnPp no.26 tahun 2008   rtrwn
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
 
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012
 
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan RuangPP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
 
Uu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruangUu 26 tahun 2007 penataan ruang
Uu 26 tahun 2007 penataan ruang
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
 
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
 

More from walhiaceh

Profil yasindo
Profil  yasindoProfil  yasindo
Profil yasindowalhiaceh
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesawalhiaceh
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesawalhiaceh
 
Profil flower aceh
Profil flower acehProfil flower aceh
Profil flower aceh
walhiaceh
 
Profil forsikal
Profil forsikalProfil forsikal
Profil forsikal
walhiaceh
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhwalhiaceh
 
Profil lembaga yea
Profil lembaga yeaProfil lembaga yea
Profil lembaga yea
walhiaceh
 
Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1
walhiaceh
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1walhiaceh
 
Profil puspa
Profil puspaProfil puspa
Profil puspa
walhiaceh
 
Profil sahara
Profil saharaProfil sahara
Profil saharawalhiaceh
 
Profil yps
Profil ypsProfil yps
Profil yps
walhiaceh
 
Profil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaruProfil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaru
walhiaceh
 
Profile organisasi yab
Profile organisasi yabProfile organisasi yab
Profile organisasi yab
walhiaceh
 
Profile organisasi ysl
Profile organisasi yslProfile organisasi ysl
Profile organisasi ysl
walhiaceh
 
Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010walhiaceh
 
Profil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruProfil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruwalhiaceh
 
Profil cdi
Profil  cdiProfil  cdi
Profil cdi
walhiaceh
 
Profil lpl ha
Profil lpl haProfil lpl ha
Profil lpl ha
walhiaceh
 

More from walhiaceh (20)

Profil yasindo
Profil  yasindoProfil  yasindo
Profil yasindo
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesa
 
Profil yadesa
Profil  yadesaProfil  yadesa
Profil yadesa
 
Profil flower aceh
Profil flower acehProfil flower aceh
Profil flower aceh
 
Profil forsikal
Profil forsikalProfil forsikal
Profil forsikal
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselh
 
Profil lembaga yea
Profil lembaga yeaProfil lembaga yea
Profil lembaga yea
 
Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1Profil yayasan papan aceh 1
Profil yayasan papan aceh 1
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1
 
Profil puspa
Profil puspaProfil puspa
Profil puspa
 
Profil sahara
Profil saharaProfil sahara
Profil sahara
 
Profil yicm
Profil yicmProfil yicm
Profil yicm
 
Profil yps
Profil ypsProfil yps
Profil yps
 
Profil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaruProfil yrbi terbaru
Profil yrbi terbaru
 
Profile organisasi yab
Profile organisasi yabProfile organisasi yab
Profile organisasi yab
 
Profile organisasi ysl
Profile organisasi yslProfile organisasi ysl
Profile organisasi ysl
 
Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010Profile yelped terbaru 2010
Profile yelped terbaru 2010
 
Profil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baruProfil rmtm yg baru
Profil rmtm yg baru
 
Profil cdi
Profil  cdiProfil  cdi
Profil cdi
 
Profil lpl ha
Profil lpl haProfil lpl ha
Profil lpl ha
 

Recently uploaded

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
HUMAH KUMARASAMY
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptxSaint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Martin M Flynn
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
JatiWidyaIswara
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 

Recently uploaded (20)

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptxSaint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 

