SlideShare a Scribd company logo
PERUBAHAN
ANGGARAN DASAR
ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN, dan WILAYAH
Pasal 1
Organisasi ini bernama Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, disingkat
AFPM Indonesia.
Pasal 2
1) AFPM didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas terhitung sejak tanggal enam
Agustus dua ribu sembilan (06-08-2009);
2) AFPM dideklarasikan di Semarang pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2009.
Pasal 3
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi, berkedudukan di Semarang Jawa Tengah.
Pasal 4
Wilayah Organisasi meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
AZAS dan JATI DIRI
Pasal 5
1) Organisasi berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
2) Jati diri organisasi adalah kebangsaan, kerakyatan, pemberdayaan, dan keadilan sosial.
BAB III
TUJUAN dan FUNGSI
Pasal 6
Tujuan
1) Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang Dasar
1945;
2) Mendorong terciptannya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) Mendorong terwujudnya kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan
demokrasi, pemenuhan hak-hak dasar rakyat yang menjunjung tinggi dan menghormati
kebenaran, hukum, dan keadilan;
4) Mendorong terwujudnya keberdayaan masyrakat dalam bidang ekonomi, social, politik
dan budaya.
Pasal 7
Fungsi
1) Sarana perjuangan terwujudnya kemandirian masyarakat;
2) Meningkatkan kapasitas anggota dalam rangka melakukan pendampingan masyarakat;
3) Sarana menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam
rangka melaksanakan program-program pembangunan yang berbasis pemberdayaan.
.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Anggota
1) Anggota AFPM Indonesia adalah Warga Negara Republik Indonesia yang dengan
sukarela mengajukan permintaan menjadi Anggota;
2. Pengaturan lebih lanjut tentang keanggotaan AFPM Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 9
Kewajiban Anggota
Setiap Anggota berkewajiban untuk:
1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan AFPM Indonesia;
2. Memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-
peraturan organisasi AFPM Indonesia;
3. Aktif melaksanakan kebijakan dan program AFPM Indonesia.
Pasal 10
Hak Anggota
1) Setiap Anggota mempunyai hak:
a) Bicara dan memberikan suara;
b) Memilih dan dipilih;
c) Membela diri.
2) Pengaturan lebih lanjut hak anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
ORGANISASI, WEWENANG, dan KEWAJIBAN
Pasal 11
Struktur Ogranisasi AFPM Indonesia terdiri dari tingkat Pusat, Wilayah dan Daerah, yang
masing-masing berturut-turut dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Pasal 12
1) Dewan Pimpinan Pusat adalah pelaksana tertinggi organisasi yang bersifat kolektif;
2) Dewan Pimpinan Pusat berwenang:
a) Menentukan kebijakan organisasi di tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres/ Kongres Luar Biasa dan Rapat
Pimpinan Nasional serta Peraturan AFPM Indonesia.
b) Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Wilayah dan Daerah.
c) Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah.
d) Memberikan penghargaan dan sanksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
3) Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban:
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat Pimpinan Nasional, Rapat
Kerja Nasional serta Peraturan Organisasi AFPM Indonesia.
b) Memberikan pertanggungjawaban pada Kongres.
Pasal 13
1) Dewan Pimpinan Wilayah adalah pelaksana Organisasi yang bersifat kolektif
berkedudukan di Wilayah;
2) Dewan Pimpinan Wilayah berwenang;
a) menentukan kebijakan di Wilayah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat maupun Wilayah serta
Peraturan Organisasi;
b) menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah
3) Dewan Pimpinan Wilayah berkewajiban:
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat
maupun wilayah serta Peraturan Organisasi;
b) Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah.
Pasal 14
1) Dewan Pimpinan Daerah adalah Pelaksana Organisasi yang bersifat kolektif di
Tingkat Daerah .
2) Dewan Pimpinan Daerah berwenang menentukan kebijakan di Daerah sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan keputusan
rapat-rapat, baik tingkat pusat, wilayah maupun daerah serta peraturan organisasi.
3) Dewan Pimpinan Daerah berkewajiban:
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat
maupun Daerah serta Peraturan Organisasi;
b) Memberikan pertanggungjawaban pada Musda.
BAB VII
BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 15
1) Dewan Pimpinan Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan
tugas-tugas dalam bidang tertentu jika dianggap perlu;
2. Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VIII
KONGRES DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 16
Kongres dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional
1) Kongres dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional terdiri atas:
a) Kongres;
b) Kongres Luar Biasa;
c) Rapat PimpinanNasional;
d) Rapat Kerja Nasional.
e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat
2) Kongres:
a) Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi yang diadakan sekali
dalam 4 (empat) tahun;
b) Kongres berwenang:
a) Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Organisasi;
b) Menetapkan Program Umum Organisasi;
c) Menilai Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat;
d) Memilih dan menetapkan Ketua Umum;
e) Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
3) Kongres Luar Biasa:
a) Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan
dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Wilayah dan 2/3 Dewan Pimpinan Daerah,
disebabkan:
i. Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan
yang memaksa;
ii. Dewan Pimpinan Pusat melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, atau Dewan Pimpinan Pusat tidak dapat melaksanakan amanat
Kongres sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
b) Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
c) Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan
Kongres;
d) Dewan Pimpinan Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Kongres Luar Biasa tersebut.
4) Rapat Pimpinan Nasional:
a) Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi di bawah
Kongres;
b) Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
oleh Dewan Pimpinan Pusat.
5) Rapat Kerja Nasional:
a) Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja hasil Kongres;
b) Rapat Kerja Nasional dilaksanakan pada awal periode kepengurusan;
c) Rapat Kerja Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
oleh Dewan Pimpinan Pusat
6) Rapat Pleno Dewan Pimpinanan Pusat :
a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat adalah rapat yang diadakan untuk untuk
mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi
dan kondisi serta perkembangan lingkungan
b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat diikuti oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Pusat
Pasal 17
Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Wilayah
1) Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Wilayah terdiri atas:
a) Musyawarah Wilayah;
b) Musyawarah Wilayah Luar Biasa;
c) Rapat Pimpinan Wilayah;
d) Rapat Kerja Wilayah.
e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah
2) Musyawarah Wilayah:
a) Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasaan Organisasi di tingkat Wilayah
yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
b) Musyawarah Wilayah berwenang:
i. Menetapkan Program Kerja Wilayah;
ii. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Wilayah;
iii. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah;
iv. Menetapkan keputusan-keputusan lain.
3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa:
a) Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah Musyawarah Wilayah yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-
kurangnya 2/3 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan atau atas keputusan Dewan
Pimpinan Pusat, disebabkan:
i. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Wilayah dalam keadaan terancam;
ii. Dewan Pimpinan Wilayah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, atau Dewan Pimpinan Wilayah tidak dapat melaksanakan amanat
Musyawarah Daerah sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya.
b) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
c) Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama
dengan Musyawarah Wilayah;
d) Dewan Pimpinan Wilayah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Musyawarah Wilayah Luar Biasa tersebut.
4) Rapat Pimpinan Wilayah:
a) Rapat Pimpinan Wilayah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah
Musyawarah Wilayah;
b) Rapat Pimpinan Wilayah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain
yang menjadi wewenang Musyawarah Wilayah;
c) Rapat Pimpinan Wilayah diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
oleh Dewan Pimpinan Wilayah;
5) Rapat Kerja Wilayah:
a) Rapat Kerja Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Wilayah;
b) Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan pada awal periode kepengurusan.
6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah ;
a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk untuk
mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi
dan kondisi serta perkembangan lingkungan
b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Wilayah.
Pasal 18
Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Daerah
1) Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Daerah terdiri atas:
a) Musyawarah Daerah;
b) Musyawarah Daerah Luar Biasa;
c) Rapat Pimpinan Daerah;
d) Rapat Kerja Daerah.
e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah
2) Musyawarah Daerah:
a) Musyawarah Daerah adalah pemegang kekuasaan Organisasi di tingkat Daerah yang
diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
b) Musyawarah Daerah berwenang:
i. Menetapkan Program Kerja Daerah;
ii. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah;
iii. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah;
iv. Menetapkan keputusan-keputusan lain.
3) Musyawarah Daerah Luar Biasa:
a) Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah Musyawarah Daerah yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-
kurangnya 2/3 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan atau keputusan Dewan
Pimpinan Pusat, disebabkan:
i. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah dalam keadaan terancam,
ii. Dewan Pimpinan Daerah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, atau Dewan Pimpinan Daerah tidak dapat melaksanakan amanat
Musyawarah Daerah sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya.
b) Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
c) Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang
sama dengan Musyawarah Daerah.
