SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ANALISIS SEKTOR BASIS
ZAINAL A11111255
ANDI AZHADI TONANG A11111285
EKONOMI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN II
Introduction to Economic Base Analysis
Pertumbuhan ekonomi lokal merupakan fungsi dari bagaimana bisnis
lokal memenuhi kebutuhan setiap individu dalam suatu komunitas dan
bagaimana bisnis tersebut dibentuk oleh kekuatan eksternal, seperti pasar untuk
ekspor barang-barang lokal, impor, pariwisata, dan bahkan perubahan besar
dalam perdagangan internasional (misalnya, naik atau jatuhnya dolar relatif
terhadap mata uang asing). Setiap perusahaan merupakan bagian dari sektor
industri, dan sektor industri ekonomi lokal adalah faktor paling mendasar yang
mempengaruhi pertumbuhan.
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
2
ECONOMIC BASE MODEL
• Model Basis Ekonomi didasarkan asumsi bahwa secara umum ekonomi lokal
dapat dibagi atas dua sector : a) Sektor basis (non lokal) dan b) Sektor non
basis (lokal)
• Teori basis ekonomi menyatakan bahwa cara untuk memperkuat dan
menumbuhkan ekonomi lokal adalah dengan mengembangkan dan
meningkatkan sector basis
• Oleh karena itu sektor basis diidentifikasi sebagai " mesin " dari ekonomi lokal
dan disebut sebagai basis ekonomi dari ekonomi lokal .
• Model basis ekonomi secara sederhana dapat digambarkan :
Total Economy = Basis + Non Basis
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
3
Sektor Basis dan Non Basis
• Menurut Glasson (1977), kegiatan basis adalah kegiatan mengekspor barang
dan jasa keluar batas perekonomian masyarakatnya atau memasarkan
barang dan jasa kepada orang-orang yang datang dari luar perbatasan
perekonomian masyarakat. Bertambah banyaknya basis di dalam suatu
daerah akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang
bersangkutan. Menambah permintaan barang dan jasa akan menimbulkan
kenaikan volume kegiatan, begitu juga sebaliknya.
• Kegiatan lain yang bukan kegiatan basis disebut sektor nonbasis. Sektor
nonbasis ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal, sehingga permintaan
sektor ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat
setempat dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi
wilayah. Oleh karena itu, satu- satunya sektor yang bisa meningkatkan
perekonomian wilayah melebihi pertumbuhan adalah sektor basis (Tarigan,
2005).
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
4
Lanjutan…
• Adapun sebab-sebab kemajuan sector basis adalah :
1. Perkembangan jaringan komunikasi dan transportasi
2. Perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah
3. Perkembangan teknologi
4. Pengembangan prasarana ekonomi dan social
• Sedangkan penyebab kemunduran sector basis adalah :
1. Adanya penurunan permintaan di luar daerah
2. Kehabisan cadangan sumberdaya
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
5
Economic Base AnalysisTechniques
Untuk mengetahui sektor basis dan non basis dapat digunakan
metode pengukuran langsung maupun tidak langsung. Pada metode
pengukuran langsung, penentuan sektor basis dan nonbasis dilakukan melalui
survei langsung di daerah yang bersangkutan. Sedangkan pada metode
pengukuran tidak langsung, penentuan sektor basis dan nonbasis dilakukan
dengan menggunakan data PDB/PDRB dan tenaga kerja per sektor.
1. Metode pengukuran langsung
2. Metode pengukuran tidak langsung
• Metode Asumsi
• Metode Location Quotient (LQ)
• Metode kombinasi Antara pendekatan asumsi dengan metode LQ
• Metode pendekatan Kebutuhan Minimun
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
6
AnalyticalTool :
Location Quotients for Base Analysis
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
7
Definisi Location Quotients (LQ)
Metode LQ digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan,
yang diakomodasi dari Miller & Wright (1991), Isserman (1997), dan Ron Hood
(1998). Menurut Hood (1998), Loqation Quotient adalah suatu alat
pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan segala kelebihan dan
keterbatasannya. Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum
digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk
memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan. LQ
mengukur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi melalui
pendekatan perbandingan.
Inti dari model ekonomi basis menerangkan bahwa arah dan
pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah. Ekspor itu sendiri
tidak terbatas pada bentuk barang-barang dan jasa, akan tetapi dapat juga
