Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) yang membahas tentang tujuan pendirian organisasi untuk membentuk kader profesi hukum yang bermoral dan memiliki integritas serta meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, struktur organisasi yang terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Cabang, serta ketentuan mengenai keanggotaan, hak dan kewajiban ang
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Rumah Tangga PERMAHI (Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia) yang mengatur tentang keanggotaan, struktur organisasi, mekanisme rapat, dan ketentuan lainnya dalam mengatur PERMAHI. Dokumen ini terdiri dari 16 bab dan 23 pasal yang mengatur berbagai aspek kepengurusan dan aktivitas PERMAHI.
Dokumen tersebut merupakan perubahan anggaran rumah tangga organisasi Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (AFPM) Indonesia. Dokumen ini mengatur tentang keanggotaan, kewajiban dan hak anggota, struktur dan kepengurusan organisasi, pembentukan badan/lembaga, dewan pembina dan etik, hubungan kerja sama, serta kongres, musyawarah dan rapat-rapat organisasi.
Yayasan Tunas Bangsa didirikan pada tahun 1993 di Denpasar, Bali untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program seperti panti asuhan, penyantunan anak dan lansia, serta pendidikan agama. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga mengatur struktur organisasi, keanggotaan, keuangan, dan aktivitas yayasan.
Dokumen tersebut berisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Islam Pondowan Tayu Pati. Dokumen tersebut mengatur tentang tujuan pendirian yayasan, organisasi yayasan, kegiatan dan keuangan yayasan, serta tata kelola dan pengurusan yayasan.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi dan tata kelola Partai Demokrat, mulai dari keanggotaan, hak dan kewajiban anggota dan pengurus, hingga tingkatan-tingkatan pengurus di pusat, daerah, dan cabang."
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Anggaran Dasar Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengatur tentang struktur organisasi partai, mulai dari tingkat pusat hingga ranting serta peran dan tanggung jawab setiap tingkatan organisasi."
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) yang membahas tentang tujuan pendirian organisasi untuk membentuk kader profesi hukum yang bermoral dan memiliki integritas serta meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, struktur organisasi yang terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Cabang, serta ketentuan mengenai keanggotaan, hak dan kewajiban ang
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Rumah Tangga PERMAHI (Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia) yang mengatur tentang keanggotaan, struktur organisasi, mekanisme rapat, dan ketentuan lainnya dalam mengatur PERMAHI. Dokumen ini terdiri dari 16 bab dan 23 pasal yang mengatur berbagai aspek kepengurusan dan aktivitas PERMAHI.
Dokumen tersebut merupakan perubahan anggaran rumah tangga organisasi Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (AFPM) Indonesia. Dokumen ini mengatur tentang keanggotaan, kewajiban dan hak anggota, struktur dan kepengurusan organisasi, pembentukan badan/lembaga, dewan pembina dan etik, hubungan kerja sama, serta kongres, musyawarah dan rapat-rapat organisasi.
Yayasan Tunas Bangsa didirikan pada tahun 1993 di Denpasar, Bali untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program seperti panti asuhan, penyantunan anak dan lansia, serta pendidikan agama. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga mengatur struktur organisasi, keanggotaan, keuangan, dan aktivitas yayasan.
Dokumen tersebut berisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Islam Pondowan Tayu Pati. Dokumen tersebut mengatur tentang tujuan pendirian yayasan, organisasi yayasan, kegiatan dan keuangan yayasan, serta tata kelola dan pengurusan yayasan.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur organisasi dan tata kelola Partai Demokrat, mulai dari keanggotaan, hak dan kewajiban anggota dan pengurus, hingga tingkatan-tingkatan pengurus di pusat, daerah, dan cabang."
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Anggaran Dasar Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengatur tentang struktur organisasi partai, mulai dari tingkat pusat hingga ranting serta peran dan tanggung jawab setiap tingkatan organisasi."
Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) didirikan untuk mewadahi aspirasi masyarakat dalam program pemerintah dan memberdayakan masyarakat di Kabupaten Bekasi. Dokumen ini mengatur tentang tujuan, struktur organisasi, dan tata kelola keuangan FK-PKBM.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Hijau Indonesia didirikan pada tahun 2016 untuk melakukan kegiatan sosial dan lingkungan di Kabupaten Bogor. Organisasi ini memiliki struktur pengurus dan anggota, serta menjalankan berbagai program terkait lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) adalah organisasi yang mewadahi generasi muda untuk mewujudkan lingkungan hidup lestari melalui edukasi, monitoring lingkungan, dan memberikan masukan kebijakan. KOPHI memiliki struktur organisasi yang terdiri dari dewan penasehat, pembina, dan pengurus serta anggota dari berbagai tingkatan.
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017IPeKBKota
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan rancangan Anggaran Rumah Tangga organisasi IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA INDONESIA yang membahas tentang atribut, keanggotaan, hak dan kewajiban anggota, struktur kepengurusan, dan dewan-dewan pendukung organisasi.
2. Organisasi ini memiliki berbagai atribut seperti lambang, bendera, lencana, dan seragam unt
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi serba usaha bang samin yang mencakup tujuan, keanggotaan, pengurus, dan rapat anggota. Koperasi ini berlokasi di Karawang dan bergerak dalam berbagai bidang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat setempat.
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar Organisasi Pemuda Pancasila yang mengatur tentang nama, tujuan, struktur organisasi, keanggotaan, perwakilan, rapat-rapat, keuangan, dan ketentuan lainnya. Dokumen ini menetapkan Organisasi Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945, dengan tujuan melestarikan NKRI dan masyarakat yang adil makmur.
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Rumah Tangga Federasi Panjat Tebing Indonesia tahun 2017 yang membahas tentang pendirian organisasi, ruang lingkup kegiatan, keanggotaan, organisasi, dan pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia.
Undang-undang ini mengatur tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). MPR berwenang mengubah UUD, melantik presiden dan wakil presiden, serta memutuskan pemberhentian presiden dan wakil presiden. Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu.
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonanZaenal Abidin
Dokumen tersebut merupakan peraturan daerah Kabupaten Jepara tentang tata cara pencalonan, pengangkatan, dan pemberhentian perangkat desa. Peraturan ini mengatur tentang persyaratan calon perangkat desa, mekanisme pengangkatan, masa jabatan, kewajiban dan larangan bagi perangkat desa.
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan alat kelengkapan DPRD menurut peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, dibahas mengenai empat fungsi utama DPRD yaitu legislasi, anggaran, pengawasan, dan alat kelengkapan seperti Badan Musyawarah, Badan Legislasi Daerah, Badan Anggaran, dan Badan Kehormatan.
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahCapung Humve
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 mengatur tentang organisasi perangkat daerah. Peraturan ini mengatur tentang pembentukan, kedudukan, tugas, dan fungsi perangkat daerah provinsi yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat, badan perencanaan pembangunan daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) didirikan untuk mewadahi aspirasi masyarakat dalam program pemerintah dan memberdayakan masyarakat di Kabupaten Bekasi. Dokumen ini mengatur tentang tujuan, struktur organisasi, dan tata kelola keuangan FK-PKBM.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar Hijau Indonesia didirikan pada tahun 2016 untuk melakukan kegiatan sosial dan lingkungan di Kabupaten Bogor. Organisasi ini memiliki struktur pengurus dan anggota, serta menjalankan berbagai program terkait lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) adalah organisasi yang mewadahi generasi muda untuk mewujudkan lingkungan hidup lestari melalui edukasi, monitoring lingkungan, dan memberikan masukan kebijakan. KOPHI memiliki struktur organisasi yang terdiri dari dewan penasehat, pembina, dan pengurus serta anggota dari berbagai tingkatan.
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017IPeKBKota
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan rancangan Anggaran Rumah Tangga organisasi IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA INDONESIA yang membahas tentang atribut, keanggotaan, hak dan kewajiban anggota, struktur kepengurusan, dan dewan-dewan pendukung organisasi.
2. Organisasi ini memiliki berbagai atribut seperti lambang, bendera, lencana, dan seragam unt
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi serba usaha bang samin yang mencakup tujuan, keanggotaan, pengurus, dan rapat anggota. Koperasi ini berlokasi di Karawang dan bergerak dalam berbagai bidang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat setempat.