Ankum per gub provinsi nanggroe aceh darussalam no 52 tahun 2006

  • 1. Analisa Hukum Peraturan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam no 52 tahun 2006 tentang Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser Wilayah Aceh. 1. Kewenangan atas Kawasan ekosistem Leuser Peraturan Gubernur ini menyatakan menjalankan mandat UU no 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dalam UU no 11 tahun 2006, pengaturan tentang kawasan ekosistem leuser terdapat pada pasal 150 yang berisi : (1) Pemerintah menugaskan Pemerintah Aceh untuk melakukan pengelolaan kawasan ekosistem Leuser di wilayah Aceh dalam bentuk perlindungan, pengamanan, pelestarian, pemulihan fungsi kawasan dan pemanfaatan secara lestari1. (2) Pemerintah, pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota dilarang mengeluarkan ijin pengusahaan hutan dalam kawasan ekosistem leuser sebagaiman dimaksud ayat (1) (3) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintah aceh melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten /kota dan dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak lain. (4) Dalam rangka pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) , pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran, sarana dan prasarana untuk itu. Dari Pasal 150 ayat (1) dan ayat (2) terlihat bahwa kawasan ekosistem leuser diperuntukkan sebagai kawasan konservasi. Ini meneruskan kebijakan pemerintah terdahulu yang telah menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi, salah satunya dalam Keputusan Presiden no 33 tahun 1998 tentang Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser yang menyatakan dalam rangka pelestarian dan pemulihan sumber daya alam hayati dan ekosistem Leuser, ditetapkan pembentukan Kawasan Ekosistem Leuser. Disebutkan pula , sesuai dengan fungsi pokoknya, bagian-bagian wilayah Kawasan Ekosistem Leuser ditetapkan sebagai Kawasan Suaka Alam dan atau Kawasan Pelestarian Alam sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melihat pada aturan mengenai kewenangan atas konservasi, dapat dilihat pada pasal 7 UU no 11 tahun 2006 beserta penjelasannya sebagai berikut : Pasal 7 (1) Pemerintahan Aceh dan Kabupaten /kota berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sektor publik kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah. (2) Kewenangan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi urusan pemerintahan yang bersifat nasional, politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter, fiskal nasional dan urusan tertentu dalam bidang agama. (3) Dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintahan yang menjadi kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) : a. melaksanakan sendiri: b. menyerahkan sebagian kewenangan Pemerintah kepada pemerintah Aceh /kabupaten dan kota; c. melimpahkan sebagian kepada Gubernur selaku wakil pemerintah atau instansi pemerintah; dan 1 Istilah pemerintah dalam undang-undang diartikan sebagai pemerintah pusat.
  • 2. Analisa Hukum d. menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah Aceh /kabupaten/ kota dan gampong berdasar asas tugas pembantuan. Penjelasan Pasal 7 : (1) cukup jelas (2) Urusan pemerintahan yang bersifat nasional yang dimaksudkan dalam ketentuan ini termasuk kebijakan di bidang perencanaan nasional, kebijakan di bidang pengendalian pembangunan nasional, perimbangan keuangan, administrasi negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, teknologi tingi yang strategis, konservasi dan standardisasi nasional. Yang dimaksud dengan kebijakan adalah kewenangan Pemerintah untuk melakukan pembinaan, fasilitasi, penetapan dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang bersifat nasional. Dari pasal 7 ini terlihat bahwa konservasi masih merupakan kewenangan dari pemerintah pusat karena merupakan urusan pemerintah yang bersifat nasional. Namun, pasal ini juga membuka kemungkinan bahwa urusan pemerintah pusat dapat dilaksanakan oleh pemerintah Aceh dengan melalui beberapa cara yaitu : 1. melimpahkan sebagian wewenang kepada Gubernur (dekonsentrasi) 2. menyerahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah aceh (desentralisasi) 3. menugaskan sebagian urusan berdasar asas tugas pembantuan Pelaksanaan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan tidak dapat serta merta dilakukan, karenanya dilakukan sesuai dengan aturan pelaksana seperti PP no 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dan PP no 39 tahun 2001 tentang penyelenggaraan dekonsentrasi.Dengan demikian, peraturan Gubernur Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam no 52 tahun 2006 tentang pembentukkan badan pengelola kawasan ekosistem leuser seharusnya terbit dalam kerangka tersebut. Terlebih lagi , selain menyatakan UU no 11 tahun 2006 tentang pemerintahan aceh sebagai dasar , peraturan gubernur ini juga menunjuk UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah serta PP no 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom. Namun jika melihat pada substansi yang diatur ( konservasi) maka PP no 25 tahun 2000 tidak dapat dijadikan sebagai dasar, karena kewenangan konservasi menurut PP no 25 tahun 2000 masih berada ditangan pemerintah pusat. Yang menarik, walupun peraturan gubernur ini mengatur mengenai kawasan konservasi, namun dalam konsideran tidak ditemukan UU no 5 tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Padahal, di Indonesia, UU no 5 tahun 1990 menjadi sumber perundangan yang berkaitan dengan konservasi. 2. Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser Peraturan Gubernur ini membentuk badan pengelola kawasan ekosistem leuser. Badan ini berupa badan non struktural yang langsung dibawah gubernur ( berbentuk otorita) yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut : Tugas : a. mempersiapkan rencana pengelolaan terhadap kawasan ekosistem leuser b. mengelola kawasan ekosistem leuser yang meliputi kegiatan pelestarian, dan pengamanan/perlindungan kawasan, pemulihan fungsi kawasan, pemantauan serta pemanfaatan jasa lingkungan /ekologis secara lestari. c. Melaksanakan sosialisasi tapal batas KEL bersama-sama dengan unsur masyarakat dan instansi terkait.
  • 3. Analisa Hukum d. Bersama-sama dengan unsur masyarakat melakukan upaya-upaya pengamanan dan mendukung penegakan hukum terhadap pelanggaran di dalam kawasan ekosistem leuser. e. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pengawasan Kawasan ekosistem leuser f. Mempersiapkan peraturan pelaksana yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan ekosistem leuser g. Merumuskan berbagai arahan kebijakan dalam bidang pemanfaatan kawasan yang berkelanjutan h. Melaksanakan pemanfaatan kawasan ekosistem leuser secara lestari i. Mengatur dan mengupayakan penjualan carbon credit untuk Propinsi NAD j. Melakukan kerjasama dengan institusi dan atau pihak terkait lainnya dalam rangka mendukung pengelolaan kawasan ekosistem leuser k. Menyusun rencana dan pengelolaan keuangan yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan ekosistem leuser l. Melakukan program penataan pemukiman penduduk dalam kawasan ekosistem leuser. Wewenang : 1. melaksanakan pengelolaan kawasan ekosistem leuser di wilayah aceh dalam bentuk perlindungan , pengamanan, pelestarian, pemulihan fungsi kawasan dan pemanfaatan secara lestari 2. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dan pihak lainnya dalam pengelolaan KEL 3. mengatur perizinan untuk pemanfaatan KEL secara lestari 4. mengupayakan pendanaan untuk pengelolaan KEL 5. mengkoordinasikan penanganan penyelesaian masalah atau konflik di kawasan ekosistem leuser dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya. Melihat pada tugas, dan wewenangnya, BPKEL akan menjadi regulator sekaligus operator dalam kawasan ekosistem leuser. Masalah kemudian muncul, karena pada saat ini dalam kawasan yang sama telah dikelola oleh badan lain yaitu UPT Taman Nasional Gunung Leuser dan Yayasan Leuser Internasional sebagai pelaksana pengelolaan kawasan sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden no 33 tahu 1998 tentang Pengelolaan kawasan ekosistem leuser. Dalam keppres ini , pemerintah menjalin kerjasama dengan yayasan leuser internasional untuk melakukan upaya konservasi dan pengembangan yang meliputi ; a. perlindungan dan pengamanan; b. pengawetan; c. pemulihan fungsi kawasan; dan d. pemanfaatan secara lestari. untuk jangka waktu 30 tahun terhitung mulai tanggal ditetapkannya Keputusan Presiden no 33 tahun 1998 dan dapat diperpanjang. Dengan demikian , berdasarkan keppres , perjanjian kerjasama antara pemerintah dengan Yayasan leuser internasional baru berakhir pada tahun 2028. 3. Konflik antar lembaga negara Jika melihat pada uraian diatas, terlihat bahwa peraturan gubernur ini memicu konflik antar lembaga pemerintahan, yaitu : a. Pemerintah Aceh sebagai lembaga yang mengeluarkan peraturan gubernur
  • 4. Analisa Hukum b. Departemen Dalam negeri sebagai lembaga yang menangani urusan pemerintahan di bidang Pemerintahan Dalam Negeri. c. Departemen kehutanan sebagai lembaga yang menangani urusan pemerintahan di bidang kehutanan dan konservasi ( yang memiliki kewenangan pengelolaan kawasan ekosistem leuser) Untuk menyelesaikan konflik ini maka sebagaimana diatur dalam PP no 79 tahun 2005 tentang PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH, maka pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan yang meliputi : a. koordinasi pemerintahan antar susunan pemerintahan; b. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan; c. d. e. pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan urusan pemerintahan; pendidikan dan pelatihan; dan perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan. Disamping itu , menurut pasal 150 ayat (4) UU no 11 tahun 2006 tentang pemerintah Aceh juga menyatakan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan kawasan ekosistem Leuser di wilayah Aceh pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran, sarana dan prasarana untuk itu. Karenanya, koordinasi merupakan hal yang mutlak dilakukan, selain untuk menyelesaikan konflik yang muncul saat ini, juga untuk melaksanakan penyerahan wewenang pengelolaan kawasan ekosistem leuser. 4. Rekomendasi WWF Indonesia dapat mendorong departemen kehutanan untuk melakukan koordinasi untuk membahas kewenangan pengelolaan ekosistem leuser di wilayah aceh dengan departemen dalam negeri, karena kewenangan untuk melakukan pembinaan secara langsung kepada pemerintah daerah dimiliki oleh departemen dalam negeri.