d) Dewan Pimpinan Daerah wajib memberikan pertanggungjawaban atas
diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut.
4) Rapat Pimpinan Daerah:
a) Rapat Pimpinan Daerah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah
Musyawarah Daerah.
b) Rapat Pimpinan Daerah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang
menjadi wewenang Musyawarah Daerah.
c) Rapat Pimpinan Daerah diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh
Dewan Pimpinan Daerah.
5) Rapat Kerja Daerah:
a) Rapat Kerja Daerah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Daerah;
b) Rapat Kerja Daerah dilaksanakan pada awal periode kepengurusan.
6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah :
a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah adalah rapat yang diadakan untuk untuk
mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi
dan kondisi serta perkembangan lingkungan
b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Daerah
Pasal 19
Peserta Musyawarah dan Rapat Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sampai
dengan Pasal 18 diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 20
1) Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sampai dengan
Pasal 18 adalah sah apabila dihadiri oleh 50% + 1 jumlah peserta yang diundang;
2) Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan
apabila ini tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak;
3) Dalam hal musyawarah mengambil keputusan tentang pemilihan Pimpinan, sekurang-
kurangnya disetujui oleh 50% + 1 jumlah peserta yang hadir;
4) Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga:
a) Sekurang-kurangnyadihadiri oleh dua per tiga dari jumlah peserta yang diundang,
sesuai pada pasal 20 ayat (1);
b) Keputusan adalah sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua
per tiga dari jumlah peserta yang hadir.
BAB X
DEWAN PEMBINA
Pasal 21
1) Dewan Pembina berfungsi memberi saran dan nasehat kepada Dewan Pimpinan/
Pimpinan AFPM Indonesia;
2) Dewan Pembina memberi pertimbangan atas kebijakan strategis, yang akan ditetapkan
oleh Dewan Pimpinan Pusat;
3) Dewan Pembina dapat menghadiri rapat-rapat Dewan Pimpinan Pusat;
BAB XI
DEWAN ETIK
Pasal 22
1) Dewan Etik berfungsi menegakkan kode etik anggota;
2) Dewan Etik menerima laporan dugaan pelanggaran kode etik;
3) Dewan Etik melakukan klarifikasi dan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik;
4) Dewan Etik membuat kesimpulan dan rekomendasi kepada Dewan pimpinan Pusat .
BAB XII
HUBUNGAN DAN KERJASAMA
Pasal 23
1) AFPM Indonesia dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan Organisasi
Kemasyarakatan lain untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka memperjuangkan
aspirasi dan kepentingan anggota dan masyarakat;
2) AFPM Indonesia dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan badan/lembaga
pemerintah dan non pemerintah;
3) Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIII
LAMBANG dan BENDERA
Pasal 24
1) Organisasi mempunyai Lambang sebagai berikut;
2) Organisasi mempunyai Bendera yang ditetapkan oleh Kongres;
3) Bentuk, ukuran dan tata cara penggunaan Lambang dan Bendera diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Organisasi.
BAB XIV
KEUANGAN
Pasal 25
Sumber keuangan diperoleh dari:
1) Iuran Anggota;
2) Sumbangan yang sah dan tidak mengikat;
3) Usaha-usaha lain yang sah.
BAB XV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 26
Berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang strategis, seperti;
mempertahankan eksistensi dan keselamatan organisasi, Pancasila, Pembukaan UUD 1945,
dan NKRI, maka kepada Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, diberikan kewenangan
sepenuhnya untuk mengambil tindakan strategis organisatoris yang diperlukan.
BAB XVI
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 27
1) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan di dalam suatu Kongres yang khusus
diadakan untuk tujuan pembubaran;
2) Dalam hal pengambilan keputusan tentang pembubaran organisasi, Kongres dinyatakan
sah apabila dihadiri oleh seluruh anggota dan keputusan kongres dinyatakan sah apabila
disetujui secara aklamasi peserta yang hadir;
3) Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaannya diserahkan kepada badan-
badan/lembaga-lembaga sosial di Indonesia.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN dan PERUBAHAN
Pasal 28
1) Masa jabatan kepengurusan untuk Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan
Daerah yang baru terbentuk akibat pemekaran wilayah sesudah Kongres, masa jabatan
berakhir pada tahun pelaksanaan Kongres berikutnya;
2) Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia membuat Peraturan Organisasi untuk
pelaksanaan ayat 1 diatas.
Pasal 29
1) Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
untuk pertama kali dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia atau oleh
pihak yang diberi mandat oleh DPP AFPM Indonesia.
2) Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 30
Ketentuan Penutup
1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar;
2) Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, tafsir yang sah adalah yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Pusat AFPM Indonesia;
3) Perubahan Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 15 Maret 2014
DEWAN PIMPINAN PUSAT
ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA
(DPP AFPMI)
MASA BHAKTI 2014-2017
Ketua Umum Sekretaris Jenderal
MURTODO, SH AGUNG ZULIANTO, SE. MSi