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar Organisasi Pemuda Pancasila yang mengatur tentang nama, tujuan, struktur organisasi, keanggotaan, perwakilan, rapat-rapat, keuangan, dan ketentuan lainnya. Dokumen ini menetapkan Organisasi Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945, dengan tujuan melestarikan NKRI dan masyarakat yang adil makmur.
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Rumah Tangga Federasi Panjat Tebing Indonesia tahun 2017 yang membahas tentang pendirian organisasi, ruang lingkup kegiatan, keanggotaan, organisasi, dan pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia.
Undang-undang ini mengatur tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). MPR berwenang mengubah UUD, melantik presiden dan wakil presiden, serta memutuskan pemberhentian presiden dan wakil presiden. Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu.
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonanZaenal Abidin
Dokumen tersebut merupakan peraturan daerah Kabupaten Jepara tentang tata cara pencalonan, pengangkatan, dan pemberhentian perangkat desa. Peraturan ini mengatur tentang persyaratan calon perangkat desa, mekanisme pengangkatan, masa jabatan, kewajiban dan larangan bagi perangkat desa.
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan alat kelengkapan DPRD menurut peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, dibahas mengenai empat fungsi utama DPRD yaitu legislasi, anggaran, pengawasan, dan alat kelengkapan seperti Badan Musyawarah, Badan Legislasi Daerah, Badan Anggaran, dan Badan Kehormatan.
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahCapung Humve
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 mengatur tentang organisasi perangkat daerah. Peraturan ini mengatur tentang pembentukan, kedudukan, tugas, dan fungsi perangkat daerah provinsi yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat, badan perencanaan pembangunan daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera yang mencakup bab-bab seperti nama, visi, misi, tujuan, fungsi, organisasi, anggota, musyawarah, peraturan, sanksi dan penghargaan, serta program partai. Dokumen tersebut mengatur tentang struktur organisasi dan ketentuan-ketentuan dasar yang menjadi pedoman bagi Partai Keadilan Sejahtera.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan kapasitas organisasi PPNI melalui penguatan kepengurusan, peningkatan jejaring, dan kerja sama dengan pemerintah. Dokumen juga menjelaskan tentang visi, misi, dan struktur organisasi PPNI mulai dari tingkat nasional hingga daerah kabupaten/kota beserta hak dan kewajiban masing-masing pengurus.
Dokumen tersebut merupakan keputusan tentang tata tertib Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa tertentu. Keputusan ini mengatur tentang kedudukan, susunan, tugas, wewenang, hak dan kewajiban BPD serta tata cara pertanggungjawaban Kepala Desa kepada BPD.
Dokumen tersebut merupakan jadwal acara dan tata tertib pelaksanaan Konferensi X Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Widasari yang akan membahas program kerja, organisasi, dan pemilihan pengurus."
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Rumah Tangga organisasi Forum Komunitas Catur Profesional yang mencakup struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pengurus, keanggotaan, serta ketentuan umum pelaksanaan organisasi."
Dokumen tersebut berisi tentang Anggaran Rumah Tangga (ART) Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) "Kridabo" di Desa Seboro. Terdapat empat bab yang membahas tentang Pembina BUM Desa, Direksi BUM Desa, Badan Pengawas, dan Unit Usaha BUM Desa. Dokumen ini mengatur struktur organisasi dan tugas serta tanggung jawab masing-masing unsur dalam BUM Desa.
Musyawarah Daerah (MUSCAB) VIII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Muna akan diselenggarakan pada bulan November 2014. MUSCAB ini akan membahas program kerja, anggaran, dan pemilihan pengurus cabang GAPENSI Muna untuk masa bakti berikutnya. Dokumen ini mengatur tata tertib, peserta, hak dan kewajiban, serta proses pengambilan keputusan dalam MUSCAB tersebut.