berupa pengeluaran orang asing yang berada di wilayah tersebut terhadap
barang-barang tidak bergerak.
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
8
Location Quotients (LQ)
Untuk mengetahui sektor basis dan sektor non basis yang ada di suatu daerah,
digunakan model analisis Location Quotient (LQ). Teknik perhitungan ini adalah rasio
antara persentase lapangan kerja dalam industri lokal dengan persentase pekerjaan di
industri yang sama di negara atau bangsa yang digunakan sebagai referensi. Adapun
persamaannya sebagai berikut :
LQ =
𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛
𝑅𝑒𝑓 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 𝑅𝑒𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛
dimana :
𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 = jumlah lapangan kerja industri 𝑖 di daerah yang dianalisa
𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛 = jumlah lapangan kerja seluruhnya di daerah yang dianalisa
𝑅𝑒𝑓 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 = jumlah buruh industri 𝑖 di daerah referensi
𝑅𝑒𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛 = jumlah seluruh buruh di daerah referensi
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
9
Lanjutan…
• Pendekatan nilai tambah
dimana
Vi = Jumlah PDRB suatu sektor i Kabupaten / Kota
Vt = Jumlah total PDRB suatu sektor Kabupaten / Kota
Yi = Jumlah PDRB suatu sektor i Propinsi
Yt = Jumlah total PDRB suatu sektor Propinsi
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
10
LQ =
𝑉𝑖/𝑉𝑡
𝑌𝑖/𝑌𝑡
Lanjutan…
• Pendekatan tenaga kerja
dimana :
Li = Jumlah tenaga kerja suatu sektor i Kabupaten / Kota
Lt = Jumlah total tenaga kerja suatu sektor Kabupaten / Kota
Ni = Jumlah tenaga kerja suatu sektor i Propinsi
Nt = Jumlah total tenaga kerja suatu sektor Propinsi
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
11
LQ =
𝐿𝑖/𝐿𝑡
𝑁𝑖/𝑁𝑡
Interpretasi Nilai LQ
Hasil perhitungan LQ menghasilkan tiga (3) kriteria yaitu :
1. Bila LQ > 1 menunjukkan sektor tersebut tergolong sektor basis di suatu
daerah.
2. Bila LQ < 1 menunjukkan sektor tersebut tergolong sektor non basis di suatu
daerah.
3. Bila LQ = 1 menunjukkan keswasembadaan (self-sufficiency) sektor tersebut
di suatu daerah, dan ada kecenderungan sektor tersebut bersifat tertutup
karena tidak melakukan transaksi ke dan dari luar wilayah
Asumsi:
* kualitas buruh di setiap jenis industri sama
* tingkat pendapatan di tiap-tiap daerah yang dibandingkan sama
* tiap industri menghasilkan produk tunggal
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
12
Lanjutan…
Pada hakekatnya rumus LQ tersebut didasarkan pada asumsi :
(a) bahwa penduduk di setiap daerah mempunyai pola permintaan yang sesuai
dengan pola permintaan tingkat nasional.
(b) bahwa permintaan daerah akan sesuatu barang pertama-tama dipenuhi
dengan hasil daerah itu sendiri dan jika jumlah yang diminta melebihi jumlah
produksi daerah ini, baru kekurangannya diimpor dari luar daerah tersebut.
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
13
Kelebihan dan Keterbatasan LQ
Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasikan komoditas unggulan
antara lain penerapannya sederhana tidak memerlukan program pengolahan
data yang rumit. Penyelesaian analisis cukup dengan spreed sheet dari Excel
atau program lotus serta alat perhtungan lainnya.
Adapun keterbatasannya adalah karena demikian sederhananya
pendekatan LQ ini, maka yang dituntut adalah akurasi data. Sebaik apapun
hasil olahan LQ tidak akan banyak memanfaatkannya jika data yang
digunakannnya tidak valid. Oleh karena itu sebelum memutuskan
menggunakan alat analisis ini maka validitas data sangat diperlukan.
Disamping itu untuk menghindari bias musiman dan tahunan diperlukan bila
rata-rata kurang dari 5 tahun. Sementara itu di lapangan, mengumpulkan data
yang panjang ini sering mengalami hambatan.
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
14
Lanjutan…
Keterbatasan lainnya dalam mendefinisikan wilayah kajian. Untuk
menetapkan batasan wilayah yang dikaji dalam ruang lingkup aktivitas,
acuannya sering tidak jelas. Akibatnya hasil hitungan LQ terkadang aneh,
tidak sama dengan apa yang kita duga. Misalnya suatu wilayah provinsi
yang diduga memiliki keunggulan disektor non pangan, yang muncul malah
pangan dan sebaliknya
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
15
LQ example
OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS
16
TERIMA KASIH 