More Related Content

What's hot

Final art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembinaFinal art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembinaDanang Sumiharta
 
CONTOH Ad art forum
CONTOH Ad art forumCONTOH Ad art forum
AD-ART Laskar Hijau
AD-ART Laskar HijauAD-ART Laskar Hijau
AD-ART Laskar Hijau
eddy yusuf
 
Draft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas vDraft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas v
swirawan
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokusKhy SeVen
 
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
IPeKBKota
 
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
IPeKBKota
 
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDTUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDheru purnomo
 
Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
Samin supandi
 
AD-ART Pemuda Pancasila
AD-ART Pemuda PancasilaAD-ART Pemuda Pancasila
AD-ART Pemuda Pancasila
Alfajar Bin Hisab
 
Art fpti 2017 (1)
Art fpti  2017 (1)Art fpti  2017 (1)
Art fpti 2017 (1)
DatabaseJalanBolmut
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Winarto Winartoap
 
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahPp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Nandang Sukmara
 
Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...
Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...
Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...
Dadang Solihin
 
Panduan tatib dprd
Panduan tatib dprdPanduan tatib dprd
Panduan tatib dprd
apotek agam farma
 
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonanPerda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Zaenal Abidin
 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Penataan Ruang
 
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYA
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYAAnggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYA
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYA
Arif Hidayat
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Dadang Solihin
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Capung Humve
 

What's hot (20)

Final art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembinaFinal art ymml januari 2012 pembina
Final art ymml januari 2012 pembina
 
CONTOH Ad art forum
CONTOH Ad art forumCONTOH Ad art forum
CONTOH Ad art forum
 
AD-ART Laskar Hijau
AD-ART Laskar HijauAD-ART Laskar Hijau
AD-ART Laskar Hijau
 
Draft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas vDraft ad hasil kongnas v
Draft ad hasil kongnas v
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
 
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
 
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
 
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDTUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
 
Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
 
AD-ART Pemuda Pancasila
AD-ART Pemuda PancasilaAD-ART Pemuda Pancasila
AD-ART Pemuda Pancasila
 
Art fpti 2017 (1)
Art fpti  2017 (1)Art fpti  2017 (1)
Art fpti 2017 (1)
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
 
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerahPp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
Pp41tahun2007 ttg organisasi perangkat daerah
 
Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...
Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...
Efektifitas Peran Badan Legislasi dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kin...
 