Musyawarah Daerah (MUSCAB) VIII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Muna akan diadakan pada bulan November 2014. MUSCAB ini akan membahas program kerja, anggaran, dan pemilihan pengurus cabang GAPENSI untuk masa bakti berikutnya (ringkasan dalam 3 kalimat)
MCA-Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan 17 organisasi masyarakat sipil dan akan memberikan hibah senilai Rp622 miliar kepada mereka untuk mendukung proyek-proyek kecil yang mempromosikan manfaat sumber daya alam dan energi terbarukan di tingkat akar rumput, dengan tujuan meningkatkan produktivitas, mengurangi emisi karbon, dan mewujudkan ekonomi hijau. Hibah ini akan mendanai beragam proyek
NOTA KESEPAHAMAN antara Lembaga Wali Amanat MCA-Indonesia, Pemerintah Provinsi Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Merangin tentang persiapan dan pelaksanaan Proyek Green Prosperity yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengurangi emisi karbon melalui peningkatan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Nota ini mengatur kerjasama dalam pelaksanaan proyek di Kabupaten Merangin,
Dokumen tersebut membahas studi penganggaran hijau di Indonesia, termasuk latar belakang, tujuan, kegiatan yang telah dilakukan, target dan indikator yang relevan, serta langkah selanjutnya. Studi ini dimulai untuk mendukung komitmen penurunan emisi karbon Indonesia sesuai dengan dokumen RAN GRK dan RAD GRK. Tujuannya adalah mendorong perencanaan dan anggaran pemerintah yang pro-lingkungan serta memberikan pengetahuan
Dokumen tersebut merangkum beberapa prioritas pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti peningkatan jalan, pembangunan jembatan, dan perluasan akses listrik serta air bersih. Usulan tersebut diajukan kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk dapat dibiayai pada tahun 2017.
Kebijakan pembangunan Kabupaten Muaro Jambi tahun 2017 di bidang pekerjaan umum, pendidikan, kesehatan, pertanian, dan badan penyuluh menitikberatkan pada peningkatan infrastruktur transportasi dan prasarana desa, pendidikan, kesehatan ibu dan anak, produktivitas pertanian, serta penyuluhan pertanian.
Dokumen tersebut merupakan laporan rencana pembangunan Kabupaten Merangin tahun 2017 yang disampaikan oleh Wakil Bupati Merangin kepada Musrenbang Provinsi Jambi. Rencana pembangunan tersebut mencakup bidang infrastruktur seperti pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, irigasi; bidang sosial budaya seperti pendidikan; bidang ekonomi kerakyatan seperti pertanian, perkebunan dan peternakan; s
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kerinci, termasuk jalan evakuasi bencana alam, rencana perubahan status kawasan hutan, dan proyek-proyek pembangunan pariwisata.
Dokumen tersebut membahas tentang Forum Musrenbang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Jambi tahun 2017. Forum ini bertujuan untuk menyelaraskan dan mengklarifikasi rancangan RPD tahun 2017 serta mendapatkan kesepakatan dari seluruh pemangku kepentingan."
Dokumen tersebut berisi format wawancara mendalam untuk memperoleh profil seorang pelaku pemberdayaan masyarakat kawasan hutan. Wawancara mencakup pertanyaan tentang latar belakang pelaku, proses kegiatannya, dukungan yang diterima, pendapatan, tantangan yang dihadapi, dan cita-cita pelaku.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. PERUBAHAN
ANGGARAN DASAR
ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT, KEDUDUKAN, dan WILAYAH
Pasal 1
Organisasi ini bernama Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, disingkat
AFPM Indonesia.
Pasal 2
1) AFPM didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas terhitung sejak tanggal enam
Agustus dua ribu sembilan (06-08-2009);
2) AFPM dideklarasikan di Semarang pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2009.
Pasal 3
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi, berkedudukan di Semarang Jawa Tengah.
Pasal 4
Wilayah Organisasi meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
AZAS dan JATI DIRI
Pasal 5
1) Organisasi berazaskan Pancasila dan UUD 1945.
2) Jati diri organisasi adalah kebangsaan, kerakyatan, pemberdayaan, dan keadilan sosial.
BAB III
TUJUAN dan FUNGSI
Pasal 6
Tujuan
1) Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang-Undang Dasar
1945;
2) Mendorong terciptannya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. 3) Mendorong terwujudnya kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan
demokrasi, pemenuhan hak-hak dasar rakyat yang menjunjung tinggi dan menghormati
kebenaran, hukum, dan keadilan;
4) Mendorong terwujudnya keberdayaan masyrakat dalam bidang ekonomi, social, politik
dan budaya.