More Related Content

Similar to Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx

Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampungKelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampungAula Nurul Ma'rifah
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...AnissaNurSafitri
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALilhampradita
 
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...julimeigea
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalDahlan Tampubolon
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Fitri Indra Wardhono
 
Kajian dan Aplikasi Model Ekonomi Basis
Kajian dan Aplikasi Model Ekonomi BasisKajian dan Aplikasi Model Ekonomi Basis
Kajian dan Aplikasi Model Ekonomi BasisMuhammad Giri Saptono
 
Pembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahPembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahsuhemah emah
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerahElisabeth Marina
 
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...Zainudin_0207047301
 
Analisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombana
Analisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombanaAnalisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombana
Analisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombanaMuhArmawaddin
 
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
 
Analisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docxAnalisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docxhustinahalimah
 
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauOpissen Yudisyus
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963abdul ajid
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmariam Iam
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahmariam Iam
 

Similar to Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx (20)

Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampungKelompok 1 kelas e   analisis pdrb kota bandarlampung
Kelompok 1 kelas e analisis pdrb kota bandarlampung
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
 
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengembangan Sektor Unggulan di Kabupaten Sid...
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
 
Kajian dan Aplikasi Model Ekonomi Basis
Kajian dan Aplikasi Model Ekonomi BasisKajian dan Aplikasi Model Ekonomi Basis
Kajian dan Aplikasi Model Ekonomi Basis
 
Pembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerahPembangunan ekonoi daerah
Pembangunan ekonoi daerah
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...
Analisis sektor basis kabupaten musi banyuasin & banyuasin zainudin stie rahm...
 
Analisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombana
Analisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombanaAnalisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombana
Analisis pertumbuhan ekonomi berdasarkan pdrb kab bombana
 
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
 
Sub sektorindustri, 113 133abas
Sub sektorindustri, 113 133abasSub sektorindustri, 113 133abas
Sub sektorindustri, 113 133abas
 
Analisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docxAnalisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docx
 
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riauAnalisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
Analisis LQ, DLQ, SS, dan klassen di provinsi riau
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Analisis_Sektor_Basis_Location_Quotient.pptx