Panduan tatib dprd
Panduan tatib dprdPanduan tatib dprd
Panduan tatib dprd
 
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonanPerda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
 
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYA
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYAAnggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYA
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga IKASUM JAYA
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
 

Similar to Anggaran dasar afpm.fix

Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaToto Wirjosoemarto
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPI
KOKOPI
 
ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023
denos2
 
01.1Tafsir AD ART PKS.pdf
01.1Tafsir AD ART PKS.pdf01.1Tafsir AD ART PKS.pdf
01.1Tafsir AD ART PKS.pdf
BudiDwi2
 
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
IwAn927910
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka finalAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
Mohammad Akbar
 
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversiTatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
KecamatanLinggaUtara
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
IwAn927910
 
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdfDraft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
JejakJenengIndramayu
 
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONALART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
Bima Vabrian
 
Keppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lampKeppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lamp
Amir Uddin
 
Art bum des seboro
Art bum des  seboroArt bum des  seboro
Art bum des seboro
Pemdes Seboro Sadang
 
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertibRancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
Operator Warnet Vast Raha
 
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertibRancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
Warnet Raha
 
Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
Dadang Solihin
 
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14Ilham Mustafa
 
Bab koperasi
Bab koperasiBab koperasi
Bab koperasi
Anggi Perdanii
 

Similar to Anggaran dasar afpm.fix (20)

Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tangga
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPI
 
ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023
 
01.1Tafsir AD ART PKS.pdf
01.1Tafsir AD ART PKS.pdf01.1Tafsir AD ART PKS.pdf
01.1Tafsir AD ART PKS.pdf
 
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka finalAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kpa nabaraka final
 
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversiTatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
 
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdfDraft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
Draft Materi Konferensi MWC NU WDS.pdf
 
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONALART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
ART FORUM KOMUNITAS CATUR PROFESIONAL
 
Keppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lampKeppres2000 26 lamp
Keppres2000 26 lamp
 
Art bum des seboro
Art bum des  seboroArt bum des  seboro
Art bum des seboro
 
Forum
ForumForum
Forum
 
ADRT koperasi kompas
ADRT koperasi kompasADRT koperasi kompas
ADRT koperasi kompas
 
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertibRancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
 
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertibRancangan jadwal acara dan tata tertib
Rancangan jadwal acara dan tata tertib
 
Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
Peran Bamus, Balegda, dan Badan Kehormatan dalam Meningkatkan Kinerja DPRD
 
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
 
Ad art koperasi
Ad  art koperasiAd  art koperasi
Ad art koperasi
 
Bab koperasi
Bab koperasiBab koperasi
Bab koperasi
 

More from Panembahan Senopati Sudarmanto

160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Permendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiranPermendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiran
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Msf 4 printed version
Msf 4 printed versionMsf 4 printed version
Msf 4 printed version
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpemCoordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Format wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profilFormat wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profil
Panembahan Senopati Sudarmanto
 

More from Panembahan Senopati Sudarmanto (20)

160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
 
Permendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiranPermendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiran
 
Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006
 
Msf 4 printed version
Msf 4 printed versionMsf 4 printed version
Msf 4 printed version
 
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
 
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpemCoordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
 
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
 
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
 
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
 
Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016
 
Format wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profilFormat wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profil
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 