Pasal 7
Fungsi
1) Sarana perjuangan terwujudnya kemandirian masyarakat;
2) Meningkatkan kapasitas anggota dalam rangka melakukan pendampingan masyarakat;
3) Sarana menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam
rangka melaksanakan program-program pembangunan yang berbasis pemberdayaan.
.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Anggota
1) Anggota AFPM Indonesia adalah Warga Negara Republik Indonesia yang dengan
sukarela mengajukan permintaan menjadi Anggota;
2. Pengaturan lebih lanjut tentang keanggotaan AFPM Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 9
Kewajiban Anggota
Setiap Anggota berkewajiban untuk:
1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan AFPM Indonesia;
2. Memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-
peraturan organisasi AFPM Indonesia;
3. Aktif melaksanakan kebijakan dan program AFPM Indonesia.
Pasal 10
Hak Anggota
1) Setiap Anggota mempunyai hak:
a) Bicara dan memberikan suara;
b) Memilih dan dipilih;
3. c) Membela diri.
2) Pengaturan lebih lanjut hak anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
ORGANISASI, WEWENANG, dan KEWAJIBAN
Pasal 11
Struktur Ogranisasi AFPM Indonesia terdiri dari tingkat Pusat, Wilayah dan Daerah, yang
masing-masing berturut-turut dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Pasal 12
1) Dewan Pimpinan Pusat adalah pelaksana tertinggi organisasi yang bersifat kolektif;
2) Dewan Pimpinan Pusat berwenang:
a) Menentukan kebijakan organisasi di tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres/ Kongres Luar Biasa dan Rapat
Pimpinan Nasional serta Peraturan AFPM Indonesia.
b) Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Wilayah dan Daerah.
c) Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah.
d) Memberikan penghargaan dan sanksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
3) Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban:
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat Pimpinan Nasional, Rapat
Kerja Nasional serta Peraturan Organisasi AFPM Indonesia.
b) Memberikan pertanggungjawaban pada Kongres.
Pasal 13
1) Dewan Pimpinan Wilayah adalah pelaksana Organisasi yang bersifat kolektif
berkedudukan di Wilayah;
2) Dewan Pimpinan Wilayah berwenang;
a) menentukan kebijakan di Wilayah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat maupun Wilayah serta
Peraturan Organisasi;
b) menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah
3) Dewan Pimpinan Wilayah berkewajiban:
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat
maupun wilayah serta Peraturan Organisasi;
b) Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah.
4. Pasal 14
1) Dewan Pimpinan Daerah adalah Pelaksana Organisasi yang bersifat kolektif di
Tingkat Daerah .
2) Dewan Pimpinan Daerah berwenang menentukan kebijakan di Daerah sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan keputusan
rapat-rapat, baik tingkat pusat, wilayah maupun daerah serta peraturan organisasi.
3) Dewan Pimpinan Daerah berkewajiban:
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat baik Tingkat Pusat
maupun Daerah serta Peraturan Organisasi;
b) Memberikan pertanggungjawaban pada Musda.
BAB VII
BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 15
1) Dewan Pimpinan Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan
tugas-tugas dalam bidang tertentu jika dianggap perlu;
2. Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VIII
KONGRES DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 16
Kongres dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional
1) Kongres dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional terdiri atas:
a) Kongres;
b) Kongres Luar Biasa;
c) Rapat PimpinanNasional;
d) Rapat Kerja Nasional.
e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat
2) Kongres:
a) Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi yang diadakan sekali
dalam 4 (empat) tahun;
b) Kongres berwenang:
a) Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Organisasi;
b) Menetapkan Program Umum Organisasi;
c) Menilai Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat;
d) Memilih dan menetapkan Ketua Umum;
e) Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
5. 3) Kongres Luar Biasa:
a) Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan
dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Wilayah dan 2/3 Dewan Pimpinan Daerah,
disebabkan:
i. Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan
yang memaksa;
ii. Dewan Pimpinan Pusat melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, atau Dewan Pimpinan Pusat tidak dapat melaksanakan amanat
Kongres sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
b) Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
c) Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan
Kongres;
d) Dewan Pimpinan Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Kongres Luar Biasa tersebut.