  • 1. ANALISIS SEKTOR BASIS ZAINAL A11111255 ANDI AZHADI TONANG A11111285 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II
  • 2. Introduction to Economic Base Analysis Pertumbuhan ekonomi lokal merupakan fungsi dari bagaimana bisnis lokal memenuhi kebutuhan setiap individu dalam suatu komunitas dan bagaimana bisnis tersebut dibentuk oleh kekuatan eksternal, seperti pasar untuk ekspor barang-barang lokal, impor, pariwisata, dan bahkan perubahan besar dalam perdagangan internasional (misalnya, naik atau jatuhnya dolar relatif terhadap mata uang asing). Setiap perusahaan merupakan bagian dari sektor industri, dan sektor industri ekonomi lokal adalah faktor paling mendasar yang mempengaruhi pertumbuhan. OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 2
  • 3. ECONOMIC BASE MODEL • Model Basis Ekonomi didasarkan asumsi bahwa secara umum ekonomi lokal dapat dibagi atas dua sector : a) Sektor basis (non lokal) dan b) Sektor non basis (lokal) • Teori basis ekonomi menyatakan bahwa cara untuk memperkuat dan menumbuhkan ekonomi lokal adalah dengan mengembangkan dan meningkatkan sector basis • Oleh karena itu sektor basis diidentifikasi sebagai " mesin " dari ekonomi lokal dan disebut sebagai basis ekonomi dari ekonomi lokal . • Model basis ekonomi secara sederhana dapat digambarkan : Total Economy = Basis + Non Basis OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 3
  • 4. Sektor Basis dan Non Basis • Menurut Glasson (1977), kegiatan basis adalah kegiatan mengekspor barang dan jasa keluar batas perekonomian masyarakatnya atau memasarkan barang dan jasa kepada orang-orang yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat. Bertambah banyaknya basis di dalam suatu daerah akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan. Menambah permintaan barang dan jasa akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan, begitu juga sebaliknya. • Kegiatan lain yang bukan kegiatan basis disebut sektor nonbasis. Sektor nonbasis ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal, sehingga permintaan sektor ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat setempat dan tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah. Oleh karena itu, satu- satunya sektor yang bisa meningkatkan perekonomian wilayah melebihi pertumbuhan adalah sektor basis (Tarigan, 2005). OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 4
  • 5. Lanjutan… • Adapun sebab-sebab kemajuan sector basis adalah : 1. Perkembangan jaringan komunikasi dan transportasi 2. Perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah 3. Perkembangan teknologi 4. Pengembangan prasarana ekonomi dan social • Sedangkan penyebab kemunduran sector basis adalah : 1. Adanya penurunan permintaan di luar daerah 2. Kehabisan cadangan sumberdaya OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 5
  • 6. Economic Base AnalysisTechniques Untuk mengetahui sektor basis dan non basis dapat digunakan metode pengukuran langsung maupun tidak langsung. Pada metode pengukuran langsung, penentuan sektor basis dan nonbasis dilakukan melalui survei langsung di daerah yang bersangkutan. Sedangkan pada metode pengukuran tidak langsung, penentuan sektor basis dan nonbasis dilakukan dengan menggunakan data PDB/PDRB dan tenaga kerja per sektor. 1. Metode pengukuran langsung 2. Metode pengukuran tidak langsung • Metode Asumsi • Metode Location Quotient (LQ) • Metode kombinasi Antara pendekatan asumsi dengan metode LQ • Metode pendekatan Kebutuhan Minimun OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 6
  • 7. AnalyticalTool : Location Quotients for Base Analysis OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 7
  • 8. Definisi Location Quotients (LQ) Metode LQ digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan, yang diakomodasi dari Miller & Wright (1991), Isserman (1997), dan Ron Hood (1998). Menurut Hood (1998), Loqation Quotient adalah suatu alat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan. LQ mengukur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi melalui pendekatan perbandingan. Inti dari model ekonomi basis menerangkan bahwa arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah. Ekspor itu sendiri tidak terbatas pada bentuk barang-barang dan jasa, akan tetapi dapat juga berupa pengeluaran orang asing yang berada di wilayah tersebut terhadap barang-barang tidak bergerak. OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 8