Anggaran dasar afpm.fix

  • 1. PERUBAHAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN, dan WILAYAH Pasal 1 Organisasi ini bernama Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, disingkat AFPM Indonesia. Pasal 2 1) AFPM didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas terhitung sejak tanggal enam Agustus dua ribu sembilan (06-08-2009); 2) AFPM dideklarasikan di Semarang pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2009. Pasal 3 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi, berkedudukan di Semarang Jawa Tengah. Pasal 4 Wilayah Organisasi meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAB II AZAS dan JATI DIRI Pasal 5 1) Organisasi berazaskan Pancasila dan UUD 1945. 2) Jati diri organisasi adalah kebangsaan, kerakyatan, pemberdayaan, dan keadilan sosial. BAB III TUJUAN dan FUNGSI Pasal 6 Tujuan 1) Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang Dasar 1945; 2) Mendorong terciptannya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  • 2. 3) Mendorong terwujudnya kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, pemenuhan hak-hak dasar rakyat yang menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, hukum, dan keadilan; 4) Mendorong terwujudnya keberdayaan masyrakat dalam bidang ekonomi, social, politik dan budaya. Pasal 7 Fungsi 1) Sarana perjuangan terwujudnya kemandirian masyarakat; 2) Meningkatkan kapasitas anggota dalam rangka melakukan pendampingan masyarakat; 3) Sarana menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam rangka melaksanakan program-program pembangunan yang berbasis pemberdayaan. . BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 8 Anggota 1) Anggota AFPM Indonesia adalah Warga Negara Republik Indonesia yang dengan sukarela mengajukan permintaan menjadi Anggota; 2. Pengaturan lebih lanjut tentang keanggotaan AFPM Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB V KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 9 Kewajiban Anggota Setiap Anggota berkewajiban untuk: 1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan AFPM Indonesia; 2. Memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan- peraturan organisasi AFPM Indonesia; 3. Aktif melaksanakan kebijakan dan program AFPM Indonesia. Pasal 10 Hak Anggota 1) Setiap Anggota mempunyai hak: a) Bicara dan memberikan suara; b) Memilih dan dipilih;
  • 3. c) Membela diri. 2) Pengaturan lebih lanjut hak anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VI ORGANISASI, WEWENANG, dan KEWAJIBAN Pasal 11 Struktur Ogranisasi AFPM Indonesia terdiri dari tingkat Pusat, Wilayah dan Daerah, yang masing-masing berturut-turut dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Pasal 12 1) Dewan Pimpinan Pusat adalah pelaksana tertinggi organisasi yang bersifat kolektif; 2) Dewan Pimpinan Pusat berwenang: a) Menentukan kebijakan organisasi di tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres/ Kongres Luar Biasa dan Rapat Pimpinan Nasional serta Peraturan AFPM Indonesia. b) Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Wilayah dan Daerah. c) Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah. d) Memberikan penghargaan dan sanksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 3) Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban: a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat Pimpinan Nasional, Rapat Kerja Nasional serta Peraturan Organisasi AFPM Indonesia. b) Memberikan pertanggungjawaban pada Kongres. Pasal 13 1) Dewan Pimpinan Wilayah adalah pelaksana Organisasi yang bersifat kolektif berkedudukan di Wilayah; 2) Dewan Pimpinan Wilayah berwenang; a) menentukan kebijakan di Wilayah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat maupun Wilayah serta Peraturan Organisasi; b) menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah 3) Dewan Pimpinan Wilayah berkewajiban: a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat maupun wilayah serta Peraturan Organisasi; b) Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah.
  • 4. Pasal 14 1) Dewan Pimpinan Daerah adalah Pelaksana Organisasi yang bersifat kolektif di Tingkat Daerah . 2) Dewan Pimpinan Daerah berwenang menentukan kebijakan di Daerah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan keputusan rapat-rapat, baik tingkat pusat, wilayah maupun daerah serta peraturan organisasi. 3) Dewan Pimpinan Daerah berkewajiban: a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat maupun Daerah serta Peraturan Organisasi; b) Memberikan pertanggungjawaban pada Musda. BAB VII BADAN DAN LEMBAGA Pasal 15 1) Dewan Pimpinan Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan tugas-tugas dalam bidang tertentu jika dianggap perlu; 2. Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VIII KONGRES DAN RAPAT-RAPAT Pasal 16 Kongres dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional 1) Kongres dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional terdiri atas: a) Kongres; b) Kongres Luar Biasa; c) Rapat PimpinanNasional; d) Rapat Kerja Nasional. e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 2) Kongres: a) Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun; b) Kongres berwenang: a) Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi; b) Menetapkan Program Umum Organisasi; c) Menilai Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat; d) Memilih dan menetapkan Ketua Umum; e) Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