4) Rapat Pimpinan Nasional:
a) Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi di bawah
Kongres;
b) Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
oleh Dewan Pimpinan Pusat.
5) Rapat Kerja Nasional:
a) Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja hasil Kongres;
b) Rapat Kerja Nasional dilaksanakan pada awal periode kepengurusan;
c) Rapat Kerja Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
oleh Dewan Pimpinan Pusat
6) Rapat Pleno Dewan Pimpinanan Pusat :
a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat adalah rapat yang diadakan untuk untuk
mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi
dan kondisi serta perkembangan lingkungan
b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat diikuti oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Pusat
Pasal 17
Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Wilayah
1) Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Wilayah terdiri atas:
a) Musyawarah Wilayah;
b) Musyawarah Wilayah Luar Biasa;
c) Rapat Pimpinan Wilayah;
d) Rapat Kerja Wilayah.
6. e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah
2) Musyawarah Wilayah:
a) Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasaan Organisasi di tingkat Wilayah
yang diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
b) Musyawarah Wilayah berwenang:
i. Menetapkan Program Kerja Wilayah;
ii. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Wilayah;
iii. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah;
iv. Menetapkan keputusan-keputusan lain.
3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa:
a) Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah Musyawarah Wilayah yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-
kurangnya 2/3 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan atau atas keputusan Dewan
Pimpinan Pusat, disebabkan:
i. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Wilayah dalam keadaan terancam;
ii. Dewan Pimpinan Wilayah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, atau Dewan Pimpinan Wilayah tidak dapat melaksanakan amanat
Musyawarah Daerah sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya.
b) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
c) Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama
dengan Musyawarah Wilayah;
d) Dewan Pimpinan Wilayah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Musyawarah Wilayah Luar Biasa tersebut.
4) Rapat Pimpinan Wilayah:
a) Rapat Pimpinan Wilayah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah
Musyawarah Wilayah;
b) Rapat Pimpinan Wilayah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain
yang menjadi wewenang Musyawarah Wilayah;
c) Rapat Pimpinan Wilayah diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
oleh Dewan Pimpinan Wilayah;
5) Rapat Kerja Wilayah:
a) Rapat Kerja Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Wilayah;
b) Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan pada awal periode kepengurusan.
6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah ;
a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk untuk
mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi
dan kondisi serta perkembangan lingkungan
7. b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Wilayah.
Pasal 18
Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Daerah
1) Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Daerah terdiri atas:
a) Musyawarah Daerah;
b) Musyawarah Daerah Luar Biasa;
c) Rapat Pimpinan Daerah;
d) Rapat Kerja Daerah.
e) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah
2) Musyawarah Daerah:
a) Musyawarah Daerah adalah pemegang kekuasaan Organisasi di tingkat Daerah yang
diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
b) Musyawarah Daerah berwenang:
i. Menetapkan Program Kerja Daerah;
ii. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah;
iii. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah;
iv. Menetapkan keputusan-keputusan lain.
3) Musyawarah Daerah Luar Biasa:
a) Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah Musyawarah Daerah yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-
kurangnya 2/3 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan atau keputusan Dewan
Pimpinan Pusat, disebabkan:
i. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah dalam keadaan terancam,
ii. Dewan Pimpinan Daerah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, atau Dewan Pimpinan Daerah tidak dapat melaksanakan amanat
Musyawarah Daerah sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya.
b) Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
c) Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang
sama dengan Musyawarah Daerah.
d) Dewan Pimpinan Daerah wajib memberikan pertanggungjawaban atas
diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut.
4) Rapat Pimpinan Daerah:
a) Rapat Pimpinan Daerah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah
Musyawarah Daerah.
b) Rapat Pimpinan Daerah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang
menjadi wewenang Musyawarah Daerah.
8. c) Rapat Pimpinan Daerah diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh
Dewan Pimpinan Daerah.
5) Rapat Kerja Daerah:
a) Rapat Kerja Daerah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan
mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Daerah;
b) Rapat Kerja Daerah dilaksanakan pada awal periode kepengurusan.