  • 9. Location Quotients (LQ) Untuk mengetahui sektor basis dan sektor non basis yang ada di suatu daerah, digunakan model analisis Location Quotient (LQ). Teknik perhitungan ini adalah rasio antara persentase lapangan kerja dalam industri lokal dengan persentase pekerjaan di industri yang sama di negara atau bangsa yang digunakan sebagai referensi. Adapun persamaannya sebagai berikut : LQ = 𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛 𝑅𝑒𝑓 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 𝑅𝑒𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛 dimana : 𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 = jumlah lapangan kerja industri 𝑖 di daerah yang dianalisa 𝐿𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛 = jumlah lapangan kerja seluruhnya di daerah yang dianalisa 𝑅𝑒𝑓 𝑆𝑒𝑐𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑖 = jumlah buruh industri 𝑖 di daerah referensi 𝑅𝑒𝑓 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙. 𝑛 = jumlah seluruh buruh di daerah referensi OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 9
  • 10. Lanjutan… • Pendekatan nilai tambah dimana Vi = Jumlah PDRB suatu sektor i Kabupaten / Kota Vt = Jumlah total PDRB suatu sektor Kabupaten / Kota Yi = Jumlah PDRB suatu sektor i Propinsi Yt = Jumlah total PDRB suatu sektor Propinsi OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 10 LQ = 𝑉𝑖/𝑉𝑡 𝑌𝑖/𝑌𝑡
  • 11. Lanjutan… • Pendekatan tenaga kerja dimana : Li = Jumlah tenaga kerja suatu sektor i Kabupaten / Kota Lt = Jumlah total tenaga kerja suatu sektor Kabupaten / Kota Ni = Jumlah tenaga kerja suatu sektor i Propinsi Nt = Jumlah total tenaga kerja suatu sektor Propinsi OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 11 LQ = 𝐿𝑖/𝐿𝑡 𝑁𝑖/𝑁𝑡
  • 12. Interpretasi Nilai LQ Hasil perhitungan LQ menghasilkan tiga (3) kriteria yaitu : 1. Bila LQ > 1 menunjukkan sektor tersebut tergolong sektor basis di suatu daerah. 2. Bila LQ < 1 menunjukkan sektor tersebut tergolong sektor non basis di suatu daerah. 3. Bila LQ = 1 menunjukkan keswasembadaan (self-sufficiency) sektor tersebut di suatu daerah, dan ada kecenderungan sektor tersebut bersifat tertutup karena tidak melakukan transaksi ke dan dari luar wilayah Asumsi: * kualitas buruh di setiap jenis industri sama * tingkat pendapatan di tiap-tiap daerah yang dibandingkan sama * tiap industri menghasilkan produk tunggal OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 12
  • 13. Lanjutan… Pada hakekatnya rumus LQ tersebut didasarkan pada asumsi : (a) bahwa penduduk di setiap daerah mempunyai pola permintaan yang sesuai dengan pola permintaan tingkat nasional. (b) bahwa permintaan daerah akan sesuatu barang pertama-tama dipenuhi dengan hasil daerah itu sendiri dan jika jumlah yang diminta melebihi jumlah produksi daerah ini, baru kekurangannya diimpor dari luar daerah tersebut. OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 13
  • 14. Kelebihan dan Keterbatasan LQ Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasikan komoditas unggulan antara lain penerapannya sederhana tidak memerlukan program pengolahan data yang rumit. Penyelesaian analisis cukup dengan spreed sheet dari Excel atau program lotus serta alat perhtungan lainnya. Adapun keterbatasannya adalah karena demikian sederhananya pendekatan LQ ini, maka yang dituntut adalah akurasi data. Sebaik apapun hasil olahan LQ tidak akan banyak memanfaatkannya jika data yang digunakannnya tidak valid. Oleh karena itu sebelum memutuskan menggunakan alat analisis ini maka validitas data sangat diperlukan. Disamping itu untuk menghindari bias musiman dan tahunan diperlukan bila rata-rata kurang dari 5 tahun. Sementara itu di lapangan, mengumpulkan data yang panjang ini sering mengalami hambatan. OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 14
  • 15. Lanjutan… Keterbatasan lainnya dalam mendefinisikan wilayah kajian. Untuk menetapkan batasan wilayah yang dikaji dalam ruang lingkup aktivitas, acuannya sering tidak jelas. Akibatnya hasil hitungan LQ terkadang aneh, tidak sama dengan apa yang kita duga. Misalnya suatu wilayah provinsi yang diduga memiliki keunggulan disektor non pangan, yang muncul malah pangan dan sebaliknya OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 15
  • 16. LQ example OCT 17 , 2013 EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN II - ANALISIS SEKTOR BASIS 16