  • 5. 3) Kongres Luar Biasa: a) Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang- kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Wilayah dan 2/3 Dewan Pimpinan Daerah, disebabkan: i. Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa; ii. Dewan Pimpinan Pusat melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan Pimpinan Pusat tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. b) Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat; c) Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Kongres; d) Dewan Pimpinan Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Kongres Luar Biasa tersebut. 4) Rapat Pimpinan Nasional: a) Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi di bawah Kongres; b) Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh Dewan Pimpinan Pusat. 5) Rapat Kerja Nasional: a) Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi program kerja hasil Kongres; b) Rapat Kerja Nasional dilaksanakan pada awal periode kepengurusan; c) Rapat Kerja Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh Dewan Pimpinan Pusat 6) Rapat Pleno Dewan Pimpinanan Pusat : a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta perkembangan lingkungan b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Pusat Pasal 17 Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Wilayah 1) Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Wilayah terdiri atas: a) Musyawarah Wilayah; b) Musyawarah Wilayah Luar Biasa; c) Rapat Pimpinan Wilayah; d) Rapat Kerja Wilayah.
  • 6. e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah 2) Musyawarah Wilayah: a) Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasaan Organisasi di tingkat Wilayah yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. b) Musyawarah Wilayah berwenang: i. Menetapkan Program Kerja Wilayah; ii. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Wilayah; iii. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah; iv. Menetapkan keputusan-keputusan lain. 3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa: a) Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah Musyawarah Wilayah yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang- kurangnya 2/3 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan atau atas keputusan Dewan Pimpinan Pusat, disebabkan: i. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Wilayah dalam keadaan terancam; ii. Dewan Pimpinan Wilayah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan Pimpinan Wilayah tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Daerah sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. b) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat; c) Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Musyawarah Wilayah; d) Dewan Pimpinan Wilayah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Musyawarah Wilayah Luar Biasa tersebut. 4) Rapat Pimpinan Wilayah: a) Rapat Pimpinan Wilayah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah Musyawarah Wilayah; b) Rapat Pimpinan Wilayah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang menjadi wewenang Musyawarah Wilayah; c) Rapat Pimpinan Wilayah diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh Dewan Pimpinan Wilayah; 5) Rapat Kerja Wilayah: a) Rapat Kerja Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Wilayah; b) Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan pada awal periode kepengurusan. 6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah ; a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta perkembangan lingkungan
  • 7. b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah. Pasal 18 Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Daerah 1) Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Daerah terdiri atas: a) Musyawarah Daerah; b) Musyawarah Daerah Luar Biasa; c) Rapat Pimpinan Daerah; d) Rapat Kerja Daerah. e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah 2) Musyawarah Daerah: a) Musyawarah Daerah adalah pemegang kekuasaan Organisasi di tingkat Daerah yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. b) Musyawarah Daerah berwenang: i. Menetapkan Program Kerja Daerah; ii. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah; iii. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah; iv. Menetapkan keputusan-keputusan lain. 3) Musyawarah Daerah Luar Biasa: a) Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah Musyawarah Daerah yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang- kurangnya 2/3 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan atau keputusan Dewan Pimpinan Pusat, disebabkan: i. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah dalam keadaan terancam, ii. Dewan Pimpinan Daerah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan Pimpinan Daerah tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Daerah sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. b) Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat; c) Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Musyawarah Daerah. d) Dewan Pimpinan Daerah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut. 4) Rapat Pimpinan Daerah: a) Rapat Pimpinan Daerah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah Musyawarah Daerah. b) Rapat Pimpinan Daerah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang menjadi wewenang Musyawarah Daerah.