6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah :
a) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah adalah rapat yang diadakan untuk untuk
mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi
dan kondisi serta perkembangan lingkungan
b) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Daerah
Pasal 19
Peserta Musyawarah dan Rapat Organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sampai
dengan Pasal 18 diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 20
1) Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 sampai dengan
Pasal 18 adalah sah apabila dihadiri oleh 50% + 1 jumlah peserta yang diundang;
2) Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan
apabila ini tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak;
3) Dalam hal musyawarah mengambil keputusan tentang pemilihan Pimpinan, sekurang-
kurangnya disetujui oleh 50% + 1 jumlah peserta yang hadir;
4) Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga:
a) Sekurang-kurangnyadihadiri oleh dua per tiga dari jumlah peserta yang diundang,
sesuai pada pasal 20 ayat (1);
b) Keputusan adalah sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua
per tiga dari jumlah peserta yang hadir.
BAB X
DEWAN PEMBINA
Pasal 21
1) Dewan Pembina berfungsi memberi saran dan nasehat kepada Dewan Pimpinan/
Pimpinan AFPM Indonesia;
2) Dewan Pembina memberi pertimbangan atas kebijakan strategis, yang akan ditetapkan
oleh Dewan Pimpinan Pusat;
9. 3) Dewan Pembina dapat menghadiri rapat-rapat Dewan Pimpinan Pusat;
BAB XI
DEWAN ETIK
Pasal 22
1) Dewan Etik berfungsi menegakkan kode etik anggota;
2) Dewan Etik menerima laporan dugaan pelanggaran kode etik;
3) Dewan Etik melakukan klarifikasi dan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik;
4) Dewan Etik membuat kesimpulan dan rekomendasi kepada Dewan pimpinan Pusat .
BAB XII
HUBUNGAN DAN KERJASAMA
Pasal 23
1) AFPM Indonesia dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan Organisasi
Kemasyarakatan lain untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka memperjuangkan
aspirasi dan kepentingan anggota dan masyarakat;
2) AFPM Indonesia dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan badan/lembaga
pemerintah dan non pemerintah;
3) Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIII
LAMBANG dan BENDERA
Pasal 24
1) Organisasi mempunyai Lambang sebagai berikut;
2) Organisasi mempunyai Bendera yang ditetapkan oleh Kongres;
3) Bentuk, ukuran dan tata cara penggunaan Lambang dan Bendera diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Organisasi.
BAB XIV
10. KEUANGAN
Pasal 25
Sumber keuangan diperoleh dari:
1) Iuran Anggota;
2) Sumbangan yang sah dan tidak mengikat;
3) Usaha-usaha lain yang sah.
BAB XV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 26
Berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang strategis, seperti;
mempertahankan eksistensi dan keselamatan organisasi, Pancasila, Pembukaan UUD 1945,
dan NKRI, maka kepada Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, diberikan kewenangan
sepenuhnya untuk mengambil tindakan strategis organisatoris yang diperlukan.
BAB XVI
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 27
1) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan di dalam suatu Kongres yang khusus
diadakan untuk tujuan pembubaran;
2) Dalam hal pengambilan keputusan tentang pembubaran organisasi, Kongres dinyatakan
sah apabila dihadiri oleh seluruh anggota dan keputusan kongres dinyatakan sah apabila
disetujui secara aklamasi peserta yang hadir;
3) Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaannya diserahkan kepada badan-
badan/lembaga-lembaga sosial di Indonesia.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN dan PERUBAHAN
Pasal 28
1) Masa jabatan kepengurusan untuk Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan
Daerah yang baru terbentuk akibat pemekaran wilayah sesudah Kongres, masa jabatan
berakhir pada tahun pelaksanaan Kongres berikutnya;
2) Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia membuat Peraturan Organisasi untuk
pelaksanaan ayat 1 diatas.
Pasal 29
11. 1) Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
untuk pertama kali dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia atau oleh
pihak yang diberi mandat oleh DPP AFPM Indonesia.
2) Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 30
Ketentuan Penutup
1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar;
2) Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, tafsir yang sah adalah yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Pusat AFPM Indonesia;
3) Perubahan Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 15 Maret 2014
DEWAN PIMPINAN PUSAT
ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA
(DPP AFPMI)
MASA BHAKTI 2014-2017
Ketua Umum Sekretaris Jenderal
MURTODO, SH AGUNG ZULIANTO, SE. MSi