  • 8. c) Rapat Pimpinan Daerah diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh Dewan Pimpinan Daerah. 5) Rapat Kerja Daerah: a) Rapat Kerja Daerah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Daerah; b) Rapat Kerja Daerah dilaksanakan pada awal periode kepengurusan. 6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah : a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta perkembangan lingkungan b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah Pasal 19 Peserta Musyawarah dan Rapat Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sampai dengan Pasal 18 diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB IX KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 20 1) Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sampai dengan Pasal 18 adalah sah apabila dihadiri oleh 50% + 1 jumlah peserta yang diundang; 2) Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan apabila ini tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak; 3) Dalam hal musyawarah mengambil keputusan tentang pemilihan Pimpinan, sekurang- kurangnya disetujui oleh 50% + 1 jumlah peserta yang hadir; 4) Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga: a) Sekurang-kurangnyadihadiri oleh dua per tiga dari jumlah peserta yang diundang, sesuai pada pasal 20 ayat (1); b) Keputusan adalah sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah peserta yang hadir. BAB X DEWAN PEMBINA Pasal 21 1) Dewan Pembina berfungsi memberi saran dan nasehat kepada Dewan Pimpinan/ Pimpinan AFPM Indonesia; 2) Dewan Pembina memberi pertimbangan atas kebijakan strategis, yang akan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
  • 9. 3) Dewan Pembina dapat menghadiri rapat-rapat Dewan Pimpinan Pusat; BAB XI DEWAN ETIK Pasal 22 1) Dewan Etik berfungsi menegakkan kode etik anggota; 2) Dewan Etik menerima laporan dugaan pelanggaran kode etik; 3) Dewan Etik melakukan klarifikasi dan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik; 4) Dewan Etik membuat kesimpulan dan rekomendasi kepada Dewan pimpinan Pusat . BAB XII HUBUNGAN DAN KERJASAMA Pasal 23 1) AFPM Indonesia dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan Organisasi Kemasyarakatan lain untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka memperjuangkan aspirasi dan kepentingan anggota dan masyarakat; 2) AFPM Indonesia dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan badan/lembaga pemerintah dan non pemerintah; 3) Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB XIII LAMBANG dan BENDERA Pasal 24 1) Organisasi mempunyai Lambang sebagai berikut; 2) Organisasi mempunyai Bendera yang ditetapkan oleh Kongres; 3) Bentuk, ukuran dan tata cara penggunaan Lambang dan Bendera diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Organisasi. BAB XIV
  • 10. KEUANGAN Pasal 25 Sumber keuangan diperoleh dari: 1) Iuran Anggota; 2) Sumbangan yang sah dan tidak mengikat; 3) Usaha-usaha lain yang sah. BAB XV KETENTUAN KHUSUS Pasal 26 Berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang strategis, seperti; mempertahankan eksistensi dan keselamatan organisasi, Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan NKRI, maka kepada Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, diberikan kewenangan sepenuhnya untuk mengambil tindakan strategis organisatoris yang diperlukan. BAB XVI PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 27 1) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan di dalam suatu Kongres yang khusus diadakan untuk tujuan pembubaran; 2) Dalam hal pengambilan keputusan tentang pembubaran organisasi, Kongres dinyatakan sah apabila dihadiri oleh seluruh anggota dan keputusan kongres dinyatakan sah apabila disetujui secara aklamasi peserta yang hadir; 3) Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaannya diserahkan kepada badan- badan/lembaga-lembaga sosial di Indonesia. BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN dan PERUBAHAN Pasal 28 1) Masa jabatan kepengurusan untuk Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah yang baru terbentuk akibat pemekaran wilayah sesudah Kongres, masa jabatan berakhir pada tahun pelaksanaan Kongres berikutnya; 2) Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia membuat Peraturan Organisasi untuk pelaksanaan ayat 1 diatas. Pasal 29
  • 11. 1) Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk pertama kali dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia atau oleh pihak yang diberi mandat oleh DPP AFPM Indonesia. 2) Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga BAB XVIII PENUTUP Pasal 30 Ketentuan Penutup 1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar; 2) Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tafsir yang sah adalah yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia; 3) Perubahan Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 15 Maret 2014 DEWAN PIMPINAN PUSAT ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA (DPP AFPMI) MASA BHAKTI 2014-2017 Ketua Umum Sekretaris Jenderal MURTODO, SH AGUNG ZULIANTO, SE. MSi